Anda di halaman 1dari 2

Kemampuan itu ada, tapi tidak mau

Motivasi diri hari ini masih berbicara tentang hal kecil yang kita sepelekan dalam hidup ini.
Motivasi yang berdasarkan motivasi Islam yang menjadi motivasi spiritual yang mujarab
untuk bangkit menjadi yang terbaik.
Seringkali kita mengatakan,"saya nggak bisa", atau "saya ngga mampu". Sebenarnya jika kita
telusuri pernyataan itu bisa jadi keluar saat Anda ditanya untuk melakukan sesuatu atau diberi
tugas. Maka yang terjadi adalah penolakan halus yang sopan. Jujur ya pada diri sendiri.
Jika Anda bilang,"saya ngga bisa", maka sebenarnya ada hal yang anda sudah tahu yaitu
tentang hal yang ditanyakan. Misalkan bisa nggak kamu ke Bandung ? Maka dibenak Anda
adalah Anda tahu Bandung dan Anda bisa. Artinya Anda punya kemampuan untuk
mengerjakannya. Tapi Anda berpikir dan berimajasi tentang jauh, capek, biaya dan
sebagainya maka Anda jawab tidak bisa.
Disisi lain ada orang yang tidak tahu Bandung, tentu ada rasa penasaran yang ingin Anda
ketahui dengan bertanya. Kok Bandung ? Emangnya Bandung itu oke ? Tapi keinginan tahu
Anda dikalahkan emosi yang mengimajinasikan Anda susah dan ribet dengan sesuatu yang
baru. Padahal Anda sangat ingin meningkatkan kemampuan tentang Bandung. Artinya Anda
punya kemampuan untuk mencari tahu dan memahami Bandung. Lalu jika dilanjutkan ada
keinginan untuk bisa.
Sama halnya dengan "saya nggak mampu", kita menolak bukan karena tidak mampu tapi
tidak mau. Berarti kita ini mempunyai kemampuan yang sangat mampu mendorong kita
untuk bilang bisa dan mampu.
Ada pertanyaan, kok belum shalat ? Jika Anda terus beraktivitas dengan mengabaikan
pertanyaan itu bukan berati kita tidak mampu shalat saat itu tapi kita tidak mau. Kemampuan
untuk meninggalkan aktivitas pun kita mampu lalu shalat. Kalau pertanyaan seperti, mau
nggak sih kamu jadi orang kaya ? Maka jawabannya mau. Lalu kita menjadi sangta mampu
mengerjakan apa yang diperintahkan. Jadi sebenarnya kita ini sduah diberi kemampuan oleh
Allah untuk bisa dan mampu beraktivitas lebih baik dqlam hal apapun lkarena Allah sudah
memebrikqn modal seperti akal, emosi, tubuh dan alam untuk dimanfaatkan (bersyukur).
Yang jadi pertanyaan adalah mengapa kita tidak mau ? Karena kita belum yakin kepada
Allah. Mari kita koreksi dan tingkatkan keyakinan atau iman kita kepada Allah lewat
ilmuNya dalam Al Qur'an.
Insya Allahkita diberi selalu hidayah untuk terus menyakini dqn meningkatkan iman kita
kepada Allah dan menjadi hamba yang pandai bersyukur dna terus mampu beramal saleh.
Aamiin
Gagal sukses bukan berarti salah jalan

Hari ini kita ingin belajar tentang kegagalan, ada apa dibalik kegagalan itu ? pemahaman ini
bisa menjadikan motivasi diri untuk semakin baik menggapai kesuksesan. Dan yang
terpenting yang rasanya sering kita lupakan adalah agama Islam telah mengajarkan motivasi
spiritual yang mutalk kebenarannya (motivasi Islam).
Gagal dalam menjalani satu resep kesuksesan bukan berarti resep itu yang bagus atau jelek
atau salah jalannya. Di awal kita merasa resep itu oke buat kita dan sudah dibuktikan oleh
banyak orang. Dan giliran kita menjalaninya memberikan hasil yang beda. Bisa jadi kita tidak
sempurna dalam melakukan apa yang seharusnya kita lakukan atau karena kekurangan ilmu
yang kita miliki belum mampu menjalani resep itu. Alhasil berbeda dan bukan resepnya
yang salah tapi kitanya yang belum sesuai atau kita tidak mau mengikuti resep itu dengan
benar.
Bagaimana dengan shalat kita ? Bukankah Allah telah memberi formula bahwa orang yang
shalatnya bener (khusyuk) dapat mencegah yang keji dan mungkar. Tapi fakta menunjukkan
bahwa banyak orang Islam yang terlihat shalat sudah bener masih melakukan korupsi,
kejahatan dan perbuatan tidak bermoral. keadaan ini membuat kita bertanya, bener nggak sih
shalat itu bisa mencegah yang keji dan mungkar ? Pertanyaan ini mestinya kita cari tahu
jawabannya, karena jika tidak dapat mengisi alam bawah sadar kita bahwa "shalat ya shalat
dan perbuatan keji dan mungkar tetap jalan".
Mestinya ada dorongan yang kuat untuk membuktikan shalat kita yang belum benar
BUKANnya orang shalat juga mengerjakan yang keji dan mungkar. Mengapa begitu ?
Karena "resep" atau formula itu benar yang berasal dari Allah. mari kita tambahkan ilmu kita
yang bener bagaimana caranya shalat yang mengantarkan kita bisa mencegah perbuatan keji
dan mungkar. Jika shalat kita pun sulit untuk benar, maka memperbaiki dasarnya shalat itu
jauh lebih penting yaitu beriman kepada Allah. Sudahkah iman kita sampai hari ini sudah
benar ??
Jika dalam perjalanan belajar beriman dan shalat masih memberikan hasil buruk, maka
tetaplah kita menganggap bahwa beriman dan shalat itu benar dan hanya kitalah yang kurang
ilmunya sehingga kesempurnaan beriman dan shalat yang kurang (hasilnya pun bisa buruk).
Bersabarlah untuk terus menemukan ilmu yang benar yang wajib belajar memahami Al
Qur'an,
Insya Allah kita menjadi semakin baik sekalipun hasil hari ini belum baik dengan terus
beriman kepada Allah. Dan cahayailah hati ini agar Engkau tanamkan keimanan itu dengan
benar. Aamiin

Anda mungkin juga menyukai