Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Nematoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, &

Peranan
artikelsiana.com /2015/07/nematoda-pengertian-ciri-ciri-klasifikasi-reproduksi-peranan.html

Pengertian Nematoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan| Pengertian Nematoda adalah cacing yang
berbentuk bulat panjang (gilik) atau seperti benang. Istilah Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu nema yang berarti berenang dan ode yang berarti seperti. Nematoda merupakan heawn tripoplastik
dan pseudoselomata (berongga tubuh semu).

Ukuran dan Bentuk Tubuh Nematoda

Nematoda mempunya bentuk tubuh dan ukuran yang beragam mulai dibawah ukuran 1mm hingga lebih dari 1 m.
Nematoda hidup di air tawar dan darat, umumnya berukuran kurang dari 1mm, sedangkan hidup di laut mencapai 5
cm. Cacing betina berukuran lebih besar yang dibandingkan dengan cacing jantan. Individu jantan mempunyai
ujung posterior yang berbentuk kait. Nematoda mempunyai bentuk segmen dengan tubuh silindris atau bulat
panjang (gilik), dan tidak bersegmen. Bagian dari anterior atau daerah mulut tampak simetri radial, dan semakin ke
arah posterior membentuk ujung yang meruncing.

Struktur dan Fungsi Tubuh Nematoda

Struktur Nematoda - Nermatoda mempunyai tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Tubuhnya mempunyai rongga tubuh yang semu. Permukaan tubuh ditutupi oleh lapisan kutikula yang keras dan
transparan. Cacing yang hidup secara parasit di saluran pencernaan inang dengan memiliki lapisan kutikula lebih
tebal yang dibanding dengan cacing yang hidup bebas. Di bawah lapisan kutikula cacing, terdapat epidermis yang
biasanya terdiri dari sel-sel. Dinding tubuh dari Nematoda tersusun dari otot longitudinal yang kontraksinya
menghasilkan gerakan memukul seperti cemeti. Pseudoselom yang berisi cairan dengan fungsi sebagai rangka
hidrostatikdan menunjang gerakan meliuk-liuk.

Fungsi Tubuh Nematoda

Sistem Pencernaan Nematoda: Nematoda memiliki sistem pencernaan yang lengkap, mulai dari mulut,
dfaring, esofagus (gelembung faring), usus, dan anus. Mulut terletak di ujung anterior dan di sekitarnya
terdapat tiga atau enam bibit, papila, dan seta. Mulut yang berhubungan dengan buccal capsule atau rongga
mulut yang terkadang dilengkapi dengan rahang yang kuat. Nematoda karnivor atau herbior memiliki stilet
yang berbentuk seperti jarum suntik atau gigi dalam rongga mulutnya, dan berfungsi untuk menusuk dan
menghisap sari makanan dari tanaman atau mangsanya. Nematoda mempunyai usus panjang sebagai
tempat penyerapan sari makanan, rektumnya pendek, dan diakhiri oleh anus yang terletak di bagian
posterior.
Sistem Peredaran Darah dan Pernapasan Nematoda: Nematoda tidak mempunya sistem peredaran darah
dan sistem pernapasan. Transportasi dan pertukaran zat terjadi secara difusi.
Sistem Ekskresi Nematoda: Nematoda mempunyai alat ekskrei yang berupa sistem sel kelenjar dengan
saluran atau tanpa saluran. Pada spesies yang hidup di laut, alat ekskrei berupa kelenjar renet (renette
gland) yang terletak di dekat faring, berjumlah satu atau dua.
Sistem Alat Idra Nematoda: Nematoda mempunya alat indra yang berupa sensilia, papila, seta, amfid, dan
1/5
phasmid. Serta terdapat di bagian kepala dan seluruh permukaan tubuh. Kemoresptor terdapat di amfid
(kepala) dan phasmid (ujung posterior). Nematoda hidup bebas dengan mempunyai bintik mata. Sistem saraf
berupa lingkungan saraf yang mengelilingi esofagus, atau dengan berhubungan dengan enam benang saraf
anterior dan empat atau lebih benang saraf posterior.

Cara Hidup dan Habitat Nematoda-Nematoda banyak hidup bebas di alam dan mempunyai daerah penyebaran
yang luas, mulai daerah kutub yang dingin, padang pasar, sampai ke laut yang dalam. Nematoda sangat mudah
ditemukan di laut, air tawar, air payau maupun tanah. Nematoda hidup bebas dengan memakan sampah organik,
bangkai, kotoran hewan, tanaman yang membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya. Tetapi banyak juga
yang hidup parasit pada hewan, manusia, bahkan tumbuhan. Nematoda hidup parasit manusia ditemukan di
sejumlah organ, seperti anus, usus halus, paru-paru, mata, pembuluh darah, dan pembuluh limfah.

Ciri-Ciri Nematoda

Berbentuk bulat panjang (gilik) atau mirip dengan benang


Hewan tripoblastik dan Pseudoselomata (berongga tubuh semu)
Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman yang membusuk, ganggang,
jamur, dan hewan kecil lainnya.
Hidup parasit di hewan, manusia, dan tumbuhan.
Dapat ditemukan di air tawar, air laut, dan air payau serta di tanah.
Terdapat di organ seperti, anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh limfa, jantung, paru-paru, dan mata.
Berukuran bervariasi mulai dari hidup di air tawar dan darat berukuran kurang dari 1 mm, sedangkan di laut
hidup mencapai 5 cm.
Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.
Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik). dan tidak bersegmen.
Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetri radial
Semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing

Klasifikasi Nematoda

Nematoda dibagi dalam beberapa kelas antara lain Adenophorea dan Secernentea. Berikut penjelasannya...
1. Adenophorea
Anggota kelas dari Adhenophorea tidak mempunyai phasmid (organ kemosreseptor) sehingga disebut dengan
Aphasmida. Banyak dari anggota Adenophorea yang hidup bebas, tetapi menjadi parasit di berbagai hewan.
Contohnya Trichuris ovis sebagai parasit di domba.

Cacing Trichinella spiralis menjadi parasit di usus karnivor dan manusia. Cacing yang menyebabkan penyakit
trikinosis. Setelah cacing dewasa kawin, cacing jantan mati, sedangkan cacing betina menghasilkan larva. Larva
memasuki sel-sel mukosa dinding usus kemudian mengikuti peredaran darah hingga ke otot lurik. Dalam otot lurik,
larva membentuk sista. Manusia mengalami infeksi cacing jika cacing dimakan yang kurang matang dan
mengandung sista. Penyakit trikinosis ditandai dengan rasa mual yang hebat dan terkadang menimbulkan kematian
ketika larva menembus otot jantung.

2. Secernentea
Secernentea disebut dengan Phasmida, karena terdapat anggota spesiesnya mempunyai phasmid. Banyak
anggota kelas hidup dalam tubuh vertebrata, serangga dan tumbuhan. Berikut uraian mengenai contoh-contoh
spesies Secernentea...
a. Ascaris Lumbricoides (Cacing Perut)
2/5
Ascaris lumbricoides adalah parasit usus halus manusia yang menyebabkan penyakit askariasis. Infeksi cacing
perut menyebabkan penderita mengalami kekurangan gizi. Tubuh pada bagian anterior cacing mempunya mulut
yang dengan dikelilingi tiga bibir dan gigi-gigi kecil. Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-49 cm, dengan
diamater 4-6 mm, di bagian ekor runcing lurus, dan dapat menghasilkan 200.000 telur per hari. Cacing jantan
berukuran panjang sekitar 15-31 cm, dengan diameter 2-4 mm, bagian ekor runcing melengkung, dan di bagian
anus terdapat spikula yang berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.

Advertisement
More From Around The Web
by
Sekarang Anda akan terlihat lebih baik tanpa memar ini!

Agen IBCBET, Agen SBOBET, Ini Dia Kegiatan Yang


Agen Bola Terpercaya di Menghasilkan Uang
Indonesia Banyak !

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur kemudian keluar
bersama tinja. Telur mengandung embrio terletan bersama-sama dengan makanan yang
terkontaminasi. Di dalam usus inang, telur menetas menjadi larva. Larva selanjutnya menembus dinding usus dan
masuk ke daerah pembuluh darah, jantung, paru-paru, faring, dan usus halus hingga cacing dapat tumbuh dewasa.
b. Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang)
Anylostoma duodenale disebut cacing tambang karena sering ditemukan didaerah pertambangan, misalnya di
Afrika. Spesies cacing tambang di Amerika yaitu Necator americanus. Cacing yang hidup parasit di usus halus
manusia dan mengisap darah sehingga dapat menyebabkan anemia bagi penderita ankilostomiasis.

Cacing tambang dewasa betina yang berukuran 12 mm, mempunyai organ-organ kelamin luar (vulva), dandapat
menghasilkan 10.000 sampai 30.000 telur per hari. Cacing jantan yang berukuran 9 mm dan mempunyai alat
kopulasi di ujung posterior. Di ujung anterior cacing terdapat mulut yang dilengkapi 1-4 pasang gigi kitin untuk
mencengkeram dinding usus inang.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur keluar bersama feses (tinja) penderita. Di
tempat yang becek, telur menetas dan menghasilkan larva. Larva masuk ke tubuh manusia dari pori-pori telapak
kaki. Larva mengikuti aliran darah menuju jantung, paru-paru, faring, dan usus halus hingga yang tumbuh dewasa.

c. Oxyuris Vernicularis (Cacing Kremi)


Oxyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi) berukuran 10-15 mm. Cacing yang hidup di usus
besar manusia, khususnya pada anak-anak. Cacing dewasa betina menuju ke dubur pada malam hari untuk
bertelur dan mengeluarkan suatu zat yang menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal menyebabkan penderita
menggaruknya sehingga telur cacing mudah terselip di buku-buku. Telur cacing dapat tertelan kembali pada saat
penderita makan. Di usus, telur akan menetas menjadi cacing kremi baru. Cara penularan cacing kremi tersebut
3/5
disebut dengan autoinfeksi.

d. Wuchereria Bancrofri (Cacing Filaria atau Cacing Rambut)


Wuchereria bancrofti yang hidup parasit di kelenjar getah bening (limfa). Cacing menyebabkan penyakit kaki gajah
(elephantiasis). atau filariasis. Cacing dewasa berdiameter 0,3 mm. Cacing betina berukuran panjang 8 cm dan
jantan berukuran panjang 4 cm.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan mikrofilaria. Di siang hari, mikrofilaria berada di pembuluh
darah yang besar dan malam hari pinadh ke pembuluh darah kecil di bawah kulit. Bila nyamuk perantara (Culex,
Anopheles Mansonia atau Aedes) menggigit di malam hari, mikrofilaria bersama darah masuk ke perut nyamuk.
Mikrofilaria menembus dinding usus nyamuk menuju ke otot toraks dan bermetamorfosis. Setelah mencapai ukuran
1,4 mm, mikrofilaria pindah ke belalai nyamuk, dan siap ditularkan ke orang lain. Cacing akan menggulung di
kelenjar limfa dan tumbuh hingga dewasa. Cacing deawasa yang berjumlah banyak akan menghambat sirkulasi
getah benang, sehingga setelah beberapa tahun mengakibatkan pembengkakan kaki.

e. Onchorcerca Volvulus
Onchorcea vovulus merupakan cacing mikroskospis penyebab onchocerciasis (river blindness) yang
mengakibatkan kebutaan. Vektor pembawa adalah lalat kecil pengisap darah black fly (simulium). Cacing banyak
terdapat di Afrika dan Amerika Selatan.

Reproduksi Nematoda

Nematoda bereproduksi secara seksual. Umumnya diesis atau gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina
yang terdapat di individu berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal di dalam tubuh cacing betina. Telur yang sudah
dibuahi memiliki cangkang yang tebal dan keras. Di permukaan cangkang mempunyai pola yang spesifik digunakan
untuk proses identifikasi jenis cacing yang menginfeksi manusia melalui pengamatan telur cacing pada tinja. Telur
menetas menjadi larva yang berbentuk mirip induknya. Larva mengalami molting atua pergantian kulit sampai
empat kali. Cacing dewasa tidak mengalami pergantian kulit, tetapi tubuhnya tumbuh membesar.

Daur hidup dari nematoda adalah memerlukan satu inang atau lebih, seperti Wuchereria banchrofti (cacing filaria)
memiliki inang utama manusia dan inagn perantara nyamuk. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) yang hanya
membutuhkan satu inang manusia dan tidak memerlukan inang perantara.

Peranan Nematoda

Umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan di
tumbuhan, contohnya Globodera Rostochiensis yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan
sebagai vektor dari virus sebagian tanaman pertanian. Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama,
misalnya ulat tanah, Caenorhabditis elegans merupakan Nematoda yang hidup bebas di tanah, telah lama
digunakan sebagai organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan hewan, termasuk perkembangan
saraf, karena mudah dikembangbiakkan dan mudah dianalisis struktur genetiknya. NASA bahkan menggunakan
Caenorhabditis elegans untuk meneliti dampak dari gravitasi nol pada perkembangan otot dan fisiologinya dengan
mengirim sampel cacing tersebut ke luar angkasa selama dua minggu.

Baca Juga:

Platyhelmintes (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan)


Mollusca (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan)
Flagellata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan)
Rhizopoda (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan)
Echinodermata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan)

4/5
Annelida (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan)
Coelenterata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan)
Nemathelmintes (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan)
Cilliata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi & Peranan)
Arthropoda (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan)

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Nematoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan. Semoga
teman-teman dapat menerima baik itu pengertian nematoda, ciri-ciri nematoda, klasifikasi nematoda, reproduksi
nematoda, peranan nematoda. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman".
Referensi:

Iraningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga. Hal: 331-335.

5/5

Anda mungkin juga menyukai