Anda di halaman 1dari 34

ANALISA PENGGUNAAN KOMPONEN TEFLON PADA

GANETURE SET MESIN ROKOK MOLLIN CHINA MK 8


P.R CEMARA TUNGGAL

MIFTAKHUL FALAH

2012 54 019

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
P.R CEMARA TUNGGAL
ANALISA PENGGUNAAN KOMPONEN TEFLON PADA GANETURE
SET MESIN ROKOK MOLLIN CHINA MK 8

Di susun oleh :
Nama : Miftakhul Falah
NIM : 201254019
Telah di periksa dan di setujui pada :
Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Perusahaan

Abdul Rokhim, Amd.

Dosen Pembimbing Kaprogdi Teknik Mesin

Ir Masruki Kabib, MT. Taufiq Hidayat, ST. MT.


NIP/ NIS 0610701000001139 NIP/NIS 197901232005011002
ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya hingga
terselesaikan penyusuna laporan Kerja Praktek ini. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang mengikuti jejak beliau hingga akhir nanti.

Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin S1 Universitas Muria Kudus. Melalui Kerja praktek ini diharapkan mahasiswa dapat
menambah wawasannya tentang bidang ilmu yang digelutidan tentunya menambah pengalaman
tentang dunia kerja sebenarnya. Adanya keterbatasan ilmu yang didapat dibangku kuliah
menyebabkan kurangnya pengalaman tentang bidang ilmu sebenarnyasehingga dengan diadakan
Kerja Praktek ini bisa mengatasi kendala yang terjadi dalam kuliah khususnya dan masyarakat
pada umumnya.

Keberhasilan penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari pihak - pihak yang terkait, untuk itu perkenankan penulis untuk
berterima kasih kepada :

1. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan
moral juga material yang sepenuhnya tanpa elah dan tanpa mengharapkan balasan.
2. Bapak Ir. Masruki Kabib, MT. Selaku dosen pembimbing Kerja Praktek Universitas
Muria Kudus yang telah memberikn bimbingan penyusunan laporan Kerja Praktek di
kampus.
3. Bapak Taufiq Hidayat, ST, MT. Selaku Ka.Progdi Teknik Mesin Universitas Muria
Kudus.
4. Bapak abdul rokhim selaku pembibing lapangan Dan kepala Teknisi di P.R CEMARA
TUNGGAL.
5. Segenap karyawan di P.R CEMARA TUNGGAL yang telah banyak membantu serta
memberi masukan bagi kemajuan penullis.
6. Teman-teman yang telah membantu penulis selama dua bulan Kerja praktek.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu perhatian, doa,
serta bimbingan serta pengarahan laporan Kerja praktek ini dapat terselesaikan.

iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempurna, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan Kerja Praktek ini dapat memberi manfaat
bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Kudus, Agustus 2016

Penyusun

Miftakhul Falah

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerja Praktek adalah suatu mata kuliah praktek yang dilaksanakan di luar area kampus
suatu perguruan tinggi tepatnya dilakukan didunia perusahaan atau dunia industri. Kerja Praktek
sangat berpengaruh besar bagi seorang mahasiswa khususnya di dunia teknik karena pengalaman
yang didapat di lapangan cenderung lebih cepat merasuk kedalam fikiran mahasiswa dan
tentunya akan banyak menambah wawasan dan keahlian bagi mahasiswa.Kerja Praktek yang
mahasiswa teknik mesin lakukan adalah di perusahan-perusahan industri yang telah dipilih dan
tepat untuk bernaung dan berbagi ilmu praktik.dan menjalani praktek di PR. Cemara Tunggal.
Dengan ini saya berisiatif untuk mengganti komponen di PR Cemara Tunggal. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarwasa sekarang ini, diharapkan akan
muncul tenaga-tenaga ahli tingkat menengah yang berkualitas dalam bidangnya. Demi
menunjang perkembangan dan keberhasilan pembangunan, khususnya dalam menciptakan
manusia dan masyarakat yang maju dan mandiri yang diprogramkan melalaui pembangunan
IPTEK yang berkesinambungan, ditujukan pada upaya mewujudkan tujuan nasional. Kerja
Praktek adalah pendukung teori yang diperoleh selama kegiatan perkuliahaan juga dipakai untuk
melatih mahasiswa dalam kegiatan industri yang sebenarnya.
Mesin yang dapat membuat rokok melalui beberapa proses, dimulai dengan
menuangkang tembakau ke hopper. Tembakau tersebut kemudian masuk ke proses pemampatan
atau pemadatan tembakau hingga menjadi batangan tembakau yang panjang dan sudah
dibungkus dengan kertas yang diberi lem pada sambungan kertas agar batangan tembakau yang
sudah padat tidak mudah pecah batangan tersebut kemudian dipotong sesuai dengan ukuran
panjang yang sudah ditentukan, kemudian disambungkan dengan batangan filter yang
sebelumnya juga sudah melewati proses pemotongan untuk mengurangi panjangnya., kemudian
dirol bersama batangan filter dan batangan tembakaunya menjadi satu batangan rokok yang utuh.
Pada saat proses produksi pembuatan batangan kecepatan mesin rokok antara 800-1000
Rpm, yang mengakibatkan komponen komponen terjadi gesekan antara bahan pembuatan rokok
tersebut, Untuk itu kelancaran dalam proses produksi sangatlah di butuhkan untuk menunjang

1
nilai ekonomis dan meminimalkan biaya cos produksi. Oleh sebab itu permasalahan yang di
hadapi PR Cemara Tunggal salah satunya di komponen tongpis yang mengalami kelengketan
dan keausan akibat laju gesekan dan suplay tembakau.
Perawatan mesin dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan karena dapat membuat usia
mesin lebih lama dan juga dapat menghemat pembelian mesin baru yang mengeluarkan biaya
lebih besar.Seiring dengan perubahan - perubahan yang cepat dalam dunia usaha hal ini
membawa pengaruh terhadap pengolahan operasi perusahaan berbagai masalah bermunculan
sehingga menuntut manajemen untuk menanganinya. Perusahaan harus senantiasa waspada
terhadap masalah-masalah yang nantinya akan muncul dan turut memikirkan alternatif
alternatif untuk memecahkan masalah - masalah yang dihadapi tersebut.Pada suatu perusahaan
proses produksi merupakan hal yang sangat penting, oleh sebab itu perlu adanya perencanaan
dan pengawasan secara kontinyu dan terus menerus. Dengan adanya perencanaan produksi, akan
memberi kemudahan dalam perencanaan proses produksi. Perencanaan produksi tersebut akan
menunjukan pemakaian komponen produksi dalam perusahaan. Jenis jenis dari bahan baku
yang dibuuthkan, tenaga kerja yang dibutuhkan, serta penggunaan mesin keperluan pelaksanaan
proses produksi. Masalah kualitas merupakan salah satu bagian penting dan perlu mendapatkan
perhatian serius bagi manajer dalam pelaksanaan strategi operasinya.Oleh karena itu,
perencanaan dan pengawasan yang baik sangat dibutuhkan guna tercapainya kualitas produk
yang baik.Halnya dengan perusahaan lain, PR. Cemara Tunggal, dalam pelaksanaan proses
produksinya juga memerlukan suatu perencanaan pelaksanaan serta pengendalian yang baik
agar proses produksi pada perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan demikian perusahaan harus senantiasa melakukan pengawasan terhadap produk
yang dihasilkan. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, maka perusahaan harus
senantiasa melakukan pengawasan dalam setiap tahap proses produksi agar dapat menghasilkan
produk yang berkualitas tinggi. Pengawasan produk dalam setiap tahap proses produksinya
yang disertai dengan penentuan harga yang penting diharapkan dapat memuaskan konsumen
dengan produk yang dibelinya. Kepuasan konsumen menjadikan konsumen loyal terhadap
produk perusahaan dan ikut membantu perusahaan untuk mempengaruhi pembeli lain untuk
membeli produk di perusahaan yang bersangkutan. Jika kualitas produk tidak diperhatikan oleh
perusahaan bisa saja produk akan tersisih oleh produk lain yang sejenis dimana produk lain

2
memiliki keunggulan dan kualitas yang lebih baik. Oleh karena iu saya sebagai penulis akan
megatasi masalah tersebut dengan mengganti komponen yang awalnya terbuat dari besi akan
saya ganti dengan komponen Teflon agar proses produksi berjalan dengan baik.
Teflon adalah bahan anti lengket yang merupakan pelapisan dasar dan luar. Produk-
produk ini memiliki temperatur operasional yang paling tinggi (290C / 550F) dari semua
pelapis fluoro polymer, dengan koefisien gesek yang sangat rendah, ketahanan yang baik
terhadap gores dan terhadap bahan kimia / korosi. Teflon memiliki titik lebur yang sangat
tinggi, dan juga stabil pada suhu sangat rendah. Teflon sangat tahan panas dan tahan korosi.
Teflon merupakan bahan yang sangat baik untuk melapisi bagian-bagian mesin yang terkena
panas, pakaian, dan gesekan, untuk peralatan laboratorium yang harus tahan korosif bahan
kimia, dan sebagai lapisan untuk peralatan masak dan peralatan lainnya.

1.1.1 Proses Pembuatan Rokok.


Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
1. Sigaret Kretek Tangan: rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling
atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
2. Sigaret Kretek Mesin rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sigaret
Kretek Mesin dapat dikategorikan ke dalam 2 jenis:
a. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor: rokok yang dalam proses pembuatannya
ditambahkan aroma rasa yang khas.
b. Sigaret Kretek Mesin Light Mild: rokok mesin yang menggunakan kada tar dan
nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas.

1.1.2 Mesin Unit Sigaret Kretek Mesin (SKM).


1. Mesin Moolin MK8
Mesin rokok SKM(Sigaret Kretek Mesin) merupakan suatu mesin yang terdiri dari Maker
dan Maxtri yang berfungsi untuk membuat rokok filter dari dua penggabungan mesin tsb.

3
Gambar 1.1 Mesin Molin MK8
2. Mesin Maker
Mesin Maker berfungsi untuk menjalankan proses produksi dari material (tembakau
blending, cigarette paper, CTP, filter rod, dan lem) menjadi rokok batangan.

Gambar 1.2 Mesin Maker (PR CEMARA TUNGGAL)

3. Mesin Maxtri
Mesin maxtri merupakan mesin yang berfungsi menyambungkan batang rokok dengan
filter.

Gambar 1.3 Mesin Maxtri(PR CEMARA TUNGGAL)

4
4. Mesin HLP
Mesin HLP merupakan mesin yang berfungsi untuk proses pengepackan dari rokok
batangan menjadi rokok yang sudah terbungkus .

Gambar 1.4 Mesin HLP

5. Mesin Bandrol
Fungsi mesin bandrol adalah melakukan proses produksi pemberian pita cukai bisa pada
pak (rokok polosan) hasil mesin packer.
Titik kritis pada mesin bandrol adalah :
Pada penghisap mesin cukai, jika kotor/tersumbat maka pemberian pita cukai bisa tidak
berjalan/lolos.

6. Mesin Wrapper
Fungsi mesin wrapper adalah : melakukan proses produksi pembungkusan pak rokok
dengan OPP, serta pemberian tear tape.
Titik kritis pada mesin wrapper adalah :
Posisi pemasangan OPP dan tear tape, sehingga OPP dan tear tape terpasang dengan rapi
(setting mesin).

5
Gambar 1.5 Mesin Wrapper

7. Mesin Boxer
Fungsi mesin boxer adalah melakukan proses produksi pengemasan pak rokok hasil
wrapper dalam dus pres.
Titik kritis pada mesin boxer adalah :
Pada pengisian dus pres dengan pak rokok.

8. Mesin Mardena
Fungsi mesin mardenadalah melakukan proses produksi pengemasan dus pres dengan
OPP dan pemberian tear tape pres.
Titik kritis mesin marden adalah :
Karet penjepit OPP, jika aus maka posisi OPP bisa bergeser.

1.1.3 Proses Produksi SKM.


Bahan baku rokok adalah corktipping, cigarette paper, filter dan tembakau.
Sebelum digunakan untuk proses produksi dilakukan sortir bahan baku yaitu untuk
corktipping, cigarette paper dan filter dilihat kualitasnya secara fisik bagus atau tidak,
jika ketiga bahan baku tersebut baik maka akan digunakan dalam proses produksinya.
Pada tembakau sebelum masuk mesin diambil gagang tembakaunya untuk dibuang,
kemudian bahan baku yang sudah disortir masuk ke proses produksi yaitu lewat proses
mesin maker sebagai pembuat rokok batangan. Pada bahan baku corktipping (CTP),
cigarette paper, filter dan tembakau ditempatkan pada masing-masing komponen mesin

6
yang sudah tersistem pada mesin maker. Secara otomatis mesin akan bekerja dengan
sendirinya melakukan proses produksi yang hasilnya adalah rokok batangan. Kemudian
ke proses mesin packer sebagai mesin produksi pengepakan rokok, dalam tahap ini hasil
rokok batangan masuk mesin packer . Bungkus rokok/blank akan diisi oleh rokok
batangan. Ada yang berisi 12 batang dan ada yang berisi 16 batang dan kemudian
menuju proses wrapper sebagai mesin produksi pembungkusan pak rokok dengan
dengan OPP dan pemberian tear tape Secara otomatis mesin akan melakukan sistemnya
yaitu hasil produksi dari mesin packer berupa pengepakan rokok, dan pada mesin
wrapper hasil produksi pembungkusan pak rokok dengan OPP dan pemberian tear tape.

Gambar 1.1.3 Bagan Proses Produksi SKM

7
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek ini di PR CEMARA TUNGGAL adalah menganalisa
penggunaan komponen teflon pada ganeture set sehingga dapat melancarkan proses produksi
serta untuk mengetahui proses manufactur mesin MOLLIN CHINA MK 8.

1.3 Ruang Lingkup


1. Analisa penggunaan komponen Teflon pada ganeture set di PR CEMARA TUNGGAL
2. Analisa keausan teflon pada mesin MOLLIN di PR CEMARA TUNGGAL
3. Penggantian komponen Teflon dan waktu penggunaan

1.4 Metodologi
Sistematika yang digunakan dalam penulisan pnelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai apa yang menjadi latar belakang kerja praktek serta
permasalahan apa yang akan diteliti dan dibahas. Selain itu juga diuraikan tujuan
danmanfaat yang diperoleh dari hasil kerja praktek serta batasan dan kerja praktek yg di
lakukan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa literatur yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas dalam kerja praktek ini. Teori-teori tersebut menjadi acuan atau
pedoman dalam melakukan langkah-langkah penelitian agar benar-benar dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ke tiga ini menjelaskan langkah-langkah secara sistematis dalam perancangan
manufaktur yang akan dilakukan . Urutan langkah-langkah yang telah ditetapkan tersebut
merupakan suatu kerangka yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian dan
tentang analisa penggunaan teflon pada ganeture set di PR Cemara tunggal.

8
BAB IV DATA DAN ANALISA
Pada bab ini menjelaskan hasil dari analisa kerja praktek di Pr. Cemara tunggal mengenai
penggunaan komponen dari komponen asli diganti bahan dari teflon, sehingga penggantian
tersebut akan mendapatkan produksi yang maksimal.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari laporan secara keseluruhan dan saran-saran yang
diberikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak instansi yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

9
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Mesin Maker Rokok


Mesin yang dapat membuat rokok melalui beberapa proses, dimulai dengan
menuangkang tembakau ke hopper. Tembakau tersebut kemudian masuk ke proses
pemampatan atau pemadatan tembakau hingga menjadi batangan tembakau yang
panjang dan sudah dibungkus dengan kertas yang diberi lem pada sambungan kertas
agar batangan tembakau yang sudah padat tidak mudah pecah batangan tersebut
kemudian dipotong sesuai dengan ukuran panjang yang sudah ditentukan, kemudian
disambungkan dengan batangan filteryang sebelumnya juga sudah melewati proses
pemotongan untuk mengurangi panjangnya., kemudian dirol bersama batangan filter
dan batangan tembakaunya menjadi satu batangan rokok yang utuh.
Batangan rokok tersebut kemudian masuk keproses inspeksi yaitu proses yang
bertujuan untuk menyeleksi batangan rokok yang rusak seperti rupa fisik atau kertas
batangang rokok yang sobek, tembakau dalam batang rokok rontok (loos end) serta
batangan rokok yang belum tersambung dengan batangan filter (missing plug).
Batangan rokok yang rusak akan dipisashkan sebagai rokok reject, sedangkan rokok
yang baik akan ditempatkan pada rak rak. Setelah melewati proses ini berarti proses
pembuatan batangan rokok selesai.

10
Gambar 2.1Mesin Maker

2.2.Bagian bagian MesinMakerRokok.


1. Hopper
Unit untuk penampung tembakau.
2. Spike cylinder
Silinder yang berputar dan permukaan yang dpenuhi dengan tangkai atau duri yang
tajam, berfungsi untuk menahan tembakau agar tidak langsung jatuh diatas bottom
band.
3. bottom band
conveyoryang berputar pelan secara vertikan membawa tembakauyang jatuh dari
Spike cylinder.
4. Garding drum
Pembawa tembakau yang terjatuh dari bottom band.
5. Collector cak
Penyaring kotoran tembakaku
6. Fast band
Conveyor yang berputar lebih cepat dari bottom band dan membawa tembakau
untuk kemudian dihidap hingga masuk keproses pemadatan batang tembakau.
7. Suction beam
Lubang-lubang penghisap tembakau yang sebelumnya dibawa oleh fast band.

11
8. Suction beam
Lubang-lubang penghisap tembakau yang sebelumnya dibawa oleh fast band.
9. Garnituret tape
Sabuk yang berjalan karena putaran porosnya dan membawa tembakau yang sudah
dilapisi paper atau kertas yang membungkur tembakau melewati proses pemadatan
tembakau menjadi batangan.
10. Tongue piece atau finger
Unit pemadatan tembakau yang berbentuk agak merucut dan dapat disetting
diameter kerucutnya, yakni diameter lubang masuk dan lubang keluar.
11. Diameter adjustment
Unit yang berfungsi membentuk diameter batangan dan besar kecilnya ukuran
diameter dapat diatur.
12. Gluning unit
Unit pengeleman papper atau kertas pembungkus batangan tembakau yang sudah
dipadatkan.
13. Heating
Unit pemanas yang difungsikan untuk mengeringkan lem yang merekat pada
papper, pemanas berjumlah dua buah yang letaknya berdekatan dengan suhu yang
berbeda.
14. MIDAS
Unit yang berfungsi sebagai kontrol berat dan panjang batangan tembakau
15. Cut off unit
Unit pemotongan batang tembakau menjadi ukuran yang lebih pendek. Unit ini
dilengkapi dengan dua buah pisau potong yang berputar melalui porosnya, serta dua
buah gerinda yang berputar melalui motor listrik dan berada didepan dan belakang
poros pisau potong yang bertujuan untung mengasah kedua sisi pisau tersebut.

12
16. Axle
Unit yang bekerja menghisab batang tembakau yang sudah terpotong kemudian
memasukkanya kedalam infeed drum. Unit ini berbentuk seperti pully yang
berputar dan ditengahnya terdapat lubang hisapan.
17. Infeed drum
Drum yang berisi batangan tembakau yang sudah tertata rapi karena adanya hisapan
yang menarik dan mengatur posisi batang tembakau tersebut.
18. Grading drum
Drum pembawa batangan yang sebelumnya dibawa oleh infeed drum.
19. Feed drum
Drum yang mempertemukan batangan tembakau dengan batang filter.
20. Swash plate drum
Drum yang bekerja merapatkan kontak antara batangan tembakau dengan batangan
filter. Unit ini bekerja mendorong kedua batangan rokok agar menempel dengan
batangan filter yang ada ditengahnya. Terdapat plat dengan dua bahan yang berbeda
yang berada di kedua sisi luar drum ini. Bahan pertama seperti karet dan yang
kedua berbahan plat besi. Plat ini mampu mendorong batangan rokok karena plat
ini berputar terlindas oleh roller sehingga membuat plat ini menyempit dan
menekan batangan rokok. Setelah melewati roller ini plat kemudian kembali
merenggang kebentuk awal.
21. Rolling drum
Drum yang berfungsi menggulung batangan rokok dengan batangan filter yang
sudah dilapisi dengan core tipping papper (CTP) atau kertas pembungkus batangan
filter yang sudah diberi lem untunk menyambungkan batangan tembakau dengan
batangan filter. Prose penggulungan terjadi Karena batangan yangn menempel pada
drum yang berputar terlindas oleh landasan yang diam, sehingga menjadikan
batangan tersebut berputar sekaligus memutar CTP agar menutupi seluruh diameter
batangan. Landasan ini dilengkapi dengan pemanas yang dimaksudkan agar lem
yang ada di CTP cepat kering.Landasan ini disebut Roll Block.

13
22. Transfer drum 1
Drum yang bekerja mentransferbatau memindahkan batangan rokok dari rolling
drum ke cutting drum.
23. Cutting drum
Drum pembawa batangan rokok yang akan dipotong oleh pisau yang berputar dan
memotong batangan rokok tersebut menjadi dua bagian yang sama. Bagian yang
dipotong adalah filter yang terdapat ditengah-tengah batangan tembakau.
24. Transfer drum 2
Drum yang bekerja mentransferbatau memindahkan batangan rokok dari cutting
drum ke turning drum.
25. Turning drum
Drum yang berfunsi membelokkan salah satu batangan rokok yang sudah dipotong
menjadi dua bagian yang sama agar menjadi satu baris dengan posisi yang sama.
Prosesnya yaitu salah satu batangan rokok pada bagian depan yang ada filter dibalik
agar bagian depan menjadi yang tanpa filter.
26. Inspection drum
Drum yang berfungsi menyortir batangan yang fisiknyarusak dikarenakan paper
pada batangan rokok sobek atau terkelupas.
27. Ejection drum
Drum yang berfungsi menyortir batangan rokok yang rusak seperti rokok cowong
karena tembakau rontok (loose end) atau batangan rokok yang belum tersambung
dengan batangan filter (missing plug) untuk kemudian dipisahkan sebagai rokok
yang reject.
28. Intermediate drum
Drum yang berfungsi menerima batangan rokok yang lolos sortir dan dianggap
sebagai batangan rokok yang sudah baik karenasudah melewati ejection drum.
29. Conveyor
Berfungsi untuk mengangkut batangan rokok menuju tempat penampungan yang
sebelumnya melalui proses yang amat panjang, untuk kemudian diproses lanjut.

14
30. Finish good
Pada tahapan ini proses pembuatan batangan rokok selesai dan dianggap hasilnya
sudah baik.

2.3Alur Proses Material Pada Mesin MakerRokok


1. Tembakau
Sebagai bahan utama pembuatan rokok, tembakau yang sudah diproses
sedemikian rupa agar menghasilkan tembakau matang dan siap diolah.

Gambar 2.2 Tembakau(Ridho Nugroho, 12 September 2012)

2. Papper
Gulungan kertas pembungkus tembakau yang sudah dipadatkan menjadi
batangan-batangan rokok yang panjang.
a. Bobbin papper : tempat gulungan papper yang juga disertai dengan
mekanisme penyambungan kertas gulungan papper secara otomatis.
b. Papper circuit : rol-rol sebagai landasan laju papper yang panjang dari
gulungan papper.
c. Papper guide : rol yang berputar menarik laju papper dari papper circuit.

15
Gambar 2.3 papper

3. Filter rod
Batangan filter yang masih panjang dan berfungsi sebagai sambungan batangan
tembakau dan selanjutnya akan melewati proses pemotongan untuk membagi
panjangnya menjadi tiga bagian yang sama.
a. Tray filter : saluran masuk batangan filter.
b. Hopper filter :wadah penampang batangan filter.
c. Cutting drum : unit pemotongan batangan filter menjadi tiga ukuran
panjang yang sama.
d. Drum basis acak : drum yang berfungsi menata baris potongan filter secara
acak tidak satu baris.
e. Drum satu baris : drum yang berfungsi menata potongan filter agar menjadi
satu baris yang sama karena adanya hisapan yang menarik dan mengatur
batangan filter.
f. Grading drum : drum pembawa potongan filter yang sudah ditata oleh
drum satu baris.

16
Gambar 2.4 Filter

4. Core tipping papper (CTP)


Kertas pembungkus filter sekaligus sebagai penyambung antara filter dengan
batangan tembakau.
a. Bobbin tipping papper : tempat gulungan CTP yang juga disertai dengan
mekanisme penggantian dan penyambungan kertas gulungan CTP secara
otomatis.
b. Papper circuit : rol-rol sebagai landasan laju kertas gulungan CTP yang
panjang dari gulungan CTP.
d. Papper guide : rol yang berputar menarik kertas CTP dari papper circuit.

Gambar 2.5 Core tipping papper

2.5 Langkah-langkah Pengoperasian Mesin Maker Rokok.


1. Hidupkan aliran listrik dengan menekan tombol pada panel dibelakang mesin
.tunggu beberapa saat hingga mesin hidup.

17
2. Tuangkan cairan lem pda wadah penampungnya. Buka kran agar lem dapat turun
atau mengalir.
3. Pasang gulungan papper dan CTP pada tempatnya, tarik memanjang kertasnya
pasangkan rol-rol yang ada pada papper circuit.
4. Pasang rak yang berisi batngan filter pada tempatnya.
5. Lepaskan finger dan ganti wear tapenya dengan yang baru kemudian pasang
finger pada tempatnya kembali.
6. Tarik kertas yang ada di rol-rol yang berasal dari gulungan papper, pasangkan
pada papper guide.
7. Masukkan ujung papper antara celah roller ganiture tape, tekan tombol reset
hingga mesin mulai bergerak secara perlahan hingga papper dan tembakau benar-
benar lancer jalannya.
8. Dengan masih menahan tombol reset amati jika hasil pemadatan tembakau sudah
benar-benar baik terbungkus papper, hingga batangan rokok sudah melewati
diameter adjustment, tekan tombol mesin agar mesin dapat beroperasi.
9. Turunkan heaterbagar mendekati batangan rokok .
10. Potong batangan tembakau yang akan masuk kedalam lubang yang ada di MIDAS
dengan cara memukulnya dengan menggunakan jari telunjuk tangan.
11. Amati jalanya mesin, perhatikan setiap prosesnya untuk memastikan mesin
berjalan dengan lancar dan rokok yang diproduksi juga baik.

2.6 KOMPONEN TEFLON


Pelapisan anti lengket yang merupakan pelapisan dasar dan luar. Produk-
produk ini memiliki temperatur operasional yang paling tinggi (290C / 550F)
dari semua pelapis fluoro polymer, dengan koefisien gesek yang sangat rendah,
ketahanan yang baik terhadap gores dan terhadap bahan kimia / korosi. Teflon
adalah nama merk dari sebuah compound polimer yang ditemukan oleh Roy J.
Plunkett (19101994) di DuPont pada 1938 dan diperkenalkan sebagai produk
komersial pada 1946.
Teflon merupakan sebuah fluoropolimer thermoplastik. Teflon adalah
nama dagang terdaftar dari bahan plastik yang sangat berguna yaitu Poly Tetra

18
Fluoro Ethylene (PTFE). Teflon memiliki titik lebur yang sangat tinggi, dan juga
stabil pada suhu sangat rendah. Teflon sangat tahan panas dan tahan korosi.
Teflon merupakan bahan yang sangat baik untuk melapisi bagian-bagian mesin
yang terkena panas, pakaian, dan gesekan, untuk peralatan laboratorium yang
harus tahan korosif bahan kimia, dan sebagai lapisan untuk peralatan masak dan
peralatan lainnya. PTFE digunakan untuk memberi perlindungan terhadap kain,
karpet, dan penutup dinding, dan tahan cuaca di luar ruangan. Teflon tidak tahan
terhadap larutan alkali hidroksida. Juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang
mengandung khlor.

Gambar Komponen Teflon

19
BAB III
Studi Kasus
3.1 Pengertian Teflon
Sejarah Teflon atau polytetrafluoroethylene (PTFE) berawal tahun 1938, teflon
ditemukan secara tidak sengaja oleh Roy Plunkett dari Kinetic Chemical saat mencoba membuat
CFC jenis baru. Tahun 1941 Kinetic Chemical mematenkannya dan mendaftarkan Teflon tahun
1945 sebagai merk dagang. Kinetic Chemical merupakan perusahaan yang didirikan oleh Du
Pont dan General Motors tahun 1930 untuk memproduksi zat CFC yang kita kenal sebagai Freon
( merk dagang dari Du Pont). Tahun 1954, seorang insinyur dari Perancis bernama Marc
Gregoire membuat penggorengan pertama yang mengunakan lapisan antilengket dengan merk
TEFAL.Tahun 1961 Marion A. Trozzolo, memasarkan penggorengan pertama yang
menggunakan lapisan antilengket The Happy Pan, di Amerika Serikat tepatnya di Kansas City.

Teflon telah digunakan secara komersial sejak tahun 1940 untuk berbagai tujuan, karena
sifatnya yang stabil terhadap bahan kimia lain (sulit bereaksi terhadap bahan kimia lain) serta
dapat menghasilkan permukaan yang anti gores. Pemakaian terbanyak di masyarakat dalam
bentuk peralatan memasak anti lengket misalnya wajan dan panci. Saat ini penggunaan Teflon di
berbagai bidang kehidupan begitu marak, alasan itulah yang membuat pembahasan Teflon ini
dirasa pentin untuk dibahas.

3.1.1 BAHAN DASAR TEFLON

Bahan dasar teflon atau polytetrafluoroethylene (PTFE) adalah fluorocarbon solid, karena
berat molekul senyawa seluruhnya terdiri dari karbon dan fluor . Neither water and water-
containing substances nor oil and oil-containing substances are wet by PTFE, as fluorocarbons
demonstrate mitigated London dispersion forces due to the high electronegativity of fluorine.
Baik air dan air yang mengandung zat atau minyak dan minyak yang mengandung zat yang
basah oleh PTFE, sebagai fluorocarbons menunjukkan dikurangi gaya dispersi London karena
tingginya elektronegativitas fluor. PTFE has one of the lowest coefficients of friction against any
solid. PTFE memiliki salah satu koefisien terendah dari gesekan terhadap setiap padat.

20
PTFE adalah termoplastik polimer , yang putih padat pada suhu kamar, dengan kepadatan sekitar
2,2 g / cm 3. According to DuPont, its melting point is 327 C (621 F), but its properties degrade
above 260 C (500 F). PTFE gains its properties from the aggregate effect of carbon-fluorine
bonds , as do all fluorocarbons. Menurut DuPont, adalah titik lebur 327 C (621 F), namun
sifat-sifatnya mendegradasi di atas 260 C (500 F). PTFE sifat keuntungan dari efek agregat
dari ikatan karbon-fluor , seperti halnya semua fluorocarbons.

Teflon adalah bahan sintetik yang sangat kuat, umumnya berwama putih. Teflon tahan terhadap
panas sampai kira-kira 250C.Di atas 250C teflon mulai melunak, di dalam api akan meleleh
dan sulit menjadi arang. Berat jenisnya kira-kira 2,2 g/cmI. Teflon tidak tahan terhadap larutan
alkali hidroksida juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang mengandung khlor.

PTFE adalah sebuah fluorocarbon solid yang memiliki berat molekul tinggi dan terdiri
dari karbon serta fluorin. Proses dekomposisi komponen kimia (pyrolisis) dari PTFE terjadi jika
zat ini dipanaskan mencapai suhu 200C (392F). PTFE kemudian akan melepaskan gas
fluorocarbon. Jika terus dipanaskan hingga mencapai 260C (500F), komponen-komponen
kimia PTFE akan mengalami kerusakan dan dekomposisi. Menurut penelitian, produk sisa hasil
dekomposisi PTFE bersifat letal (mematikan) bagi burung dan dapat menimbulkan gejala-gejala
mirip flu (flu like symptoms) pada manusia.

Pada proses pembuatan Teflon, digunakan zat kimia lain yang bernama Perfluorooctanoic
acid (PFOA or C8) yang merupakan garam ammonia. Zat ini digunakan sebgai surfaktan dalam
emulsi polimer PTFE.

POFA menjadi perhatian para peneliti karena zat ini dapat tertinggal di dalam lingkungan dan
menumpuk di tubuh manusia untuk jangka waktu yang sangat lama. Pemeriksaan darah pada
penduduk Amerika menunjukkan adanya POFA yang tertinggal meskipun dalam jumlah kecil.
Akhir-akhir ini US Environtmental Protection Agency (EPA) menetapkan POFA sebagai zat
yang kemungkinan bersifat karsinogenik terhadap manusia. Penelitian lebih lanjut masih

21
dilakukan untuk menetukan kadar karsinogen yang menjadi acuan. Beberapa efek buruk lain
yang telah diteliti seperti peningkatan kadar kolesterol pada para pekerja pabrik Teflon.

Beruntungnya, POFA digunakan dalam proses pembuatan Teflon, hanya sedikit kadar
yang masih terdeteksi dalam hasil akhir produk Teflon. Saat ini, EPA belum membuat
rekomendasi pasti mengenai apakah masyarakat harus menghindari penggunaan Teflon atau
tidak. PTFE memiliki titik lebur yang relatif tinggi (dikarenakan oleh kekuatan gaya tarik antara
rantai-rantainya) dan sangat resisten terhadap serangan kimia. Rantai karbon begitu melekat pada
atom-atom fluorin sehingga tidak ada yang bisa mencapainya untuk bereaksi dengannya. Ini
bermanfaat dalam industri kimia dan dalam industri makanan untuk melapisi wadah dan
membuat wadah-wadah tersebut kebal terhadap hampir segala sesuatu yang dapat membuatnya
korosi. Dikenal sebagai bahan yang sangat tahan gesek, tahan kimia, tahan suhu tinggi (260 C)
dan konstanta dielektriknya rendah. Dipakai sebagai bahan isolator listrik, seal, gasket, bushing
dan alat anti gesek pada industri kimia, listrik dan textile. Tersedia dalam bentuk : Batangan,
Lembaran Kaku dan Lembaran Flexible. Lapisan anti lengket mempunyai nama kimia
Polytetrafluoroethylene (PTFE) yang merupakan bahan sintetic fluoropolymer dari
tetrafluoroethylene. Karena itu zat kimia pada lapisan antilengket mengandung berbagai logam
yang berbahaya seperti mercuri dan zat PFOA yang bersifat karsinogen.

Lapisan antilengket yang terbuat dari PTFE (polytetrafluoroethylene)

Lapisan antilengket menggunakan Perfluorooctanoic acid (PFOA) atau Ammonium


Perfluorooctanoate (APFO) atau juga sering disebut C-8, Teflon adalah polytetrafluoroethylene
(PTFE), sebuah polimer ethylene fluorine. PTFE memiliki koefisien gesek terendah dari bahan
padat yang dikenal.

Teflon adalah bahan sintetik yang sangat kuat, umumnya berwama putih. Teflon tahan
terhadap panas sampai kira-kira 250C.Di atas 250C teflon mulai melunak, di dalam api akan
meleleh dan sulit menjadi arang. Berat jenisnya kira-kira 2,2 g/cmI. Teflon tidak tahan terhadap
larutan alkali hidroksida. Juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang mengandung khlor.
Teflon adalah polytetrafluoroethylene, (PTFE). Struktur molekul teflon adalah berupa rantai
atom karbon yang panjang, mirip dengan polimer lainnya. Rantai atom yang panjang ini
dikelilingi oleh atom fluor. Ikatan antara atom karbon dengan fluor sangat kuat. PFOA, atau

22
amonium perfluorooctanoic acid, merupakan zat kimia utama dalam pembuatan teflon sebagai
pelapis dalam alat memasak.

3.1.2 CARA PEMBUATAN

Teflon adalah bahan sintetik yang sangat kuat, umumnya berwama putih. Teflon tahan
terhadap panas sampai kira-kira 250C.Di atas 250C teflon mulai melunak, di dalam api akan
meleleh dan sulit menjadi arang. Berat jenisnya kira-kira 2,2 g/cm2ss. Teflon tidak tahan terhadap
larutan alkali hidroksida. Juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang mengandung khlor.
Teflon digunakan sebagai bahan penyekat, misalnya untuk kotak penyekat (stuffing box), cincin
geser (sifat geseran dapat diperbaiki dengan Bagian-Bagian alat dari teflon menambahkan graft
ke dalamnya). Digunakan juga untuk cincin 0 atau 0-ring, untuk gasket konsentrik dengan diberi
bahan lunak (sebab teflon tidak begitu elastis), alat-alat yang kecil, pipa, slang selubung pipa.
Teflon dapat dipintal menjadi benang dan kemudian ditempat. Temman dari teflon merupakan
bahan untuk filter yang sangat kuat. Teflon(Tetrafluoroetena) =Pelapis panci anti lengket
Polimer ini memiliki nama dagang Teflon atau Fluon.. Struktur Secara struktural, PTFE mirip
seperti poli(etena) kecuali bahwa masing-masing hidrogen dalam struktur diganti dengan
sebuah atom fluorin. Rantai-rantai PTFE cenderung terkemas dengan baik dan PTFE cukup
berhablur (kristalin). Karena atom-atom fluorin, ranta-rantainya juga mengandung lebih banyak
elektron (dengan panjang yang sama) dibanding rantai poli (etena) yang sebanding. Jika
pengemasan yang baik dikombinasikan dengan elektron-elektron ekstra yang ada maka gaya
dispersi Van der Waals akan lebih kuat dibanding pada poli(etena) sekalipun yang berkepadatan
tinggi.

3.1.3 SIFAT MEKANIK

Beberapa sifat mekanik yang ada pada bahan Teflon antara lain:

1.Kekuatan (strength) dan ketangguhan (toughness)

a. Sifat sintetisnya sangat Kuat


- tahan Panas dari -100 sampai 250 derajat
-tidak bisa menjadi arang jik dibkar
b.Teflon memiliki titik leleh 342C.

23
c.Tidak tahan oleh Alkali Hidroksida dan kurang tahan dengan Hidrokarbon yang
mengandung Khlor
d.Tahan akan gesekan
e.Tahan akan kimia kecuali Alkali Hidroksida dan Hidrokarbon
f.Karena Teflon adalah termasuk bahan penyekat maka Teflon tahan oleh uap air
2.Memiliki resistivitas atau hambatan listrik yang besar

3.Kekerasan (thougness) Karena Teflon termasuk bahan penyekat bentuk padat maka Teflon
memiliki kekerasan yang tinggi.

4.Elastisitas Karena Teflon termasuk bahan penyekat bentuk padat maka Teflon memiliki
kemampuan elastisitas yang rendah.

PTFE memiliki titik lebur yang relatif tinggi (dikarenakan oleh kekuatan gaya tarik antara
rantai-rantainya) dan sangat resisten terhadap serangan kimia. Rantai karbon begitu melekat pada
atom-atom fluorin sehingga tidak ada yang bisa mencapainya untuk bereaksi dengannya. Ini
bermanfaat dalam industri kimia dan dalam industri makanan untuk melapisi wadah dan
membuat wadah-wadah tersebut kebal terhadap hampir segala sesuatu yang dapat membuatnya
korosi. Yang tak kalah pentingnya bahwa PTFE juga memiliki sifat anti-lengket yang sangat baik
sifat inilah yang menyebabkan PTFE paling banyak digunakan dalam peralatan dapur dan
perkebunan yang tidak-melengket. Dengan sifat ini juga, PTFE bisa digunakan pada barang-
barang seperti bantalan anti gesekan.

1. Akrilat(Metil akrilat) =Kaca jendela pesawat

2. Bakelit(metanal+fenol) =alat-alat listrik

3. Dakron(metil tereftalat+etilen glikol)=Serat tekstil

4. Karel alam (isoprena) =Pembuatan ban

5. SBR(Stirena+1,3 Butadiena) =Tapak kembangan ban mobil.

Dampak Penggunaan Polimer Sintetik Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan Industri


polimer sintetik dewasa ini berkembang sangat pesat, sehingga menghasilkan produk-produk
yang membuat kehidupan bertambah praktis dan nyaman Selain harganya relatif murah, bahan

24
plastik juga tahan lama. Bahkan plastik dianggap sebagi simbol kemajuan zaman.. Namun
penggunaannya yang luas di berbagai segi kehidupan ternyata dapat menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan. Ini karena pada umumnya polimer sintetik tersebut sukar diuraikan oleh
mikroorganism (nonbiodegradable). Barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi akan
menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk.

Teflon memiliki sifat sifat yang unik, berikut diantaranya:

1. Tahan terhadap banyak bahan kimia, termasuk ozone, chlorine, acetic acid, ammonia,
sulfuric acid, dan hydrochloric acid. Satu satunya bahan kimia yang bisa merusak
lapisan teflon adalah lelehan logam alkali.
2. Anti radiasi Ultra Violet dan tahan segala cuaca.
3. Anti lengket.
4. Mempunyai performa yang baik pada temperatur ekstrim, tahan pada temperatur -240C
sampai pada 260 C. Teflom memiliki titik leleh 342C.
5. Bersifat hidrofobik (tidak suka air).

3.1.4 PEMANFAATAN

Teflon digunakan sebagai bahan penyekat, misalnya untuk kotak penyekat (stuffing box),
cincin geser (sifat geseran dapat diperbaiki dengan Bagian-Bagian alat dari teflon menambahkan
graft ke dalamnya). Digunakan juga untuk cincin 0 atau 0-ring, untuk gasket konsentrik dengan
diberi bahan lunak (sebab teflon tidak begitu elastis), alat-alat yang kecil, pipa, slang selubung
pipa. Teflon dapat dipintal menjadi benang dan kemudian ditempat. Temman dari teflon
merupakan bahan untuk filter yang sangat kuat.

Penggunaan PTFE juga sangat beragam karena sifatnya yang antilengket dan tidak menghantar
listrik. PTFE digunakan antara lain pada :

1. Penggorengan atau Frying Pan.

2. Rice cooker dan Rice Warmer Jar pada pancinya.

3. untuk melapisi tapak dasar dari setrika agar lebih licin dalam menyetrika

25
4. Melapisi Pipa pipa zat kimia yang sangat sensitive seperti pada uranium hexafluoride.

5. sebagai insulator pada kabel dan konektor perakitan Microwave.

6. menjadi membran pori pori pada kain sintetic

7. penggunaan pada spare part mesin dan alat alat elektronik

8. pada peralatan laboratorium karena sifatnya yang anti korosi

Teflon digunakan sebagai bahan penyekat, misalnya untuk kotak penyekat (stuffing box), cincin
geser (sifat geseran dapat diperbaiki dengan Bagian-Bagian alat dari teflon menambahkan graft
ke dalamnya). Digunakan juga untuk cincin 0 atau 0-ring, untuk gasket konsentrik dengan diberi
bahan lunak (sebab teflon tidak begitu elastis), alat-alat yang kecil, pipa, slang selubung pipa.
Teflon dapat dipintal menjadi benang dan kemudian ditempat. Temman dari teflon merupakan
bahan untuk filter yang sangat kuat.

Penggunaan Lapisan Antilengket di Indonesia

PTFE atau lapisan antilengket di Indonesia banyak digunakan pada peralatan rumah tangga
sehari hari. Peralatan yang sering kita lihat adalah seperti Penggorengan (frying pan), kuali
(wok), penanak nasi electric (rice cooker) dan juga setrika ( Iron). Lapisan ini sangat menolong
karena kegunaanya dalam memasak yaitu :

1. mengurangi penggunaan minyak goreng atau margarine yang berlemak tinggi

2. mudah dibersihkan, pada peralatan setelah digunakan.

Namun tingkat perekonomian dan pendidikan yang belum tinggi menyebabkan masyarakat tetap
menggunakan peralatan rumah tangganya meskipun sudah rusak atau tidak layak pakai. Lebih
memprihatinkan lagi kurangnya minat baca dan juga perhatian pemerintah terhadap isu
kesehatan menyebabkan informasi mengenai bahaya penggunaan lapisan antilengket ini belum
banyak diketahui.

26
Bahaya penggunaan lapisan antilengket di Indonesia

Bahaya penggunaan antilengket di Indonesia lebih dikarenakan antilengket tersebut


mudah tergores dan terkelupas dan digunakan pada peralatan masak. Lapisan yang terkelupas ini
apabila tercampur pada makanan sangat berbahaya. Karena itu zat kimia pada lapisan antilengket
mengandung berbagai logam yang berbahaya seperti mercuri dan zat POFA yang bersifat
karsinogen. Penggunaan lapisan antilengket yang terkelupas sering tidak kita sadari terjadi pada
Panci Rice Cooker, karena biasanya kita kurang memperhatikan panci rice cooker kita dibanding
dengan penggorengan. Rice Cooker sekarang merupakan alat masak wajib ada didapur karena
makanan pokok penduduk Indonesia adalah nasi. Apabila beras bercampur dengan air yang
terkontaminasi zat dari Lapisan antilengket yang terkelupas akan menjadi satu ketika menjadi
nasi. Nasi itu yang dimakan keluarga kita setiap hari dan minimal 2 kali sehari. Demikian juga
pada penggorengan dan kuali, meskipun mungkin tidak tiap hari dipakai namun tingkat
kemungkian bahayanya sama dengan penggunaan pada rice cooker.

Langkah yang dapat kita lakukan memberikan informasi yang benar pada masyarakat
tentang bahayanya antilengket yang terkelupas apabila digunakan untuk masak. Sebaiknya
menggunakan peralatan masak yang food grade, yang aman bagi kesehatan dan aman bagi
keluarga kita.

3.2 Studi Kasus


Permasalahan yang di hadapi dalam memproduksi rokok adalah :
1. Suplay tembakau dari hopper ke proses pembuatan batangan tidak stabil dan
mengakibatkan batangan rokok tidak terisi dengan baik
2. Adapun proses pencampuran tembakau, cengkeh dan bahan lainnya mengakibatkan
proses pembuatan batangan yang melalui ganeture set mengalami kemacetan dan
mengakibatkan komponen tongpis gagal mensuplay tembakau ke proses selanjutnya.
3. Akibat laju tembakau komponen tongpis mengalami gesekan yang cepat dan terjadi
kelengketan akibat bahan kimia yang terkandung dalam campuran tembakau.

27
3.2.1 Identifikasi permasalahan
Pada saat proses produksi pembuatan batangan kecepatan mesin rokok
antara 800-1000 Rpm, yang mengakibatkan komponen komponen terjadi gesekan
antara bahan pembuatan rokok tersebut, Untuk itu kelancaran dalam proses
produksi sangatlah di butuhkan untuk menunjang nilai ekonomis dan
meminimalkan biaya cos produksi. Oleh sebab itu permasalahan yang di hadapi
PR Cemara Tunggal salah satunya di komponen tongpis yang mengalami
kelengketan dan keausan akibat laju gesekan dan suplay tembakau. Adapun
permasalahan produksi di PR Cemara Tunggal dapat di atasi sebagai berikut :
1. Melakukan pengamatan dari beberapa komponen untuk mengetahui masalah
yang terjadi.
2. Proses pencampuran tembakau dan bahan lainnya kurang bagus

28
BAB IV
HASIL ANALISA
4.1 Analisa sebelum menggunakan komponen Teflon

Gambar 4.1 Komponen Tongpis

4.2 Analisa Penggunaan teflon

Gambar 4.2 Komponen Teflon

29
Daftar Pustaka

Ridho Nugroho, 12 September 2012 tgl 14/09/2016 jam 15.30

http://aldongutra.blogspot.co.id/2012/02/teflon.html tgl 14/09/2016 jam 15.50

30

Anda mungkin juga menyukai