Anda di halaman 1dari 8

Penilaian Kinerja Karyawan Untuk Kenaikan Jabatan dengan Pendekatan Fuzzy Multiple

Attribute Decision Making (FMADM) dan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Studi
Kasus di Rumah Makan Kober Mie Setan Bromo Malang)

Performance Appraisal for Employees Promotion by Using Fuzzy Multiple Attribute Decision
Making (FMADM) and Simple Additive Weighting (SAW) Method (A Case Study at Rumah
Makan Kober Mie Setan Bromo Malang)

Gisca Anisha Rahandini1), Retno Astuti2) , Wike Agustin Prima Dania 2)


1)Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
2)Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya
Jl. Veteran No. 1 Malang 65145
*email: giscaanisha@yahoo.co.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan peringkat karyawan teratas yang akan mendapatkan
promosi kenaikan jabatan dengan menggunakan pendekatan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
(FMADM) dan metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Rumah Makan Kober Mie Setan Bromo
Malang. Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh pakar mengunakan angket penilaian dengan kriteria
penilaian yaitu Partisipasi (C1), Kedisiplinan (C2), Kejujuran (C3), komunikasi (C4), Kepemimpinan (C5)
dan Inisiatif (C6). Nilai bobot ditentukan oleh pakar yaitu C1 Sangat Tinggi (1), C2 Tinggi (0.75), C3
Tinggi (0.75), C4 Tinggi (0.75), C5 Tinggi (0.75), C6 Tinggi (0.75). Proses perangkingan dilakukan untuk
menyeleksi alternatif (karyawan) dengan menerapkan metode SAW. Hasil penilaian menunjukkan bahwa
alternatif A6 memperoleh peringkat teratas dengan nilai 4.75. Alternatif A6 adalah alternatif yang terpilih
sebagai alternatif terbaik serta berhak memperoleh promosi kenaikan jabatan sebagai manajer.
Kata kunci : FMADM, SAW, Penilaian Kinerja, Promosi Kenaikan Jabatan

Abstract
The purpose of this study was to determine the highest rank of employees who will get a promotion campaign
by using Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) and Simple Additive Weighting (SAW) method in
Kober Mie Setan Bromo Malang restaurant. Performance appraisal was done by the expert using questionnaire
with the appraisal criteria were Participate (C1), Disiclipine (C2), Honesty (C3), Communication (C4), Leadership
(C5) and Initiative (C6). The weight value were determined by the expert, i.e. C1 Very High (1),C2 High (0,75), C3
High (0,75), C4 High (0,75), C5 High (0,75), C6 High (0,75). The ranking process undertaken to select alternative
(employees) by applying the SAW method. Based on the alternative assesment, A6 gained top ranking with value
4,75. Alternative A6 was the best selected alternative as well as receive a promotion campaign as manager.
Keywords: FMADM, SAW, Performance Appraisal, Employees Promotion

1
PENDAHULUAN karyawan terbaik, beberapa kriteria dapat
memiliki struktur kualitatif atau memiliki
1. Latar Belakang
struktur yang tidak pasti dan tidak dapat diukur
Dari waktu kewaktu, bisnis dibidang
dengan tepat. Metode Analytical Hierarchi Process
makanan mempunyai kecenderungan terus
(AHP) dapat digunakan untuk semua proses
meningkat, baik dari segi kualitas maupun
penilaian sementara dengan kriteria yang dapat
kuantitas. Faktanya didasarkan pada kenyataan
berubah-ubah. Penilaian kinerja karyawan
bahwa makanan merupakan kebutuhan pokok
dengan pendekatan Fuzzy Multiple Attribute
manusia. Salah satu bisnis makanan yang terus
Decision Making (FMADM) merupakan metode
berkembang adalah rumah makan. Istianto dan
penilaian kinerja yang dapat meningkatkan
Tyra (2011) mengemukakan bahwa, rumah
efisiensi dan kemudahan dalam melakukan
makan dapat didefinisikan sebagai suatu usaha
penilaian karyawan terbaik. Ketiga metode ini
yang bergerak dalam bidang jasa yang
mengabaikan fuzziness of executives selama
menyediakan jasa pelayanan makanan dan
proses pengambilan keputusan namun dapat
minuman. Salah satu rumah makan yang sedang
menunjukkan hasil yang cepat walaupun
berkembang adalah Rumah Makan Kober Mie
berakhir dengan nilai crisp untuk setiap
Setan Bromo Malang.
alternatifnya. Konsep fuzzy dalam ketiga metode
Rumah Makan Kober Mie Setan Bromo
ini digunakan agar dapat menyelesaikan
Malang merupakan rumah makan dengan menu
masalah multikriteria dan data yang
spesial Mie berlevel pedas yang sedang
mengandung unsur ketidakpastian seperti pada
berkembang di Malang. Berdiri pada tahun 2011
kasus penilaian kinerja karyawan (Maulana,
yang bertempat di Jalan Bromo Malang dan kini
2012).
telah membuka cabang di Jalan Soekarno Hatta
Permasalahan yang dihadapi oleh Rumah
Malang, di Kota Surabaya dan Gresik. Semakin
Makan Kober Mie Setan Bromo Malang dapat
meningkatnya permintaan pasar memberikan
diselesaikan menggunakan pendekatan
peluang bagi rumah makan untuk membuka
FMADM dengan metode SAW karena langkah
cabang lagi di Jalan Malabar Malang, Kota
penyeleksian alternatifnya lebih pendek namun
Jember dan kota Denpasar Bali.
akan tetap menghasilkan keputusan optimal
Pembukaan cabang baru Rumah Makan
dalam menentukan alternatif terbaik dari
Kober Mie Setan memerlukan manajer baru
berbagai alternatif berdasarkan kriteria tertentu.
untuk memimpin cabang tersebut sehingga
Cara kerja FMADM adalah menentukan nilai
pengangkatan manajer baru perlu dilakukan.
bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan
Penilaian kinerja karyawan diperlukan untuk
dengan proses perangkingan yang akan
menentukan karyawan terbaik dalam kegiatan
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan
promosi kenaikan jabatan. Dalam kegiatan
dengan menerapkan metode Simple additive
promosi kenaikan jabatan, manajemen Rumah
Weighting (SAW) dengan penjumlahan terbobot
Makan Kober Mie Setan Bromo Malang selama
dari rating kinerja pada setiap alternatif dari
ini melakukan penilaian secara manual tanpa
semua atribut. Alternatif yang dimaksud adalah
memiliki dasar yang jelas dalam menentukan
karyawan yang akan mendapatkan promosi
rangking karyawan yang akan dipromosikan.
karyawan berdasarkan kriteria-kriteria yang
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penilaian
telah ditentukan (Hasugian, 2012).
kinerja karyawan yang dapat membantu
manajemen dalam menentukan prestasi
BAHAN DAN METODE
karyawan untuk mendapatkan promosi
kenaikan jabatan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
Penelitian tentang penilaian kinerja Makan Kober Mie Setan yang bertempat di Jalan
pada karyawan Rumah Makan Kober Mie Setan Bromo No. 1A Malang pada bulan Februari
Bromo Malang ini bertujuan untuk menentukan 2014 sampai dengan Agustus 2014. Tahapan
peringkat karyawan teratas yang akan penelitian dimulai dari survei pendahuluan,
mendapatkan promosi kenaikan jabatan. identifikasi masalah, studi literatur, penentuan
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk responden, penentuan kriteria, pembuatan tabel
menyelesaikan permasalahan tersebut penilaian, pengumpulan data, analisis data,
diantaranya adalah metode Simple Additive peroleh hasil terbaik, serta penyusunan
Weighting (SAW), Analytical Hierarchi Process kesimpulan dan saran.
(AHP), serta Multiple Attribute Decision Making Survei pendahuluan dilakukan bertujuan
(FMADM). Metode Simple Additive Weighting untuk mengetahui dan mempelajari objek
(SAW) dapat meningkatkan efisiensi dan penelitian secara langsung sehingga dapat
kemudahan dalam melakukan penilaian menentukan permasalahan yang ada pada objek
2
penelitian. Survei pendahuluan dilakukan
dengan melakukan wawancara dengan manajer
rumah makan. Responden yang digunakan
adalah pakar yang dalam penelitian ini adalah
manager rumah makan yang bertindak sebagai (2)
penilai dan bertanggung jawab penuh terhadap Melakukan normalisais matriks R sesuai dengan
kegiatan promosi kenaikan jabatan. kriteria persamaan 3:
penilaian yang akan digunakan sebagai dasar
penilaian kinerja karyawan yang berhak
mendapatkan promosi kenaikan jabatan
ditentukan oleh manajer rumah makan dan (3)
dikembangkan melalui studi literatur yaitu
Partisipasi, Kedisiplinan, Kejujuran,
Komunikasi, Kepemimpinan, dan Inisiatif. Keterangan (Deni et al., 2013):
Analisis data terdiri dari beberapa tahapan Rij = nilai rating kinerja ternormalisasi dari
diantaranya adalah melakukan identifikasi alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m
kriteria (C), menentukan nilai bobot pada setiap dan j=1,2,...,n
kriteria (W), Memberikan nilai setiap alternatif Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap
(karyawan) pada setiap kriteria berdasarkan kriteria
penilaian oleh pakar dan dikonversi ke bilangan Max Xij = nilai terbesar dari setiap kriteria i
crisp, membuat matriks keputusan (X), Min Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria i
melakukan normalisasi matriks (R), dan tahap
terakhir adalah melakukan proses perangkingan Menurut Nugraha (2011), dikatakan atribut
(Maulana, 2012). Nilai bobot ditentukan oleh keuntungan jika nilai Xij memberikan
pakar. Nilai bobot tersebut adalah: keuntungan bagi pengambil keputusan,
(W= w1, w2,, wn) (1) sebaliknya dikatakan atribut biaya jika nilai Xij
Keterangan: W = bobot kepentingan menimbulkan biaya bagi pengambil keputusan.
w1,.., wn = nilai bobot untuk kriteria (C) ke- Apabila berupa atribut keuntungan, maka nilai
1 hingga ke-n Xij dibagi dengan nilai Maxi (Xij) dari setiap
selanjutnya nilai bobot tersebut dikonversi kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai
ke bilangan crisp. Mini (Xij) dari setiap kolom dibagi dengan nilai
Tabel 1. Nilai Bobot (W) Xij.
No. Bilangan Fuzzy Bilangan
Crisp proses perankingan dilakukan dengan cara
1. Sangat Rendah (SR) 0,00 mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan
2. Rendah (R) 0,25 nilai bobot (W) sesuai dengan persamaan 4:
3. Cukup (C) 0,50
4. Tinggi (T) 0,75
5. Sangat Tinggi (ST) 1,00

Nilai setiap alternatif (A) pada setiap kriteria (C) (4)


berdasarkan penilaian oleh pakar dan di mana :
dikonversi ke bilangan crisp. V = rangking untuk setiap alternatif
i
Tabel 2. Nilai Alternatif (A) w = nilai bobot dari setiap kriteria
j
No. Bilangan Fuzzy Bilangan r = nilai rating kinerja ternormalisasi
ij
Crisp
1. Sangat Kurang (SK) 0,00
Menurut Ariani dkk (2013), untuk mendapatkan
2. Kurang (K) 0,25
hasil terbaik diperoleh dengan menentukan nilai
3. Cukup (C) 0,50
preferensi untuk setiap alternatif (V) dengan
4. Baik (B) 0,75
cara menjumlahkan hasil kali antara matriks
5. Sangat Baik (SB) 1,00
ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai
Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
Membuat matriks keputusan X sesuai dengan
alternatif Ai lebih terpilih
persamaan 2:

3
HASIL DAN PEMBAHASAN rumah makan semakin meningkat karena setiap
karyawan merasa diperhatikan dan diawasi agar
1. Gambaran Umum Perusahaan
selalu melakukan kinerja dengan lebih baik lagi
Rumah makan Kober Mie Setan
setiap harinya.
merupakan bisnis keluarga yang didirikan pada
tanggal 27 April 2011 di Jalan Bromo nomor 1A
2. Struktur Organisasi
Malang. Menu yang disajikan sangat unik dan
Struktur organisasi merupakan susunan
beragam, untuk menu mie setan terdiri dari
sistem hubungan antar posisi kepemimpinan
level angel tanpa cabai, level 1 cabai 12, level 2
yang ada dalam organisasi. Hal ini merupakan
cabai 25, level 3 cabai 35, level 4 cabai 45, dan
hasil pertimbangan dan kesadaran tentang
level 5 cabai 60. Selain level yang tersedia
pentingnya perencanaan atas penentuan
tersebut, pelanggan juga dapat memesan jumlah
kekuasaan, tanggung jawab, dan spesialisasi
cabai yang diinginkan sesuai selera. Satu piring
setiap anggota organisasi. Struktur organisasi
Mie Setan terdiri dari isian mie rebus dengan
menetapkan bagaimana tugas dan pekerjaan
taburan daging ayam, bawang goreng dan daun
dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan
bawang, serta dilengkapi dengan siomay,
secara formal (Budiasih, 2012). Rumah makan
daging ham dan selada. Harga yang ditawarkan
Kober Mie Setan Bromo Malang merupakan
untuk satu porsi mie setan adalah Rp.8000,-.
usaha rumah makan sederhana yang
Menu minuman yang tersedia terdiri dari es
menerapkan bentuk organisasi lini. Menurut
pocong, es genderuwo, es kuntilanak, es sundel
Zaharuddin (2006), organisasi lini merupakan
bolong, es tuyul, es tjampolay, baby shake milo,
bentuk organisasi yang paling sederhana. Ciri
saiske, shaker tea, lemon tea, lemon splash,
utama organisasi lini adalah jabatan-jabatan
lycheesplash, orange splash, hot cappuccino, dan teh
yang tercantum dalam organisasi terletak pada
tarik dengan kisaran harga antara Rp.4000,-
satu garis vertikal. Dalam organisasi lini,
hingga Rp.9000,-.
pimpinan menangani seluruh masalah baik itu
Rumah makan Kober Mie Setan
menyangkut produksi, penjualan, keuangan,
merupakan rumah makan pertama di Kota
maupun personalia. Organisasi lini banyak
Malang yang menyajikan hidangan mie berlevel
digunakan pada perusahaan kecil dan prinsip
pedas yang banyak digemari oleh warga
pembentukan struktur organisasi berdasarkan
Malang. Selain menu hidangannya unik dan
pada pembagian kerja.
harganya yang murah, keunikan lain yang
menarik adalah seragam kerja karyawan yang
dikenakan. Karyawan Mie Setan Bromo Malang
mengenakan pakaian dengan tema warna yang
berbeda setiap harinya. Pada hari Senin
menggunakan warna merah, hari Rabu
menggunakan warna putih, hari Kamis dan
Minggu menggunakan warna bebas, serta hari
Jumat dan Sabtu menggunakan warna hitam.
Karyawan Mie Setan Soekarno Hatta dan
Malabar Malang, Gresik, Surabaya dan Bali Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Rumah
makan Kober Mie Setan Bromo Malang
menggunakan seragam yang disediakan oleh
pihak rumah makan. Mie Setan semua tempat
Penilaian kinerja karyawan dalam kegiatan
buka setiap hari kecuali hari Selasa mulai pukul
promosi kenaikan jabatan menjadi manajer
15.00-23.00, sedangkan Mie setan di Jalan
dilakukan kepada seluruh karyawan dalam
Malabar dibuka pukul 10.00-22.00.
bidang kerja Kitchen, Bar, Kasir, Pramusaji dan
Pelayanan yang cepat dan karyawan yang
ramah terhadap pelanggan membuat rumah Cleaning Service. Karyawan dengan jabatan
kapten maupun anggota berhak memperoleh
makan ini tidak pernah sepi pembeli. Porsi Mie
Setan yang terjual setiap hari rata-rata mencapai promosi kenaikan jabatan sebagai manajer
sesuai dengan hasil penilaian dan syarat
600 porsi dan pada akhir pekan dapat mencapai
800 porsi. Hubungan karyawan yang baik promosi yang telah ditentukan oleh pihak
manajemen rumah makan. Biodata karyawan
disebabkan oleh lingkungan kerja yang nyaman,
dapat dilihat pada Tabel 3.
santai, namun tetap memiliki target. Setiap hari
Tabel 3. Biodata karyawan
dilakukan briefing dan evaluasi kerja agar dapat
melakukan kinerja yang akan dilakukan dengan Pelatihan
Bidang Kepemimpinan
baik dan memperbaiki kinerja yang kurang
No. Nama Kerja Jabatan (penah/tidak)
memuaskan. Hal tersebut membuat kinerja
4
Kapten Nilai yang diberikan pada setiap alternatif
1. Wisnu Kitchen Kitchen Tidak terhadap setiap kriteria adalah nilai kecocokan
2. Arya Kitchen Anggota Tidak dan nilai yang terbesar adalah yang terbaik.
3. Salim Kitchen Anggota Tidak Tabel 5. Rating Kecocokan Setiap Alternatif pada
Setiap Kriteria
4. Bruno Kitchen Anggota Tidak
5. Edi Kitchen Anggota Tidak No. Nama C1 C2 C3 C4 C5 C6
Kapten
6. Andri Bar Bar Tidak 1. Wisnu 1.00 1.00 0.75 0.75 0.75 0.75
7. Brudin Bar Anggota Tidak 2. Arya 0.50 0.75 0.50 0.75 0.25 0.50
8. Selamet Bar Anggota Tidak 3. Salim 0.50 0.25 0.25 0.50 0.25 0.50
9. Pedro Bar Anggota Tidak 4. Bruno 0.50 0.75 0.25 0.50 0.25 0.50
10. Hugo Bar Anggota Tidak 5. Edi 0.75 0.75 0.75 0.50 0.50 0.50
11. Victor Bar Anggota Tidak 6. Andri 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75
12. Ruri Kasir Anggota Tidak 7. Brudin 0.75 0.75 0.50 0.50 0.50 0.50
13. Yusuf Kitchen Anggota Tidak 8. Selamet 0.75 0.75 0.75 0.75 0.50 0.75
14. Gepeng Pramusaji Anggota Tidak 9. Pedro 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.25
Kapten 10. Hugo 0.75 1.00 0.75 0.25 0.00 0.50
15. Lia Kasir Kasir Tidak
11. Victor 0.75 0.50 0.75 0.75 0.25 0.50
Cleaning
16. Jajang Service Anggota Tidak 12. Ruri 0.25 0.50 0.50 0.25 0.25 0.25

17. Sam Kitchen Anggota Tidak 13. Yusuf 0.50 0.50 0.50 0.50 0.00 0.25
14. Gepeng 0.75 0.50 0.75 0.50 0.00 0.50
15. Lia 0.75 0.75 0.75 1.00 0.75 0.75
16. Jajang 1.00 1.00 0.75 0.75 0.50 0.75
17. Sam 0.75 0.50 0.75 0.75 0.00 0.50
No. Nama C1 C2 C3 C4 C5 C6
3. Analisa Kriteria, Rating Kepentingan dan 1. Wisnu SB SB B B B B
Rating Kecocokan 2. Arya C B C B K C
Setiap kriteria telah ditentukan oleh pihak
3. Salim C K K C K C
manajemen rumah makan sesuai dengan
kebutuhan kegiatan promosi kenaikan jabatan. 4. Bruno C B K C K C
Kriteria tersebut adalah Partisipasi (C1), 5. Edi B B B C C C
Kedisplinan (C2), Kejujuran (C3), Komunikasi 6. Andri SB SB SB SB SB B
(C4), Kepemimpinan (C5), dan Inisiatif (C6). 7. Brudin B B C C C C
Kriteria tersebut dibuat rating kecocokan untuk
setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria 8. Selamet B B B B C B
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.3 dan 9. Pedro C C C C C K
selanjutnya dari kriteria tersebut dibuat suatu 10. Hugo B SB B K SK C
bobot preferensi (W) atau standar nilai yang 11. Victor B C B B K C
merupakan rating kepentingan yang telah
12. Ruri C C C K K K
ditentukan dalam bilangan fuzzy sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel 2. Rating kepentingan 13. Yusuf B B B B SK K
yang akan digunakan sebagai standar penilaian 14. Gepeng B C B C SK C
yang diharapkan dari setiap kriteria ditunjukkan 15. Lia B B B SB B B
pada Tabel 4. 16. Jajang SB SB B B C B
Tabel 4. Rating Kepentingan
17. Sam B C B B SK C
Partisi- Kedisi- Keju- Komu- Kepe-
pasi plinan juran nikasi mimpinan Inisiatif
Kriteria (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)
Rating Nilai yang diperoleh oleh masing-masing
Kepen- Sangat alternatif berupa bilangan fuzzy selanjutnya
tingan Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
dikonversi ke dalam bilangan crisp.
Tabel 6. Konversi dari bilangan fuzzy ke bilangan
4. Implementasi Metode
crisp

5
Sumber: Data Diolah, 2014 V4 = (1)(0.50) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.25) + (0.75)(0.50) +
(0.75)(0.25) + (0.75)(0.67) = 2.32
Matriks keputusan X yang diperoleh dari
V5 = (1)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.50) +
masing-masing alternatif sesuai dengan
(0.75)(0.50) + (0.75)(0.67) = 3.13
persamaan 2.
Tabel 6. Matriks Keputusan (X) V6 = (1)(1.00) + (0.75)(1.00) + (0.75)(1.00) + (0.75)(1.00) +
(0.75)(1.00) + (0.75)(1.00) = 4.75
V7 = (1)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) +
(0.75)(0.50) + (0.75)(0.67) = 3.32
V8 = (1)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) +
(0.75)(0.50) + (0.75)(0.67) = 3.32
V9 = (1)(0.50) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.50) +
(0.75)(0.50) + (0.75)(0.33) = 2.25
V10 = (1)(0.75) + (0.75)(1.00) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.25) +
(0.75)(0.00) + (0.75)(0.33) = 2.51
Sumber: Data Diolah, 2014 V11 = (1)(0.75) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) +
(0.75)(0.25) + (0.75)(0.67) = 2.94
Semua kriteria yang ditentukan diasumsikan
V12 = (1)(0.25) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) +
sebagai kriteria keuntungan sehingga
berdasarkan persamaan (13) dapat diperoleh (0.75)(0.25) + (0.75)(0.67) = 2.44
rating kinerja ternormalisasi dari alternatif (Ai) V13 = (1)(0.50) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.50) +
pada setiap atribut (Ci). Berdasarkan hasil (0.75)(0.00) + (0.75)(0.33) = 1.87
perhitungan rating kinerja ternormalisasi maka
V14 = (1)(0.75) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.50) +
terbentuklah matriks R.
(0.75)(0.00) + (0.75)(0.33) = 2.31
V15 = (1)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) + (0.75)(1.00) +
(0.75)(0.75) + (0.75)(1.00) = 3.94
V16 = (1)(1.00) + (0.75)(1.00) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) +
(0.75)(0.50) + (0.75)(1.00) =4
Tabel 7. Matriks R
V17 = (1)(0.75) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) +
(0.75)(0.00) + (0.75)(0.67) = 2.75

Simbol V1 hingga V17 menunjukkan urutan dari


nama karyawan sebagaimana ditunjukkan pada
Tabel 3.

Berdasarkan perhitungan nilai (V) diperoleh


hasil perangkingan untuk setiap alternatif (A).
Tabel 8. Hasil Perangkingan

No. Nama Nilai Rangking


1. Wisnu 4.19 2
Sumber: Data Diolah, 2014
2. Arya 2.69 10
perangkingan untuk setiap Alternatif (Vi) 3. Salim 1.94 16
dengan mengalikan matriks W dan R 4. Bruno 2.32 13
sebagaimana ditunjukkan pada persamaan 4. 5. Edi 3.13 7
V1 = (1)(1.00) + (0.75)(1.00) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.75) +
6. Andri 4.75 1
(0.75)(0.75) + (0.75)(1.00) = 4.19
7. Brudin 3.32 5
V2 = (1)(0.50) + (0.75)(0.75) + (0.75)(0.50) + (0.75)(0.75) +
8. Selamet 3.32 6
(0.75)(0.25) + (0.75)(0.67) = 2.69
9. Pedro 2.25 15
V3 = (1)(0.50) + (0.75)(0.25) + (0.75)(0.25) + (0.75)(0.50) +
10. Hugo 2.51 11
(0.75)(0.25) + (0.75)(0.67) = 1.94
11. Victor 2.94 8
12. Ruri 2.44 12

6
13. Yusuf 1.87 17 kebutuhan perusahaan. Kegiatan seleksi
karyawan sangat penting dalam proses
14. Gepeng 2.31 14
manajemen sumber daya manusia karena
15. Lia 3.94 4 apabila suatu perusahaan tidak teliti dan cermat
16. Jajang 4 3 dalam proses seleksi ini akan terjadi penerimaan
17. Sam 2.75 9 pegawai yang tidak sesuai dan tidak cocok
Sumber: Data Diolah, 2014 dengan jabatan pekerjaan yang dipercayakan
kepadanya sehingga tidak dapat bekerja secara
Berdasarkan hasil perangkingan V6 memperoleh efisien dan efektif, serta kemungkinan harus
peringkat teratas dengan nilai 4.75 dan dengan mengeluarkan biaya dan waktu yang lebih
demikian alternatif A6 adalah alternatif yang banyak untuk mengadakan pelatihan. Adapun
terpilih sebagai alternatif terbaik. kualifikasi umum yang digunakan sebagai
Dalam penilaian ini, hanya alternatif terbaik indikator seleksi penerimaan karyawan adalah
yang akan diberikan promosi kenaikan jabatan Usia, Keahlian, Kesehatan Fisik, Pendidikan,
sebagai manajer sedangkan untuk alternatif lain Jenis Kelamin, Penampilan, Bakat, Pengalaman
hanya digunakan sebagai tolok ukur sebaik Kerja, Kerjasama, Kejujuran, Kedisiplinan,
mana kinerja karyawan selama ini. Pihak Inisiatif dan Kreatif (Nurcahyaningrum, 2013).
manajemen menentukan standar nilai karyawan Karyawan yang tidak kompeten dibidangnya
yang berhak untuk mendapat promosi kenaikan akan mempengaruhi kinerja rumah makan dan
jabatan sebagai manajer adalah karyawan yang menyebabkan rumah makan sulit untuk
tidak boleh memiliki nilai C (cukup = 0.5) mencapai target yang diharapkan sehingga
sebanyak 2 kali. Berdasarkan 17 karyawan yang perlu ada indikator dalam seleksi penerimaan
dinilai, karyawan Andri (A6) dengan peringkat karyawan baru selanjutnya.
teratas tidak mendapatkan nilai C sebanyak 2
kali sehingga Andri memenuhi syarat untuk KESIMPULAN
dipromosikan sebagai manajer. Karyawan lain Berdasarkan penelitian yang telah
yang memiliki peluang untuk mendapatkan dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu penelitian
promosi kenaikan jabatan sebagai manajer, yaitu ini memberikan hasil perangkingan karyawan
Wisnu, Selamet, Hugo, Yusuf, Lia, dan Jajang. mulai dari tertinggi hingga terendah.
Jumlah ini sangat sedikit disebabkan karena Berdasarkan 17 orang karyawan yang telah
tidak ada indikator yang dijadikan dasar dalam dilakukan penilaian bahwa karyawan A6 yaitu
menentukan karyawan yang berhak bekerja di Andri memperoleh nilai terbesar dan peringkat
rumah makan sehingga tidak ada seleksi dalam tertinggi dengan nilai 4.75 dan berhak
penerimaan karyawan baru. mendapatkan promosi kenaikan jabatan sebagai
manajer.
5. Implikasi Manajerial DAFTAR PUSTAKA
Rumah Makan Kober Mie Setan Bromo
Ariani A, Abdillah LA, Syakti F. 2013. Sistem
Malang merupakan rumah makan yang sedang
Pendukung Keputusan Kelayakan TKI
memperluas usahanya dengan menambah 3
ke Luar Negeri Menggunakan FMADM.
cabang baru di daerah yang berbeda.
Jurnal Sistem Informasi. 4(5): 336-343.
Bertambahnya cabang rumah makan baru tentu
membutuhkan karyawan baru untuk Budiasih Y. 2012. Struktur Organisasi, Desain
mendukung kegiatan cabang rumah makan Kerja, Budaya Organisasi dan
tersebut sehingga penerimaan karyawan baru Pengaruhnya Terhadap Produktivitas
perlu dilakukan. Dalam penerimaan karyawan Karyawan (Studi Kasus pada PT.XX di
baru selama ini, Rumah Makan Kober Mie Setan Jakarta). Jurnal Liquidity. 1(2): 99-105.
Bromo Malang tidak melakukan seleksi Deni W, Sudana O, Sasmita A. 2013. Analysis
terhadap karyawan yang akan diterima. and Implementation Fuzzy Multi-
Manajemen langsung melakukan penerimaan Attribute Decision Making SAW
tanpa adanya penyeleksian terlebih dahulu. Method for Selecting of High Achieving
Menurut Lestari (2011), salah satu faktor Students in Faculty Level. International
pendukung perkembangan perusahaan adalah Journal of Computer Science Issues.
sumber daya manusia yang berkualitas, 10(1): 674-680.
sehingga menjadi hal yang penting dalam Hasugian PM. 2012. Fuzzy Multiple Attribute
penyeleksian calon karyawan secara tepat agar Decision Making untuk Menentukan
menghasilkan karyawan yang sesuai dengan Tenaga Kerja dengan Metode Simple

7
Additive Weighting. Jurnal Informatika.
2: 39-44.
Istianto JH, dan Tyra MJ. 2011. Analisis
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan Rumah Makan
Ketty Resto. Jurnal Ekonomi dan
Informasi Akuntansi. 1(3): 275-293.
Lestari S. 2011. Seleksi Penerimaan Calon
Karyawan Menggunakan Metode
Topsis. Konferensi Nasional Sistem dan
Informatika. Bali, November 12, 2011.
Hal: 170-174.
Maulana RM. 2012. Penilaian Kinerja karyawan
di Ifun Jaya Textile dengan Metode
Fuzzy Simple Additive Weighted. Jurnal
Ilmiah ICTech. 10(1): 1-12.
Nugraha, F. 2011. Sistem Pendukung
Keputusan Dengan Metode Simple
Additive Weighting (SAW) Dalam
Manajemen Aset. Disertasi Doktor.
Diponegoro. Semarang.
Nurcahyaningrum, TB. Seleksi Karyawan.
Diakses tanggal 22 Juli 2014. Pukul 02.09
WIB. http://alin.mercubuana-yogya.
ac.id/wp-content/uploads/2013/06/
PSDM-SELEKSI.pdf.
Zaharuddin H. 2006. Menggali Potensi
Wirausaha. CV Dian Anugerah Perkasa,
Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai