Anda di halaman 1dari 5

*Cinta Karena Allah (Bagian ke-1)*

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,


Sahabat dumay !

"Aku Mencintaimu karena Allah, Benarkah? Cinta karena Allah..."

Tak bosan-bosannya kita membahas tema cinta. Selain banyak pelakunya tentu banyak juga korbannya
karena ketidakpahamannya.

Baiklah khusus untuk para sahabat dumay, pasti kalian sudah seringkali mendengar kalimat aku
mencintaimu karena Allah?

Lantas, benarkah kita mencintai karena Allah? Mari kita bahas sebenarnya apakah kita benar-benar
mencintai karena Allah?

Jangan-jangan kita hanya berkata mencintai karena Allah tetapi sebenarnya tidak. Seperti yang
dilakukan oleh Delisa kecil dalam Novel Hafalan Shalat Delisa yang mengatakan kepada uminya,
Ummi, Delisa cinta Ummi karena Allah padahal ia mengatakan itu karena ingin diberi cokelat oleh
guru mengajinya.

*Cinta Karena Allah (Bagian ke-2)*

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,


Sahabat dumay !

Ketahuilah, mencintai karena Allah berarti kita mencintai seseorang karena berlandaskan Allah. Karena
kita berlandaskan kepada Allah maka kita mencintai apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kita.

Jika cinta kita karena Allah, maka kita hanya ingin mendapatkan Ridho-Nya maka Allah pun akan
mencintai kita

Sesungguhnya Allah SWT pada hari Kiamat berfirman : Dimanakah orang yang (dulu) saling
mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan naungan-Ku di hari yang
tiada naungan melainkan naungan-Ku (H.R. Muslim)

Dalam sebuah hadist qudsi juga disebutkan; Allah swt berfirman, pasti akan mendapat cinta-Ku orang-
orang yang saling mencintai karena Aku, saling mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena
Aku

Dalam kesempatan ini, pembahasan cinta difokuskan terhadap lawan jenis yang belum halal (belum di
nikahi ^_^)

*Cinta Karena Allah (Bagian ke-2)*


Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Sahabat dumay !

Adapun beberapa ciri-ciri cinta karena Allah:

Memilih mencintai seseorang karena Allah berarti ia memilih karena Allah, yaitu pilihlah agamanya.

Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda, Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau
ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan
terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas. (HR. Tirmidzi, hasan)

Mungkin ada yang menyeletuk, Fatimah binti Muhammad, putri jelita Rasulullah pernah menolak
lamaran sahabat-sahabat terbaik Rasulullah. Dia pernah menolak laki-laki yang baik agamanya.
Bahkan tak hanya baik tapi sangat baik agama dan akhlaknya. Ya tentu kita boleh-boleh saja menolak.

Pertanyaanya adalah apakah kita yang berkata seperti itu sudah sesholehah Fatimah Binti Muhammad
yang pemahaman agamanya dan kesholehahannya langsung dibina oleh Rasulullah?

Tentu hadist tersebut dikeluarkan oleh Rasulullah agar bisa menjadi pedoman bagi kita untuk memilih
seseorang karena agamanya.

Beliau Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu
karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah
olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung. (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no.
1466)

*Cinta Karena Allah (Bagian ke-3)*

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,


Sahabat dumay !

Mencintai tak harus memiliki. Jika kita mencintai kemudian orang yang kita cintai ternyata tak
membalas cinta kita apakah kita tidak akan menikah karena hanya ingin mencintai dirinya? Sungguh
tentu bukan seperti itu? Karena kita mencintai dan kemudian menikahinya karena kita ingin
MENJAGA KEHORMATAN kita?

Kemudian, jika Allah menjauhkan seseorang yang kita cintai, maka sesungguhnya itu lebih berarti
Allah sedang akan mendekatkan diri kita kepada seseorang yang lebih pantas untuk kita cintai menurut-
Nya. Maka janganlah kita bersedih .

La Takhaf Wa La Tahzan. Innallaha Maana Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati.
Sesungguhnya Allah ada bersama kita

Tiga golongan yang Allah pasti akan menolong mereka: budak yang hendak menebus dirinya, seorang
yang menikah dengan tujuan menjaga kehormatanya dari perkara-perkara yang diharamkan, dan
seorang yang berjihad di jalan Allah. (HR. An-Nasai)
*Cinta Karena Allah (Bagian ke-4)*

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,


Sahabat dumay !

Bagaimana jika ternyata wanita atau pria yang kita cintai meninggal apakah kita juga harus ikut
meninggal bunuh diri seperti dalam kisah Romeo dan Juliet?

Tentu tidak! Kita mencintai dengan cara yang Allah cinta juga. Bunuh diri bukankah sangat dilarang
oleh agama? Tidak mungkin jika kita mencintai karena Allah tetapi kita sendiri melanggar ketentuan-
ketentuan Allah.

Inilah doa Rosulullah saat ditinggal istrinya yang paling ia cintai untuk selamanya didunia ini;
Khadijah.

Ya Allah, berilah aku rezeki cinta Mu dan cinta orang yang bermanfaat cintanya untukku di sisi Mu.
Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai
kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di antara
sesuatu yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai.
(HR. Al-Tirmidi)

Lihatlah dalam doa kalimat terakhir diatas yang berbunyi Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan di
antara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu sebagai kebebasan untukku dalam segala hal yang Engkau
cintai.

Arti dari doa tersebut adalah seseorang atau sesuatu yang kita cintai mudah-mudahan menjadi kekuatan
kita untuk bisa mencintai seseorang atau sesuatu yang memang Allah cintai,

dan ketika seseorang atau sesuatu yang kita cintai ternyata diambil oleh Allah maka jadikan hal tersebut
menjadi kebebasan kita untuk mencintai seseorang atau sesuatu selainnya yang juga Allah cintai
sebagai pengganti seseorang atau sesuatu yang kita cintai sebelumnya.

Jika seseorang yang kita cintai diambil oleh Allah maka jadikanlah ini sebagai kebebasan kita untuk
mencintai seseorang selainnya yang lebih sholih atau sholihah.

Mencintai karena Allah berarti menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-larangan-Nya.

1) Tidak bersentuhan

Dari Maqil bin Yasar RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Seandainya kepala seseorang ditusuk
dengan jarum besi itu masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (HR
Thabrani dalam Mujam Kabir).

Dari Aisyah berkata: Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama
sekali meskipun saat membaiat. (HR. Bukhari 4891)

2) Tidak berdua-duan
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya tidak berkhalwat (berdua-
duan) dengan perempuan (laki-laki) yang bukan mahramnya karena pihak ketiga adalah setan. (HR.
Ahmad)

3) Tidak berzina (mendekati zina saja jangan)

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu
jalan yang jelek (Q. S. Al Isra 32)

*Cinta Karena Allah (Bagian ke-5)*

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,


Sahabat dumay !

Kemudian perhatikan syair ini:

jika cintaku padamu karena hasrat,


maka campakkan aku dengan kata-kata terpahit yang bisa kau ucapkan.

jika cintaku padamu menjauhkan diri kita dari Allah,


maka hinakan aku dengan hinaan yang paling hina yang bisa kau lontarkan.

jika cintaku padamu , menjadi penyebab dirimu meninggalkan agamamu


maka tutuplah hatimu serapat mungkin.

Namun.
Jika cintaku karena Allah,
Jika cintaku sebagai wujud pengabdianku kepada Allah,
Jika cintaku untuk menjaga kehormatan kita,
Jika cintaku karena ingin membawa diri kita pada kedekatan dengan Allah,
Jika cintaku karena ingin menjadikan dirimu sebagai ayah-bunda bagi anak-anak kita,

Maka,
Jangan kau palingkan wajahmu dariku,
Jangan kau tutupkan hatimu untukku,
Jangan kau campakkan diriku,
Jangan kau sia-siakan aku,
Karena sesungguhnya Aku Mencintaimu Karena Allah".

Itulah beberapa hal yang mungkin perlu kita perhatikan jika kita memang mencintai karena Allah.
Karena Cinta bukan hanya sekedar kata-kata, bukan pula hanya pertautan hati, dan bukan hanya hasrat
luapan jiwa.

Jika cinta kita karena Allah, maka sesungguhnya cinta kita kepada yang selain Allah, hanyalah bentuk
pengejawantahan cinta kita kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat khususnya bagi diriku pribadi dan bagi dirimu yang sudah
mau berkenan membaca uraianku tentang hakikat cinta ini.

Terakhir semoga bisa belajar untuk saling mencintai karena Allah. Aamiin.

Barakallaahu fiikum, Semoga bermanfaat. Semoga pula kita bisa memiliki banyak senyum, kasih-
sayang, curahan cinta penuh kebahagiaan ^_^

(Wallaahu a'lam)

Anda mungkin juga menyukai