Anda di halaman 1dari 9

Yg gw tau hny.. Yg bs dipercaya hnya mimpinya rasulullah.., krn mimpinya rasul itu wahyu.

TerKadang krn memang otomatis kita jd sering sholat mlm krn ada yg dicari/yg diminta... (Jodoh..) Pdhl, shrsnya tidak seperti itu.. ibadah hnya krn Allah..., maksdnya.. Kita rajin sholat mlm krn kita sedang cari jodoh... Seharusnya sholat mlm dikerjakan memang ingin mendekatkan diri kpd Allah.. Nanti apapun yg diminta akan dtg dg ridho Allah.. Gituh mpok.. Skrg lbh baik jngn dipikirin ttg adanya bayang2 si Zul..,krn bs sj itu godaan syaithon.., krn memang syaithon suka mengganggu hamba2nya yg mulai taat.. Spy dia lalai.. Otomatis dg adanya bayang2 Zul kan jd suatu tanda tanya yg lama2 akan melalaikan dia dr ibadah.., ataw nanti akan merusak hubungan lo dn heny ... e_oetami: Saran gw, pokoknya jgn taat krn ada yg diinginkan untk diminta sama Allah.. krn bs jd stlh dpt jodoh lo jd lalai tahajud lg.. Pokoknya istiqomah aja.. Trs ibadah apa yg Allah perintahkn.., tingglkan apa2 yg dilarang Allah.. Ikhlashkan semua krn Allah.. Sambl bnyk belajar.., tambh ilmu.. Jodoh itu sdh Allah tulis.., nanti pd saatnya akan dtg sendiri.. Klo lo msh percaya mimpi itu "jawaban" doa lo.. Dan Klo itu memang jodohnya lo trs mau gimana??? ngomong sama Zul..?? Nggak mungkin kan??? Atau jadi agresif sama Zul.., jd deketin Zul??? Mungkn memang syaithon maunya begitu.. Udah berantem sama heny (misalnya).. Trus.. Jd agresif.. Malah haram.. Jangan bikin syaithon tertawa... Krn mengikuti bisikannya... Keep Istiqomah Setiap inci kebaikan yg lo bt Insyaallah dibales Allah SWT Klo mislakan kita focus sm hal2 kecil, terkadang kita jd unfocus sama hal2 terdekat disekitar kita misalnya : ortu, keluarga kita, saudara kita, jgn sampai sifat2 baik lo jd berkurang krn lo focus ngejar rezeki jodohGw pun klo diposisi lo jg bakal puyeng kelimpungan cuy, tp sekali lg biar jd rahasia Allah. Jgn peduliin omongan satir orang lain, anggep aja sindiran bt lo tuh jd lading pahala tersendiri. Semua emang jadi rahasia Allah & jgn sampai kita think negative sama AllahHidup lo gak akan berhenti krn lo belum dapet rejeki jodoh kok ini Cuma jd bagian dr hidup lo yg hrs lo lewatin pelan2Inget aja Allah sedang nyiapain pria terbaik bt lobener2 terbaikbahkan jaaauuuuhhh lebih baik dr apa yg lo kit\raTetap jaga diri lo didepan cowo2, jgn kayak gw sembarangan bgtkeep Istiqomah n keep ur chip up Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridho-Nya, bersabarlah dengan keindahan.. Demi Allah, dia tidak akan datang karena ketampanan, kecantikan, kepintaran ataupun kekayaan.. Tapi Allah-lah yang menggerakkan.. Janganlah tergesa-gesa mengekspresikan cinta kepadanya sebelum Allah mengizinkan, belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu.. Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah SWT? Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat, Allah akan menjawabnya dengan lebih indah disaat yang tepat..

Syahadat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Untuk kegunaan lain dari Syahadat, lihat Syahadat (disambiguasi). Syahadat (Bahasa Arab: asy-syahdah audio (bantuaninfo)) (dari kata syahida, "(ia telah) menyaksikan") adalah pernyataan kepercayaan dalam keesaan Tuhan (Allah) dan Nabi Muhammad sebagai RasulNya dan merupakan asas dan dasar bagi rukun Islam lainnya. Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. [1]Syahadat sering disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kedua kalimat syahadat itu adalah:

Kalimat pertama :

asyhadu an-laa ilaaha illallaah artinya : Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah

Kalimat kedua :

wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah Rasul / utusan Allah.

Makna Syahadat

Kalimat pertama menunjukkan pengakuan tauhid. Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allh sebagai satu-satunya Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup. Kalimat kedua menunjukkan pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allh. Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allh seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadist-hadis Muhammad saw.[2]

Makna LAA ILAAHA ILLALLAH


Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH sebenarnya mengandung dua makna, yaitu makna penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah, dan makna menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah Allah semata[3]. Berkaitan dengan mengilmui kalimat ini Allah ta'ala berfirman: "Maka ketahuilah(ilmuilah) bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah" (QS Muhammad : 19)

Berdasarkan ayat ini, maka mengilmui makna syahadat tauhid adalah wajib dan mesti didahulukan daripada rukun-rukun Islam yang lain. Di samping itu Rasulullah pun menyatakan: "Barang siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dengan ikhlas maka akan masuk ke dalam surga" ( HR Ahmad) Yang dimaksud dengan ikhlas di sini adalah mereka yang memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yang Allah menciptakan alam karenanya. Rasul mengajak paman beliau Abu Thalib, Ketika maut datang kepada Abu Thalib dengan ajakan "wahai pamanku ucapkanlah LAA ILAAHA ILLALLAH sebuah kalimat yang aku akan jadikan ia sebagai hujah di hadapan Allah" namun Abu Thalib enggan untuk mengucapkan dan meninggal dalam keadaan musyrik. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tinggal selama 13 tahun di makkah mengajak orang-orang dengan perkataan beliau "Katakan LAA ILAAHA ILLALLAH" maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah mendengar hal yang demikian dari orang tua kami". Orang qurays di Zaman nabi sangat paham makna kalimat tersebut, dan barangsiapa yang mengucapkannya tidak akan menyeru/berdoa kepada selain Allah.

Kandungan Kalimat Syahadat

Ikrar

Ikrar yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya.Ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan itu.

Sumpah

Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.

Janji

Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul.[4]

Syarat Syahadat
Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang disyaratkannya itu tidak sempurna. Jadi jika seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa memenuhi syarat-syaratnya, bisa dikatakan syahadatnya itu tidak sah. Syarat syahadat ada tujuh [5] , yaitu:

Pengetahuan

Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.

Keyakinan

Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.

Keikhlasan

Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima oleh Allah SWT.

Kejujuran

Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.

Kecintaan

Kecintaan berarti mencintai Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman. Cinta juga harus disertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang menyalahi sunnah Rasulullah SAW.

Penerimaan

Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT, dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syariat Islam. Artinya, bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain kecuali Al Qur'an dan Sunnah Rasul.

Ketundukan

Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya secara lahiriyah. Artinya, seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya. Perbedaan antara penerimaan dengan ketundukan yaitu bahwa penerimaan dilakukan dengan hati, sedangkan ketundukan dilakukan dengan fisik.Oleh karena itu, setiap orang yang bersyahadat harus disaksikan amirnya dan selalu siap melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya.

Asas Dari Tauhid Dan Islam


LAA ILAAHA ILLALLAH adalah asas dari Tauhid dan Islam dengannya terealisasikan segala bentuk ibadah kepada Allah dengan ketundukan kepada Allah, berdoa kepadanya semata dan berhukum dengan syariat Allah[6]. Seorang ulama besar Ibnu Rajab mengatakan: Al ilaah adalah yang ditaati dan tidak dimaksiati, diagungkan dan dibesarkan dicinta, dicintai, ditakuti, dan dimintai pertolongan harapan. Itu semua tak boleh dipalingkan sedikit pun kepada selain Allah. Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH bermanfaat bagi orang yang mengucapkannya selama tidak membatalkannya dengan aktivitas kesyirikan.

Inti Syahadat
Inilah sekilas tentang makna LAA ILAAHA ILLALLAH yang pada intinya adalah pengakuan bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah ta'ala semata[7].

Makna Syahadat bagi muslim


Bagi penganut agama Islam, Syahadat memiliki makna sebagai berikut[8]: 1. pintu masuk menuju islam; syarat sahnya iman adalah dengan bersyahadatain (bersaksi dengan dua kalimat syahadah)

2. intisari ajaran islam; pokok dari ajaran islam adalah syahadatain, sebagaimana ajaran yang dibawa Nabi-nabi dan Rosul-rosul sebelumnya 3. pondasi iman; bangunan iman dan islam itu sesungguhnya berdiri di atas dua kalimat syahadah 4. pembeda antara muslim dengan kafir; hal ini berkenaan dengan hak-hak dan kewajibankewajiban syariat[9] yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang setelah dia mengucapkan dua kalimat syahadah 5. jaminan masuk surga; Allah SWT memberi jaminan surga kepada orang yang bersyahadatain

Penafsiran Yang Salah (Bathil)


Perlu untuk diketahui, bahwa telah banyak penafsiran yang bathil yang beredar di tengah masyarakat muslim Indonesia secara khususnya mengenai makna LAA ILAAHA ILLALLAH, yakni[10]: Laa ilaaha illallah artinya: "Tidak ada sesembahan kecuali Allah." Ini adalah batil, karena maknanya: Sesungguhnya setiap yang disembah, baik yang hak maupun yang batil, itu adalah Allah. Laa ilaaha illallah artinya: "Tidak ada pencipta selain Allah." Ini adalah sebagian dari arti kalimat tersebut. Akan tetapi bukan ini yang dimaksud, karena arti hanya mengakui tauhid rububiyah saja, dan itu belum cukup. Laa ilaaha illallah artinya: "Tidak ada hakim (penentu hukum) selain Allah." Ini juga sebagian dari makna kalimat laa ilaaha illallah. Tapi bukan ini yang dimaksud, karena makna tersebut belum cukup. Semua tafsiran di atas adalah batil atau kurang. Sedangkan tafsir yang benar menurut syariat Islam yang shohih dan para muhaqqiq (ulama peneliti) adalah "Laa ilaaha illallah ma'buuda bihaqqin illallah" (tidak ada sesembahan yang hak selain Allah) seperti tersebut di atas.

Tauhid adalah kunci dari makna hidup. Seperti yang pernah kita ketahui yaitu, tidaklah diciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah dengan mentauhidkan Allah saja. Dengan kata lain untuk bertauhid kepada Allah saja, sehingga manusia dan jin diciptakan. Semoga dalam kajian ini kita dapat mengetahui dan memahimi, 1. Iman menurut bahasa. 2. Definisi iman menurut jumhur 3. Dalil yang menunjukkan bahwa iman dapat bertambah dan berkurang. MAKNA IMAN Definisi Iman Menurut bahasa iman berarti pembenaran hati, sedangkan menurut istilah, iman adalah: Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Ini adalah pendapat jumhur. Dan Imam asy-syafii meriwayatkan ijma para sahabat, tabiin dan orang-orang sesudah mereka yang sezaman dengan beliau atas pengertian tersebut. Penjelasan Definisi Iman

Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah. Mengikrarkan dengan lisan maksudnya mengucapkan dua kalimat syahadat, syahadat La ilaha illallah wa anna muhammad Rosulullah (Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Mengamalkan dengan anggota badan maksudnya, hati mengamalkan dengan bentuk kayakinan, sedang anggota badan mengamalkan dengan bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya. Kaum salaf menjadikan amal termasuk dalam pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa bertambah dan berkurang seiring dengan bertambah dan berkurangnya amal shalih. Dalil-dalil kaum salaf Para salaf bersandar kepada dalil, diantaranya adalah : 1. Firman Allah Dan tiada kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat, dan tidaklah kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi alKitab menjadi yakin dan supaya orang-orang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi al-kitab dan orang-orang mukmin tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (menyatakan), Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan? (Al-Muddatstir : 31) 2. Firman Allah Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagaian dari rizki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenarbenarnya. (Al-Anfal : 2-4) 3. Sabda Rasulullah yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda, Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih yang paling utama adalah ucapan la ilaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan (gangguan) dari tengah jalan, sedangkan rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman. (HR. Muslim, 1/63) 4. Sabda Rasulullah, riwayat Abu Said al- Khudri, ia berkata , Saya mendengar Rasulullah bersabda, Siapa yang melihat kemungkaran di antara kalian, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika ia tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman . (HR. Muslim, 1/69). Bagaimana Dalil-dalil Tersebu Menunjukkan bahwa Iman Dapat Bertambah dan Berkurang Dalil Pertama: Di dalamnya terdapat penetapan bertambahnya iman orang-orang mukmin, yaitu dengan persaksian mereka akan kebenaran nabinya berupa terbuktinya kabar beritanya sebagaimana yang tersebut dalam kitab-kitab samawi sebelumnya.

Dalil Kedua: Di dalamnya terdapat penetapan bertambahnya iman dengan mendengarkan ayat-ayat Allah bagi orangorang yang disifati oleh Allah, yaitu mereka yang jika disebut nama Allah tergetarlah rasa takut mereke sehinggga mengharuskan mereka menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya. Mereka itulah orangorang yang bertawakal kepada Allah. Mereka tidak mengharapkan selainNya, tidak menuju kecuali kepadaNya dan tidak mengadukan hajatnya kecuali kepadaNya. Mereka itu orang-orang yang memiliki sifat selalu melaksanakan amal ibadah yang disyariatkan seperti shalat dan zakat. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman, dengan tercapainya hal-hal tersebut baik dalam itiqad maupun amal perbuatan. Dalil Ketiga: Hadits ini menjelaskan bahwa iman itu terdiri dari cabang-cabang yang bermacam-macam, dan setiap cabang adalah bagian dari iman yang keutamaannya berbeda-beda, yang paling tinggi dan paling utama adalah ucapan la ilaha illallah kemudian cabang-cabang sesudahnya secara berurutan dalam nilai dan fadhilahnya samapai cabang yang terakhir yaitu menyingkirkan rintanga dan gangguan dari tengah jalan. Adapun cabang-cabang antara keduanya adalah shalat, zakat, puasa, haji dan amalan-amalan hati seperti malu, tawakal, khasyyah (takut kepada Allah) dan sebaginya, yang kesemuanya itu dinamakan iman. Diantara cabang-cabang ini ada yang bisa membuat lenyap iman manakala ia ditinggalkan, menurut ijma ulama; seperti dua kalimat syahadat. adapun yang tidak menghilangkan iman menurut ijma ulama manakala ia ditinggalkan seperti menyingkirkan rintangan dan gangguan dari jalan. Sejalan dengan pengamalan cabang-cabang iman itu, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, maka iman bisa bertambah dan berkurang. Dalil keempat: Hadits Muslim ini munuturkan tingkatan-tingkatan nahimunkar dan keberadaannya sebagai bagian dari iman. ia menafikan (meniadakan) iman dari seseorang yang tidak mau melakukan tingkatan terendah dari tingkatan nahimunkar yaitu mengubah kemungkaran dengan hati. Sebagaimana disebutkan dalam sebagai riwayat hadits, Dan tidak ada sesudahnya sebiji sawi pun dari iman (HR. Muslim, kitab al-iman, bab Bayany Kurhin Nahyi Anil Munkar) Berdasarkan hal ini maka tingkatan diatasnya adalah lebih kuat keimanannya. Wallahu alam. Sekian dulu kajian kali ini semoga bermanfaat. Insya Allah kita sambung lagi dalam pembahasan Hakikat Iman.

Urgensi Dua Kalimat Syahadat


Pentingnya syahadat dalam kehidupan seorang muslim karena syahadat sebagai dasar bagi rukun Islam, ia menjadi ruh, inti landasan seluruh ajaran Islam. Berikut ini kami akan sedikit mengulas beberapa sebab mengapa syahadat begitu penting bagi kehidupan seorang muslim.
1. Pintu Masuk ke Dalam Islam

Diterimanya iman dan amal seseorang adalah dengan pernyataan syahadatain. Tanpa mengucapkan kalimat syahadat maka amal yang dikerjakan bagaikan abu atau fatamorgana yang terlihat tapi tidak ada. Karena ia adalah pembeda antara keimanan dan kekufuran. Allah berfirman dalam. Dan Kami menghadap kepada apa yang mereka telah kerjakan dari amal (baik), lalu Kami jadikan dia debu yang

berterbangan.

(QS

25:23)

Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadat. Pada dasarnya setiap manusia telah mengakui Allah sebagai Tuhan mereka ketika di dalam rahim, Allah berfirman: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). (QS 7:172). Pengakuan atas keesaan Allah SWT ini perlu disempurnakan di dunia dengan mengucapkan, memahami dan melaksanakan syahadatain sesuai dengan ajaran Islam. 2. Intisari Ajaran Islam

Pemahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada pemahaman pada syahadatain. Ketika seorang memahami makna syahadat dengan benar dan mengetahui tuntutan syahadat itu, sesungguhnya ia telah memahami intisari ajaran islam. Karena di dalam dua kalimat sederhana ini mengandung tiga hal penting. Pertama: Pernyataan Laa Ilaaha illa Allah merupakan penerimaan penghambaan kepada Allah SWT saja. Wujud penyerahan diri seorang hamba hanya kepada Allah saja yang menciptakan manusia. Allah berfirman : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. (QS 51:56) Kedua: Pernyataan Muhammad Rasulullah merupakaan pengakuan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, teladan dan panutan dalam mengikuti aturan Allah. Sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.. QS 33:21. Ketiga: Penghambaan kepada Allah SWT meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya. Seluruh aktifitas hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan mengabdi kepada Allah SWT saja. Allah berfirman: Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. QS 6:153 3. Dasar Perubahan

Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu maupun masyarakat. Ada perbedaan penerimaan syahadat pada generasi pertama umat muhammad dengan generasi sekarang. Perbedaan tersebut disebabkan pemahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pemaknaan, serta sikap konsisten terhadap syahadat tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun menolak. Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi takwa dan ahli ibadah, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan AllahSWT.

Perubahan individu contohnya terjadi pada Mushab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah Rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan glamour di kota Mekkah. Tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda yang sederhana, sebagai dai Rasul untuk kota Madinah. Yang kemudian syahid pada peperangan Uhud. Beberapa reaksi masyarakat Quraisy terhadap kalimat tauhid sangat beragam. Mereka yang menggunakan akalnya akan dapat mudah menerima kalimat tauhid tetapi sebaliknya mereka yang menggunakan hawa nafsu serta adanya berbagai kepentingan akan menyulitkan mereka memahami kalimat tauhid. Allah berfirman : Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: Laa ilaaha illa Allaah (Tiada Tuhan melainkan Allah) mereka menyombongkan diri dan mereka berkata: Apakah sesungguhnya kami gila? Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan Rasulrasul sebelumnya. (QS 37:35-37) 4. Hakikat Dakwah para Rasul

Setiap Rasul semenjak Nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW membawa misi dakwah yang sama yaitu Tauhid. Dakwah Rasul senantiasa membawa umat kepada pengabdian terhadap Allah SWT saja. Allah berfirman: Katakanlah! Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya. (QS 18:110) 5. Memiliki Keutamaan yang Besar

Banyak ganjaran dan pahala yang diberikan oleh Allah SWT dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW. Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadat dalam kehidupan sehari-hari. Keutamaan yang paling besar Adalah surga Allah. Rosulullah mengatakan : Dua perkara yang pasti. Maka seorang sahabat bertanya, Apakah perkara itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, ia akan masuk surga (HR Ahmad).

Anda mungkin juga menyukai