cinta – sejarah cinta – hukum cinta – hakikat cinta – hakekat cinta – arti cinta – retorika cinta
– makna cinta – cinta dalam pandangan ajaran syariat agama islam – artikel cinta sejati
===========================
Cinta bisa jadi merupakan kata yang paling banyak dibicarakan manusia. Setiap orang
memiliki rasa cinta yang bisa diaplikasikan pada banyak hal. Wanita, harta, anak, kendaraan,
rumah dan berbagai kenikmatan dunia lainnya merupakan sasaran utama cinta dari
kebanyakan manusia. Cinta yang paling tinggi dan mulia adalah cinta seorang hamba kepada
Rabb-nya.
Kita sering mendengar kata yang terdiri dari lima huruf: CINTA. Setiap orang bahkan telah
merasakannya, namun sulit untuk mendefinisikannya. Terlebih untuk mengetahui hakikatnya.
Berdasarkan hal itu, seseorang dengan gampang bisa keluar dari jeratan hukum syariat ketika
bendera cinta diangkat. Seorang pezina dengan gampang tanpa diiringi rasa malu
mengatakan, “Kami sama-sama cinta, suka sama suka.” Karena alasan cinta, seorang bapak
membiarkan anak-anaknya bergelimang dalam dosa. Dengan alasan cinta pula, seorang suami
melepas istrinya hidup bebas tanpa ada ikatan dan tanpa rasa cemburu sedikitpun.
Demikianlah bila kebodohan telah melanda kehidupan dan kebenaran tidak lagi menjadi
tolok ukur. Dalam keadaan seperti ini, setan tampil mengibarkan benderanya dan menabuh
genderang penyesatan dengan mengangkat cinta sebagai landasan bagi pembolehan terhadap
segala yang . Allah berfirman:dilarang Allah dan Rasul-Nya Muhammad
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik.” (Ali ‘Imran: 14)
Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan
sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan
dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah
kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus
Salikin, 3/9)
Hakikat Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta
tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan
sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti
jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita
ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang sangat banyak dan
berharga. Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin (3/22) berkata: ”Sebagian salaf mengatakan
bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian
kepada mereka:
“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai
kalian.” (Ali ‘Imran: 31)
Mereka (sebagian salaf) berkata: “(firman Allah) ‘Niscaya Allah akan mencintai kalian’, ini
adalah isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan tanda
(cinta kepada Allah) adalah , faidah dan buahnya adalah kecintaan Allah kepadamengikuti
Rasulullah maka kecintaan Allahkalian. Jika kalian tidak mengikuti Rasulullah kepada
kalian tidak akan terwujud dan akan hilang.”
Bila demikian keadaannya, maka mendasarkan cinta kepada orang lain karena-Nya tentu
akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah. bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan dari Anas bin MalikRasulullah :
“Tiga hal yang barangsiapa ketiganya ada pada dirinya, niscaya dia akan mendapatkan
manisnya iman. Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, dan
hendaklah dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintainya melainkan karena Allah,
dan hendaklah dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari
kekufuran itu sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Al-Bukhari
no. 16 dan Muslim no. 43)
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab adanya cinta (kepada Allah) ada
sepuluh perkara:
Pertama, membaca Al Qur’an, menggali, dan memahami makna-maknanya serta apa yang
dimaukannya.
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga, terus-menerus berdzikir dalam setiap keadaan.
Keempat, mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu.
Kelima, hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah, menyaksikan dan
mengetahuinya.
Keenam, menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala nikmat-Nya.
Ketujuh, tunduknya hati di hadapan Allah .
Kedelapan, berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah turun (ke
langit dunia).
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh, menjauhkan segala sebab-sebab yang akan menghalangi hati dari Allah .
(Madarijus Salikin, 3/18, dengan ringkas)
Cinta adalah Ibadah
Sebagaimana telah lewat, cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yang memiliki
kedudukan tinggi dalam agama sebagaimana ibadah-ibadah yang lain. Allah berfirman:
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam
hatimu.” (Al-Hujurat: 7)
“Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintai-Nya.” (Al-Maidah: 54)
adalah hadits Anas yang telahAdapun dalil dari hadits Rasulullah disebut di atas yang
dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-
Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya.”
Macam-macam cinta
Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya
menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam kitab Al-
Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi
Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”
(Al-Baqarah: 165)
Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah
dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih
dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf: 8)
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah
sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila
cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama
seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta
syirik.
Buah cinta
Bila kita ditanya bagaimana hukumnya cinta kepada selain Allah? Maka kita tidak boleh
mengatakan haram dengan spontan atau mengatakan boleh secara global, akan tetapi
jawabannya perlu dirinci.
Pertama, bila dia mencintai selain Allah lebih besar atau sama dengan cintanya kepada Allah
maka ini adalah cinta syirik, hukumnya jelas haram.
Kedua, bila dengan cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dalam maksiat maka
cinta ini adalah cinta maksiat, hukumnya haram.
Ketiga, bila merupakan cinta tabiat maka yang seperti ini diperbolehkan.
Wallahu a’lam.
http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=128
==============
Filsafat cinta – matematika cinta – psikologi cinta – bahasa cinta – rumus cinta – sejarah cinta
– hukum cinta – hakikat cinta – hakekat cinta – arti cinta – retorika cinta – makna cinta –
cinta dalam pandangan ajaran syariat agama islam – artikel cinta sejati
About these ads
« Tempat konsultasi gratis mengatasi masalah gangguan kejahatan jin – setan – hantu – tuyul,
gangguan makhluk gaib/ghaib, sihir, pelet, tenung, teluh, guna-guna, santet, kesurupan,
dukun, paranormal, sesuai ajaran syariat agama islam (dengan ruqyah syar’iyah, dll) Filsafat
islam – filsafat menurut pandangan para ulama – hubungan antara filsafat dengan ajaran
agama islam – ilmu filsafat diharamkan oleh para ulama dan dianggap ilmu sesat –
pandangan islam terhadap ilmu filsafat »
18 Tanggapan
qw mncintai satu orang, dari umur q yang masih tergolong muda.. bertahun-tahun
lamanya cinta ini masih singgah dihati q..
namun, aq tak bisa berbuat lebih selain dari menahan hasrat q, karena aq tau, bahwa
tindakan bodoh bisa membuatku terjerumus kedalam lubang neraka..
mantapppppp
“Cinta adalah lautan tak bertepi. Langit hanyalah serpihan buih belaka. ketahuilah
bumi berputar karena gelombang cinta. Andai tidak ada cinta dunia ini pasti akan
beku.” Aq suka banget isi tulisan ini,
hebat tu tulisanya, q kagun klo gt krn Q org yg jarang memikirkan apa itu
cinta walau q berada di dalamnya.
yap stju banget,sinta mana yah kalu boleh tau,soalnya jad kepikirn my love
dulu…namanya sm deh
Sesungguhnya cinta tidak bisa berbicara tetapi cinta mempunyai hati dan perasaan.
para pelaku cinta laksanakan tugas cintamu dengan memperdulikan kewajibanmu.
prasaan cinta bisa membuat segalah sesuatu yang ada pada jia seseorang kuat dan
lema..
ku belum paham cinta yang sebenarnya, ku hanya sebatas mengertinya.
mereka mengatakan cinta itu indah hanya sebatas pandangan di luar keimanannya.
Subhanallah, cinta. Disaat dua hati harus lebur, dimana kekasih mencipta keluasan
jiwa, kelonggaran mental, dan kecerdasan pikiran untuk selalu melihat sisi baik dari
kepribadian dan perilaku kekasihnya. Ketika prasangka baik dan kesiagaan bersyukur
selalu menjadi perangkat utama dalam menentukan sikap terhadap pihak yang
dikasihinya. Untuk menunaikan sekeping harkat penghambaan yang semata hanya
kepadaNya.
apa yg dimaksud dg cinta adalah lebih kepada pemaknaan akan cinta yg ada dalam
jiwa..
apabila itu membuat perasaannya menjadi nyaman dan menjadi seorang manusia yg
hakiki dan mendapatkan keikhlasan dan ketulusan…
maka itulah apa yang dimaksud dg cinta…
apabila seorang manusia mengatakan bahwa dg cinta dia merasa menjadi seorang
manusia yg paling tinggi derajat dan merasa benar dg segala apa yg ia lakukan..
maka itulah makna “cinta” yg disalah artikan dalam kesesatan hati…
Menggugat
Komersialisasi
Cinta
Judul Buku:
Penulis:
Nurani Soyomukti
Penerbit:
Cetakan:
Tebal:
xi + 186 halaman
Itulah yang menjadikan buku ini tak lebih dari tulisan-tulisan filosofis
Marx yang dibahasakan dengan cara bertutur seorang Nurani. Terus
terang belum banyak orang yang memahami arti filsafat Marx, karena
Marx selama ini lebih banyak dianggap sebagai ’penjahat” hanya karena
praktek diktatorisme komunis di beberapa negara—yang tentu saja lepas
dari kesalahan Marx dan banyak faktor yang perlu dijelaskan, terutama
karena serangan kapitalis dan deligitimasinya (’black-propaganda’)
terhadap sosialisme-komunisme yang cukup berhasil.