Anda di halaman 1dari 15

Filsafat cinta – filosofi cinta – matematika cinta – psikologi cinta – bahasa cinta – rumus

cinta – sejarah cinta – hukum cinta – hakikat cinta – hakekat cinta – arti cinta – retorika cinta
– makna cinta – cinta dalam pandangan ajaran syariat agama islam – artikel cinta sejati

===========================

Judul Asli: Arti Sebuah Cinta


Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi
sumber: http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=128

 
Cinta bisa jadi merupakan kata yang paling banyak dibicarakan manusia. Setiap orang
memiliki rasa cinta yang bisa diaplikasikan pada banyak hal. Wanita, harta, anak, kendaraan,
rumah dan berbagai kenikmatan dunia lainnya merupakan sasaran utama cinta dari
kebanyakan manusia. Cinta yang paling tinggi dan mulia adalah cinta seorang hamba kepada
Rabb-nya.

Kita sering mendengar kata yang terdiri dari lima huruf: CINTA. Setiap orang bahkan telah
merasakannya, namun sulit untuk mendefinisikannya. Terlebih untuk mengetahui hakikatnya.
Berdasarkan hal itu, seseorang dengan gampang bisa keluar dari jeratan hukum syariat ketika
bendera cinta diangkat. Seorang pezina dengan gampang tanpa diiringi rasa malu
mengatakan, “Kami sama-sama cinta, suka sama suka.” Karena alasan cinta, seorang bapak
membiarkan anak-anaknya bergelimang dalam dosa. Dengan alasan cinta pula, seorang suami
melepas istrinya hidup bebas tanpa ada ikatan dan tanpa rasa cemburu sedikitpun.

Demikianlah bila kebodohan telah melanda kehidupan dan kebenaran tidak lagi menjadi
tolok ukur. Dalam keadaan seperti ini, setan tampil mengibarkan benderanya dan menabuh
genderang penyesatan dengan mengangkat cinta sebagai landasan bagi pembolehan terhadap
segala yang . Allah  berfirman:dilarang Allah dan Rasul-Nya Muhammad
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik.” (Ali ‘Imran: 14)

mengatakan: dalam haditsnya dari shahabat Tsauban Rasulullah ‘Hampir-hampir orang-


orang kafir mengerumuni kalian sebagaimana berkerumunnya di atas sebuah tempayan.’
Seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah, apakah jumlah kita saat itu sangat sedikit?’
Rasulullah berkata: ‘Bahkan kalian saat itu banyak akan tetapi kalian bagaikan buih di atas
air. Dan Allah benar-benar akan mencabut rasa ketakutan dari hati musuh kalian dan benar-
benar Allah akan campakkan ke dalam hati kalian (penyakit) al-wahn.’ Seseorang bertanya:
‘Apakah yang dimaksud menjawab: ‘Cinta duniadengan al-wahn wahai Rasulullah?’
Rasulullah dan takut mati.’ (HR. Abu Dawud no. 4297, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh
Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 3610)

Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsirnya mengatakan: “Allah memberitakan


dalam dua ayat ini (Ali ‘Imran: 13-14) tentang keadaan manusia kaitannya dengan masalah
lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat, dan Allah menjelaskan perbedaan yang
besar antara dua negeri tersebut. Allah  memberitakan bahwa hal-hal tersebut (syahwat,
wanita, anak-anak, dsb) dihiaskan kepada manusia sehingga membelalakkan pandangan
mereka dan menancapkannya di dalam hati-hati mereka, semuanya berakhir kepada segala
bentuk kelezatan jiwa. Sebagian besar condong kepada perhiasan dunia tersebut dan
menjadikannya sebagai tujuan terbesar dari cita-cita, cinta dan ilmu mereka. Padahal semua
itu adalah perhiasan yang sedikit dan akan hilang dalam waktu yang sangat cepat.”

Definisi Cinta

Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan
sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan
dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah
kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus
Salikin, 3/9)

Hakikat Cinta

Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta
tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan
sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti
jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita
ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.

Cinta kepada Allah

Cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang sangat banyak dan
berharga. Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin (3/22) berkata: ”Sebagian salaf mengatakan
bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian
kepada mereka:

“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai
kalian.” (Ali ‘Imran: 31)

Mereka (sebagian salaf) berkata: “(firman Allah) ‘Niscaya Allah akan mencintai kalian’, ini
adalah isyarat tentang bukti kecintaan tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan tanda
(cinta kepada Allah) adalah , faidah dan buahnya adalah kecintaan Allah kepadamengikuti
Rasulullah maka kecintaan Allahkalian. Jika kalian tidak mengikuti Rasulullah kepada
kalian tidak akan terwujud dan akan hilang.”

Bila demikian keadaannya, maka mendasarkan cinta kepada orang lain karena-Nya tentu
akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah. bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan dari Anas bin MalikRasulullah :
“Tiga hal yang barangsiapa ketiganya ada pada dirinya, niscaya dia akan mendapatkan
manisnya iman. Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, dan
hendaklah dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintainya melainkan karena Allah,
dan hendaklah dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari
kekufuran itu sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Al-Bukhari
no. 16 dan Muslim no. 43)
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab adanya cinta (kepada Allah) ada
sepuluh perkara:
Pertama, membaca Al Qur’an, menggali, dan memahami makna-maknanya serta apa yang
dimaukannya.
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
Ketiga, terus-menerus berdzikir dalam setiap keadaan.
Keempat, mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya nafsu.
Kelima, hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah, menyaksikan dan
mengetahuinya.
Keenam, menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala nikmat-Nya.
Ketujuh, tunduknya hati di hadapan Allah .
Kedelapan, berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah turun (ke
langit dunia).
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang memiliki sifat cinta dan jujur.
Kesepuluh, menjauhkan segala sebab-sebab yang akan menghalangi hati dari Allah .
(Madarijus Salikin, 3/18, dengan ringkas)
Cinta adalah Ibadah

Sebagaimana telah lewat, cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yang memiliki
kedudukan tinggi dalam agama sebagaimana ibadah-ibadah yang lain. Allah  berfirman:

“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam
hatimu.” (Al-Hujurat: 7)

“Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)

“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintai-Nya.” (Al-Maidah: 54)

adalah hadits Anas yang telahAdapun dalil dari hadits Rasulullah disebut di atas yang
dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-
Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya.”

Macam-macam cinta

Di antara para ulama ada yang membagi cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya
menjadi empat. Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam kitab Al-
Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam:

Pertama, cinta ibadah.


Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.

Kedua, cinta syirik.


berfirman:Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya. Allah

“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi
Allah), mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.”
(Al-Baqarah: 165)
Ketiga, cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang melaksanakan apa yang diharamkan Allah
dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya. Allah berfirman:

“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang sangat.” (Al-Fajr: 20)

Keempat, cinta tabiat.


Seperti cinta kepada anak, keluarga, diri, harta dan perkara lain yang dibolehkan. Namun
tetap cinta ini sebatas cinta tabiat. Allah  berfirman:

“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih
dicintai oleh bapak kita daripada kita.” (Yusuf: 8)

Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan dan lalai dari ketaatan kepada Allah
sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban, maka berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila
cinta tabiat ini menyebabkan kita lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama
seperti cinta kita kepada Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta
syirik.

Buah cinta

mengatakan: “Ketahuilah bahwa yangSyaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menggerakkan hati


menuju Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat adalah cinta,
dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan didapatkan di dunia dan di akhirat.”
(Majmu’ Fatawa, 1/95)

menyatakan: “Dasar tauhid danAsy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di ruhnya adalah


keikhlasan dalam mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan
dan peribadatan kepada-Nya, bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan
sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya juga sempurna.” (Al-
Qaulus Sadid, hal. 110)

Bila kita ditanya bagaimana hukumnya cinta kepada selain Allah? Maka kita tidak boleh
mengatakan haram dengan spontan atau mengatakan boleh secara global, akan tetapi
jawabannya perlu dirinci.

Pertama, bila dia mencintai selain Allah lebih besar atau sama dengan cintanya kepada Allah
maka ini adalah cinta syirik, hukumnya jelas haram.
Kedua, bila dengan cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dalam maksiat maka
cinta ini adalah cinta maksiat, hukumnya haram.
Ketiga, bila merupakan cinta tabiat maka yang seperti ini diperbolehkan.

Wallahu a’lam.
http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=128

==============
Filsafat cinta – matematika cinta – psikologi cinta – bahasa cinta – rumus cinta – sejarah cinta
– hukum cinta – hakikat cinta – hakekat cinta – arti cinta – retorika cinta – makna cinta –
cinta dalam pandangan ajaran syariat agama islam – artikel cinta sejati
About these ads

Filed under: love is cinta 2

« Tempat konsultasi gratis mengatasi masalah gangguan kejahatan jin – setan – hantu – tuyul,
gangguan makhluk gaib/ghaib, sihir, pelet, tenung, teluh, guna-guna, santet, kesurupan,
dukun, paranormal, sesuai ajaran syariat agama islam (dengan ruqyah syar’iyah, dll) Filsafat
islam – filsafat menurut pandangan para ulama – hubungan antara filsafat dengan ajaran
agama islam – ilmu filsafat diharamkan oleh para ulama dan dianggap ilmu sesat –
pandangan islam terhadap ilmu filsafat »

18 Tanggapan

1. cavaluna, on Februari 21, 2009 at 2:15 pm said:

qw mncintai satu orang, dari umur q yang masih tergolong muda.. bertahun-tahun
lamanya cinta ini masih singgah dihati q..

namun, aq tak bisa berbuat lebih selain dari menahan hasrat q, karena aq tau, bahwa
tindakan bodoh bisa membuatku terjerumus kedalam lubang neraka..

aq ingin mlupakannya, agar aq tak lgi terlalu terpusat oleh perhatiannya..

aq merasa ia juga merasakan hal yang sama dengan q, namun ia menutupinya…


hingga akhirnya, antara kami hanyalah kebisuan abadi.,
sesekali aku menangis karena aq tersiksa oleh rsa ini..

apa boleh, aq mncintainya dn mmendam rasa ini sendirian..??

o Anonymous, on Januari 5, 2010 at 1:34 pm said:

mantapppppp

2. sheivia, on April 1, 2009 at 5:51 pm said:

“Cinta adalah lautan tak bertepi. Langit hanyalah serpihan buih belaka. ketahuilah
bumi berputar karena gelombang cinta. Andai tidak ada cinta dunia ini pasti akan
beku.” Aq suka banget isi tulisan ini,

o madrus, on Januari 25, 2010 at 12:44 pm said:

hebat tu tulisanya, q kagun klo gt krn Q org yg jarang memikirkan apa itu
cinta walau q berada di dalamnya.

3. sinta, on Juni 22, 2009 at 8:50 am said:


kita tak usah melupakan orang yang kita cintai.kita harus berusaha agar kita
mendapatkan cinta dy aghy. tentunya kita juga harus berdo’a agar kita bisa
mendapatkan dy. ingat!!!!
tanpa cinta kita takkan pernah bisa hidup.

I LOVE YOU MY HONEY,, dimanapun kamu berada, aq kan slalu menyayangimu.

o ndo, on Januari 8, 2010 at 9:41 am said:

yap stju banget,sinta mana yah kalu boleh tau,soalnya jad kepikirn my love
dulu…namanya sm deh

4. FALASIFA, on Juli 28, 2009 at 1:07 pm said:

Sesungguhnya cinta tidak bisa berbicara tetapi cinta mempunyai hati dan perasaan.
para pelaku cinta laksanakan tugas cintamu dengan memperdulikan kewajibanmu.

o Anonymous, on November 7, 2009 at 3:52 am said:

yuPz..bnR bgt…cInta mman9 tak haRuz mMlKi.tTpa cNtA tMbUh dRi


hTi,bRjLn d9n kPrcYaaN y 9u9….

 p;',, on November 7, 2009 at 3:54 am said:

yUvZ…QuW u9hA sVkRAn mA kAmU….

5. sugali zaman, on November 13, 2009 at 3:32 am said:

“sembarangan atau tidak…cinta selain kepada Allah cenderung ZINAH” kalo ga


percaya BUKTIKAN SENDIRI.

6. ade kafri, on Desember 9, 2009 at 5:51 am said:

cinta itu adalah rasa bukan perasaan.


dimana manusia pasti memiliki perasaan tapi rasa sungguh sulit untuk di pisah
kan.sama hal nya dengan cinta itu buta. dia tak berwujud kemena saja dia selalu ada,
dan tanpa cinta hidup tak ada artinya di hadapan nya,

7. manda skhaer, on Desember 16, 2009 at 2:55 pm said:

menurutku cinta itu misterius…


cinta hnya bisa di tunjukan oleh kata-kata dan tindakan..
itu semua karena prasaan cinta yang ada..
apakah semua yang kukatakan ini adalah karena cinta/

prasaan cinta bisa membuat segalah sesuatu yang ada pada jia seseorang kuat dan
lema..
ku belum paham cinta yang sebenarnya, ku hanya sebatas mengertinya.

8. manda skhaer, on Desember 16, 2009 at 3:03 pm said:


benar juga sih.. cinta adalah ibadah, tapi knpa manusia dan nafsu jadikan cinta sesuatu
yang indah di luar keindahan.

mereka mengatakan cinta itu indah hanya sebatas pandangan di luar keimanannya.

9. miphz, on Januari 6, 2010 at 7:15 pm said:

Subhanallah, cinta. Disaat dua hati harus lebur, dimana kekasih mencipta keluasan
jiwa, kelonggaran mental, dan kecerdasan pikiran untuk selalu melihat sisi baik dari
kepribadian dan perilaku kekasihnya. Ketika prasangka baik dan kesiagaan bersyukur
selalu menjadi perangkat utama dalam menentukan sikap terhadap pihak yang
dikasihinya. Untuk menunaikan sekeping harkat penghambaan yang semata hanya
kepadaNya.

o aRie, on Januari 15, 2010 at 9:07 am said:

cinta seperti uang terkadang mendatangkan bahagia bila didapat dengan


kejujuran, tetapi akan mendatangkan sengsara bila di dapat dengan
kebohongan….

CINTA SEPERTI UANG..YAHH BEGITULA CINTA..


rumit dibahas susah untuk di pertannyakan makna dan arti nya….
yang dapat memahami cinta adalah qolbu hati..yahh begitulah cinta….(-_-)v..

10. hanna, on Januari 15, 2010 at 10:16 am said:

apa yg dimaksud dg cinta adalah lebih kepada pemaknaan akan cinta yg ada dalam
jiwa..

apabila itu membuat perasaannya menjadi nyaman dan menjadi seorang manusia yg
hakiki dan mendapatkan keikhlasan dan ketulusan…
maka itulah apa yang dimaksud dg cinta…

apabila seorang manusia mengatakan bahwa dg cinta dia merasa menjadi seorang
manusia yg paling tinggi derajat dan merasa benar dg segala apa yg ia lakukan..
maka itulah makna “cinta” yg disalah artikan dalam kesesatan hati…

 KETAHUILAH BAHWA HANYA UMAT ISLAM


YANG BISA MASUK SURGA
------------------------------------------------------- wahai umat manusia, islam-lah agar
kalian selamat !! ( Wahai Allah, sungguh telah kusampaikan, maka saksikanlah..)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- "Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk
orang-orang yang rugi.." (QS Ali Imraan : 85)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- IKUTILAH JALAN KEBENARAN ITU JANGAN
HIRAUKAN WALAUPUN SEDIKIT ORANG MENGIKUTINYA!JAUHKANLAH
DIRIMU DARI JALAN JALAN KESESATAN DAN JANGANLAH TERPESONA
DENGAN BANYAKNYA ORANG ORANG YANG MENEMPUH JALAN
KEBINASAAN!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- Sunnah itu bagaikan bahtera nabi nuh.Barangsiapa
mengendarainya niscaya dia selamat dan barangsiapa terlambat dari bahtera tersebut
maka dia akan tenggelam……
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------

 ISLAM ITU PADA AWALNYA ASING DAN AKAN


KEMBALI ASING SEBAGAIMANA AWALNYA,
MAKA BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG
YANG ASING
====================================== Rasulullah bersabda (yang
artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti
akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing
(alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim)
=============================================================
================= "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba').
(Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang
berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang
mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad)
=============================================================
================ "Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu
mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih
riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)
========================================================

 ISLAM ADALAH TANAH AIR KITA KARENA


ALLAH TELAH MEMPERSAUDARAKAN KITA
Islam adalah negeri kita, tanah air kita, bangsa kita, keluarga dan kerabat kita. Di
belahan bumi manapun syari’at Islam ditegakkan dan kalimat Allah ditinggikan, maka
di sanalah negeri kita tercinta. Di bagian bumi manapun umat islam berada, maka
mereka lah saudara kita dan bangsa kita. Setiap jengkal tanah di wilayah manapun di
muka bumi ini yang dikuasai oleh umat islam maka itulah bagian tanah air kita yang
harus selalu kita bela. ------------------------------------------------------- Adapun negara
dalam arti sempit, yakni sepotong tanah yang ditulis batas-batasnya oleh manusia,
dibuat pemisah, dibatasi warna kulit, suku dan kebangsaan maka itu sesuatu yang
tidak pernah dikenal dalam ajaran islam. Nasionalisme ditebarkan oleh Barat dan para
pengekornya untuk menyingkirkan semangat keislaman, meredupkan jati diri Islam
yang telah mempersatukan berbagai suku, bangsa dan ummat serta menjadikannya
sebagai satu ummat saja “Ummat Islam” serta “Ummat Tauhid”.
===========================================

 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang


berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Yesus putera
Maria” (QS ALMAIDAH: 72)
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang nabi, (QS MARYAM: 30)
—————————————————————————- Isa tidak lain hanyalah
seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan
dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail (AZ ZUKHRUF:59)
——————————————————————————- Katakanlah: “Kami
beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang
diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-
bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan
diri.” (QS ALI IMRON: 84)
————————————————————————— Al Masih putera
Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya
beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan
makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-
tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari
memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS ALMAIDAH;75)
—————————————————————————- Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera
Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS
ALMAIDAH: 72) ————————————————————————– Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS
ASH SHAFF: 6) —————————————————————————–
Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera
Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
(QS AL MAIDAH:78) ————————————————— dan karena ucapan
mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul
Allah[378]“, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-
benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS An Nisaa’:
157) ================================
 jika manusia berdoa, mreka hadapkan
kepala&telapak tangan mreka ke langit sambil
mengucapkan “Ya Tuhan..!”. Manusia dgn fitrahnya
mngetahui bhwa ALLAH brada di tempat yg tinggi,
di atas smua mahluk-Nya, yakni di atas langit,
jika manusia berdoa, mreka hadapkan kepala&telapak tangan mreka ke langit sambil
mengucapkan "Ya Tuhan..!". Manusia dgn fitrahnya mngetahui bhwa ALLAH brada
di tempat yg tinggi, di atas smua mahluk-Nya, yakni di atas langit, ===
================================================

 Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bukanlah


orang sesat
“Sesungguhnya orang-orang yang mencela Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
ada dua kemungkinan. Yang pertama, dia adalah seorang yang ‘gandrung’ dengan
syirik sehingga ia memusuhi Syaikh karena dakwahnya yang mengajak kepada tauhid
dan memberantas segala macam syirik. Kedua, dia adalah orang jahil yang tertipu
oleh da’i-da’i penyesat. Maka alangkah lucunya golongan jahil ini karena mereka
mengikuti orang yang jahil yang sejenis dengan mereka” (Majmu’ Fatawa wa
Maqalat Mutanawwi’ah, cetk. Dar Al-Qasim, juz 9, hal.234).
===========================================

 Dimana Allah? Allah berada di atas arsy di atas


langit
Ketahuilah ! Bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala di atas langit, yakni di
atas 'Arsy-Nya di atas sekalian mahluk-Nya, telah setuju dengan dalil naqli dan aqli
serta fitrah manusia. ==============================================
Adapun dalil naqli, telah datang berpuluh ayat Al-Qur'an dan hadits yang mencapai
derajat mutawatir. Demikian juga keterangan Imam-imam dan Ulama-ulama Islam,
bahkan telah terjadi ijma' diantara mereka kecuali kaum ahlul bid'ah. Sedangkan dalil
aqli yang sederhanapun akan menolak jika dikatakan bahwa Allah berada di segala
tempat !. ==================================================
Adapun fitrah manusia, maka lihatlah jika manusia -baik muslim atau kafir- berdo'a
khususnya apabila mereka terkena musibah, mereka angkat kepala-kepala mereka ke
langit sambil mengucapkan 'Ya ... Tuhan..!. Manusia dengan fitrahnya mengetahui
bahwa penciptanya berada di tempat yang tinggi, di atas sekalian mahluk-Nya yakni
di atas 'Arsy-Nya. Bahkan fitrah ini terdapat juga pada hewan dan tidak ada yang
mengingkari fitrah ini kecuali orang yang telah rusak fitrahnya.
===========================================

 inilah Dakwah Kami:


------------------------------------------------------------------ Kembali kepada Al-Qur’an
dan As-Sunnah dengan Pemahaman Rosululloh serta Salafush Ash-Shalih
------------------------------------------------------------------ Tashfiyah, yakni memurnikan
ajaran Islam dari segala Noda Syirik, Bid’ah, Khurafat, serta gerakan-gerakan dan
pemikiran-pemikiran yang merusak ajaran Islam.
------------------------------------------------------------------ Tarbiyah, yakni Pendidikan
bagi kaum Muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni.
------------------------------------------------------------------ Menghidupkan pola pikir
membiasakan kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan (tradisi).
------------------------------------------------------------------ Mengajak kaum Muslimin
untuk hidup Islami, sesuai dengan Manhaj Ahlul Sunnah Wal Jama’ah.
------------------------------------------------------------------

 wahai para pemuda, pelajarilah agama kalian


====================================== Mu'adz bin Jabal r.a. berkata,
"Pelajarilah ilmu, sebab memperlajarinya karena Allah adalah ketakwaan, mencarinya
ibadah, mengulanginya tasbih, mengkajinya jihad, mengajarkannya kepada orang
yang tidak tahu sedekah, mengorbankannya kepada yang berhak adalah kurban
(kedekatan kepada Allah). Dengan ilmu, Allah dikenal dan disembah serta diesakan,
dengan ilmu halal dan haram diketahui, dan dengan ilmu hubungan rahim disambung.
------------------------------------------------------------------- Ilmu adalah teman di kala
sendiri, kawan di kala kesepian, petunjuk di kala gembira, penolong di kala berada
dalam bahaya, pendamping di masa kekosongan, teman di sisi orang-orang terasing,
dan mercusuar jalan surga. Allah mengangkat berbagai kaum dengan ilmu sehingga
menjadikan mereka pemimpin dan tokoh yang diteladani sebagai petunjuk jalan
kepada kebaikan. Bekas-bekas perjalanan mereka diikuti dan perbuatan mereka
dicatat. Para malaikat sangat senang berteman dengan mereka dan mengelus mereka
dengan sayapnya. Segala yang basah dan kering beristighfar untuknya. Ikan paus dan
singa laut, binatang buas dan ternak darat serta bintang-bintang di langit beristighfar
untuknya. ---------------------------------------------------------------------- Ilmu adalah
kehidupan hati yang buta, cahaya penglihatan dari kegelapan, dan kekuatan bagi
kelemahan badan. Dengannya seorang hamba mencapai derajat orang-orang yang
baik dan derajat yang paling tinggi. Mengingat ilmu sebanding (pahalanya) dengan
puasa, dan mempelajarinya sebanding dengan shalat malam. Ilmu adalah imamnya
amal perbuatan. Amal perbuatan adalah pengikutnya. Ilmu memberikan ilham kepada
orang-orang yang berbahagia dan menjauhi orang-orang yang menderita."
---------------------------------------------------------------------- Saat ditanya siapakah
orang yang hina-dina itu, Dzun Nun menjawab, "Orang yang tidak mengetahui jalan
menuju Allah SWT dan tidak berupaya mengetahuinya."
-------------------------------------------------------------------- Abu Hamzah al-Bazzaz
berkata, "Siapa yang telah mengetahui jalan kebenaran, maka terasa mudah baginya
menempuhnya. Tidak ada petunjuk di jalan itu selain mengikuti Rasulullah saw.
dalam perkataan, perbuatan, dan sikap beliau."
---------------------------------------------------------------------- Seorang sufi yang zuhud,
Muhammad bin al-Fadhl, berkata, "Pudarnya Islam karena ulah empat tipe manusia.
Pertama: orang yang tidak mengamalkan ilmu mereka. Kedua: orang yang beramal
tanpa landasan ilmu. Ketiga: orang yang tidak beramal dan tidak berilmu. Dan
keempat: orang yang menghalangi manusia mencari ilmu."
==============================================
 PEMERINTAH INDONESIA WAJIB BERHUKUM
DENGAN HUKUM ISLAM
PEMERINTAH INDONESIA WAJIB BERHUKUM DENGAN HUKUM ISLAM
------------------------------------------------------
====================================== “(Hak untuk) menetapkan
hukum itu (hanyalah) hak Allah.” (QS. Al An’aam [6]: 57)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki? dan
(hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang
yakin ? (QS Almaidah: 50)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang
dikehendaki-Nya. (QS Al Maidah:1)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS Al
Maidah:45)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka
itulah orang-orang yang zalim (QS Albaqarah:229)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------- “Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim (pemutus) terhadap
perkara yang mereka perselisihkan.” (QS. An Nisa [4]: 65)
--------------------------------------------------------------------------

Menggugat
Komersialisasi
Cinta

(Koran Pak Oles, 17 Juli 2008)

Oleh: Ahmad Zaenurrofik, Peneliti di CSSR (Center for Social Science


and Religion) Surabaya; sedang menyusun tesis di Program Master
Hukum di Universitas Negeri Jember

Judul Buku:

”Memahami Filsafat Cinta”

Penulis:

Nurani Soyomukti
Penerbit:

Prestasi Pustaka, Surabaya

Cetakan:

Pertama, Juni 2008

Tebal:

xi + 186 halaman

Seorang pemikir Mazhab Frankfurt Erich Fromm dalam bukunya


yang berjudul “The Art Of Loving” menegaskan pentingnya relevansi
Cinta untuk menjadi solusi bagi masyarakat kapitalis modern yang telah
terdisintegrasi oleh ketimpangan sosial. Bagi Fromm, disintegrasi itu
adalah cerminan dari eksistensi manusia yang tidak dapat mengatasi
keterpisahan (separateness) ketika cinta itu sendiri tidak mungkin
dibahas tanpa menganalisa eksistensi manusia itu sendiri. Menurut
Fromm, ”teori apapun tentang cinta harus mulai dengan teori tentang
manusia, tentang eksistensi manusia”.

Peradaban yang baik ditentukan oleh hubungan manusia yang dihiasi


dengan penuh perhatian (mutual understanding) dan penghormatan.
Fromm, misalnya, memberikan contoh mengenai hubungan dua orang
yang sedang jatuh cinta. Tentunya mereka berdua saling
memperhatikan. Dan cinta mereka bisa menyatukan individu dalam
sebuah integrasi sosial. Cinta tidak membedakan ras, suku bangsa,
agama, dan kelas sosial karena cinta membuat segalanya menjadi
mungkin.

Cinta adalah jawaban bagi problem eksistensi manusia yang berasal


secara alamiah dari kebutuhan untuk mengatasi keterpisahan dan
“meninggalkan penjara kesepian”. Tetapi penyatuan dalam cinta
melebihi suatu simbiosis karena “cinta yang dewasa adalah penyatuan di
dalam kondisi tetap memelihara integritas seseorang, individualitas
seseorang”. Cinta adalah kekuatan aktif dalam diri manusia, kekuatan
“yang meruntuhkan tembok yang memisahkan manusia dari
sesamanya”.
Sayangnya Cinta di era kapitalisme sekarang hanya menjadi barang
dagangan (komoditas). Begitu banyaknya kisah cinta kacangan diumbar
dalam lagu-lagu, sinetron, dan lain-lainnya. Karenanya komersialisasi
Cinta semacam itu justru menunjukkan bahwa kata cinta dan prakteknya
dalam hubungan sosial mengalami degradasi.

Atas kondisi semacam itulah buku ”Memahami Filsafat Cinta” ini


keluar dari hati ”nurani” penulisnya, Nurani Soyomukti, seorang
psikoanalis kebudayaan yang selalu konsisten menggugat budaya
kapitalis dalam setiap tulisan-tulisannya. Begitu ”PD” (percaya diri) Si
Penulis, ketika ia membuka buku ini dengan kalimat pembuka: ”Buku
ini tak layak dibaca oleh mereka yang tak percaya pada Cinta” (hlm. 1).

Ternyata uraian di dalam buku ini juga sepadan dengan pernyataan


itu. Penulis sepakat dengan Fromm bahwa cinta adalah maalah
eksistensi manusia yang dibentuk oleh kondisi sosial. Cinta hanya akan
dapat dijelaskan dengan menganalisa manusia dan menelisik bagaimana
hubungan sosial dibangun. Dengan memanfaatkan pemikiran Karl Marx
dalam ”Manuskrip Ekonomi dan Filsafat”, Nurani begitu tegas
menyatakan bahwa kepalsuan Cinta berawal dari alienasi (keterasingan)
manusia dalam berhubungan. Tentu saja, dari pandangan maerialisme
dialektis, keterasingan itu dapat dijelaskan secara objektif dari hubungan
produksi kapitalis yang menindas dan menyengsarakan. Cinta pada
akhirnya menjadi seruan moral dari para orang-orang munafik agar yang
kaya membantu yang miskin tanpa mempertimbangkan bagaimana
kekayaan yang didapat sesungguhnya diperoleh dari hubungan
eksploitatif yang dilakukan terhadap orang-orang kaya.

Itulah yang menjadikan buku ini tak lebih dari tulisan-tulisan filosofis
Marx yang dibahasakan dengan cara bertutur seorang Nurani. Terus
terang belum banyak orang yang memahami arti filsafat Marx, karena
Marx selama ini lebih banyak dianggap sebagai ’penjahat” hanya karena
praktek diktatorisme komunis di beberapa negara—yang tentu saja lepas
dari kesalahan Marx dan banyak faktor yang perlu dijelaskan, terutama
karena serangan kapitalis dan deligitimasinya (’black-propaganda’)
terhadap sosialisme-komunisme yang cukup berhasil.

Hanya sedikit yang tahu bagaimana Marx sesungguhnya seorang yang


humanis dan romantis, serta konsisten dalam perjuangan kemanusiaan.
Sebagaimana kita tahu dari buku ini yang banyak mngutip Marx, dalam
filsafatnya ternyata banyak uraian Marx yang berbicara maalah Cinta
dan kepercayaan yang bisa dibangun oleh manusia. Cita-cita Marx
adalah: ”… Kemudian cinta hanya dapat ditukar dengan cinta,
kepercayaan dengan kepercayaan..” (hlm. 22).

Tentu cita-cita akan datangnya cinta sejati dalam hubungan social


dianggap oleh penulis akan terjadi jika kapitalisme dapa dihancurkan
dan tatanan demokratis telah muncul. Buktinya, kapitalismelah yang
begitu agresif menggelorakan cinta hanya sebagai ilusi, hanya “sebagai
kata-kata, bukan tindakan konkrit”.

Lihat saja, beberapa waktu lalu demam film “Ayat-Ayat Cinta”


(AAC) menunjukkan bahwa kata “Cinta” benar-benar masih menjadi
magnet bagi banyak orang, terutama remaja dan kaum muda. Tetapi
sudahkah mereka memahami filsafat Cinta itu sendiri ataukah mereka
hanya menjalani hubungan cinta yang dangkal dan tidak menunjukkan
hakekat kemanusiaan itu sendiri.

Cinta bukanlah kata-kata, tetapi adalah tindakan konkrit yang


diejawantahkan dalam kehidupan nyata. Demikianlah, buku ini adalah
risalah Cinta yang sangat penting: renungan seorang filsuf muda yang
telah menghasilkan berbagai karya (buku dan catatan-catatan budaya),
Nurani Soyomukti.

Dengan menawarkan konsep Cinta yang akan membawa Anda pada


pemahaman tentang cinta tang mendalam dan bermakna dalam
hubungan antar manusia, buku ini menawarkan universalisasi hubungan
Cinta. Lebih dari sekedar buku yang memberikan kiat-kiat membangun
hubungan cinta eksklusif (pacaran dan pernikahan), buku ini
mengkonstruksi sebuah pemahaman yang sangat utuh dan reflektif.

Membaca uraian kata-kata yang mencerahkan tetapi dikemas dengan


bahasa yang tidak terlalu berat ini, memang akan membuat kita
menemukan hal-hal baru yang disampaikan secara sentimental oleh
Nurani. Maka inilah buku filsafat Cinta yang akan membawa kita pada
pemahaman komprehensif tentang Cinta dan kisah kasih yang Anda
jalin dalam kehidupan ini. Reflektif, humanis, enlighten, dan kaya akan
landasan teoritik... Inilah ‘Ayat-Ayat Cinta Universal’ itu!***

Anda mungkin juga menyukai