Anda di halaman 1dari 81

MATERI IKLAN B.

INDONESIA

Definisi Iklan
IKLAN

1. Pengertian Iklan

Iklan mengandung 2 pengertian, yaitu :


a. Berita pesanan untuk mendorong, membujuk/memberikan persuasi kepada khalayak ramai agar
tertarik pada barang/jasa yang ditawarkan.
b. Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang/jasa yang dijual, dipasang di dalam media
massa atau tempat-tempat umum.

2. Tujuan

Iklan dibuat untuk mempengaruhi khalayak

3. Sasaran Iklan

Masyarakat luas yang jumlahnya tak dapat ditentukan dan tinggal berpencar-pencar. Iklan
digunakan untuk menyampaikan gagasan, produk, atau jasa.

4. Syarat-syarat Iklan

Ditinjau dari isinya, iklan harus :

a. Harus objektif dan jujur


b. Singkat, jelas dan mudah dipahami
c. Tidak menyinggung pihak lain
d. Menarik perhatian orang banyak

Ditinjau dari bahasanya, iklan harus :

a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, logis dan sopan


b. Ungkapan/majas yang digunakan memikat dan memiliki daya sugesti bagi khalayak
c. Bahasa disusun untuk menonjolkan informasi yang dipentingkan
d. Teks iklan harus menuju sasaran

5. Jenis-jenis Iklan
Iklan Pemberitahuan/Pengumuman, yaitu iklan yang bertujuan untuk memberitahukan
sesuatu kepada khalayak. Salah satu contoh iklan pemberitahuan adalah iklan keluarga.
contoh : kelahiran, ulang tahun, perkawinan, kematian, dsb.
Iklan Undangan, yaitu iklan yang berisi ajakan/himbauan untuk mendatangi suatu acara.
Iklan Layanan Masyarakat, yaitu iklan yang bertujuan memberikan
penerangan/penjelasan kepad amasyarakat. Contohnya adalah iklan KB dan iklan bahaya
narkoba.
Iklan Permintaan, yaitu iklan yang berisi permintaan sesuatu, seperti lowongan kerja.
Iklan Penawaran, yaitu iklan yang bertujuan menawarkan suatu produk. Iklan ini dipasang
oleh perusahaan-perusahaan.
Iklan Artikel, yaitu iklan yang berisi informasi/penawaran panjang yang diawali dengan
perkenalan, isi, keunggulan dan penutup.

6. Ciri-ciri Iklan

Informatif
Komunikatif
Bahasanya singkat dan padat
Menarik

7. Bentuk Iklan

a. Iklan Baris

Yaitu iklan kecil (singkat) berisi penawaran/informasi tentang sesuatu yang terdiri atas
beberapa baris saja. Iklan baris disebut juga iklan mini.
Ciri-ciri iklan baris, yaitu :

1. Menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas.


2. Menggunakan bahasa yang memikat dan memiliki daya sugesti.
3. Menggunakan kata konotasi positif.
4. Isi iklan berisi objektif, jujur, singkat, jelas, dan menarik perhatian.

b. Iklan Kolom
klan kolom adalah iklan yang bermuatannya memanfaatkan beberapa bagian kolom dari halaman
surat kabar.

Ciri-ciri iklan kolom:

- Menyampaikan informasi secara jujur kepada pembaca.


- Menjelaskan karakteristik produk barang/jasa yang ditawarkan.
- Manyakinkan pembaca untuk menggunakan produk barang/jasa yang ditawarkan.
- Menarik dan mudah diingat oleh pembaca.
MATERI MENYAMPAIKAN INFORMASI

Pada pertemuan kali ini saya akan membahas materi menyampaikan informasi, materi ini
merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai pada siswa kelas 7 SMP. Menyampaiakan
informasi biasanya akan dihubungkan dengan materi kalimat langsung dan tak langsung. Nhaah,,
untuk sementara kita akan membahas tentang menyampaikan informasi dahulu ya, untuk kalimat
langsung dan tak langsung akan kita bahas postingan berikutnya. Yok langsung saja disimak,

Menyampaikan Informasi

Menyampaikan Informasi adalah kegiatan menceritakan kembali peristiwa yang telah terjadi baik
bersumber dari hal yang kita lihat, baca, maupun kita dengar.
Jika informasi yang disampaikan bersifat informal/ nonformal maka bahasa yang digunakan
bersifat sederhana dan menggunakan bahasa yang popular. Jika informasi yang disampaikan
bersifat formal maka bahasa yang digunakan harus bersifat baku, lugas, logis, dan tersusun dengan
baik.

Baku artinya standar, sesuai aturan EYD

Lugas artinya berkenaan yang perlu saja, sederhana

Logis artinya masuk akal

Tersusun maksudnya berurutan, tata letak katanya tepat

Bahasa popular artinya bahasa sehri hari.

Adapun cara menyampaikan pesan/informasi sebagai berikut.

1. Ingat-ingatlah pokok-pokok informasi yang hendak kamu sampaikan.

2. Sampaikan informasi itu kepada orang lain dengan runtut, baik, dan benar. Runtut, artinya
informasi yang disampaikan urut dari awal sampai akhir dan antar informasi saling berhubungan.

Informasi diucapkan dengan jelas dan dengan nada yang meyakinkan.


Laporan adalah urutan yang menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan tersebut
dapat berupa kegiatan perjalanan atau pengamatan. Ada beberapa hal yang perlu
dikemukakan pada laporan hasil pengamatan, yaitu : tempat yang dikunjungi, waktu dan
tujuan kunjungan, dan hal-hal menarik yang ditemui selama kunjungan.

Laporan pengamatan didasarkan pada hasil penglihatan, pendengaran, atau hasil


penginderaan kita. Laporan pengamatan hendaknya mengemukakan hal-hal penting dan
menarik.

Menentukan Isi Laporan


Hal penting dalam sebuah laporan tentunya adalah isi dari laporan tersebut. Isi sebuah
laporan dapat kita tentukan setelah kita membaca sebuah laporan secara lengkap. Berikut
ini beberapa contoh laporan hasil pengamatan.

Contoh 1 :
Laporan Hasil Pengamatan
Tempat kegiatan : SD Mekar Makmur
Hari, tanggal : Sabtu, 26 Maret 2011
Waktu : 08.00-11.00
Pengamat : Rahmat
Hasil pengamatan :

Pada hari Sabtu, 26 Maret 2011, SD mekar makmur mengadakan lomba. Lomba diadakan
mulai pukul 08.00 11.00. peserta lomba adalah siswa kelas satu sampai kelas enam.
Semua kelas membersihkan kelas. Kemudian, mereka menata kelas dengan rapi.

Isi laporan di atas adalah lomba kebersihan kelas.


Perbaikan kalimat yang dicetak miring dalam laporan di atas adalah : Setiap kelas
membersihkan kelas
Contoh 2 :
Lomba cerdas cermat dimulai pukul 08.30 di balai desa. Lomba berjalan dengan lancar.
Para peserta menunjukkan kebolehan mereka. Angka demi angka diperoleh para peserta.
Lomba berakhir pukul 12.00. Lomba dimenangkan oleh SD Mutiara Timur.

Isi laporan tersebut adalah : Lomba cerdas cermat dimenangkan oleh peserta SD
Mutiara Timur
Perbaikan kalimat yang dicetak miring adalah : Peserta menunjukkan kebolehan
mereka

Contoh 3 :
Pada hari Selasa 11 Maret 2011 rumah Pak Agus dimasuki orang tak dikenal. Saat kejadian,
rumah pak Agus dalam keadaan kosong. Pak Agus dan keluarganya sedang ke luar kota.
Menurut informasi dari pak Agus, orang tak dikenal tersebut membawa sejumlah
perhiasan dan uang.

Isi dari laporan di atas adalah : Terjadi pencurian di rumah Pak Agus, barang yang
hilang adalah perhiasan dan uang.
Penulisan yang tepat pada kalimat yang dicetak miring adalah : Pada hari Selasa, 11
Maret 2011 rumah Pak Agus dimasuki orang tak dikenal

Pembenahan Ejaan
Ejaan dalam laporan arus menggunakan ejaan yang benar. Untuk dapat menentukan ejaan
yang benar harus diperhatikan setiap bagian tulisan. Ejaan yang dimaksud dalam laporan
dapat berupa penggunaan huru kapital dan penggunaan tanda baca. Perhatikan beberapa
contoh penggunaan ejaan dalam laporan berikut ini :
Contoh 1 :
Sungai Kuning terletak di pinggir desa kuning. Air Sungai Kuning masih jernih dan bersih.
Aliran air Sungai Kuning pun lancar dan tidak terhalang sampah. Pantas saja penduduk
desa masih menggunkan air Sungai Kuning untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kalimat yang dicetak miring menggunakan ejaan yang kurang tepat. Pembenahan kalimat
yang dicetak miring adalah : Sungai Kuning terletak di pinggir Desa Kuning.

Contoh 2 :
Kegiatan kunjungan kemuseum diadakan hari Sabtu 19 Nopember 2011. Kunjungan
dilakukan oleh semua siswa-siswi kelas V SD. Para siswa berangkat dari sekolah pukul
08.00 dengan mengendarai bus. Para siswa tiba di museum pada pukul 08.40.

Perbaikan kalimat yang dicetak miring tersebut adalah : Kegiatan kunjungan ke museum
diadakan pada hari Sabtu, 19 Nopember 2011.

Contoh 3:

Laporan Kunjungan ke Museum BRI


Tempat : Purwokerto
Waktu : Minggu 13-11-2011

Hasil Kunjungan :

Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI) terletak di Kota Purwokerto. Kota Purwokerto
merupakan kota yang kecil dan sudah berusia 429 tahun. Museum BRI terletak di Jalan
Bank. Kota Purwokerto mudah diingat oleh masyarakat karena makanan khas Mendhoan
yang terbuat dari tempe kedelai.

Perbaikan ejaan pada keterangan waktu dalam laporan di atas adalah : Minggu, 13
Nopember 2011

Melengkapi Laporan Rumpang


Laporan rumpang adalah laran yang sengaja dihilangkan salah satu bagiannya. Bagian
laporan : tempat yang dikunjungi, waktu dan tujuan kunjungan, dan hal-hal menarik yang
ditemui selama kunjungan Tugas kita adalah melengkapinya dengan bagian yang tepat.
Perhatikan contoh laporan berikut ini :

Contoh 1 :
Laporan Pengamatan
Tempat Kunjungan : Perpustakaan Daerah Kabupaten Gresik
Waktu Kunjungan : Sabtu, 28 Maret 2012
Tujuan Kunjungan : Mengamati keadaan perpustakaan
Hasil Kunjungan :........

ada bagian hasil kunjungan dapat kita isi dengan hasil pengamatan kita. Misalnya :
Perpustakaan Daerah Kabupaten Gresik mempunyai 4 orang pegawai, 15.000 buku fiksi,
dan 11.000 buku non fiksi.

Contoh 2 :
Laporan Hasil Kegiatan
Nama Kegiatan :......
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 28 Maret 2012
Tempat : Halaman Sekolah Bina Bangsa
Kegiatan : Upacara, Lomba LKBB, tali temali

Nama kegiatan dapat ditentukan dengan melihat pada kegiatan yang dilakukan. Kegiatan
pada laporan tersebut adalah : upacara , Lomba LKBB, dan tali temali. Dari kegiatan
tersebut dapat kita tentukan nama kegiatan yaitu : Latihan Pramuka.
Kata Berimbuhan. Imbuhan adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar
untuk membentuk suatu kata. Imbuhan terdiri dari awalan (prefiks), sisipan (infiks),
akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks). Kata berimbuhan adalah bentuk kata jadian
dengan menambahkan imbuhan atau afiks terhadap kata dasar. Imbuhan itu berupa satuan
bunyi terkecil yang mengandung arti berupa morfem terikat. Cara membentuk kata jadian
dengan imbuhan di sebut afiksasi. Sedangkan hasil bentuknya disebut kata berimbuhan
atau kata kompleks. Dilihat dari perkembangannya imbuhan terbagi atas:

1. Imbuhan asli yaitu :i mbuhan yang berasal dari bahasa melayu.

a. Awalan diletakkan didepan kata dasar

Me-, Ber-, Di-, Ter-, Se-, Per-, Ke-, Pe-

b. Sisipan diletakkan diantara imbuhan dan kata dasar

em-, el-, er-

c. Akhiran diletakkan diakhir kata dasar

-i, -kan, -nya, -an

d. Awalan+awalandiletakkan di depan kata dasar

Memper-, Seper-, Seke-, Diper-

e. Awalan+sisipandiletakkan di depan kata dasar

getarmenggetar

f. Awalan+akhiran

Ke-ankedudukan
Me-imelebihi

g. Sisipan+akhirangemerlapan

h. Awalan+sisipan+akhiranbergelantungan

i. Awalan+awalan+akhiranmemperbaiki
Arti Imbuhan Asli

A. Awalan me- yang mengalami perubahan bentuk menjadi:


Men-, mem-, meny-, meng-
Fungsi awalan me- sebagai pembentuk kata kerja tak transitif maupun transitif.
Arti awalan me-:
1. menyatakan menjadi/dalam keadaan menurun, menanjak
2. menyatakan menempuh atau pergi ke melaut, menepi
3. menyatakan berlaku atau seperti mengekor
4. menyatakan mencari atau mengumpulkan merotan(mengumpulkan rotan)
5. menyatakan memakan, meminum, menghisap mengopi
6. menyatakan menjadi memerah, membiru
7. menyatakan melakukan perbuatan memukul, memegang
8. menyatakan melakukan dengan alat menyangkul, menyabit
9. menyatakan membubuhi dengan menyemir, mengecat

B. Awalan ber- yang mengalami perubahan bentuk menjadi:


ber-, be-, bel-

Fungsi awalan ber-sebagai pembentuk kata kerja tak transitif lebih banyak menunjukkan
keadaan subjek.

Arti awalan ber-:

1. menyatakan mempunyai bernama (mempunyai nama)


2. menyatakan memakai bersepatu (memakai sepatu)
3. mengerjakan/mengusahakan berusaha, berjuang
4. mengeluarkan/menghasilkan berdarah, berair
5. melakukan berlari (melakukan lari)
6. memanggil berbibi, berpaman
7. berada dalam keadaan berbahagia (berada dalam keadaan bahagia)
8. dalam jumlah berempat, berlima
9. pekerjaan berbalasan bertinju
10. menunjukkan sudah di bercat (sudah dicat)
11. sebagai mata pencaharian bertani, berkebun
12. memperoleh / mendapat berteman

C. Arti awalan ter- yang mengalami perubahan bentuk menjadi:


Ter-, te-, tel-.
Fungsi awalan ter- menyatakan proses berlangsungnya keadaan/tindakan serta
perbandingan.

Arti awalan ter-:


1. tidak disengaja (tertidur)
2. kejadian secara tiba-tiba (terkejut)
3. dapat di (terlihat)
4. sampai ke (tercatat)
5. tiba dalam keadaan (terduduk)
6. menyatakan paling (terkecil)
7. perbuatan telah selesai dikerjakan (terhunus)
8. terus-menerus dalam keadaan (terapung)
9. sangat (tergesa)

D. Arti awalan di-, tidak mengalami perubahan


Fungsi awalan di- membentuk kata kerja pasif

Arti awalan di-:

1. menyatakan pekerjaan telah selesai dan disengaja dibakar


2. dalam surat menyurat menyatakan hormat, tanpa objek/pelaku

E. Awalan pe-
Fungsi awalan pe-membentuk kata kerja dan kata benda

Arti awalan pe-:

1. menyatakan orang yang melakukan (penggali)


2. orang atau sesuatu yang di (pesuruh)
3. orang yang gemar (penjudi)
4. alat untuk me (penghapus)
5. mempunyai sifat (pembohong)
6. yang biasa bekerja di (pelaut)
7. olahragawan jenis (petenis)
8. orang yang berlaku sebagai (pelerai)
9. yang membuat / menjadikan (pemanis)
10. didahului awalan se- menunjukkan ukuran waktu/jarak (sepeminum rokok)

F. Awalan per- mengalami perubahan bentuk yaitu:


Pe(peruncing), pel(pelajar)
Fungsinya membentuk kata kerja dan kata-kata lain

Arti awalan per-:biasa berkombinasi dengan awalan me- mejadi memper.

1. membuat jadi lebih baik (memperhalus)


2. menganggap/memperlakukan (memperadik)
3. memjadikan/membagi (mempertiga)

G. Awalan se tidak mengalami perubahan bentuk


Arti awalan se- :
1. menyatakan sesuatu (seekor)
2. menyatakan sama-sama dalam Satu (sekelas)
3. menyatkan bersamaan watku (sebelum)
4. menyatakan seberapa/banyak (sepenuhnya)
5. seluruh/sekalian isi sekota/sedesa
6. seperti / sama dengan(sebesar/selebar)
7. paling (setinggi-tingginya)
8. ukuran waktu/ jarak (sejauh)

H. sisipan em-, el-, er


a. bentuk
tidak selalu menghasilkan bentuk yang tetap
contoh :getarmenggetar, geletargemeletar
fungsinya membentuk kata baru yang artinya tidak berbeda dengan kata dasarnya.

Arti sisipan em-, el-, er:

1. menunjukkn banyak, mengeraskan arti (talitamali, gigigerigi)


2. mengandung sifat(kuningkemuning, tapak telapak)
3. menyatakan berulang-ulang(getargemetar)
4. menyatakan yang menyerupai(gembunggelembung)
5. untuk keindahan bunyi(sulingseruling)
Sinonim dan Antonim. Secara ringkasnya sinonim adalah persamaan kata dan antonim
adalah perlawanan kata. Sinonim dan antonim sering kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh sinonim dan antonim.

Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal
dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya tukar (substitusi).

Sinonim mutlak: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan
apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian
kata/frasa/klausa/kalimat. Contoh: kosmetik = alat kecantikan , laris = laku, larap,
kucing = meong
Sinonim semirip: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan
tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian
kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. Contoh:Sinonim selingkung: kata-kata
yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara
struktural dan leksikal. Contoh: lemah = lemas , lahiriah = jasmaniah
Sinonim selingkung: kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks
kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. Contoh: lemah = lemas
Relasi makna adalah kata-kata yang secara makna memiliki tautan, termasuk
sinonim, antonim, homonim, dan hipernim, tetapi makna dasar kata-kata tersebut
tidak dapat dipertukarkan secara sewenang-wenang mengingat adanya
kemungkinan terjadinya perubahan makna, atau pergeseran makna. Contoh:
menguntit = mengikuti, berjalan = beroperasi

Antonim
Antonim adalah kata-kata yang memiliki pertalian makna bertentangan secara penuh atau
secara sebagian dalam berbagai urutan kata.

Antonim berpasangan: kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena


didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa
kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifkan, tidak secara
serta-merta memunculkan pasangannya. Contoh: (ber)-dosa >< suci (tidak (ber)-
dosa suci), istri >< suami (bukan istri suami), pembeli >< penjual (bukan pembeli
penjual).
Antonim melengkapi: kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran
makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain. Contoh:
pertanyaan >< jawaban mencari >< menemukan;
Antonim berjenjang: kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan,
tetapi pertentangan makna ini bersifat berjenjang/bertahap/bertingkat. Contoh:
dingin >< hangat >< panas, kaku >< lentur >< elastis, mahal >< wajar >< murah;
Kontras adalah kata-kata yang mengandung seluruh atau sebagian makna yang
bertentangan secara tajam dan jelas. Jika kata-kata semacam ini dinegatifkan,
makna kata yang menjadi penentangnya akan serta-merta muncul. Contoh: kaya ><
melarat; kaya >< miskin. kaya mengandung makna yang bertentangan secara tajam
terhadap melarat, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap miskin., pintar
>< tolol; pintar >< bodoh. pintar mengandung makna yang bertentangan secara
tajam terhadap tolol, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap bodoh,
melarat miskin atau tolol bodoh merupakan sinonim semirip.
Kontras juga dapat dibentuk melalui afiksasi seperti, non-, a-, anti, awa-, nir-, tan-.
Contoh: komunis >< nonkomunis, susila >< asusila, mapanisme >< antimapanisme,
berawak >< awaawak, laba >< nirlaba, baku >< tanbaku

Contoh Soal :
Tanah yang gersang, udara yang panas. Itulah ciri khas Bojonegoro. Tidak semua tanaman
cocok di daerah semacam itu. Namun, tanaman tembakau justru sangat menyukainya. Di
tanah kering dan udara panas menyengat, tanaman tembakau justru tumbuh subur.
Antonim kata panas dalam paragraf tersebut adalah.
a. segar
b. dingin
c. basah
d. lembap
Membuat Ringkasan Teks
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Kamis, September 06, 2012
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang
singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan.Ringkasan itu dapat
merupakan ringkasan sebuah buku,bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah
memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan,kita
mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari
gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, Melalui ringkasan kita dapat menangkap
pokok pikiran dan tujuan penulis.

Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah karangan.
Untuk dapat membuat ringkasan, hendaknya kita membaca karangan yang akan diringkas
dengan cermat. Adapun cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut.

1. Membaca naskah asli seluruhnya secara berulang-ulang.


Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui
kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu
mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul
dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi
memunyai pertalian dengan judul dan alinea-alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok
yang tercantum dalam daftar isi.

2. Mencatat gagasan-gagasan utama.


Jika Anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli,
silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu
bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang penting
dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun
sebuah ringkasan.

3. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut.


Setelah selesai menuliskan ide utama dari setiap paragraf, baca kembali semua kalimat
tersebut. Sekarang, gabungkan kalimat-kalimat itu sambil merubah (menambahi,
mengurangi) beberapa bagian, sehingga menjadi ringkasan dari keseluruhan isi teks.

4. Memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan sebagai berikut.

Ringkasan hendaknya disusun dalam kalimat tunggal dan hindari kalimat majemuk.
Buang semua keterangan (jika mungkin).
Pertahankan susunan gagasan asli.
Perhatikan contoh berikut ini :

Program Listrik Tenaga Surya

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) akan mengembangkan energi listrik tenaga surya untuk menyukseskan program
hemat energi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi
(Menristek), Kusmayanto Kadiman pada peresmian sistem Photovoltaic Grid Connected di
Jakarta, Sabtu 6 Agustus lalu.

Menurut Menristek, jika sistem listrik tenaga surya nanti terlaksana, gedung pemerintah
dan rumah penduduk di seluruh Indonesia memasang sistem photovoltaic grid connected
pada atap untuk pembangkit listrik dari sinar matahari, juga di sepanjang jalan-jalan raya.
Menristek merasa optimis program tersebut dapat terwujud, karena sistem pembangkit
listrik tenaga surya sebenarnya telah diterapkan di Indonesia, yakni Solar Home System
(SHS) untuk pedesaan atau kepulauan yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.
Sumber: Yunior Edisi 279, 14 Agustus 2005

Dengan membaca berulang-ulang berita di atas, dapat diketahui gagasan-


gagasan utamanya sebagai berikut.

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan


energi listrik tenaga surya.
Menristek optimis program tersebut dapat terwujud.

Berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut dapat dibuat ringkasannya sebagai berikut.


Program Listrik Tenaga Surya
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan energi listrik
tenaga surya. Hal itu dilakukan untuk menyukseskan program hemat energi. Pernyataan
itu disampaikan Menristek, Kusmayanto Kadiman di Jakarta, Sabtu, 7 Agustus 2005.

Menristek optimis akan keberhasilan program tersebut karena sistem pembangkit listrik
tenaga surya telah diterapkan di Indonesia. Penerapan tersebut, yaitu Solar Home System
(SHS) untuk pedesaan atau kepulauan yang belum terjangkau jaringan listrik.
Percakapan hampir sama dengan wawancara. Baik dalam wawancara maupun percakapan,
ada pihak yang bertanya dan pihak yang menjawab. Perbedaannya, dalam percakapan,
penanya dan penjawab dapat berbicara bergantian, sedangkan dalam wawancara tidak
demikian . Membaca teks percakapan merupakan salah satu kegiatan membaca nyaring.
Selama membaca teks percakapan, kamu harus memerhatikan tanda baca dan jenis kalimat
yang dibacanya. Misalnya, bertanya, menyuruh, menjawab, meminta, atau yang lain. Setiap
jenis kalimat yang dibaca memiliki intonasi yang berbeda.

Ketika membaca teks percakapan, lafal harus jelas, intonasi harus tepat, jeda, dan gerakan
tubuh sesuai dengan isi percakapan.

Lafal : merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk mengucapkan


bunyi-bunyi bahasa. Dalam bahasa tulis , lafal tidak terlihat dengan jelas. dan lebih
jelas apabila diucapkan dengan lisan
Tekanan : bagian yang terpenting dari lafal, yang ditunjukan sebagai fariasi-dalam
kalimat yang lebih penting. Kalimat berita adalah kalimat yang isinya
mengungkapkan peristiwa atau kejadian. Intonasi kalimat berita bersifat netral.
Isinya berupa pemberitahuan. Kalimat tanya adalah kalimat yang berisi pertanyaan
kepada pihak lain untuk memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya. Ciri-ciri
kalimat tanya yaitu menggunakan intonasi naik, menggunakan kata tanya, dapat
menggunakan partikel tanya -kah. Fungsi partikel -kah untuk memperhalus
pertanyaan. Kata tanya yang biasa digunakan dalam kalimat tanya adalah apa, siapa,
mengapa, mana, bagaimana, bilamana, kapan, dan berapa. Kalimat perintah adalah
kalimat yang isinya menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita
kehendaki. Ciri-ciri kalimat perintah yaitu berisi perintah, menggunakan intonasi
naik di akhir kalimat, nada tinggi dan tegas dan dapat mempergunakan partikel -lah.
Intonasi : yaitu lagu kalimat perlu juga di perhatikan dan dapat juga berupa lagu
kalimat atau kecepatan penyajian tinggi rendahnya nada kalimat. Ketika membaca
teks percakapan, kita menggunakan intonasi yang wajar dan tidak dibuat-buat serta
disesuaikan dengan suasana dalam percakapan, misalnya suasana marah maka
intonasinya tinggi.
Jeda : merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam ujaran,

Menyimpulkan isi Percakapan


Di dalam teks percakapan terdapat berbagai informasi. Jangan kamu lewatkan informasi
itu tanpa dicatat. Salah satu informasi yang dapat kita ambil dari sebuah percakapan adalah
isi dari percakapan itu sendiri. Untuk mengetahui isi percakapan dapat dicari kata-kata
atau kalimat yang diucapkan pelaku percakapan. Perhatikan contoh percakapan berikut ini.
Contoh 1 :
Agus: "Wah, Don. Aku mulai bingung dengan jalan ini."
Doni: "Sepertinya kita tersesat."
Agus: "Iya, lalu kita harus bagaimana?"
Doni: "Kita tanya saja pada orang sekitar sini." Isi percakapan di atas adalah Dodi dan
Dimas yang tersesat di jalan. Dapat dilihat pada dialog yang diucapkan Dodi: "Sepertinya
kita tersesat."

Contoh 2 :
Ani :"Kita harus segera menyelesaikan tugas ini."
Wito :"Benar. Ayokita segera menyelesaikannya. Meskipun tugas ini sulit, kita harus
berusaha."
Sukri:"Tapi tugas ini sangat sulit. Sudahlah kita minta bantuan orang lain saja."
Wito :"Jangan begitu. Kita harus tetap berusaha. Saya yakin kita bisa. Kita tidak perlu minta
bantuan orang lain."
Ari :"Betul. Kita harus semangat dan pantang berputus asa."

Isi dari percakapan di atas adalah : Kita harus semangat dan pantang berputus asa dalam
mengerjakan sesuatu. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Ari : "Betul. Kita harus
semangat dan pantang berputus asa."

Contoh 3 :
Dimas :"Kemarin kamu pergi ke rumah pamanmu, ya ?"
Leo :"Benar."
Dimas :"Apakah kamu tahu mata pencaharian penduduk kampung tempat pamanmu
tinggal?"
Leo :"Tentu saja aku tahu. Sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."
Dimas :"Memang kampung pamanmu di dekat pantai?"
Leo :"Wah, dekat sekali ! Jarak dari rumah ke pantai sekitar 1 kilometer."

Isi percakapan di atas adalah : Sebagian besar mata pencaharian penduduk pantai sebagai
nelayan. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Leo : "Tentu saja aku tahu. Sebagian
besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."

Melengkapi Percakapan
Biasanya dalam soal penyajian percakapan disajikan dalam bentuk rumpang(belum
lengkap). Untuk melengkapi percakapan dapat dilakukan dengan memperhatikan kalimat-
kalimat sebelum dan sesudahnya. Kalimat-kalimat tersebut harus saling berhubungan.
Perhatikan contoh berikut ini :
Contoh 1 :
Burhan : "Bapak saya pagi ini dirawat di rumah sakit. Kondisinya sangat gawat."
Indra : "......"
Burhan : "Terima kasih. Ya, mudah-mudahan saja cepat sembuh."
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "O, ya ? Semoga beliau
cepat sembuh."

Contoh 2 :
Dewa : "Apa yang sedang kau perhatikan ?"
Agus : " Lihat gambar pada papan, ada gambar seorang ibu, bapak, dan anak yang sedang
tersenyum dengan manis sekali !"
Dewa : "......"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Sungguh mengesankan
iklan itu !"

Contoh 3 :
Ari : "Ke mana kamu kemarin, Ira?"
Ira : "Kemarin aku pergi menengok kakek."
Ari : "........"
Ira : "Di desa."
Ari : "Wah, senang dong, bisa bermain-main ke desa!"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Di mana rumah
kakekmu?"

Menentukan Topik Percakapan


Topik dalam percakapan biasanya berisi tentang persoalan-persoalan ringan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Topik percakapan merupakan tema yang dibicarakan dalam
percakapan. Perhatikan percakapan berikut. Contoh 1 :
Siska : Ke mana kamu kemarin, Mit?
Mita : Aku pergi menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba.
Siska : Di mana pertunjukkan itu?
Mita : Di alun-alun.
Siska : Wah, senang dong, bisa menyaksikan pertujukkan lumba-lumba. Percakapan
antara Siska dan Mita membicarakan tentang kegiatan yang dilakukan Siska kemarin, yaitu
menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba di alun-alun. Karena itu topik dari percakapan
tersebut adalah Mita menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba.

Contoh 2 :
Pak Harun :"Untuk menghadapi ujian nasional Bapak akan membimbing kalian beljar."
Siswa :"Bimbingan akan diadakan di mana Pak?"
Pak Harun :"Bimbingan akan diadakan di kelas ini setengah jam setelah pelajaran selesai."
Siswa :"Ua, Pak."
Percakapan antara Pak Harun dan Siswanya membicarakan tentang kegiatan persiapan
menghadapi ujian nasional. Karena itu topik dari percakapan tersebut adalah Persiapan
menghadapi ujian nasional.

Contoh 3 :
Ida :"Sudah dengar kabar, Wati sakit ?"
Ani :"Belum, sakit apa?
Ida :"Katanya kena DB. Kita besuk, yuk !"
Ani :"Baik, aku tunggu di rumahku."
Ida :"Ya, aku segera ke rumahmu,"
Percakapan antara Ida dan Ani membicarakan tentang rencana mereka untuk membesuk
Wati di rumah sakit. Karena itu topik dari percakapan tersebut rencana Ida dan Ani
membesuk Wati di rumah sakit.

Menulis Dialog Sederhana


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Kamis, September 27, 2012
Menulis Dialog Sederhana. Tentunya kita sering bercakap-cakap dengan teman, orang tua
maupun orang-orang di sekitar kita. Dialog atau percakapan merupakan salah satu cara
kita untuk memperoleh informasi, pengetahuan maupun bertukar pikiran. Dialog biasanya
dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada
narasumber atau tokoh tertentu. Kita tentu ingin menuliskan dialog yang telah kita
lakukan.

Dalam menulis sebuah dialog ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Cara menulis
dialog sederhana adalah sebagai berikut :
1. Berbentuk dialog(percakapan).
2. Nama tokoh ditulis.
3. Setelah nama tokoh menggunakan tanda baca titik dua ( : ).
4. Dialog ditulis dalam tanda kutip ( .... )
5. Keterangan tentang latar yang berupa tempat, waktu dan suasana ditulis dalamkurung
( ).

Beberapa tahapan menulis dialog yang dapat dijadikan acuan adalah sebagai berikut:

1. Terapkan terlebih dahulu topik dialog


2. Susun judul dialog yang tepat, menarik dan sesuai dengan isi dialog
3. Pastikan siapa tokoh yang akan berdialog sebagai para pencakap
4. Apa yang dicakapkan dalam dialog oleh masing-masing tercakap dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dialog
5. Rangkaian percakapan itu dalam urutan yang logis
6. Akan lebih terarah jika sebelum percakapan dirangkaikan didahului oleh narasi
sebagai perantara atau kondisi yang melatari percakapan itu muncul
7. Patuhi pedoman grafemik (tata tulis) dialog secara cermat

Perhatikan contoh dialog sederhana berikut ini :


Eko : (Berjalan mendekati Riski di sebuah teras rumah) Ris, mana mainanku yang kau
pinjam kemarin ?
Dito : Mainanmu dijatuhkan Riski.
Riski : (Suaranya gemetar dan ketakutan) Maaf, Eko mainanmu rusak.
Eko : Kenapa bisa rusak ?
Riski : Maaf, Eko, aku tak sengaja menjatuhkanya.
Eko : O, kenapa kamu tidak bilang ? Tidak apa-apa, kok. Aku memaafkanmu.
Tetapi lain kali dijaga baik-baik, ya !
Riski : Terima kasih, eko. Aku berjanji akan menjaga mainanmu jika meminjam lagi.

Ada beberapa ketentuan yang bisa kita ikuti untuk bisa melakukan percakapan dengan
baik. Salah satunya adalah membuat percakapan atau komunikasi yang kita lakukan itu
efektif. Apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa berkomunikasi secara efektif? Perhatikan
hal-hal berikut:

Rangkai kata-kata dengan baik. Gunakan tutur bahasa yang pantas dan berbasa-
basilah seperlunya
Sesuaikan volume suara saat berbicara. Tidak perlu berteriak. Ini akan mengganggu
telinga lawan bicara. Jangan juga terlalu pelan, lawan bicara tidak akan bisa
menangkap apa yang kita bicarakan
Perhatikan nada suara, jangan monoton. Gunakan intonasi yang dinamis, naik dan
turun.
Sesuaikan kecepatan dan gaya berbicara
Perhatikan siapa yang anda ajak bicara, dalam suasana apa dan materinya apa
Gunakan gerak tangan dan tubuh, ekspresi wajah yang tepat.

Menemukan Pikiran Pokok Teks Bacaan


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Jumat, September 28, 2012
Menemukan Pikiran Pokok Teks Bacaan. Setiap bacaan pasti memiliki pikiran pokok.
Pikiran pokok terdapat dalam kalimat yang paling umum, dijelaskan oleh kalimat lain, dan
kata kuncinya selalu diulang-ulang. Pokok pikiran adalah suatu hal yang dibahas atau
diungkapkan dalam sebuah bacaan. Pokok pikiran diungkapkan dengan kata-kata atau
frase. Letak pokok pikiran di awal paragraf disebut (deduktif), di akhir paragraf disebut
(induktif), dan di awal dan di akhir paragraf adalah (deduktif-induktif).

Dalam paragraf berjenis narasi dari deskripsi utama dapat tersebar di seluruh kalimat.
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf dan
biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat
lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan
penjelasan tambahan atau detail dari rincian pokok suatu paragraf. Suatu paragraf yang
baik adalah terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai
keseluruhan tulisan serta kalimat yang satu dan yang lain saling berkaitan dan
berhubungan dengan wajar.

Cara menemukan Ide pokok suatu bacaan.

Membaca dari keseluruhan teks bacaan.


Memahami isi bacaan teks bacaan tersebut.
Menemukan Ide pokok bacan.

Istilah Lain Ide Pokok


Istilah lain ide pokok sangat banyak, antara lain

Gagasan utama, Gagasan pokok, Pokok pikiran, Pokok masalah, Pikiran utama, Inti
paragraf, Inti masalah, Masalah utama,

Pada dasarnya, semua istilah di atas sama saja. Sehingga, jika ditanyakan pengertian
gagasan utama, jawabannya sama seperti ide pokok, yaitu inti suatu bacaan. Demikian juga
jika yang ditanyakan gagasan pokok, pokok pikiran dan lainnya, jawabannya juga sama,
yaitu inti suatu bacaan.

Contoh 1 :
Pergi ke Kantor Pos
Jam menunjukkan pukul 13.00 ketika Lusi pulang sekolah. Setelah makan, Lusi istirahat
sambil menonton acara televisi. Siang itu ibu berencana pergi ke kantor pos. Ia akan
mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak Lusi tinggal di Pulau Penang Malaysia. Lalu,
ibu mengajak Lusi pergi ke kantor pos. Letak kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.

Mereka berangkat naik sepeda motor. Sebelumnya, mereka mampir ke pom bensin terlebih
dahulu yang berada di depan rumah Lusi. Setelah itu, perjalanan diteruskan ke arah barat
melewati kantor kejaksaan dan terminal. Kemudian belok kanan ke arah utara melewati
Mal Surya. Lalu belok ke kiri sampai di ujung jalan belok ke kanan. Akhirnya, sampailah di
kantor pos.

Dalam perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan itu
dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk membeli boneka.

Ide pokok bacaan di atas adalah : Pergi Ke Kantor Pos.

Contoh 2 :
Banyak yang dapat kita kerjakan untuk membantu sesama manusia. Jean Henry Dunant,
misalnya, untuk membantu korban peperangan, ia telah memelopori berdirinya Palang
Merah Internasional pada tahun 1963.

Di Indonesia, kita mengenal nama Palang Merah Indonesia (PMI). PMI berdiri tanggal 17
September 1945. Ketua Pengurus Besar, PMI, saat itu adalah Drs. Mohammad Hatta. Beliau
dibantu oleh Ketua Pengurus Harian, Dr. Buntaran Martoatmojo.

Tujuan PMI dahulu tidaklah berbeda dengan tujuan Palang Merah Internasional, yaitu
membantu para korban perang tanpa membedakan suku, bangsa, negara, dan agama.
Sekarang, tujuan PMI berkembang luas. PMI ikut membantu meringankan beban penderita,
seperti korban letusan gunung berapi, korban banjir, korban kecelakaan, lalu lintas, korban
wabah penyakit, dan korban kebakaran.

Tujuan kemanusiaan seperti itu melibatkan pula para pelajar. Pelajar sering membeli dan
mengedarkan kupon Palang Merah Indonesia dan mengumpulkan makanan ataupun
pakaian. Bahkan, di sekolah lanjutan, terbentuk pula kelompok Palang Merah Remaja
(PMR). Tugas mereka, antara& lain ikut membantu menjaga kesehatan teman-teman di
sekolah. Pelajar yang telah berusia 17 tahun ke atas dapat menyumbangkan darah atau
menjadi donor. Semuanya itu mereka lakukan dengan ikhlas demi membantu sesama
manusia.
Jenis-jenis Kata
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Selasa, Oktober 23, 2012
Jenis-jenis Kata. Berbicara mengenai kata, mungkin tidak akan selesai hanya dalam satu
artikel saja. Banyak sekali kata-kata yang sering kita ucapkan. Kata adalah kumpulan bunyi
ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas. Atau, kata adalah susunan dari huruf-
huruf abjad yang mempunyai arti tertentu. Dengan demikian,m apabila ada kumpulan
bunyi ujaran atau kumpulan beberapa huruf abjad namun tidak mengandung arti yang
jelas, maka itu tidak dinamakan kata. Menurut jenisnya, dalam bahasa Indonesia kata dapat
dibedakan menjadi sepuluh jenis, yaitu : Kata Benda, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Ganti, Kata
Keterangan, Kata Bilangan, Kata Sambung, Kata Depan, Kata Sandang, Kata Seru, Kata
Tanya.

1. Kata Benda
Kata benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Menurut
wujudnya, kata benda dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Kata benda konkrit


Kata benda konkrit ialah kata benda yang wujud bendanya nampak kelihatan dengan jelas
and dapat ditangkap oleh pancaindera. Contoh : buku, kertas, rumah, dan sebagainya.
b. Kata benda abstrak
Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak kelihatan dan
tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, namun keberadaannya ada. Contoh : ide, udara,
ilmu, dan sebagainya.

Ciri-ciri kata benda :


1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an, per-an, -an dan nya.
2) Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang + kata sifat.

2. Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau laku. Kata kerja juga disebut
verba. Kata kerja dibedakan menjadi dua, yaitu :

Kata kerja transitif adalah kata kerja yang selalu diikuti objek. Contoh: membeli,
menabrak, menangkap, dan sebagainya.
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak diikuti secara langsung oleh objek.
Contoh: menyanyi, menari, berubah, dan sebagainya.

Ciri-ciri kata kerja:


1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan me-, di-, ber-, ter-, me-kan, di-kan, ber-an,
memper-kan, diper-kan, dan memper-i.
2) Kata tersebut dapat didahului kata telah, sedang, akan, hampir, dan segera.
3) Kata tersebut dapat diperluas dengan cara menambahkan dengan + kata sifat. Contoh :
menghitung dengan teliti, lari dengan cepat, dan sebagainya.

3. Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda atau
sesuatu yang dibendakan. Kata ini disebut pula adjectiva. Menurut bentuknya, kata sifat
dibedakan menjadi :

Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar. Contoh : kuat, lemah, jauh, dan sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian. Contoh : terindah, mengecil, terbaru, dan
sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang. Contoh : kekanak-kanakan, pontang-
panting, gelap-gulita dan sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan. Contoh : amoral, kreatif, super, dan
sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata. Contoh : murah hati, keras
kepala, kepala batu, dan sebagainya

Ciri-ciri kata sifat:


1) Kata tersebut terbentuk dengan tambahan imbuhan ter- yang mengandung arti paling.
2) Kata tersebut dapat diterangkan atau didahului dengan kata-kata lebih, agak, paling,
sangat, cukup.
3) Kata tersebut dapat diperluas dalam bentuk se + reduplikasi (pengulangan kata) + nya.
Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan sebagainya.

4. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata yang dipergunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang
dibendakan. Kata ganti dibedakan menjadi :

a. Kata ganti orang


Ialah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan nama orang atau nama benda-benda
lain. Kata ganti orang dibagi lagi menjadi :

Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu : aku, saya, hamba, dan sebagainya
Kata ganti orang pertama jamak, yaitu : kami, kita.
Kata ganti orang kedua tunggal, yaitu : kamu, dikau, kau, anda, dan sebagainya.
Kata ganti orang kedua jamak, yaitu : kalian
Kata ganti orang ketiga tunggal, yaitu : ia, dia, beliau
Kata ganti orang ketiga jamak, yaitu : mereka

b. Kata ganti kepunyaan


Kata ganti kepunyaan ialah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan.
Contoh : Baju saya, sepatu kamu, sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.

c. Kata ganti petunjuk


Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjuk suatu tempat atau
benda. Contoh : ini, itu, sana, dan sebagainya.

d. Kata ganti penghubung


Kata ganti penghubungialah kata ganti yang dipakai untuk menghubungkan anak kalimat
dengan induk kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai yaitu : yang, tempat, waktu.
Contoh : Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya.
Kantor Kabupaten tempat ayahku bekerja, dikunjungi oleh gubernur.
Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa, hujan lebat sekali.

e. Kata ganti tanya


Kata ganti tanya ialah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan tentang benda, orang
atau tentang suatu hal. Contoh : apa, mana, siapa.

f. Kata ganti tak tentu


Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau
menggantikan benda atau orang yang jumlahnya tak tentu. Contoh : masing-masing,
seseorang, sesuatu, para, dan sebagainya.

5. Kata Keterangan
Kata keterangan adalah semua kata yang menerangkan atau memberikan keterangan
terhadap selain kata benda. Dengan kata lain, kata ketereangan adalah semua kata yang
memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau seluruh kalimat.

Kata keterangan dapat dibedakan menjadi banyak bagian, diantaranya yaitu :

Kata keterangan tempat ialah semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi,
misalnya : disini, disitu, di rumah, dan sebagainya.
Kata keterangan waktu ialah semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu
dalam waktu yang teretntu, misalnya : sekarang, nanti, minggu depan, dan
sebagainya.
Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatu itu
berlangsung. Contoh : dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi buta, dan
sebagainya.
Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan terjadinya suatu proses di
bawah syarat-syarat tertentu, misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.
Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu
bisa berlangsung, misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan sebagainya.

6. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau tingkatan
suatu benda sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan dapat dibedakan menjadi beberapa
bagian, yaitu :

Kata bilangan utama ialah kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah dalam
angka. Contoh : satu, seratus, seribu, dan sebagainya.
Kata bilangan bertingkat ialah kata bilangan yang menunjukkan tingkatan atau
susunan jumlah sesuatu. Contoh : kesatu, kedua, keseribu, dan sebagainya.
Kata bilangan tak tentu ialah kata bilangan yang menyatakan jumlah satuan sesuatu
yang tak tentu. Contoh : beberapa, sebagian, segerombolan, dan sebagainya.
Kata bilangan bilangan ialah kata bilangan pelengkap yang menunjuk pada satuan
objeknya, yaitu : sehelai, secarik, sekuntung, sebutir, seonggok, sebuah, sepiring, dan
sebagainya.

Pemakaian Kata Bantu Bilangan


Kata bantu bilangan ini mempunyai pasangan kata tersendiri yang tidak dapat ditukar
dengan kata yang lain. Untuk lebih jelasnya, lihatlah daftar kata bantu bilangan berikut ini.
KB KB KB KB
Pasangan Pasangan Pasangan Pasangan
Bilangan Bilangan Bilangan Bilangan
pohon,
Sebatang Secawan mangkok Sekeping logam Serumpun bambu
kayu
pisau, kuda, Sesayat
Sebilah Seekor Sekerat tebu as
keris kambing daging
Seberkas cahaya Segagang sirih Sekalindan benang Sesisir pisang
jarit,
Sebentuk cincin Segenggam pasir Sekodi Sesuap nasi
sarung
bunga,
mangga, Semata
Sebuah Segumpal darah jarum Setangkai daun,
jeruk wayang
dahan
anak,
Sebidang tanah Segulung benang Seorang Seteguk air
manusia
kekasih,
Sebongkah emas Segayung air Sepasang Setandan pisang
pengantin
Sebonggol bawang Segantang beras Sepatah kata Setukal benang
rambut,
Sebutir telur Sehelai Sepotong bambu Seulas limau
benang
surat,
Sebulir padi Seikat sayur Sepucuk Seuntai kalung
senjata
kopi, susu,
Secangkir Sejengkal tanah Serawan gelang Seutas tali
teh
Secarik kertas Sekaki paung Serajut jala
Secocok sate Sekapur sirih Seruas tebu

7. Kata Sambung
Kata sambung adalah kata yang berfungsi untuk menyambungkan bagian-bagian dalam
kalimat atau menggabungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain bahkan satu
paragraf dengan paragraf yang lain.

Berdasarkan jenisnya,kata sambung dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu :

Kata sambung menyatakan gabungan, contoh : dan, lagi, serta


Kata sambung menyatakan pertentangan, contoh : tetapi, akan tetapi, melainkan,
tidak hanya, dan sebagainya.
Kata sambung menyatakan waktu, contoh : bila, selama, sesudah, sehabis, dan
sebagainya.
Kata sambung menyatakan tujuan, contoh : agar, supaya, biar, dan sebagainya
Kata sambung menyatakan sebab, contoh : sebab, karena, sebab itu, dan sebagainya
Kata sambung menyatakan akibat, contoh : hingga, sampai, dan sebagainya.
Kata sambung menyatakan syarat, contoh : jika, apabila, andaikata, dan sebagainya
Kata sambung menyatakan pilihan, contoh : atau, maupun
Kata sambung menyatakan perbandingan, contoh : ibarat, seperti, bak, dan
sebagainya
Kata sambung menyatakan tingkat, contoh : semakin, kian, dan sebagainya
Kata sambung menyatakan penjelas, contoh : bahwa
Kata sambung menyatakan cara, contoh : sambil, sembari dan sebagainya
Kata sambung menyatakan pengantar kalimat, contoh : alkisah, konon, dan
sebagainya

8. Kata Depan
Kata depan adalah kata yang berfungsi merangkaikan kata/kelompok kata satu dengan
kata/kelompok kata yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan jenis
hubungannya. Pada umumnya, kata depan berfungsi merangkaikan kata benda atau kata
yang dibendakan dengan jenis kata lain. Adapun cara penulisan kata depan adalah harus
dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.

Berdasarkan fungsinya, kata depan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

Di, ke, dari, Ketiga kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang
menyatakan tempat atau seuatu yang dianggap tempat, contoh : di Jakarta, ke
Surabaya, dari Bandung.
Pada, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan orang, nama orang atau nama
binatang, nama waktu atau kiasan. Dipergunakan kata depan pada untuk
menggantikan kata depan di atau kata depan yang lain, contoh : pada suatu hari,
pada bapak, dan sebagainya.
Dengan, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh : saya
berjalan dengan cepat.
Untuk, kepada, buat, tentang, akan, kepada, Kata depan ini digunakan sebagai
pengantar objek tak langsung. Contoh : kami berdiskusi tentang pelajaran.

9. Kata Sandang
Kata sandang sebenarnya tidak mempunyai arti, tetapi hanya mempunyai fungsi, yaitu
menjadikan sebuah kata itu sebagai kata benda. Contoh : Tuhan sang Pencipta alam.

10. Kata Seru


Kata seru adalah kata yang sudah jelas menyatakan suatu maksud tertentu, yaitu seruan
yang terdapat dalam kalimat perintah. Kata seru yang paling sering digunakan adalah
partikel lah. Selain partikel lah, macam-macam kalimat seru yang biasa digunakan dalam
bahasa kita adalah ah, oi, hai, wah, cis, gih, aduh, amboi, aduhai, masya Allah, dan
sebagainya. Contoh :
- Hai, datanglah kemari!
- Pergilah ke sekolah!

11. Kata Tanya


Kata Tanya adalah uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya. Macam-macam kata
tanya :

Apa, Digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang. Contoh : Apa yang kau
lakukan ?
Siapa, Digunakan untuk menanyakan orang. Contoh : Siapa nama adikmu ?
Kapan, Digunakan untuk menanyakan waktu. Contoh : Kapan acara itu dimulai ?
Berapa, Digunakan untuk menanyakan jumlah. Contoh : Berapa banyak anakmu ?
Dimana, Digunakan untuk menanyakan tempat. Contoh : Dimana rumah kakekmu ?
Bagaimana, Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara. Contoh : Bagaimana
kabar pamanmu ?
Mengapa, Digunakan untuk menanyakan alasan. Contoh : Mengapa kamu tidak
masuk sekolah kemarin ?

Menceritakan Hasil Pengamatan


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Sabtu, Oktober 20, 2012
Menceritakan Hasil Pengamatan. Setelah mengamati sesuatu, biasanya, diakhiri dengan
menyusun laporan hasil pengamatan. Laporan ini sebaiknya memuat judul pengamatan,
waktu pengamatan, tempat atau lokasi pengamatan, hal yang diamati, nama pengamat, dan
(deskripsi) penjelasan pengamatan. Orang yang membuat laporan disebut pelapor.
Laporan harus dibuat dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar.

Susunan laporan pengamatan hampir sama dengan laporan kunjungan. Laporan


pengamatan berfokus pada hasil pengamatan suatu tempat, benda. Laporan kunjungan
melaporkan secara keseluruhan kegiatan kunjungan, mulai dari berangkat sampai kembali
ke tempat asal.

Bagian-bagian laporan Pengamatan:


1. Nama kegiatan atau judul.
2. Tujuan obyek yang dikunjungi.
3. Waktu kunjungan (hari/tanggal dan jam).
4. Peserta kegiatan
5. Hasil kunjungan:
a. Kegiatan yang dilakukan.
b. Pesan dan kesan setelah melakukan kunjungan.
c. tujuan dan manfaat kunjungan

Sebelum laporan disajikan secara lisan, laporan terlebih dahulu disusun dalam bentuk
tertulis secara sistematis sehingga mudah dipahami. Dari segi bentuk tertulis, laporan
terbagi menjadi seperti berikut.

Laporan berbentuk formulir, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang
disediakan.
Laporan berbentuk memorandum, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat.
Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan
atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.
Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari
memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat
dipergunakan untuk bermacam-macam topik.
Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti
makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.
Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.

Kriteria menyampaikan laporan hasil pengamatan yang baik dan benar di antaranya:

Memperhatikan intonasi (tinggi rendahnya suara saat mengucapkannya). Misalnya:


kalimat pernyataan dibaca biasa, kalimat seru dibaca agak tinggi, kalimat tanya pada
akhir kalimat dibaca panjang agak menurun. Di samping itu, memperhatikan lafal
(kejelasan dalam mengucapkannya) dan jeda (ketepatan saat pemenggalan
kalimat).
Harus disampaikan apa adanya (tidak kurang tidak lebih).

Selain menggunakan susunan seperti di atas laporan biasanya dibagi ke dalam tiga bagian
yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup. Perhatikan contoh laporan
pengamatan berikut ini :

Kegiatan pemeriksaan gigi dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 7 November 2009. Kegiatan
ini bertempat di SD Suka Makmur. Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan doa bersama
yang dipimpin oleh pembina kegiatan yaitu Bapak Joni.

Kegiatan pemeriksaan gigi diikuti oleh siswa kelas IV, V, dan VI. Kegiatan pemeriksaan gigi
ini diselenggarakan oleh Puskesmas Suka Makmur.

...

Laporan di atas disajikan belum lengkap atau rumpang. Untuk melengkapi laporan di atas
dapat dilakukan dengan melengkapi bagian yang belum ada yaitu bagian penutup laporan.
Kalimat yang tepat untuk mengakhiri laporan tersebut di atas yaitu : Demikian hasil
pengamatan ini saya laporkan.

Menentukan Isi Bacaan


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Sabtu, Desember 01, 2012
Menentukan Isi Bacaan. Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap bacaan memuat inti
masalah yang ingin disampaikan. Isi bacaan masing-masing paragraf merupakan inti
masalah yang dibahas dalam bacaan. Isi bacaan meliputi apa yang dibahas, berkaitan
dengan orang yang ada dalam bacaan, berkaitan dengan waktu dan tempat kejadian dalam
bacaan. Berikut ini contoh bacaan :

Berkemah
Hari ini siswa kelas IV SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Kegiatan berkemah
dilaksanakan untuk melatih kemandirian para siswa. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid
sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat menuju Bumi
Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati
perjalanan.

Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya, mereka


mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum.
Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta memasak sayur dan lauk
pauk. Semua bahan makanan yang dibawa para siswa berasal dari sumbangan orangtua
siswa. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas.

Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan
acara api unggun. Ada empat regu yang mengisi acara api unggun tersebut. Ada yang
bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya.

Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul
keseriusan, terjadi juga peristiwa peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Kegiatan ini
benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan.

Menggunakan Kalimat Tanya

1. Kata tanya siapa menanyakan orang (pelaku, penderita). Contoh : Siapa yang sedang
berkemah ? ( siswa kelas IV SDN Maju Pintar )
2. Di mana menanyakan tempat. Contoh : Di mana api unggun dilaksanakan ? ( di
tengah lapangan )
3. Ke mana menanyakan tujuan. Contoh : Ke mana mereka pergi pada hari Sabtu ? (
Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu )
4. Dari mana menanyakan asal. Contoh : Dari mana asal bahan makanan yang mereka
masak ? ( sumbangan orangtua siswa )
5. Mengapa menanyakan alasan. Contoh : Mengapa mereka pergi berkemah ? (untuk
melatih kemandirian )
6. Kapan menanyakan waktu. Contoh : Kapan mereka berangkat ke bumi perkemahan
? ( hari Sabtu )
7. Berapa benanyakan jumlah. Contoh : Berapa regu yang mengisi acara api unggun ? (
empat regu )

Menentukan Pikiran Pokok Bacaan


Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Pikiran pokok dalam suatu paragraf
biasanya terdapat di awal paragraf, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. Pikiran
pokok pada umumnya dijelaskan dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai uraian dari
pikiran pokok atau gagasan pokok. Perhatikan paragraf berikut !

Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu
mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu. Dia tidak pernah
menunda-nunda pekerjaan. Begitu pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia
juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti memberi makan ayam dan
membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik.

Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat
ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR, membantu pekerjaan orang tua,
memberi makan ayam, dan lain sebagainya.

Menentukan Kalimat Yang Sesuai dengan Paragraf


Paragraf terdiri atas sekumpulan kalimat yang saling berhubungan. Kalimat-kalimat
tersebut membentuk satu pikiran pokok. Kita dapat menentukan kalimat yang sesuai
dengan isi paragraf dengan cara membahasakan kembali paragraf dengan pernyataan yang
lain.

Dari paragraf di atas dapat ditentukan beberapa kalimat tanya yang sesuai, misalnya :
Bagaimana sifat Marpaung ?
Apa saja yang dilakukan Marpaung di rumah ?
Berikut ini contoh soal menentukan isi bacaan.

Contoh 1 :
Mengharumkan Sekolah
Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih. Untuk memperlancar
kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alat-alat kebersihan, seperti sapu dan
kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih pada minggu ini tidak hanya sekedar membersihkan
lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan gerakan mengharumkan sekolah.

Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa lebih kerasan dan
kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan lancar. Oleh karena itu, baik para guru
maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keharuman sekolah.

Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang kelas. Ini menjadi
tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan dipel, meja kursi ditata.
Selanjutnya, kelas dan ruang diberi pengharum ruangan. Selain itu, kamar kecil juga
diharumkan.
1. Siapa yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas ?
a. Seluruh warga sekolah
b. Siswa kelas VI
c. Para penghuni kelas
d. Bapak dan ibu guru
Yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas adalah seluruh warga sekolah (para
guru dan para siswa)

2. Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf ke-1 adalah.


a. Apa yang diadakan sekolah setiap hari jumat ?
b. Di mana pertama kali penghuni kelas melakukan kegiatan mengharumkan sekolah ?
c. Apa tujuan dilakukan kegiatan mengharumkan sekolah ?
d. Siapa yang bertanggungjawab atas kebersihan dan keharuman sekolah ?
Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf ke-1 adalah : Apa yang diadakan sekolah
setiap hari jumat ?

3. Ide pokok paragraf kedua bacaan tersebut adalah.


a. Kegiatan Jumat Bersih
b. Kegiatan belajar di sekolah
c. Tujuan kegiatan mengharumkan sekolah
d. Memulai gerakan mengharumkan sekolah
Ide pokok paragraf kedua bacaan tersebut adalah Kegiatan Jumat Bersih
4. Kalimat berikut yang sesuai dengan paragraf ke-3 adalah.
a. Setiap hari Jumat siswa-siswa diwajibkan membawa alat kebersihan
b. Guru dan siswa harus bertanggungjawab terhadap kebersihan sekolah
c. Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dari ruang kelas
d. Gerakan mengharumkan ruang kelas menjadi tanggung jawab seluruh warga kelas
Kalimat yang sesuai dengan paragraf ke-3 adalah : Gerakan mengharumkan ruang kelas
menjadi tanggung jawab seluruh warga kelas.

Contoh 2 :
Semua Anak Usia Sekolah Tertampung
Penerimaan Siswa Baru (PSB) baru akan dimulai pertengahan Juni. Namun, Dinas
Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur, diantaranya membangun gedung sekolah
dan ruang kelas baru. Tujuanya supaya kekurangan daya tampung di sekolah negeri yang
terjadi setiap tahun bisa teratasi.

Sebagai nakhoda Dinas Pendidikan, Muslim Bidin bersama jajarannya sibuk


mempersiapkan PSB tahun pelajaran 2011/2012. Berbeda dengan tahun sebelumnya,
beliau optimis semua anak usia sekolah di Batam tertampung pada tahun 2011

Strategi yang digunakan salah satunya adalah meningkatkan kualitas guru di Batam.
Caranya dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan serta Peningkatan Kualifikasi Tenaga Pendidik..
1. Apa kepanjangan PSB ?
a. Penerimaan Siswa Berprestasi
b. Penerimaan Siswa Berpotensi
c. Penerimaan Siswa Batam
d. Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan Siswa Baru (PSB)

2. Kalimat tanya yang sesuai dengan paragraf pertama adalah.


a. Mengapa Dinas Pendidikan mempersiapkan infrastruktur ?
b. Bagaimana proses membangun gedung sekolah dan ruang kelas baru ?
c. Siapa yang memberi pelatihan kepada para guru ?
d. kapan diadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan serta Peningkatan Kulifikasi Tenaga Pendidik ?
Kalimat tanya yang sesuai dengan paragraf pertama adalah Mengapa Dinas Pendidikan
mempersiapkan infrastruktur ?

3. Ide pokok pargraf kedua adalah.


a. Muslim Bidin adalah nakhoda Dinas Pendidikan.
b. Kesibukan Muslim Bidin beserta jajarannya mempersiapkan PSB tahun pelajaran
2011/2012.
c. Semua anak usia sekolah di Batam tertampung pada tahun 2011.
d. Muslim Bidin pesimis bahwa anak sekolah di Batam tidak tertampung pada tahun 2011.
Ide pokok pargraf kedua adalah Kesibukan Muslim Bidin beserta jajarannya
mempersiapkan PSB tahun pelajaran 2011/2012.
4. Kalimat yang sesuai dengan paragraf pertama adalah.
a. Pembangunan gedung sekolah dan kelas baru dilakukan setiap tahun
b. Daya tampung sekolah negeri tidak dapat diatasi.
c. Sebelum Penerimaan Siswa Baru Dinas Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur
d. Setiap tahun Dinas Pendidikan menghadapi masalah Penerimaan Siswa Baru.
Kalimat yang sesuai dengan paragraf pertama adalah Sebelum Penerimaan Siswa Baru
Dinas Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur

Menerima dan Menyampaikan Pesan


Telepon
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Selasa, November 27, 2012
Telepon merupakan alat komunikasi jarak jauh. Telepon merupakan alat komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk
percakapan). Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan pesawat telepon
untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada teman, saudara, atau keluarga
untuk berbagai keperluan. Berkomunikasi melalui telepon termasuk jenis komunikasi tidak
langsung. Pembicara dan lawan bicara tidak berhadapan langsung. Walaupun demikian,
kalimat yang diucapkan melalui pesawat telepon harus mencerminkan etiket kesantunan
dan keefektifan. Dengan bertelepon kamu akan lebih cepat mendapat kabar atau informasi.
Pesan adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan melalui orang lain.
Jika mendapat pesan, kamu harus menyampaikannya, karena itu adalah amanat.

Langkah-langkah Menerima dan Menyampaikan Pesan Telepon

Menyiapkan kertas dan alat tulis pensil/pulpen.


Jangan membiarkan telepon masuk berdering lebih dari 3 kali.
Bicaralah dengan nada suara yang enak didengar.
Berbicara harus terdengar menyenangkan bagi lawan bicara.
Simak semua pembicaraan dengan saksama dan penuh perhatian dan jangan sekali-
kali memotong pembicaraan.
Hindari penggunaan kata apa atau hah bila kata-kata penelpon kurang jelas,
karena terkesan kurang sopan.
Apabila ada pesan, catatlah dengan teliti semua pesan yang disampaikan penelpon
dan agar segera sampaikan kepada yang berhak menerima pesan tersebut.
Apabila penelepon ingin berbicara dengan orang lain, misalnya bapak, ibu atau
kakak mintalah waktu sebentar untuk menghubungi mereka.
Akhiri percakapan telepon dengan mengucapkan terima kasih dan salam penutup,
biarkan penelpon yang meletakkan gagang pesawat teleponnya terlebih dahulu,
setelah itu baru letakkan gagang pesawat telepon.
Supaya tidak lupa, tuliskan pesan di selembar kertas. Tuliskan pesan tersebut dalam
format seperti di bawah ini ini.Penelepon : ________________________________
Waktu telepon : hari _____ tgl ____ Pukul_____
Isi pesan :_________________________________________
_________________________________________

Setelah menerima pesan, selanjutnya adalah menyampaikan pesan tersebut kepada orang
yang dituju. Berikut ini cara menyampaikan pesan kepada orang lain :

Ingat-ingatlah pokok-pokok pesan yang hendak kita sampaikan.


Sampaikan pesan kepada orang lain dengan runtut, baik, dan benar. Runtut, artinya
informasi yang disampaikan urut dari awal sampai akhir dan antarinformasi saling
berhubungan.
Informasi diucapkan dengan jelas dan dengan nada yang meyakinkan.

Berikut ini contoh percakapan melalui telepon antara Tita dan ayahnya :

Kring ...... kring ..... kring


Ayah : Halo, selamat siang.
Tita : Selamat siang, ini siapa?
Ayah : Ini Ayah sayang, ibu ada?
Tita : Oh, Ayah. Maaf, yah, ibu sedang ke warung sebelah beli gula. Ada apa, Yah?
Ayah : Ya, sudah, Ayah pesan saja sama Tita. Tolong bilang sama ibu untuk memasak agak
banyak! Tadi Ayah mendapat telepon, om Arman sekeluarga akan datang ke rumah.
Tita : O, ya? Asyik! Baiklah Yah, nanti pasti Tita sampaikan sama ibu. Ayah juga segera
pulang, ya!
Ayah : Iya, sayang. Tita jangan lupa membantu ibu, ya! Ya sudah, Ayah melanjutkan kerja
dulu, ya! Selamat siang.
Tita : Iya, Yah, selamat siang.

Isi percakapan telepon antara Tita dan ayahnya adalah rencana kedatangan om Arman ke
rumah Tita
Etika bertelepon

Ketika kita akan menghubungi seseorang melalui telepon, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar pembicaraan dapat lebih efisien dan efektif. Berikut ini beberapa etika
ketika bertelepon :
Pilih waktu yang tepat untuk menelepon teruma jika kita ingin mengobrol panjang
atau menanyakan sesuatu yang penting. Waktu yang kurang tepat membuat
komunikasi kurang tepat sasaran.
Ucapkan salam saat menjawab atau menelepon seseorang, meski mungkin anda
akrab dengan orang yang dituju.
Saat berbicara gunakan nada yang enak didengar, jaga intonasi suara agar terdengar
enak dan menyenangkan.
Siapkan alat tulis siapa tahu ada hal hal yang perlu dicatat.
Simak baik baik kalimat atau pesan lawan bicara, bila kurang dimengerti jangan
segan memintanya untuk mengulangi kembali.
Jangan berbicara ditelepon sambil makan atau mengobrol dengan orang disekitar
Anda.
Jangan berbicara berpanjang-panjang tanpa alasan yang tepat. Berbicara efektif dan
efisien sesuai tujuan awal menelepon .
Jangan memonopoli pembicaraan. Coba gali lebih banyak keterangan dari lawan
bicara dengan pertanyaan-pertanyaan.
Akhiri percakapan dengan "Ada lagi yang ingin dibicarakan ?" dan salam penutup
(misalnya, sampai jumpa).
Biarkan si penelepon yang lebih dulu menutup pembicaraan.

Kata Berimbuhan
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Kamis, September 27, 2012
Kata Berimbuhan. Imbuhan adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar
untuk membentuk suatu kata. Imbuhan terdiri dari awalan (prefiks), sisipan (infiks),
akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks). Kata berimbuhan adalah bentuk kata jadian
dengan menambahkan imbuhan atau afiks terhadap kata dasar. Imbuhan itu berupa satuan
bunyi terkecil yang mengandung arti berupa morfem terikat. Cara membentuk kata jadian
dengan imbuhan di sebut afiksasi. Sedangkan hasil bentuknya disebut kata berimbuhan
atau kata kompleks. Dilihat dari perkembangannya imbuhan terbagi atas:

1. Imbuhan asli yaitu :i mbuhan yang berasal dari bahasa melayu.

a. Awalan diletakkan didepan kata dasar

Me-, Ber-, Di-, Ter-, Se-, Per-, Ke-, Pe-


b. Sisipan diletakkan diantara imbuhan dan kata dasar

em-, el-, er-

c. Akhiran diletakkan diakhir kata dasar

-i, -kan, -nya, -an

d. Awalan+awalandiletakkan di depan kata dasar

Memper-, Seper-, Seke-, Diper-

e. Awalan+sisipandiletakkan di depan kata dasar

getarmenggetar

f. Awalan+akhiran

Ke-ankedudukan
Me-imelebihi

g. Sisipan+akhirangemerlapan

h. Awalan+sisipan+akhiranbergelantungan

i. Awalan+awalan+akhiranmemperbaiki

Arti Imbuhan Asli

A. Awalan me- yang mengalami perubahan bentuk menjadi:


Men-, mem-, meny-, meng-
Fungsi awalan me- sebagai pembentuk kata kerja tak transitif maupun transitif.
Arti awalan me-:
1. menyatakan menjadi/dalam keadaan menurun, menanjak
2. menyatakan menempuh atau pergi ke melaut, menepi
3. menyatakan berlaku atau seperti mengekor
4. menyatakan mencari atau mengumpulkan merotan(mengumpulkan rotan)
5. menyatakan memakan, meminum, menghisap mengopi
6. menyatakan menjadi memerah, membiru
7. menyatakan melakukan perbuatan memukul, memegang
8. menyatakan melakukan dengan alat menyangkul, menyabit
9. menyatakan membubuhi dengan menyemir, mengecat

B. Awalan ber- yang mengalami perubahan bentuk menjadi:


ber-, be-, bel-
Fungsi awalan ber-sebagai pembentuk kata kerja tak transitif lebih banyak menunjukkan
keadaan subjek.

Arti awalan ber-:

1. menyatakan mempunyai bernama (mempunyai nama)


2. menyatakan memakai bersepatu (memakai sepatu)
3. mengerjakan/mengusahakan berusaha, berjuang
4. mengeluarkan/menghasilkan berdarah, berair
5. melakukan berlari (melakukan lari)
6. memanggil berbibi, berpaman
7. berada dalam keadaan berbahagia (berada dalam keadaan bahagia)
8. dalam jumlah berempat, berlima
9. pekerjaan berbalasan bertinju
10. menunjukkan sudah di bercat (sudah dicat)
11. sebagai mata pencaharian bertani, berkebun
12. memperoleh / mendapat berteman

C. Arti awalan ter- yang mengalami perubahan bentuk menjadi:


Ter-, te-, tel-.
Fungsi awalan ter- menyatakan proses berlangsungnya keadaan/tindakan serta
perbandingan.

Arti awalan ter-:

1. tidak disengaja (tertidur)


2. kejadian secara tiba-tiba (terkejut)
3. dapat di (terlihat)
4. sampai ke (tercatat)
5. tiba dalam keadaan (terduduk)
6. menyatakan paling (terkecil)
7. perbuatan telah selesai dikerjakan (terhunus)
8. terus-menerus dalam keadaan (terapung)
9. sangat (tergesa)

D. Arti awalan di-, tidak mengalami perubahan


Fungsi awalan di- membentuk kata kerja pasif

Arti awalan di-:

1. menyatakan pekerjaan telah selesai dan disengaja dibakar


2. dalam surat menyurat menyatakan hormat, tanpa objek/pelaku

E. Awalan pe-
Fungsi awalan pe-membentuk kata kerja dan kata benda
Arti awalan pe-:

1. menyatakan orang yang melakukan (penggali)


2. orang atau sesuatu yang di (pesuruh)
3. orang yang gemar (penjudi)
4. alat untuk me (penghapus)
5. mempunyai sifat (pembohong)
6. yang biasa bekerja di (pelaut)
7. olahragawan jenis (petenis)
8. orang yang berlaku sebagai (pelerai)
9. yang membuat / menjadikan (pemanis)
10. didahului awalan se- menunjukkan ukuran waktu/jarak (sepeminum rokok)

F. Awalan per- mengalami perubahan bentuk yaitu:


Pe(peruncing), pel(pelajar)
Fungsinya membentuk kata kerja dan kata-kata lain

Arti awalan per-:biasa berkombinasi dengan awalan me- mejadi memper.

1. membuat jadi lebih baik (memperhalus)


2. menganggap/memperlakukan (memperadik)
3. memjadikan/membagi (mempertiga)

G. Awalan se tidak mengalami perubahan bentuk


Arti awalan se- :
1. menyatakan sesuatu (seekor)
2. menyatakan sama-sama dalam Satu (sekelas)
3. menyatkan bersamaan watku (sebelum)
4. menyatakan seberapa/banyak (sepenuhnya)
5. seluruh/sekalian isi sekota/sedesa
6. seperti / sama dengan(sebesar/selebar)
7. paling (setinggi-tingginya)
8. ukuran waktu/ jarak (sejauh)

H. sisipan em-, el-, er


a. bentuk
tidak selalu menghasilkan bentuk yang tetap
contoh :getarmenggetar, geletargemeletar
fungsinya membentuk kata baru yang artinya tidak berbeda dengan kata dasarnya.

Arti sisipan em-, el-, er:

1. menunjukkn banyak, mengeraskan arti (talitamali, gigigerigi)


2. mengandung sifat(kuningkemuning, tapak telapak)
3. menyatakan berulang-ulang(getargemetar)
4. menyatakan yang menyerupai(gembunggelembung)
5. untuk keindahan bunyi(sulingseruling)

Mengenal Unsur Cerita Rakyat


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Rabu, September 26, 2012
Mengenal Unsur Cerita Rakyat. Cerita rakyat adalah cerita yang tumbuh dan berkembang di
suatu daerah tertentu sejak zaman dahulu. Cerita tersebut berkembang secara lisan (dari
mulut ke mulut) dan tidak jelas siapa pengarangnya. Cerita rakyat biasanya dibumbui
dengan ha-hal yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Setelah berlatih, kamu
akan mengenal unsur yang ada >dalam cerita tersebut. Perhatikan contoh cerita "Asal-usul
Danau Toba" berikut ini.

Asal-usul Danau Toba


Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri
sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap ladang dan mencari ikan dengan tidak
mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud
mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan
tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani
tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani
tersebut berdoa,Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini. Beberapa saat setelah
berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik
kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar
dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut.
Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. Tolong aku jangan dimakan Pak!!
Biarkan aku hidup, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung
dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu
bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang
sangat cantik.

Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu, kata si ikan. Siapakah kamu ini?
Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. Aku adalah seorang putri yang dikutuk,
karena melanggar aturan kerajaan, jawab wanita itu. Terimakasih engkau sudah
membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan
istri, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri.
Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa
asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya
bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh
menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran
semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua
jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan
makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak
dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah
itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan
haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di
tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut
langsung membangunkannya. Hey, bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. Mana makanan
buat ayah?, Tanya petani. Sudah habis kumakan, jawab si anak. Dengan nada tinggi
petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar
anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

>Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang
lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang
sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan
akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
Sumber : ceritaanak.org

Unsur-unsur dalam cerita rakyat antara lain :


1. Latar
Latar suatu cerita, dalam hal ini dongeng, dapat berupa latar tempat, latar waktu, maupun
suasana.

Latar Tempat

Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya
peristiwa dalam cerita. Contoh latar tempat dalam cerita misalnya di hutan, di sungai, di
suatu kerajaan, di desa, atau di gunung. Pada cerita di atas latar tempat adalah di Sumatera.
Latar Waktu

Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, malam
hari, saat matahari terbit, setahun yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu. Latar waktu
pada cerita di atas adalah siang hari.

Latar Suasana

Latar suasana merupakan penjelasan mengenai suasana saat peristiwa dalam dongeng
terjadi. Contoh latar suasana misalnya suasana menyedihkan, menggembirakan, mendung,
matahari bersinar terik, gelap gulita, atau angin bertiup sepoi-sepoi. Latar suanana pada
cerita di atas yaitu menyedihkan.

Tema

>Tema atau topik adalah ide pokok yang mendasari penulisan cerita. Tema pada cerita di
atas adalah setiap perbuatan pasti mendapat balasannya, baik maupun buruk.

Tokoh

Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Dalam cerita rakyat tokoh dapat berupa manusia,
tumbuhan, hewan, maupun benda-benda mati seperti sandal, sepatu, balon, dan
sebagainya. Pada cerita di atas tokohnya dalah : Petani, Ikan (Puteri), dan Anak petani.

Watak tokoh

Tokoh dalam cerita rakyat memiliki sifat yang berbeda-beda, misalnya baik, jahat, pemalas,
rajin, suka berbohong, jujur, licik, pemarah, sabar, atau pendendam. Tokoh yang sifatnya
baik, biasa disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang sifatnya jahat, disebut tokoh
antagonis. Pada cerita di atas watak tokoh-tokonya sebagai berikut : Petani tidak bisa
memegang janji, pemarah, Puteri : sabar, Anak petani : rakus

Amanat dalam cerita

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dalam
dongeng. Pesan tersebut biasanya berupa nasehat atau perbuatan bijak yang seharusnya
dilakukan. Amanat pada cerita di atas adalah kita seharusnya memegang janji yang pernah
kita ucapkan.

Alur cerita
Jenis-jenis alur cerita secara umum ada tiga.
1. Alur Maju. Alur maju disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Yaitu
alur cerita yang bergerak urut dari awal hingga akhir tulisan. Setiap bagian dari tulisan
tertata dengan baik, sehingga pembaca tulisan pun takkan kehilangan setiap momen.
Runutan peristiwanya dibangun seperti mendaki gunung kemudian menuruninya kembali.
Perkenalan, pemunculan masalah, konflik, klimaks, antiklimaks, penyelesaian adalah fase
dalam alur yang disusun secara urut dan tidak berloncatan.

2. Alur Mundur atau kilas balik. Alur mundur disebut juga alur tak kronologis, sorot balik,
regresif, atau flash-back. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan
baru kemudian tahap awalnya. Dan perkenalan sebagai urutan fase terbalik yang sudah
barang tentu akan membuat tulisan menjadi berbeda karena tuturan cerita akan terbalik
dengan ditampilkannya amanat ataupun kesimpulan cerita terlebih dahulu, baru kemudian
mengetahui masalah yang diakhiri dengan keterangan pelaku masalah tersebut.

3. Alur Campuran. merupakan hasil paduan dari maju dan mundur ini, tentunya masih
menggunakan 6 unsur penyusun plot. Meski demikian, susunannya dapat diganti dan
disusun ulang tanpa berurutan. Namun, apapun awalnya penyelesaian akan tetap hadir di
bagian belakang. Contohnya plot campuran antara lain konflik pemunculan masalah
perkenalan klimaks antiklimaks penyelesaian.
Cerita di atas menggunakan alur maju atau kronologis karena diceritakan dari awal sampai
akhir.

Beberapa Contoh Ungkapan


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Minggu, Desember 02, 2012
Terkadang dalam kegiatan sehari-hari, kita sering menggunakan ungkapan. Misalnya
kambing hitam, besar hati, buah tangan dan lain-lain. Apa itu ungkapan ? Ungkapan atau
Idiom adalah gabungan kata yang biasanya terdiri dari dua kata yang membentuk satu arti,
dan apabila dipisahkan, maka akan memiliki arti yang berbeda satu sama lain.

Ungkapan sangat bermanfaat, karena banyak diperlukan dalam berbagai hal. Contoh
ungkapan dapat kita temui baik dalam bahasa lokal maupun ungkapan bahasa Inggris.
Pada tulisan ini, yang akan kita bahas kali ini adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia.
Ada terdapat banyak sekali ungkapan bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh-contoh dari ungkapan.

Abdi masyarakat pegawai pemerintah yang pada dasarnya mengabdi pada


masyarakat
Abdi negara pegawai pemerintah
Anak air selokan
Anak angkat anak orang lain yang dipelihara seperti anak sendiri
Anak bawang tak masuk hitungan
Anak buah anggota kelompok (regu pasukan)
Anak dagang orang perantauan
Anak kapal awak kapal
Anak kolong anak tentara
Anak emas orang yang paling disayang oleh atasan

Anak gawang orang yang tugasnya mengambil bola dalam permainan sepakbola
Angkat bicara mulai berbicara
Angkat kaki melarikan diri
Angkat tangan menyerah, putus asa
Angkat topi kagum
Baju hijau tentara/militer
Banting harga menjual dengan harga murah.
Banting stir pindah pekerjaan atau berganti profesi
Banting tulang bekerja keras
Banyak mulut cerewet
Bawah tangantidak secara resmi atau umum (tt penjualan, pelelangan, dsb)
Bedol desa perpindahan desa.
Berat tangan orang yang malas bekerja
Berbadan dua hamil
Berdarah biru keturunan orang bangsawan.
Berdarah dingin tidak mempunyai belas kasihan
Bergandang paha bersuka ria diatas penderitaan orang lain.
Berhati batu tidak menaruh iba samasekali
Bermuka dua orang yang tidak dapat dipercaya
Bertangan dingin apa yang dikerjakannya selalu berhasil
Berputar lidahberbelit-belit perkataannya; beringkar janji;
Berputih tulang mati atau meninggal dunia
Bersilat lidah beradu argumen/berdebat
Besar kepala sombong
Besar hati bangga
Biang keladi orang yang menjadi kepala penjahat atau pimpinan (penganjur)
suatu perbuatan kejahatan
Biang kerok orang yg menjadi penyebab terjadinya suatu kericuhan (keributan)
Buah pena hasil karangan
Besar mulut suka membual
Buah tangan oleh-oleh
Buah hati orang yang dikasihi
Buah Bibir menjadi bahan pembicaraan
Buang muka berpaling (tidak sudi melihat)
Cakap angin omong kosong
Cinta monyet kasih antara laki-laki dan perempuan ketika masih kanak-kanak
Cuci gudang menjual semua persediaan barang.
Cuci mata cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah
Cuci tangan tidak mau terlibat dalam kesalahan yang dibuat orang lain;
Darah daging anak kandung
Darah biru keturunan bangsawan
Darah muda mudah bereaksi dan bertindak tanpa memikirkan lebih dahulu
akibatnya; berjiwa muda
Datang bulan masa menstruasi pada wanita
Empat mata pembicaraan antara dua orang
Gelap mata hilang kesabaran
Gigit jari merasa kecewa
Gila harta terlalu mengejar-ngejar harta kekayaan
Gulung tikar bangkrut
Hangat hati bergirang hati
Hati putih mempunyai niat yang ikhlas
Hati berlian sangat baik hati
Hati kecil perasaan hati sebenarnya
Hati tungau penakut
Hidung belang mempunyai sifat suka mengganggu perempuan
Hutan betonareal yg dipenuhi oleh gedung pencakar langit:
Ibu kota kota pusat pemerintahan
Ibu jari empu jari, jempol
Ibu negara istri presiden/kepala negara
Ibu pertiwi tanah air
Isi hati perasaan yang terkandung didalamnya
Istri gelap perempuan simpanan; perempuan piaraan (yg tidak dinikahi)
Jalan buntu masalah yg tidak dapat dipecahkan atau diteruskan hingga selesai
Jalan keluar jalan pemecahan (untuk mengatasi suatu persoalan)
Jalan pintas cara bertindak yang tidak mengikuti aturan (hukum); terobosan
Jantung hati orang yang disayangi dan dicintai
Jago merah api dalam kebakaran
Kabar angin desas - desus
Kabar burung kabar yang tidak boleh dipercaya karena belum pasti
kebenarannya
Kaki tangan orang kepercayaan/pembantu
Kaki lima pedagang di pinggir jalan
Kaki telanjang tidak bersepatu
Kepala batu sulit dinasehati
Kepala dingin tenang dan sabar
Kambing hitam orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak
dilakukannya
Kecil hati penakut
Kejatuhan bulan mendapat untung besar
Kuda tunggang orang yang disuruh-suruh oleh orang lain untuk melakukan
kepentingan orang tersebut.
Kuda hitam pemenang yang tak diduga-duga
Kutu buku orang yg suka baca buku
Lapangan hijau gelanggang olah raga
Lintah darat orang yang meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tinggi;
Lidah api ujung nyala api
Makan bawang seseorang yang sedang dalam kebimbangan/kebingungan
Mata angin arah angin datang
Mata batin perasaan dalam hati
Mata betung buta huruf
Mata dagangan barang dagangan
Mata uang satuan harga uang suatu negara
Mata gelap hilang kesabaran
Mata telanjang mata sebenarnya (tanpa kaca mata atau alat khusus lainnya)
Mati kutu tidak berdaya; tidak dapat berbuat apa-apa
Mati langkahkagok dan tidak dapat melangkahkan kaki:
Meja hijau pengadilan
Memasang telinga mendengarkan kabar
Membuat muka berpura-pura memelas agar mendapat bantuan orang lain.
Memeras keringat kerja keras
Memutar otak memeras otak; memikir dng sungguh-sungguh;
Menangkap angin artinya melakukan pekerjaan yang sia-sia
Menepuk dada berbangga diri
Mengulur lidah meminta kembali barang yang sudah diberikan pada orang lain
Mengurut dada kecewa
Menusuk hati menyakiti perasaan
Menusuk hidung merangsang indra penciuman
Muka badak seseorang yang tidak punya rasa malu
Mulut manis menarik hati tutur katanya
Muka masam kecewa
Naik darah emosi
Naik daun mendapat nasib baik/karir meningkat
Naik pitam marah
Panjang akal dapat berpikir dng baik; pandai mencari akal; tidak picik;
Panjang lidahsuka mengomel; suka mengadukan hal kpd orang lain; suka
memperkatakan orang
Panjang tangan suka mencuri
Pelita hati seseorang yang dapat melenyapkan rasa takut
Rendah hati baik, tidak sombong
Ringan tangan kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
Salah jalan menempuh jalan yg tidak seharusnya
Salah langkah sial; malang
Sapu bersih memenangkan semua cabang olahraga yang dipertandingkan;
Sebatang kara hidup seorang diri, tidak memiliki saudara
Semata wayang anak tunggal
Setengah hati melakukan sesuatu tidak bersungguh-sungguh
Setengah tiang tanda berduka cita
Sampai hati tega
Tamu negara pemimpin tertinggi suatu negara yg berkunjung resmi ke negara
lain
Tanah air negeri tempat kelahiran
Tangan hampa tak mendapat hasil apa-apa
Tangan kosong tidak bersenjata
Tangan terbuka (diterima) dengan senang hati
Tangan besi memerintah dengan keras, diktator
Tangan kanan orang kepercayaan
Tebal Muka tidak mempunyai rasa malu
Tertangkap basah tertangkap ketika sedang melakukan kejahatan
Tinggi hati sombong
Tunjuk hidung langsung mengatakan apa yang dicurigai
Tumpah darah tanah air/negara
Tutup buku membuat neraca untung rugi pada akhir tahun
Turun tangan ikut camnpur masalah orang lain.
Tutup mata sengaja tidak mau tahu tentang apa pun yang terjadi
Tutup mulut tak mau bicara, tak mau membuka rahasia
Tutup usia meninggal dunia
Uang Panas Uang diperoleh dengan cara tidak sah.
Untung batu bernasib buruk
Untung sabut bernasib baik
Warung hidup pekarangan yang ditanami sayur-sayuran untuk keperluan sehari-
hari

Penggunaan Kata Hubung


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Selasa, Oktober 16, 2012
Penggunaan Kata Hubung. Kata hubung biasanya digunakan pada kalimat majemuk.
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap
kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat
tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Salah
satu jenis kalimat majemuk adalah kalimat majemuk setara.

Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat. Masing-masing kalimat dapat berdiri sendiri. Kalimat
Majemuk Setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Kalimat majemuk setara sejalan

Kalimat majemuk setara sejalan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang bersamaan situasinya.

Contoh :

Agus pergi ke sekolah, Budi berangkat ke sawah, sedang Galan pergi ke kebun
binatang.

Penjelasan contoh kalimat majemuk setara sejalan di atas :


Kalimat Subyek Predikat Ket. Tempat
Kalimat 1 Agus pergi ke sekolah
Kalimat 2 Budi berangkat ke sawah
Kalimat 3 Galan pergi ke kebun binatang
Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan
ialah: dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.

2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan


Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas
beberapa kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi berlawanan.

Contoh :

Adiknya pandai, sedangkan kakaknya bodoh.


Wawan berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.
Saya tetap belajar, walaupun hari ini hari libur.
Budi ingin membeli buku, namun ia tak punya uang.

Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan
antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun,
biarpun, kendatipun, jangankan, namun.

3. Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat


Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat majemuk setara yang
terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat
dari bagian yang lain.

Contoh :

Anggelina ditahan, karena ia dituduh korupsi.


Anak itu luka parah, sehingga ia harus dibawa ke puskesmas.
Budi tidak masuk sekolah, oleh karena itu ia menulis surat ijin.
Tanaman itu layu, karena tanaman itu jarang disiram.
Ia sakit kepala, maka ia harus minum obat.

Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang
menyatakan sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.

Menulis Karangan Berdasarkan


Pengalaman
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Rabu, September 26, 2012
Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman. Sebelum kita menuliskan sebuah karangan,
sebaiknya kita buat terlebih dahulu kerangka karangan tersebut. Kerangka karangan
memudahkan kamu dalam menyusun cerita. Selain itu, urutan hal atau masalah yang akan
ditulis sesuai dengan alur (jalan cerita) karangan. Kita dapat menulis sebuah karangan
berdasarkan pengalaman. Misalnya, kamu memiliki pengalaman berlibur ke Baturaden.

Baturaden merupakan salah satu daerah wisata di Kabupaten Banyumas . Di sana, kamu
melihat keindahan alam dan Kesenian tradisional Khas Banyumas. Berikut merupakan
contoh kerangka karangan yang dibuat berdasarkan pengalaman.
Tema Karangan : Keindahan Alam Baturaden
Rencana Judul : Wisata Alam di Baturaden
Kerangka Karangan :

(Paragraf I) Letak Lokawisata Baturaden


(Paragraf II) Asal-usul Nama Baturaden
(Paragraf III ) Taman Bitanin
(Paragraf IV) Curug Gede ;dan Pancuran Pitu
(Paragraf V) Pancuran Telu Telaga Sunyi
( Paragraf V) Taman Kaloka Widya Mandala dan Kesenian Tradisional
Dari kerangka karangan tersebut, dapat dikembangkan cerita sebagai berikut

Wisata Alam Baturaden


Pada waktu liburan akhir semester kemarin Ani pergi ke Lokawisata Baturaden bersama
keluarganya. Lokawista Baturraden terletak di sebelah selatan di kaki gunung Slamet
dengan ketinggian 3.428 meter, merupakan gunung berapi terbesar serta gunung tertinggi
kedua di Jawa. Baturraden terletak pada ketinggian sekitar 640 meter diatas permukaan
laut dan berjarak hanya 14 km dari pusat kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan
yang memadai. Untuk mencapai taman wisata Baturraden yang terletak di daerah
Banyumas dapat menggunakan transportasi darat yang dapat dilakukan dengan berbagai
Armada Angkutan Darat: Kereta Api, Bus Antar Propinsi, Bus Antar Kota yang
menghubungkan kota-kota diseluruh Pulau Jawa terutama tujuan Jakarta, Bandung, Solo,
Surabaya, Yogyakarta, Semarang.

Asal-usul Nama Baturaden ternyata ada dua versi, yaitu versi Kadipaten Kutaliman dan
versi Syekh Maulana Maghribi. Baturraden berasal dari dua kata yaitu Batur yang dalam
bahasa Jawa berarti Pembantu, Teman, atau Bukit dan Raden yang dalam bahasa juga
berarti Bangsawan. Dilihat dari susunan kata-katanya, maka nama Baturraden terdiri dari
kata : Batur Radin, yang artinya tanah datar, Batur Adi, yang artinya tanah yang indah.

Lokawisata Baturaden sangat sejuk dan indah. Anda dapat melihat pemandangan Kota
Purwokerto, Pulau Nusa Kambangan, juga beberapa pantai indah di daerah Cilacap.
Baturaden sendiri memiliki banyak objek wisata yang menarik dikunjungi seperti Taman
Bitanin yang memiliki beragam tanaman dan bunga langka, di antaranya bunga havana,
daun dewa, antarium lipstick, palem paris, dan widoro laut yang tak hanya dipamerkan,
juga dijual sebagai souvenir.

Pancuran Pitu
Dari Taman Bitanin di Lokawisata Baturaden kita dapat melanjutkan perjalanan ke Curug
Gede, sebuah air terjun cantik di Desa Ketenger yang terletak 3 km dari pusat Baturaden.
Tidak jauh dari situ juga ada sebuah pemandian air panas, Pancuran Pitu yang bersuhu
sekira 60 hingga 70 derajat Celsius. Pancuran pitu ini merupakan sebuah pancuran yang
airnya berasal dari perut Gunung Slamet. Pancuran tersebut berjumlah tujuh (pitu, jawa).
Ada lagi satu tempat pemandian air panas, Baturaden juga memiliki pemandian yang
dipercaya menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu Pancuran Telu. Baturaden pun
memiliki kolam sumber air murni, Telaga Sunyi. Baturaden ternyata turut dibuka untuk
lokasi perkemahan. Bagi pengunjung yang ingin bermalam di Baturaden, Anda dapat
mendirikan tenda di Wana Wisata, sebuah hutan hijau yang berjarak 2 km dari Baturaden
dan sangat pas untuk berkemah bersama keluarga.

Wisata keluarga di Baturaden akan bertambah menyenangkan apabila berkunjung ke


Taman Kaloka Widya Mandala, sebuah kebun binatang dan museum yang menyimpan
kerangka-kerangka fauna khas Indonesia. Tidak hanya wisata alam, Baturaden juga
menyediakan beragam wisata kebudayaan seperti grebeg syura yang diadakan setiap bulan
pertama dalam kalendar tahun Islam, pertunjukan musik calung, dan tari tradisional
lengger, pertunjukan bernuansa mistis yakni kuda lumping, serta sadranan sebagai
upacara mengunjungi situs suci, biasanya kuburan yang juga disebut kenduren oleh
masyarakat sekitar.

Berwawancara dengan Narasumber


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Rabu, September 26, 2012
Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan
langsung kepada seorang informan atau autoritas atau seorang ahli yang berwenang dalam
suatu masalah. Beberapa ciri-ciri wawancara antara lain dilakukan secara bertatap muka,
dilakukan untuk tujuan mengumpulkan data dan fakta , ada orang yang diwawancarai, dan
ada narasumber.

Ada beberapa jenis wawancara yang dapat kita temui dalam kegiatan sehari-jari. Pertama
adalah wawancara berita Yaitu berita yang dilakukan untuk memperoleh keterangan,
konfirmasi atau penanganan suatu masalah. Kedua wawancara pribadi yaitu wawancara
yang dilakukan untuk memperoleh data tentang pribadi dan pemikiran interview.

Ketiga wawancara eksklusif yaitu wawancara yang dilakukan seorang wartawan atau lebih
secara khusus berkaitan dengan masalah tertentu. Keempat wawancara sambil lalu Yaitu
wawancara yang dilakukan tidak secara khusus dan berlangsung secara kebetulan. Kelima
yaitu awancara keliling Yaitu wawancara yang dilakukan dengan menghubungi berbagai
interview terpisah namun ada kaitannya dengan berita yang ditulis.

Bentuk percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan dua pihak (pewawancara dan
orang yang diwawancarai) dinamakan wawancara. Tujuan wawancara adalah untuk
mengungkapkan pendapat tokoh atau narasumber tentang suatu hal. Kegiatan wawancara
sebenarnya menjadi efektif dan efisien apabila Anda mengetahui teknik dan rencana
wawancara dengan benar. Teknik wawancara bermacam-macam. Jika Anda melakukan
wawancara terhadap seseorang, Anda dapat memakai teknik individual atau perorangan.
Kegiatan wawancara ini bisa sedikit berbeda tergantung pada orang, tempat, waktu, dan
hal yang dibicarakan.

Sebelum melakukan wawancara persiapkan terlebih dahulu hal-hal berikut :

Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung
dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan
ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik, gunakan
apa menanyakan hal atau benda, siapa menanyakan orang, di mana menanyakan
tempat berada, mengapa menanyakan sebab, bagaimana menanyakan keadaan,
kapan menanyakan waktu .Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan
tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun (kita dapat
mengajukan pertanyaan sesuai dengan suasana percakapan).
Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang
simpatik.

Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pedoman umum pelaksanaan


wawancara berikut ini.

Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah
pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal
kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan
persoalan yang menjadi topik Anda.
Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar
keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
Hormati petunjuk narasumber dan hindari pertanyaan yang menyinggung dan
menyudutkan narasumber.
Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan
terima kasih dan mohon maaf !

Penggunaan Kata Depan Dalam Kalimat


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Sabtu, Oktober 27, 2012
Kata depan (preposisi) adalah kata yang menunjukkan hubungan arah atau tempat antara
bagian kalimat. Penulisan kata dalam suatu kalimat sangat penting dipelajari dan
dipraktekkan. Dalam bidang apa saja penulisan yang benar harus kita utamakan. Aturan
penulisan kata depan yaitu kata depan seperti di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan
kata-kata dibelakangnya kecuali untuk kata-kata yang sudah dianggap lazim sebagai satu
kata, seperti kepada, daripada

Ada beberapa macam kata depan berdasarkan fungsi-fungsinya di dalam kalimat, berikut
ini adalah jenis-jenis kata depan:

1. Kata depan yang menyatakan arah asal yaitu dari. Contoh: Pamanku datang dari
Surabaya halaman membawa oleh-oleh untuk aku.
2. Kata-kata depan yang menunjukan tempat keberadaan diantaranya ialah pada, di,
dalam, antara, dan atas. Contoh: aku akan pergi bertamasya bersama ayah pada hari
Sabtu.
3. Kata depan yang digunakan untuk menunjukan pelaku ialah oleh. Contoh: Bunga itu
ditanam oleh ibu di vas bunga.
4. Kata depan yang digunakan untuk menunjukan arah tujuan diantaranya ialah
kepada, akan, ke dan terhadap. Contoh: Ayah mengajakku pergi ke rumah paman di
Makasar.
5. Kata depan yang digunakan untuk menandakan alat atau cara, diantaranya ialah
dengan dan berkat. Contoh: Ayah memotong rumput di depan rumah dengan
menggunakan gunting besar.

6. Kata depan yang digunakan untuk menunjukan suatu permasalahan diantaranya


ialah mengenai dan tentang. Contoh: Ibu bertanya kepadaku mengenai masalah
yang tengah aku hadapi.
7. Kata depan yang digunakan untuk mendadakan hubungan perbandingan ialah
daripada. Contoh: Safitri lebih tinggi 6 cm daripada Susanti.
8. Kata depan yang digunakan untuk menandai hubungan sebab-akibat ialah hingga
dan sampai. Contoh: Kemarau tahun ini sangat panjang hingga menyebabkan
kekeringan.
9. Kata depan yang digunakan untuk menunjukan tujuan atau maksud ialah untuk,
buat, bagi dan guna. Contoh: Paman bekerja keras untuk menghidupi keluarga
tercintanya.

Kata depan termasuk dalam unsur pembentuk kalimat . Tanpa kata depan kadang kadang
suatu rangkaian kata tidak dapat menjadi kalimat dan maknanya menjadi kabur . Contoh :

Surabaya ayahnya bekerja sebuah perusahaan

Menjadi jelas jika menggunakan kata depan :

Di Surabaya ayahnya bekerja di sebuah perusahaan

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.

Misalnya:

Bermalam sajalah di sini.


Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya tidak tahu dari mana dia berasal.
Cincin itu terbuat dari emas.

Perkecualian untuk hal ini adalah:

kepada
keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus
dipisah, "ke luar")
kemari
daripada

Di mana, yang mana


Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke,
dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang
sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."

Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal
bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau
"where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi
pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia.

Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung
untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan
bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari, termasuk dalam penulisan
keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang
cukup untuk menterjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata
"di mana". Contoh-contoh:

di mana tempat

Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya)


Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya.

di mana dengan

Acara berikutnya adalah Kuis Remaja di mana Kris Aria sebagai presenternya.
(seharusnya) Acara berikutnya adalah Kuis Remajadengan Kris Aria sebagai
presenternya.

di mana yang

Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa bencana


alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban yang tertimpa
bencana alam.

di mana (subklausa)

Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi


tenaga terampil. (seharusnya) Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam
pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.

yang mana yang

Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap
melecehkan artis itu. (seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut
untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu.

yang mana sehingga/dan


Koperasi itu harus berjalan dengan baik yang mana kebutuhan setiap anggota dapat
dipenuhi dari sini. (seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik sehingga
kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
Wisatawan mancanegara meningkat terus yang mana negara tujuan wisata pun
bertambah. (seharusnya) Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara
tujuan wisata pun makin bertambah.

Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang
mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata
depan maupun sebagai awalan.

Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata
tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam
bentuk "di mana-mana". Contoh

Di mana ia menginap?
Kami akan berunding di mana ia akan menginap.
Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap.
Ia dapat menginap di mana-mana.

Mengisi Formulir Pendaftaran


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Minggu, Agustus 26, 2012

Bagi siswa sebuah sekolah tentu tidak asing dengan perpustakaan sekolah. Perpustakaan
sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi
pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah yang
bersangkutan. Untuk dapat menjadi anggota sebuah perpustakaan, baik perpustakaan sekolah
maupun perpustakaan umum melalui sebuah proses, yaitu proses pendaftaran. Ketika mendaftar
menjadi anggota perpustakaan harus mengisi sebuah formulir pendaftaran yang berisi pertanyaan
seputar identitas calon pendaftar.

Formulir pendaftaran anggota peerpustakaan tersebut berisi kolom isian sebagai berikut (catatan :
untuk masing-masing daerah mungkin berbeda bentuknya ) 1) Nama lengkap : silahkan diisi
dengan nama anda, 2) Tempat tanggal lahir : berisi tempat, tanggal-bulan-tahun lahir anda, 3) Jenis
kelamin : silahkan isi dengan jenis kelamin anda (laki-laki/perempuan), 4) Nomor anggota :
biarkan kosong (diisi oleh petugas), 5) Sekolah : tuliskan asal sekolah anda, 6) Alamat rumah :
tuliskan alamat rumah anda dengan lengkap, 7) Nomor telepon : tuliskan nomor telepon anda.
Setelah formulir diisi dengan benar jangan lupa tuliskan tanggal pendaftaran, nama dan tanda
tangan calon anggota perpustakaan. Selanjutnya formulir yang telah diisi diserahkan kepada
petugas perpustakaan. Biasanya setelah proses pendaftaran selesai, anggota perpustakaan akan
menerima kartu anggota yang digunakan untuk meminjam buku di perpustakaan tersebut.

Berikut ini contoh formulir pendaftaran anggota perpustakaan yang sudah diisi :

KARTU PENDAFTARAN

ANGGOTA PERPUSTAKAAN UMUM

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

1. Nama Lengkap Sobirin

2. Tempat, Tanggal Lahir Banyumas, 23 Januari 2002

3. Jenis Kelamin Laki-laki

4. Nomor Anggota Diisi Petugas

5. Sekolah SD Negeri 2 Kranji

6. Alamat Rumah Jalan Gereja 30 Purw okerto

7. No. Telepon +6285742387XXX

Mohon agar dicatat sebagai anggota Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Banyumas.
Selanjutnya kami sanggup menaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Perpustakaan.
Purwokerto, 27 Agustus 2012

Mengetahui : Yang Mendaftar,

Kapala Perpustakaan Daerah

Agus Susanto, M. Pd. Sobirin

NIP. 19710123 200701 1 009 -

Menulis Wesel Pos


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Senin, Agustus 27, 2012
Saat ini sudah ada layanan Weselpos instan untuk pengiriman uang tercepat dengan tujuan
ke seluruh Indonesia. Weselpos instan adalah layanan pengiriman uang baik dari maupun
ke kota dan ke desa yang pasti sampai ke alamat tujuan dalam waktu seketika (secepat
mengirim sms). Caranya sangat mudah : Cukup datang ke Kantorpos dan melakukan
registrasi agar mendapatkan kode PIN dari Petugas. Tak perlu menunggu lama. Bahkan
dalam hitungan detik, penerima bisa langsung mencairkan uangnya.

Namun sebelum ada weselpos instan jika kita akan mengirimkan uang kita harus
menuliskannya di sebuah kartu wesel. Wesel pos adalah surat pos untuk mengirimkan
uang melalui kantor pos. Blangko wesel pos ada dua macam, yaitu Wesel Pos Dalam Negeri
dan Wesel Pos Luar Negeri. Wesel Pos Dalam Negeri digunakan untuk mengirim uang
kepada seorang/instansi yang tinggal di wilayah Indonesia. Sedangkan Wesel Pos Luar
Negeri digunakan untuk mengirim uang kepada seseorang/instansi yang berada di luar
negeri.

Langkah-langkah untuk mengirim uang dengan wesel pos sebagai berikut.


1. Ambil blangko wesel pos yang tersedia di kantor-kantor pos.< 2. Isilah secara lengkap.
Yang perlu diisi adalah:

Tanggal pengiriman uang


Besarnya uang yang dikirim (Ditulis dalam bentuk angka dan bilangan)
Nama dan alamat lengkap pengirim
Nama dan alamat lengkap yang dikirimi
Isi pesan (maksimal 20 kata)
Tanda tangan dan nama terang pengirim<
3. Serahkan blangko wesel pos kepada petugas pos. Petugas pos akan memeriksanya<
dan menentukan biaya pengirimannya.<
4. Serahkan uang yang akan dikirim ditambah dengan biaya pengirimannya.
5. Petugas akan memberi selembar kertas sebagai bukti pengiriman. Simpanlah,
kelak jika uang kiriman tidak sampai ke alamat, kamu dapat mempertanyakannya
kepada petugas pos dengan memperlihatkan bukti pengiriman tersebut. Selanjutnya,
petugas pos akan menelusurinya kembali.

Penggunaan Kata Hubung


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Selasa, Oktober 16, 2012
Penggunaan Kata Hubung. Kata hubung biasanya digunakan pada kalimat majemuk.
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap
kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat
tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Salah
satu jenis kalimat majemuk adalah kalimat majemuk setara.

Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat. Masing-masing kalimat dapat berdiri sendiri. Kalimat
Majemuk Setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Kalimat majemuk setara sejalan

Kalimat majemuk setara sejalan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang bersamaan situasinya.

Contoh :

Agus pergi ke sekolah, Budi berangkat ke sawah, sedang Galan pergi ke kebun
binatang.

Penjelasan contoh kalimat majemuk setara sejalan di atas :


Kalimat Subyek Predikat Ket. Tempat
Kalimat 1 Agus pergi ke sekolah
Kalimat 2 Budi berangkat ke sawah
Kalimat 3 Galan pergi ke kebun binatang
Kata-kata yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan
ialah: dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
2. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas
beberapa kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi berlawanan.

Contoh :

Adiknya pandai, sedangkan kakaknya bodoh.


Wawan berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.
Saya tetap belajar, walaupun hari ini hari libur.
Budi ingin membeli buku, namun ia tak punya uang.

Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan
antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun,
biarpun, kendatipun, jangankan, namun.

3. Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat


Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat majemuk setara yang
terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang satu menyatakan sebab akibat
dari bagian yang lain.

Contoh :

Anggelina ditahan, karena ia dituduh korupsi.


Anak itu luka parah, sehingga ia harus dibawa ke puskesmas.
Budi tidak masuk sekolah, oleh karena itu ia menulis surat ijin.
Tanaman itu layu, karena tanaman itu jarang disiram.
Ia sakit kepala, maka ia harus minum obat.

Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang
menyatakan sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.

Mengubah Puisi ke Prosa


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Minggu, September 16, 2012

Mengubah Puisi ke dalam bentuk Prosa atau disebut parafrase. Yang dimaksud parafrase adalah
mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa). Hal itu berarti bahwa puisi yang tunduk pada
aturan-aturan puisi diubah menjadi prosa yang tunduk pada aturan-aturan prosa tanpa mengubah
isi puisi tersebut. Lebih mudahnya parafrase puisi adalah memprosakan puisi. Perlu diketahui
bahwa parafrase merupakan metode memahami puisi, bukan metode membuat karya sastra.
Dengan demikian, memparafrasekan puisi tetap dalam kerangka upaya memahami puisi.
Berikut ini langkah-langkah parafrase puisi :
Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya.
Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap
isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam
bentuk prosa.

Perhatikan contoh puisi Chairil Anwar berikut ini :

Hampa
:kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

Bentuk parafrase puisi :

HAMPA
:kepada Sri

(keadaan amat) Sepi di luar (sana).


(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).
(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi
mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik (sorak)
Ini (,) (perasan) sepi (ini) terus (saja) ada.
Dan (aku masih tetap) menanti.

Sumber : kelasmayaku.wordpress.com

Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
siang tadi.
Karya: Taufiq Ismail

Karangan Bunga
(Ada) tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu(,)
Datang ke Salemba
(pada) sore itu(.)
(Mereka berkata sambil menyerahkan sebuah karangan bunga(:)
Ini dari kami bertiga(,)
Pita hitam pada (sebuah) karangan bunga(.)
Kami serahkan ini(,) sebab kami ikut berduka
bagi kakak (kami) yang ditembak mati
(pada) siang tadi.
Menanggapi Rubrik Khusus
Rubrik adalah kepala karangan (ruangan tetap) dalam surat kabar, majalah, dan
sebagainya. Rubrik yang dimaksud di sini adalah rubrik khusus anak. Banyak sekali rubrik
yang dikhusukan untuk anak. Dengan rubrik ini diharapkan anak-anak dapat memperoleh
pengetahuan yang mereka perlukan. Majalah anak juga sangat banyak yang memberikan
informasi untuk anak.

Tentunya untuk mengetahui informasi apa yang ada dalam sebuah artikel diperlukan
langkah-langkah yang jelas. Dalam membaca sekilas artikel, ada beberapa langkah yang
harus diterapkan, antara lain sebagai berikut.

1. Membaca judul dan paragraf pendahuluan dengan cepat.


2. Membaca paragraf-paragraf berikutnya dengan cepat dan menuliskan pikiran
pokoksetiap paragraf.
3. Memahami isi bacaan melalui pikiran-pikiran pokok paragraf.
4. Memberi tanggapan terhadap isi bacaan.

Perhatikan contoh artikel berikut ini


Penuhi Asupan Nutrisi Anak Saat Sahur

KOMPAS.com - Setiap orang tua pasti bangga jika anaknya sudah mampu berpuasa
seharian penuh. Sebagai hadiahnya, menyediakan menu makanan berbuka yang
disukainya. "Orang tua berpendapat bahwa makanan berbuka penting untuk memenuhi
kembali asupan gizi mereka," ungkap Nutrisionis, Emilia Achmadi, MS, RD, dalam acara
media gathering Meadjohnson di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sebenarnya anggapan ini tidak salah, namun yang disayangkan adalah orang tua masih
kurang memperhatikan kebutuhan nutrisi anak saat sahur. Emilia mengungkapkan,
dibanding dengan saat berbuka, justru sahur punya peranan lebih penting terhadap
kebutuhan nutrisi anak. "Sahur merupakan saat terpenting bagi anak untuk bisa
mempersiapkan dirinya berpuasa seharian penuh. Jika nutrisinya tidak lengkap maka ia
akan merasa cepat lemas, dan kurang konsentrasi dalam beraktifitas," bebernya.

Sampai saat ini, Emilia mengungkapkan masih banyak orang tua yang cenderung asal-
asalan untuk mempersiapkan makan sahur tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi anak.
"Jangan biasakan untuk sahur asal-asalan, ajak anak untuk bisa berpuasa dengan sehat
tanpa menghambat pertumbuhan dan aktifitas sehari-harinya," sarannya.

Kamu dapat memberikan tanggapan terhadap isi artikel di atas. Tanggapan itubisa berupa
saran, pertanyaan, atau kritik. Caranya sebagaiberikut.

1. Tentukan tanggapan: saran, pertanyaan, atau kritik yang akan kamusampaikan!


2. Tentukan alasan atas tanggapanmu!
3. Sampaikan tanggapanmu dengan kalimat yang runtut, mudah dipahami, dan

Contoh tanggapan terhadap artikel di atas


1. Saran :
Sebaiknya para ibu tidak asal-asalan dalam mempersiapkan makan sahur, karena
kekurangan nutrisi akan mengganggu pertumbuhan dan aktifitas sehari-hari;

2. Kritik :
Artikel di atas memberikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi anak saat berpuasa.
Menurut saya artikel tersebut akan lebih menarik lagi jika ditambahkan dengan jumlah
nutrisi yang dibutuhkan seorang anak dalam satu hari.

3. Pertanyaan :
Artikel di atas sangat membantu para ibu dalam menyiapkan makan sahur untuk anak-
anaknya. Pertanyaan saya adalah : "Apakah semua ibu-ibu mengetahui nutrisi apa saja
yang dibutuhkan anak sehari-hari ?

Imbuhan Me
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Minggu, September 16, 2012
Seringkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat
digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi
sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan
kata dasar atau bentuk dasarnya. Imbuhan mana yang harus digunakan tergantung pada
keperluan penggunaannya didalam pertuturan.

Untuk keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar yang
sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain. Salah satu fungsi imbuhan me-
adalah membentuk kata kerja aktif.

Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:
Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran.

Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-
Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya

Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran.

ber-an
di-kan dan di-i
diper-kan dan diper-i
ke-an dan ke-i
me-kan dan me-i
memper-kan dan memper-i
pe-an
per-an
se-an
ter-kan dan ter-i

Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing).

Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita.


Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.

Awalan me-
Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut:

tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh
meluluh, me- + makan memakan.
me- mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- +
baca membaca, me- + pukul memukul*, me- + vonis memvonis, me- +
fasilitas + i memfasilitasi.
me- men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- +
datang mendatang, me- + tiup meniup*.
me- meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me-
+ kikis mengikis*, me- + gotong menggotong, me- + hias menghias.
me- menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom
mengebom, me- + tik mengetik, me- + klik mengeklik.
me- meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu menyapu*.

Menentukan Isi Bacaan


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Sabtu, Desember 01, 2012
Menentukan Isi Bacaan. Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap bacaan memuat inti
masalah yang ingin disampaikan. Isi bacaan masing-masing paragraf merupakan inti
masalah yang dibahas dalam bacaan. Isi bacaan meliputi apa yang dibahas, berkaitan
dengan orang yang ada dalam bacaan, berkaitan dengan waktu dan tempat kejadian dalam
bacaan. Berikut ini contoh bacaan :

Berkemah
Hari ini siswa kelas IV SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Kegiatan berkemah
dilaksanakan untuk melatih kemandirian para siswa. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid
sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat menuju Bumi
Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati
perjalanan.

Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya, mereka


mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum.
Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta memasak sayur dan lauk
pauk. Semua bahan makanan yang dibawa para siswa berasal dari sumbangan orangtua
siswa. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas.

Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan
acara api unggun. Ada empat regu yang mengisi acara api unggun tersebut. Ada yang
bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya.

Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul
keseriusan, terjadi juga peristiwa peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Kegiatan ini
benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan.

Menggunakan Kalimat Tanya

1. Kata tanya siapa menanyakan orang (pelaku, penderita). Contoh : Siapa yang sedang
berkemah ? ( siswa kelas IV SDN Maju Pintar )
2. Di mana menanyakan tempat. Contoh : Di mana api unggun dilaksanakan ? ( di
tengah lapangan )
3. Ke mana menanyakan tujuan. Contoh : Ke mana mereka pergi pada hari Sabtu ? (
Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu )
4. Dari mana menanyakan asal. Contoh : Dari mana asal bahan makanan yang mereka
masak ? ( sumbangan orangtua siswa )
5. Mengapa menanyakan alasan. Contoh : Mengapa mereka pergi berkemah ? (untuk
melatih kemandirian )
6. Kapan menanyakan waktu. Contoh : Kapan mereka berangkat ke bumi perkemahan
? ( hari Sabtu )
7. Berapa benanyakan jumlah. Contoh : Berapa regu yang mengisi acara api unggun ? (
empat regu )

Menentukan Pikiran Pokok Bacaan


Pikiran pokok adalah ide utama dari sebuah paragraf. Pikiran pokok dalam suatu paragraf
biasanya terdapat di awal paragraf, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. Pikiran
pokok pada umumnya dijelaskan dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai uraian dari
pikiran pokok atau gagasan pokok. Perhatikan paragraf berikut !

Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu
mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu. Dia tidak pernah
menunda-nunda pekerjaan. Begitu pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia
juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti memberi makan ayam dan
membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik.

Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat
ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR, membantu pekerjaan orang tua,
memberi makan ayam, dan lain sebagainya.

Menentukan Kalimat Yang Sesuai dengan Paragraf


Paragraf terdiri atas sekumpulan kalimat yang saling berhubungan. Kalimat-kalimat
tersebut membentuk satu pikiran pokok. Kita dapat menentukan kalimat yang sesuai
dengan isi paragraf dengan cara membahasakan kembali paragraf dengan pernyataan yang
lain.

Dari paragraf di atas dapat ditentukan beberapa kalimat tanya yang sesuai, misalnya :
Bagaimana sifat Marpaung ?
Apa saja yang dilakukan Marpaung di rumah ?
Berikut ini contoh soal menentukan isi bacaan.

Contoh 1 :
Mengharumkan Sekolah

Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih. Untuk memperlancar
kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alat-alat kebersihan, seperti sapu dan
kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih pada minggu ini tidak hanya sekedar membersihkan
lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan gerakan mengharumkan sekolah.

Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa lebih kerasan dan
kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan lancar. Oleh karena itu, baik para guru
maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keharuman sekolah.
Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang kelas. Ini menjadi
tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan dipel, meja kursi ditata.
Selanjutnya, kelas dan ruang diberi pengharum ruangan. Selain itu, kamar kecil juga
diharumkan.
1. Siapa yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas ?
a. Seluruh warga sekolah
b. Siswa kelas VI
c. Para penghuni kelas
d. Bapak dan ibu guru
Yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas adalah seluruh warga sekolah (para
guru dan para siswa)

2. Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf ke-1 adalah.


a. Apa yang diadakan sekolah setiap hari jumat ?
b. Di mana pertama kali penghuni kelas melakukan kegiatan mengharumkan sekolah ?
c. Apa tujuan dilakukan kegiatan mengharumkan sekolah ?
d. Siapa yang bertanggungjawab atas kebersihan dan keharuman sekolah ?
Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf ke-1 adalah : Apa yang diadakan sekolah
setiap hari jumat ?

3. Ide pokok paragraf kedua bacaan tersebut adalah.


a. Kegiatan Jumat Bersih
b. Kegiatan belajar di sekolah
c. Tujuan kegiatan mengharumkan sekolah
d. Memulai gerakan mengharumkan sekolah
Ide pokok paragraf kedua bacaan tersebut adalah Kegiatan Jumat Bersih

4. Kalimat berikut yang sesuai dengan paragraf ke-3 adalah.


a. Setiap hari Jumat siswa-siswa diwajibkan membawa alat kebersihan
b. Guru dan siswa harus bertanggungjawab terhadap kebersihan sekolah
c. Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dari ruang kelas
d. Gerakan mengharumkan ruang kelas menjadi tanggung jawab seluruh warga kelas
Kalimat yang sesuai dengan paragraf ke-3 adalah : Gerakan mengharumkan ruang kelas
menjadi tanggung jawab seluruh warga kelas.

Contoh 2 :
Semua Anak Usia Sekolah Tertampung
Penerimaan Siswa Baru (PSB) baru akan dimulai pertengahan Juni. Namun, Dinas
Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur, diantaranya membangun gedung sekolah
dan ruang kelas baru. Tujuanya supaya kekurangan daya tampung di sekolah negeri yang
terjadi setiap tahun bisa teratasi.

Sebagai nakhoda Dinas Pendidikan, Muslim Bidin bersama jajarannya sibuk


mempersiapkan PSB tahun pelajaran 2011/2012. Berbeda dengan tahun sebelumnya,
beliau optimis semua anak usia sekolah di Batam tertampung pada tahun 2011
Strategi yang digunakan salah satunya adalah meningkatkan kualitas guru di Batam.
Caranya dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan serta Peningkatan Kualifikasi Tenaga Pendidik..
1. Apa kepanjangan PSB ?
a. Penerimaan Siswa Berprestasi
b. Penerimaan Siswa Berpotensi
c. Penerimaan Siswa Batam
d. Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan Siswa Baru (PSB)

2. Kalimat tanya yang sesuai dengan paragraf pertama adalah.


a. Mengapa Dinas Pendidikan mempersiapkan infrastruktur ?
b. Bagaimana proses membangun gedung sekolah dan ruang kelas baru ?
c. Siapa yang memberi pelatihan kepada para guru ?
d. kapan diadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan serta Peningkatan Kulifikasi Tenaga Pendidik ?
Kalimat tanya yang sesuai dengan paragraf pertama adalah Mengapa Dinas Pendidikan
mempersiapkan infrastruktur ?

3. Ide pokok pargraf kedua adalah.


a. Muslim Bidin adalah nakhoda Dinas Pendidikan.
b. Kesibukan Muslim Bidin beserta jajarannya mempersiapkan PSB tahun pelajaran
2011/2012.
c. Semua anak usia sekolah di Batam tertampung pada tahun 2011.
d. Muslim Bidin pesimis bahwa anak sekolah di Batam tidak tertampung pada tahun 2011.
Ide pokok pargraf kedua adalah Kesibukan Muslim Bidin beserta jajarannya
mempersiapkan PSB tahun pelajaran 2011/2012.

4. Kalimat yang sesuai dengan paragraf pertama adalah.


a. Pembangunan gedung sekolah dan kelas baru dilakukan setiap tahun
b. Daya tampung sekolah negeri tidak dapat diatasi.
c. Sebelum Penerimaan Siswa Baru Dinas Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur
d. Setiap tahun Dinas Pendidikan menghadapi masalah Penerimaan Siswa Baru.
Kalimat yang sesuai dengan paragraf pertama adalah Sebelum Penerimaan Siswa Baru
Dinas Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur

Membaca Teks Percakapan


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Sabtu, Oktober 20, 2012
Percakapan hampir sama dengan wawancara. Baik dalam wawancara maupun percakapan,
ada pihak yang bertanya dan pihak yang menjawab. Perbedaannya, dalam percakapan,
penanya dan penjawab dapat berbicara bergantian, sedangkan dalam wawancara tidak
demikian . Membaca teks percakapan merupakan salah satu kegiatan membaca nyaring.
Selama membaca teks percakapan, kamu harus memerhatikan tanda baca dan jenis kalimat
yang dibacanya. Misalnya, bertanya, menyuruh, menjawab, meminta, atau yang lain. Setiap
jenis kalimat yang dibaca memiliki intonasi yang berbeda.

Ketika membaca teks percakapan, lafal harus jelas, intonasi harus tepat, jeda, dan gerakan
tubuh sesuai dengan isi percakapan.

Lafal : merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk mengucapkan


bunyi-bunyi bahasa. Dalam bahasa tulis , lafal tidak terlihat dengan jelas. dan lebih
jelas apabila diucapkan dengan lisan
Tekanan : bagian yang terpenting dari lafal, yang ditunjukan sebagai fariasi-dalam
kalimat yang lebih penting. Kalimat berita adalah kalimat yang isinya
mengungkapkan peristiwa atau kejadian. Intonasi kalimat berita bersifat netral.
Isinya berupa pemberitahuan. Kalimat tanya adalah kalimat yang berisi pertanyaan
kepada pihak lain untuk memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya. Ciri-ciri
kalimat tanya yaitu menggunakan intonasi naik, menggunakan kata tanya, dapat
menggunakan partikel tanya -kah. Fungsi partikel -kah untuk memperhalus
pertanyaan. Kata tanya yang biasa digunakan dalam kalimat tanya adalah apa, siapa,
mengapa, mana, bagaimana, bilamana, kapan, dan berapa. Kalimat perintah adalah
kalimat yang isinya menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita
kehendaki. Ciri-ciri kalimat perintah yaitu berisi perintah, menggunakan intonasi
naik di akhir kalimat, nada tinggi dan tegas dan dapat mempergunakan partikel -lah.
Intonasi : yaitu lagu kalimat perlu juga di perhatikan dan dapat juga berupa lagu
kalimat atau kecepatan penyajian tinggi rendahnya nada kalimat. Ketika membaca
teks percakapan, kita menggunakan intonasi yang wajar dan tidak dibuat-buat serta
disesuaikan dengan suasana dalam percakapan, misalnya suasana marah maka
intonasinya tinggi.
Jeda : merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam ujaran,

Menyimpulkan isi Percakapan


Di dalam teks percakapan terdapat berbagai informasi. Jangan kamu lewatkan informasi
itu tanpa dicatat. Salah satu informasi yang dapat kita ambil dari sebuah percakapan adalah
isi dari percakapan itu sendiri. Untuk mengetahui isi percakapan dapat dicari kata-kata
atau kalimat yang diucapkan pelaku percakapan. Perhatikan contoh percakapan berikut ini.

Contoh 1 :
Agus: "Wah, Don. Aku mulai bingung dengan jalan ini."
Doni: "Sepertinya kita tersesat."
Agus: "Iya, lalu kita harus bagaimana?"
Doni: "Kita tanya saja pada orang sekitar sini." Isi percakapan di atas adalah Dodi dan
Dimas yang tersesat di jalan. Dapat dilihat pada dialog yang diucapkan Dodi: "Sepertinya
kita tersesat."

Contoh 2 :
Ani :"Kita harus segera menyelesaikan tugas ini."
Wito :"Benar. Ayokita segera menyelesaikannya. Meskipun tugas ini sulit, kita harus
berusaha."
Sukri:"Tapi tugas ini sangat sulit. Sudahlah kita minta bantuan orang lain saja."
Wito :"Jangan begitu. Kita harus tetap berusaha. Saya yakin kita bisa. Kita tidak perlu minta
bantuan orang lain."
Ari :"Betul. Kita harus semangat dan pantang berputus asa."

Isi dari percakapan di atas adalah : Kita harus semangat dan pantang berputus asa dalam
mengerjakan sesuatu. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Ari : "Betul. Kita harus
semangat dan pantang berputus asa."

Contoh 3 :
Dimas :"Kemarin kamu pergi ke rumah pamanmu, ya ?"
Leo :"Benar."
Dimas :"Apakah kamu tahu mata pencaharian penduduk kampung tempat pamanmu
tinggal?"
Leo :"Tentu saja aku tahu. Sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."
Dimas :"Memang kampung pamanmu di dekat pantai?"
Leo :"Wah, dekat sekali ! Jarak dari rumah ke pantai sekitar 1 kilometer."

Isi percakapan di atas adalah : Sebagian besar mata pencaharian penduduk pantai sebagai
nelayan. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Leo : "Tentu saja aku tahu. Sebagian
besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."

Melengkapi Percakapan
Biasanya dalam soal penyajian percakapan disajikan dalam bentuk rumpang(belum
lengkap). Untuk melengkapi percakapan dapat dilakukan dengan memperhatikan kalimat-
kalimat sebelum dan sesudahnya. Kalimat-kalimat tersebut harus saling berhubungan.
Perhatikan contoh berikut ini :
Contoh 1 :
Burhan : "Bapak saya pagi ini dirawat di rumah sakit. Kondisinya sangat gawat."
Indra : "......"
Burhan : "Terima kasih. Ya, mudah-mudahan saja cepat sembuh."
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "O, ya ? Semoga beliau
cepat sembuh."

Contoh 2 :
Dewa : "Apa yang sedang kau perhatikan ?"
Agus : " Lihat gambar pada papan, ada gambar seorang ibu, bapak, dan anak yang sedang
tersenyum dengan manis sekali !"
Dewa : "......"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Sungguh mengesankan
iklan itu !"

Contoh 3 :
Ari : "Ke mana kamu kemarin, Ira?"
Ira : "Kemarin aku pergi menengok kakek."
Ari : "........"
Ira : "Di desa."
Ari : "Wah, senang dong, bisa bermain-main ke desa!"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Di mana rumah
kakekmu?"

Menentukan Topik Percakapan


Topik dalam percakapan biasanya berisi tentang persoalan-persoalan ringan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Topik percakapan merupakan tema yang dibicarakan dalam
percakapan. Perhatikan percakapan berikut. Contoh 1 :
Siska : Ke mana kamu kemarin, Mit?
Mita : Aku pergi menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba.
Siska : Di mana pertunjukkan itu?
Mita : Di alun-alun.
Siska : Wah, senang dong, bisa menyaksikan pertujukkan lumba-lumba. Percakapan
antara Siska dan Mita membicarakan tentang kegiatan yang dilakukan Siska kemarin, yaitu
menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba di alun-alun. Karena itu topik dari percakapan
tersebut adalah Mita menyaksikan pertunjukkan lumba-lumba.

Contoh 2 :
Pak Harun :"Untuk menghadapi ujian nasional Bapak akan membimbing kalian beljar."
Siswa :"Bimbingan akan diadakan di mana Pak?"
Pak Harun :"Bimbingan akan diadakan di kelas ini setengah jam setelah pelajaran selesai."
Siswa :"Ua, Pak."
Percakapan antara Pak Harun dan Siswanya membicarakan tentang kegiatan persiapan
menghadapi ujian nasional. Karena itu topik dari percakapan tersebut adalah Persiapan
menghadapi ujian nasional.

Contoh 3 :
Ida :"Sudah dengar kabar, Wati sakit ?"
Ani :"Belum, sakit apa?
Ida :"Katanya kena DB. Kita besuk, yuk !"
Ani :"Baik, aku tunggu di rumahku."
Ida :"Ya, aku segera ke rumahmu,"
Percakapan antara Ida dan Ani membicarakan tentang rencana mereka untuk membesuk
Wati di rumah sakit. Karena itu topik dari percakapan tersebut rencana Ida dan Ani
membesuk Wati di rumah sakit.
Menemukan Pikiran Pokok Teks Bacaan
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Jumat, September 28, 2012
Menemukan Pikiran Pokok Teks Bacaan. Setiap bacaan pasti memiliki pikiran pokok.
Pikiran pokok terdapat dalam kalimat yang paling umum, dijelaskan oleh kalimat lain, dan
kata kuncinya selalu diulang-ulang. Pokok pikiran adalah suatu hal yang dibahas atau
diungkapkan dalam sebuah bacaan. Pokok pikiran diungkapkan dengan kata-kata atau
frase. Letak pokok pikiran di awal paragraf disebut (deduktif), di akhir paragraf disebut
(induktif), dan di awal dan di akhir paragraf adalah (deduktif-induktif).

Dalam paragraf berjenis narasi dari deskripsi utama dapat tersebar di seluruh kalimat.
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf dan
biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat
lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan
penjelasan tambahan atau detail dari rincian pokok suatu paragraf. Suatu paragraf yang
baik adalah terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai
keseluruhan tulisan serta kalimat yang satu dan yang lain saling berkaitan dan
berhubungan dengan wajar.

Cara menemukan Ide pokok suatu bacaan.

Membaca dari keseluruhan teks bacaan.


Memahami isi bacaan teks bacaan tersebut.
Menemukan Ide pokok bacan.

Istilah Lain Ide Pokok


Istilah lain ide pokok sangat banyak, antara lain

Gagasan utama, Gagasan pokok, Pokok pikiran, Pokok masalah, Pikiran utama, Inti
paragraf, Inti masalah, Masalah utama,

Pada dasarnya, semua istilah di atas sama saja. Sehingga, jika ditanyakan pengertian
gagasan utama, jawabannya sama seperti ide pokok, yaitu inti suatu bacaan. Demikian juga
jika yang ditanyakan gagasan pokok, pokok pikiran dan lainnya, jawabannya juga sama,
yaitu inti suatu bacaan.
Contoh 1 :
Pergi ke Kantor Pos

Jam menunjukkan pukul 13.00 ketika Lusi pulang sekolah. Setelah makan, Lusi istirahat
sambil menonton acara televisi. Siang itu ibu berencana pergi ke kantor pos. Ia akan
mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak Lusi tinggal di Pulau Penang Malaysia. Lalu,
ibu mengajak Lusi pergi ke kantor pos. Letak kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.

Mereka berangkat naik sepeda motor. Sebelumnya, mereka mampir ke pom bensin terlebih
dahulu yang berada di depan rumah Lusi. Setelah itu, perjalanan diteruskan ke arah barat
melewati kantor kejaksaan dan terminal. Kemudian belok kanan ke arah utara melewati
Mal Surya. Lalu belok ke kiri sampai di ujung jalan belok ke kanan. Akhirnya, sampailah di
kantor pos.

Dalam perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan itu
dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk membeli boneka.

Ide pokok bacaan di atas adalah : Pergi Ke Kantor Pos.

Contoh 2 :
Banyak yang dapat kita kerjakan untuk membantu sesama manusia. Jean Henry Dunant,
misalnya, untuk membantu korban peperangan, ia telah memelopori berdirinya Palang
Merah Internasional pada tahun 1963.

Di Indonesia, kita mengenal nama Palang Merah Indonesia (PMI). PMI berdiri tanggal 17
September 1945. Ketua Pengurus Besar, PMI, saat itu adalah Drs. Mohammad Hatta. Beliau
dibantu oleh Ketua Pengurus Harian, Dr. Buntaran Martoatmojo.

Tujuan PMI dahulu tidaklah berbeda dengan tujuan Palang Merah Internasional, yaitu
membantu para korban perang tanpa membedakan suku, bangsa, negara, dan agama.
Sekarang, tujuan PMI berkembang luas. PMI ikut membantu meringankan beban penderita,
seperti korban letusan gunung berapi, korban banjir, korban kecelakaan, lalu lintas, korban
wabah penyakit, dan korban kebakaran.

Tujuan kemanusiaan seperti itu melibatkan pula para pelajar. Pelajar sering membeli dan
mengedarkan kupon Palang Merah Indonesia dan mengumpulkan makanan ataupun
pakaian. Bahkan, di sekolah lanjutan, terbentuk pula kelompok Palang Merah Remaja
(PMR). Tugas mereka, antara& lain ikut membantu menjaga kesehatan teman-teman di
sekolah. Pelajar yang telah berusia 17 tahun ke atas dapat menyumbangkan darah atau
menjadi donor. Semuanya itu mereka lakukan dengan ikhlas demi membantu sesama
manusia.

Ide pokok bacaan di atas adalah : Tujuan Palang Merah Indonesia.


Penggunaan Huruf Kapital
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Jumat, September 14, 2012
Huruf Kapital disebut juga Huruf Besar. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan
berbentuk khusus ( lebih besar dari huruf biasa ), biasanya digunakan sebagai huruf
pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya. Huruf
Kapital biasa di gunakan untuk menandai kata-kata yang penting dalam suatu kalimat. Baik
yang berupa nama benda, nama orang, nama tempat ataupun untuk menganti nama-nama
tuhan. Berikut ini contoh penggunaan huruf kapital.

Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Saya seorang guru.


Kita adalah makhluk Tuhan.
Siapa namamu ?
Selamat malam.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Anto bertanya, "Kapan ayah pulang?"


Bapak menasihati, "Berhati-hatilah, Nak!"

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.;

Allah
Yang Maha Pengasih
..dan Kami turunkan kepadamu..

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.

Haji Rhoma Irama


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Raden Mas Ngabehi Ranggawarsita
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang, instansi, atau nama tempat.

Beliau merupakan Perdana Menteri Singapura.


Bapak Menteri Andi Mallarangeng

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.

Ricky Subagya
Viera Aningtyas
Muhammad Alif Rizaldi
Ayu Wulandari

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

suku Jawa
bangsa Jerman

Catatan: Huruf kapital tidak dipakai untuk kata 'bangsa', 'suku', dan 'bahasa' yang
mengawali sebuah nama.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Pertempuran Medan Area
Proklamasi Kemerdekaan
hari Minggu
Idul Adha

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi

Asia Selatan
Asia Tenggara
Jazirah Arab
Selat Karimata
Kota Purwokerto

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara, badan, lembaga pemerintahan,
dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali konjungsi.

Departemen Perindustrian
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah,
surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti: di, ke, dari, yang, dan untuk,
yang tidak terletak pada posisi awal.

Dari Ave Maria ke Jalan Lain Menuju Roma


Pelajaran Geografi untuk Sekolah Menengah Pertama

Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

Dr. = Doktor
dr. = Dokter
S. Pd. =Sarjana Pendidikan
Sdr. = Saudara
S.Sos. = Sarjana Sosial

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Kapan Paman meninggal ?


Surat Kakak sudah saya terima.
Huruf kapital dipakai untuk menyebutkan judul karya ilmiah (bukan judul buku).

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Catatan: Jika judul karya ilmiah itu memiliki kata konjungsi (kata penghubung), maka huruf
kapital hanya diberikan di huruf pertama setiap kata, sementara huruf pertama kata
konjungsi tetap menggunakan huruf kecil.

Penelitian Tentang Gempa Aceh dan Yogyakarta.

Menemukan Informasi Secara Cepat


Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Minggu, Desember 02, 2012
Menemukan Informasi Secara Cepat. Salah satu cara untuk mencari informasi yang
diperlukan adalah dengan cara membaca. Membaca sekilas merupakan cara membaca yang
mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya, kegiatan
membaca ini dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Jika ingin
memilih acara kesayanganmu, kamu dapat membaca jadwal acara yang dimuat surat kabar.
Jika ingin melihat jadwal perjalanan kereta kita dapat melihatnya di stasiun Berikut ini
Jadwal perjalanan kertea dan Jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat .

Jadwal Perjalanan Kereta Api


Stasiun Waktu Stasiun Waktu
N Pemberhentia
Nama KA Keberangkata Keberangkata Kedatanga Kedatanga
o n
n n n n
1 Argo Surabaya Pasar 08.01 Jakarta 18.37 Semarang
Bromo Turi Gambir Tawang,
Anggrek Pekalongan,
Jatinegara
2 Argo Jakarta Gambir 09.30 Surabaya 19.58 Pekalongan,
Bromo Pasar Turi Semarang
Anggrek Tawang
3 Argo Surabaya Pasar 20.00 Jakarta 06.31 Semarang
Bromo Turi Gambir Tawang,
Anggrek Pekalongan,
Jatinegara
4 Argo Jakarta Gambir 21.30 Surabaya 07.57 Pekalongan,
Bromo Pasar Turi Semarang
Anggrek Tawang
5 Argo Wilis Surabaya 07.30 Bandung 19.56 Jombang,
Gubeng Kertosono,
Madiun, Solo
Balapan,Tugu
Yogyakarta,
Karanganyar,
Kroya, Banjar,
Tasikmalaya
6 Argo Wilis Bandung 07.00 Surabaya 19.47 Tasikmalaya,
Gubeng Banjar, Kroya,
Karanganyar,
Tugu
Yogyakarta,
Solo Balapan,
Madiun,
Kertosono,
Jombang
7 Argo Solo Balapan 08.00 Jakarta 16.03 Klaten, Tugu
Lawu Gambir Yogyakarta,
Purwokerto,
Jatinegara
8 Argo Jakarta Gambir 20.00 Solo 04.04 Purwokerto,
Lawu Balapan Karanganyar,
Tugu
Yogyakarta,
Klaten
9 Argo Solo Balapan 20.00 Jakarta 04.06 Klaten, Tugu
Dwipangg Gambir Yogyakarta,
a Karanganyar,
Purwokerto,
Jatinegara
10 Argo Jakarta Gambir 08.00 Solo 16.04 Purwokerto,
Dwipangg Balapan Tugu
a Yogyakarta,
Klaten

Dari jadwal perjalanan di atas dapat dinyatakan :

Kereta Argo Bromo Anggrek berangkat dari Stasiun Turi Surabaya pukul 08.01 dan
datang di Stasiun Gambir pukul 18.37;
Kereta Argo Wilis berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Bandung
berhenti di Jombang, Kertosono, Madiun, Solo Balapan,Tugu Yogyakarta,
Karanganyar, Kroya, Banjar, dan Tasikmalaya;
Kereta yang berangkat dari Stasiun Balapan menuju Stasiun Gambir adalah Kereta
Argo Dwipangga;

Jadwal Kedatangan dan Keberangkatan Pesawat di Bandara Juanda

Pernyataan yang sesuai dengan jadwal kedatangan dan keberangatan pesawat di bandara
Juanda di atas adalah :

Pesawat Garuda kode penerbangan GA 361 adalah pesawat yang paling awal
mendarat di Bandara Juanda;
Pesawat Wings Air kode penerbangan IW 1873 tujuan Jakarta berangkat pukul
18.32;
Pesawat Garuda Indonesia kode penerbangan GA 349 datang di bandara Juanda
pukul 19.25 dan berangkat ke Denpasar pukul 19.30;
Pesawat yang datang paling akhir di Bandara Juanda adalah Garuda Indonesia
dengan kode penerbangan GA 349
Pesawat Lion Air kode penerbangan JT 950 datang di Bandara Juanda lebih awal
dari pesawat Airfast kode penerbangan AFE 121;
Pesawat Air Asia kode penerbangan QZ 7621 datang dari Denpasar pukul 19.05;
Jika pesawat Lion Air kode penerbangan JT 586 berangkat ke Jakarta pukul 20.00,
berarti pesawat tersebut pemberangkatannya tertunda 5 menit

Anda mungkin juga menyukai