INDONESIA
Definisi Iklan
IKLAN
1. Pengertian Iklan
2. Tujuan
3. Sasaran Iklan
Masyarakat luas yang jumlahnya tak dapat ditentukan dan tinggal berpencar-pencar. Iklan
digunakan untuk menyampaikan gagasan, produk, atau jasa.
4. Syarat-syarat Iklan
5. Jenis-jenis Iklan
Iklan Pemberitahuan/Pengumuman, yaitu iklan yang bertujuan untuk memberitahukan
sesuatu kepada khalayak. Salah satu contoh iklan pemberitahuan adalah iklan keluarga.
contoh : kelahiran, ulang tahun, perkawinan, kematian, dsb.
Iklan Undangan, yaitu iklan yang berisi ajakan/himbauan untuk mendatangi suatu acara.
Iklan Layanan Masyarakat, yaitu iklan yang bertujuan memberikan
penerangan/penjelasan kepad amasyarakat. Contohnya adalah iklan KB dan iklan bahaya
narkoba.
Iklan Permintaan, yaitu iklan yang berisi permintaan sesuatu, seperti lowongan kerja.
Iklan Penawaran, yaitu iklan yang bertujuan menawarkan suatu produk. Iklan ini dipasang
oleh perusahaan-perusahaan.
Iklan Artikel, yaitu iklan yang berisi informasi/penawaran panjang yang diawali dengan
perkenalan, isi, keunggulan dan penutup.
6. Ciri-ciri Iklan
Informatif
Komunikatif
Bahasanya singkat dan padat
Menarik
7. Bentuk Iklan
a. Iklan Baris
Yaitu iklan kecil (singkat) berisi penawaran/informasi tentang sesuatu yang terdiri atas
beberapa baris saja. Iklan baris disebut juga iklan mini.
Ciri-ciri iklan baris, yaitu :
b. Iklan Kolom
klan kolom adalah iklan yang bermuatannya memanfaatkan beberapa bagian kolom dari halaman
surat kabar.
Pada pertemuan kali ini saya akan membahas materi menyampaikan informasi, materi ini
merupakan salah satu kompetensi yang harus dicapai pada siswa kelas 7 SMP. Menyampaiakan
informasi biasanya akan dihubungkan dengan materi kalimat langsung dan tak langsung. Nhaah,,
untuk sementara kita akan membahas tentang menyampaikan informasi dahulu ya, untuk kalimat
langsung dan tak langsung akan kita bahas postingan berikutnya. Yok langsung saja disimak,
Menyampaikan Informasi
Menyampaikan Informasi adalah kegiatan menceritakan kembali peristiwa yang telah terjadi baik
bersumber dari hal yang kita lihat, baca, maupun kita dengar.
Jika informasi yang disampaikan bersifat informal/ nonformal maka bahasa yang digunakan
bersifat sederhana dan menggunakan bahasa yang popular. Jika informasi yang disampaikan
bersifat formal maka bahasa yang digunakan harus bersifat baku, lugas, logis, dan tersusun dengan
baik.
2. Sampaikan informasi itu kepada orang lain dengan runtut, baik, dan benar. Runtut, artinya
informasi yang disampaikan urut dari awal sampai akhir dan antar informasi saling berhubungan.
Contoh 1 :
Laporan Hasil Pengamatan
Tempat kegiatan : SD Mekar Makmur
Hari, tanggal : Sabtu, 26 Maret 2011
Waktu : 08.00-11.00
Pengamat : Rahmat
Hasil pengamatan :
Pada hari Sabtu, 26 Maret 2011, SD mekar makmur mengadakan lomba. Lomba diadakan
mulai pukul 08.00 11.00. peserta lomba adalah siswa kelas satu sampai kelas enam.
Semua kelas membersihkan kelas. Kemudian, mereka menata kelas dengan rapi.
Isi laporan tersebut adalah : Lomba cerdas cermat dimenangkan oleh peserta SD
Mutiara Timur
Perbaikan kalimat yang dicetak miring adalah : Peserta menunjukkan kebolehan
mereka
Contoh 3 :
Pada hari Selasa 11 Maret 2011 rumah Pak Agus dimasuki orang tak dikenal. Saat kejadian,
rumah pak Agus dalam keadaan kosong. Pak Agus dan keluarganya sedang ke luar kota.
Menurut informasi dari pak Agus, orang tak dikenal tersebut membawa sejumlah
perhiasan dan uang.
Isi dari laporan di atas adalah : Terjadi pencurian di rumah Pak Agus, barang yang
hilang adalah perhiasan dan uang.
Penulisan yang tepat pada kalimat yang dicetak miring adalah : Pada hari Selasa, 11
Maret 2011 rumah Pak Agus dimasuki orang tak dikenal
Pembenahan Ejaan
Ejaan dalam laporan arus menggunakan ejaan yang benar. Untuk dapat menentukan ejaan
yang benar harus diperhatikan setiap bagian tulisan. Ejaan yang dimaksud dalam laporan
dapat berupa penggunaan huru kapital dan penggunaan tanda baca. Perhatikan beberapa
contoh penggunaan ejaan dalam laporan berikut ini :
Contoh 1 :
Sungai Kuning terletak di pinggir desa kuning. Air Sungai Kuning masih jernih dan bersih.
Aliran air Sungai Kuning pun lancar dan tidak terhalang sampah. Pantas saja penduduk
desa masih menggunkan air Sungai Kuning untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kalimat yang dicetak miring menggunakan ejaan yang kurang tepat. Pembenahan kalimat
yang dicetak miring adalah : Sungai Kuning terletak di pinggir Desa Kuning.
Contoh 2 :
Kegiatan kunjungan kemuseum diadakan hari Sabtu 19 Nopember 2011. Kunjungan
dilakukan oleh semua siswa-siswi kelas V SD. Para siswa berangkat dari sekolah pukul
08.00 dengan mengendarai bus. Para siswa tiba di museum pada pukul 08.40.
Perbaikan kalimat yang dicetak miring tersebut adalah : Kegiatan kunjungan ke museum
diadakan pada hari Sabtu, 19 Nopember 2011.
Contoh 3:
Hasil Kunjungan :
Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI) terletak di Kota Purwokerto. Kota Purwokerto
merupakan kota yang kecil dan sudah berusia 429 tahun. Museum BRI terletak di Jalan
Bank. Kota Purwokerto mudah diingat oleh masyarakat karena makanan khas Mendhoan
yang terbuat dari tempe kedelai.
Perbaikan ejaan pada keterangan waktu dalam laporan di atas adalah : Minggu, 13
Nopember 2011
Contoh 1 :
Laporan Pengamatan
Tempat Kunjungan : Perpustakaan Daerah Kabupaten Gresik
Waktu Kunjungan : Sabtu, 28 Maret 2012
Tujuan Kunjungan : Mengamati keadaan perpustakaan
Hasil Kunjungan :........
ada bagian hasil kunjungan dapat kita isi dengan hasil pengamatan kita. Misalnya :
Perpustakaan Daerah Kabupaten Gresik mempunyai 4 orang pegawai, 15.000 buku fiksi,
dan 11.000 buku non fiksi.
Contoh 2 :
Laporan Hasil Kegiatan
Nama Kegiatan :......
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 28 Maret 2012
Tempat : Halaman Sekolah Bina Bangsa
Kegiatan : Upacara, Lomba LKBB, tali temali
Nama kegiatan dapat ditentukan dengan melihat pada kegiatan yang dilakukan. Kegiatan
pada laporan tersebut adalah : upacara , Lomba LKBB, dan tali temali. Dari kegiatan
tersebut dapat kita tentukan nama kegiatan yaitu : Latihan Pramuka.
Kata Berimbuhan. Imbuhan adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar
untuk membentuk suatu kata. Imbuhan terdiri dari awalan (prefiks), sisipan (infiks),
akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks). Kata berimbuhan adalah bentuk kata jadian
dengan menambahkan imbuhan atau afiks terhadap kata dasar. Imbuhan itu berupa satuan
bunyi terkecil yang mengandung arti berupa morfem terikat. Cara membentuk kata jadian
dengan imbuhan di sebut afiksasi. Sedangkan hasil bentuknya disebut kata berimbuhan
atau kata kompleks. Dilihat dari perkembangannya imbuhan terbagi atas:
getarmenggetar
f. Awalan+akhiran
Ke-ankedudukan
Me-imelebihi
g. Sisipan+akhirangemerlapan
h. Awalan+sisipan+akhiranbergelantungan
i. Awalan+awalan+akhiranmemperbaiki
Arti Imbuhan Asli
Fungsi awalan ber-sebagai pembentuk kata kerja tak transitif lebih banyak menunjukkan
keadaan subjek.
E. Awalan pe-
Fungsi awalan pe-membentuk kata kerja dan kata benda
Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal
dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya tukar (substitusi).
Sinonim mutlak: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan
apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian
kata/frasa/klausa/kalimat. Contoh: kosmetik = alat kecantikan , laris = laku, larap,
kucing = meong
Sinonim semirip: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan
tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian
kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. Contoh:Sinonim selingkung: kata-kata
yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara
struktural dan leksikal. Contoh: lemah = lemas , lahiriah = jasmaniah
Sinonim selingkung: kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks
kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. Contoh: lemah = lemas
Relasi makna adalah kata-kata yang secara makna memiliki tautan, termasuk
sinonim, antonim, homonim, dan hipernim, tetapi makna dasar kata-kata tersebut
tidak dapat dipertukarkan secara sewenang-wenang mengingat adanya
kemungkinan terjadinya perubahan makna, atau pergeseran makna. Contoh:
menguntit = mengikuti, berjalan = beroperasi
Antonim
Antonim adalah kata-kata yang memiliki pertalian makna bertentangan secara penuh atau
secara sebagian dalam berbagai urutan kata.
Contoh Soal :
Tanah yang gersang, udara yang panas. Itulah ciri khas Bojonegoro. Tidak semua tanaman
cocok di daerah semacam itu. Namun, tanaman tembakau justru sangat menyukainya. Di
tanah kering dan udara panas menyengat, tanaman tembakau justru tumbuh subur.
Antonim kata panas dalam paragraf tersebut adalah.
a. segar
b. dingin
c. basah
d. lembap
Membuat Ringkasan Teks
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Kamis, September 06, 2012
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang
singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan.Ringkasan itu dapat
merupakan ringkasan sebuah buku,bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah
memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan,kita
mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari
gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, Melalui ringkasan kita dapat menangkap
pokok pikiran dan tujuan penulis.
Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah karangan.
Untuk dapat membuat ringkasan, hendaknya kita membaca karangan yang akan diringkas
dengan cermat. Adapun cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
Ringkasan hendaknya disusun dalam kalimat tunggal dan hindari kalimat majemuk.
Buang semua keterangan (jika mungkin).
Pertahankan susunan gagasan asli.
Perhatikan contoh berikut ini :
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) akan mengembangkan energi listrik tenaga surya untuk menyukseskan program
hemat energi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi
(Menristek), Kusmayanto Kadiman pada peresmian sistem Photovoltaic Grid Connected di
Jakarta, Sabtu 6 Agustus lalu.
Menurut Menristek, jika sistem listrik tenaga surya nanti terlaksana, gedung pemerintah
dan rumah penduduk di seluruh Indonesia memasang sistem photovoltaic grid connected
pada atap untuk pembangkit listrik dari sinar matahari, juga di sepanjang jalan-jalan raya.
Menristek merasa optimis program tersebut dapat terwujud, karena sistem pembangkit
listrik tenaga surya sebenarnya telah diterapkan di Indonesia, yakni Solar Home System
(SHS) untuk pedesaan atau kepulauan yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.
Sumber: Yunior Edisi 279, 14 Agustus 2005
Menristek optimis akan keberhasilan program tersebut karena sistem pembangkit listrik
tenaga surya telah diterapkan di Indonesia. Penerapan tersebut, yaitu Solar Home System
(SHS) untuk pedesaan atau kepulauan yang belum terjangkau jaringan listrik.
Percakapan hampir sama dengan wawancara. Baik dalam wawancara maupun percakapan,
ada pihak yang bertanya dan pihak yang menjawab. Perbedaannya, dalam percakapan,
penanya dan penjawab dapat berbicara bergantian, sedangkan dalam wawancara tidak
demikian . Membaca teks percakapan merupakan salah satu kegiatan membaca nyaring.
Selama membaca teks percakapan, kamu harus memerhatikan tanda baca dan jenis kalimat
yang dibacanya. Misalnya, bertanya, menyuruh, menjawab, meminta, atau yang lain. Setiap
jenis kalimat yang dibaca memiliki intonasi yang berbeda.
Ketika membaca teks percakapan, lafal harus jelas, intonasi harus tepat, jeda, dan gerakan
tubuh sesuai dengan isi percakapan.
Contoh 2 :
Ani :"Kita harus segera menyelesaikan tugas ini."
Wito :"Benar. Ayokita segera menyelesaikannya. Meskipun tugas ini sulit, kita harus
berusaha."
Sukri:"Tapi tugas ini sangat sulit. Sudahlah kita minta bantuan orang lain saja."
Wito :"Jangan begitu. Kita harus tetap berusaha. Saya yakin kita bisa. Kita tidak perlu minta
bantuan orang lain."
Ari :"Betul. Kita harus semangat dan pantang berputus asa."
Isi dari percakapan di atas adalah : Kita harus semangat dan pantang berputus asa dalam
mengerjakan sesuatu. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Ari : "Betul. Kita harus
semangat dan pantang berputus asa."
Contoh 3 :
Dimas :"Kemarin kamu pergi ke rumah pamanmu, ya ?"
Leo :"Benar."
Dimas :"Apakah kamu tahu mata pencaharian penduduk kampung tempat pamanmu
tinggal?"
Leo :"Tentu saja aku tahu. Sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."
Dimas :"Memang kampung pamanmu di dekat pantai?"
Leo :"Wah, dekat sekali ! Jarak dari rumah ke pantai sekitar 1 kilometer."
Isi percakapan di atas adalah : Sebagian besar mata pencaharian penduduk pantai sebagai
nelayan. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Leo : "Tentu saja aku tahu. Sebagian
besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."
Melengkapi Percakapan
Biasanya dalam soal penyajian percakapan disajikan dalam bentuk rumpang(belum
lengkap). Untuk melengkapi percakapan dapat dilakukan dengan memperhatikan kalimat-
kalimat sebelum dan sesudahnya. Kalimat-kalimat tersebut harus saling berhubungan.
Perhatikan contoh berikut ini :
Contoh 1 :
Burhan : "Bapak saya pagi ini dirawat di rumah sakit. Kondisinya sangat gawat."
Indra : "......"
Burhan : "Terima kasih. Ya, mudah-mudahan saja cepat sembuh."
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "O, ya ? Semoga beliau
cepat sembuh."
Contoh 2 :
Dewa : "Apa yang sedang kau perhatikan ?"
Agus : " Lihat gambar pada papan, ada gambar seorang ibu, bapak, dan anak yang sedang
tersenyum dengan manis sekali !"
Dewa : "......"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Sungguh mengesankan
iklan itu !"
Contoh 3 :
Ari : "Ke mana kamu kemarin, Ira?"
Ira : "Kemarin aku pergi menengok kakek."
Ari : "........"
Ira : "Di desa."
Ari : "Wah, senang dong, bisa bermain-main ke desa!"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Di mana rumah
kakekmu?"
Contoh 2 :
Pak Harun :"Untuk menghadapi ujian nasional Bapak akan membimbing kalian beljar."
Siswa :"Bimbingan akan diadakan di mana Pak?"
Pak Harun :"Bimbingan akan diadakan di kelas ini setengah jam setelah pelajaran selesai."
Siswa :"Ua, Pak."
Percakapan antara Pak Harun dan Siswanya membicarakan tentang kegiatan persiapan
menghadapi ujian nasional. Karena itu topik dari percakapan tersebut adalah Persiapan
menghadapi ujian nasional.
Contoh 3 :
Ida :"Sudah dengar kabar, Wati sakit ?"
Ani :"Belum, sakit apa?
Ida :"Katanya kena DB. Kita besuk, yuk !"
Ani :"Baik, aku tunggu di rumahku."
Ida :"Ya, aku segera ke rumahmu,"
Percakapan antara Ida dan Ani membicarakan tentang rencana mereka untuk membesuk
Wati di rumah sakit. Karena itu topik dari percakapan tersebut rencana Ida dan Ani
membesuk Wati di rumah sakit.
Dalam menulis sebuah dialog ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Cara menulis
dialog sederhana adalah sebagai berikut :
1. Berbentuk dialog(percakapan).
2. Nama tokoh ditulis.
3. Setelah nama tokoh menggunakan tanda baca titik dua ( : ).
4. Dialog ditulis dalam tanda kutip ( .... )
5. Keterangan tentang latar yang berupa tempat, waktu dan suasana ditulis dalamkurung
( ).
Beberapa tahapan menulis dialog yang dapat dijadikan acuan adalah sebagai berikut:
Ada beberapa ketentuan yang bisa kita ikuti untuk bisa melakukan percakapan dengan
baik. Salah satunya adalah membuat percakapan atau komunikasi yang kita lakukan itu
efektif. Apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa berkomunikasi secara efektif? Perhatikan
hal-hal berikut:
Rangkai kata-kata dengan baik. Gunakan tutur bahasa yang pantas dan berbasa-
basilah seperlunya
Sesuaikan volume suara saat berbicara. Tidak perlu berteriak. Ini akan mengganggu
telinga lawan bicara. Jangan juga terlalu pelan, lawan bicara tidak akan bisa
menangkap apa yang kita bicarakan
Perhatikan nada suara, jangan monoton. Gunakan intonasi yang dinamis, naik dan
turun.
Sesuaikan kecepatan dan gaya berbicara
Perhatikan siapa yang anda ajak bicara, dalam suasana apa dan materinya apa
Gunakan gerak tangan dan tubuh, ekspresi wajah yang tepat.
Dalam paragraf berjenis narasi dari deskripsi utama dapat tersebar di seluruh kalimat.
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf dan
biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat
lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan
penjelasan tambahan atau detail dari rincian pokok suatu paragraf. Suatu paragraf yang
baik adalah terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai
keseluruhan tulisan serta kalimat yang satu dan yang lain saling berkaitan dan
berhubungan dengan wajar.
Gagasan utama, Gagasan pokok, Pokok pikiran, Pokok masalah, Pikiran utama, Inti
paragraf, Inti masalah, Masalah utama,
Pada dasarnya, semua istilah di atas sama saja. Sehingga, jika ditanyakan pengertian
gagasan utama, jawabannya sama seperti ide pokok, yaitu inti suatu bacaan. Demikian juga
jika yang ditanyakan gagasan pokok, pokok pikiran dan lainnya, jawabannya juga sama,
yaitu inti suatu bacaan.
Contoh 1 :
Pergi ke Kantor Pos
Jam menunjukkan pukul 13.00 ketika Lusi pulang sekolah. Setelah makan, Lusi istirahat
sambil menonton acara televisi. Siang itu ibu berencana pergi ke kantor pos. Ia akan
mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak Lusi tinggal di Pulau Penang Malaysia. Lalu,
ibu mengajak Lusi pergi ke kantor pos. Letak kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.
Mereka berangkat naik sepeda motor. Sebelumnya, mereka mampir ke pom bensin terlebih
dahulu yang berada di depan rumah Lusi. Setelah itu, perjalanan diteruskan ke arah barat
melewati kantor kejaksaan dan terminal. Kemudian belok kanan ke arah utara melewati
Mal Surya. Lalu belok ke kiri sampai di ujung jalan belok ke kanan. Akhirnya, sampailah di
kantor pos.
Dalam perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan itu
dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk membeli boneka.
Contoh 2 :
Banyak yang dapat kita kerjakan untuk membantu sesama manusia. Jean Henry Dunant,
misalnya, untuk membantu korban peperangan, ia telah memelopori berdirinya Palang
Merah Internasional pada tahun 1963.
Di Indonesia, kita mengenal nama Palang Merah Indonesia (PMI). PMI berdiri tanggal 17
September 1945. Ketua Pengurus Besar, PMI, saat itu adalah Drs. Mohammad Hatta. Beliau
dibantu oleh Ketua Pengurus Harian, Dr. Buntaran Martoatmojo.
Tujuan PMI dahulu tidaklah berbeda dengan tujuan Palang Merah Internasional, yaitu
membantu para korban perang tanpa membedakan suku, bangsa, negara, dan agama.
Sekarang, tujuan PMI berkembang luas. PMI ikut membantu meringankan beban penderita,
seperti korban letusan gunung berapi, korban banjir, korban kecelakaan, lalu lintas, korban
wabah penyakit, dan korban kebakaran.
Tujuan kemanusiaan seperti itu melibatkan pula para pelajar. Pelajar sering membeli dan
mengedarkan kupon Palang Merah Indonesia dan mengumpulkan makanan ataupun
pakaian. Bahkan, di sekolah lanjutan, terbentuk pula kelompok Palang Merah Remaja
(PMR). Tugas mereka, antara& lain ikut membantu menjaga kesehatan teman-teman di
sekolah. Pelajar yang telah berusia 17 tahun ke atas dapat menyumbangkan darah atau
menjadi donor. Semuanya itu mereka lakukan dengan ikhlas demi membantu sesama
manusia.
Jenis-jenis Kata
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Selasa, Oktober 23, 2012
Jenis-jenis Kata. Berbicara mengenai kata, mungkin tidak akan selesai hanya dalam satu
artikel saja. Banyak sekali kata-kata yang sering kita ucapkan. Kata adalah kumpulan bunyi
ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas. Atau, kata adalah susunan dari huruf-
huruf abjad yang mempunyai arti tertentu. Dengan demikian,m apabila ada kumpulan
bunyi ujaran atau kumpulan beberapa huruf abjad namun tidak mengandung arti yang
jelas, maka itu tidak dinamakan kata. Menurut jenisnya, dalam bahasa Indonesia kata dapat
dibedakan menjadi sepuluh jenis, yaitu : Kata Benda, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Ganti, Kata
Keterangan, Kata Bilangan, Kata Sambung, Kata Depan, Kata Sandang, Kata Seru, Kata
Tanya.
1. Kata Benda
Kata benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Menurut
wujudnya, kata benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
2. Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau laku. Kata kerja juga disebut
verba. Kata kerja dibedakan menjadi dua, yaitu :
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang selalu diikuti objek. Contoh: membeli,
menabrak, menangkap, dan sebagainya.
Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak diikuti secara langsung oleh objek.
Contoh: menyanyi, menari, berubah, dan sebagainya.
3. Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda atau
sesuatu yang dibendakan. Kata ini disebut pula adjectiva. Menurut bentuknya, kata sifat
dibedakan menjadi :
Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar. Contoh : kuat, lemah, jauh, dan sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian. Contoh : terindah, mengecil, terbaru, dan
sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang. Contoh : kekanak-kanakan, pontang-
panting, gelap-gulita dan sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan. Contoh : amoral, kreatif, super, dan
sebagainya.
Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata. Contoh : murah hati, keras
kepala, kepala batu, dan sebagainya
4. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata yang dipergunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang
dibendakan. Kata ganti dibedakan menjadi :
Kata ganti orang pertama tunggal, yaitu : aku, saya, hamba, dan sebagainya
Kata ganti orang pertama jamak, yaitu : kami, kita.
Kata ganti orang kedua tunggal, yaitu : kamu, dikau, kau, anda, dan sebagainya.
Kata ganti orang kedua jamak, yaitu : kalian
Kata ganti orang ketiga tunggal, yaitu : ia, dia, beliau
Kata ganti orang ketiga jamak, yaitu : mereka
5. Kata Keterangan
Kata keterangan adalah semua kata yang menerangkan atau memberikan keterangan
terhadap selain kata benda. Dengan kata lain, kata ketereangan adalah semua kata yang
memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau seluruh kalimat.
Kata keterangan tempat ialah semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi,
misalnya : disini, disitu, di rumah, dan sebagainya.
Kata keterangan waktu ialah semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu
dalam waktu yang teretntu, misalnya : sekarang, nanti, minggu depan, dan
sebagainya.
Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatu itu
berlangsung. Contoh : dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi buta, dan
sebagainya.
Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan terjadinya suatu proses di
bawah syarat-syarat tertentu, misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.
Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu
bisa berlangsung, misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan sebagainya.
6. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau tingkatan
suatu benda sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan dapat dibedakan menjadi beberapa
bagian, yaitu :
Kata bilangan utama ialah kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah dalam
angka. Contoh : satu, seratus, seribu, dan sebagainya.
Kata bilangan bertingkat ialah kata bilangan yang menunjukkan tingkatan atau
susunan jumlah sesuatu. Contoh : kesatu, kedua, keseribu, dan sebagainya.
Kata bilangan tak tentu ialah kata bilangan yang menyatakan jumlah satuan sesuatu
yang tak tentu. Contoh : beberapa, sebagian, segerombolan, dan sebagainya.
Kata bilangan bilangan ialah kata bilangan pelengkap yang menunjuk pada satuan
objeknya, yaitu : sehelai, secarik, sekuntung, sebutir, seonggok, sebuah, sepiring, dan
sebagainya.
7. Kata Sambung
Kata sambung adalah kata yang berfungsi untuk menyambungkan bagian-bagian dalam
kalimat atau menggabungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain bahkan satu
paragraf dengan paragraf yang lain.
8. Kata Depan
Kata depan adalah kata yang berfungsi merangkaikan kata/kelompok kata satu dengan
kata/kelompok kata yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan jenis
hubungannya. Pada umumnya, kata depan berfungsi merangkaikan kata benda atau kata
yang dibendakan dengan jenis kata lain. Adapun cara penulisan kata depan adalah harus
dipisahkan dengan kata yang mengikutinya.
Berdasarkan fungsinya, kata depan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Di, ke, dari, Ketiga kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang
menyatakan tempat atau seuatu yang dianggap tempat, contoh : di Jakarta, ke
Surabaya, dari Bandung.
Pada, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan orang, nama orang atau nama
binatang, nama waktu atau kiasan. Dipergunakan kata depan pada untuk
menggantikan kata depan di atau kata depan yang lain, contoh : pada suatu hari,
pada bapak, dan sebagainya.
Dengan, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh : saya
berjalan dengan cepat.
Untuk, kepada, buat, tentang, akan, kepada, Kata depan ini digunakan sebagai
pengantar objek tak langsung. Contoh : kami berdiskusi tentang pelajaran.
9. Kata Sandang
Kata sandang sebenarnya tidak mempunyai arti, tetapi hanya mempunyai fungsi, yaitu
menjadikan sebuah kata itu sebagai kata benda. Contoh : Tuhan sang Pencipta alam.
Apa, Digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang. Contoh : Apa yang kau
lakukan ?
Siapa, Digunakan untuk menanyakan orang. Contoh : Siapa nama adikmu ?
Kapan, Digunakan untuk menanyakan waktu. Contoh : Kapan acara itu dimulai ?
Berapa, Digunakan untuk menanyakan jumlah. Contoh : Berapa banyak anakmu ?
Dimana, Digunakan untuk menanyakan tempat. Contoh : Dimana rumah kakekmu ?
Bagaimana, Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara. Contoh : Bagaimana
kabar pamanmu ?
Mengapa, Digunakan untuk menanyakan alasan. Contoh : Mengapa kamu tidak
masuk sekolah kemarin ?
Sebelum laporan disajikan secara lisan, laporan terlebih dahulu disusun dalam bentuk
tertulis secara sistematis sehingga mudah dipahami. Dari segi bentuk tertulis, laporan
terbagi menjadi seperti berikut.
Laporan berbentuk formulir, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang
disediakan.
Laporan berbentuk memorandum, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat.
Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan
atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.
Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari
memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat
dipergunakan untuk bermacam-macam topik.
Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti
makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.
Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.
Kriteria menyampaikan laporan hasil pengamatan yang baik dan benar di antaranya:
Selain menggunakan susunan seperti di atas laporan biasanya dibagi ke dalam tiga bagian
yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup. Perhatikan contoh laporan
pengamatan berikut ini :
Kegiatan pemeriksaan gigi dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 7 November 2009. Kegiatan
ini bertempat di SD Suka Makmur. Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan doa bersama
yang dipimpin oleh pembina kegiatan yaitu Bapak Joni.
Kegiatan pemeriksaan gigi diikuti oleh siswa kelas IV, V, dan VI. Kegiatan pemeriksaan gigi
ini diselenggarakan oleh Puskesmas Suka Makmur.
...
Laporan di atas disajikan belum lengkap atau rumpang. Untuk melengkapi laporan di atas
dapat dilakukan dengan melengkapi bagian yang belum ada yaitu bagian penutup laporan.
Kalimat yang tepat untuk mengakhiri laporan tersebut di atas yaitu : Demikian hasil
pengamatan ini saya laporkan.
Berkemah
Hari ini siswa kelas IV SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Kegiatan berkemah
dilaksanakan untuk melatih kemandirian para siswa. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid
sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat menuju Bumi
Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati
perjalanan.
Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan
acara api unggun. Ada empat regu yang mengisi acara api unggun tersebut. Ada yang
bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya.
Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul
keseriusan, terjadi juga peristiwa peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Kegiatan ini
benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan.
1. Kata tanya siapa menanyakan orang (pelaku, penderita). Contoh : Siapa yang sedang
berkemah ? ( siswa kelas IV SDN Maju Pintar )
2. Di mana menanyakan tempat. Contoh : Di mana api unggun dilaksanakan ? ( di
tengah lapangan )
3. Ke mana menanyakan tujuan. Contoh : Ke mana mereka pergi pada hari Sabtu ? (
Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu )
4. Dari mana menanyakan asal. Contoh : Dari mana asal bahan makanan yang mereka
masak ? ( sumbangan orangtua siswa )
5. Mengapa menanyakan alasan. Contoh : Mengapa mereka pergi berkemah ? (untuk
melatih kemandirian )
6. Kapan menanyakan waktu. Contoh : Kapan mereka berangkat ke bumi perkemahan
? ( hari Sabtu )
7. Berapa benanyakan jumlah. Contoh : Berapa regu yang mengisi acara api unggun ? (
empat regu )
Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu
mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu. Dia tidak pernah
menunda-nunda pekerjaan. Begitu pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia
juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti memberi makan ayam dan
membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik.
Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat
ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR, membantu pekerjaan orang tua,
memberi makan ayam, dan lain sebagainya.
Dari paragraf di atas dapat ditentukan beberapa kalimat tanya yang sesuai, misalnya :
Bagaimana sifat Marpaung ?
Apa saja yang dilakukan Marpaung di rumah ?
Berikut ini contoh soal menentukan isi bacaan.
Contoh 1 :
Mengharumkan Sekolah
Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih. Untuk memperlancar
kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alat-alat kebersihan, seperti sapu dan
kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih pada minggu ini tidak hanya sekedar membersihkan
lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan gerakan mengharumkan sekolah.
Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa lebih kerasan dan
kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan lancar. Oleh karena itu, baik para guru
maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keharuman sekolah.
Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang kelas. Ini menjadi
tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan dipel, meja kursi ditata.
Selanjutnya, kelas dan ruang diberi pengharum ruangan. Selain itu, kamar kecil juga
diharumkan.
1. Siapa yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas ?
a. Seluruh warga sekolah
b. Siswa kelas VI
c. Para penghuni kelas
d. Bapak dan ibu guru
Yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas adalah seluruh warga sekolah (para
guru dan para siswa)
Contoh 2 :
Semua Anak Usia Sekolah Tertampung
Penerimaan Siswa Baru (PSB) baru akan dimulai pertengahan Juni. Namun, Dinas
Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur, diantaranya membangun gedung sekolah
dan ruang kelas baru. Tujuanya supaya kekurangan daya tampung di sekolah negeri yang
terjadi setiap tahun bisa teratasi.
Strategi yang digunakan salah satunya adalah meningkatkan kualitas guru di Batam.
Caranya dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan serta Peningkatan Kualifikasi Tenaga Pendidik..
1. Apa kepanjangan PSB ?
a. Penerimaan Siswa Berprestasi
b. Penerimaan Siswa Berpotensi
c. Penerimaan Siswa Batam
d. Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan Siswa Baru (PSB)
Setelah menerima pesan, selanjutnya adalah menyampaikan pesan tersebut kepada orang
yang dituju. Berikut ini cara menyampaikan pesan kepada orang lain :
Berikut ini contoh percakapan melalui telepon antara Tita dan ayahnya :
Isi percakapan telepon antara Tita dan ayahnya adalah rencana kedatangan om Arman ke
rumah Tita
Etika bertelepon
Ketika kita akan menghubungi seseorang melalui telepon, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar pembicaraan dapat lebih efisien dan efektif. Berikut ini beberapa etika
ketika bertelepon :
Pilih waktu yang tepat untuk menelepon teruma jika kita ingin mengobrol panjang
atau menanyakan sesuatu yang penting. Waktu yang kurang tepat membuat
komunikasi kurang tepat sasaran.
Ucapkan salam saat menjawab atau menelepon seseorang, meski mungkin anda
akrab dengan orang yang dituju.
Saat berbicara gunakan nada yang enak didengar, jaga intonasi suara agar terdengar
enak dan menyenangkan.
Siapkan alat tulis siapa tahu ada hal hal yang perlu dicatat.
Simak baik baik kalimat atau pesan lawan bicara, bila kurang dimengerti jangan
segan memintanya untuk mengulangi kembali.
Jangan berbicara ditelepon sambil makan atau mengobrol dengan orang disekitar
Anda.
Jangan berbicara berpanjang-panjang tanpa alasan yang tepat. Berbicara efektif dan
efisien sesuai tujuan awal menelepon .
Jangan memonopoli pembicaraan. Coba gali lebih banyak keterangan dari lawan
bicara dengan pertanyaan-pertanyaan.
Akhiri percakapan dengan "Ada lagi yang ingin dibicarakan ?" dan salam penutup
(misalnya, sampai jumpa).
Biarkan si penelepon yang lebih dulu menutup pembicaraan.
Kata Berimbuhan
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Kamis, September 27, 2012
Kata Berimbuhan. Imbuhan adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar
untuk membentuk suatu kata. Imbuhan terdiri dari awalan (prefiks), sisipan (infiks),
akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks). Kata berimbuhan adalah bentuk kata jadian
dengan menambahkan imbuhan atau afiks terhadap kata dasar. Imbuhan itu berupa satuan
bunyi terkecil yang mengandung arti berupa morfem terikat. Cara membentuk kata jadian
dengan imbuhan di sebut afiksasi. Sedangkan hasil bentuknya disebut kata berimbuhan
atau kata kompleks. Dilihat dari perkembangannya imbuhan terbagi atas:
getarmenggetar
f. Awalan+akhiran
Ke-ankedudukan
Me-imelebihi
g. Sisipan+akhirangemerlapan
h. Awalan+sisipan+akhiranbergelantungan
i. Awalan+awalan+akhiranmemperbaiki
E. Awalan pe-
Fungsi awalan pe-membentuk kata kerja dan kata benda
Arti awalan pe-:
Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud
mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan
tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani
tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani
tersebut berdoa,Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini. Beberapa saat setelah
berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik
kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar
dan cantik sekali.
Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut.
Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. Tolong aku jangan dimakan Pak!!
Biarkan aku hidup, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung
dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu
bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang
sangat cantik.
Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu, kata si ikan. Siapakah kamu ini?
Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. Aku adalah seorang putri yang dikutuk,
karena melanggar aturan kerajaan, jawab wanita itu. Terimakasih engkau sudah
membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan
istri, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri.
Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa
asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya
bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh
menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran
semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua
jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.
Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan
makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak
dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah
itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan
haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di
tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut
langsung membangunkannya. Hey, bangun!, teriak petani itu.
Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. Mana makanan
buat ayah?, Tanya petani. Sudah habis kumakan, jawab si anak. Dengan nada tinggi
petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar
anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
>Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang
lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang
sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan
akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
Sumber : ceritaanak.org
Latar Tempat
Latar tempat merupakan keterangan dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya
peristiwa dalam cerita. Contoh latar tempat dalam cerita misalnya di hutan, di sungai, di
suatu kerajaan, di desa, atau di gunung. Pada cerita di atas latar tempat adalah di Sumatera.
Latar Waktu
Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam dongeng, misalnya pagi hari, malam
hari, saat matahari terbit, setahun yang lalu, atau beberapa tahun yang lalu. Latar waktu
pada cerita di atas adalah siang hari.
Latar Suasana
Latar suasana merupakan penjelasan mengenai suasana saat peristiwa dalam dongeng
terjadi. Contoh latar suasana misalnya suasana menyedihkan, menggembirakan, mendung,
matahari bersinar terik, gelap gulita, atau angin bertiup sepoi-sepoi. Latar suanana pada
cerita di atas yaitu menyedihkan.
Tema
>Tema atau topik adalah ide pokok yang mendasari penulisan cerita. Tema pada cerita di
atas adalah setiap perbuatan pasti mendapat balasannya, baik maupun buruk.
Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Dalam cerita rakyat tokoh dapat berupa manusia,
tumbuhan, hewan, maupun benda-benda mati seperti sandal, sepatu, balon, dan
sebagainya. Pada cerita di atas tokohnya dalah : Petani, Ikan (Puteri), dan Anak petani.
Watak tokoh
Tokoh dalam cerita rakyat memiliki sifat yang berbeda-beda, misalnya baik, jahat, pemalas,
rajin, suka berbohong, jujur, licik, pemarah, sabar, atau pendendam. Tokoh yang sifatnya
baik, biasa disebut tokoh protagonis, sedangkan tokoh yang sifatnya jahat, disebut tokoh
antagonis. Pada cerita di atas watak tokoh-tokonya sebagai berikut : Petani tidak bisa
memegang janji, pemarah, Puteri : sabar, Anak petani : rakus
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca dalam
dongeng. Pesan tersebut biasanya berupa nasehat atau perbuatan bijak yang seharusnya
dilakukan. Amanat pada cerita di atas adalah kita seharusnya memegang janji yang pernah
kita ucapkan.
Alur cerita
Jenis-jenis alur cerita secara umum ada tiga.
1. Alur Maju. Alur maju disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Yaitu
alur cerita yang bergerak urut dari awal hingga akhir tulisan. Setiap bagian dari tulisan
tertata dengan baik, sehingga pembaca tulisan pun takkan kehilangan setiap momen.
Runutan peristiwanya dibangun seperti mendaki gunung kemudian menuruninya kembali.
Perkenalan, pemunculan masalah, konflik, klimaks, antiklimaks, penyelesaian adalah fase
dalam alur yang disusun secara urut dan tidak berloncatan.
2. Alur Mundur atau kilas balik. Alur mundur disebut juga alur tak kronologis, sorot balik,
regresif, atau flash-back. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tengah dan
baru kemudian tahap awalnya. Dan perkenalan sebagai urutan fase terbalik yang sudah
barang tentu akan membuat tulisan menjadi berbeda karena tuturan cerita akan terbalik
dengan ditampilkannya amanat ataupun kesimpulan cerita terlebih dahulu, baru kemudian
mengetahui masalah yang diakhiri dengan keterangan pelaku masalah tersebut.
3. Alur Campuran. merupakan hasil paduan dari maju dan mundur ini, tentunya masih
menggunakan 6 unsur penyusun plot. Meski demikian, susunannya dapat diganti dan
disusun ulang tanpa berurutan. Namun, apapun awalnya penyelesaian akan tetap hadir di
bagian belakang. Contohnya plot campuran antara lain konflik pemunculan masalah
perkenalan klimaks antiklimaks penyelesaian.
Cerita di atas menggunakan alur maju atau kronologis karena diceritakan dari awal sampai
akhir.
Ungkapan sangat bermanfaat, karena banyak diperlukan dalam berbagai hal. Contoh
ungkapan dapat kita temui baik dalam bahasa lokal maupun ungkapan bahasa Inggris.
Pada tulisan ini, yang akan kita bahas kali ini adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia.
Ada terdapat banyak sekali ungkapan bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh-contoh dari ungkapan.
Anak gawang orang yang tugasnya mengambil bola dalam permainan sepakbola
Angkat bicara mulai berbicara
Angkat kaki melarikan diri
Angkat tangan menyerah, putus asa
Angkat topi kagum
Baju hijau tentara/militer
Banting harga menjual dengan harga murah.
Banting stir pindah pekerjaan atau berganti profesi
Banting tulang bekerja keras
Banyak mulut cerewet
Bawah tangantidak secara resmi atau umum (tt penjualan, pelelangan, dsb)
Bedol desa perpindahan desa.
Berat tangan orang yang malas bekerja
Berbadan dua hamil
Berdarah biru keturunan orang bangsawan.
Berdarah dingin tidak mempunyai belas kasihan
Bergandang paha bersuka ria diatas penderitaan orang lain.
Berhati batu tidak menaruh iba samasekali
Bermuka dua orang yang tidak dapat dipercaya
Bertangan dingin apa yang dikerjakannya selalu berhasil
Berputar lidahberbelit-belit perkataannya; beringkar janji;
Berputih tulang mati atau meninggal dunia
Bersilat lidah beradu argumen/berdebat
Besar kepala sombong
Besar hati bangga
Biang keladi orang yang menjadi kepala penjahat atau pimpinan (penganjur)
suatu perbuatan kejahatan
Biang kerok orang yg menjadi penyebab terjadinya suatu kericuhan (keributan)
Buah pena hasil karangan
Besar mulut suka membual
Buah tangan oleh-oleh
Buah hati orang yang dikasihi
Buah Bibir menjadi bahan pembicaraan
Buang muka berpaling (tidak sudi melihat)
Cakap angin omong kosong
Cinta monyet kasih antara laki-laki dan perempuan ketika masih kanak-kanak
Cuci gudang menjual semua persediaan barang.
Cuci mata cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah
Cuci tangan tidak mau terlibat dalam kesalahan yang dibuat orang lain;
Darah daging anak kandung
Darah biru keturunan bangsawan
Darah muda mudah bereaksi dan bertindak tanpa memikirkan lebih dahulu
akibatnya; berjiwa muda
Datang bulan masa menstruasi pada wanita
Empat mata pembicaraan antara dua orang
Gelap mata hilang kesabaran
Gigit jari merasa kecewa
Gila harta terlalu mengejar-ngejar harta kekayaan
Gulung tikar bangkrut
Hangat hati bergirang hati
Hati putih mempunyai niat yang ikhlas
Hati berlian sangat baik hati
Hati kecil perasaan hati sebenarnya
Hati tungau penakut
Hidung belang mempunyai sifat suka mengganggu perempuan
Hutan betonareal yg dipenuhi oleh gedung pencakar langit:
Ibu kota kota pusat pemerintahan
Ibu jari empu jari, jempol
Ibu negara istri presiden/kepala negara
Ibu pertiwi tanah air
Isi hati perasaan yang terkandung didalamnya
Istri gelap perempuan simpanan; perempuan piaraan (yg tidak dinikahi)
Jalan buntu masalah yg tidak dapat dipecahkan atau diteruskan hingga selesai
Jalan keluar jalan pemecahan (untuk mengatasi suatu persoalan)
Jalan pintas cara bertindak yang tidak mengikuti aturan (hukum); terobosan
Jantung hati orang yang disayangi dan dicintai
Jago merah api dalam kebakaran
Kabar angin desas - desus
Kabar burung kabar yang tidak boleh dipercaya karena belum pasti
kebenarannya
Kaki tangan orang kepercayaan/pembantu
Kaki lima pedagang di pinggir jalan
Kaki telanjang tidak bersepatu
Kepala batu sulit dinasehati
Kepala dingin tenang dan sabar
Kambing hitam orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak
dilakukannya
Kecil hati penakut
Kejatuhan bulan mendapat untung besar
Kuda tunggang orang yang disuruh-suruh oleh orang lain untuk melakukan
kepentingan orang tersebut.
Kuda hitam pemenang yang tak diduga-duga
Kutu buku orang yg suka baca buku
Lapangan hijau gelanggang olah raga
Lintah darat orang yang meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tinggi;
Lidah api ujung nyala api
Makan bawang seseorang yang sedang dalam kebimbangan/kebingungan
Mata angin arah angin datang
Mata batin perasaan dalam hati
Mata betung buta huruf
Mata dagangan barang dagangan
Mata uang satuan harga uang suatu negara
Mata gelap hilang kesabaran
Mata telanjang mata sebenarnya (tanpa kaca mata atau alat khusus lainnya)
Mati kutu tidak berdaya; tidak dapat berbuat apa-apa
Mati langkahkagok dan tidak dapat melangkahkan kaki:
Meja hijau pengadilan
Memasang telinga mendengarkan kabar
Membuat muka berpura-pura memelas agar mendapat bantuan orang lain.
Memeras keringat kerja keras
Memutar otak memeras otak; memikir dng sungguh-sungguh;
Menangkap angin artinya melakukan pekerjaan yang sia-sia
Menepuk dada berbangga diri
Mengulur lidah meminta kembali barang yang sudah diberikan pada orang lain
Mengurut dada kecewa
Menusuk hati menyakiti perasaan
Menusuk hidung merangsang indra penciuman
Muka badak seseorang yang tidak punya rasa malu
Mulut manis menarik hati tutur katanya
Muka masam kecewa
Naik darah emosi
Naik daun mendapat nasib baik/karir meningkat
Naik pitam marah
Panjang akal dapat berpikir dng baik; pandai mencari akal; tidak picik;
Panjang lidahsuka mengomel; suka mengadukan hal kpd orang lain; suka
memperkatakan orang
Panjang tangan suka mencuri
Pelita hati seseorang yang dapat melenyapkan rasa takut
Rendah hati baik, tidak sombong
Ringan tangan kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
Salah jalan menempuh jalan yg tidak seharusnya
Salah langkah sial; malang
Sapu bersih memenangkan semua cabang olahraga yang dipertandingkan;
Sebatang kara hidup seorang diri, tidak memiliki saudara
Semata wayang anak tunggal
Setengah hati melakukan sesuatu tidak bersungguh-sungguh
Setengah tiang tanda berduka cita
Sampai hati tega
Tamu negara pemimpin tertinggi suatu negara yg berkunjung resmi ke negara
lain
Tanah air negeri tempat kelahiran
Tangan hampa tak mendapat hasil apa-apa
Tangan kosong tidak bersenjata
Tangan terbuka (diterima) dengan senang hati
Tangan besi memerintah dengan keras, diktator
Tangan kanan orang kepercayaan
Tebal Muka tidak mempunyai rasa malu
Tertangkap basah tertangkap ketika sedang melakukan kejahatan
Tinggi hati sombong
Tunjuk hidung langsung mengatakan apa yang dicurigai
Tumpah darah tanah air/negara
Tutup buku membuat neraca untung rugi pada akhir tahun
Turun tangan ikut camnpur masalah orang lain.
Tutup mata sengaja tidak mau tahu tentang apa pun yang terjadi
Tutup mulut tak mau bicara, tak mau membuka rahasia
Tutup usia meninggal dunia
Uang Panas Uang diperoleh dengan cara tidak sah.
Untung batu bernasib buruk
Untung sabut bernasib baik
Warung hidup pekarangan yang ditanami sayur-sayuran untuk keperluan sehari-
hari
Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat. Masing-masing kalimat dapat berdiri sendiri. Kalimat
Majemuk Setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Kalimat majemuk setara sejalan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang bersamaan situasinya.
Contoh :
Agus pergi ke sekolah, Budi berangkat ke sawah, sedang Galan pergi ke kebun
binatang.
Contoh :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan
antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun,
biarpun, kendatipun, jangankan, namun.
Contoh :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang
menyatakan sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.
Baturaden merupakan salah satu daerah wisata di Kabupaten Banyumas . Di sana, kamu
melihat keindahan alam dan Kesenian tradisional Khas Banyumas. Berikut merupakan
contoh kerangka karangan yang dibuat berdasarkan pengalaman.
Tema Karangan : Keindahan Alam Baturaden
Rencana Judul : Wisata Alam di Baturaden
Kerangka Karangan :
Asal-usul Nama Baturaden ternyata ada dua versi, yaitu versi Kadipaten Kutaliman dan
versi Syekh Maulana Maghribi. Baturraden berasal dari dua kata yaitu Batur yang dalam
bahasa Jawa berarti Pembantu, Teman, atau Bukit dan Raden yang dalam bahasa juga
berarti Bangsawan. Dilihat dari susunan kata-katanya, maka nama Baturraden terdiri dari
kata : Batur Radin, yang artinya tanah datar, Batur Adi, yang artinya tanah yang indah.
Lokawisata Baturaden sangat sejuk dan indah. Anda dapat melihat pemandangan Kota
Purwokerto, Pulau Nusa Kambangan, juga beberapa pantai indah di daerah Cilacap.
Baturaden sendiri memiliki banyak objek wisata yang menarik dikunjungi seperti Taman
Bitanin yang memiliki beragam tanaman dan bunga langka, di antaranya bunga havana,
daun dewa, antarium lipstick, palem paris, dan widoro laut yang tak hanya dipamerkan,
juga dijual sebagai souvenir.
Pancuran Pitu
Dari Taman Bitanin di Lokawisata Baturaden kita dapat melanjutkan perjalanan ke Curug
Gede, sebuah air terjun cantik di Desa Ketenger yang terletak 3 km dari pusat Baturaden.
Tidak jauh dari situ juga ada sebuah pemandian air panas, Pancuran Pitu yang bersuhu
sekira 60 hingga 70 derajat Celsius. Pancuran pitu ini merupakan sebuah pancuran yang
airnya berasal dari perut Gunung Slamet. Pancuran tersebut berjumlah tujuh (pitu, jawa).
Ada lagi satu tempat pemandian air panas, Baturaden juga memiliki pemandian yang
dipercaya menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu Pancuran Telu. Baturaden pun
memiliki kolam sumber air murni, Telaga Sunyi. Baturaden ternyata turut dibuka untuk
lokasi perkemahan. Bagi pengunjung yang ingin bermalam di Baturaden, Anda dapat
mendirikan tenda di Wana Wisata, sebuah hutan hijau yang berjarak 2 km dari Baturaden
dan sangat pas untuk berkemah bersama keluarga.
Ada beberapa jenis wawancara yang dapat kita temui dalam kegiatan sehari-jari. Pertama
adalah wawancara berita Yaitu berita yang dilakukan untuk memperoleh keterangan,
konfirmasi atau penanganan suatu masalah. Kedua wawancara pribadi yaitu wawancara
yang dilakukan untuk memperoleh data tentang pribadi dan pemikiran interview.
Ketiga wawancara eksklusif yaitu wawancara yang dilakukan seorang wartawan atau lebih
secara khusus berkaitan dengan masalah tertentu. Keempat wawancara sambil lalu Yaitu
wawancara yang dilakukan tidak secara khusus dan berlangsung secara kebetulan. Kelima
yaitu awancara keliling Yaitu wawancara yang dilakukan dengan menghubungi berbagai
interview terpisah namun ada kaitannya dengan berita yang ditulis.
Bentuk percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan dua pihak (pewawancara dan
orang yang diwawancarai) dinamakan wawancara. Tujuan wawancara adalah untuk
mengungkapkan pendapat tokoh atau narasumber tentang suatu hal. Kegiatan wawancara
sebenarnya menjadi efektif dan efisien apabila Anda mengetahui teknik dan rencana
wawancara dengan benar. Teknik wawancara bermacam-macam. Jika Anda melakukan
wawancara terhadap seseorang, Anda dapat memakai teknik individual atau perorangan.
Kegiatan wawancara ini bisa sedikit berbeda tergantung pada orang, tempat, waktu, dan
hal yang dibicarakan.
Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung
dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan
ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik, gunakan
apa menanyakan hal atau benda, siapa menanyakan orang, di mana menanyakan
tempat berada, mengapa menanyakan sebab, bagaimana menanyakan keadaan,
kapan menanyakan waktu .Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan
tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun (kita dapat
mengajukan pertanyaan sesuai dengan suasana percakapan).
Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang
simpatik.
Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah
pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal
kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan
persoalan yang menjadi topik Anda.
Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar
keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
Hormati petunjuk narasumber dan hindari pertanyaan yang menyinggung dan
menyudutkan narasumber.
Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan
terima kasih dan mohon maaf !
Ada beberapa macam kata depan berdasarkan fungsi-fungsinya di dalam kalimat, berikut
ini adalah jenis-jenis kata depan:
1. Kata depan yang menyatakan arah asal yaitu dari. Contoh: Pamanku datang dari
Surabaya halaman membawa oleh-oleh untuk aku.
2. Kata-kata depan yang menunjukan tempat keberadaan diantaranya ialah pada, di,
dalam, antara, dan atas. Contoh: aku akan pergi bertamasya bersama ayah pada hari
Sabtu.
3. Kata depan yang digunakan untuk menunjukan pelaku ialah oleh. Contoh: Bunga itu
ditanam oleh ibu di vas bunga.
4. Kata depan yang digunakan untuk menunjukan arah tujuan diantaranya ialah
kepada, akan, ke dan terhadap. Contoh: Ayah mengajakku pergi ke rumah paman di
Makasar.
5. Kata depan yang digunakan untuk menandakan alat atau cara, diantaranya ialah
dengan dan berkat. Contoh: Ayah memotong rumput di depan rumah dengan
menggunakan gunting besar.
Kata depan termasuk dalam unsur pembentuk kalimat . Tanpa kata depan kadang kadang
suatu rangkaian kata tidak dapat menjadi kalimat dan maknanya menjadi kabur . Contoh :
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.
Misalnya:
kepada
keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus
dipisah, "ke luar")
kemari
daripada
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal
bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau
"where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi
pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia.
Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung
untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan
bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari, termasuk dalam penulisan
keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang
cukup untuk menterjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata
"di mana". Contoh-contoh:
di mana tempat
di mana dengan
Acara berikutnya adalah Kuis Remaja di mana Kris Aria sebagai presenternya.
(seharusnya) Acara berikutnya adalah Kuis Remajadengan Kris Aria sebagai
presenternya.
di mana yang
di mana (subklausa)
Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap
melecehkan artis itu. (seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut
untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu.
Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang
mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata
depan maupun sebagai awalan.
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata
tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam
bentuk "di mana-mana". Contoh
Di mana ia menginap?
Kami akan berunding di mana ia akan menginap.
Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap.
Ia dapat menginap di mana-mana.
Bagi siswa sebuah sekolah tentu tidak asing dengan perpustakaan sekolah. Perpustakaan
sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi
pendidikan di sekolah. Keberadaannya pun menyatu dengan lingkungan sekolah yang
bersangkutan. Untuk dapat menjadi anggota sebuah perpustakaan, baik perpustakaan sekolah
maupun perpustakaan umum melalui sebuah proses, yaitu proses pendaftaran. Ketika mendaftar
menjadi anggota perpustakaan harus mengisi sebuah formulir pendaftaran yang berisi pertanyaan
seputar identitas calon pendaftar.
Formulir pendaftaran anggota peerpustakaan tersebut berisi kolom isian sebagai berikut (catatan :
untuk masing-masing daerah mungkin berbeda bentuknya ) 1) Nama lengkap : silahkan diisi
dengan nama anda, 2) Tempat tanggal lahir : berisi tempat, tanggal-bulan-tahun lahir anda, 3) Jenis
kelamin : silahkan isi dengan jenis kelamin anda (laki-laki/perempuan), 4) Nomor anggota :
biarkan kosong (diisi oleh petugas), 5) Sekolah : tuliskan asal sekolah anda, 6) Alamat rumah :
tuliskan alamat rumah anda dengan lengkap, 7) Nomor telepon : tuliskan nomor telepon anda.
Setelah formulir diisi dengan benar jangan lupa tuliskan tanggal pendaftaran, nama dan tanda
tangan calon anggota perpustakaan. Selanjutnya formulir yang telah diisi diserahkan kepada
petugas perpustakaan. Biasanya setelah proses pendaftaran selesai, anggota perpustakaan akan
menerima kartu anggota yang digunakan untuk meminjam buku di perpustakaan tersebut.
Berikut ini contoh formulir pendaftaran anggota perpustakaan yang sudah diisi :
KARTU PENDAFTARAN
Mohon agar dicatat sebagai anggota Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Banyumas.
Selanjutnya kami sanggup menaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Perpustakaan.
Purwokerto, 27 Agustus 2012
Namun sebelum ada weselpos instan jika kita akan mengirimkan uang kita harus
menuliskannya di sebuah kartu wesel. Wesel pos adalah surat pos untuk mengirimkan
uang melalui kantor pos. Blangko wesel pos ada dua macam, yaitu Wesel Pos Dalam Negeri
dan Wesel Pos Luar Negeri. Wesel Pos Dalam Negeri digunakan untuk mengirim uang
kepada seorang/instansi yang tinggal di wilayah Indonesia. Sedangkan Wesel Pos Luar
Negeri digunakan untuk mengirim uang kepada seseorang/instansi yang berada di luar
negeri.
Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat. Masing-masing kalimat dapat berdiri sendiri. Kalimat
Majemuk Setara dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Kalimat majemuk setara sejalan ialah kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa
kalimat tunggal yang bersamaan situasinya.
Contoh :
Agus pergi ke sekolah, Budi berangkat ke sawah, sedang Galan pergi ke kebun
binatang.
Contoh :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan
antara lain ialah: sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun,
biarpun, kendatipun, jangankan, namun.
Contoh :
Kata-kata penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara yang
menyatakan sebab akibat antara lain ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.
Mengubah Puisi ke dalam bentuk Prosa atau disebut parafrase. Yang dimaksud parafrase adalah
mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa). Hal itu berarti bahwa puisi yang tunduk pada
aturan-aturan puisi diubah menjadi prosa yang tunduk pada aturan-aturan prosa tanpa mengubah
isi puisi tersebut. Lebih mudahnya parafrase puisi adalah memprosakan puisi. Perlu diketahui
bahwa parafrase merupakan metode memahami puisi, bukan metode membuat karya sastra.
Dengan demikian, memparafrasekan puisi tetap dalam kerangka upaya memahami puisi.
Berikut ini langkah-langkah parafrase puisi :
Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya.
Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap
isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam
bentuk prosa.
Hampa
:kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
HAMPA
:kepada Sri
Sumber : kelasmayaku.wordpress.com
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
siang tadi.
Karya: Taufiq Ismail
Karangan Bunga
(Ada) tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu(,)
Datang ke Salemba
(pada) sore itu(.)
(Mereka berkata sambil menyerahkan sebuah karangan bunga(:)
Ini dari kami bertiga(,)
Pita hitam pada (sebuah) karangan bunga(.)
Kami serahkan ini(,) sebab kami ikut berduka
bagi kakak (kami) yang ditembak mati
(pada) siang tadi.
Menanggapi Rubrik Khusus
Rubrik adalah kepala karangan (ruangan tetap) dalam surat kabar, majalah, dan
sebagainya. Rubrik yang dimaksud di sini adalah rubrik khusus anak. Banyak sekali rubrik
yang dikhusukan untuk anak. Dengan rubrik ini diharapkan anak-anak dapat memperoleh
pengetahuan yang mereka perlukan. Majalah anak juga sangat banyak yang memberikan
informasi untuk anak.
Tentunya untuk mengetahui informasi apa yang ada dalam sebuah artikel diperlukan
langkah-langkah yang jelas. Dalam membaca sekilas artikel, ada beberapa langkah yang
harus diterapkan, antara lain sebagai berikut.
KOMPAS.com - Setiap orang tua pasti bangga jika anaknya sudah mampu berpuasa
seharian penuh. Sebagai hadiahnya, menyediakan menu makanan berbuka yang
disukainya. "Orang tua berpendapat bahwa makanan berbuka penting untuk memenuhi
kembali asupan gizi mereka," ungkap Nutrisionis, Emilia Achmadi, MS, RD, dalam acara
media gathering Meadjohnson di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebenarnya anggapan ini tidak salah, namun yang disayangkan adalah orang tua masih
kurang memperhatikan kebutuhan nutrisi anak saat sahur. Emilia mengungkapkan,
dibanding dengan saat berbuka, justru sahur punya peranan lebih penting terhadap
kebutuhan nutrisi anak. "Sahur merupakan saat terpenting bagi anak untuk bisa
mempersiapkan dirinya berpuasa seharian penuh. Jika nutrisinya tidak lengkap maka ia
akan merasa cepat lemas, dan kurang konsentrasi dalam beraktifitas," bebernya.
Sampai saat ini, Emilia mengungkapkan masih banyak orang tua yang cenderung asal-
asalan untuk mempersiapkan makan sahur tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi anak.
"Jangan biasakan untuk sahur asal-asalan, ajak anak untuk bisa berpuasa dengan sehat
tanpa menghambat pertumbuhan dan aktifitas sehari-harinya," sarannya.
Kamu dapat memberikan tanggapan terhadap isi artikel di atas. Tanggapan itubisa berupa
saran, pertanyaan, atau kritik. Caranya sebagaiberikut.
2. Kritik :
Artikel di atas memberikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi anak saat berpuasa.
Menurut saya artikel tersebut akan lebih menarik lagi jika ditambahkan dengan jumlah
nutrisi yang dibutuhkan seorang anak dalam satu hari.
3. Pertanyaan :
Artikel di atas sangat membantu para ibu dalam menyiapkan makan sahur untuk anak-
anaknya. Pertanyaan saya adalah : "Apakah semua ibu-ibu mengetahui nutrisi apa saja
yang dibutuhkan anak sehari-hari ?
Imbuhan Me
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Minggu, September 16, 2012
Seringkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat
digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi
sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan
kata dasar atau bentuk dasarnya. Imbuhan mana yang harus digunakan tergantung pada
keperluan penggunaannya didalam pertuturan.
Untuk keperluan pertuturan itu sering pula sebuah kata dasar atau bentuk dasar yang
sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan imbuhan lain. Salah satu fungsi imbuhan me-
adalah membentuk kata kerja aktif.
Jenis imbuhan
Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:
Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran.
Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-
Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya
Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran.
ber-an
di-kan dan di-i
diper-kan dan diper-i
ke-an dan ke-i
me-kan dan me-i
memper-kan dan memper-i
pe-an
per-an
se-an
ter-kan dan ter-i
Awalan me-
Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut:
tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh
meluluh, me- + makan memakan.
me- mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- +
baca membaca, me- + pukul memukul*, me- + vonis memvonis, me- +
fasilitas + i memfasilitasi.
me- men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- +
datang mendatang, me- + tiup meniup*.
me- meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me-
+ kikis mengikis*, me- + gotong menggotong, me- + hias menghias.
me- menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom
mengebom, me- + tik mengetik, me- + klik mengeklik.
me- meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu menyapu*.
Berkemah
Hari ini siswa kelas IV SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Kegiatan berkemah
dilaksanakan untuk melatih kemandirian para siswa. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid
sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat menuju Bumi
Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati
perjalanan.
Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan
acara api unggun. Ada empat regu yang mengisi acara api unggun tersebut. Ada yang
bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya.
Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul
keseriusan, terjadi juga peristiwa peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Kegiatan ini
benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan.
1. Kata tanya siapa menanyakan orang (pelaku, penderita). Contoh : Siapa yang sedang
berkemah ? ( siswa kelas IV SDN Maju Pintar )
2. Di mana menanyakan tempat. Contoh : Di mana api unggun dilaksanakan ? ( di
tengah lapangan )
3. Ke mana menanyakan tujuan. Contoh : Ke mana mereka pergi pada hari Sabtu ? (
Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu )
4. Dari mana menanyakan asal. Contoh : Dari mana asal bahan makanan yang mereka
masak ? ( sumbangan orangtua siswa )
5. Mengapa menanyakan alasan. Contoh : Mengapa mereka pergi berkemah ? (untuk
melatih kemandirian )
6. Kapan menanyakan waktu. Contoh : Kapan mereka berangkat ke bumi perkemahan
? ( hari Sabtu )
7. Berapa benanyakan jumlah. Contoh : Berapa regu yang mengisi acara api unggun ? (
empat regu )
Marpaung adalah anak yang rajin. Setiap ada PR dari guru di sekolah, dia selalu
mengerjakan dengan baik, bahkan dia mengerjakan lebih dahulu. Dia tidak pernah
menunda-nunda pekerjaan. Begitu pula jika ada pekerjaan rumah dari orang tuanya. Dia
juga mengerjakannya dengan rajin. Pekerjaan seperti memberi makan ayam dan
membersihkan ruang selalu dikerjakan dengan baik.
Pikiran pokok dari paragraf di atas adalah Marpaung anak yang rajin. Kata rajin dapat
ditunjukkan dengan kalimat selalu mengerjakan PR, membantu pekerjaan orang tua,
memberi makan ayam, dan lain sebagainya.
Dari paragraf di atas dapat ditentukan beberapa kalimat tanya yang sesuai, misalnya :
Bagaimana sifat Marpaung ?
Apa saja yang dilakukan Marpaung di rumah ?
Berikut ini contoh soal menentukan isi bacaan.
Contoh 1 :
Mengharumkan Sekolah
Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih. Untuk memperlancar
kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alat-alat kebersihan, seperti sapu dan
kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih pada minggu ini tidak hanya sekedar membersihkan
lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan gerakan mengharumkan sekolah.
Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa lebih kerasan dan
kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan lancar. Oleh karena itu, baik para guru
maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan keharuman sekolah.
Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang kelas. Ini menjadi
tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan dipel, meja kursi ditata.
Selanjutnya, kelas dan ruang diberi pengharum ruangan. Selain itu, kamar kecil juga
diharumkan.
1. Siapa yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas ?
a. Seluruh warga sekolah
b. Siswa kelas VI
c. Para penghuni kelas
d. Bapak dan ibu guru
Yang bertanggung jawab mengharumkan ruang kelas adalah seluruh warga sekolah (para
guru dan para siswa)
Contoh 2 :
Semua Anak Usia Sekolah Tertampung
Penerimaan Siswa Baru (PSB) baru akan dimulai pertengahan Juni. Namun, Dinas
Pendidikan sudah mempersiapkan infrastruktur, diantaranya membangun gedung sekolah
dan ruang kelas baru. Tujuanya supaya kekurangan daya tampung di sekolah negeri yang
terjadi setiap tahun bisa teratasi.
Ketika membaca teks percakapan, lafal harus jelas, intonasi harus tepat, jeda, dan gerakan
tubuh sesuai dengan isi percakapan.
Contoh 1 :
Agus: "Wah, Don. Aku mulai bingung dengan jalan ini."
Doni: "Sepertinya kita tersesat."
Agus: "Iya, lalu kita harus bagaimana?"
Doni: "Kita tanya saja pada orang sekitar sini." Isi percakapan di atas adalah Dodi dan
Dimas yang tersesat di jalan. Dapat dilihat pada dialog yang diucapkan Dodi: "Sepertinya
kita tersesat."
Contoh 2 :
Ani :"Kita harus segera menyelesaikan tugas ini."
Wito :"Benar. Ayokita segera menyelesaikannya. Meskipun tugas ini sulit, kita harus
berusaha."
Sukri:"Tapi tugas ini sangat sulit. Sudahlah kita minta bantuan orang lain saja."
Wito :"Jangan begitu. Kita harus tetap berusaha. Saya yakin kita bisa. Kita tidak perlu minta
bantuan orang lain."
Ari :"Betul. Kita harus semangat dan pantang berputus asa."
Isi dari percakapan di atas adalah : Kita harus semangat dan pantang berputus asa dalam
mengerjakan sesuatu. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Ari : "Betul. Kita harus
semangat dan pantang berputus asa."
Contoh 3 :
Dimas :"Kemarin kamu pergi ke rumah pamanmu, ya ?"
Leo :"Benar."
Dimas :"Apakah kamu tahu mata pencaharian penduduk kampung tempat pamanmu
tinggal?"
Leo :"Tentu saja aku tahu. Sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."
Dimas :"Memang kampung pamanmu di dekat pantai?"
Leo :"Wah, dekat sekali ! Jarak dari rumah ke pantai sekitar 1 kilometer."
Isi percakapan di atas adalah : Sebagian besar mata pencaharian penduduk pantai sebagai
nelayan. Dapat dilihat pada kalimat yang diucapkan Leo : "Tentu saja aku tahu. Sebagian
besar mata pencaharian mereka sebagai nelayan."
Melengkapi Percakapan
Biasanya dalam soal penyajian percakapan disajikan dalam bentuk rumpang(belum
lengkap). Untuk melengkapi percakapan dapat dilakukan dengan memperhatikan kalimat-
kalimat sebelum dan sesudahnya. Kalimat-kalimat tersebut harus saling berhubungan.
Perhatikan contoh berikut ini :
Contoh 1 :
Burhan : "Bapak saya pagi ini dirawat di rumah sakit. Kondisinya sangat gawat."
Indra : "......"
Burhan : "Terima kasih. Ya, mudah-mudahan saja cepat sembuh."
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "O, ya ? Semoga beliau
cepat sembuh."
Contoh 2 :
Dewa : "Apa yang sedang kau perhatikan ?"
Agus : " Lihat gambar pada papan, ada gambar seorang ibu, bapak, dan anak yang sedang
tersenyum dengan manis sekali !"
Dewa : "......"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Sungguh mengesankan
iklan itu !"
Contoh 3 :
Ari : "Ke mana kamu kemarin, Ira?"
Ira : "Kemarin aku pergi menengok kakek."
Ari : "........"
Ira : "Di desa."
Ari : "Wah, senang dong, bisa bermain-main ke desa!"
Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah : "Di mana rumah
kakekmu?"
Contoh 2 :
Pak Harun :"Untuk menghadapi ujian nasional Bapak akan membimbing kalian beljar."
Siswa :"Bimbingan akan diadakan di mana Pak?"
Pak Harun :"Bimbingan akan diadakan di kelas ini setengah jam setelah pelajaran selesai."
Siswa :"Ua, Pak."
Percakapan antara Pak Harun dan Siswanya membicarakan tentang kegiatan persiapan
menghadapi ujian nasional. Karena itu topik dari percakapan tersebut adalah Persiapan
menghadapi ujian nasional.
Contoh 3 :
Ida :"Sudah dengar kabar, Wati sakit ?"
Ani :"Belum, sakit apa?
Ida :"Katanya kena DB. Kita besuk, yuk !"
Ani :"Baik, aku tunggu di rumahku."
Ida :"Ya, aku segera ke rumahmu,"
Percakapan antara Ida dan Ani membicarakan tentang rencana mereka untuk membesuk
Wati di rumah sakit. Karena itu topik dari percakapan tersebut rencana Ida dan Ani
membesuk Wati di rumah sakit.
Menemukan Pikiran Pokok Teks Bacaan
Penulis Tugino thok Diterbitkan alarm_on Jumat, September 28, 2012
Menemukan Pikiran Pokok Teks Bacaan. Setiap bacaan pasti memiliki pikiran pokok.
Pikiran pokok terdapat dalam kalimat yang paling umum, dijelaskan oleh kalimat lain, dan
kata kuncinya selalu diulang-ulang. Pokok pikiran adalah suatu hal yang dibahas atau
diungkapkan dalam sebuah bacaan. Pokok pikiran diungkapkan dengan kata-kata atau
frase. Letak pokok pikiran di awal paragraf disebut (deduktif), di akhir paragraf disebut
(induktif), dan di awal dan di akhir paragraf adalah (deduktif-induktif).
Dalam paragraf berjenis narasi dari deskripsi utama dapat tersebar di seluruh kalimat.
Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf dan
biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat
lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan
penjelasan tambahan atau detail dari rincian pokok suatu paragraf. Suatu paragraf yang
baik adalah terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai
keseluruhan tulisan serta kalimat yang satu dan yang lain saling berkaitan dan
berhubungan dengan wajar.
Gagasan utama, Gagasan pokok, Pokok pikiran, Pokok masalah, Pikiran utama, Inti
paragraf, Inti masalah, Masalah utama,
Pada dasarnya, semua istilah di atas sama saja. Sehingga, jika ditanyakan pengertian
gagasan utama, jawabannya sama seperti ide pokok, yaitu inti suatu bacaan. Demikian juga
jika yang ditanyakan gagasan pokok, pokok pikiran dan lainnya, jawabannya juga sama,
yaitu inti suatu bacaan.
Contoh 1 :
Pergi ke Kantor Pos
Jam menunjukkan pukul 13.00 ketika Lusi pulang sekolah. Setelah makan, Lusi istirahat
sambil menonton acara televisi. Siang itu ibu berencana pergi ke kantor pos. Ia akan
mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak Lusi tinggal di Pulau Penang Malaysia. Lalu,
ibu mengajak Lusi pergi ke kantor pos. Letak kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.
Mereka berangkat naik sepeda motor. Sebelumnya, mereka mampir ke pom bensin terlebih
dahulu yang berada di depan rumah Lusi. Setelah itu, perjalanan diteruskan ke arah barat
melewati kantor kejaksaan dan terminal. Kemudian belok kanan ke arah utara melewati
Mal Surya. Lalu belok ke kiri sampai di ujung jalan belok ke kanan. Akhirnya, sampailah di
kantor pos.
Dalam perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan itu
dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk membeli boneka.
Contoh 2 :
Banyak yang dapat kita kerjakan untuk membantu sesama manusia. Jean Henry Dunant,
misalnya, untuk membantu korban peperangan, ia telah memelopori berdirinya Palang
Merah Internasional pada tahun 1963.
Di Indonesia, kita mengenal nama Palang Merah Indonesia (PMI). PMI berdiri tanggal 17
September 1945. Ketua Pengurus Besar, PMI, saat itu adalah Drs. Mohammad Hatta. Beliau
dibantu oleh Ketua Pengurus Harian, Dr. Buntaran Martoatmojo.
Tujuan PMI dahulu tidaklah berbeda dengan tujuan Palang Merah Internasional, yaitu
membantu para korban perang tanpa membedakan suku, bangsa, negara, dan agama.
Sekarang, tujuan PMI berkembang luas. PMI ikut membantu meringankan beban penderita,
seperti korban letusan gunung berapi, korban banjir, korban kecelakaan, lalu lintas, korban
wabah penyakit, dan korban kebakaran.
Tujuan kemanusiaan seperti itu melibatkan pula para pelajar. Pelajar sering membeli dan
mengedarkan kupon Palang Merah Indonesia dan mengumpulkan makanan ataupun
pakaian. Bahkan, di sekolah lanjutan, terbentuk pula kelompok Palang Merah Remaja
(PMR). Tugas mereka, antara& lain ikut membantu menjaga kesehatan teman-teman di
sekolah. Pelajar yang telah berusia 17 tahun ke atas dapat menyumbangkan darah atau
menjadi donor. Semuanya itu mereka lakukan dengan ikhlas demi membantu sesama
manusia.
Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.;
Allah
Yang Maha Pengasih
..dan Kami turunkan kepadamu..
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Ricky Subagya
Viera Aningtyas
Muhammad Alif Rizaldi
Ayu Wulandari
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
suku Jawa
bangsa Jerman
Catatan: Huruf kapital tidak dipakai untuk kata 'bangsa', 'suku', dan 'bahasa' yang
mengawali sebuah nama.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Pertempuran Medan Area
Proklamasi Kemerdekaan
hari Minggu
Idul Adha
Asia Selatan
Asia Tenggara
Jazirah Arab
Selat Karimata
Kota Purwokerto
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara, badan, lembaga pemerintahan,
dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali konjungsi.
Departemen Perindustrian
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah,
surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti: di, ke, dari, yang, dan untuk,
yang tidak terletak pada posisi awal.
Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Dr. = Doktor
dr. = Dokter
S. Pd. =Sarjana Pendidikan
Sdr. = Saudara
S.Sos. = Sarjana Sosial
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Catatan: Jika judul karya ilmiah itu memiliki kata konjungsi (kata penghubung), maka huruf
kapital hanya diberikan di huruf pertama setiap kata, sementara huruf pertama kata
konjungsi tetap menggunakan huruf kecil.
Kereta Argo Bromo Anggrek berangkat dari Stasiun Turi Surabaya pukul 08.01 dan
datang di Stasiun Gambir pukul 18.37;
Kereta Argo Wilis berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Bandung
berhenti di Jombang, Kertosono, Madiun, Solo Balapan,Tugu Yogyakarta,
Karanganyar, Kroya, Banjar, dan Tasikmalaya;
Kereta yang berangkat dari Stasiun Balapan menuju Stasiun Gambir adalah Kereta
Argo Dwipangga;
Pernyataan yang sesuai dengan jadwal kedatangan dan keberangatan pesawat di bandara
Juanda di atas adalah :
Pesawat Garuda kode penerbangan GA 361 adalah pesawat yang paling awal
mendarat di Bandara Juanda;
Pesawat Wings Air kode penerbangan IW 1873 tujuan Jakarta berangkat pukul
18.32;
Pesawat Garuda Indonesia kode penerbangan GA 349 datang di bandara Juanda
pukul 19.25 dan berangkat ke Denpasar pukul 19.30;
Pesawat yang datang paling akhir di Bandara Juanda adalah Garuda Indonesia
dengan kode penerbangan GA 349
Pesawat Lion Air kode penerbangan JT 950 datang di Bandara Juanda lebih awal
dari pesawat Airfast kode penerbangan AFE 121;
Pesawat Air Asia kode penerbangan QZ 7621 datang dari Denpasar pukul 19.05;
Jika pesawat Lion Air kode penerbangan JT 586 berangkat ke Jakarta pukul 20.00,
berarti pesawat tersebut pemberangkatannya tertunda 5 menit