Soal :
Jawaban :
1. Ada beberapa situasi yang harus diperhatikan dalam menyampaikan sosialisasi atau
informasi kepada masyarakat dalam menciptakan sebuah komunikasi yang efektif:
Ketahui mitra bicara (audience). Kita harus sangat mengenal dan memahami dengan
siapa kita berbicara. Apakah dengan orang tua, anak-anak, laki-laki atau perempuan,
status sosialnya seperti apa, pangkat, jabatan dan semacamnya. Dengan mengetahui
audinece kita harus cerdik di dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam
menyampaikan informasi atau buah fikiran kita. Artinya, bahasa yang dipakai harus
sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audience kita. Berbicara dengan
orang dewasa tentunya akan sangat berbeda dibandingkan kita berbicara dengan anak-
anak. Begitu pula berbicara dengan atasan tentunya akan sangat berbeda ketika kita
berbicara dengan bawahan atau teman sejawat. Pengetahuan mitra bicara kita pun
harus diperhatikan. Informasi yang disampaikan mungkin saja bukan hal baru bagi mitra
kita, tetapi kalau penyampaiannya dengan menggunakan jargon jargon atau istilah-
istilah khusus yang tidak dipahami oleh mitra, informasi atau gagasan yang kita
sampaikan bisa saja tidak bisa dipahami. Jadi, dengan memperhatikan mitra bicara kita,
kita akan dapat menyesuaikan diri dalam bekomunikasi dengannya.
Ketahui tujuan . Tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita
menyampaikan informasi. Bila kita bermaksud sekedar menyampaikan informasi, tentu
komunikasi bersifat pengumuman. Tetapi bila kita bermaksud membeli atau menjual
barang komunikasi kita akan bersifat negosiasi. Kalau tujuan kita untuk menghibur akan
pula bahasa yang kita gunakan.
Perhatikan konteks.memperhatikan gaya berkomunikasi kepada masyarakat tentu
berbeda jika kita berkomunikasi anatar atasan dan bawahan di lingkungan dunia kerja,
bahkan komunikasi antar sesama atasan maupun sesama bawahan pasti berbeda.itu
lah mengapa harus memperhatikan konteks dalam berbicara kepada lawan bicara kita
Pelajari Kultur. Kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau masyarakat juga
perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Orang Jawa atau Sunda pada umunya dikenal
kelembutannya dalam bertutur kata. Kelembutan bertutur kata akan sangat baik bila
diimbangi dengan cara serupa. Akan tetapi tentu tidak berarti mutlak. Atau orang Batak
yang dikenal bernada tinggi dalam bertutur kata. Apakah ketika orang Jawa dan orang
Sunda bertemu dalam satu bentuk komunikasi, lantas mereka harus saling merubah
budaya, bahasa dan kebiasaan? Tentu saja tidak demikian. Yang penting adalah pelaku
komunikasi harus memahami kultur mitra berbicaranya sehingga timbul saling
pengertian dan penyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi. ”When in Rome, do as the
Romans do.”
Pahami Bahasa. Bahasa menunjukkan bangsa, artinya bahasa dapat menjadi ciri atau
identitas suatu bangsa. Berbicara identitas berarti berbicara harga diri atau kebanggaan.
Dengan memahami bahasa orang lain berarti berusaha menghargai orang lain. Tetapi
memahami bahasa`di sini tidak berarti harus memahami semua bahasa yang diapakai
oleh mitra bicara kita. Dalam hal ini kita harus memahami gaya masing-masing audience
dalam berbahasa. Anak muda dengan gayanya sendiri, orang kantoran, pedagang dan
atau seniman. Masing-masing kelompok dan jenis pekerjaan atau usia orang tersebut
memiliki gaya dalam berbahasa.
2. Solusi yang harus dilakukan oleh seorang komunikator pemerintahan, pada saat
menyampaikan sosialisasi atau informasi kehabisan atau kelupaan topik yang akan
disampaikan adalah kita dapat mengalihkan topik pembicaran untuk sementara waktu
sembari untuk mengingat topik atau pun Ketika kita sudah kehabisan informasi
menanyakan kabar mereka bagaimana situasi di tempat mereka tinggal saat ini kendala
apa saja yang mereka alami sharing dengan masyarakat merupakan beberapa solusi
untuk membantu kita yang nantinya akan menjadi komunikator pemerintahan yang akan
terjun langsung dan mengabdi untuk masyarakat.
2. Pesan
Pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan
kepada penerima. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun pesan non verbal. Untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya masalah, pengirim harus :
Menggunakan terminologi yang tepat.
Berbicara dengan jelas.
Waktu pengiriman pesan disesuaikan dengan kesiapan penerima pesan untuk
mendengarkan atau menerima pesan.
Menggunakan volume suara yang sesuai.
Pesan yang disampaikan hendaknya bersifat inklusif dan informatif. Inklusif artinya
bahwa pesan berisi segala sesuatu yang diperlukan oleh penerima pesan untuk
memahami maksud pengirim. Informasi artinya pesan merupakan sesuatu yang ingin
diketahui oleh penerima pesan.
3. Penerima/komunikan/komunikate/receiver
Penerima pesan membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untuk itu,
penerima pesan harus memegang kendali atas seluruh proses komunikasi yang
berlangsung. Agar penerima pesan memegang kendali, adalah penting bagi penerima
pesan untuk yakin bahwa pengirim pesan memahami apa yang diinginkan oleh
penerima pesan dan mengapa mereka menginginkannya.
Aktif mendengarkan adalah suatu proses yang digunakan oleh penerima pesan untuk
memfasilitasi komunikasi dan meningkatkan penampilan. Dalam artian, penerima pesan
aktif dalam proses komunikasi. Agar penerima pesan dapat mendengarkan dengan aktif,
hal-hal yang perlu dilakukan oleh penerima pesan adalah :
Fokus perhatian pada pesan yang disampaikan dengan memberikan momen prioritas.
Jika memungkinkan melihat atau melakukan kontak mata kepada pengirim pesan.
Mendengar dan melihat isi pesan tidak langsung atau non verbal sama baiknya ketika
mendengarkan kata-kata. Perhatikan petunjuk non verbal yang menyajikan informasi
berdasar pada apa yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan. Persepsi yang
diberikan oleh penerima pesan terhadap pesan dan pengirim pesan dapat berbeda.
Pilihan kata, nada suara, posisi tubuh, geture dan gerakan mata merefleksikan perasaan
dibalik kata-kata yang diucapkan.
Menjaga pikiran tetap terbuka dan hindari penilaian.
Melakukan verfikasi terhadap apa yang didengar atau disampaikan. Jangan berasumsi
bahwa persepsi yang diberikan terhadap pesan merupakan bentuk persetujuan dengan
tujuan pengirim pesan. Berikan umpan balik yang tepat kepada pengirim pesan.