a. Sebagai pembawa pesan atau informasi dari pihak pemberi pesan (yang menyelenggarakan
acara) kepada penerima pesan (Audience) yg menghadiri acara tsb sehingga MC adalah seorang
komunikator.
c. Sebagai pemandu untuk mengendalikan umpan balik ( respon ) dari isi pesan yang
disampaikan.
Komunikasi ialah :
Pemberian pesan berupa pengertian, informasi pengetahuan kepada penerima pesan dengan
maksud menggugah partisipasi, agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama.
Dengan demikian, komunikasi mempunyai beberapa komponen /unsur,
yaitu :
Tujuan komunikasi.
Tujuan komunikasi adalah untuk mencapai pengertian dan sikap yang sama, atau kesamaan
bahasa terhadap suatu masalah, sehingga partisipasi yang timbul sesuai dengan yang diharapkan,
sebagai akibat komunikasi, yaitu :
Jadi proses komunikasi pasti punya tujuan tertentu, yaitu mempengaruhi penerima pesan, untuk
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan pemberi pesan.
Hal ini jelas dalam kaitannya dengan tugas MC yang selalu punya tujuan dalam menyampaikan
informasi, serta mengharapkan respon/umpan balik secara langsung dari khalayak yang dihadapi.
Contoh :
Saat seorang Pembawa Acara (M.C.) memberitahukan kepada hadirin bahwa Gubernur Kepala
Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X hadir ditempat upacara
berlangsung mempersilahkan hadirin untuk berdiri.
Pembawa Acara :
"Hadirin yang terhormat, Bapak Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan
Hamengkubuwono X berkenan memasuki tempat upacara. Hadirin dimohon berdiri "
Mengingat ciri tersebut, seorang MC hendaknya mempertimbangkan dengan baik, ucapan yang
akan disampaikan, waktu/saat menyampaikan, serta menyampaikan informasinya.
a. Agar pesan yang disampaikan jelas, materi yang dibawakan hendaknya difahami dikuasai
sungguh-sungguh dengan upaya mengumpulkan bahan sebanyak mungkin dari materi itu.
b. Agar penerimaan pesan dalam situasi yang tepat, hendaknya MC menguasai situasi dan saat
menyampaikan informasi. apakah khalayak/audience telah siap atau belum.
Sebagai misal : Saat khalayak/audience tengah memberi applause (tepuk tangan) kepada
seseorang yang usai memberi sambutan, jangan segera disambung dengan menyampaikan acara
berikutnya, tapi tunggu, sampai applause itu mereda.
c. Agar cara yang digunakan efisien, MC hendaknya memahami betul keadaan audience yang
dihadapinya, misalnya latar belakang pendidikan, sosial budaya, ekonomi, dan lain sebagainya,
sehingga dapat dipilih bahasa dan cara yang paling mudah dipahami.
Media yang dipakai adalah tatap muka, sehingga MC secara spontan/bersamaan waktunya, akan
mengetahui respons (umpan balik) yang timbul dari proses komunikasi.
Ini berbeda dari komunikator (penyiar) lewat media radio/televisi. Seorang komuni-kator/penyiar
radio/televisi akan mengetahui respons beberapa saat kemudian atau membutuhkan waktu
tertentu.
Hal ini karena media yang dipergunakan menghalangi komunikator/penyiar melihat keadaan
langsung respon audience. Sedangkan bagi seorang MC yang mempergunakan media tatap muka
karena berada diantara audience, tidak ada yang menghalanginya.
Hal yang demikian, menguntungkan tapi juga merugikan.
a. MC akan bisa memperbaiki atau mengubah tehnik penyampaian informasinya, apabila dilihat
perhatian atau umpan balik audience kurang memuaskan.
b. MC bisa menjalin interaksi langsung dengan khalayak, sehingga mengakrabkan hubungan
dengan khalayak/hadirin yang dihadapinya, yang menjadi jembatan berhasilnya penyampaian
informasi.
c. Busana, sikap, mimik akan membantu daya tarik audience untuk berminat mengikuti acara
yang dipandu oleh M.C.
7. Kemampuan berbahasa.
Terutama mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, bahasa daerah yang
secukupnya dan sedikit bahasa Inggris, meliputi penulisan sebagai penyiapan bahan/materi acara,
maupun pengucapannya.
a. Penulisan :
Mampu menyusun kalimat yang baik, merangkai kata yang tepat sebagai pegangan dalam
menunaikan tugas MC, memahami arti singkatan-singkatan populer yang banyak dipakai
ditengah masyarakat.
b. Pengucapan :
Mengucapkan setiap kalimat, kata, dengan baik dan benar.
Pemenggalan kalimat yang tepat. Terutama bahasa Inggris lebih diperhatikan pengucapan ini
agar tidak menimbulkan salah arti.
Misalnya : Head, hart, health.
Lakukan seperti diatas kemudian lepaskan perlahan sambil mengucapkan kata-lata yang sulit.
Misal : Klasifikasi, Klarifikasi, Intrepetasi, dll.
8 . Pengetahuan umum.
a. Protokoler :
Struktural jabatan dalam pemerintahan,simbol-simbol negara, dll
b. Seni pentas.
Mempunyai wawasan yang cukup mengenai seni pentas, seperti seni tari, seni suara, seni drama,
lawak terutama mengenai asalnya, bentuknya, latar belakangnya, tokoh-tokohnya.
C. Upacara adat.
Memahami makna dari upacara adat dari berbagai daerah, terutama upacara adat pengantin,
supitan, syukuran. Juga kekayaan budaya pakaian adat.
TEKNIK MEMBAWAKAN :
Untuk upacara bendera, M.C. tidak perlu menambah kata-kata lain,
cukup membaca seperti dalam susunan acara, kecuali pada acara pembukaan dan penutup.
CONTOH :
1. PEMBUKAAN.
MC : " Upacara bendera tanggal 17 Oktober 2006 segera di mulai. Peserta upacara disiapkan"
2. PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA.
MC : " Pembina Upacara memasuki lapangan upacara " Catatan : Bila upacara diadakan untuk
suatu peringatan Hari jadi/peringatan tertentu, nama Pembina Upacara dapat disebutkan
namanya.
CONTOH :
MC : " Pembina Upacara, Bapak Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan
Hamengku Buwono X berkenan memasuki lapangan upacara ".
ATAU :
MC : " Pembina Upacara, Bapak Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan
Hamengku Buwono X menempatkan diri ".
Ini karena beliau sudah hadir di Tribune kehormatan saat upacara akan dimulai.
Misalnya di Kridosono, Mandala Krida dan lain sebagainya.
14. PENUTUP.
MC : " Upacara bendera tanggal 17 Oktober 2006, telah selesai. Peserta Upacara dibubarkan "
Apabila upacara diadakan untuk peringatan tertentu, disebutkan peringatan yang dimaksud.
LAIN-LAIN .
1. Untuk kelancaran upacara, baik yang diadakan rutin setiap tanggal 17 maupun untuk
memperingati Hari Jadi/Peringatan tertentu, perlu diadakan latihan yang diikuti oleh seluruh
perangkat/petugas upacara .
2. Untuk acara penyerahan Surat Keputusan/SK-SK, hendaknya diatur sedemikian rupa, dan
penerima SK perlu mengikuti latihan, meliputi cara berbaris menuju tempat penerimaan SK,
maupun sekembalinya menerima SK.
Latihan terakhir dilakukan satu jam menjelang Upacara dimulai.
B. PELANTIKAN PENGURUS.
1. PEMBUKAAN.
2. PEMBACAAN SURAT KEPUTUSAN (NAMA-NAMA YANG DISEBUT DALAM
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN LANGSUNG MENEMPAT-AN DIRI).
3. PELANTIKAN.
4. SAMBUTAN PELANTIKAN.
5. DOA.
6. PEMBERIAN UCAPAN SELAMAT DAN RAMAH TAMAH.
7. PENUTUP .
TEKNIK MEMBAWAKAN :
Acara yang tersusun diatas biasa dipergunakan untuk pelantikan pengurus organisasi sosial,
organisasi yang bergerak dibidang olah raga misalnya pengurus daerah (Pengda) berbagai
cabang olah raga dan lain sebagainya.
Penyelenggaraan dapat dilakukan dengan 2 (dua) dua cara yaitu :
a. Duduk.
b. Berdiri.
Bila dilaksanakan dengan cara duduk, dan dihadiri tamu undangan maka untuk acara nomor 3
dan seterusnya, hadirin berdiri.
Nomor. 2 : Hadirin yang kami hormati, kita ikuti,.... Pembacaan Surat Keputusan, yang akan
dibacakan oleh : (nama pembacanya).
Kepada yang disebut dalam lampiran Surat Keputusan dimohon menempat-an diri.
TEKNIK MEMBAWAKAN.
Untuk mengantarkan acara Malam Pengantar tugas, atau sering juga di pergunakan istilah "
Pisah Kenal ", " Lepas Sambut " dan lain-lain sifatnya lebih familier, sehingga bisa dimasukkan
mutiara kata, puisi, atau sedikit kejadian-kejadian lucu yang pernah dialami oleh lingkungan
kerja setempat.
Namun hendaknya diingat jangan sampai tambahan-tambahan tersebut menyinggung perasaan
tamu terutama pejabat yang diganti maupun yang mengganti.
Untuk mempersilahkan pejabat baru memberi sambutan, langsung disebut nama dan jabatan
yang baru saja diembannya tanpa harus menyebut bahwa beliau pejabat baru.
Alasan menyebut demikian, karena saat Malam pengantar tugas diselenggarakan telah
dilaksanakan pelantikan dan serahterima jabatan, sehingga beliau resmi menjadi Kakanwil
Diknas .
Pedoman urutan sambutan, dari pejabat terendah ke pejabat tertinggi.
Sedangkan untuk pemberian cinderamata, kebalikannya.
Yaitu dari pejabat tertinggi ke pejabat terendah.
E. ACARA HIBURAN SOFT OPENING