Anda di halaman 1dari 15

SEMESTER 1

1. Sambutan atau khotbah


Sambutan merupakan ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
Sedangkan khotbah, lebih merujuk pada pidato yang menguraikan masalah-masalah keagamaan.
Langkah-langkah membuat kata sambutan atau khotbah :
- tema
- judul
- tujuan
- mencari bahan
Langkah-langkah mengubah pokok-pokok sambutan menjadi informasi berbenruk paparan :
- menemukan pokok-pokok isi sambutan.
- menghubungkan pokok-pokok isi sambutan tersebut dengan menggunakan kata penghubung
- mengembangkan pokok-pokok isi sambutan dalam beberapa kalimat.
Langkah-langkah memahami isi sambutan :
- mendengarkan sambutan dengan saksama
- mencatat isi pokok sambutan.
Contoh pembuka kata sambutan atau khotbah :
Para hadirin yang berbahagia,
Kehormatan dan kemuliaan yang sebenarnya adalah ketika hati kita bebas dari bergantung kepada
selain Allah SWT. Perjuangan kita untuk menjaga harga diri dari minta-minta kepada selain Allah adalah
bukti kemuliaan kita. Jiwa mandiri adalah kunci harga diri.

2. Paragraf deduktif dan induktif
Paragraf induktif dimulai dengan uraian atau rincian hal-hal khusus, kemudian di uraikan pada
akhir paragraf. Paragraf induktif disebut juga paragraf pengembangan khusus-umum.
Contoh :
Kawasan Gunung Ciremai di Kuningan dan Majalengka mengalami pengundulan hutan. Selain itu,
di kawasan tersebut terjadi aktivitas penambangan material. Penggundulan hutan dan aktifitas
penambangan material di Kawasan Gunung Ciremai menyebapkan jumlah mata air semakin menyusut.
Akibatnya, ratusan ribu pelanggan air PDAM di Cirebon terancam tidak mendapatkan pasokan air.
Paragraf deduktif dikembangkan dengan menuliskan gagasan utama atau pikiran utama pada
awal paragraf sebagai data yang umum.paragraf deduktif disebut juga paragraf pengembangan umum-
khusus.
Contoh :
Organisasi Wahana Lingkungan Hidup (WLH) kabupaten tanjung sari mengadakan kampanye
penyelamatan hutan. Kampanye penyelamatan hutan tersebut dikemas dengan menarik. Dalam
melakukan kampanye tersebut,WLH berkerja sama dengan seniman dari berbagai daerah. Para seniman
menamplkan teaterikal untuk menarik perhatian masyarakat. Cara ini dilakukan untuk menunjukan
kepada masyarakat bahwa keruskan lingkungan dari hari ke hari semakin parah.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menentukan dan membedakan paragraf pola khusus-
umum dan umum-kusus adalah sebagai berikut :
- Setiap paragraf memiliki gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas
- Gagasan utama merupakan pokok pikiran yang menjadi dasar uraian dalam paragraf
- Gagasan penjelas merupakan uraian untuk memperkuat gagasan utama
- Dilihat dari letaknya,gagasan utama dapat terletak di awal paragraf atau di akhir paragraf.
- Gagasan utama terletak di awal paragraf disebut deduktif atau umum-kusus.
- Gagasan utama terletak di akhir paragraf disebut paragraf induktif atau khusus-umum

3. Menulis proposal
Proposal adalah laporan suatu rancangan kerja, usulan epaada seseorang, suatu badan, atau
pihak-pihak lain untuk melakukan suatu kegiatan. Fungsi proposal adalah sebagai bahan pertimbangan
bagi pihak luar dalam memberikan partisipasi akan suatu kegiatan.
Komponen-komponen proposal :
- Latar belakang kegiatan, menjelaskan kejadian atau keadaan yang melatarbelakangi pentingnya
dilaksanakan suatu kegiatan.
- Tujuan, menjelaskan sasaran yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan, berupa manfaat atau
keuntungan-keuntungannya.
- Peserta kegiatan, menjelaskan waktu dan tempat pelaksanaan beserta kepanitiaan atau pihak
penyelenggaranya. Dalam hal ini dijelaskan pula fasilitas yang diperlukan.
- Pembiayaan, menjelaskan perincian dana yang diperlukan untuk setiap komponen atau
subkegiatannya.

4. Wawancara
Wawancara merupakan keiatan Tanya jawab dengan seorang narasumber (pejabat atau tokoh
masyarakat)dengan tujuan memperoleh informasi, keterangan, atau pendapat mengeai suatu hal.
Wawancara berisi pertanyaan, jawaban, dan gagasan yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas.
Langkah-langkah membuat wawancara ;
- Membuat janji atau langsung bertemu dengan narasumber
- Membuat tema
- Menyediakan daftar pertanyaan
- Mencatat kesimpulan
- Merangkum kesimpulan dalam bentuk paragraf

Langkah-langkah merangkum wawancara :
- Menyimak dengan saksama wawancara
- Mencatat pertanyaan dan jawaban dalam waawancara
- Menyimpulkan setiap pertanyaan dan jawaban kedalam beberapa kalimat. Penyimpulan
dilakukan dengan mengubah kalimat langsung manjadi kalimat tak langsung :


kan narasumber bahwa. . .

Cara menanggapi rangkuman wawancara :
- Kepadatan isi rangkuman
- Kesesuaian rangkuman dengan isi wawancara aslinya,
- Keruntutan dalam penyampaiannya
- Keefektifan kalimat-kalimatnya
- Ketepatan lafal dan intonasinya

Cara menjelaskan hasil wawancara :
- Mencatat pokok-pokok wawancara dan membuat rangkumannya. Dalam rangkuman tersebut
akan dijelaskan hasil utuh wawancara yang dikemukakan oleh narasumber.
- Menjelaskan hasil-hasil wawancara berdasarkan catatan yang telah dipersiapkan dan dapat
menggunkan kalimat tak langsung.
Contoh :
Pewawancara : Menurut anda, apakah keistimewaan pariwisata Yogyakarta?
Narasumber : Di Indonesia, tidak ada daerah wisata yang sekaya Yogyakarta. Ada pantai yang
memiliki gurun pasir, ada gunung merapi yang hingga saat ini masih aktif, juga berbagai peninggalan
budaya seperti candi dan keraton. Keunikan pariwisata Yogyakarta adalah kita dapat menemukan
tempat wisata religi dari berbagai agama yang ada di Indonesia. Warisan agama islam dapat kita
temukan di Kotagede yaitu bekas Kerajaan Mataram Kuno. Para pemeluk agama katolik dapat
melakukan ziarah ke kompleks sendangsonodi Kulon Progo dan Ganjuran di Bantul. Sementara itu, umat
hindu bisa melakukan ritual keagamaan di candi Prambanan dan candi-candi Hindu lainnya. Begitu juga
umat Budda yang secara rutin menggelar upacara Waisak di candi Borobudur. Keanekaragaman ini sulit
kita temukan di daerah lain. Berdasarkan keunikan tersebut, kami akan mengupayakan pengembangan
wisata religi di Yogyakarta dan sekitarnya.
Penggalan wawancara tersebut dapat disimpulkan menjadi :
Yogyakarta memiliki potensi wisata cukup besar. Potensi wisata di Yogyakarta meliputi pemandangan
alam, wisata budaya, dan wisata religi.

5. Unsur intrinstik dan ekstrinsik

Unsur-unsur Intrinstrik :
- Alur, merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Alur
terdiri atas :





- Tema, inti atau ide pokok sebuah cerita
- Penokohan, cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam
cerita
- Sudut pandang, posisi pengarang atau narator dalam membawakan cerita
- Latar, merupakan tempat, waktu, dan suasana terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang
dialami tokoh
- Amanat, merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada
pembaca melalui karyanya itu.

Unsur-unsur ekstrinsik :
- Latar belakang pengarang, menyangkutasal daerah atau suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, agama, dan ideology pengarang.
- Kondisi sosial budaya, misalnya novel yang dibuat pada zaman colonial akan berbeda dengan
novel pada zaman kemerdekaan, atau pada masa reformasi.
- Tempat atau kondisi alam, misalnya novel yang dikarang oleh orang yang hidup di daerah
pertanian, sedikit banyak akan berbeda dengan novel yang dikarang oleh orang terbiasa hidup di daerah
gurun.

6. Resensi buku
Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan
melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.

Unsur resensi buku :
dan ketebalannya. Dapat juga berupa ukuran buku, warna, dan ilustrasi jilid.
-pokok isi buku
Keunggulan dan kelemahan, dalam resensi dapat berkaitan dengan unsur-unsur novel, seperti
tema, penokohan, alur, dan gaya bahasa.

7. Surat dagang (Niaga)
Surat dagang atau niaga adalah surat yang ditulis untuk kepentingan-kepentingan bisnis atau
perdagangan. Berbagai jenis surat dagang atau niaga yang bisa di pergunakan dalam kepentingan bisnis,
antara lain :
o Surat perjanjian jual beli
o Surat penawaran
o Surat permintaan
o Surat pesanan
o Surat pengantar barang
o Surat pemberitahuan penerimaan barang
o Surat pengiriman pembiayaan
o Surat pengakuaan penerimaan pebayaran.


Contoh :
TOKO ANEKA KERAJINAN
Pusat Penjualan Brang-Barang Rumah Tangga
Jl. Permata Indah No. 210 Tlp. (061)7077410 Medan

Nomor : 211/NE/TV/II/2010 Medan, 9 Februari 2010
Perihal : Permintaan penawaran aneka kerajinan bambu

Yth. Manajer CV Bambu Utama
Jalan Sulanjana No.12, Lombok

Dengan hormat,
Dengan senang hati kami beritahukan bahwa took kami telah membuka cabang baru dan memerlukan
barang-barang rumah tangga, terutama yang berbahan baku bamboo untuk mengisi workshop yang
baru dibuka.

Berkenaan dengan hal tersebut, denga ini kami harap saudara dapat mengirimkan contoh barang, jenis,
berikut harganya secara lengkap. Perlu kami beritahukan pula bahwa hasil kerajinan rakyat Lombok,
terutama yang berbahan baku bamboo, sangat banyak peminatnya dikota kami.

Berhubung baru mengadakan hubungan dengan saudara, maka kami harap saudara memberikan
informasi mengenai:
1. Car pembayaran dan penyerahan barang, dan
2. Potongan (discount) dan standar harga
Kami menunggu informasi saudara dan kami harap informasi tersebut dapat diterima dengan segera.

Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Toko Aneka Kerajinan





Eriyanti
(Manajer Pembelian)

8. Surat kuasa
Surat kuasa adalah surat pemberian wewenang kepada seseorang untuk melakukan suatu
tindakan. Seperti halnya surat perjanjian, dalam surat kuasa pun ada dua pihak yang terikat di dalamnya,
yakni pihak yang member kuasa dan pihak yang menerima kuasa.
Langkah-langkah menyusun surat kuasa :
- Menentukan pekerjaan atau barang yang dikuasakan
- Menentukan pihak-pihak yang memberi dan yang menerima kuasa, termasuk identitas-
identitasnya, seperti nama lengkap, alamat, pekerjaan, dan usia.
- Menentukan kewenangan yang harus dilakukan oleh penerima kuasa
- Menuliskan kembali rancangan itu menjadi sebuah surat kuasa yang lengkap, disertai tempat dan
tanggal, tanda tangan, nama jelas, dan materi.
3 aspek penting yang perlu diperhatikan dari surat kuasa :
- Kejelasan dan kelengkapan isinya
- Ketetapan susunanya
- Ketepatan penggunaan bahasa dan ejaannya

Contoh :
SURAT KUASA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Siska Ayu
Jabatan : Ketua FORPIS kab.Indragiri hilir
Memberi kuasa kepada :
Nama : Ratu Nuraini
Jabatan : Sekretaris FORPIS kab.Indragiri hilir
Untuk melakukan pencairan dana dari bapak Subowo Radianto di PMI cabang Indragiri hilir sebesar
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah)
Surat ini dibuat tanpa aada paksaan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang di beri kuasa, yang memberikan kuasa,
Ttd Ttd
Ratu Nuraini Siska Ayu



SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Andra herman
Tempat/Tgl. Lahir : Makassar, 18 Oktober 1986
Pekerjaan : Pegawai
Alamat : Jl. Semar Mendem No 108 Surabaya
Memberikan kuasa pengambilan gaji untuk bulan Desember dikarenakan saya sedang sakit. Oleh karena
itu, saya akan memberikan kuasa kepada :
Nama : Firman Akbar
Tempat/Tgl. Lahir :Sidoarjo, 10 Februari 1989
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perum Delta Sari BR No 39 Sidoarjo
Demikian Surat Kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Surabaya, 24 Maret 2012
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
Materai
Rp6.000,-

(Andra herman) (Firman Akbar)



Surat Penawaran
No : 4G/015/05/06
Hal : Penawaran
Lampiran : 1 (Satu)

Kepada Yth.
CEO / Dirut PT. Sejahtera

Salam Sejahtera,

Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Teknologi Informasi (IT) khususnya dalam
pengembangan Web (Web Development) dan Multimedia.

Kami berkeinginan untuk memperkenalkan layanan kami kepada perusahaan Bapak / Ibu, dengan
harapan akan menjalin kerjasama pada pengembangan Teknologi Informasi khususnya dalam
pengembangan Web (Web Development) dan Multimedia sebagai sarana publikasi maupun promosi
perusahaan Bapak/Ibu.

Besar harapan kami untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan Bapak / Ibu, atas perhatian dan
kerjasama yang baik kami ucapkan Terima Kasih.

Hormat Kami,

PT. Macro Media



9. Penulisan daftar pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar bahan pustaka yang dipakai oleh para penulis dalam buku ataupun
karangan ilmiah yang dipakai sebagai sumber referensi dan wajib ditulis sebagai pengakuan atas hak
kekayaan Intelektual orang lain.

Berikut ini adalah cara membuat daftar pustaka pengambilan data melalui buku :

1. Tulis nama akhir penulis buku, inisial nama depan jika sumber makalah di dapat dari buku.
2. Tulis tahun penerbitan buku tersebut.
3. Tulis judul buku yang menjadi sumber materi diambil, nomor buku
4. Tulis nama penerbit buku tersebut dan nama kota penerbit
5. Tulis halaman buku

Contoh :
Alwi, Hasan, dkk.1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Badudu, J.S. 1981. Sari kesusastraam Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
----------. 1991. Inilah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Jakarta: Gramedia.
----------. 1996. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Brown, H. Douglas. 1993. Principles of language learning and teaching. New York: Prentice Hall.
Chaniago, Nur Arifin, dkk. 2000. Kamus Sinonim Antonim Bahasa Indonesia, Bandung: Pustaka Setia.
Debdikbud. 1987. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Debdikbud
Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003.
Jakarta: Elex Media Komputindo

10. Drama
Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihandibandingkan dengan karya
sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yangmengungkapkan isi cerita secara langsung dan
dipertontonkan di depan umum. Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk
dibaca atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyaiperanan penting
dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap
tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya,
misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya
yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh.
Unsur Instrinsik Drama :
a. Plot atau kerangka cerita, merupakan jalinan cerita atau kerangka dari
awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yangberlawanan. Unsur-unsur plot
adalah :
1) Pelukisan awal cerita.
2) Komplikasi atau pertikaian awal.
3) Klimaks atau titik puncak cerita.
4) Resolusi atau penyelesaian.
5) Keputusan.

b. Penokohan atau perwatakan, yaitu orang yang berperan dalam drama.
Perwatakan penokohan dapat dibedakan menjadi berikut ini.
1) Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita.
2) Antagonis, yaitu tokoh yang menentang cerita.
3) Tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun
antagonis.

c. Dialog, yaitu percakapan dalam drama. Dalam drama, dialog harus
memenuhi dua tuntutan berikut ini.
1) Dialog harus menunjang gerak dan laku tokohnya.
2) Dialog dalam pentas harus lebih tajam daripada dialog sehari-hari.

d. Setting/landasan/tempat kejadian cerita biasanya disebut juga latar cerita.
Setting biasanya mencakup hal-hal berikut.
1) Setting tempat berhubungan dengan ruang waktu, misalnya di Jawa
dan tahun berapa.
2) Setting waktu berarti apakah lakon terjadi di waktu siang, sore, atau
malam hari.

e. Tema atau nada dasar cerita merupakan gagasan pokok yang terkandung
dalam drama.

f. Amanat atau pesan pengarang yang hendak disampaikan pengarang
melalui dramanya harus dicari oleh pembaca atau penonton. Amanat
adalah maksud yang terkandung dalam suatu drama.

Unsur-unsur ekstrinsik Drama :
1. Sutradara,
2. Kostum,
3. Panggung,
4. Properti
5. Tata lampu/pencahayaan
6. Tata suara/sound sistem,
7. Tata wajah/make up
8. Dan organisasi pementasan.


11. Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2
baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa
oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal daribahasa Tamil (India) yaitu kirindam
yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau
perjanjian dan baris kedua berisikanjawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama tadi. Contoh:
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang marifat.
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja
muda di Riau (1844-1857). Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul Gurindam Dua
Belas.

Anda mungkin juga menyukai