Anda di halaman 1dari 7

BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN

TAMBAHAN
NO. Dokumen 07/ Gizi / XII / 2016
No. Revisi 0/0
SO Tanggal Terbit 02 Desember 2016

Dinas kesehatan
Kab. Halmahera P Halaman 2/2
Selatan

Ditetapkan di Labuha Kepala Dinas Kesehatan Juri Hendrajadi


Nip.19710716 200212 1 004

1. Pengertian : 1. Penanggulangan balita kurus atau balita gizi kurang


` memerlukan upaya yang menyeluruh meliputi upaya
promotif,preventif,kuratif,dan rehabilitatif efektifitas
penanggulanagn nya ditentukan oleh dua hal : pertama
ketepatan melakukan identifikasi dini gangguan pertumbuhan
terdiri dari penimbangan anak setiap bln,pencatatn dan
pengisian KMS Penialian naik dan turunnya bertujuan deteksi
dini gangguan pertumbuhan.
2. Penetuan balita kurus adalah dilihat dari status gizi yang
berdasarkan pada indeks BB/PB ATAU BB/TB Yang merupakan
padanan istilah wasted(kurus)dan severely wasted ( sangat
kurus)
3. Perencanaan pemberian makana tambahan untuk balita kurus
disesuaikan dengan kebutuhan jumlah balita kurus/pkm dan
pemberian per orangnya 90 bungkus selama 3 bulan.
2. Tujuan : Semua balita kurus dapat makan tambahan
3. Kebijakan : SK. Kepala Dinas Kesehatan No. 1547.A/800/XII/2016 Tentang
Pedoman Standart Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas.
4. Refrensi : 1. Standar pemantauan pertumbuhn balita 2010
2. Buku standar Antropomteri penilaian status gizi
3. PMT berbasis pangan lokal 2015
5. Alat dan Bahan a. Formulir register balita
b. Alat ukur panjang/tinggi badan
c. Timbangan berat badan dan makanan tambahan pabrikan
atau buatan lokal sandiri.
6. Langkah-Langkah : 1. Petugas gizi membuat perencanaan untuk Melaksanakan
identifikasi balita kurus dari laporan pemantauan status gizi
6 bulan
2. Petugas gizi menghitung kebutuhan asupan gizi balita(lihat
SOP Penghitungan kebutuhan gizi balita)
3. Petugas gizi dibantu kader desa melaksanakan sosialisasi
BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN
NO. Dokumen 07/ Gizi / XII / 2016
No. Revisi 0/0
SO Tanggal Terbit 02 Desember 2016

Dinas kesehatan
Kab. Halmahera P Halaman 2/2
Selatan

Ditetapkan di Labuha Kepala Dinas Kesehatan Juri Hendrajadi


Nip.19710716 200212 1 004

dan pendampingan pemberina makanan tambahan balita


kurus sesuai kebutuhan
4. Pencatatan dan evaluasi data balita kurus yang menerima
makanan tambahan oleh petugas gizi
5. Petugas gizi menganalisa data
6. Petugas gizi menentukan prioritas masalah dari hasil data yg
di peroleh.
1. Balita kurus mendapat makanan tambahan adalah jumlah
anak usia6 bulan 0 hari sampai dengan 59 bulan 29 hari
dengan status gizi
2. kurus (BB/PB atau BB/TB = - 3 SD sampai dengan < - 2
SD) yang
3. mendapat makanan tambahan selama 90 hari berturut-turut.
4. Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan adalah
5. proporsi balita kurus yang mendapat makanan tambahan
selama 90
6. HMA terhadap jumlah balita kurus di satu wilayah pada
periode tertentu x 100
7. Unit Terkait Puskesmas, Pustu dan Polindes
BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN
NO. Dokumen 07/ Gizi / XII / 2016
No. Revisi 0/0
SO Tanggal Terbit 02 Desember 2016

Dinas kesehatan
Kab. Halmahera P Halaman 2/2
Selatan

Ditetapkan di Labuha Kepala Dinas Kesehatan Juri Hendrajadi


Nip.19710716 200212 1 004
BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN
NO. Dokumen 07/ Gizi / XII / 2016
No. Revisi 0/0
SO Tanggal Terbit 02 Desember 2016

Dinas kesehatan
Kab. Halmahera P Halaman 2/2
Selatan

Ditetapkan di Labuha Kepala Dinas Kesehatan Juri Hendrajadi


Nip.19710716 200212 1 004
BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN
NO. Dokumen 07/ Gizi / XII / 2016
No. Revisi 0/0
SO Tanggal Terbit 02 Desember 2016

Dinas kesehatan
Kab. Halmahera P Halaman 2/2
Selatan

Ditetapkan di Labuha Kepala Dinas Kesehatan Juri Hendrajadi


Nip.19710716 200212 1 004

Pengertian a. Lokminadalahwadahpertemuan yang dilakukansecararutindisetiapbulan


b. Lokarya mini
merupakansuatukegiatandalamperencanaanperawatanprioritas yang
melibatkanperansertamasyarakatdalammengenalmasalahpuskesmassertame
rencanakantindakanpemecahanmasalahsesuaidenganpotensi yang dimiliki .
Tujuan 1. Difahaminyamasalahkesehatan yang terjadidiwilayah
2. Dapatmenetapkanprioritasmasalah
3. Terciptanyaperansertamasyarakatdalamperencanaandanpelaksanaanupayak
esehatandalampenyelesaianmasalahkesehatan yang ada
4. Terjalinhubungankerjalintas sector danlintas program dalamupaya-
upayaynagmendukung program-program kesehatan
Kebijakan SK KepalaPuskesmasLabuha No.445/179/PKM-Labuha/V/2016tentang Mini
LokakryaLintassektor
Referensi Prosedurlokarya mini (DediMuhdiana).
BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN
NO. Dokumen 07/ Gizi / XII / 2016
No. Revisi 0/0
SO Tanggal Terbit 02 Desember 2016

Dinas kesehatan
Kab. Halmahera P Halaman 2/2
Selatan

Ditetapkan di Labuha Kepala Dinas Kesehatan Juri Hendrajadi


Nip.19710716 200212 1 004

AlatdanBahan 1.Alat :
a. Infokus
b. LayarInfokus
c. Sound system
2. Bahan:
a. AlatTuliskantor

1. Tahappersiapan
\6. Langkah langkah 2.

2.8
7. Unit terkait Lintas Program, LintasSektor
8. Dokumenterkait 1. HasilCakupan Program Puskesmas
2. CatatanlokminBulan YLL
BALITA KURUS YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN
NO. Dokumen 07/ Gizi / XII / 2016
No. Revisi 0/0
SO Tanggal Terbit 02 Desember 2016

Dinas kesehatan
Kab. Halmahera P Halaman 2/2
Selatan

Ditetapkan di Labuha Kepala Dinas Kesehatan Juri Hendrajadi


Nip.19710716 200212 1 004

Anda mungkin juga menyukai