Proposal Studi Kelayakan Apotek
Proposal Studi Kelayakan Apotek
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
keabsahannya.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum
yang terjangkau.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi
II. TUJUAN
sendiri (swamedikasi).
BAB II
ANALISA
Faktor tingkah laku penduduk sekitar yang tidak menaati peraturan seperti
dibutuhkannya apotek.
besar adalah Apotek Global Farma. Kelemahan dari Apotek Global Farma
terletak pada lokasi usaha yang yang terletak di antara usaha apotek
lainnya. harus ada pemilihan lokasi yang jauh dari usaha lainnya agar
a. Tingkat pelayanan
Dalam pelayanan penjualan obat kami memberikan layanan yang
b. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan
d. Kelengkapan barang
a. Segmentasi
c. Positioning
Lebih mengutamakan pada citra perusahaan kepada konsumen
masyarakat.
II.1.5 Legalisasi
nyata,
7. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan
Undang Farmasi.
terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk
terhadap apotek.
Jarak lokasi pendirian apotek dengan supplier dalam 1 wilayah yang tidak
mahasiswa dan pasien dari rumah sakit yang berdekatan dengan lokasi
pendirian apotek.
Apoteker Pendamping :2
Asisten Apoteker :2
Administrasi :1
APA
KARYAWAN
(AP, JR, KASIR)
Citraland E 5 Makassar.
Permai B 11
II.2.5 Fasilitas
Tabel 2. Fasilitas
Jenis
1 Ruang/Area prescription
4 Area tangga
6 Kamar mandi/wc
1 KM/WC Pimpinan
1 KM/WC karyawan
1 KM/WC umum
7 Gudang
8 Pantry
9 Sirkulasi
II.3.1 Rekrutmen
informasi obat
1. PSA/Pemilik Saham
penyediaan modal.
yang mencakup :
barang
Administrasi keuangan
3. Asisten Apoteker
apotek.
4. Tenaga Administrasi
Jadi jika :
1. BEP
TR =PxQ
= 200.000 x Q
= 116,400,000 + 150.000 Q
Syarat TR = TC
Q =116,400,000 : 50.000
= 465,800,000 465,750,000
= 50,000
Laba = TR TC
= 465,400,000 465,450,000
= 50,000
2. ROI
laba bersih
ROI = x 100%
total investasi
ROI = 84,240,000 x 100%
200,000,000
ROI = 42.12%
besar dari >15% (tingkat suku bunga pinjaman bank). Maka proyek
selama 5 tahun
= 328.910.400 - 200.000.000
= 128.910.400
selama 5 tahun
= 203.816.808 - 200.000.000
= 3.816.808
Untuk IRR :
(1)
IRR =df1 + x (df2-df1)
(1) + (2)
128.910.400
= 15% + x x (36% - 15%)
128.910.400 + 3.816.808
128.910.400
= 15% + 132.727.208 x (36% - 15%)
bank). Jadi proyek tersebut dapat dilaksanakan, namun bila IRR >
5. NPV
NPV = NPV2-NPV1
= 328.910.400 - 200.000.000
= 128.910.400
BAB III
masing sebesar Rp. 50.000.000,00 dari Sdri. Resti Anugrah Rizal, S. Si.,
Apt. dan Sdr. Sherwin Armanda, S.Si, Apt. Serta pinjaman modal dari
pihak bank Rp. 150.000.000,- dengan lama pinjaman 5 tahun dan bunga
15%.
Biaya tetap mencakup biaya gaji dan administrasi umum. Biaya gaji
jumlah fixed cost, biaya produksi dan depresiasi yang harus dibayarkan.
Break even point apotek dicapai pada jumlah konsumen 2328 dengan
84.240.000,- pertahun adalah 42,12%. IRR dari hasil aliran kas 15% (df1)
dan aliran kas 36% dan diperoleh IRR 35,39%. NPV yang diperoleh
dengan tingkat suku bunga pinjaman bank sebesar 15%, hasilnya positif
sebesar Rp 128.910.400.
III.2 Kesimpulan
sebagai berikut:
1. BEP (Break Event Point) dicapai pada jumlah konsumen 2328 dengan
2. Pay Back Period dicapai pada 2,37 tahun. Lama pinjaman bank 5
4. IRR dari hasil aliran kas 15% (df1) dan aliran kas 36% dan diperoleh
IRR 35,39% > (suku bunga pinjaman bank). Jadi proyek tersebut
dapat dilaksanakan, namun bila IRR > 35,39% maka proyek tersebut
LAMPIRAN
DENAH RUANGAN
I : Ruang depan
II : Ruang racikan
b : kasir
e : pintu
f : meja racik
g : meja apoteker
h : lemari buku
i : toilet
j : gudang
k : lemari pendingin
GAMBAR BANGUNAN
Oleh :
N111 09 300
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013