Anda di halaman 1dari 36

GENERATOR DC

Created By
Achmad Gunawan 0906602364
Adhitya
y Iskandar P 0906602370
Adi Wijayanto 906602383
Arief Kurniawan 0906602446

1
Generator DC / Arus Searah :
1. Pengertian Generator DC
2
2. Bagian-bagian
Bagian bagian / Struktur Generator DC
3. Prinsip Kerja Generator DC
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
5
5. Jenis jenis Generator DC
Jenis-jenis
6. Efisiensi Generator DC
7. Kerja Paralel Generator DC
8. K
Kesimpulanl

2
1 Definisi Generator
1.

y Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi


g listrik.
tenaga

Energi Mekanis GENERATOR Energi Listrik

y Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan


magnet ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan
kawat penghantar.
p g
y Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus
searah (DC) atau arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan
atau konstruksi dari generator, serta tergantung dari sistem
pengambilan
bil arusnya.

Presentasi MLD : Generator DC 3


2 Bagian
2. B i -bagian
Bagian-b i /Struktur
bagian/ St kt Generator
G t DC

4
1. ROTOR : bagian Generator DC yang berputar
Poros
Inti
Komutator
Kumparan/Lilitan

2. STATOR : bagian Generator DC yang diam


Kerangka
Kutub Utama dan Belitan
Kutub Bantu dan Belitan
Bantalan dan Sikat

3. CELAH UDARA : ruangan antara Stator dan Rotor

5
3 Prinsip Kerja Generator DC
3.
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah
Percobaan Faraday.

Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah


kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah
garis g
g gaya
y yang
y g diliputi
p oleh kumparan
p berubah-ubah.

Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :

1
1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
magnet
2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya
EMF.
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar
listrik.

CONTOH VIDEO

6
PRINSIP KERJA GENERATOR DC

B
B C
A
A C
D
D

B B
A
C C
A
D
D

y Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub


tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
y Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi
A-B
A B dan CC-D
D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
y Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu
putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
y GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan
perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

d
E (t ) = N Volt
dt
7
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
y Sikat berada di tengah tegak lurus fluks. Jangkar dalam keadaan diam
Maka : E=0 dan Ia=0
y Kemudian jangkar diputar searah jarum jam maka : E0 , Ia0 ,
=f(Ia). Arah fluks tegak lurus fluks medan, disebut fluks lintang.
y Sikat tidak berada tegak lurus fluks magnet, maka pada sikat timbul
percikan bunga
p g apip karena pperpindahan
p komutasi tegangan
g g 0.
y Cara mengatasi bergesernya garis netral adalah dipasang kutub bantu
yang arah medannya melawan reaksi jangkar.

y atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan


magnet, dan arahnya dibuat sedemikian rupa sehingga melawan reaksi
jangkar.

8
5 Jenis-
5. Jenis-jenis Generator DC
A G
A. Generator
t DC dengan
d penguatt terpisah
t i h
B. Generator DC dengan penguat sendiri
a. Generator DC Shunt
b. Generator DC Seri
c. Generator DC Kompon (campuran)

9
A. Generator DC dengan penguat terpisah

Generator DC dengan penguat terpisah yaitu bila


arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga
listrik arus searah di luar generator.
Generator DC dengan penguat terpisah hanya
dipakai dalam keadaan tertentu. Dengan
terpisahnya sumber arus kemagnetan dari
generator, berarti besar kecilnya arus kemagnetan
tid k terpengaruh
tidak t h olehl h nilai-nilai
il i il i arus ataupun
t
tegangan generator.

10
B. Generator DC dengan penguat sendiri

y Disebut sebagai Generator DC dengan penguat


sendiri, bila arus kemagnetan bagi kutub-kutub
magnet berasal dari generator DC itu sendiri.
y Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus generator
terhadap arus penguat tergantung cara bagaimana
hubungan lilitan penguat magnet dengan lilitan
jangkar.

11
6 Efisiensi Generator DC
6.
a. Rugi-rugi Tembaga :
g g Jangkar,
Rugi-rugi g , Pjj = Ia . Ra Watt
Rugi-rugi Shunt, Psh = Ish . Rsh Watt
Rugi-rugi Seri, Ps = Is . Rs Watt
b Rugi
b. Rugi-rugi
rugi Inti :
Rugi-rugi Hysterisis
Rugi-rugi Eddy current
c. Rugi-rugi Mekanis :
Rugi-rugi gesekan poros
Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar
Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan
komutator

12
Diagram aliran daya generator DC

Daya
y Masuk Daya
y yang
y g Daya keluar generator
mekanis dibangkitkan (Pout)
(Pm) jangkar (Pj) = V.I (watt)
= E. Ia (watt)

Rugi besi
tembaga
Rugi besi total
dan
gesekan

13
Perhitungan
g Efisiensi Pada Generator DC

y Rugi besi dan gesekan, Pg = Pm Pj


y Rugi tembaga total, Pt = Pj - Pout

y Efi i
Efisiensi
i mekanis,
k i
Pj
y listrik, m =
Efisiensi listrik x 100%
Pm
Pout
y Efisiensi total,, l = x 100%
Pj
Pout
t = x 100%
Pm

14
KERJA
J PARALEL GENERATOR DC

Beberapa generator DC dapat kita operasikan secara paralel.


Dengan tujuan untuk menjaga kontinuitas pasokan daya listrik,
listrik dan
memasok beban yang cukup besar melebihi kapasitas yang
mungkin dipasok oleh satu generator saja.
syarat-syarat pengoperasian paralel generator :
Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutub-
kutub yang sama polaritasnya.
Tegangan kerja generator sama. Jika 2 generator / lebih diparalel
maka arusnya menjadi ; Ig11 + Ig22 = Itotal
t t l

15
Contoh :
Sebuah generator shunt 100 Kw, 250 V, pada jangkar diinduksikan tegangan 285
V,dengan
g rated load.
y Tentukan tahanan jangkar dan VR jika arus medan shunt 6 A dan tegangan tanpa
beban 264 V
P = VI
IL = P = 100.1000 = 400 A
V 250
Ia = IL + If = 400 + 6 = 406 A
Ea = V + IaRa
285 = 250 + 406Ra
Ra = 0.086 ohm
VR = VNL VFL = 264 250 x 100 % = 5.6 %
VFL 250

16
Kesimpulan
y Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis
menjadi
j tenaga
g listrik.
y Bagian utama dari Generator yaitu Komutator Stator dan Celah
udara.
y GGL Induksi terbentuk sesuai rumus dibawah ini:

d
E (t ) = N Volt
dt

17
MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK

DC Generator

Disusun oleh :

1. Achmad Gunawan 0906602364


2. Adhitya Iskandar P 0906602370
3. Adi Wijayanto 0906602383
4. Arief Kurniawan 0906602446

EKSTENSI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2010

I. DEFINISI GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

1. Generator penguat terpisah


2. Generator shunt
3. Generator kompon

Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan


4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjuk-kan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Gambar 1. Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan
bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka
motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor
terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Gambar 2. Struktur Generator DC

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang
yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus
dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi
celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat
arang.

II. PRINSIP KERJA GENERATOR DC

Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

Dimana : N = Jumlah Lilitan

= Fluksi Magnet

e = Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)

Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik
yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu.
Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
harus ada konduktor ( hantaran kawat )
harus ada medan magnetik

harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang
berubah yang memotong konduktor itu

B
B C
A C
A D
D

B B
A
C C A
D D

Gambar 3. Prinsip kerja Generator DC

Keterangan gambar :
Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut,
dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul EMF.
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-
B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu
putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan
perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

d
E (t ) = N Volt
dt

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
ibu jari : gerak perputaran
jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya
adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang
dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelom-
bang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
Saklar
Komutator
Dioda

Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip
kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul
tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar di hubungkan,
maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar dibuka lagi akan timbul lagi tegangan.
Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan di
hasilkan tegangan searah gelombang penuh.

Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubungsingkatkan kumparan
jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan
jangkar.Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut berputar. Karena
kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal.
Bila kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin
sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akan terbuka
lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran
cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang penuh.

Gambar 4. Efek Komutasi

Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.

Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:


Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)
Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)

III. KARAKTERISTIK GENERATOR ARUS SEARAH


Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
dengan magnet permanen
dengan magnet remanen
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan
magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan
yaitu :
Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur

Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :

Dimana : Ea = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator


= Fluks per kutub
z = Jumlah penghantar total
n = Kecepatan putar
e = Jumlah hubungan paralel

Bila(Konstanta), maka :

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah
dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Generator berpenguatan bebas
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya
dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin.
Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai
tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.
Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam


generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:

Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :


Tegangan jepit (V)
Arus eksitasi (penguatan)

Arus jangkar (Ia)


Kecepatan putar (n)

2. Generator berpenguatan sendiri


a. Generator searah seri

b. Generator Shunt

Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :


Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga
arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:


Sisa magnetik tidak ada.
Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik
adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan
bebas atau pada generator dipasang pada sumber arus searah, dan

dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan


perputarannominal
Hubungan medan terbalik,
Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga
arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya
denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa
magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik
Tahanan rangkaian penguat terlalu besar.
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan,
hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau
komutator kotor.
c. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan
generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan
sifat yangdimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon
bisadihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang.
Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan
kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau
daritegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga
kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah.
Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu
mempunyai kumparankompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut
kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-
generator khusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu
yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri
dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga
tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan
tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban
tertentu

i. Kompon Panjang

ii. Kompon Pendek

Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri


Disini akan diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator shunt dalam
keadaan tanpa beban. Pada saat mesin dihidupkan (S tutup), timbul suatu fluks residu
yang memang sudah terdapat pada kutub. Dengan memutarkan rotor, akan dibangkitkan
tegangan induksi yang kecil pada sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini mengalirlah
arus pada kumparan medan. Arus ini akan menimbulkan fluks yang memperkuat fluks
yang telah ada sebelumnya. Proses terus berlangsung hingga dicapai tegangan yang
stabil.
Jika tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan menjadi lebih
kecil. Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator tersebut.

IV. REAKSI JANGKAR PADA GENERATOR DC


Fluks yang menembus konduktor jangkar pada keadaan generator tak berbeban
merupakan fluks utama. Jika generator dibebani, timbullah arus jangkar. Adanya arus

10

jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada konduktor tersebut. Dengan mengnggap
tidak ada arus medan yang mengalir dalam kumparan medan, fluks ini seperti
digambarkan pada gambar dibawah ini.
Perhatian pada konduktor yang terletak pada daerah ac, ternyata fluks yang
ditimbulkan arus jangkar dengan fluks utamanya saling memperkecil, sehingga fluks
yang terjadi disini menjadi berkurang. Perhatikanlah kemudian konduktor pada daerah
bd, ternyata fluks yang ditimbulkan oleh arus jangkar dengan fluks utamanya saling
memperkuat, sehingga fluks yang terjadi disini bertambah. Fluks total saat generator
dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan vector kedua fluks. Pengaruh adanya
interaksi ini disebut reaksi jangkar. Interaksi kedua fluks tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini. Karena operasi suatu generator arus searah selalu pada daerah
jenuh, pengurangan suatu fluks pada konduktor dibandingkan dengan pertambahan fluks
pada konduktor lain lebih besar. ditimbulkan arus jangkar dengan fluks utamanya saling
memperkecil, sehingga fluks yang terjadi disini menjadi berkurang. Perhatikanlah
kemudian konduktor pada daerah bd, ternyata fluks yang ditimbulkan oleh arus jangkar
dengan fluks utamanya saling memperkuat, sehingga fluks yang terjadi disini bertambah.
Fluks total saat generator dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan vector kedua
fluks. Pengaruh adanya interaksi ini disebut reaksi jangkar. Interaksi kedua fluks tersebut
dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Karena operasi suatu generator arus searah selalu
pada daerah jenuh, pengurangan suatu fluks pada konduktor dibandingkan dengan
pertambahan fluks pada konduktor

11

V.JENIS JENIS GENERATOR DC


Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi
satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)

Gambar 8. Generator Penguat Terpisah.

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan
tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini
bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.

Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari
terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun
sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.

12

Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah


karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan
memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus
eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus
eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal
meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat
dilihat pada Gambar 10.

13

Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt


Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada,
atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-
singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator
tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.


Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan
tegangan output pada generator penguat terpisah.
Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt
tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang
konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu
penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram

14

rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2)
terletak di depan belitan shunt.

Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon


Karakteristik Generator Kompon

Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon


Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat
konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%.
Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika
arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang
cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.

15

VI KERJA PARALEL GENERATOR DC

Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja pararel dari

dua atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari

terjadinya beban lebih pada salah satu mesin. Kerja pararel generator juga diperlukan

untuk meningkatkan efisiensi yang besar pada perusahaan listrik umum yang senantiasa

memerlukan tegangan yang konstan. Untuk hal-hal yang khusus sering dynamo

dikerrjakan pararel dengan aki, sehingga secara teratur dapat mengisi aki tesebut.

Tujuan kerja pararel dari generator adalah :

Untuk membantu mengatasi beban untuk manjaga jangan sampai mesin dibebani

lebih.

Jika satu mesin dihentikan akan diperbaiki karena ada kerusakan, maka harus ada

mesin lain yang meueruskan pekerjaan. Jadi untuk menjamin kontinuitas dari

penyediaan tenaga listrik.

syarat-syarat pengoperasian paralel generator :

Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutub-kutub yang sama


polaritasnya.
Tegangan kerja generator sama. Jika 2 generator / lebih diparalel maka arusnya
menjadi ; Ig1 + Ig2 = Itotal

16

VII KESIMPULAN

y Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.

y Bagian utama dari Generator yaitu Komutator Stator dan Celah udara.

y GGL Induksi terbentuk sesuai rumus dibawah ini:

d
E (t ) = N Volt
dt

17

Daftar Pustaka

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/generator-dc.html

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/09/animasi-generator-dc-dan-generator-ac.html

http://www.docstoc.com/docs/17291496/Generator-DC

http://www.youtube.com/watch?v=1FaWGXz7sxQ

18

Pertanyaan dan Jawaban

1. Reza Nugraha Kelompok 7


a. Filosofi Generator DC dan Motor DC ?
b. Apakah Generator DC dapat difungsikan menjadi Motor DC?
c. Bila Generator diberi tegangannya tidak sama apakah dapat disinkronkan dan jika bias bagaimana
cara mensikronisasinya?

Jawab

a. Generator DC Mekanik menjadi Listrik


Motor DC-Listrik menjadi mekanik
b. Bisa Jika Generator diposisikan sebagai beban dan dapat membebani
c. Tidak bias jika tegangan tidak sama maka dapat mengakibatkan kerusakan pada alat jika tegangan
yang diberikan semakin mengalami perbedaan yang jauh
2. Arief
a. Kenapa jaringan Listrik kita tidak memakai generator DC?

Jawab

a. Jika jaringan listrik kita amenggunakan generatod DC maka akan butuh alat/ generator yang besar
dikarenakan butuh komutator yang besar pula yang pada akhirnya akan membutuhkan biaya yang
sangat besar. Dan pada dasarnya peralatan listrik disini menggunakan tegangan AC.
3. Firman
a. Cara Meminimalisir rugi rugi generator DC?

Jawab

a. Penggunaan pelumas dalam pemeliharaan


Dengan mereduksi panas yang diakibatkan oleh putaran komutator.
Untuk pada rugi rugi tembaga tidak dapat diminimalisir dikarenakan jika kondisi tembaga sudah
tidak layak pakai harus segera diganti
4. Hilman
a. Dari tampilan video tadi merupakan generator DC atau AC?

Jawab

a. Dari tampilan video tersebut merupakan generator AC dikarenakan tidak terdapat komutator. Jika
terdapat komutator dan stator maka disebut generator DC
5. Bapak Chaerul
a. Terangkan proses Komutasi

Jawab

Proses Komutasi adalah proses dimana Fluks magnet yang dihasilkan kutub magnet, sehingga harus terbuat
dari bahan ferromagnetik. Kemudian didalam medan magnet terdapat belitan yang berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik agar dapat terjadi proses elektromagnetik. Adapun aliran fluks magnet dari kutub
utara melalui celah udara yang melewati badan mesin kemudian adanya sikat sikat yang berfungsi
sebagai jembatan bagi aliran arus jangkar dengan bebas dan ini merupakan peranan terpenting dalam
terjadinya proses komutasi.

Anda mungkin juga menyukai