1/1
Pengertian Tata tertib adalah peraturan yang ditetapkan oleh rumah sakit untuk
ditaati dan dilaksanakan oleh semua petugas dan masyarakat yang
menggunakan jasa rumah sakit.
Tujuan Untuk menjamin kelancaran pelayanan radiologi.
Pelaksanaan Pelaksanaan tata tertib di Instalasi Radiologi :
1. Mengetahui, menaati dan melaksanakan peraturan yang berlaku di
rumah sakit
2. Memakai seragam dan kelengkapan yang berlaku di rumah sakit.
3. Memelihara dan menjaga peralatan rumah sakit
4. Datang dan pulang tepat waktu
5. Bekerja cepat, tanggap dan santun
6. Berpakaian rapih dan bersih
7. Selalu menjaga kebersihan ruangan
8. Selalu menjaga dan merawat alat-alat radiologi
9. Radiografer memakai APD dan TLD badge pada saat memeriksa
pasien
10. Pertukaran dinas harus sepengetahuan kepala ruangan
11. Ruang pemeriksaan harus selalu tertutup dan menyalakan lampu
pemeriksaan selama pemeriksaan
12. Harus menaati peraturan yang berlaku di rumah sakit
13. Bagi wanita hamil wajib memberitahukan kepada petugas
14. Menandatangani surat persetujuan / penolakan tindakan khusus, yang
dapat diwakili oleh keluarga
15. Pengantar / keluarga pasien menunggu ditempat yang telah
disediakan dan ikut manjaga kebersihan dan ketenangan rumah sakit
16. Bila ingin masuk ke ruang pemeriksaan harus mendapat ijin petugas
17. Dilarang merokok di lingkungan rumah sakit
1
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH URAIAN TUGAS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
Pengertian Uraian tugas adalah aturan tentang prosedur kerja yang telah
ditetapkan
Tujuan Menjadi pedoman umum tentang tindakan dan langkah melakukan
pemeriksaan radiologi, agar didapatkan hasil yang baik sebagai dasar
menegakkan diagnosa yang tepat
Pelaksanaan 1. Membuat perencanaan sumber daya mencakup antara lain :
a) Rencana kebutuhan tenaga yang diperlukan meliputi jenis, jumlah
dan kualifikasi
b) Rencaha kebutuhan medis, penunjang medis dan non medis serta
kebutuhan anggaran pemeliharaan
c) Rencana kebutuhan prasarana, pembangunan baru, rehabilitasi
dan pemeliharaan
d) Rencana pengembangan jenis pelayanan instalasi radiologi
2. Membuat program kerja instalasi radiologi yang mencakup :
a) Jenis kegiatan dan standar pelayanan medis, pengendalian mutu
dan jumlah kunjungan pasien
3. Membuat prosedur tetap (protap) mencakup antara lain :
a) Protap pendaftaran
b) Protap pembuatan foto rontgen
c) Kebijakan permintaan penambahan tenaga kerja di radiologi
d) Kebijakan penyuntikan bahan kontras
e) Kebijakan panatalaksanaan syok anafilatik
2
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH JADWAL PEMERIKSAAN KHUSUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
3
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PERSIAPAN BNO - IVP
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
4
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PERSIAPAN BNO - IVP
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
5
Contoh :
6
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH INFORMED CONSENT
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
7
Contoh :
RUMAH SAKIT SURYA ASIH
SURAT IJIN PEMERIKSAAN RADIOLOGI/RONTGEN KHUSUS
Pringsewu,...
8
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PENDAFTARAN
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
9
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
10
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
11
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PROTEKSI RADIASI
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
Pengertian Penggunaan radiasi serendah mungkin yang dapat diterima akal sehat
Tujuan Mencegah terjadinya efek non stokastik yang berbahaya, dan
membatasi peluang terjadinya efek stokastik hingga pada nilai batas
yang dapat diterima masyarakat
Kebijakan Menerapkan prinsip ALARA (as low as rasionably achievable)
1. Justifikasi : manfaatnya harus lebih besar dari resiko radiasi yang
diterima
2. Limitasi : jumlah dosis yang diterima harus tidak melebihi NBD
yang ditetapkan dan dilakukan pada daerah kerja tertentu
3. Optimasi : penggunaan dosis yang optimal
Prosedur 1. Pasien datang ke ruang radiologi sambil membawa status atau list
pasien atau permintaan dari dokter ruangan rawat inap atau rawat
jalan
2. Petugas administrasi mencatat dalam buku registrasi radiologi dan
menuliskan besarnya biaya rontgen sesuai dengan permintaan dokter
pengirim
3. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan radiologi sesuai dengan
permintaan
4. Setelah selesai dilakukan pemeriksaan, pasien kembali ke ruangan
rawat inap atau rawat jalan dengan membawa hasil rontgen
Unit terkait Instalasi radiologi
12
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH APD
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
Pengertian Pemakaian alat proteksi radiasi pada saat bekerja pada medan radiasi
Tujuan 1. Untuk keselamatan kerja bagi petugas radiasi
2. Untuk mengurangi penerimaan radiasi bagi petugas radiasi
Kebijakan Agar pekerja radiasi tidak terkena radiasi yang berlebihan, maka diperlukan
pembatasan proteksi terhadap pekerja radiasi
Prosedur 1. Setiap pekerja radiasi harus berlindung dibelakang tabir proteksi
radiasi (tembok beton/pb)
2. Menggunakan tabir pb yang dilengkapi dengan kaca pb
3. Pekerja radiasi memakai APRON, badan dan leher, kaca mata pb
pada pemeriksaan-pemeriksaan tertentu
4. Penggunaan radiasi seoptimal mungkin sehingga mengurangi radiasi
hambur
5. Mencegah pengulangan foto
Unit terkait Instalasi radiologi
13
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH DOSIMETER PERSONAL
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
14
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH KORBAN KECELAKAAN RADIASI
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
15
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH MEDICAL CHECK-UP
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
16
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PERMINTAAN ALKES
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
Pengertian Tata cara pengambilan atau permintaan film, developer, fixer, alat-alat
radiologi
Tujuan Meningkatkan tertib administrasi dan menjamin tersedianya
perlengkapan alat radiologi
Kebijakan Bila perlengkapan habis, petugas radiologi yang ditunjuk bisa langsung
mengambil perlengkapan dari gudang farmasi dengan sepengetahuan kepala
instalasi radiologi
Prosedur 1. Semua permintaan film dan alat perlengkapan habis pakai di
radiologi mengambil ke gudang medis
2. Barang masuk dicatat dalam buku besar dan dicatat dalam kartu stok
3. Pemakaian film, developer dan fixer dicatat oleh petugas
administrasi
4. Petugas administrasi melakukan pengambilan ke gudang medis
5. Petugas administrasi melaporkan pemakaian film, developer dan
fixer setiap dua bulan sekali
6. Seandainya barang habis, petugas radiologi langsung meminta ke
gudang medis
Unit terkait 1. Instalasi radiologi
2. Instalasi gudang medis
17
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH MENGGANTI CAIRAN
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
Pengertian Tata cara penggantian obat cuci film (developer dan fixer)
Tujuan 1. Supaya dapat menghasilkan gambaran radiologi yang baik
2. Untuk tertib administrasi penggunaan developer dan fixer
Kebijakan 1. Kamar gelap radiologi
2. Tempat penyimpanan obat-obatan yang ada di instalasi radiologi
3. Gudang medis
4. Merencanakan penggantian cairan developer dan fixer ketika sudah
melemah
Prosedur 1. Petugas kamar gelap mengambil cairan developer dan fixer kepada
petugas yang menyimpan obat-obatan tersebut di instalasi radiologi
2. Petugas kamar gelap mengganti cairan developer dan fixer yang
sudah lemah dengan cairan developer dan fixer yang baru
3. Petugas penyimpan obat-obatan di radiologi hanya menyimpan obat-
obatan untuk jangkla waktu tertentu
4. Petugas yang menyimpan obat-obatan di radiologi secara berkala
mengajukan permintaan obat-obatan ke gudang medis
5. Penggantian obat-obatan di kamar gelap dilakukan setiap kurang
lebih tiga ratus lembar film
Unit terkait Instalasi radiologi
18
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PROSESING
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/1
Pengertian Prosesing atau proses pencucian adalah salah satu tahap dalam proses
radiologi untuk mendapatkan hasil gambaran rontgen
Tujuan Untuk mendapatkan hasil gambaran rontgen yang baik
Kebijakan Pencucian dilakukan oleh petugas kamar gelap atau radiografer dengan
menggunakan prosesing manual
Prosedur 1. Setelah dilakukan pemotretan kaset dibawa ke kamar gelap
2. Hanya lampu save light yang boleh hidup
3. Keluarkan film dari kaset
4. Japit film menggunakan hanger
5. Masukkan ke cairan developer, sesekali di angkat ke atas untuk
melihat gambaran tampak
6. Kemudian masukkan ke air bersih
7. Kemudian masukkan ke cairan fixer
8. Kemudian bilas dengan air bersih
9. Kemudian keringkan menggunakan hair dryer
Unit terkait Instalasi radiologi
19
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN CRANIUM
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
20
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN CRANIUM
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
c. FFD : 90 cm
d. CR : tegak lurus kaset
e. CP : sella tursica
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10mAs
h. Kaset dan film 24 cm x 30 cm
Petugas yang 1. Radiografer
2. Dokter spesialis radiologi
melaksanakan
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset, film dan grid
3. Prosesing film (manual)
21
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN WATERS DAN SELLA KHUSUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
Pengertian Pemeriksaaan foto rontgen dari rongga sekitar hidung dan sella tursica
Tujuan Untuk mengetahui kelainan radiologi pada sinus paranasal dan os. Sella
tursica
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiogrefer
2. Ekspertise oleh radiolog
Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 24 cm x 30 cm
b. Pesawat x-ray
c. Lysolm grid atau bucky table
d. Marker R atau L
2. Teknik pemeriksaan
A. Sinus paranasal proyeksi waters
a. PP : pasien prone diatas meja pemeriksaan, kedua tangan
di tekuk kedepan
b. PO : kepala di ekstensikan (ditengadahkan), dagu
menempel pada kaset, orbita meatal line OML
membentuk sudut 37 derajat terhadap meja pemeriksaan
c. FFD : 90 cm
d. CR : tegak lurus kaset
e. CP : menembus ocipital sampai achantion
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
B. Sella tursica proyeksi sella khusus
a. PP : pasien semi prone diatas meja pemeriksaan
b. PO : kepala dirotasikan sehingga posisi kepala parallel
dengan meja pemeriksaan, luas lapangan penyinaran
diatur seoptimal mungkin, karna hanya untuk melihat
sella tursica
22
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN WATERS DAN SELLA KHUSUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
c. FFD : 90 cm
d. CR : tegak lurus
e. CP : sella tursica
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 24cm x 30 cm
Petugas yang 1. Radiografer
2. Dokter spesialis radiologi
melaksanakan
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset, film dan grid
3. Prosesing film (manual)
23
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN MASTOID
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
Pengertian Pemeriksaan foto rontgen pada tulang mastoid dan mastoid air cell
Tujuan Mengetahui kelainan radiologi dari mastoid
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiogrefer
2. Ekspertise oleh radiolog
Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 24 cm x 30 cm
b. Pesawat x-ray
c. Lysolm grid atau bucky table
d. Marker R atau L
2. Teknik pemeriksaan
A. Proyeksi scheller kanan atau kiri
a. PP : pasien semi prone dengan sisi yang akan diperiksa
dirotasikan sampai menempel di meja pemeriksaan
b. PO : meatus acusticus externus (MAE) tepat ditengah
meja pemeriksaan
c. FFD : 90 cm
d. CR : tegak lurus film
e. CP : glabella
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
B. Posisi lateral
a. PP : pasien semi prone diatas meja pemeriksaan
b. PO : kepala di rotasikan ke kanan hingga menempel pada
kaset untuk lateral kanan, bila lateral kiri lakukan
sebaliknya
c. FFD : 90 cm
d. CR : cranio caudal menyudut 25 derajat
e. CP : 1,5 cm kearah superior dari MAE yang tidak
diperiksa
f. Grid (+)
24
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN MASTOID
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. kaset dan film : 24 cm x 30 cm
i. Pembuatan foto mastoid dilakukan kanan atau kiri untuk
perbandingan
Petugas yang 1. Radiografer
2. Dokter spesialis radiologi
melaksanakan
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset, film dan grid
3. Prosesing film (manual)
25
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN TEMPORO MANDIBULAR JOINT
(TMJ)
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
Pengertian Pemeriksaan foto rontgen pada persendian antara tulang pelipis dengan
tulang rahang bawah
Tujuan Untuk mengetahui kelainan radiologi dari TMJ
Kebijakan 1. pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
2. ekspertise dilakukan oleh radiolog
Prosedur 1. persiapan alat dan bahan
a. Kaset dan film ukuran 24 cm x 30 cm
b. Pesawar x-ray
c. Lysolm grid atau bucky table
d. Marker R atau L
2. Teknik pemeriksaan
A. closed mouth kanan/kiri
a. PP : pasien semi prone kesisi yang akan diperiksa
diatas meja pemeriksaan
b. PO : MSP kepala sejajar dengan kaset, tutup mulut,
TMJ ditengah kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : 25 derajat cranio caudal
e. CP : 5 cm kearah superior dari TMJ
f. Grid : (+)
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
B. Open mouth TMJ kanan/kiri
a. PP : pasien semi prone kesisi yang akan diperiksa
diatas meja pemeriksaan
b. PO : MSP kepala sejajar dengan kaset, buka mulut,
TMJ ditengah kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : 25 derajat cranio caudal
e. CP : 5 cm kearah superior TMJ
f. Grid : (+)
26
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN MASTOID
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
g. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
h. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
Petugas yang 1. Radiografer
2. Dokter spesialis radiologi
melaksanakan
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset, film dan grid
3. Prosesing film (manual)
27
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os MANDIBULA
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
28
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os MANDIBULA
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
h. Kondisi : 70 KV ; 10 mAs
i. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
Petugas yang 1. Radiografer
2. Dokter spesialis radiologi
melaksanakan
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset, film dan grid
3. Prosesing film (manual)
29
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN THORAX
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/3
30
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN THORAX
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/3
c. FFD : 120 cm
d. CR : vertikal untuk posisi supine, horizontal untuk posisi
duduk di kursi roda, tegak lurus kase
e. CP : thoracal 3-4
f. Grid : (-)
g. Kondisi : 50 KV ; 2 mAs
h. Kaset dan film : 35 cm x 35 cm
i. Expose saat tahan nafas dengan aba-aba tarik nafas, tahan
C. Proyeksi lateral kanan/kiri
a. PP : pasien berdiri pada chest stand menghadap samping pada
sisi yang diperiksa untuk pasien yang bisa berdiri, pasien
tidur miring kearah sisi yang diperiksa diatas meja
pemeriksaan untuk pasien yang tidak bisa berdiri
b. PO : sisi yang diperiksa menempel pada kaset, kedua tangan
keatas, siku ditekuk dengan lengan bawah menjepit kepala
c. FFD : 120 cm
d. CR : horizontal untuk posisi berdiri, vertikal untuk posisi
supine, tegak lurus kaset
e. CP : thoracal 3-4
f. Grid : (-)
g. Kondisi : 65 KV ; 4 mAs
h. Kaset dan film : 35 cm x 35 cm
D. Proyeksi top lordotik (AP)
a. PP : pasien berdiri dengan jarak kurang lebih 1 kaki dari kaset
dan menyondongkan badan kebelakang sehingga posisi leher
bersentuhan dengan kaset
b. PO : dada membentuk sudut sekitar 45 derajat dari kaset yang
berada dipunggung
c. FFD : 120 cm
d. CR : diangulasikan 10-20 derajat kearah cranial dan
diarahkan pada pertengahan kaset dengan ujung atas kaset
harus berjarak sekitar 7-8 cm diatas bahu pasien
31
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN THORAX
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
3/3
e. CP : thoracal 5-6
f. Grid : (-)
g. Kondisi : 50 KV ; 2 mAs
h. Kaset dan film : 35 cm x 35 cm
Petugas yang 1. Radiografer
2. Dokter spesialis radiologi
melaksakan
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset dan film
3. Prosesing film (manual)
32
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN VERTEBRAE CERVICAL
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
33
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN VERTEBRAE CERVICAL
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
34
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN VERTEBRAE THORACAL
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
35
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN VERTEBRAE THORACAL
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
36
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN VERTEBRAE LUMBAL
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
37
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN VERTEBRAE LUMBAL
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
38
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN PELVIS dan os SACRUM
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
39
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN PELVIS dan os SACRUM
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
40
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN BNO dan ABDOMEN 3 POSISI
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
Pengertian Pemeriksaan foto rontgen pada rongga perut dengan posisi pasien
terlentang, setengah duduk dan tidur miring kiri
Tujuan Untuk mengetahui kelainan radiologi pada rongga abdomen
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer
2. Ekspertise dilakukan oleh radiolog
Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan
a. kaset dan film ukuran 30 cm x 40 cm
b. Pesawat x-ray
c. Lysolm grid atau bucky table
d. Marker R atau L
2. Teknik pemeriksaan
A. BNO (abdomen polos proyeksi AP)
a. PP : pasien supine diatas meja pemeriksaan
b. PO : abdomen di tengah-tengah kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : 2 jari di bawah umbilicus
f. Grid : (+)
g. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
h. Kondisi : 72 KV ; 12 mAs
i. expose saat tahan nafas dengan aba-aba tarik nafas
keluarkan tahan
B. Proyeksi fowler (setengah duduk)
a. PP : pasien supine di meja pemeriksaan kemudian duduk
membentuk sudut 45 derajat dengan meja pemeriksaan
b. PO : abdomen true AP di tengah-tengah kaset
c. FFD : 90 cm
d. CR : tegak lurus kaset
e. CP : diafragma
f. Grid : (+)
g. Kaset dan film : 30 cm x 40 cm
h. Kondisi : 72 KV ; 12 mAs
41
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN BNO dan ABDOMEN 3 POSISI
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
42
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN MANUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
43
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN MANUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
C. Proyeksi lateral
a. PP : pasien duduk ditepi meja pemeriksaan
b. PO : manus diletakkan pada kaset true lateral
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : pertengahan manus
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
h. Kondisi : 55 KV ; 3 mAs
Petugas yang 1. Radiografer
melaksanakan 2. Dokter spesialis radiologi
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset dan film
3. Prosesing film (manual)
44
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN ANTEBRACHII
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
45
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN ANTEBRACHII
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
46
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os HUMERUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
47
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os HUMERUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
48
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN ELBOW JOINT
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
49
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN ELBOW JOINT
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
50
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os FEMUR
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
51
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os FEMUR
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
52
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os CRURIS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
53
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN os CRURIS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
54
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN GENU
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
55
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN GENU
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
56
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN ANKLE JOINT
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
57
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN ANKLE JOINT
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
58
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN PEDIS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
1/2
59
RUMAH SAKIT
SURYA ASIH PEMERIKSAAN MANUS
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
2/2
C. Proyeksi lateral
a. PP : pasien duduk diatas meja pemeriksaan
b. PO : pedis diletakkan pada kasetdengan posisi true lateral
c. FFD : 90 cm
d. CR : vertikal tegak lurus kaset
e. CP : pertengahan pedis
f. Grid : (-)
g. Kaset dan film : 24 cm x 30 cm
h. Kondisi : 55 KV ; 3 mAs
Petugas yang 1. Radiografer
melaksanakan 2. Dokter spesialis radiologi
Alat 1. Pesawat x-ray konvensional
2. Kaset dan film
3. Prosesing film (manual)
60