Anda di halaman 1dari 7

STUDI PERBANDINGAN

ESTIMASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PEKERJAAN


PERUMAHAN 2 LANTAI
TIPE LB. 85 M2 / LT.90 M2
( Studi Kasus : Pada Proyek Pembangunan Perumahan Gading Residence , Pamulang, Tangerang Selatan )

Wahyu Purnomo,Budi Santosa, ST.MT.


Wahyu_purnomo505@yahoo.co.id dan budi_pu@gmail.com
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta

ABSTRAK

Pada perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) antara SNI, Kontraktor dan Owner Estimate (OE)
adanya perbedaan harga satuan. Penulis mencoba menghitung kembali rencana anggaran biaya rumah tipe 85 m2
dengan metode SNI dari Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya sebagai dasar perhitungan pada proyek
perumahan Perumahan Gading Residence , Pamulang, Tangerang Selatan, dan membandingkan dengan
penawaran total yang telah dibuat kontraktor.

Dengan prosentase selisih perbandingan rencana anggaran biaya 15 - 18%. Harga Kontraktor Rp
380,187,717.45 dan harga dari metode SNI Rp. 438,642,411.29 dengan selisih Rp. 58,454,693.85 prosentase 15.38
% sedangkan harga Owner Estimate (OE) Rp. 445,510,350.93 maka selisih harga Kontraktor dengan harga Owner
Estimate (OE) yaitu 65,322,633.49 dengan prosentase 17.18 %. Hal ini terjadi karena faktor faktor yang
menyebabkan selisih harga antara lain : Harga upah / tenaga yang berbeda serta harga bahan bangunan yang
berbeda. Karena harga satuan dari kontraktor maupun developer bersifat rahasia sehingga kontraktor tidak bisa
memberikan nya hanya memberikan harga upah /tenaga, untuk harga bahan bangunan penulis survey daerah
setempat dan mencari media internet. Untuk koefisien yang dipakai dalam perhitungan mengunakan SNI dari
Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya.

Kata Kunci : Rencana Anggaran Biaya (RAB), SNI, Kontraktor,Owner Estimate (OE)

BAB I satuan pekerjaan konstruksi bangunan yang


PENDAHULUAN diterbitkan BSN. Pengertian rencana
anggaran adalah memperkirakan
1.1. Latar Belakang kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan
untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada
Semakin bertambahnya penduduk di suatu daerah informasi yang tersedia pada waktu itu.
khususnya Tangerang Selatan, rumah merupakan Besar biaya ini menjadi bahan
kebutuhan pokok masyarakat. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat akan kepemilikan pertimbangan, guna memilih cara atau
rumah, diperlukan upaya penyedian perumahan yang altenatif pembangunan yang paling efisien.
layak, sekarang ini dikembangkan oleh Developer Selain unsur-unsur harga, bahan, upah
Perumahan. Oleh karena itu pemerintah tenaga, peralatan dan pelaksanaan yang akan
mengeluarkan standarisasi tata cara perhitungan menetapkan besar biaya pembangunan.
harga satuan pekerjaan konstruksi bangunan dan
perumahan sesuai dengan peraturan Pemerintah
Indonesia.
Dalam tahapan perencanaan anggaran biaya tersebut,
terdapat berbagai macam permasalahan mengenai
Salah satu tahap penting dalam pelaksanaan anggaran biaya, seperti pada proyek pembangunan
suatu konstruksi adalah perhitungan rencana Perumahan Gading Residence ini cara perhitungan
anggaran biaya yang mengacu kepada yang digunakan penawaran kontraktor dalam
standarisasi tata cara perhitungan harga pembangunan ini, masih relatif kecil dengan metode
SNI dan dari owner estimate (OE). Para kontraktor
1
dan pemilik proyek lebih cenderung menghitung dihitung dengan cara menggunakan faktor
harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan mereka perkalian terhadap peralatan;
sendiri yang didasarkan atas pengalaman masing-
masing instansi. Sehingga terdapat beberapa 5. Metode quantity take-off, disini estimasi biaya
penawaran dari kontraktor yang berbeda. dilakukan dengan mengukur / menghitung
kualitas komponen komponen proyek ( dari
BAB II gambar dan spsifikasi ) kemudian memberi
TINJAUAN PUSTAKA beban jam orang serta beban biayanya;

6. Metode harga satuan ( unit price ), dilakukan


2.1. Sirklus Proyek Konstruksi jika kualitas komponen-komponen proyek
belum dapat diperoleh secara pasti atau gambar
Dalam hal ini perhitungan rencana biaya detail belum siap, biaya dihitung berdasarkan
pembangunan, yang lebih dikenal dengan Rencana harga satuan setiap jenis komponen ( misalnya
Anggaran Biaya ( RAB ), adalah termasuk bagian setiap m3, m2, m, helai, butir, dan lain-lain ).
dalam kelompok kegiatan perencanaan. Seperti
diketahui perencanaan memegang peranan penting
dalam siklus proyek, karena keberhasilan proyek
akan sangat ditentukan oleh kualitas dari
2.4. Harga Satuan Pekerjaan.
Harga satuan pekerjaan ialah harga bahan dan upah
perencanaan.
tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis.
2.2. Lingkup Rencana Anggaran Biaya.
2.5. Analisa Harga Satuan
Analisa harga satuan pekerjaan merupakan analisa
Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan
material, upah tenaga kerja dan peralatan untuk
berbeda di masing-masng daerah, disebabkan karena
membuat satu satuan pekerjaan tertentu yang diatur
perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. Biaya
dalam pasal-pasal analisa BOW maupun SNI, dari
adalah jumlah dari masing-masing hasil perkiraan
hasilnya ditetapkan koefisien pengali untuk material,
volume dengan harga satuan pekerjaan yang
upah tenaga kerja dan peralatan segala jenis
bersangkutan. Secara umum dapat disimpulkan
pekerjaan, Sedangkan analisis lapangan ditetapkan
sebagai berikut :
berdasarkan perhitungan kontraktor pelaksana.
RAB = ( Volume ) x Harga Satuan Pekerjaan
2.6. Analisa Harga Satuan Bahan.
Estimasi biaya kontruksi dapat dibedakan atas Analisa bahan suatu pekerjaan, ialah menghitung
estimasi kasaran ( approximate estimates atau banyaknya / volume masing-masing bahan, serta
preliminary estimates) dan estimasi teliti atau besarnya biaya yang dibutuhkan. Kebutuhan bahan /
estimasi detail (detailed esimates). material ialah besarnya jumlah bahan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan
dalam satu kesatuan pekerjaan. Kebutuhan bahan
2.3. Dasar dan Peraturan
dapat dicari dengan rumus umum sebagai berikut
Metode estimasi biaya yang sering dipakai pada
Bahan = Volume pekerjaan x Koefisien analisa
proyek adalah :
bahan
1. Metode Parametrik, dengan pendekatan
matematik mencoba mencari hubungan antara
Indeks bahan merupakan indeks kuantum yang
biaya atau jam orang dengan karakteristik fisik
menunjukan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap
tertentu ( volume, luas, berat, panjang, dsb);
satuan jenis pekerjaan. Analisa bahan dari suatu
pekerjaan merupakan kegiatan menghitung
2. Metode Indeks, menggunakan daftar indeks dan
banyaknya / volume masing-masing bahan, serta
informasi harga proyek terdahulu ; indeks harga
besarnya biaya yang dibutuhkan sedangkan indeks
adalah angka perbandingan antara harga pada
satuan bahan menunjukan banyaknya bahan yang
tahun tertentu terhadap harga pada tahun yang
diperlukan untuk menghasilkan 1 m3 , 1 m2, volume
digunakan sebagai dasar;
pekerjaan yang dikerjakan.
3. Metode Analisis unsur-unsur, lingkup pekerjaan
diuraikan menjadi unsur-unsur menurut 2.7. Analisa Harga Satuan Upah.
fungsinya; membandingkan berbagai material Analisa upah suatu pekerjaan ialah, menghitung
bangunan untuk memperoleh kualitas perkiraan banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besarnya
biaya dan tiap unsur, kemudian dapat dipilih biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
estimasi biaya paling efektif; Kebutuhan tenaga kerja ialah besarnya jumlah tenaga
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian
4. Metode Faktor, memakai asumsi terdapat pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan, kecepatan
korelasi atau faktor antara peralatan dengan dan penyelesaian suatu pekerjaan tergantung dari
komponen-komponen terkait; biaya komponen kualitas pekerjaan ( Dani Kurniawan, 2004 ). Secara
2
umum jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk sangkutan ), bahan kadang-kadang mencakup
suatu volume perkerjaan tertentu dapat dicari dengan biaya pemeriksaan kualitas dan pengadaan
rumus : gudang / tempat penyimpanan.

Tenaga Kerja = Volume pekerjaan x Koefisien 2. Upah tenaga kerja;


analisa tenaga kerja Dihitung jam kerja yang dibutuhkan dan jumlah
biaya / upah. Biasanya digunakan berdasar
Indeks satuan tenaga kerja adalah besarnya jumlah harian atau per hari sebagai unit waktu serta
tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian volume pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam
pekerjaan dalam satuan pekerjaan. unit waktu tersebut. Sebagai unit waktu dapat
pula atas dasar tiap jam. Perlu diketahui bahwa
2.8. Penyusunan Anggaran Biaya Proyek kemampuan tiap tenaga kerja tidak sama
Tahap tahap yang dilakukan untuk menyusun tergantung ketrampilan dan pengalaman,
angaran biaya adalah sebagai berikut : demikian juga besar upahnya.

3. Peralatan
1. .Melakukan pengumpulan data tentang jenis, Dihitung banyak dan jenis tiap peralatan yang
harga serta kemampuan pasar untuk diperlukan serta harga / biayanya ( beli atau sewa
menyediakan bahan / material kontruksi ), biaya peralatan termasuk ongkos angkut /
secara berlanjut. mobilisasi, upaah operator mesin, biaya bahan
2. Melakukan perhitungan analisa bahan dan bakar dan sebagainya. Kemampuan peralatan
upah dengan menggunakan analisis yang persatuan waktu perlu diketahui.
diyakini oleh seorang estimator.
3. Melakukan perhitungan harga satuan 4. Overhead
pekerjaan dengan memanfaatkan hasil Biasa dikategorikan sebagai biaya tak terduga
analisis satuan pekerjaan dan daftar kualitas atau biaya tidak langsung, dan dibagi menjadi
pekerjaan. dua golongan, yakni yang pertama bersifat
4. Membuat rekapitulasi umum, serta kedua yang berkaitan dengan
pekerjaan di lapangan. Overhead umum
2.8.1. Langkah Persiapan misalnya sewa kantor, peralatan kantor, listrik,
Sebagai langkah awal dalam perhitungan RAB perlu telpon, perjalanan, asuransi / jamsostek, temasuk
dilakukan upaya persiapan agar diperoleh angka yang gaji / upah karyawan kantor yang terlibat
tepat atau akurat. Pada hakekatnya penguasaan seluk kegiatan proyek. Sedangkan overhead lapangan
beluk proyek dan lingkungannya secara merupakan biaya yang tidak dapat dibebankan
komprehensif akan sangat mendukung perhitungan pada harga bahan-bahan, upah pekerja dan
RAB yang tepat dan realistis. Perlu dipahami pula peralatan, sperti telepon di proyek, pengamanan,
bahwa setiap proyek mempunyai hal-hal yang biaya perizinan, dan sebagainya. Biaya overhead
spesifik dan tidak mungkin sama dengan proyek lain keseluruhan ditetapkan berdasar pengalaman,
walaupun proyek yang sejenis. biasanya sekitar 12 % sampai 30 % dari jumlah
harga bahan, upah dan peralatan.
2.8.2. Dasar Perhitungan
Perhitungan RAB pada prinsipnya diperoleh sebagai 5. Keuntungan dan pajak
jumlah keseluruhan hasil kali volume tiap jenis Besarnya keuntungan tergantung pada besar-
pekerjaan yang ada dengan harga satuan masing- kecilnya proyek dan besarnya resiko serta tingkat
masing. Volume pekerjaan dapat diperoleh, membaca kesulitan pekerjaan. Biasanya keuntungan
dan menghitung atas gambar desain. Telah berkisar antara 8 % sampai 15 % dari biaya
disinggung dimuka bahwa unsur biaya kontruksi kontruksi ( Bouwsom ). Sedangkan pajak
mencakup harga-harga bahan satuan, upah tenaga dan besarnya tergantung pada peraturan Pemerintah
peralatan yang digunakan. Dan semua unsur biaya yang berlaku, biasanya antara 10 % sampai 18%
ditentukan harga satuan tiap jenis pekerjaan, dan
untuk ini dapat digunakan analisis SNI. Secara umum 2.8.3 Perhitungan Volume
prosedur perhitungan RAB disusun diatas dasar lima volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah
unsur harga berikut : banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi
1. Bahan-bahan atau material bangunan; volume ( kubikasi ) suatu pekerjaan, bukanlah
Dihitung kualitas ( volume, ukuran, berat, tipe, merupakan volume ( isi sesungguhnya ), melainkan
dsb ) masing-masing jenis bahan yang jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan
digunakan. Juga harga tiap jenis bahan itu Perhitungan volume dilakukan atas dasar gambar
sampai dilokasi pekerjaan ( termasuk ongkos
detail dari bestek yang tersedia, termasusk perubahan 2.9 Metode Perhitungan
dan tambahan yang diberikan pada saat pemberian Sebelum menghitung harga satuan pekerjaan, maka
penjelasan atau aanwijzing sebelum pelelangan. harus mampu menguasai cara pemakaian analisa
3
BOW, SNI dan cara Modern. Dalam analisa BOW, 2.10.4 Persyaratan Umum
telah ditetapkan angka jumlah tenaga kerja dan bahan Perhitungan harga satuan berlaku untuk seluruh
untuk suatu pekerjaan. Sedangkan SNI merupakan wilayah Indonesia, berdasarkan harga, bahan dan
pembaharuan dari analisa BOW dengan kata lain upah dengan kondisi daerah setempat. Spesifikasi dan
bahwasannya analisa SNI merupakan analisa BOW cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan
yang diperbaharui. Prinsip yang terdapat dalam dengan standar spesifikasi yang telah dibakukan.
metode BOW mencakup daftar koefisien upah dan
bahan yang telah ditetapkan. Dari kedua koefisien 2.10.5 Persyaratan Khusus
tersebut akan didapat kalkulasi bahan-bahan yang Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus
diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. didasarkan kepada gambar teknis dan RKS (Rencana
Komposisi, perbandingan dan susunan material serta kerja dan syarat-syarat). Perhitungan indeks bahan
tenaga kerja pada suatu pekerjaan sudah ditetapkan, telah ditambahkan toleransi dimana didalamnya
yang selanjutnya dikalikan dengan harga satuan upah angka susut yang besarnya tergantung dari jenis
yang berlaku saat itu. Analisa dengan metode SNI bahan dan komposisi adukan.
untuk kebutuhan bahan atau material dan kebutuhan
upah sama dengan metode BOW, akan tetapi 2.10.6 Cara Menggunakan Analisis SNI
besarnya nilai koefisien bahan dan upah tenaga kerja Tabel.2.1. Analisa pekerjaan pemasangan dinding bata
berbeda dengan analisa BOW. merah 1 SP: 5 PP

2.10 Perhitungan harga satuan pekerjaan


dengan SNI
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini
disusun berdasarkan hasil penelitian analisa biaya
kontruksi di pusat litbang permukiman 1988 1991.
Tahap pertama dilakukan dengan mengumpulkan
data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari
Kontraktor BUMN, dan analisis sebelumnya seperti
BOW. Data yang terkumpul dipilih dari data modus
terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan
untuk memperoleh data primer sebagai crosscheck (Sumber : SNI 2014,Kementrian Pekerjaan Umum
terhadap data yang diperoleh dari tahap pertama. Pedoman Analisis harga satuan pekerjaan bidang
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas pekerjaan umum)
tenaga kerja lapangan pada beberapa proyek
pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian HARGA HARGA
lab bahan bangunan untuk komposisi bahan yang di SATUAN
gunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan ANALIS
pendekatan kinerja dari jenis pekerjaan. A
HARGA
SATUAN
2.10.1 Pengertian tentang SNI
Pada tahun 1987 sampai 1991, pusat penelitian dan HARGA
HARGA
pengembangan permukiman melakukan penelitian
ANALIS SATUAN
untuk mengembangkan analisa BOW. Pendekatan
penelitian yang dilakukan yaitu melalui pengumpulan A
Gambar 2.4. Ilustrasi Skema Analisa (Sumber : Djoko
data sekunder berupa analisa biaya yang dipakai oleh Susilo, Rencana Anggaran Biaya , 2004)
beberapa kontraktor dalam menghitung harga satuan
pekerjaan. Di samping itu dilakukan pula data primer, BAB III
melalui penelitian lapangan pada proyek-proyek
pembangunan perumahan. METODOLOGI PERENCANAAN

2.10.2 Ruang Lingkup SNI 3.1. Persiapan


Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan Persiapan awal yang dilakukan untuk
indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap menunjang kelancaran Tugas Akhir adalah
satuan pekerjaan yang dapat dijadikan acuan seragam sebagai berikut :
bagi pelaksana pembangunan gedung dan perumahan 1. Melengkapi studi pustaka berupa
dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan
gedung dan perumahan . pengumpulan materi studi sebagai
referensi.
2.10.3 Acuan Normatif SNI 2. Mendata instansi- instasi yang akan
Standar ini mengacu kepada hasil pengkajian dari dijadikan nara sumber data.
beberapa analisa pekerjaan yang telah diaplikasikan 3. Survey lokasi untuk mendapatkan
dalam analisis BOW .
gambaran umum kondisi proyek.
4
4. Pembuatan jadual rencana penyusunan BAB IV
Tugas Akhir. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.2. Lokasi Proyek 4.1. Rencana Pekerjaan


Pemilihan lokasi proyek Perumahan Gading Pada bab ini akan di bahas mengenai proses
Residence posisi di Jl. Hankam, Puspitek, perhitungan rencanaan anggaran biaya rumah tipe
Serpong, Tangerang Selatan. Pemilihan LB.85 M2 /LT.90 M2 dengan metode SNI , terhadap
kontraktor dan Owner Estimate (OE) dengan
Lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa menghitung kembali harga satuan pekerjaan guna
secara existing pertumbuhan ekonomi di mengkaji proses perhitungan dokumen penawaran
daerah tersebut cukup cepat. yang dibuat kontraktor.

3.3. Objek Penelitian. 4.2. Bahan dan Upah


Objek pada Penelitian ini adalah Perumahan Dalam proses perhitungan rencana anggaran biaya
diperlukan referensi harga bahan dan upah daerah
Gading Residence Pamulang Tangerang DKI Jakarta, pada proyek pembangunan ini harga
Selatan pada Rumah Tipe LB. 85 M2 /LT. upah dan bahan diambil data survey langsung
90 M2. dilokasi penelitian dengan menanyakan langsung
harga bahan kepada toko bahan bangunan yang
3.4.Tahap Penyusunan Tugas. didekat proyek ini dan harga upah menanyakan pihak
developer dari penawaran kontraktor.
Diagram Alir proses penyusunan Tugas
Akhir. Kerangka dan prosedur pengerjaan 4.4 Menghitung Volume Pekerjaan
Tugas Akhir diterangkan dalam diagram alir Tahapan pertama dalam proses pembuatan RAB
seperti gambar berikut : adalah menghitung volume dan menentukan
spesifikasi dari setiap pekerjaan.
Volume pekerjaan didapatkan dari pihak developer,
penulis tidak menghitung kembali volume pekerjaan.
4.5 Menghitung Analisa Harga Satuan
Harga satuan bahan merupakan bahan yang harus
dibayar untuk membeli per satuan jenis bahan
bangunan. Tahapan kedua adalah menghitung analisa
metode SNI, Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) pada penelitian ini mengacu pada SNI dari
Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya
dan harga bahan dan upah didapatkan dari harga
satuan perencanaan pekerjaan konstruksi Provinsi
DKI Jakarta. Dan untuk Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) kontraktor harga bahan dilakukan
survey langsung di lokasi yang telah diteliti pada
bulan Agustus - September 2014 sedangkan harga
upah dari pihak kontraktor, koefisiensi Analisa upah
& bahan mengacu SNI, & untuk Owner Estimate
(OE) harga upah & harga bahan dari pihak developer.
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) ini dihitung
kembali oleh penulis .

4.6 Menghitung Rencana Anggaran Biaya


Untuk tahapan keempat adalah menghitung
perhitungan rencana anggaran biaya dan rekapitulasi
dengan metode SNI,

4.7 Rencana Anggaran Biaya


Secara umum proses analisa harga satuan pekerjaan
dengan metode Lapangan / Kontraktor adalah sebagai
berikut :
1. Membuat Daftar Harga Satuan Material dan
Daftar Harga Satuan Upah

5
2. Menghitung harga satuan bahan dengan cara : Tabel.4.16. Perbandingan dan Prosentase Rencana
perkalian antara harga satuan bahan dengan nilai Anggaran Biaya antara metode SNI, Kontraktor, Owner
koefisien bahan Estimate (OE).
3. Menghitung harga satuan upah kerja dengan cara
: perkalian antara harga satuan upah dengan nilai
koefisien upah tenaga kerja
4. Harga satuan pekerjaan = Volume x ( jumlah
bahan + jumlah tenaga kerja).

4.8. Rencana Anggaran Biaya Metode SNI ,


Kementrian PU Bidang Cipta Karya.

Rekapitulasi Perbandingan Rencana Anggaran Biaya BAB V


Antara metode SNI, Kontraktor dan Owner Estimate KESIMPULAN DAN SARAN
(OE). 5.1. Simpulan
Tabel.4.15. Rekapitulasi Perbandingan Rencana Anggaran Pada perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Biaya antara metode SNI, Kontraktor, Owner Estimate antara SNI, Kontraktor dan Owner Estimate (OE)
(OE). adanya perbedaan harga satuan. Penulis mencoba
menghitung kembali rencana anggaran biaya rumah
tipe 85 M2 dengan metode SNI dari Kementrian
Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya sebagai dasar
perhitungan pada proyek perumahan Perumahan
Gading Residence , Pamulang, Tangerang Selatan,
dan membandingkan dengan penawaran total yang
telah dibuat kontraktor.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada kontraktor PT.


Dwimitra Elektrindo pada proyek pembangunaan
rumah tinggal tipe 85 M2 di Perumahan Gading
Residence , Pamulang, Tangerang Selatan lebih kecil
/ rendah dibandingkan dengan metode SNI & Owner
Estimate (OE). Hal ini terjadi karena faktor faktor
yang menyebabkan selisih harga antara lain : harga
upah / tenaga yang berbeda serta harga bahan
bangunan yang berbeda. Karena harga satuan dari
kontraktor maupun developer bersifat rahasia
sehingga kontraktor tidak bisa memberikan nya
hanya memberikan harga upah /tenaga, untuk harga
bahan bangunan penulis survey daerah setempat dan
mencari media internet. Untuk koefisien yang dipakai
dalam perhitungan mengunakan SNI dari Kementrian
Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya.

TABEL PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


NO JUMLAH
SNI KONTRAKTOR OWNER ESTIMATE (OE)

1 JUMLAH TOTAL Rp 438,642,411.29 Rp 380,187,717.45 Rp 445,510,350.93

TABEL PERBANDINGAN PROSENTASE RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

No Selisih Prosentase (%)

4.9. Perbandingan dan Prosentase Rencana 1 SNI dengan Kontraktor Rp 58,454,693.85 15.38
Anggaran Biaya antara metode SNI,
Kontraktor dan Owner Estimate (OE). 2 Owner Estimate (OE) dengan SNI Rp 6,867,939.64 1.54

3 Owner Estimate (OE) dengan Kontraktor Rp 65,322,633.49 17.18

6
5.2. Saran
Dalam menghitung rencana anggaran biaya (RAB) ,
hendaknya dilakukan perhitungan sedetail mungkin
khususnya pada setiap pekerjaan dengan pemilihan
metode perhitungan yang tepat. Sehingga didapatkan
anggaran biaya yang dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amtha,Irvan.(2014): Keputusan Kepala Biro


Prasarana Dan Sarana Kota Setda
Provinsi DKI Jakarta Nomor : 07/201
Tentang Standarisasi Harga Satuan
Perencanaan Pekerjaan Konstruksi
Provinsi DKI Jakarta Periode Januari
Juni 2014, Jakarta.
Ervianto,Wulfram. (2005): Manajemen Proyek
Konstruksi, Jakarta.
Ervianto,Wulfram.(2007): Manajemen Proyek
Konstruksi, Jakarta.
Kirmanto,Djoko.(2014): Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No.11/PRT/M/2013/ Tentang
pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum,
Jakarta.
Mukomuko.J.A.(19870: Dasar Penyusunan Anggaran
Biaya Bangunan, Jakarta.
Sastraatmadja,Soedrajat.A.Ir.(1984):Analisa Anggran
Biaya Pelaksanaan, Nova, Bandung.
Soeharto, I.(2003): Manajemen Proyek Jilid 2 (Dari
Konseptual Sampai Operasional),
Erlangga, Jakarta.
Susilo,Djoko.( 2004): Rencana Anggaran
Biaya,Semarang.
Suwardi, Arkham, Herbiyantoro,(2003): Buku
Referensi Untuk Kontraktor Bangunan
Gedung Dan Sipil, Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai