Jurnal Ta
Jurnal Ta
ABSTRAK
Pada perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) antara SNI, Kontraktor dan Owner Estimate (OE)
adanya perbedaan harga satuan. Penulis mencoba menghitung kembali rencana anggaran biaya rumah tipe 85 m2
dengan metode SNI dari Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya sebagai dasar perhitungan pada proyek
perumahan Perumahan Gading Residence , Pamulang, Tangerang Selatan, dan membandingkan dengan
penawaran total yang telah dibuat kontraktor.
Dengan prosentase selisih perbandingan rencana anggaran biaya 15 - 18%. Harga Kontraktor Rp
380,187,717.45 dan harga dari metode SNI Rp. 438,642,411.29 dengan selisih Rp. 58,454,693.85 prosentase 15.38
% sedangkan harga Owner Estimate (OE) Rp. 445,510,350.93 maka selisih harga Kontraktor dengan harga Owner
Estimate (OE) yaitu 65,322,633.49 dengan prosentase 17.18 %. Hal ini terjadi karena faktor faktor yang
menyebabkan selisih harga antara lain : Harga upah / tenaga yang berbeda serta harga bahan bangunan yang
berbeda. Karena harga satuan dari kontraktor maupun developer bersifat rahasia sehingga kontraktor tidak bisa
memberikan nya hanya memberikan harga upah /tenaga, untuk harga bahan bangunan penulis survey daerah
setempat dan mencari media internet. Untuk koefisien yang dipakai dalam perhitungan mengunakan SNI dari
Kementrian Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya.
Kata Kunci : Rencana Anggaran Biaya (RAB), SNI, Kontraktor,Owner Estimate (OE)
3. Peralatan
1. .Melakukan pengumpulan data tentang jenis, Dihitung banyak dan jenis tiap peralatan yang
harga serta kemampuan pasar untuk diperlukan serta harga / biayanya ( beli atau sewa
menyediakan bahan / material kontruksi ), biaya peralatan termasuk ongkos angkut /
secara berlanjut. mobilisasi, upaah operator mesin, biaya bahan
2. Melakukan perhitungan analisa bahan dan bakar dan sebagainya. Kemampuan peralatan
upah dengan menggunakan analisis yang persatuan waktu perlu diketahui.
diyakini oleh seorang estimator.
3. Melakukan perhitungan harga satuan 4. Overhead
pekerjaan dengan memanfaatkan hasil Biasa dikategorikan sebagai biaya tak terduga
analisis satuan pekerjaan dan daftar kualitas atau biaya tidak langsung, dan dibagi menjadi
pekerjaan. dua golongan, yakni yang pertama bersifat
4. Membuat rekapitulasi umum, serta kedua yang berkaitan dengan
pekerjaan di lapangan. Overhead umum
2.8.1. Langkah Persiapan misalnya sewa kantor, peralatan kantor, listrik,
Sebagai langkah awal dalam perhitungan RAB perlu telpon, perjalanan, asuransi / jamsostek, temasuk
dilakukan upaya persiapan agar diperoleh angka yang gaji / upah karyawan kantor yang terlibat
tepat atau akurat. Pada hakekatnya penguasaan seluk kegiatan proyek. Sedangkan overhead lapangan
beluk proyek dan lingkungannya secara merupakan biaya yang tidak dapat dibebankan
komprehensif akan sangat mendukung perhitungan pada harga bahan-bahan, upah pekerja dan
RAB yang tepat dan realistis. Perlu dipahami pula peralatan, sperti telepon di proyek, pengamanan,
bahwa setiap proyek mempunyai hal-hal yang biaya perizinan, dan sebagainya. Biaya overhead
spesifik dan tidak mungkin sama dengan proyek lain keseluruhan ditetapkan berdasar pengalaman,
walaupun proyek yang sejenis. biasanya sekitar 12 % sampai 30 % dari jumlah
harga bahan, upah dan peralatan.
2.8.2. Dasar Perhitungan
Perhitungan RAB pada prinsipnya diperoleh sebagai 5. Keuntungan dan pajak
jumlah keseluruhan hasil kali volume tiap jenis Besarnya keuntungan tergantung pada besar-
pekerjaan yang ada dengan harga satuan masing- kecilnya proyek dan besarnya resiko serta tingkat
masing. Volume pekerjaan dapat diperoleh, membaca kesulitan pekerjaan. Biasanya keuntungan
dan menghitung atas gambar desain. Telah berkisar antara 8 % sampai 15 % dari biaya
disinggung dimuka bahwa unsur biaya kontruksi kontruksi ( Bouwsom ). Sedangkan pajak
mencakup harga-harga bahan satuan, upah tenaga dan besarnya tergantung pada peraturan Pemerintah
peralatan yang digunakan. Dan semua unsur biaya yang berlaku, biasanya antara 10 % sampai 18%
ditentukan harga satuan tiap jenis pekerjaan, dan
untuk ini dapat digunakan analisis SNI. Secara umum 2.8.3 Perhitungan Volume
prosedur perhitungan RAB disusun diatas dasar lima volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah
unsur harga berikut : banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.
Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi
1. Bahan-bahan atau material bangunan; volume ( kubikasi ) suatu pekerjaan, bukanlah
Dihitung kualitas ( volume, ukuran, berat, tipe, merupakan volume ( isi sesungguhnya ), melainkan
dsb ) masing-masing jenis bahan yang jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan
digunakan. Juga harga tiap jenis bahan itu Perhitungan volume dilakukan atas dasar gambar
sampai dilokasi pekerjaan ( termasuk ongkos
detail dari bestek yang tersedia, termasusk perubahan 2.9 Metode Perhitungan
dan tambahan yang diberikan pada saat pemberian Sebelum menghitung harga satuan pekerjaan, maka
penjelasan atau aanwijzing sebelum pelelangan. harus mampu menguasai cara pemakaian analisa
3
BOW, SNI dan cara Modern. Dalam analisa BOW, 2.10.4 Persyaratan Umum
telah ditetapkan angka jumlah tenaga kerja dan bahan Perhitungan harga satuan berlaku untuk seluruh
untuk suatu pekerjaan. Sedangkan SNI merupakan wilayah Indonesia, berdasarkan harga, bahan dan
pembaharuan dari analisa BOW dengan kata lain upah dengan kondisi daerah setempat. Spesifikasi dan
bahwasannya analisa SNI merupakan analisa BOW cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan
yang diperbaharui. Prinsip yang terdapat dalam dengan standar spesifikasi yang telah dibakukan.
metode BOW mencakup daftar koefisien upah dan
bahan yang telah ditetapkan. Dari kedua koefisien 2.10.5 Persyaratan Khusus
tersebut akan didapat kalkulasi bahan-bahan yang Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus
diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. didasarkan kepada gambar teknis dan RKS (Rencana
Komposisi, perbandingan dan susunan material serta kerja dan syarat-syarat). Perhitungan indeks bahan
tenaga kerja pada suatu pekerjaan sudah ditetapkan, telah ditambahkan toleransi dimana didalamnya
yang selanjutnya dikalikan dengan harga satuan upah angka susut yang besarnya tergantung dari jenis
yang berlaku saat itu. Analisa dengan metode SNI bahan dan komposisi adukan.
untuk kebutuhan bahan atau material dan kebutuhan
upah sama dengan metode BOW, akan tetapi 2.10.6 Cara Menggunakan Analisis SNI
besarnya nilai koefisien bahan dan upah tenaga kerja Tabel.2.1. Analisa pekerjaan pemasangan dinding bata
berbeda dengan analisa BOW. merah 1 SP: 5 PP
5
2. Menghitung harga satuan bahan dengan cara : Tabel.4.16. Perbandingan dan Prosentase Rencana
perkalian antara harga satuan bahan dengan nilai Anggaran Biaya antara metode SNI, Kontraktor, Owner
koefisien bahan Estimate (OE).
3. Menghitung harga satuan upah kerja dengan cara
: perkalian antara harga satuan upah dengan nilai
koefisien upah tenaga kerja
4. Harga satuan pekerjaan = Volume x ( jumlah
bahan + jumlah tenaga kerja).
4.9. Perbandingan dan Prosentase Rencana 1 SNI dengan Kontraktor Rp 58,454,693.85 15.38
Anggaran Biaya antara metode SNI,
Kontraktor dan Owner Estimate (OE). 2 Owner Estimate (OE) dengan SNI Rp 6,867,939.64 1.54
6
5.2. Saran
Dalam menghitung rencana anggaran biaya (RAB) ,
hendaknya dilakukan perhitungan sedetail mungkin
khususnya pada setiap pekerjaan dengan pemilihan
metode perhitungan yang tepat. Sehingga didapatkan
anggaran biaya yang dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA