Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu materi dalam matematika adalah pengukuran. Pengukuran sering kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran adalah membandingkan sebuah benda
dengan alat ukur. Pengukuran bisa mengukur panjang, berat, suhu, dan waktu.
Pengukuran panjang atau tinggi biasanya menggunakan alat ukur dengan satuan
centimeter atau meter. Contohnya adalah penggaris atau meteran. Namun alat ukur itu bisa
digunakan untuk benda yang terjangkau artinya untuk benda yang dapat kita ukur di depan
mata kita.
Bagaimana jika kita ingin mengetahui tinggi bendaa-benda seperti tinggi pohon, tiang
listrik, gedung atau sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita? Pengukuran itu bisa dilakukan
dengan menggunakan suatu alat yaitu klinometer dan hypsometer.
Dalam makalah ini, kelompok kami akan membahas tentang bagaimana
mengoperasikan klinometer dan hysometer untuk mengukur tinggi suatu benda.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menaksir tinggi benda menggunakan klinometer?
2. Bagaimana cara menaksir tinggi benda menggunakan hypsometer?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mendiskripsikan cara menaksir tinggi benda menggunakan klinometer
2. Mendiskripsikan cara menaksir tinggi benda menggunakan hypsometer

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cara Menaksir Tinggi Benda Menggunakan Klinometer


Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar dan
sebuah garis yang menghubunkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak
(ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek
dengan memanfaatkan sudut elevasi.

Cara Membuat Kliometer Sederhana :

1. Alat dan Bahan :


a. Busur
b. Tali Benang / Senar
c. Pipa yang terbuat dari plastik, paralon, besi,
atau bambu
d. Bandul dari kayu atau besi

2. Langkah Pembuatan Klinometer :


a. Pasangkan busur dengan pippa, caranya bias ditempelkan dengan lem atau diikat
dengan tali.
b. Letakkan tali dan bandul di tengah-tengah pipa, arah sudut 0 derajat.
c. Untuk memudahkan penggunaan klinometer, klinometer dapat diberi pegangan
dari kayu atau besi agar bisa berdiri tegak.
Cara 1. Menaksir Tinggi Benda dengan Klinometer :
1. Menentukan objek yang akan ditaksir tingginya. Misalnya pohon atau tiang listrik.
2. Mengukur jarak dari tempat pengamat ke tempat tepat di bawah benda yang akan
ditaksir tingginya.
3. Mengarahkan teropong klinometer, sehingga melalui teropong itu mata pengamat
dapat melihat puncak benda.
4. Mencatat besar sudut yang ditunjukkan oleh klinometer. Sudut ini dinamakan sudut
elevasi.
5. Membuat sketsa segitiga siku-siku yang menggambarkan keadaan tersebut.
6. Melukis segitiga siku-siku lain yang ukurannya menunjukkan skala tertentu
(misalnya 1:100 atau 1:200) dengan hasil pengukuran sesuai dengan segitiga yang

2
pertama, dengan sudut elevasi sama dengan sudut elevasi yang ditunjukkan oleh
klinometer.
7. Mencari perbandingan sisi antara kedua segitiga ini dan menghitung tinggi benda
yang diukut. Tinggi benda ialah tinggi yang diperoleh dari segitiga harus ditambah
dengan tinggi posisi pengamat.

Misalnya sebuah benda yang akan diukur adalah benda dengan tinggi BC. Jarak dari
pengamat ke tempat tepat di bawah benda adalah AB = 20 meter. Sudut elevasinya adalah
30. Maka gambar sketsa segitiga pertama seperti di bawah ini :

Sekarang kita gambar segitiga PQR yang sebangun dengan segitiga ABC, dengan
panjang PQ = 5 cm, dan sudut RPQ = 30 . Pertama-tama kita buat PQ = 5cm, kemudian
dengan menggunakan busur derajat tarik PQ dengan sudut RPQ = 30. Tarik pula QR tegak
lurus dengan PQ, sehingga PR dan QR berpotongan di R. Gambar yang dibuat ini
mempunyai skala 1:400 dari ukuran yang sebenarnya. Gambarnya seperti di bawah ini :

Kemudian diukur panjang QR. Hasilnya adalah QR = 2,9 cm.


Perbandingan antara kedua segitiga ini adalah :
AB CB
=
PQ QR
20 CB
=
5 2,9
CB x 5 = 20 x 2,9
20 x 2,9
CB =
5
CB = 11,6

3
Dari perhitungan ini didapatlah bahwa panjang CB adalah 11,6 m. Tinggi benda yang
sebenarnya adalah tinggi mata pengamat ditambah dengan panjang CB. Misalkan tinggi mata
pengamat adalah 150 cm, maka

Tinggi benda = Tinggi mata pengamat + CB


= 150 cm + 11,6 m
= 1,5 m + 11,6 m
= 13,1 m
Jadi, tinggi benda ditaksir 13,1 meter.

Cara 2. Menaksir Tinggi Benda Menggunakan Klinometer


1. Meletakkan ujung klinometer tepat didepan mata
2. Mengarahkan ujung klinometer yang lain ke arah ujung/puncak objekyang akan dicari
tingginya.
3. Membaca sudut yang ditunjukan oleh bandul
4. Mengukur jarak pengamat ke objek
5. Menggunakan perbandingan tinggi objek dari kepala pengamat : jarak pengamat ke
objek = nilai tan sudut.
6. Menghitung tinggi objek = tinggi objek dari kepala pengamat + tinggi pengamat.
7. Tinggi objek = tinggi pengamat (jarak mata ke tanah) + (jarak pengamat dengan
benda x tan ).

Cara mengukur tinggi benda jika sudut elevasinya diketahui:


Jika x adalah jarak kita dengan benda; y adalah tinggi kita (jarak mata ke tanah); dan
adalah besar sudut elevasi,maka :

Tinggi Benda = y + x tan .

4
Misalnya akan menaksir tinggi sebuah tiang listrik (X). Jarak pengamat dengan tiang
listrik (A) adalah 20 meter . Tinggi mata pengamat sampai ke tanah (B) adalah 155 cm. Dan
sudut elevasinya () adalah 30. Maka tinggi tiang adalah :

X = ( A x tan ) + B

X = ( 20 x 0,5) + 1,55

X = 10 + 1,55

X = 11,55 meter.

Jadi tinggi tiang ditaksir 11,55 meter.

B. Cara Menaksir Tinggi Benda dengan Hipsometer


Hipsometer adalah alat peraga yang digunakan untuk mengukur secara tidak langsung
panjang atau tinggi suatu objek. Hasil pengukurannya merupakan suatu taksiran (pendekatan)
karena tidak selalu tepat. Pada hipsometer terdapat garis-garis yang membentuk daerah
berpetak (satuan persegi) dan berbentuk persegi panjang. Pada hipsometer tidak terdapat
busur derajat seperti klinometer, tetapi memiliki bandul.

Cara Membuat Hipsometer Sederhana

1. Alat dan Bahan :


a. Karton tebal
b. Spidol
c. Penggaris
d. Tali
e. Bandul (pemberat)

2. Langkah Membuat Hipsonemeter


a. Buatlah garis berpetak (satuan) di karton tebal membentuk persegi panjang.
b. Letakkan tali dan bandul di ujung (pinggir) karton untuk pemberat.
Pada gambar tampak daerah persegi panjang (daerah berpetak) dan sebuah bandul yang
diikatkan pada sebuah ujung atas dari daerah persegi panjang tersebut. Hipsometer ini dibuat
dari karton padi atau kertas yang tebal.

5
Untuk mengukur secara tidak langsung tinggi benda, maka sisi PQ dapat kita gunakan
sebagai teropongnya. Kita arahkan sisi PQ kepada puncak benda, kemudian kita perhatikan
bandulnya. Jangan sampai gerakan tali bandul terhambat oleh hipsometernya. Usahakan tali
bandul tetap vertikal.

Bidikkan sisi PQ ke arah puncak pohon dan maju atau mundurlah pengamat, sehingga
tali bandul benar-benar tepat pada garis perpotongan antara RS dengan garis yang membujur
(vertikal).
Misalnya tali bandul memotong sisi RS di titik T. Langkah selanjutnya adalah
mengukur jarak dari kaki pengamat ke tempat tepat di bawah benda.
Dalam gambar, ada dua segitiga QCD dan QRT yang sebangun. Kita bandingkan kedua
segitiga tersebut. Antara dua segitiga yang sebangun ini terdapat perbandingan panjang sisi-
sisi yang bersesuaian. Perbandingan tersebut adalah :

=

Tinggi benda dapat diketahui, karena panjang QR dan RT telah diketahui dari ukuran
daerah persegi panjang pendek pada hipsometer, sedangkan dari pengamat ke benda telah
diperoleh dari pengukuran.

Cara Menaksir Tinggi Benda menggunakan Hipsometer :

1. Berdiri sambil meneropong puncak benda dengan sisi PQ hipsometer sebelah atas.
Majulah atau mundurlah sehingga tali bandul terletak pada perpotongan garis RS dan
garis membujur, misalnya titik T.
2. Mengukur jarak dari pengamat hingga ke pohon. Misalnya setelah diukur, jarak
tersebut adalah AB = 30 meter. Dari gambar dapat diketahui bahwa AB = QC.

6
3. Menentukan tinggi mata pengamat adalah AQ = BC = 1,5 meter
4. Membaca panjang QR dari RT pada hipsometer, misalnya QR adalah 6 satuan dan
panjang RT adalah 3 satuan.

5. Memperhatikan dua segitiga yang sebangun yaitu segitiga QCD dan QRT.

6. Memperhatikan isi yang bersesuaian, yaitu :


QC dan QR
CD dan RT
7. Menuliskan perbandingan panjang siis yang bersesuaian yaitu :

=

8. Melakukan perhitungan untuk memperoleh CD, yaitu :


QC QR
=
CD RT
30 6
=
CD 3
CD x 6 = 30 x 3
30 x 3
CD =
6
CD = 15
Dengan demikian panjang CD adalah 15 meter.
9. Membuat kesimpulan
Tinggi benda = tinggi mata pengamat + panjang CD
= 1,5 + 15 m
= 16,5 meter
Jadi, tinggi benda tersebut adalah 16,5 meter.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klinometer dan hipsometer adalah sama-sama alat ukur sederhana untuk menaksir
ketinggian suatu benda. Perbedaannya adalah pada klinometer menggunakan busur derajat
dan prinsip trigonometri sedangkan pada hipsometer menggunakan prinsip perbandingan
segitiga sebangun.
Hasil pengukuran tinggi dengan menggunakan klinometer dan hipsometer merupakan
suatu taksiran (perkiraan) karena tidak selalu tepat dan akurat.
B. Saran
Saran dari kelompok kami apabila ingin menaksir ketinggian suatu benda lebih baik
menggunakan klinometer karena menggunakan prinsip trigonometri yang lebih mendekati
akurat dibandingkan dengan hipsometer.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://miralulu12.blogspot.com/2014/04/makalah-matematika-klinometer.html diakses pada
Sabtu, 3 Desember 2016 pukul 19.23
http://riyani-dwidayanti.blogspot.com/2011/04/klinometer.html diakses pada Sabtu, 3
Desember 2016 pukul 19.25
http://su-hrman.blogspot.com/2011/09/mengukur-tinggi-pohon-dengan-klinometer.html
diakses pada Sabtu, 3 Desember 2016 pukul 19.17

Anda mungkin juga menyukai