Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan rahmat-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan “Sudut Elevasi” ini dengan baik. Laporan
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktikum Fisika Dasar. Laporan
ini berisi tentang hasil praktikum dan pengolahan data pada praktek sudut elevasi.
Kami berharap, dengan membaca laporan ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai sudut elevasi,
khususnya bagi kami. Akhir kata, dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan dan
pembelajaran. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.

Bandung, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum ....................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 2
2.1 Pengertian Sudut Elevasi ............................................................................ 2
2.2 Rumus sudut elevasi .................................................................................... 2
2.3 Klinometer Sudut Elevasi ........................................................................... 3
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................... 5
3.1 Pengumpulan Data ...................................................................................... 5
3.2 Pengolahan Data .......................................................................................... 6
BAB IV ANALISIS ............................................................................................... 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 9
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 9
5.2 Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktikan mengalami kesulitan untuk menghitung panjang, lebar atau tinggi suatu
objek yang memiliki bentuk yang terlampau melebihi ukuran alat pengukur yang
praktikan punya. Bangunan menjadi salah satu objek yang sulit diukur. Akan
sangat merepotkan jika hanya menggunakan sebuah meteran yang mempunyai
batas ukuran tertentu. Praktikan harus mencari alternatif lain untuk dapat
mengukur tinggi bangunan tersebut.
Penggunaan sudut elevasi menjadi salah satu cara mengatasi hal tersebut. Sudut
elevasi adalah sudut yang dibentuk oleh bidang horizontal dengan pandangan
pengamat mengarah ke arah atas sudut elevasi. Sudut elevasi memungkinkan
praktikan mengetahui tinggi sebuah bangunan dengan tepat.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari Praktikum Fisika Dasar Modul III mengenai Sudut Elevasi bertujuan
agar:
1. Mengetahui pengertian sudut elevasi.
2. Mengumpulkan data dan menghitung tinggi sebuah gedung menggunakan
sudut elevasi.
3. Mengatahui pemanfaatan sudut elevasi dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sudut Elevasi


Sudut elevasi atau disebut juga dengan sudut kemiringan adalah sudut yang
dibentuk oleh bidang horizontal dengan pandangan pengamat mengarah ke arah
atas yang tertuju pada suatu objek.
Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 2. 1 Sudut Elevasi


(Sumber: www.google.com)

2.2 Rumus sudut elevasi


Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 2. 2 Sketsa pengukuran gedung


(Sumber: www.google.com)

Dari sketsa tersebut didapatkan rumus sebagai berikut:


𝑫𝑬
𝒕𝒂𝒏 𝜶 = 𝑨𝑫 ⇒ 𝑫𝑬 = 𝑨𝑫 𝒕𝒂𝒏 𝜶

Untuk mendapatkan nilai EG, EG = AF + DE


Jadi, didapat nilai EG
Jika yang diketahui adalah sisi AE, maka dapat menggunakan cos α.
EG = AF + AD tan α

2
UNIVERSITAS WIDYATAMA PRAKTIKUM FISIKA DASAR

𝑨𝑫
𝒄𝒐𝒔 𝜶 = 𝑨𝑬
⇒ AD= 𝑨𝑬 𝒄𝒐𝒔 𝜶

Untuk mengetahui tinggi objek (DE), maka dapat menggunakan dalil Phytagoras:

𝐷𝐸 = √𝐴𝐸 𝟐 − 𝐴𝐷𝟐

2.3 Klinometer Sudut Elevasi


Klinometer sudut elevasi adalah alat yang dipakai untuk mengukur sudut elevasi
(sudut tegak) atau alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar
dan sebuah garis lurus. Klinometer jenis ini dapat juga digunakan untuk mengukur
tinggi benda dengan memanfaatkan perbandingan trigonometri.

Gambar 2. 3 Klinometer sudut elevasi


(Sumber: www.google.com)

Klinometer adalah alat peraga yang dipergunakan untuk menentukan besar sudut
elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung. Komponen-
komponen alat pengukur sudut elevasi ini (klinometer) adalah busur, tali benang
atau senar, pipa yang terbuat dari plastik, paralon, besi atau bambu, bandul dari
kayu atau besi. Sering kali klinometer ini ketika digunakan harus dirangkai
terlebih dahulu, cara merangkai klinometer ini adalah dengan memasang busur
dengan pipa, caranya bisa ditempelkan dengan lem atau diikat dengan tali,
kemudian meletakan tali dan bandul di tengah-tengah pipa searah sudut 0 derajat
dan untuk memudahkan penggunaan klinometer, klinometer dapat diberi
pegangan dari kayu atau besi agar bisa berdiri tegak.

Penggunaan klinometer untuk mengukur tinggi benda, dapat diilustrasikan


sebagai berikut :

3
UNIVERSITAS WIDYATAMA PRAKTIKUM FISIKA DASAR

klinometer

Gambar 2. 4 Penggunaan Klinometer


(Sumber: www.google.com)

Cara Menggunakan klinometer adalah sebagi berikut:


1. Letakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata
2. Arahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
3. Ukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut (titik B)
4. Ukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B
5. Ukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur (panjang FG)tinggi pengamat
AF=DG
6. Jika menggunakan konsep kesebangunan segitiga, maka dapat dirumuskan

7. Maka tinggi benda EG = DE + AF (tinggi pengamat)

4
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


Berdasarkan hasil praktikum, didapatkanlah hasil sebagai berikut.

Gambar 3. 1 Gedung Pengolahan Semen


(Sumber : Pengumpulan Data)

Gambar 3. 2 Sketsa Sudut Elevasi Gedung


(Sumber : Pengumpulan Data)

5
UNIVERSITAS WIDYATAMA PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Gambar 3. 3 Waktu jatuh benda


(Sumber : Pengumpulan Data)

Tabel 3. 1 Pengumpulan Data


No Pengukuran Data
1 Sudut A 52o
2 Sudut B 90o
3 Sudut C 38o
4 Panjang AB 10 meter
5 Gaya gravitasi 9,8 m/𝑠 2
6 Waktu benda jatuh 1,3 𝑠
(sumber : Pengumpulan Data)

3.2 Pengolahan Data


Menghitung tinggi gedung menggunakan metode sudut elevasi adalah sebagai
berikut.
𝐵𝐶
tan 𝐵𝐴𝐶 =
𝐵𝐴
𝑥
tan 52 ° =
10 𝑚
𝑥
1,280 =
10 𝑚
𝑥 = 10 𝑚 × 1 , 280
𝑥 = 12,8 𝑚

Jadi, tinggi gedung tersebut dihitung dari sudut elevasi adalah 12,8 𝑚

6
UNIVERSITAS WIDYATAMA PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Menghitung tinggi gedung menggunakan metode sudut gaya gravitasi adalah


sebagai berikut.
𝑚
g=
𝑠2
𝑚
9,8 =
1,3𝑠 2
𝑚 = 9,8 × 1,69 𝑠
𝑚 = 16,56 𝑚
Jadi, tinggi gedung tersebut dihitung dari gaya gravitasinya adalah 16,56 𝑚

7
BAB IV
ANALISIS

Berdasarkan dari kegiatan praktikum yang sudah di lakukan untuk mengukur


ketinggian sebuah gedung atau bangunan, dengan menggunakan dua cara yaitu
dengan metoda sudut elevasi dan metoda sudut gaya gravitasi, dengan hasil
sebagai berikut :
a. Metoda sudut elevasi didapat hasil pengukuran ketinggian bangunan sebesar
12,8 m.
b. Metoda gaya gravitasi didapat hasil pengukuran ketinggian sebesar 16,56 m.
Hasil pengukuran ketinggian dengan menggunakan dua cara tersebut terdapat
perbedaan yang cukup besar, hal-hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain :
1. Sudut pengambilan foto yang tidak tegak lurus terhadap bangunan yang
diukur.
2. Jarak antara orang dan objek bangunan yang sedang diukur yang mungkin
terlalu jauh atau terlalu dekat.
3. Sudut yang tercipta pada gambar atau foto yang di ambil.

8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Praktikum Fisika Dasar Modul III mengenai Sudut Elevasi” pengukuran gedung
menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sudut Elevasi juga disebut dengan sudut kemiringan.
2. Besar sudut akan menentukan hasil ketinggian gedung jika perhitungannya
menggunakan metode sudut elevasi.
3. Klinometer sudut elevasi adalah alat yang dipakai untuk mengukur sudut
elevasi.

5.2 Saran
Setelah praktikan melakukan kegiatan praktikum pengukuran gedung dengan
menggunakan metode sudut elevasi yang ditulis dalam laporan ini praktikan
memiliki saran untuk kebaikan kedepannya, yaitu mencari gedung yang lebih
strategis, yakni gedung yang memiliki lahan yang luas sehingga memudahkan
untuk melakukan pengamatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, dkk. 2010.Fisika Dasar Jilid 7 Edisi ke 1, Terjemahan. Jakarta:


Erlangga.
Mulya, Rudini. Jum’at, 14 Maret 2014 “Bandul Matematis Industrial engineering”
http://rudinimulyaindustrialengineeringumb.blogspot.co.id/2014/03/bandul
-matematis-industrial-engineering.html (di akses : 20 November 2017)
Nugraha, Diar. Jum’at, 22 Oktober 2014 “Laporan Tetap Praktikum Fisika Dasar”
http://tugaskuliah-hbd-art.blogspot.co.id/2014/10/laporan-tetap-praktikum-
fisika-dasar.html (di akses : 21 November 2017)
Serway, A. Raymond dan John W. Jewett. 2009. Fisika untuk sains dan teknik.
Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2
(Terjemahan Dr. Bambang Soegijono).Jakarta: Erlangga.
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 2002. Fisika Universitas,
Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

10

Anda mungkin juga menyukai