Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 3

PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SD PDGK4406

Oleh :

Nama : MUAMAR KHADAFI

NIM : 834912453

Semester / Kelas : 8 / B-AKPMM

Pokjar : Serdang Bedagai

Program Studi : 118/PGSD-S1

UPBJJ UT : 12-Medan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

UNIVERSITAS TERBUKA

( UPBJJ-UT ) MEDAN

2021/2022.1 (2021.2)
1. Bagaimana menemukan tinggi suatu tembok, sedangkan kita tidak
mungkin mengukurnya langsung ?
Jawab :
- Menentukan tinggi suatu tembok tanpa mengukur langsung adalah dengan cara
menggunakan rasio trigonometri pada segitiga siku-siku. Misalkan ada sebuah
tembok dengan ketinggian tertentu, kemudian kita ingin menghitung dengan
ketinggian tersebut.

Jarak ujung tembok dengan mata pengamat digambarkan dengan garis diagonal.
Sedangkan jarak tembok dengan pengamat digambarkan dengan garis horizontal.
Membentuk sudut elevasi sebesar α maka gambar yang terbentuk adalah sebuah
segitiga siku-siku. Misalnya ketinggian atau jarak titik puncak dengan mata
pengamat yang tegak lurus disebut h. Kemudian jarak dari pengamat dengan tembok
disebut x. Misalkan tinggi pengamat disebut t. Dari gambar tersebut dapat dilihat
bahwa, perbandingan yang dapat digunakan adalah perbandingan antara sisi yang
berada di depan sudut α dengan sisi yang berada di samping sudut α. Karena sisi
yang berada di depan sudut α adalah sisi yang diukur ketinggiannya. Kemudian sisi
yang berada di samping α adalah jarak pengamat yang dapat kita ukur. Untuk
mengukur ketinggian h digunakan perbandingan trigonometri rasio tan α
Maka tan α =BC/AB
Maka diperoleh tan α = h/x
h=x.tan α
Maka tinggi tembok = h+t
Tinggi tembok diperoleh dari tinggi h dengan tinggi pengamat.

- Selain itu, untuk mengukur objek yang sangat tinggi, dapat digunakan teknik
pengukuran secara tidak langsung. Salah satu metode pengukuran secara tidak
langsung ini adalah menggunakan cermin. Untuk mengukur ketinggian objek
tersebut, misalkan tinggi suatu tembok, dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut ini :
Tembok

a) Buatlah tanda silang pada cermin dengan menggunakan spidol atau selotip.
Sebut saja titik potong tanda silang tersebut sebagai titik X. Tempatkan cermin
pada permukaan tanah yang berjarak beberapa meter dari objek yang akan
diukur.
b) Pengamat harus bergerak ke titik P yang segaris dengan objek dan cermin untuk
melihat bayangan dari titik F yang berada di puncak objek tersebut pada titik X di
cermin tersebut. Buatlah sketsa dari posisi pengamat, cermin, dan objek yang
diukur seperti gambar di atas.
c) Ukurlah jarak PX dan jarak dari titik X ke titik B yang merupakan dasar dari
objek yang diukur tepat di bawah titik F. Ukurlah juga jarak antara titik P dengan
level mata pengamat, E.
d) Anggaplah ruas garis FX sebagai sinar yang dipantulkan ke mata
pengamat sepanjang ruas garis XE. Sesuai dengan sifat pencerminan, dapat
dikatakan bahwa sudut BXF sama dengan sudut PXE. Demikian juga
dengan
sudut FBX sama dengan sudut EPX. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
segitiga FBX sebangun dengan segitiga EPX.
e) Gunakan sifat kesebangunan segitiga untuk
memperkirakan ketinggian FB, EP : PX = FB : BX.

2. Bagaimana cara menentukan garis-garis suatu lapangan bola voly itu benar siku-siku ?
Jawab : Cara mengetahui suatu lapangan memiliki garis siku-siku adalah dengan
mengamati garis yang menghubungkan yaitu garis yang tegak lurus serta memiliki
sudut siku-siku yaitu 90 derajat.

Anda mungkin juga menyukai