NIM : 834912073
Semester : 8 AKPMM
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Pkn SD
Pokjar : Serdang bedagai
UPBJJ-UT : 12 Medan
TUGAS 2
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan kalimat yang tepat, singkat, dan padat.
1. Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara.
Berkaitan dengan masalah nilai, dapat dikatakan bahwa nilai-nilai Pancasila mempunyai
sifat obyektif dan subyektif. Jelaskan sifat nilai obyektif dan subyektif yang dimaksud !
Pembahasan:
Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar
negara. Berkaitan dengan masalah nilai, dapat dikatakan bahwa nilai-nilai Pancasila
mempunyai sifat obyektif dan subyektif.
Nilai-nilai Pancasila dikatakan mempunyai sifat obyektif karena nilai-nilai moral
Pancasila sesuai dengan kenyataan (objeknya) dan bersifat universal yang diterima oleh
bangsa-bangsa beradab. Coba kita perhatikan negara mana/ideologi yang menentang nilai-
nilai Pancasila. Sedangkan paham liberal-individual selali ditentang oleh paham sosialis,
dan sebaliknya sering kali paham sosialis ditentang oleh liberalisme/individualisme. Oleh
karena memiliki nilai yang objektif-universal dan diyakini kebenarannya oleh bangsa
Indonesia maka Pancasila selalu di pertahankan sebagai dasar negara meskipun Undang-
undang Dasar (Konstitusi) berganti-ganti (dari UUD 1945 ke konstitusi RIS 1949 ke
UUDS 1950 dan kembali ke UUD 1945).
Sementara itu, nilai-nilai Pancasila dikatakan mempunyai sifat subyektif karena
Pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia. Bersifat subjektif
artinya nilai-nilai digali oleh para pendiri bangsa dari bumi Indonesia untuk selanjutnya
dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan hidup sehari-hari, baik sebagai individu
maupun sebagai warga negara.
Menurut pengertian ini, Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati
nurani bangsa Indonesia dan melekat pada pendukung nilai Pancasila itu sendiri, yaitu
masyarakat Indonesia.
Jadi, secara sederhana Pancasila dikatakan bersifat subjektif karena:
1. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut merupakan
hasil pemikiran, penilaian kritis, serta hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga menjadi jati
diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai kebenaran.
3. Menurut Darmodihardjo, nilai-nilai Pancasila mengandung tujuh nilai kerohanian,
yakni nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan nilai
religius yang manifestasinya sesuai dengan budi nurani bangsa Indonesia.
Ini berkebalikan dengan sifat obyektif Pancasila yang nilai-nilainya bersifat umum,
universal, bersifat absolut, dan inti nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa,
baik dalam kebudayaan, kenegaraan maupun dalam hidup keagamaan.
2. Ada 3 (tiga) cara suatu negara memperoleh konstitusi. Pertama dengan cara Grants
(pemberian) atau aktroi, yang kedua dengan cara Deliberate Creation (dibuat dengan
sengaja) dan ketiga revolution. UUD 1945 jika dilihat dari ketiga cara di atas termasuk
cara yang mana. Berilah argumentasi jawaban anda !
Pembahasan:
UUD 1945 jika dilihat dari ketiga cara di atas termasuk cara revolution (revolution),
hal ini dikarenakan memperoleh konstitusi dengan cara revolution (revolusi) terjadi pada
negara-negara yang berdirinya di atas negara-negara yang telah ada. Setelah negara baru
itu ada, dibentuklah pemerintahan dan dibuatlah UUD, kemudian ditawarkan kepada
rakyat untuk mendapat persetujuan.
Dengan demikian, UUD 1945 diperoleh dengan cara terakhir (revolusi). Mengapa
demikian?. Oleh karena ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya, secara
hukum internasional negara Indonesia berada dibawah kekuasaan sekutu yang berhasil
mengalahkan Jepang yang pada saat itu sedang menjajah Indonesia.
3. Suatu konstitusi bisa dikatakan rigid (kaku) dan fleksibel (luwes). Jika dilihat dari sini
termasuk yang rigid atau fleksibel UUD 1945 kita ? Berilah argumentasi jawaban anda !
Pembahasan:
Untuk menentukan rigid (kaku) atau fleksibel (luwes) suatu konstitusi dapat ditinjau
dari dua titik pandang yaitu pertama, dilihat dari cara mengubah UUD, dan kedua, dari
mudah-tidaknya mengikuti perkembangan zaman. Dilihat dari cara mengubahnya, suatu
UUD dikatakan fleksibel (luwes) jika cara mengubahnya tidak sulit atau tidak memerlukan
cara yang istimewa. Tetapi jika cara mengubah UUD itu memerlukan cara yang tidak
mudah (sulit) maka UUD tersebut dikatakan rigid.
Tidak semua sarjana sama dapat bahwa sifat konstitusi itu rigid dan fleksibel hanya
ditinjau dari cara perubahannya. Suatu konstitusi dapat dikatakan fleksibel apabila
konstitusi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman. Biasanya konstitusi yang dapat
mengikuti perkembangan zaman adalah yang hanya memuat aturan-aturan pokok saja,
sedangkan peraturan yang tidak bersifat pokok dapat diserahkan pada undang-undang
biasa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa UUD negara RI 945 merupakan
UUD yang tertulis dan fleksibel. Fleksibilitas UUD negara RI 1945 bukan hanya dilihat
dari cara mengubahnya (menggunakan pasal 37 UUD negara RI 1945), tetapi juga dilihat
dari kemampuan mengikuti perkembangan zaman.