KLINOMETER
KELOMPOK :
FEBRIYANI R TUNGKOYE
DENIS YAPEN
JEFTA MEHUE
BRIAN KAITAUW
NAILA TOWOLON
YONATHAN RUAMBA
HENDERJEDHA SORONTOUW
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan rahmat
dan karunianya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “MAKALAH KLINOMETER”
” Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyususnan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangan
sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah
selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lebih dari 3000 tahun yang lalu pada zaman Mesir Kuno dan Babilonia serta
peradaban Lembah Indus adalah awal trigonometri dapat dilacak. Matematikawan India
adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung
astronomi dan juga trigonometri.
Sekitar 150 SM matematikawan Yunani Hipparchus menyusun table
trigonometri untuk menyelesaikan segitiga dan dilanjutkan oleh Ptolemy yang juga
merupakan matematikawan Yunani sekitar rahun 100 yangmengembangkan
penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Kemudian pada tahun 1595 matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus
menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri dan memperkenalkan
kata ini dalam bahasa Inggris dan Perancis. Hingga saat ini trigonometri telah
digunakan oleh pembuat jalan, pembuat jembatan dan mereka yang menghasilkan
bangunan.
Kita tahu jika sudut itu adalah daerah yang diapit oleh dua sinar garis, banyak
aplikasi yang diperoleh dari penggunaan sudut dan trigonometri, contohnya dalam
pembuatan Klinometer Sederhana. Salah satu penggunaan dari klinometer harus
dilakukan dengan mengukur sudut yang berkaitan dengan kemiringan formasi alam atau
bangunan dan proyek-proyek konstruksi manusia lainnya yaitu dengan mengukur sudut
dengan mata ke arah agar dapat mengidentifikasi setiap jumlah lereng, sehubungan
dengan gravitasi. Klinometer tersebut dapat digunakan untuk mengukur tanjakan dan
penurunan, berdasarkan perspektif individu dalam menghitung pengukuran tersebut.
1.2 Tujuan
1. Mampu mencari sudut elevasi dalam pengukuran
2. Dapat mengetahui tinggi tiang bendera yang ada di lapangan basket
3. Mampu membuat dan megaplikasikan sendiri klinometer sederhana
1.3 Manfaat
1. Memudahkan kami mengukur suatu benda
2. Mempercepat dalam bekerja, misalkan mengukur jalan dan tinggi tiang bendera
3. Mengetahui jarak tiang pengukur yang satu terhadap yang lain, dan beda ketinggian
antara dua tempat tiang pengukur, maka kita akan dapat mengetahui berapa gradien
kenaikan tanah yang kita ukur
4. Mengetahui ketinggian suatu benda meskipun menggunakan alat ukur sederhana
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Gosok ujung jangka menggunakan amplas sampai halus.
3. Ambillah tusuk balon dan tempelkan di atas jangka menggunakan lem dan ukur
sekiranya bisa dilihat.
4. Ambil busur, tempel dengan paku pinus
5. Kemudian lilit tali pada paku.
6. Terakhir, berilah beban pada tali untuk mengetahui arah tali,
3
2.7 Pengerjaan Soal
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛
Tan α = + tinggi pengamat
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔
1. Xeva sedang mengukur ketinggian sebuah tiang bendera, jarak anatar Xeva dengan
tiang bendera adalah 13 m, sedangkan tinggi badan Riska 151 cm. Setelah diamati
menggunakan klinometer sederhana, ternyata pengamatan Xeva menghasilkan sudut
depresi 60° dan sudut elephasi sebesar 30°. Berapakah tinggi tiang bendera yang
diukur Xeva?
Pengerjaan :
Diketahui :
Jarak dari tiang bendera : 13 m atau 1300 cm
Tinggi badan Xeva : 151 cm
Sudut elephasi : 30°
Ditanya :
Tinggi tiang bendera :?
Jawab :
4
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan menggunakan klinometer sederhana, kami
dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya klinometer memudahkan kami dalam
mengukur ketinggian suatu benda yang tidak bisa diukur dengan menggunakan alat
ukur biasa. Selain itu, diperlukan ketelitian ketika mengukur suatu ketinggian benda,
agar hasil yang diperoleh benar dan tidak memiliki kekeliruan.
1.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat menganalisis lebih jelas mengenai pemecahan
masalah dengan cara mecari literatu-literatur lain yang dapat menambah wawasan
pembaca dalam menganalisis materi tersebut karena setiap metode memiliki tingkat
kesulitan yang berbeda-beda agar mudah dalam mengerjakan soal dan menghemat
waktu dalam pengerjaan.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://masalahmakalah.blogspot.com/2016/08/makalah-trigonometri-
matematika.html?m=1 , diakses Agustus 2016.