Anda di halaman 1dari 21

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian

1. Analisis Data

Analisis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti,

memeriksa, mempelajari, membandingkan data yang ada dan

membuat interpretasi yang diperlukan. Selain itu analisis data

dapat digunakan untuk mengidentifikasi jawaban atas masalah

yang telah dirumuskan sebelumnya. Data diperoleh dari

penyebaran kuesioner yang dikuantitatifkan agar dapat

dianalisis secara statistik.

2. Penentuan Range

Pada survey ini menggunakan skala likert dengan bobot

tertinggi di tiap pertanyaan adalah 5 dan bobot terendah adalah

1. Dengan jumlah responden sebanyak 99,9 (100) orang, maka:

Skor Tertinggi : 100 x 5 = 500

Skor Terendah : 100 x 1 = 100

Sehingga range untuk hasil survey, yaitu:

Range Skor:

100 178 = sangat rendah

179 - 257 = rendah

258 336 = cukup tinggi

337 415 = tinggi

416 500 = sangat tinggi


3. Deskripsi Variabel Penelitian (X)

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perilaku

Wajib Pajak terhadap persepsi kegunaan e-filing (X1), persepsi

kemudahan e-filing (X2), persepsi kerumitan e-filing (X3) pada

wajib pajak badan terhadap penggunaan e-filing sebagai sarana

pelaporan pajak secara online dan real time (Y). Penelitian ini

dilakukan di Kantor Pajak Pratama Makassar Selatan.

Sehubungan dengan itu, maka variabel dalam penelitian yang

akan disajikan deskripsinya adalah persepsi kegunaan e-filing

(X1), persepsi kemudahan e-filing (X2), persepsi kerumitan e-

filing (X3), sebagai variabel independen, dan terhadap

penggunaan e-filing pada wajib pajak badan sebagai sarana

pelaporan pajak secara online dan realtime (Y) sebagai variabel

dependen. Adapun deskripsinya dari variabel penelitian

tersebut, dijelaskan dalam uraian berikut.

a. Analisis Deskriptif Persepsi kegunaan E-filing (X1)

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel

persepsi kegunaan e-filing didasarkan pada jawaban

responden atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang

terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada

respondens. Variasi jawaban responden untuk variabel

persepsi kegunaan e-filing sebagai sarana pelaporan pajak


secara online dan realtime pada wajib pajak badan, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1
Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kegunaan E-
filing sebagai sarana pelaporan pajak secara online dan
realtime.

Pertanyaan/indikator Skor Total


STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
E-filing dapat 0 0 0 0 9 9 56 56 35 35 426
meningkatkan
efektivitas pelaporan
pajak saya

E-filing dapat 0 0 0 0 2 2 62 62 36 36 434


membantu saya
melakukan pelaporan
pajak secara efisien
E-filing dapat 0 0 0 0 3 3 60 60 37 37 434
membantu saya
melakukan pelaporan
SPT tepat waktu
Penggunaan e-filing 0 0 0 0 4 4 56 56 40 40 436
dapat memperkecil
kesalahan pelaporan
pajak saya
Saya merasa 0 0 0 0 2 2 59 59 39 39 437
penggunaan e-filing
dapat menguntungkan
bagi saya
Dengan adanya e-filing 0 0 0 0 2 2 54 54 44 44 442
dapat mengembangkan
kinerja saya
Rata-rata 434,8

Berdasarkan tabel diatas, bisa disimpulkan bahwa

pernyataan atau indikator apakah e-filing dapat meningkatkan

efektivitas pelaporan pajak saya pada range ke lima, yaitu

sangat tinggi dengan skor 426. Pernyataan atau indikator


apakah e-filing dapat membantu saya melakukan pelaporan

pajak secara efisien berada pada range ke lima, yaitu sangat

tinggi dengan skor 434. Pernyataan atau indikator apakah E-

filing dapat membantu saya melakukan pelaporan SPT tepat

waktu berada pada range ke lima, yaitu sangat tinggi dengan

skor 434. Pernyataan atau indikator apakah Penggunaan e-filing

dapat memperkecil kesalahan pelaporan pajak saya berada

pada range kelima, dengan skor 436. Pernyataan atau indikator

apakah Saya merasa penggunaan e-filing dapat

menguntungkan bagi saya berada pada range kelima, dengan

skor 437. Pernyataan atau indikator Dengan adanya e-filing

dapat mengembangkan kinerja saya berada pada range kelima,

dengan skor 442.

b. Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Kemudahan E-filing

(X2)

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel

persepsi kemudahan pada jawaban responden atas

pertanyaan-pertanyaan seperti yang terdapat dalam

kuesioner yang disebarkan pada responden. Variabel

persepsi kemudahan e-filing sebagai sarana pelaporan pajak

secara online dan realtime pada wajib pajak badan dapat

dilihat pada tabel 2 berikut ini.


Tabel 2
Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kemudahan
E-filing sebagai sarana pelaporan pajak secara online
dan realtime.
Pertanyaan/indikator Skor Total
STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
Sistem e-filing mudah dan 0 0 0 0 4 4 57 57 39 39 435
nyaman digunakan
Sistem e-filing mudah 0 0 0 0 6 6 56 56 38 38 426
dipelajari oleh pengguna
Sangat mudah bagi 0 0 0 0 8 8 56 56 36 36 464
pengguna untuk menjadi
ahli dalam menggunakan
e-filing
Akses ke server ASP 0 0 0 0 8 8 62 62 30 30 360
(Jasa Penyedia Aplikasi)
dapat dilakukan dengan
cepat, mudah dan
nyaman
Sistem e-filing dapat 0 0 0 0 7 7 57 57 36 36 429
merespon dan
memberikan konfirmasi
dengan cepat
E-filing sangat fleksibel 0 0 0 0 7 7 56 56 37 37 430
bagi pengguna dalam
memanfaatkan layanan
pelaporan perpajakan
Rata-rata 424

Berdasarkan tabel diatas, bisa disimpulkan bahwa

pernyataan atau indikator Sistem e-filing mudah dan nyaman

digunakan berada pada range kelima, yaitu sangat tinggi

dengan jumlah skor 435. Pernyataan atau indikator Sistem e-

filing mudah dipelajari oleh pengguna berada pada range

kelima, yaitu sangat tinggi dengan jumlah skor 426. Pernyataan

atau indikator Sangat mudah bagi pengguna untuk menjadi ahli


dalam menggunakan e-filing berada pada range kelima, yaitu

sangat tinggi dengan skor 464. Pernyataan atau indikator Akses

ke server ASP (Jasa Penyedia Aplikasi) dapat dilakukan dengan

cepat, mudah dan nyaman berada di range keempat, yaitu tinggi

dengan skor 360. Pernyataan atau indikator Sistem e-filing

dapat merespon dan memberikan konfirmasi dengan cepat

berada di range kelima, yaitu sangat tinggi, dengan skor 429.

Pernyataan atau indikator e-filing sangat fleksibel bagi

pengguna dalam memanfaatkan layanan pelaporan perpajakan

berada di range kelima, yaitu sangat tinggi dengan skor 430.

c. Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Kerumitan E-filing

(X3)

Analisis deskriptif variabel tentang persepsi kerumitan

didasarkan pada jawaban responden atas pertanyaan-

pertanyaan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang

disebarkan pada responden. Variasi jawaban responden

untuk variabel sanksi persepsi kerumitan e-filing sebagai

sarana pelaporan pajak secara online dan realtime pada

wajib pajak badan dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini


Tabel 3
Tanggapan responden mengenai persepsi kerumitan
Efiling sebagai sarana pelaporan pajak secara online
dan realtime.

Pertanyaan/indikator Skor Total


STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
Menggunakan e-filing 12 12 81 81 7 7 0 0 0 0 195
dapat menyita banyak
waktu ketika
mengerjakan banyak
tugas
Hasil penggunaan e- 6 6 77 77 17 17 0 0 0 0 211
filing sulit untuk
dipadukan dengan
pekerjaan.
Menggunakan E-filing 4 4 87 87 9 9 0 0 0 0 205
berbahaya bagi
komputer dan data saya.

Rata-rata 203,6

Berdasarkan tabel diatas, bisa disimpulkan bahwa

pernyataan atau indikator Menggunakan e-filing dapat menyita

banyak waktu ketika mengerjakan banyak tugas berada pada

range kedua, yaitu rendah dengan skor 195. Pernyataan atau

indikator Hasil penggunaan e-filing sulit untuk dipadukan

dengan pekerjaan berada pada range kedua yaitu rendah,

dengan skor 211. Pernyataan atau indikator Menggunakan E-

filing berbahaya bagi komputer dan data saya berada pada

range kedua, yaitu rendah dengan skor 205.


d. Analisis deskriptif dan perhitungan skor variabel

Penggunaan E-filing (Y)

Analisis deskriptif jawaban responden tetang variabel

penggunaan e-filing didasarkan pada jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang terdapat dalam

kuesioner yang disebarkan pada responden. Variasi jawaban

responden untuk variabel penggunaan E-filing sebagai

sarana pelaporan pajak secara online dan realtime pada

wajib pajak badan dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4
Tanggapan responden mengenai pengguna E-filing
sebagai sarana pelaporan pajak secara online dan
realtime (Y)

Pertanyaan/indikator Skor Total


STS TS N S SS
F % F % F % F % F %
Penggunaan e-filing 0 0 0 0 2 2 43 43 55 55 453
setiap kali melaporkan
pajak
Kehendak menggunakan 0 0 0 0 1 1 40 40 59 59 482
e-filing dimasa depan
Menggunakan e-filing 0 0 0 0 9 9 50 50 41 41 432
karena memiliki fitur yang
membantu pekerjaan
Rata-rata 455,6

Berdasarkan tabel diatas, bisa disimpulkan bahwa

pernyataan atau indikator Penggunaan e-filing setiap kali

melaporkan pajak berada pada range kelima, sangat tinggi

dengan skor 453. Pernyataan atau indikator Kehendak

menggunakan e-filing dimasa depan berada pada range kelima,


yaitu sangat tinggi dengan skor 482. Pernyataan atau indikator

Menggunakan e-filing karena memiliki fitur yang membantu

pekerjaan berada pada range kelima, yaitu sangat tinggi dengan

skor 432.

4. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana

alat pengukuran dapat dipercaya. Secara umum suatu

variabel dikatakan reliabilitas jika memberikan nilai cronbach

alpha > 0,6 maka kuesioner penelitian tersebut dinyatakan

reliable. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5.

Variabel Koefisien Keterangan


cronbach
Persepsi 0,787 Reliabel
Kegunaan E-filing
(X1)
Persepsi 0,810 Reliabel
Kemudahan E-
filing (X2)
Persepsi 0,610 Reliabel
Kerumitan E-filing
(X3)
Penggunaan E- 0,654 Reliabel
filing (Y)

Hasil uji reliabilitas berdasarkan tabel 5 menunjukan

bahwa variabel mempunyai koefisien cronbach alpha

sebesar 0,787 (X1), 0,810 (X2), 0,610 (X3) dan ),654 (Y) hal

ini menunjukan bahwa koefisien cronbach alpha lebih besar

dari. Dengan demikian item pengukuran pada variabel


dinyatakan reliabilitas dan selanjutnya dapat digunakan

dalam penelitian ini.

b. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan cara menggunakan

corrected item total corellation yaitu dengan cara

mengkorelasi skor tiap item dengan skor totalnya, dengan

jumlah responden 99,9 dan tingkat signifikansi 5%, butir

pertanyaan kuesioner dinyatakan valid jika rhitung> rtabel dan

sebaliknya. Dari penelitian ini diketahui bahwa rtabel . Hasil

pengujian validitas variabel dependen dan independen dari

99,9 sampel responden tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

Variabel Item Nilai r Keterangan

X1.1 0.630 Valid


1. Persepsi Kegunaan E-filing X1.2 0.639 Valid
(X1)
X1.3 0.723 Valid

X1.4 0.761 Valid

X1.5 0.710 Valid

X1.6 0,726 Valid

X2.1 0.666 Valid

X2.2 0.658 Valid


2. Persepsi Kemudahan E-filing
(X2) X2.3 0.669 Valid

X2.4 0.772 Valid

X2.5 0.754 Valid

X2.6 0,778 Valid


3. Persepsi Kerumitan E-filing X3.1 0.720 Valid
(X3)
X3.2 0.809 Valid

X4.3 0.723 Valid

Y1.1 0.777 Valid

Y2.2 0.811 Valid

4. Penggunaan E-filing (Y) Y3.3 0.736 Valid

5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dilakukan untuk melihat bahwa suatu data

terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan

dengan menggunakan histogramstandardizet residual dengan PP

plosstandardizet residual. Uji normalitas bertujuan untuk menguji

variabel dependen dan independen yaitu persepsi kegunaan (X1),

persepsi kemudahan (X2), persepsi kerumitan (X3) terhadap

Penggunaan e-filing (Y) keduanya memiliki distribusi normal Atau

tidak. Uji normalitas dapat dilihat pada gambar 2

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


Dependen Variable Y
Pada grafik normal plot gambar 2 terlihat titik-titik

menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan hal tersebut maka

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

b. Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independen). Jika variabel independen saling berkolerasi, maka

variabel-variabel tidak ortogonal. Model regresi yang baik

adalah yang bebas dari multikolonieritas. Nilai cuttoff yang

umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas nilai

tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 berdasarkan

hasil pengolahan data variance infastion menunjukan bahwa

nilai VIF < 10 sehingga dikategorikan bebas mulitikolonieritas

artinya variabel-variabel dependen ortogonal.

Tabel 7
Hasil Uji Tabel Multikolonieritas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

X1 .924 1.083
X2 .996 1.004
X3 .927 1.079

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskeditas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu


pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastistas dan jika berbeda disebut

heteroskedastistas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastistas atau tidak terjadi heteroskedastitstas.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil scatterplot

dilihat pada gambar 3

Scaterplot Dependen Variabel Y

Dari garis scatterplot yang ada pada gambar diatas dapat

dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar

baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastistas pada

model regresi.
6. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas data dapat

diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk

melakukan pengujian analisis regresi linear berganda. Berdasarkan

hasil pengolahan data penelitian yang telah dilakukan ditunjukan

pada lampiran (coefficients). Berdasarkan hasil uji regresi linear

berganda yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS

diperoleh sebagai berikut.

Y= 3,005+0,271+0,211+ -0,297

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh data

sebagai berikut:

1. Variabel persepsi Kegunaan (X1) memberikan nilai koefisien

regresi sebesar 0,0271 artinya jika terjadi peningkatan pada

persepsi kegunaan sebesar satu satuan sedangkan nilai

variabel lain tetap maka hal tersebut akan meningkatkan

penggunaan E-filing pada wajib pajak badan sebesar 0,271.

Artinya ketika seseorang meyakini bahwa menggunakan

tekhnologi memberikan manfaat dan hasil yang bagus maka

akan semakin berguna system yang mereka pakai.

2. Variabel persepsi kemudahan (X2) memberikan nilai

koefisien regresi sebesar 0,211 artinya jika terjadi

peningkatan pada persepsi kemudahan sebesar satu satuan


sedangkan nilai variabel lain tetap maka hal tersebut akan

meningkatkan penggunaan E-filing pada wajib pajak badan

sebesar 0,211. Artinya Kemudahan dalam menggunakan e-

filing berhubungan erat dengan kemauan wajib pajak untuk

menggunakan e-filing. Dari hal tersebut diketahui bahwa

konstruk kemudahan pengguna ini merupakan suatu

kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan

(Jogiyanto 2008).

3. Variabel persepsi Kerumitan (X3) memberikan nilai koefisien

regresi sebesar -0,297 artinya jika terjadi peningkatan pada

persepsi kerumitan sebesar satu satuan sedangkan nilai

variabel lain tetap maka hal tersebut akan menurunkan

penggunaan E-filing pada wajib pajak badan sebesar -0297.

Artinya sebagian besar dari wajib pajak yang menggunakan

E-filing merasa bahwa menggunakan E-filing tidak rumit.

Hasil ini juga konsisten dengan persepsi kemudahan,

dimana wajib pajak badan merasa bahwa E-filing mudah

digunakan, artinya E-filing tidak rumit.

b. Uji koefisien determinasi (R2)

Berdasarkan tabel regresi linear berganda (Model

Summary) diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar

0,176 atau 17,6% menunjukan bahwa 3 variabel independen

(Persepsi kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi


Kerumitan) secara simultan berpengaruh terhadap variabel

dependen (Penggunaan E-filing pada wajib pajak badan)

c. Uji signifikan parameter simultan (uji Statistik F)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji F

diperoleh nilai Fhitung 6.851 dengan tingkat signifikan 0.000a

karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka

model regresi dapat digunakan memprediksi variabel

Penggunaan E-filing pada wajib pajak badan (Y) atau dapt

dikatakan bahwa persepsi kegunaan (X1), persepsi kemudahan

(X2), persepsi kerumitan (X3), terhadap penggunaan e-filing

sebagai sarana pelaporan pajak secara online dan realtime

pada wajib pajak badan (Y).

d. Uji signifikan parameter individual

Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual mampu memerankan variasi

variabel dependen. Tabel 8.

Tabel 8 Uji parameter individual

Hipotesis/Variabel thitung ttabel Sig Keterangan


Perilaku wajib pajak 2.415 1.661 0,018<0,05 H1 : Di terima
berpengaruh positif H0 : Di tolak
terhadap Persepsi
kegunaan (Perceived
Usevulness) dalam
penggunaan e-filing.
Perilaku wajib pajak 2.193 1.661 0,031<0,05 H2 : Di terima
berpengaruh positif H2 : Di tolak
terhadap Persepsi
kemudahan
(Perceived ease of
Use) dalam
penggunaan e-filing.

Perilaku wajib pajak -2248 1.661 0,027<0,05 H3 : Di terima


berpengaruh negatif H3 : Di tolak
terhadap Persepsi
Kerumitan
(Complekxity) dalam
penggunaan e-filing

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji evaluasi perilaku

wajib pajak terhadap E-filing sebagai sarana pelaporan pajak

secara online dan realtime pada Kantor Pajak Pratama Makassar

Selatan yang telah diuraikan diatas, maka ada beberapa hal yang

dapat dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Perilaku wajib pajak berpengaruh positif terhadap persepsi

kegunaan dalam penggunaan e-filing

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel X1

berpengaruh positif terhadap variabel Y. kegunaan E-filing

memiliki pengaruh yang cukup kuat dan positif, artinya semakin

tinggi persepsi kegunaan maka semakin tinggi pula penggunaan

e-filing oleh Wajib Pajak Badan. Dari data yang diperoleh atas

frekuensi jawaban responden untuk persepsi kegunaan juga


menunjukan pilihan jawaban yang positif, yang artinya sebagian

besar dari Wajib Pajak Badan yang menggunakan e-filing

merasa bahwa menggunakan E-filing dalam menyampaikan

SPT memberikan manfaat. Manfaat yang dimaksud adalah

ketika seseorang meyakini bahwa menggunakan tekhnologi

memberikan manfaat dan hasil yang bagus.

Hal tersebut konsisten dengan penelitian Penelitian yang

dilakukan oleh Davis (1989) menemukan bahwa hubungan

persepsi kegunaan terhadap penggunaan senyatanya lebih kuat

dibandingkan konstruk manapun. Szana (1996) juga

menemukan hubungan yang signifikan antara dua konstruk

tersebut. Sun dan Zhang (2003) telah mengkonfirmasi juga

bahwa kegunaan sebagai faktor yang paling penting

penerimaan penggunaan dengan sedikit pengecualian.

2. Perilaku Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap persepsi

Kemudahan dalam Penggunaan E-filing

Berdasarkan hasil penelitian diatas, ditemukan bahwa

variabel X2 berpengaruh positif terhadap Y. dimana persepsi

kemudahan (X2) berpengaruh positif terhadap penggunaan E-

filing (Y). artinya semakin tinggi tingkat kemudahan maka

semakin tinggi pula tingkat penggunaan E-filing oleh wajib pajak

badan. Dimana jawaban responden terhadap persepsi

kemudahan yang sebagian besar berada pada pilihan jawaban


4 dan 5. Hal ini menunjukan bahwa menurut Wajib Pajak Badan

penggunaan E-filing mudah digunakan. e-filing mudah

digunakan dalam menyampaikan surat pemberitahuan secara

online dan real time. Kemudahan yang dimaksud adalah bahwa

Wajib Pajak tidak merasa sulit dalam menggunakan e-filing.

Kemudahan yang dirasakan wajib pajak badan di karenakan

wajib pajak badan sudah terbiasa menggunakan sistem

informasi dan tekhnologi saat bekerja hal tersebut menjadi salah

satu faktor pendukung penerapan e-filing.

Kemudahan dalam menggunakan e-filing berhubungan

erat dengan kemauan wajib pajak untuk menggunakan e-filing.

Dari hal tersebut diketahui bahwa konstruk kemudahan

pengguna ini merupakan suatu kepercayaan tentang proses

pengambilan keputusan (Jogiyanto 2008). Hasil penelitian ini

sejalan dengan Studi yang dilakukan wiyono (2008) terhadap

para wajib pajak yang telah mencoba menggunakan e-filing di

indonesia telah menunjukan hasil bahwa persepsi kemudahan

berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan tekhnologi.

Jika pengguna menginteroretasikan bahwa sistem e-filing

mudah digunakan maka pengguna sistem akan tercapai.


3. Perilaku Wajib Pajak badan Berpengaruh Negatif Terhadap

Persepsi Kerumitan Dalam Penggunaan E-filing.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, ditemukan bahwa

variabel X3 berpengaruh negatif terhadap Y. dimana persepsi

kerumitan (X3) berpengaruh negatif terhadap penggunaan E-

filing (Y). artinya semakin tinggi tingkat kerumitan

(kompleksitas) maka semakin rendah tingkat penggunaan E-

filing oleh wajib pajak dan sebaliknya. Dari data yang diperoleh

dari frekuensi jawaban responden untuk persepsi kerumitan

menunjukan jawaban negatif, yang artinya sebagian besar dari

wajib pajak yang menggunakan E-filing merasa bahwa

menggunakan E-filing tidak rumit. Hasil ini juga konsisten

dengan persepsi kemudahan, dimana wajib pajak badan

merasa bahwa E-filing mudah digunakan, artinya E-filing tidak

rumit.

Hal ini menunjukan bahwa tingkat kerumitan E-filing

merupakan salah satu yang menentukan keinginan wajib pajak

untuk menggunakan E-filing sebagai sarana penyampaian SPT

secara online dan realtime. Konsep kerumitan (complexity) ini

mirip dengan konsep kemudahan (Perceived ease of use) yang

dikembangkan oleh Davis et al. (1989) dalam model

penerimaan TAM (technology acceptance model). Menurut

davis (1989) kerumitan adalah kebalikan dari kemudahan


digunakan persepsian (perceived ease of use) tersebut dapat

dinyatakan bahwa jika kerumitan suatu sistem kecil yang dalam

penelitian ini E-filing, maka kemudahan pengguna semakin

besar serta keinginan penggunaan untuk menggunakan E-filng

semakin besar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

susanto (2011) yang menyimpulkan bahwa persepsi kerumitan

penggunaan memiliki pengaruh negatif terhadap persepsi

kegunaan.

Anda mungkin juga menyukai