Anda di halaman 1dari 5

Tata Perayaan Ekaristi

Pembukaan

1. Perarakan Pastor/Imam Selebran dan pelayan lainnya menuju altar diiringi lagu
pembukaan atau antifon pembukaan, pada hari raya dilakukan pendupaan.
2. Tanda salib
o Selebran membuka perayaan Ekaristi dengan memimpin Tanda Salib
3. Salam pembukaan dan Pengantar
o Perayaan ekaristi diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum)
dan dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo). Rumusan
lainnya juga dipergunakan pada hari raya, ataupun pada misa biasa.
o Pengantar digunakan untuk mengarahkan umat pada inti dan misteri perayaan.
4. Pernyataan Tobat dan pernyataan Tuhan Kasihanilah Kami
o Dapat menggunakan rumusan umum Pernyataan Tobat dilanjutkan dengan
Tuhan Kasihanilah Kami
o Dapat juga menggunakan rumusan pujian kepada Yesus dan memohon belas
kasih-Nya yang dipadukan dengan Tuhan Kasihanilah Kami
o Dapat juga menggunakan pemercikan air suci sebagai peringatan akan
pembaptisan
o Diakhiri dengan seruan absolusi "Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani
kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal" yang
dijawab umat dengan "Amin" (Catatan: absolusi yang diucapkan imam pada
bagian ini bukanlah pengampunan dosa sakramental, berbeda dengan absolusi
yang diterima pada waktu penerimaan Sakramen Tobat. Umat yang sadar akan
perlunya mengaku dosa (baca:sadar akan dosa berat), tetap tidak bisa
mengandalkan absolusi ini untuk pengampunan dosanya.)
5. Madah Kemuliaan
o Kemuliaan hanya diucapkan/dinyanyikan pada hari Minggu dan hari raya
yang disetarakan dengan hari Minggu, di luar masa Prapaskah dan Adven
6. Doa Pembuka

Liturgi Sabda

Pada hari Minggu atau Hari Raya, dibacakan tiga bacaan dari kitab suci. Bacaan
untuk Misa Hari Minggu pada Masa Biasa (di luar Adven, Natal, Prapaskah, dan
Paskah) mengikuti siklus tiga tahunan, yaitu tahun A (bacaan Injil dari Injil Matius),
B (bacaan Injil dari Injil Markus), dan C (bacaan Injil dari Injil Lukas). Ketiga Injil ini
disebut dengan Injil Sinoptik. Pada hari biasa, dibacakan dua bacaan saja.

1. Bacaan Pertama
o Bila terdapat tiga bacaan maka Bacaan Pertama diambil dari Perjanjian Lama
atau Kisah Para Rasul pada masa Paskah. Bila hanya dua bacaan pada hari
biasa, Bacaan Pertama diambil dari Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru
selain Injil
o Pada akhir bacaan, Lektor menutup dengan rumusan "Demikianlah sabda
Tuhan" dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah"
2. Mazmur Antar Bacaan
o Pemazmur mendaraskan refren dan ayat-ayat Mazmur dan umat mengulang
bagian refren
3. Bacaan Kedua, dari Perjanjian Baru selain Injil atau Wahyu Yohanes
o Pada akhir bacaan, Lektor menutup dengan rumusan "Demikianlah sabda
Tuhan" dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah"
4. Bait pengantar Injil/Alleluya
5. Bacaan Injil
o Bacaan Injil diambil dari ketiga Injil Sinoptik berdasarkan tiga Tahun Liturgi
diselingi dengan Injil Yohanes
o Injil hanya dibacakan oleh imam atau diakon tertahbis, tidak oleh umat biasa.
o Bila Injil dibacakan oleh diakon, ia akan meminta berkat terlebih dahulu pada
pastor/imam. Bila Injil dibacakan oleh imam sementara misa dipimpin oleh
uskup, maka imam juga akan meminta berkat kepada uskup
o Bacaan diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan
dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo)
o Salam dilanjutkan dengan "Inilah Injil Yesus Kristus menurut
(Matius/Markus/Lukas/Yohanes)" dan umat menjawab dengan "dimuliakanlah
Tuhan" sambil membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada. Pada hari
raya, Injil didupai.
o Seusai pembacaan Injil, dinyatakan Aklamasi Injil dengan ucapan
"Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun
melaksanakannya" dan umat menjawab dengan "Sabda-Mu adalah jalan,
kebenaran dan hidup kami."
o Dalam perayaan meriah, kalau dianggap baik, Uskup memberkati Umat
dengan Evangeliarium (buku Bacaan Injil).
6. Homili
7. Syahadat atau Kredo
o Dapat menggunakan rumusan Syahadat Nicea-Konstantinopel atau Syahadat
Para Rasul.
8. Doa Umat
o Ujud-ujud doa dibawakan oleh diakon atau lektor lalu pembaca doa umat
tersebut mengakhiri setiap doanya dengan mengucapkan "Marilah kita
mohon" umat menjawab "Kabulkanlah doa kami ya Tuhan atau Tuhan,
dengarkanlah umat-Mu."
o Dalam perayaan meriah, seluruh Doa Umat dan aklamasinya dapat
dinyanyikan.

Liturgi Ekaristi

1. Persiapan Persembahan
o Diawali dengan kolekte yang lazimnya hanya diadakan pada Hari Minggu.
o Wakil-wakil umat menghantar bahan-bahan persembahan: roti dan anggur
yang akan dikuduskan, dan persembahan lain untuk keperluan Gereja
o Dalam misa sederhana, roti dan anggur dapat sudah berada di bagian lain dari
altar
o Roti hosti terbuat dari gandum tanpa ragi, diletakkan dalam piala, diletakkan
di atas patena dan ditutup dengan korporal
o Anggur, dipersembahkan dalam ampul terpisah dengan air
2. Penghunjukkan Persembahan
o Selebran mengatur susunan piala dan patena di atas korporal, kemudian
mencampurkan beberapa tetes air ke dalam anggur dalam piala
o Selebran menghunjukkan hosti sambil mengucapkan rumusan "Terpujilah
Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami
menerima roti yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha
manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan" dan umat menjawab
"Terpujilah Allah selama-lamanya"
o Kemudian selebran mengangkat piala berisi campuran air dan anggur sambil
mengucapkan rumusan "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam,
sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami siapkan ini.
Inilah hasil dari pohon anggur dan dari usaha manusia yang bagi kami akan
menjadi minuman rohani" dan umat menjawab "Terpujilah Allah selama-
lamanya"
o Pada misa hari raya selebran mendupai persembahan dan altar. Misdinar lalu
mendupai selebran dan umat lainnya.
3. Doa Persiapan Persembahan
o Selebran mengucapkan doa persembahan dengan ajakan "Berdoalah, saudara-
saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah,
Bapa yang mahakuasa" dan umat menjawab dengan "Semoga persembahan ini
diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah
yang kudus"
4. Prefasi
o Prefasi diawali dengan salam "Tuhan sertamu" (Dominus vobiscum) dan
dijawab umat dengan "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo) dan dilanjutkan
dengan dialog "Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan" yang dijawab
dengan "Sudah kami arahkan" dan "Marilah bersyukur kepada Allah Tuhan
kita" yang dijawab dengan "Sudah layak dan sepantasnya"
o Prefasi selanjutnya dinyanyikan/didoakan oleh selebran dan disambung
dengan syair aklamasi Kudus dengan rumusan "Kami melambungkan madah
kemuliaan dengan tak henti-hentinya bernyanyi/berdoa"
5. Kudus
o Kudus atau Sanctus dapat diucapkan atau dinyanyikan
6. Doa Syukur Agung
o Doa Syukur Agung diucapkan (atau dinyanyikan) oleh selebran saja.
o Bagian pertama Doa Syukur Agung berisi doa permohonan agar Roh Kudus
menguduskan roti dan anggur
o Bagian terpenting dalam Doa Syukur Agung adalah kisah institusi dan
konsekrasi, yaitu perubahan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus
secara transsubstansial.
o Kisah Institusi mengutip ucapan Yesus pada Perjamuan Terakhir yaitu
"Terimalah dan makanlah. Inilah TubuhKu yang diserahkan bagimu" dan
"Terimalah dan minumlah. Inilah piala darahKu, darah perjanjian baru dan
kekal yang ditumpahkan bagimu dan semua orang demi pengampunan kekal.
Lakukanlah ini untuk mengenangkan Aku." Kalimat "lakukanlah ini untuk
mengenangkan Aku" -lah yang menjadi dasar terselenggaranya Perayaan
Ekaristi
o Seusai konsekrasi diucapkan/dinyanyikan aklamasi anamnesis, menyatakan
tiga misteri iman Kristen: kematian Kristus, kebangkitan Kristus dan
kedatanganNya kembali.
o Seusai anamnesis, doa syukur agung dilanjutkan doa dengan ujud khusus
melalui perantaraan para santo dan santa bagi umat tertentu, bagi Paus dan
uskup setempat
7. Doksologi
o Doa Syukur Agung ditutup dengan doksologi dengan selebran mengangkat
piala dan hosti sambil mengucapkan "Dengan pengantaraan Kristus, bersama
Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan
dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa" dan
umat berkata "Amin". Jikalau Doa Syukur Agung ini dinyanyikan, maka
"Amin" dinyanyikan. (TPE 2005)

Komuni

1. Doa Bapa Kami


o Doa Bapa Kami dapat diucapkan atau dinyanyikan
o Selebran dapat menambahkan embolisme pada akhir Doa Bapa Kami dengan
ucapan "Ya Bapa bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami
damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya kami dapat hidup dengan
rukun, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan
kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus" dan umat menjawabnya dengan
"Sebab Engkaulah Raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
Amin"
2. Doa Damai
o Selebran mendoakan doa mohon damai diakhiri dengan kata-kata "Sebab
Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa" Umat menjawab: Amin.
Kemudian mengucapkan "Damai Tuhan bersamamu" atau "Damai Tuhan
besertamu" yang dijawab dengan "Dan bersama rohmu" atau "Dan sertamu
juga" dan dapat diikuti dengan ungkapan, misalnya dengan memberikan salam
damai, menjabat tangan orang-orang yang ada di sekitar, atau ungkapan lain
yang sesuai
3. Pemecahan Hosti Kudus
o Pemecahan Hosti Kudus diiringi seruan lagu Anak Domba Allah atau Agnus
Dei. kata 'Hosti' berasal dari bahasa latin Hostia yang artinya Kurban.
4. Komuni
o Komuni diawali dengan selebran mengangkat tinggi hosti dan piala anggur
yang telah dikonsekrasikan sambil mengucapkan "Inilah Anak Domba Allah
yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke
perjamuannya" dan umat menjawab "Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau
datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh", kemudian
Imam berkata "Tubuh dan Darah Kristus", dan ditanggapi oleh umat dengan
berkata "Amin".
o Selanjutnya selebran menerima komuninya, kemudian memberikannya pada
pelayan petugas pembagi komuni, kemudian kepada para petugas altar dan
misdinar dan kemudian kepada umat lainnya.
o Umat dapat menerima komuni dalam satu rupa atau dua rupa dalam
kesempatan khusus. Ajaran iman Gereja Katolik mengajarkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara satu rupa maupun dua rupa. Dalam Tubuh Kristus
terdapat pula Darah Kristus.
o Pembagi komuni akan mengucapkan "Tubuh Kristus" (Corpus Christi) dan
penerima komuni menjawab "Amin" (Amen) dengan sikap hormat.
Penutup

Antifon Komuni

Setelah selesai komuni, selebran membersihkan patena dan piala dengan


purifikatorium
Umat dapat mendoakan/menyanyikan madah pujian sesudah komuni

Doa Sesudah Komuni

Sesudah doa sesudah komuni pengumuman dapat dibacakan, ataupun pengumuman


dapat dibacakan sebelum doa sesudah komuni, tergantung kebiasaan imam yang
memimpin misa tersebut.

Berkat dan pengutusan

Berkat diawali dengan salam "Tuhan bersamamu" atau "Tuhan sertamu" (Dominus
vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan bersama rohmu" atau "Dan sertamu juga"
(Et cum spiritu tuo)
Ada pula bentuk berkat meriah dengan tiga ayat permohonan berkat bagi umat yang
masing-masing dijawab dengan "Amin"
Ada bentuk berkat sederhana dengan selebran merentangkan tangan ke arah umat dan
memberkati dengan tanda salib dengan seruan "Semoga Saudara sekalian diberkati
oleh Allah yang mahakuasa: Bapa, Putra dan Roh Kudus" sementara umat membuat
tanda salib dan menjawab "Amin"
Kemudian Imam mengatakan "Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai",
lalu umat berkata "Syukur kepada Allah".
Bentuk pengutusan adalah kalimat "Marilah pergi! Kita diutus.", yang dijawab umat
dengan "Amin". Inilah perutusan Ekaristis yang berarti kesediaan untuk membagikan
hidup kepada sesama. Bukan karena umat baik atau ingin baik, melainkan karena
umat telah lebih dahulu diberi Hidup Allah yang telah dibagikan melalui Perayaan
Ekaristi yang telah dirayakan.

Perarakan keluar

Seluruh umat memberi hormat kepada altar. Imam dan para pelayan meninggalkan
altar, dan diarak dengan diringi nyanyian atau lagu ataupun secara instrumental

Anda mungkin juga menyukai