Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan 7.

Aku Memahami Urutan Ekaristi


Apa yang kita rayakan dalam Ekaristi?
1. Karya keselamatan Yesus melalui sengsara wafat dan bankit.
dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-
mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku,  yang diserahkan
bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!“

inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi


banyak orang untuk pengampunan dosa.
RABU ABU

• Hari pertama kita memasuki masa PUASA


atau masa PRA PASKAH/Sebelum Paskah.
• Selama 40 hari kita berpuasa dimulai dari
pertama yakni RABU ABU.
• 40 hari itu artinya kita mengenang kembali
Tuhan Yesus yang berpuasa di padang gurun
selama 40 hari.
MINGGU PALMA

1.Kita mengenangkan Tuhan Yesus masuk


ke kota YERUSALEM dengan
menunggangi seokor KELEDEAI.
2.Dia disambut sebagai RAJA.
3.Dan orang berteriak: HOSANA PUTERA
DAUD yang dalam nama TUHAN.
Setelah minggu palma kita memasuki
PEKAN SUCI
Tri hari suci
1.Kamis putih
2.Jumat Agung
3.Saptu Kudus/Saptu suci
TRI HARI SUCI
1. KAMIS PUTIH
2. JUMAT AGUNG
3. SABTU SUCI
KAMIS PUTIH

1.Yesus membasuh kaki para muridNya.


2.Yesus mengadakan Perjamuan
Terakhir/Yesus menetapkan Ekaristi.
3.Yesus berdoa di taman GETSEMANI.
JUMAT AGUNG
1. Kita mengenangkan Sengsara dan wafat Tuhan Yesus.
2. Yesus didera
3. Yesus Mahkota duri
4. Yesus dihadapkan ke Pilatus
5. Yesus memikul salib
6. Yesus jatuh 3 kali
7. Yesu wafat di salib

*Pada jam 3 sore.


SABTU SUCI
Malam PASKAH
MINGGU PASKAH
Minggu kebangkitan Tuhan Yesus.
 Dalam Ekaristi kita berjumpa dengan Tuhan
secara pribadi
Perjumpaan dengan Tuhan merupakan berkat
yang harus disyukuri
Tuhan hadir dalam Ekaristi dari awal hingga akhir
maka:
- kesempatan ini tidak boleh disia-siakan
- tidak terlambat/datang sebelum Misa dimulai
- tidak main-main saat Misa (mengikuti sungguh-
sungguh)
- tidak pulang sebelum Misa selesai
4 bagian besar dalam perayaan Ekaristi

1. Ritus Pembuka
2. Liturgi Sabda
3. Liturgi Ekaristi
4. Ritus Penutup
Urutan Perayaan Ekaristi/Tata Perayaan Ekaristi
 Ritus Pembuka
 Ritus Pembuka

1. Perarakan Masuk

1. Pastor dan petugas lainnya menuju altar / panti imam  diiringi


lagu pembukaan, instrumen, atau antifon pembukaan.
2. Setibanya di altar, Pastor dan umat menyatakan penghormatan,
kemudian selebran mencium altar. Pada hari raya, selebran
dapat mendupai salib dan altar.

2. Tanda salib
3. Pastor membuka perayaan Ekaristi dengan memimpin Tanda
Salib untuk mengungkapkan iman akan Allah Tritunggal dan
memasukkan umat ke dalam persekutuan Allah Tritunggal.
3. Salam pembukaan dan Pengantar

1.Perayaan ekaristi diawali dengan salam/sapaan


kepada umat yang hadir dalam perayaan
Ekaristi.
P : "Tuhan bersamamu"
U : "Dan bersama rohmu“

2. Pengantar digunakan untuk mengarahkan /


menjelaskan kepada umat pada inti misteri
perayaan (Tema Perayaan Ekaristi).
4. Pernyataan Tobat dan pernyataan Tuhan Kasihanilah Kami
• Dapat menggunakan rumusan umum Pernyataan Tobat
 dilanjutkan dengan Tuhan Kasihanilah Kami.
• Dapat juga menggunakan rumusan pujian kepada Yesus dan
memohon belas kasih-Nya yang dipadukan dengan Tuhan
Kasihanilah Kami.
• Dapat juga menggunakan pemercikan air suci sebagai peringatan
akan pembaptisan, terutama pada Masa Paskah.
• Diakhiri dengan seruan absolusi "Semoga Allah yang mahakuasa
mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal" yang dijawab umat dengan "Amin".
1.Absolusi bukanlah pengampunan dosa sakramental, berbeda
dengan absolusi yang diterima pada waktu penerimaan 
Sakramen Tobat. Umat yang sadar akan perlunya mengaku 
dosa berat, tetap tidak bisa mengandalkan absolusi ini untuk
pengampunan dosanya
5. Madah Kemuliaan

Kemuliaan hanya diucapkan/dinyanyikan pada hari


Minggu dan hari raya yang disetarakan dengan hari
Minggu, atau pada hari pesta, di luar masa
Prapaskah dan Adven.

6. Doa Pembuka

Imam dan seluruh umat hening sejenak dan berdoa


dalam hati, kemudian Imam mengucapkan doa
pembuka misa hari itu.
Liturgi Sabda
Liturgi Sabda
Pada hari Minggu atau Hari Raya, dibacakan tiga bacaan dari kitab suci.
Bacaan untuk Misa Hari Minggu pada Masa Biasa (di luar Adven, Natal,
Prapaskah, dan Paskah) mengikuti siklus tiga tahunan, yaitu tahun A (bacaan
Injil dari Injil Matius), B (bacaan Injil dari Injil Markus), dan C (bacaan Injil dari 
Injil Lukas). Ketiga Injil ini disebut dengan Injil Sinoptik (miirp atau hampir
menceritakan tentang Yesus). Pada hari biasa, dibacakan dua bacaan saja.
1.Bacaan Pertama
1. Bila terdapat tiga bacaan maka Bacaan Pertama diambil dari Perjanjian
Lama atau Kisah Para Rasul pada masa Paskah. Bila hanya dua bacaan
pada hari biasa, Bacaan Pertama diambil dari Perjanjian Lama atau 
Perjanjian Baru selain Injil.
2. Pada akhir bacaan, Lektor menutup dengan rumusan "Demikianlah sabda
Tuhan" (Verbum domini) dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah"
(Deo gratias).
2. Mazmur Tanggapan
• Pemazmur mendaraskan refren dan ayat-ayat Mazmur dan umat
mengulang bagian refren.
3. Bacaan Kedua, dari Perjanjian Baru selain Injil atau Wahyu Yohanes.
• Sama seperti pada bacaan pertama, pada akhir bacaan, Lektor
menutup dengan rumusan "Demikianlah sabda Tuhan" (Verbum
domini) dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah" (Deo
gratias).
4. Bait pengantar Injil/Alleluya
• Pada masa selain Prapaskah, Alleluya diucapkan atau
dinyanyikan, namun pada masa Prapaskah kata Alleluya diganti
dengan "Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal" (Laus tibi,
Christe, Rex aeternae gloriae).
5. Bacaan Injil
• Bacaan Injil diambil dari ketiga Injil Sinoptik berdasarkan tiga Tahun Liturgi diselingi dengan 
Injil Yohanes
• Injil hanya dibacakan oleh imam atau diakon tertahbis, tidak oleh umat biasa.
• Bila Injil dibacakan oleh diakon, ia akan meminta berkat terlebih dahulu kepada selebran.
Bila Injil dibacakan oleh imam/diakon sementara misa dipimpin oleh uskup, maka
imam/diakon juga akan meminta berkat kepada uskup.
• Bacaan diawali dengan salam "Tuhan bersamamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat
dengan "Dan bersama Rohmu" (Et cum spiritu tuo).
• Salam dilanjutkan dengan "Inilah Injil Yesus Kristus menurut
(Matius/Markus/Lukas/Yohanes)" dan umat menjawab dengan "Dimuliakanlah Tuhan"
(Gloria tibi Domine) sambil membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada. Pada hari
raya, Injil didupai dan diapit oleh lilin bernyala, selain pada Misa Vigili Paskah di mana tidak
digunakan lilin.
• Seusai pembacaan Injil, dinyatakan Aklamasi Injil dengan ucapan "Demikianlah Injil Tuhan"
(Verbum domini) dan ditanggapi dengan "Terpujilah Kristus" (Laus tibi Christe). Rumusan
lain juga dipergunakan di Indonesia, seperti "Berbahagialah orang yang mendengarkan
sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya" dan umat menjawab dengan "Sabda-Mu
adalah jalan, kebenaran dan hidup kami."
• Dalam perayaan meriah, kalau dianggap baik, Uskup memberkati Umat
dengan Evangeliarium (buku Bacaan Injil).
6. Homili/Kotbah
7, Syahadat atau Credo/Aku percaya
• Dapat menggunakan rumusan Syahadat
Nicea-Konstantinopel atau Syahadat Para Rasul.
8. Doa Umat
• Ujud-ujud doa dibawakan oleh diakon atau lektor lalu
pembaca doa umat tersebut mengakhiri setiap doanya
dengan mengucapkan "Marilah kita mohon" umat
menjawab "Kabulkanlah doa kami ya Tuhan atau Tuhan,
dengarkanlah umat-Mu."
• Dalam perayaan meriah, seluruh Doa Umat dan
aklamasinya dapat dinyanyikan.
Liturgi Ekaristi
Liturgi Ekaristi
1. Persiapan Persembahan
• Diawali dengan kolekte yang lazimnya hanya diadakan
pada Hari Minggu.
• Wakil-wakil umat menghantar persembahan: roti dan
anggur yang akan dikuduskan, dan persembahan lain
untuk keperluan Gereja
• Dalam misa sederhana, roti dan anggur sudah berada di
sisi altar, atau pada misa yang lebih besar di meja kredens.
• Roti hosti terbuat dari gandum tanpa ragi, diletakkan dalam 
piala, diletakkan di atas patena dan ditutup dengan korporal
• Anggur, dipersembahkan dalam ampul terpisah dengan air.
Pengunjukkan bahan persembahan

• Selebran/pastor mengatur susunan piala dan patena di atas korporal, kemudian


mencampurkan beberapa tetes air ke dalam anggur dalam piala
• Selebran/pastor menghunjukkan hosti sambil mengucapkan rumusan "Terpujilah Engkau, ya
Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti yang kami
siapkan ini. Inilah hasil dari bumi dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti
kehidupan" dan umat menjawab "Terpujilah Allah selama-lamanya"
• Kemudian selebran/pastor mengangkat piala berisi campuran air dan anggur sambil
mengucapkan rumusan "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari
kemurahan-Mu kami menerima anggur yang kami siapkan ini. Inilah hasil dari pohon anggur
dan dari usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani" dan umat menjawab
"Terpujilah Allah selama-lamanya"
• Pada misa hari raya selebran/pastor mendupai persembahan dan altar. Diakon (atau petugas
lain) lalu mendupai selebran dan umat lainnya.

Doa persiapan persembahan


• Selebran/pastor mengucapkan doa persembahan setelah mengajak umat dengan seruan
"Berdoalah, saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada
Allah, Bapa yang mahakuasa" dan umat menjawab dengan "Semoga persembahan ini
diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus"
2. Doa Syukur Agung

Prefasi
• Doa Syukur Agung dimulai dengan prefasi yang diawali dengan salam
"Tuhan bersamamu" (Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan
bersama rohmu" (Et cum spiritu tuo) dan dilanjutkan dengan dialog
"Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan" yang dijawab dengan "Sudah
kami arahkan" dan "Marilah bersyukur kepada Allah Tuhan kita" yang
dijawab dengan "Sudah layak dan sepantasnya"
• Prefasi selanjutnya dinyanyikan/didoakan oleh selebran dan disambung
dengan syair aklamasi Kudus dengan rumusan "Kami melambungkan madah
kemuliaan dengan tak henti-hentinya bernyanyi/berdoa“

Kudus
Kudus atau Sanctus dapat diucapkan atau dinyanyikan.
Doa Syukur Agung

• Bagian awal Doa Syukur Agung diucapkan (atau dinyanyikan), umumnya


dilakukan oleh selebran, namun ada beberapa bagian yang ditunjukkan untuk
diucapkan oleh konselebran.
• Bagian pertama Doa Syukur Agung berisi doa permohonan agar Roh Kudus
menguduskan roti dan anggur.
• Bagian terpenting dalam Doa Syukur Agung adalah kisah institusi dan
konsekrasi, yaitu perubahan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus
secara transsubstansial.
• Kisah Institusi mengutip ucapan Yesus pada Perjamuan Terakhir yaitu
"Terimalah dan makanlah. Inilah TubuhKu yang diserahkan bagimu" dan
"Terimalah dan minumlah. Inilah piala darahKu, darah perjanjian baru dan
kekal yang ditumpahkan bagimu dan semua orang demi pengampunan kekal.
Lakukanlah ini untuk mengenangkan Aku." Kalimat "lakukanlah ini untuk
mengenangkan Aku" -lah yang menjadi dasar terselenggaranya Perayaan
Ekaristi
• Seusai konsekrasi diucapkan/dinyanyikan aklamasi anamnesis,
menyatakan tiga misteri iman Kristen: kematian Kristus,
kebangkitan Kristus dan kedatanganNya kembali.
• Seusai anamnesis, doa syukur agung dilanjutkan doa dengan
ujud khusus melalui perantaraan para santo dan santa bagi umat
tertentu, bagi Paus dan uskup setempat
• Doa Syukur Agung ditutup dengan doksologi dengan selebran
mengangkat piala dan hosti sambil mengucapkan "Dengan
pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu,
Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan Roh
Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa"
dan umat berkata "Amin". Jikalau Doa Syukur Agung ini
dinyanyikan, maka "Amin" dinyanyikan. (TPE 2005)
3. Komuni
Doa Bapa Kami
• Doa Bapa Kami dapat diucapkan atau dinyanyikan
• Selebran dapat menambahkan embolisme pada akhir Doa Bapa Kami
dengan ucapan "Ya Bapa bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan
berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya kami
dapat hidup dengan rukun, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram,
sambil mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus" dan
umat menjawabnya dengan "Sebab Engkaulah Raja, yang mulia dan
berkuasa untuk selama-lamanya. Amin"
Doa Damai
• Selebran mendoakan doa mohon damai diakhiri dengan kata-kata "Sebab
Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa" Umat menjawab:
Amin. Kemudian mengucapkan "Damai Tuhan bersamamu" atau "Damai
Tuhan besertamu" yang dijawab dengan "Dan bersama rohmu" atau "Dan
sertamu juga" dan dapat diikuti dengan ungkapan, misalnya dengan
memberikan salam damai, menjabat tangan orang-orang yang ada di
sekitar, atau ungkapan lain yang sesuai
Pemecahan Hosti

• Pemecahan Hosti diiringi seruan lagu Anak Domba Allah atau Agnus Dei. kata
'Hosti' berasal dari bahasa latin Hostia yang artinya Kurban

Persiapan dan Penerimaan Tubuh dan Darah Kristus

• Komuni diawali dengan selebran mengangkat tinggi hosti dan piala anggur
yang telah dikonsekrasikan sambil mengucapkan "Inilah Anak Domba Allah
yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke
perjamuannya" dan umat menjawab "Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau
datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh",
kemudian Imam berkata "Tubuh dan Darah Kristus", dan ditanggapi oleh umat
dengan berkata "Amin".
• Selanjutnya selebran menerima komuninya, kemudian memberikannya pada
pelayan petugas pembagi komuni, kemudian kepada para petugas altar dan
misdinar dan kemudian kepada umat lainnya.
• Umat dapat menerima komuni dalam satu rupa atau dua rupa dalam
kesempatan khusus. Ajaran iman Gereja Katolik mengajarkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara satu rupa maupun dua rupa. Dalam Tubuh
Kristus terdapat pula Darah Kristus.
• Pembagi komuni akan mengucapkan "Tubuh Kristus" (Corpus Christi) dan
penerima komuni menjawab "Amin" (Amen) dengan sikap hormat.

Antifon Komuni

• Setelah selesai komuni, selebran membersihkan patena dan piala dengan


purifikatorium
• Umat dapat mendoakan/menyanyikan madah pujian sesudah komuni

Doa Sesudah Komuni

• Sesudah doa sesudah komuni pengumuman dapat dibacakan, ataupun


pengumuman dapat dibacakan sebelum doa sesudah komuni, tergantung
kebiasaan imam yang memimpin misa tersebut
 Ritus Penutup
 Ritus Penutup

1. Berkat dan pengutusan

• Berkat diawali dengan salam "Tuhan bersamamu" atau "Tuhan sertamu"


(Dominus vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan bersama rohmu"
atau "Dan sertamu juga" (Et cum spiritu tuo)
• Ada pula bentuk berkat meriah dengan tiga ayat permohonan berkat
bagi umat yang masing-masing dijawab dengan "Amin"
• Ada bentuk berkat sederhana dengan selebran merentangkan tangan ke
arah umat dan memberkati dengan tanda salib dengan seruan "Semoga
Saudara sekalian diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa, Putra dan
Roh Kudus" sementara umat membuat tanda salib dan menjawab
"Amin"
• Kemudian Imam mengatakan "Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah
selesai", lalu umat berkata "Syukur kepada Allah".
• Bentuk pengutusan adalah kalimat "Marilah pergi! Kita
diutus.", yang dijawab umat dengan "Amin". Inilah perutusan
Ekaristis yang berarti kesediaan untuk membagikan hidup
kepada sesama. Bukan karena umat baik atau ingin baik,
melainkan karena umat telah lebih dahulu diberi Hidup Allah
yang telah dibagikan melalui Perayaan Ekaristi yang telah
dirayakan.

2. Perarakan keluar
• Seluruh umat memberi hormat kepada altar. Imam dan para
pelayan meninggalkan altar, dan diarak dengan diringi
nyanyian atau lagu ataupun secara instrumental.
Tugas:

1.Mengikuti perayaan Ekaristi dengan


sungguh-sungguh, tidak terlambat, dan
tidak pulang sebelum perayaan Ekaristi
selesai.
2.Memahami Urutan-urutan perayaan
Ekaristi/TPE

Anda mungkin juga menyukai