Anda di halaman 1dari 37

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL

TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XII


SMA SANTA LAURENSIA

Disusun Oleh :
Stella XII IPS 2/26
Pembimbing:
Ibu Adisti

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SANTA LAURENSIA
JL. SUTERA UTAMA
SERPONG – TANGERANG
2015-2016

0
Lembar Pengesahan

Judul Penelitian : Pengaruh penggunaan media sosial

terhadap konsentrasi belajar siswa kelas XII SMA


Santa Laurensia.

Penulis : Stella Halim

Kelas : XII IPS2/26

Tangerang, 5 Desember 2015

Dibuat oleh,

( …………………………… )

Mengesahkan,

Guru Pembimbing Kepala Sekolah SMA Santa


Laurensia

( ………………………… ) ( …………………………… )

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya


kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga laporan ini dapat selesai. Laporan ini
tidaklah mudah, tetapi berkat rahmat Tuhan, penulis akhirnya dapat melakukan
yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bimbingan Tuhan selalu
menyertai penulis selama proses pengerjaan laporan ini.
Laporan yang berjudul “Pengaruh penggunaan media sosial terhadap
konsentrasi belajar siswa kelas XII SMA Santa Laurensia” ini dibuat dengan
harapan dapat berguna sebagai referensi bagi siswa dalam menggunakan media
sosial agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
ini. Akhir kata, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada guru
pembimbing, orangtua, teman, serta semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tangerang, 5 Desember 2015

( ………………………… )

2
ABSTRAK

Media sosial sudah bukan lagi menjadi hal yang asing, begitu pula dengan
fenomena dimana remaja mulai kecanduan media sosial. Media sosial sebernarnya
bukan sesuatu yang penting sehingga perlu diutamakan, tetapi justru media sosial
lebih menarik perhatian remaja daripada kewajiban mereka. Padahal seharusnya,
prioritas utama remaja yang sekaligus merupakan kewajiban adalah menempuh
pendidikan. Pendidikan sendiri sangat dipengaruhi oleh konsentrasi belajar. Oleh
karena latar belakang tersebut, penulis ingin mencari tahu apakah ada pengaruh
yang signifikan antara penggunaan media sosial dengan konsentrasi belajar.
Setelah dilakukan penelitian kepada siswa kelas XII SMA Santa Laurensia,
hasilnya benar bahwa penggunaan media sosial mempengaruhi konsentrasi belajar
siswa kelas XII SMA Santa Laurensia. Pengaruh media sosial tersebut cenderung
ke arah negatif, yaitu terganggunya kegiatan belajar siswa. Namun, media sosial
juga dapat berdampak positif seperti mempermudah diskusi dengan teman sekolah
berkaitan dengan belajar.

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan 1
Abstrak 2
Kata Pengantar 3
Daftar Isi 4
Daftar Tabel 6
Bab 1: Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 7
1.2. Rumusan Masalah 8
1.3. Tujuan Penelitian 8
1.4. Manfaat Penelitian 9
1.5. Batasan Masalah 9
Bab 2: Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Remaja 10
2.1.1. Remaja Secara Umum 10
2.1.2. Remaja Akhir 10
2.2. Media Sosial 10
2.2.1. Pengertian menurut Andreas Kaplan 10
dan Michael Haenlein
2.2.2. Adiksi Media Sosial 11
2.2.3. Media Sosial dan Stuktur Otak 12
2.2.4. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial 13
2.3. Konsentrasi Belajar 13
2.3.1. Pengertian Konsentrasi Belajar 13
2.3.2. Aspek-aspek Konsentrasi Belajar 14
2.3.3. Penyebab Terganggunya Konsentrasi Belajar 15
2.4. Hipotesis 16
Bab 3: Metodologi Penelitian 17
3.1 Jenis Penelitian 17
3.2 Metode Penelitian 17
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 17

4
3.4 Teknik Analisis Data 18
Bab 4: Hasil dan Pembahasan 19
4.1 Hasil Penelitian 19
4.1.1. Pengguna Media Sosial 19
4.1.2. Media Sosial yang Paling Sering Digunakan 19
4.1.3. Lama Penggunaan Sejak Pertama Kali 20
Menggunakan Media Sosial
4.1.4. Lama Penggunaan Media Sosial Dalam Sehari 21
4.1.5. Kegiatan saat Menggunakan Media Sosial 22
4.1.6. Alasan Penggunaan Media Sosial 22
4.1.7. Jujur dalam Menggunakan Media Sosial 23
4.1.8. Pentingnya Media Sosial 24
4.1.9. Lawan Bicara di Media Sosial 24
4.1.10. Menggunakan Media Sosial saat Belajar 25
4.1.11. Adanya Waktu Belajar yang Konsisten 26
4.1.12. Waktu Belajar 26
4.1.13. Lama Belajar dalam Sehari 27
4.1.14. Persiapan Sebelum Ulangan 27
4.1.15. Hal yang Paling Mengganggu Konsentrasi Belajar 28
4.1.16. Hubungan Lama Waktu Menggunakan 29
Media Sosial dengan Lama Waktu Belajar

4.2 Pembahasan 30
Bab 5: Penutup
5.1 Kesimpulan 34
5.2 Saran 34
Daftar Pustaka 35

Lampiran 26

5
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1. Pengguna Media Sosial


Tabel 4.1.2. Media Sosial yang Paling Sering Digunakan
Tabel 4.1.3. Lama Penggunaan Sejak Pertama Kali Menggunakan Media Sosial
Tabel 4.1.4. Lama Penggunaan Media Sosial Dalam Sehari
Tabel 4.1.5. Kegiatan saat Menggunakan Media Sosial

Tabel 4.1.6. Alasan Penggunaan Media Sosial


Tabel 4.1.7. Jujur dalam Menggunakan Media Sosial
Tabel 4.1.8. Pentingnya Media Sosial
Tabel 4.1.9. Lawan Bicara di Media Sosial
Tabel 4.1.10. Menggunakan Media Sosial saat Belajar
Tabel 4.1.11. Adanya Waktu Belajar yang Konsisten
Tabel 4.1.12. Waktu Belajar
Tabel 4.1.13. Lama Belajar dalam Sehari
Tabel 4.1.14. Persiapan Sebelum Ulangan
Tabel 4.1.15. Hal yang Paling Mengganggu Konsentrasi Belajar
Tabel 4.1.16. Hubungan Lama Waktu Menggunakan Media Sosial dengan Lama
Waktu Belajar

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era yang semakin modern seperti saat ini, seiring dengan
berkembangnya globalisasi, teknologi juga berkembang semakin pesat. Hal ini
menjadikan masyarakat semakin tergantung dengan teknologi. Bagi masyarakat
Indonesia, khususnya kalangan remaja, media sosial seakan sudah menjadi candu;
tiada hari tanpa membuka media sosial, bahkan hampir 24 jam mereka tidak lepas
dari smartphone (mudazine.com, 2014).
Media sosial adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di
dunia maya (romelteamedia.com, 2014). Saat ini, remaja menjadikan media sosial
sebagai hal wajib dalam pergaulan sosial yang menjadikan mereka sulit untuk
meninggalkan media sosial. Media sosial tersebut seringkali mengganggu
kehidupan nyata para remaja hingga lupa akan kewajiban.
Kewajiban seorang remaja yang paling penting adalah menempuh
pendidikan. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, yang dimaksud pendidikan ialah
suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu
anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak
sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya
yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang
dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara,
dan agamanya (seputarpengetahuan.com, 2015).
Pendidikan tersebut sangat dipengaruhi oleh konsentrasi belajar.
Konsentrasi belajar menjadi modal utama bagi siswa untuk dapat mengikuti
proses belajar dengan baik. Konsentrasi belajar bahkan menjadi salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa saat menempuh
pendidikan (mantrapendidikan.com, 2013).
Mengingat betapa pentingnya konsentrasi belajar bagi seorang remaja,
maka penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat apakah media
sosial berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa kelas XII Santa Laurensia.
Penulis akan memberikan kuisioner yang menanyakan seputar penggunaan media

7
sosial dan konsentrasi belajar para siswa, sebagai salah satu sarana pengumpulan
data.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, pertanyaan-pertanyaan yang
dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Apakah penggunaan media sosial mempengaruhi konsentrasi belajar siswa
kelas XII SMA Santa Laurensia?
2. Adakah pengaruh positif media sosial terhadap konsentrasi belajar siswa
kelas XII SMA Santa Laurensia?
3. Adakah pengaruh negatif media sosial terhadap konsentrasi belajar siswa
kelas XII SMA Santa Laurensia?
4. Tips-tips apa saja yang sebaiknya dilakukan dalam menggunakan media
sosial agar tidak menggangu konsentrasi belajar?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut ini.
1. Mengetahui pengaruh media sosial terhadap prestasi belajar siswa kelas
XII Santa Laurensia.
2. Mengetahui pengaruh positif media sosial terhadap prestasi belajar siswa
kelas XII Santa Laurensia.
3. Mengetahui pengaruh negatif media sosial terhadap prestasi belajar siswa
kelas XII Santa Laurensia.
4. Mengetahui tips-tips dalam menggunakan media sosial agar tidak
mengganggu konsentrasi belajar.

8
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi siswa, dapat digunakan sebagai referensi dalam menggunakan media
sosial.
2. Bagi orang tua, dapat digunakan sebagai referensi untuk membimbing
anak mereka dalam menggunakan media sosial.
3. Bagi pembaca, dapat dijadikan dasar penelitian lanjutan yang lebih dalam.

1.5. Batasan Masalah


Dikarenakan luasnya penggunaan media sosial di kalangan siswa, maka
peneliti membatasi penelitian, pertama-tama, berdasarkan lama waktu penggunaan
media sosial sehingga dapat digolongkan telah menjadi adiksi. Selanjutnya,
peneliti membatasi penelitian terhadap masalah konsentrasi belajar hanya
berdasarkan lama waktu belajar di rumah. Terakhir, subjek penelitian hanya siswa
kelas XII SMA Santa Laurensia. Pemilihan subjek penelitian ini dibatasi hanya
pada siswa kelas XII karena siswa kelas XII berada dalam tahap remaja akhir,
dimana mereka seharusnya sudah dapat memprioritaskan waktu belajar secara
mandiri.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Remaja


2.1.1. Remaja Secara Umum
Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika, remaja menghabiskan
waktu lebih sedikit dengan orang dewasa, tetapi menghabiskan waktu 50%
dengan teman sebaya. Berdasarkan studi, anak-anak menghabiskan banyak waktu
untuk bermain dan melakukan aktivitas lainnya didalam rumah, tapi remaja juga
banyak menghabiskan waktu dengan mengobrol dan menghabiskan waktu
bersama dengan teman-teman sebaya. Pada masa remaja juga, partisipasi dalam
olahraga juga berkurang (Santrock, 2003).

2.1.2. Remaja Akhir


Berdasarkan buku yang berjudul adolescence, remaja akhir adalah tahap
akhir dalam fase remaja yang berkisar pada usia 17/18 – 21/22 tahun. Pada tahap
ini, tercapai suatu keadaan sempurna pada beberapa aspek pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu, kesiapan (kematangan) untuk memasuki masa dewasa awal.
Remaja akhir tertutup terhadap orang dewasa dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi. Hal ini terjadi akibat keinginan mereka memecahkan
persoalan sendiri. Biasanya, remaja terbuka terhadap kelompok teman-teman
sebaya. Dalam kelompok teman sebaya itulah, remaja akhir berdiskusi sampai
menghabiskan waktu berjam-jam (Santrock, 2003).

2.2. Media Sosial


2.2.1. Pengertian menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010) dalam buku Users
of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media, sosial
media adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content.

10
Menurut Kaplan dan Haenlein dalam artikel Horizons Bisnis (2010), ada
berbagai jenis media sosial yaitu sebagai berikut ini.

1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja, namun bisa
ke berbagai banyak orang, contohnya pesan melalui SMS ataupun
internet.

2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.

3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media


lainnya.

4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

2.2.2. Adiksi Media Sosial


Berdasarkan buku yang berjudul mind change, orang yang kurang
menghargai diri sendiri (memiliki harga diri yang rendah) cenderung
menghabiskan waktu di media sosial lebih lama dibandingkan orang yang
menghargai diri sendiri (memiliki harga diri yang tinggi). (Greenfield, 2014,
hlm.124)
Bagi individu yang memiliki pengalaman hidup yang kokoh, maka media
sosial memiliki dampak positif bagi perkembangan dirinya. Sedangkan, bagi
individu yang pengalaman hidupnya tidak kokoh, hanya akan membawa dampak
negatif (Greenfield, 2014,hlm.132).
Siswa yang tergantung dengan media sosial memiliki tingkat kesepian
yang lebih tinggi dibandingkan yang kurang aktif di media sosial, karena
golongan kedua ini memiliki tingkat kesepian yang lebih rendah. Murid dengan
tingkat kesepian yang lebih tinggi juga memiliki lebih banyak teman di media
sosial dibandingkan dengan murid yang di dunia nyata lebih mudah bersosialisasi
(Greenfield, 2014, hlm.105).
Waktu yang digunakan untuk media sosial adalah waktu yang digunakan
jauh dari dunia nyata dan manusia nyata. Terlalu banyak memfokuskan waktu
untuk media sosial dapat berdampak kepada kemampuan anak muda dalam
berempati dengan orang lain. (Greenfield, 2014, hlm.149)

11
Menurut Katelyn McKenna, dari New York University, orang yang jujur
dalam mengekpresikan diri di media sosial lebih mudah menjalin relasi
pertemanan yang dekat lewat media sosial. Jadi, orang yang jujur dalam
mengekspresikan diri di sosial media lebih senang bersosialisasi di media sosial
dibanding dunia nyata. Menggunakan media sosial sebagai ganti bersosialisasi di
dunia nyata memungkinkan mereka berteman dengan orang asing dan memiliki
hanya teman internet dalam hidupnya. Kalau sudah seperti ini, media sosial telah
menjadi adiksi (Greenfield, 2014, hlm.118).

2.2.3. Media sosial dan Struktur Otak


Dalam menanggapi media sosial, otak individu akan merespon secara
otomatis hal terakhir yang dilakukan di sosial media, dalam jangka waktu yang
lama dapat mengubah jaringan sel otak yang berlanjut kepada kehidupan individu
dalam jangka waktu yang lama, yang berujung kepada kecenderungan menjadi
narsistis dan kurang harga diri (Greenfield, 2014, hlm.129).
Hal ini disebabkan karena apabila seorang individu secara rutin
berhubungan dalam sebuah sosial media, maka individu tersebut akan merasa
terisolasi. Hal ini menjadikan individu membanding-bandingkan diri sendiri
dengan orang lain dan menjadi iri. Biasanya, hal yang dianggap keren dalam
media sosial didefinisikan dari jam tangan, mobil, dan pencapaian; seperti
followers, likes, komentar, dsb. (Greenfield, 2014, hlm.130)

12
2.2.4. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial
Berdasarkan majalah mudazine (2014), terdapat beberapa dampak positif
dan negatif dari media sosial seperti dibawah ini.
 Dampak Positif
1. Tempat promosi yang baik dan murah.
2. Dampak memperluas jaringan pertemanan.
3. Media komunikasi yang mudah.
4. Tempat mencari informasi yang bermanfaat.
5. Tempat berbagi foto, informasi, dll.
 Dampak Negatif
1. Mengganggu kegiatan belajar remaja
2. Bahaya kejahatan.
3. Bahaya penipuan.
4. Tidak semua pengguna media sosial bersifat sopan.
5. Mengganggu kehidupan dan komunikasi keluarga.

2.3. Konsentrasi Belajar


2.3.1. Pengertian Konsentrasi Belajar
Menurut Slameto (2003), konsentrasi merupakan pemusatan pikiran
terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lain yang tidak
berhubungan. Dimana, dalam belajar, konsentrasi berarti pemusatan pikiran
terhadap mata pelajaran dengan mengsampingkan semua hal yang tidak
berhubungan dengan pelajaran.
Menurut Djamarah (2008), konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa
terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian, dan sebagainya.
Dalam belajar dibutuhkan konsentrasi dalam bentuk perhatian yang terpusat pada
suatu pelajaran. Maka dari itu, konsentrasi merupakan salah satu aspek yang
mendukung siswa untuk mencapai prestasi yang baik dan apabila konsentrasi ini
berkurang maka dalam mengikuti pelajaran di kelas maupun belajar secara pribadi
akan terganggu.

13
2.3.2. Aspek- Aspek Konsentrasi Belajar
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Sariyatul Ilyana yang berjudul
gangguan konsentrasi belajar (2013), aspek-aspek konsentrasi belajar adalah
sebagai berikut ini.

1. Pemusatan pikiran
Keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan, nyaman, dan
perhatian seseorang dalam memahami isi pelajaranyang dihadapi.
2. Motivasi
Keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam
memenuhi kebutuhannya.
3. Rasa khawatir
Perasaan yang tidak tenang karena seseorang merasa tidak optimal
dalam melakukan pekerjaannya.
4. Perasaan tertekan
Perasaan seseorang yang bukan dari individu, melainkan
dorongan/tuntutan dari orang lain maupun lingkungan.
5. Gangguan pemikiran
Hambatan seseorang yang berasal dari dalam individu maupun orang
sekitar sendiri. Misalnya, masalah ekonomi keluarga ataupun masalah
pribadi individu.
6. Gangguan rasa panik
Hambatan dalam berkonsentrasi dalam bentuk rasa was-
was sewaktu menunggu hasil yang akan dilakukan, maupun yang
sudah dilakukan oleh seseorang tersebut.
7. Kesiapan belajar
Keadaan seseorang yang sudah siap akan menerima pelajaran,
sehingga individu dapat mengembangkan potensiyang dimilikinya.

14
2.3.3. Penyebab Terganggunya Konsentrasi Belajar
Dalam penelitian yang berjudul gangguan konsentrasi belajar (2013),
terdapat dua buah faktor penyebab terganggunya konsentrasi belajar seperti
dibawah ini.
1. Faktor Internal: dari dalam diri sendiri, seperti minat belajar yang
rendah, kesehatan menurun, dsb.
2. Faktor Eksternal: dari luar diri, seperti suasana, perlengkapan,
penerangan ruangan, suara, dan adanya gambar-gambar yang
mengganggu perhatian.

Berdasarkan sebuah artikel yang berjudul hal/faktor penyebab yang


mengganggu konsentrasi belajar (2003), berikut ini adalah beberapa contoh
penyebab gangguan konsentrasi belajar seseorang.
1. Belajar sambil menonton televisi atau mendengar radio.
2. Belajar sambil mainan handphone / ponsel.
3. Ada teman datang mengajak bermain atau berbincang-bincang.
4. Tiba-tiba perut merasa lapar ingin makan atau merasa haus ingin
minum.
5. Mendadak ingin buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK).
6. Munculnya suara bising atau suara berisik.
7. Timbul rasa kantuk / mengantuk yang tidak tertahankan.
8. Dipanggil oleh orangtua untuk melakukan sesuatu hal.
9. Diajak mengobrol oleh orang lain.
10. Ada orang yang berjalan di luar kelas.
11. Muncul seseorang yang menginterupsi kegiatan belajar mengajar.
12. Bel berbunyi kencang saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
13. Tubuh merasa kecapekan atau kelelahan.
14. Mati lampu atau listrik padam secara tiba-tiba.
15. Masuk ke dalam bermacam ragam lamunan.
16. Ada hal lain yang harus segera diselesaikan/dilakukan secepatnya.
17. Gangguan nyamuk-nyamuk penghisap darah yang membuat gatal
kulit.

15
18. Suara adzan tanda segera dimulainya ibadah sholat berjamaah di
awalwaktu.
19. Sudah masuk waktu tidur malam dan tidak ingin bangun terlambat.
20. Sedang mengalami tekanan batin atau masalah hidup.

2.4. Hipotesis

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah:


Penggunaan media sosial berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa kelas
XII SMA Santa Laurensia.

16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu
metode penelitian dengan memperoleh data berupa angka-angka atau
pernyataan-pernyataan yang dinilai, dan dianalisis dengan analisis statistik.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
dengan survey, yaitu, dengan memberi batasan yang jelas dalam penelitian.
dan dilakukan dengan membagikan kuesioner sebanyak 50 paket. Kuesioner
dipilih sebanyak 50 paket dengan pertimbangan efisiensi waktu namun tetap
valid dari segi kuantitas.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama tujuh hari di SMA Santa Laurensia, mulai
dari hari Selasa, 17 November 2015, sampai hari Senin, 23 November 2015.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Data akan dikumpulkan dengan cara membagi angket kepada siswa-siswi
SMA Santa Laurensia, khususnya siswa-siswa kelas XII peminatan IPA dan
IPS pada tahun ajaran 2015/2016.

3.5 Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Variabel bebas, yaitu variabel yang nilainya tidak dipengaruhi oleh
variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media
sosial.
b. Variabel terikat, yaitu variabel yang nilainya dipengaruh oleh variabel
lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar siswa.

17
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan
metode grounded research, yaitu mencari beberapa informasi atau data dari
buku maupun internet sebagai dasar pelaksanaan penelitian ini.

18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Berikut ini peneliti akan memaparkan data yang telah diterima selama
penelitian yang berlangsung pada Selasa, 17 November 2015, hinggaSenin, 23
November 2015. Dari 50 kuisioner yang dibagikan, hanya 49 kuisioner yang
datanya memenuhi kriteria. Satu diantaranya tidak valid karena banyak jawaban
yang tidak terisi. Oleh karena itu, responden yang kami gunakan hanya responden
dengan data yang valid yaitu sebanyak 49 responden.

4.1.1. Pengguna Media Sosial


No. Pengguna Media Sosial Frekuensi Persentase
1. Pengguna 49 100%
2. Bukan Pengguna 0 0%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.1.
Dari 49 responden, seluruh responden tersebut menggunakan media sosial,
yaitu, sebesar 100%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas XII
SMA Santa Laurensia menjadi pengguna media sosial.

4.1.2. Media Sosial yang Paling Sering Digunakan


No. Media Sosial Frekuensi Persentase
1. Line 36 74%
2. Instagram 4 8%
3. Snapchat 2 4%
4. Youtube 4 8%
5. Facetime 1 2%
6. Facebook 1 2%
7. Soundcloud 1 2%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.2.

19
Dari 49 responden, terdapat sebanyak 36 responden (74%) yang paling
sering menggunakan media sosial line. Media sosial line adalah media sosial yang
fitur utamanya adalah untuk chatting. Chatting artinya berdiskusi, namun lewat
media sosial. Terdapat sebanyak empat responden (8%) yang paling sering
menggunakan media sosial instagram. Terdapat Sebanyak dua responden (4%)
yang paling sering menggunakan media sosial snapchat. Terdapat sebanyak empat
responden (8%) yang paling sering menggunakan media sosial Youtube. Terdapat
masing-masing sebanyak satu responden (2%) yang paling sering menggunakan
media sosial facetime, facebook, dan soundcloud. Media sosial facetime adalah
media sosial untuk video call, sedangkan soundcloud adalah media sosial untuk
memposting lagu-lagu.
Dari pertanyaan diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas
XII SMA Santa Laurensia paling sering menggunakan media sosial line. Hal ini
disebabkan karena selain untuk chatting, media sosial line juga mencakup fitur-
fitur lain seperti timeline, jual beli stiker dan tema, telepon geratis, dan video call
sehingga menjadikan media sosial line multifungsi. Pada posisi kedua adalah
media sosial instagram dan youtube. Pada posisi ketiga adalah media sosial
snapchat. Pada posisi terakhir, yaitu minoritas, adalah media sosial facetime,
facebook, dan soundcloud. Hal ini disebabkan karena fitur video call dalam media
sosial facetime sudah tercakup di media sosial line, media sosial facebook sudah
tergolong lama sehingga sudah tidak lagi sering digunakan dan media sosial
soundcloud tidak semua orang menyukai lagu.

4.1.3. Lama Penggunaan Sejak Pertama Kali Menggunakan Media Sosial


No. Lama Penggunaan Media Sosial Frekuensi Persentase
1. < 1 tahun 1 2%
2. 1-3 tahun 16 32%
3. 4-6 tahun 17 35%
4. > 6 tahun 15 31%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.3.

20
Dari 49 responden, terdapat sebanyak satu responden (2%) menggunakan
media sosial selama kurang dari satu tahun. Terdapat sebanyak 16 responden
(32%) menggunakan media sosial selama satu sampai tiga tahun. Terdapat
sebanyak 17 responden (35%) menggunakan media sosial selama empat sampai
enam tahun. Terdapat sebanyak 15 responden (31%) menggunakan media sosial
selama lebih dari enam tahun.
Dapat disimpulkan, bahwa, mayoritas siswa kelas XII SMA Santa
Laurensia menggunakan media sosial selama empat sampai enam tahun yaitu
sejak kelas enam SD sampai dengan dua SMP. Pada posisi kedua adalah selama
satu sampai tiga tahun. Pada posisi ketiga adalah selama lebih dari enam tahun.
Pada posisi terakhir, yaitu minoritas, adalah kurang dari satu tahun.

4.1.4. Lama Penggunaan Media Sosial Dalam Sehari


No. Lama Penggunaan Media Sosial Frekuensi Persentase
1. < ½ jam 0 0%
2. ½ - 1 jam 3 6%
3. 2 - 3jam 17 35%
4. 4 - 5 jam 23 47%
5. > 5 jam 6 12%
Jumlah 49 100%

Tabel 4.1.4.

Dari 49 responden, tidak ada responden (0%) yang menggunakan media


sosial kurang dari ½ jam.Terdapat sebanyak tiga responden (6%) menggunakan
media sosial selama ½ sampai satu jam sehari. Terdapat sebanyak 17 responden
(35%) menggunakan media sosial selama dua sampai tiga jam sehari. Terdapat
sebanyak 23 responden (47%) menggunakan media sosial selama empat sampai
lima jam sehari. Terdapat sebanyak enam responden (12%) menggunakan media
sosial selama lebih dari lima jam sehari.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
menggunakan media sosial selama empat jam sampai lima jam sehari. Pada posisi

21
kedua, selama dua sampai tiga jam sehari. Pada posisi ketiga, selama lebih dari
lima jam. Pada posisi terakhir, yaitu minoritas adalah selama ½ sampai satu jam.

4.1.5. Kegiatan saat Menggunakan Media Sosial

No. Kegiatan saat Menggunakan Media Sosial Frekuensi Persentase


1. Posting foto/ status 2 4%
2. Chatting dengan teman 39 80%
3. Stalking 6 12%
4. Repost lagu 1 2%
5. Nonton Video 1 2%
Jumlah 49 100%

Tabel 4.1.5.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak dua responden (4%) yang mem-


posting foto/ status saat menggunakan media sosial. Terdapat sebanyak 39
responden (80%) yang chatting dengan teman saat menggunakan media sosial.
Terdapat sebanyak 6 responden (12%) yang stalking saat menggunakan media
sosial. Stalking adalah istilah apabila seseorang melihat-lihat isi dari akun orang
lain. Terdapat sebanyak masing-masing 1 responden (2%) yang repost lagu dan
menonton video saat menggunakan media sosial.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
chatting saat menggunakan media sosial. Pada posisi kedua, stalking saat
menggunakan media sosial. Pada posisi ketiga, posting foto/status. Pada posisi
terakhir, yaitu minoritas, adalah repost lagu dan nonton video.

4.1.6. Alasan Penggunaan Media Sosial


No. Alasan Penggunaan Media Sosial Frekuensi Persentase
1. Menjalin pertemanan baru 2 4%
2. Bosan karena kesepian 9 18%
3. Lebih menyenangkan dibanding dunia nyata 4 8%
4. Keperluan komunikasi 31 64%

22
5. Mencari inspirasi 2 4%
6. Pacaran 1 2%
Jumlah 49 100%

Tabel 4.1.6.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak dua responden (4%) menggunakan


media sosial untuk menjalin pertemanan baru. Terdapat sebanyak sembilan
responden (18%) menggunakan media sosial karena bosan akibat kesepian.
Terdapat sebanyak empat responden (8%) menggunakan media sosial karena lebih
menyenangkan dibanding dunia nyata. Terdapat sebanyak 31 responden (64%)
menggunakan media sosial untuk keperluan komunikasi. Terdapat sebanyak dua
responden (4%) menggunakan media sosial untuk mencari inspirasi. Terdapat
sebanyak satu responden menggunakan media sosial untuk pacaran.
Dari penyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII
SMA Santa Laurensia menggunakan media sosial untuk keperluan komunikasi.
Pada posisi kedua, karena bosan akibat kesepian. Pada posisi ketiga, karena lebih
menyenangkan dibanding dunia nyata. Pada posisi keempat, untuk menjalin
pertemanan baru dan mencari inspirasi, Pada posisi terakhir, yaitu minoritas,
adalah untuk pacaran.

4.1.7. Jujur dalam Menggunakan Media Sosial


No. Jujur dalam Menggunakan Media Sosial Frekuensi Persentase
1. Ya 27 80%
2. Tidak 10 20%
3. Terkadang 12 24%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.7.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak 27 responden (56%) yang jujur


dalam mengekspresikan diri di media sosial. Jujur dalam mengekspresikan diri
artinya mereka tidak menutupi jati diri yang asli dan benar-benar terbuka saat
menggunakan media sosial. Terdapat sebanyak 10 responden (20%) yang tidak

23
jujur dalam menggunakan media sosial. Terdapat sebanyak 12 responden (24%)
yang terkadang jujur dalam menggunakan media sosial.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa
kelas XII SMA Santa Laurensia jujur dalam menggunakan media sosial. Pada
posisi kedua adalah terkadang jujur dalam menggunakan media sosial. Sedangkan
minoritasnya adalah tidak jujur dalam menggunakan media sosial.

4.1.8. Pentingnya Media Sosial


No. Pentingnya Media Sosial Frekuensi Persentase
1. Tidak penting 3 6%
2. Cukup penting 38 78%
3. Sangat penting 8 16%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.8.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak tiga responden (6%) yang


menganggap media sosial tidak penting. Terdapat sebanyak 38 responden (78%)
yang menganggap media sosial cukup penting. Terdapat sebanyak 8 responden
(16%) yang menganggap media sosial sangat penting.
Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XII SMA Santa Laurensia mayoritas
menganggap media sosial cukup penting. Pada posisi kedua adalah sangat
penting. Sedangkan minoritasnya adalah sangat penting.

4.1.9. Lawan Bicara di Media Sosial


No. Lawan Bicara di Media Sosial Frekuensi Persentase
1. Teman Sekolah 35 72%
2. Teman Lama 5 10%
3. Teman yang dikenal lewat media sosial 4 8%
4. Pacar 5 10%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.9.

24
Dari 49 responden, tidak ada diantaranya (0%) yang berbicara dengan
keluarga di media sosial. Terdapat sebanyak 35 responden (72%) yang berbicara
dengan teman sekolah. Terdapat sebanyak 5 responden (10%) yang berbicara
dengan teman lama di media sosial. Terdapat sebanyak 4 responden (8%) yang
berbicara dengan teman yang dikenal lewat media sosial. Terdapat sebanyak 5
responden (10%) yang berbicara dengan pacar lewat media sosial.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
berbicara dengan teman sekolah lewat media sosial. Pada posisi kedua, dengan
teman lama dan pacar. Pada posisi terakhir, yaitu minoritas, dengan teman yang
dikenal lewat media sosial.

4.1.10. Menggunakan Media Sosial saat Belajar


No. Menggunakan Media Sosial saat Belajar Frekuensi Persentase
1. Tidak pernah 2 4%
2. Kalau penting saja 29 59%
3. Selalu 18 37%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.10.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak dua responden (4%) yang tidak


pernah menggunakan media sosial saat sedang belajar. Terdapat sebanyak 29
responden (59%) yang menggunakan media sosial saat sedang belajar kalau
penting saja. Kalau penting saja berarti responden dapat memilah apakah perlu
menggunakan media sosial saat sedang belajar tergantung dari tingkat
kepentingannya. Terdapat sebanyak 18 responden (37%) yang selalu
menggunakan media sosial saat sedang belajar.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
menggunakan media sosial saat sedang belajar kalau penting saja. Pada posisi
kedua, selalu menggunakan media sosial saat sedang belajar. Sedangkan
minoritasnya adalah tidak pernah menggunakan media sosial saat sedang belajar.

25
4.1.11. Adanya Waktu Belajar yang Konsisten
No. Waktu Belajar yang Konsisten Frekuensi Persentase
1. Ada dan selalu konsisten 2 4%
2. Ada tapi tidak konsisten 28 57%
3. Tidak ada 19 39%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.11.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak dua responden (4%) yang memiliki


waktu belajar mandiri dan selalu konsisten. Terdapat sebanyak 28 responden
(57%) yang memiliki waktu belajar tetapi tidak konsisten. Terdapat sebanyak 19
responden (39%) yang ada tidak memiliki waktu belajar mandiri.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
memiliki waktu belajar namun tidak konsisten. Pada posisi kedua, tidak memiliki
waktu belajar. Sedangkan minoritasnya adalah siswa yang memiliki waktu belajar
dan selalu konsisten. Konsisten atau tidak konsistennya waktu belajar disebabkan
oleh faktor internal responden itu sendiri berkaitan dengan minat belajar.

4.1.12. Waktu Belajar


No. Waktu Belajar Frekuensi Persentase
1. Setiap hari 4 8%
2. Hanya saat ada ulangan/ PR 41 84%
3. Tidak Pernah 4 8%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.12.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak empat responden (8%) yang setiap


hari belajar. Terdapat sebanyak 41 responden (84%) yang belajar hanya saat ada
ulangan atau pekerjaan rumah (PR). Terdapat sebanyak 4 responden (8%) yang
tidak pernah belajar.

26
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
hanya belajar saat ada ualangan atau PR. Sedangkan, minoritasnya adalah belajar
setiap hari dan tidak pernah belajar.

4.1.13. Lama Belajar dalam Sehari


No. Lama Belajar dalam Sehari Frekuensi Persentase
1. < ½ jam 6 12%
2. ½ - 1 jam 26 53%
3. 2 – 3 jam 14 29%
4. 4 - 5 jam 3 6%
5. > 5 jam 0 0%
Jumlah 49 100%

Tabel 4.1.13.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak enam responden (12%) yang belajar


selama kurang dari ½ jam sehari. Terdapat sebanyak 26 responden (53%) yang
belajar selama 30 menit sampai satu jam. Terdapat sebanyak 14 responden (29%)
yang belajar selama dua sampai tiga jam sehari. Terdapat sebanyak tiga responden
(6%) yang belajar selama lebih dari empat sampai lima jam sehari. Tidak terdapat
responden (0%) yang belajar selama lebih lima jam.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
belajar selama 1/2 sampai satu jam. Pada posisi kedua, selama dua sampai tiga
jam. Pada posisi ketiga, selama kurang dari ½ jam. Pada posisi terakhir, yaitu
minoritas, adalah empat sampai lima jam.

4.1.14. Persiapan Sebelum Ulangan


No. Persiapan Sebelum Ulangan Frekuensi Persentase
1. Seminggu sebelum/ saat diberitahu akan ulangan 6 12%
2. Saat waktu luang 5 10%
3. Malam sebelum ulangan 31 64%
4. Pagi-pagi saat hari ulangan 7 14%
Jumlah 49 100%

27
Tabel 4.1.14.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak enam responden (12%) yang belajar


seminggu sebelum/ saat diberitahu akan ulangan. Terdapat sebanyak lima
responden (10%) yang belajar saat waktu luang. Terdapat sebanyak 31 responden
(64%) yang belajar malam sebelum ulangan. Terdapat sebanyak tujuh responden
(14%) yang belajar pagi-pagi saat hari ulangan.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
belajar malam sebelum ulangan. Pada posisi kedua, pagi-pagi saat hari ulangan.
Pada posisi ketiga, seminggu sebelum ulangan/ saat diberitahu akan ulangan. Pada
posisi terakhir, yaitu minoritas, adalah saat waktu luang.

4.1.15. Hal yang Paling Mengganggu Konsentrasi Belajar


No. Pengganggu Konsentrasi Belajar Frekuensi Persentase
1. Keadaan rumah 8 16%
2. Keadaan kesehatan 4 8%
3. Media sosial 31 64%
4. Game 3 6%
5. Bosan 1 2%
6. Pacar 1 2%
7. Makanan 1 2%
Jumlah 49 100%

Tabel 4.1.15.

Dari 49 responden, terdapat sebanyak delapan responden (16%) yang


konsentrasi belajarnya terganggu akibat keadaan di rumah. Terdapat sebanyak
empat responden (8%) yang konsentrasi belajarnya terganggu akibat keadaan
kesehatan. Terdapat sebanyak 31 responden (64%) yang konsentrasi belajarnya
terganggu akibat media sosial. Terdapat sebanyak tiga responden (6%) yang
konsentrasi belajarnya terganggu akibat game. Terdapat sebanyak masing-masing
satu responden (2%) yang konsentrasi belajarnya terganggu akibat bosan, masalah
pacar, dan makanan.

28
Dapat disimpulkan bahwa, mayoritas siswa kelas XII SMA Santa
Laurensia konsentrasi belajarnya terganggu akibat media sosial. Pada posisi
kedua, akibat keadaan rumah. Pada posisi ketiga, akibat keadaan kesehatan. Pada
posisi keempat, akibat game. Pada posisi terakhir, yaitu minoritas adalah akibat
bosan, pacar, dan makanan.

4.1.16. Hubungan Lama Waktu Menggunakan Media Sosial dengan Lama


Waktu Belajar

Lama Waktu Belajar


<½ Jumlah
Lama Waktu jam ½ -1jam 2-3 jam 4-5 jam >5 jam
Menggunakan 0 0 0
< ½ jam 0 0 0
Media Sosial
½ -1 jam 2 1 0 0 0 3
2-3 jam 1 10 5 1 0 17
4-5 jam 2 12 7 2 0 23
>5 jam 1 3 2 0 0 6
Jumlah 6 26 14 3 0 49
*Lebih lamawaktu belajar *Seimbang *Lebih lama waktu menggunakan media sosial

No. Hubungan Waktu Menggunakan Media Sosial Frekuensi Persentase


terhadap Waktu Belajar
1. Lebih lama waktu belajar 1 2%
2. Seimbang 8 16%
3. Lebih lama waktu menggunakan media sosial 40 82%
Jumlah 49 100%
Tabel 4.1.16.

Berdasarkan data yang didapatkan, terlihat bahwa terdapat sebanyak satu


responden (2%) yang lebih lama belajar dibandingkan menggunakan media
sosial. Terdapat sebanyak delapan responden (16%) yang waktu belajarnya
seimbang antara menggunakan media sosial dengan belajar. Terdapat sebanyak 40
responden (82%) yang lebih lama menggunakan media sosial dibandingkan
belajar.

29
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia
lebih lama menggunakan media sosial dibandingkan belajar. Pada posisi kedua,
seimbang antara menggunakan media sosial dengan belajar. Sedangkan
minoritasnya lebih lama belajar dibandingkan menggunakan media sosial.

4.2. Pembahasan

Seperti yang sudah dijelaskan pada landasan teori, remaja banyak


menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman. Remaja akhir tertutup
terhadap orang dewasa dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Hal ini terjadi akibat keinginan mereka memecahkan persoalan sendiri. Biasanya,
remaja terbuka terhadap kelompok teman-teman sebaya. Dalam kelompok teman
sebaya itulah, remaja akhir berdiskusi sampai menghabiskan waktu berjam-jam
(Santrock, 2003).
Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia menggunakan media sosial untuk
keperluan komunikasi (64%). Selain itu, teori tersebut juga sesuai dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa
Laurensia berbicara dengan teman sekolah lewat media sosial (72%). Teman
sekolah bisa diartikan juga sebagai teman sebaya.
Sehubungan dengan masalah remaja yang gemar berdiskusi dengan teman
sebaya, teori tersebut juga mendukung hasil penelitian yang menyatakan bahwa
mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia paling sering menggunakan
media sosial line (74%). Media sosial line adalah media sosial untuk chatting;
chatting berarti juga berdiskusi, namun lewat media sosial. Hal ini sesuai juga
dengan penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa
Laurensia chatting saat menggunakan media sosial (80%).
Berdasarkan teori menurut Katelyn McKenna, dari New York University,
orang yang jujur dalam mengekspresikan diri di media sosial lebih mudah
menjalin relasi pertemanan yang dekat lewat media sosial sehingga
memungkinkan mereka berteman dengan orang asing dan memiliki hanya teman
internet dalam hidupnya. Kalau sudah seperti ini, media sosial telah menjadi
adiksi. (Greenfield, 2014, hlm. 118)

30
Apabila teori tersebut dihubungkan dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia jujur dalam
menggunakan media sosial (80%), dapat disimpulkan bahwa media sosial telah
menjadi adiksi bagi siswa kelas XII SMA Santa Laurensia. Hal ini juga sesuai
dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA
Santa Laurensia menggunakan media sosial selama empat sampai enam tahun
(35%). Dimana, empat sampai enam tahun dapat dikatakan sebagai jangka waktu
yang cukup lama sehingga dapat dikategorikan sebagai adiksi.
Menurut Djamarah (2008), konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa
terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian, dan sebagainya.
Konsentrasi merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai
prestasi yang baik dan apabila konsentrasi ini berkurang maka dalam mengikuti
pelajaran di kelas maupun belajar secara pribadi akan terganggu.
Apabila teori ini dihubungkan dengan hasil penelitian yang menyatakan
bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia menggunakan media
sosial saat sedang belajar kalau penting saja (59%). Dapat disimpulkan bahwa,
siswa kelas XII Santa Laurensia konsentrasinya cukup terganggu oleh pemakaian
media sosial.
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Sariyatul Ilyana yang berjudul
gangguan konsentrasi belajar (2013), salah satu aspek konsentrasi belajar adalah
kesiapan belajar, yaitu keadaan seseorang yang sudah siap akan menerima
pelajaran, sehingga individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Apabila dihubungkan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa


mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia belajar malam sebelum ulangan
(64%), dan hanya saat ada ulangan atau PR(84%), maka dapat disimpulkan bahwa
siswa kelas XII Santa Laurensia terganggu konsentrasi belajarnya akibat kurang
kesiapan belajar.

Dalam penelitian yang berjudul gangguan konsentrasi belajar (2013),


terdapat dua buah faktor penyebab terganggunya konsentrasi belajar, yaitu, faktor
internal (dari dalam diri sendiri, seperti minat belajar yang rendah, kesehatan
menurun, dsb.) dan faktor eksternal (dari luar diri, seperti suasana, perlengkapan,

31
penerangan ruangan, suara, dan adanya gambar-gambar yang mengganggu
perhatian.)

Faktor-faktor tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan


bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa Laurensia ada waktu belajar namun
tidak konsisten (57%). Hal ini menandakan minat belajar yang rendah dari faktor
internal siswa kelas XII SMA Santa Laurensia. Selain itu, sesuai dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa
Laurensia konsentrasi belajarnya terganggu akibat media sosial (64%), maka
dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan faktor eksternal berupa
lingkungan yang mengganggu perhatian.
Menurut majalah mudazine (2014), salah satu dampak negatif dari media
sosial adalah mengganggu kegiatan belajar remaja. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa mayoritas siswa kelas XII SMA Santa
Laurensia lebih lama menggunakan media sosial dibandingkan belajar (82%),
sehingga dapat disimpulkan bahwa media sosial mengganggu kegiatan belajar
siswa kelas XII SMA Santa Laurensia.

32
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan.
1. Penggunaan media sosial berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa
kelas XII Santa Laurensia.
2. Pengaruh positif media sosial terhadap konsentrasi belajar siswa kelas XII
Santa Laurensia adalah memudahkan komunikasi dalam berdiskusi,
termasuk masalah pembelajaran.
3. Pengaruh negatif media sosial terhadap konsentrasi belajar siswa kelas XII
Santa Laurensia adalah terganggunya kegiatan belajar.
4. Sebaiknya, lama waktu penggunaan media sosial diimbangi dengan lama
waktu belajar agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.

5.2 Saran
Agar penggunaan media sosial tidak terlalu mengganggu konsentrasi
belajar, disarankan untuk lebih menghargai diri sendiri, perbanyak pengalaman
hidup yang kokoh, tidak bergantung dengan media sosial, dan jangan terlalu jujur
dalam mengekspresikan diri di media sosial.
Untuk penelitian selanjutnya, penelitian semacam ini dapat dicoba dengan
variabel terikat yang lainnya untuk melihat pengaruh menggunaan media sosial
selain terhadap konsentrasi belajar.

33
DAFTAR PUSTAKA

Greenfield, S. Mind change: How digital technologies are leaving their mark on
our brains. Ebury Publishing, Random house group company, 2014. Cetak.

Matra Pendidikan.“Gangguan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”4 Desember


2013. Web 4 Desember 2015.
http://www.matrapendidikan.com/2013/11/gangguan-konsentrasi-belajar-
siswa_18.html
Mudazine. “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku di Kalangan Remaja”25
Januari 2014. Web 4 Desember 2015.
http://mudazine.com/hanafeberia/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-
di-kalangan-remaja/
Organisasi. “Hal/Faktor Penyebab yang Mengganggu Konsentrasi Belajar”. Web
4 Desember 2015.
http://www.organisasi.org/1970/01/hal-faktor-penyebab-yang-mengganggu-
konsentrasi-belajar.html
Romeltea media. “Media Sosial: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis”April 2014.
Web 4 Desember 2015.
http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-
karakteristik.html
Santrock, John. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga, 2003.
Cetak.

Sariyatul Ilyana. “GANGGUAN KONSENTRASI BELAJAR: Masalah


Belajar”2013. Web 4 Desember 2015.
http://www.academia.edu/7558756/GANGGUAN_KONSENTRASI_BELA
JAR_Masalah_Belajar
Seputar Pengetahuan. “15 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli”15 Februari
2015. Web 4 Desember 2015.
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/15-pengertian-pendidikan-
menurut-para.html

34
Lampiran

kuesioner

1. Apakah anda menggunakan media sosial?


a) Ya
b) Tidak
2. Media sosial mana yang paling sering anda gunakan?
a) Line
b) Instagram
c) Snapchat
d) Youtube
e) Lain-lain _____
3. Sudah berapa lama anda menggunakan media sosial?
a) < 1 tahun
b) 1-3 tahun
c) 4-6 tahun
d) > 6 tahun
4. Berapa lama anda menggunakan media sosial dalam sehari?
a) < ½ jam
b) ½ - 1 jam
c) 2 – 3 jam
d) 4 – 5 jam
e) > 5 jam
5. Apa yang biasanya anda lakukan saat menggunakan media sosial?
a) Posting foto/ status
b) Chatting dengan teman
c) Stalking
d) Lain-lain _____
6. Apa alasan anda menggunakan media sosial?
a) Menjalin pertemanan baru
b) Bosan karena kesepian
c) Lebih menyenagkan dibandingkan di dunia nyata
d) Keperluan berkomunikasi
e) Lain-lain _____
7. Apakah anda jujur dalam mengekspresikan diri saat menggunakan media sosial?
a) Ya
b) Tidak
c) Terkadang _____
8. Seberapa penting media sosial bagi anda?
a) Tidak penting
b) Cukup penting
c) Sangat penting
9. Siapa yang paling sering anda ajak berkomunikasi di media sosial?

35
a) Teman sekolah
b) Teman lama
c) Teman yang dikenal lewat media sosial
10. Apakah anda menyempatkan diri untuk menggunakan media sosial saat sedang
belajar?
a) Tidak pernah
b) Kalau penting saja
c) Selalu
11. Apakah anda memiliki waktu belajar sendiri yang konsisten?
a) Ada dan selalu konsisten
b) Ada tetapi tidak konsisten
c) Tidak ada
12. Kapan anda belajar?
a) Setiap hari
b) Hanya saat ada ulangan atau PR
c) Tidak pernah
d) Lain-lain _____
13. Berapa lama anda belajar dalam sehari?
a) < ½ jam
b) ½ - 1 jam
c) 2 – 3 jam
d) 4 – 5 jam
e) > 5 jam
14. Kalau ada ulangan kapan anda belajar?
a) Seminggu sebelum/ saat diberitahu akan ulangan
b) Saat waktu luang
c) Malam sebelum ulangan
d) Pagi-pagi saat hari ulangan
15. Apa yang paling mengganggu/mengalihkan konsentrasi belajar anda?
a) Keadaan rumah
b) Keadaan kesehatan
c) Media sosial
d) Lain-lain _____

36

Anda mungkin juga menyukai