Anda di halaman 1dari 4

Saham Preferen Kumulatif

Investee merugi

Halaman 188-189

Contoh:

Pada tanggal 1 Januari 2010, PT Aneka membeli 25 % saham berhak suara PT Serbaneka sebesar Rp
200 miliar dengan aba rugi untuk tahun 2010 sd 2013 (sumber Dwi Martani FE UI).

Tahun Laba (rugi) Porsi Laba (rugi) untuk Nilai tercatat


PT. Serbaneka PT. Serbaneka
2010 (600) (150) 50
2011 (700) (175) (125)
2012 480 120 (5)
2013 200 50 45

Maka nilai tercatat investasi:

Tahun 2010 Rp 50 miliar


Tahun 2011 Rp 0
Tahun 2012 Rp 0
Tahun 2013 Rp 45

F. Pengungkapan di laporan keuangan (halaman 190-193)

Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi (jika tersedia kuotasi harga pasar)
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi, termasuk jumlah agregat aset, liabilitas,
pendapatan, laba dan rugi.
Alasan mengapa mempunyai kepemilikan kurang 20% tetapi mempunyai pengaruh signifikan
Alasan mengapa mempunyai kepemilikan lebih 20% tetapi tidak mempunyai pengaruh
signifikan
Akhir periode pelaporan keuangan entitas asosiasi (jika berbeda dengan investor)
Sifat dan tingkatan pembatasan signifikan atas kemampuan entitas asosiasi untuk
mentransfer dana kepada investor dan bentuk dividen tunai atau pembayaran kembali
pinjaman yang diberikan atau uang muka;
Bagian rugi entitas asosiasi yang tidak diakui baik untuk periode terjadinya kerugian maupun
secara kumulatif jika investor menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi entitas asosiasi;
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi yang tidak menggunakan metode ekuitas
Bagian liabilitas kontijensi entitas asosiasi (jika ada)

Contoh Metode Ekuitas (Sumber: Dwi Martani Departemen Akuntansi Universitas Indonesia)
Tanggal 1 Jan 2011

o PT ABC membeli 35 % saham PT XYZ sebesar Rp 950


o Nilai buku aset neto PT XYZ adalah Rp 1.800
o Nilai wajar aset neto PT XYZ adalah Rp 2.200
o Selisih nilai wajar dengan nilai buku berasal dari aset tetap yang mempunyai sisa umur
ekonomis 10 tahun
o Investasi pada PT XYZ
Investasi pada PT XYZ 950
Kas 950
Biaya perolehan investasi 950
Bagian nilai wajar 770 (35 % x 2.200)
Goodwill 180

Tanggal 31 Des 2011

o PT XYZ menghasilkan laba selama tahun 2011 sebesar Rp 160


o PT XYZ membayar dividen selama tahun 2011 sebesar Rp 240
o PT XYZ meiliki efek yang diklasifikan sebagai tersedia untuk dijual (available for sale) yang
nilainya meningkat sebesar Rp 40
o Bagian laba dari PT XYZ
Investasi pada PT XYZ 56 (35 % x 160)
Bagian laba dari entitas asosiasi 56
o Penyesuaian atas nilai wajar aset tetap PT XYZ
Bagian laba dari entitas asosiasi 14 (35 % x [(2.200 1.800): 10])
Investasi pada PT ZYZ 14
o Penyesuaian atas kenaikan nilai efek AFS yang dimiliki PT XYZ
Investasi pada PT XYZ 14 (35 % x 40)
Bagian laba dari entitas asosiasi 44
o Penerimaan dividen
Kas 84 (35 % x 240)
Investasi pada PT ZYZ 84

Investasi awal 950

Bagian laba 56

Penyesuaian atas aset tetap (14)

Penyesuaian atas efek AFS 14

Penerimaan dividen (84)

Saldo akhir 922

Bagian atas nilai buku aset neto 616

(630 + 35 % x [160 240 + 40])

Bagian atas penilaian wajar aset neto PT XYZ 126 (140 14)
Goodwill 180

Saldo akhir 922

o A memiliki 30 % B yang mempunyai aset neto Rp 200.000 dan laba neto Rp 24.500
o C menerbitkan saham preferen kumulatif 5.000 lembar 9 %, nominal Rp 10
o C belum mengumumkan dividen saham preferen tersebut selama 2 tahun

Aset neto B 200


Saham preferen kumulatif 9 % (50)
Dividen yang belum diumumkan ( 2 x 9 % x 50.000 ) (9000)
Aset neto yang diatribusikan kepada saham biasa 141.000
Bagian A atas aset neto B 42.300

Laba neto B 24.500


Bagian saham preferen kumulatif ( 9 % x 50.000 ) (4.500)
Laba neto yang diatribusikan kepada saham biasa 20.000
Bagian A atas laba neto B 6.000

Contoh transaksi hilir (Sumber: Dwi Martani Departemen Akuntansi Universitas Indonesia)

Keterangan
o A memiliki 40 % Z
o 1 Des 2011, A menjual persediaan (COGS Rp 750.000) ke Z seharga Rp 1.000.000
o 10 Januari 2012, Z menjual ke pihak lain Rp 1.200.000
Penyesuaian di A
Penjualan 400.000
Beban penjualan 300.000
Investasi pada Z 100.000
Beban penjualan 100.000
Investasi pada Z 100.000

Contoh transaksi hulu (Sumber: Dwi Martani Departemen Akuntansi Universitas Indonesia)

Keterangan
o A memiliki 40 % Z
o 1 Des 2011, Z menjual persediaan (COGS Rp 750.000) ke A seharga Rp 1.000.000
o 10 Januari 2012, A menjual ke pihak lain Rp 1.200.000
Penyesuaian di A
o Koreksi bagian laba Z : 40 % x (1.000.000 750.000) = 100.000

Bagian atas laba Z 100.000

Persediaan 100.000

Contoh laba melebihi nilai investasi (Sumber: Dwi Martani Departemen Akuntansi Universitas
Indonesia)

Keterangan
o A memiliki 40 % Z dengan nilai tercatat investasi Rp 800.000
o A menjual aset tetap kepada Z dengan keuntungan Rp 3.000.000
o Laba yang belum direalisasikan Rp 1.200.000 (40 % x 3.000.000)
Alternatif 1
Keuntungan penjualan aset tetap 1.200.000
Investasi pada Z 800.000
Pendapatan ditangguhkan 400.000
Alternatif 2
Keuntungan penjualan aset tetap 800.000
Investasi pada Z 800.000

Contoh cross holding (Sumber: Dwi Martani Departemen Akuntansi Universitas Indonesia)

A memiliki 40 % B dan B memiliki 30 % A


A
o Kepemilikan saham di B 40 %
o Laba (di luar bagian laba B) 60.000
B
o Kepemilikan saham di A 30 %
o Laba (di luar bagian laba A) 110.000
Laba
o Laba A = 60.000 + ( 40% x laba B ) = 60.000 + ( 40% x 110.000 ) = 104.000
o Laba B = 110.000 + ( 30% x laba A ) = 110.000 + ( 30% x 60.000 ) = 128.000

Anda mungkin juga menyukai