Anda di halaman 1dari 32

USULAN PROGRAM UNGGULAN

IBU HAMIL SEHAT UNTUK NUSANTARA SEHAT

Oleh :

Irwanto Muhtar Rifa Sritika


Triesna Wulandari Hardianti Septiana
Desi Sabrina Asri Yuni Hidayanti
Ni Made Karyani I Ketut Sueca
Devi Noviana Neni Hariyanti
Nining Faridatul Azmi Lady Ariani Safitri
Suhartati Wulandari Oktadio Erikardo
Rizki Suryadin Pitrianti
Nila Sukma Haerani Riza Irmayanti
Baiq Nining Rohmayani Ari Karima Pramutiah
Happy Eltri Ikalor Ayu Lestari

Koordinator Puskesmas Lingsar


Kuliah Kerja Nyata
Semester VI 2017

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
UNIT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
MATARAM
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

A. Rencana Kegiatan

1. Judul : Ibu Hamil Sehat untuk Nusantara Sehat

2. Lokasi : Desa Bug Bug

3. Perkiraan Biaya : Rp. 1.125.000

4. Sumber Dana :

B. Pelaksanaan Program

1. Ketua Pelaksana : Oktadio Erikardo

2. Waktu Pelaksanaan : Senin, 27 Februari 2017

Mengetahui,

Kepala Puskesmas, Koordinator Desa,

( ) ( )

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

( )
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN VI Puskesmas Lingsar
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

USULAN KEGIATAN UNGGULAN


IBU HAMIL SEHAT UNTUK NUSANTARA SEHAT

A. Latar Belakang

Kehamilan berisiko merupakan penyebab kematian ibu terbanyak

di Indonesia maupun di dunia. Badan Kesehatan Dunia, World Health

Organization (WHO), memperkirakan 500.000 ibu meninggal setiap

tahunnya sebagai akibat langsung dari kehamilan. Angka ini muncul

mayoritas dari negara-negara berkembang, angka kematian ibu (AKI)

mencapai sekitar 600 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2012).

Berdasarkan SDKI tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 359

kematian per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat dibanding

data SDKI tahun 2007 yang besarnya 228 kematian per 100.000

kelahiran hidup, dan masih merupakan yang tertinggi di Asia.

Sedangkan angka kematian bayi (AKB) hanya turun sedikit dari

pencapaian tahun 2007, yaitu dari 34 per 1.000 kelahiran hidup menjadi

32 per 1.000 kelahiran hidup.

Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan tidak

langsung. Penyebab langsung kematian ibu dalah faktor yang

berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas


seperti perdarahan, pre eklampsia/ eklampsia, infeksi, persalinan macet

dan abortus. Penyebab tidak langsung adalah faktor-faktor yang

memperberat ibu hamil seperti Empat Terlalu (terlalu muda, terlalu tua,

terlalu sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak kehamilan). Faktor lain

yang berpengaruh adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular

seperti malaria, HIV/AIDS, tuberculosis, sifilis, penyakit tidak menular

seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, gangguan jiwa, maupun

yang mengalami kekurangan gizi.

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil

terhadap pelayanan antenatal adalah cakupan K1 (kontak pertama) dan

K4 (kontak 4 kali) dengan tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi sesuai standar. Secara nasional, angka cakupan pelayanan

antenatal saat ini sudah tinggi, K1 mencapai 95,71% dan K4 86,77%

(data Kementerian Kesehatan Tahun 2011). Menurut Target dan

Realisasi Indikator MDGs Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012,

cakupan pelayanan antenatal pada K1 sebanyak 97,86% dan K4

sebanyak 92,04%. Berdasarkan data dari Puskesmas Lingsar pada

tahun 2017 sampai bulan januari desa bug bug sudah memiliki 12

orang ibu hamil dari target pencapaian tahun 2017 yaitu 79 dimana ini

lebih tinggi dibanding desa lain di kecamatan lingsar (Puskesmas

Lingsar, 2017).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pelayanan

antenatal di fasilitas kesehatan pemerintah, swasta, maupun praktik

kelompok/ di masyarakat perlu dilaksanakan secara komprehensif dan


terpadu, mencakup upaya promotif, preventif, sekaligus kuratif dan

rehabilitatif, yang meliputi pelayanan KIA, gizi ibu hamil, penanganan

anemia pada ibu hamil, penyuluhan mengenai tanda bahaya

kehamilan, tanda-tanda persalinan, P4K serta beberapa program lokal

dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program.

Berdasarkan permasalahan diatas, kami akan membuat suatu

program unggulan sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan

mengatasi masalah yang terjadi pada ibu hamil yang kami beri nama

Ibu Hamil Sehat untuk Nusantara Sehat dengan sasaran semua ibu

hamil.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas, kami ingin memberikan

pengetahuan kepada ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan

selama kehamilan serta pentingnya melakukan pemeriksaan

kehamilan.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan kepada ibu hamil tentang pentingnya

menjaga kesehatan selama kehamilan serta pentingnya melakukan

pemeriksaan kehamilan.
2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengukuran LILA, BB, dan TB.

b. Melakukan pengukuran tekanan darah pada ibu hamil.

c. Melakukan pemeriksaan golongan darah, kadar Hb, dan

pemeriksaan proteinurin pada ibu hamil.

d. Melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil (ANC) dan konseling

sesuai dengan usia kehamilan ibu.

e. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya melakukan

pemeriksaan ANC.

f. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang.

g. Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) pada ibu hamil.

h. Mendemonstrasikan kepada ibu hamil tentang senam hamil.

D. Manfaat

Agar ibu hamil mengetahui tentang pentingnya menjaga kesehatan

selama kehamilan serta pentingnya melakukan pemeriksaan

kehamilan.
E. Rencana Kegiatan

1. Pembiayaan

Rincian Anggaran Biaya

Kegiatan Terminal Sehat Bumil (Ibu Hamil) di Desa Bug Bug


Kec. Lingsar

No Pengeluaran Rincian Jumlah


1. Konsumsi peserta 30 org Rp 300.000

2. ATK 1 pkt x 50.000 Rp. 50.000

3. Pembuatan Leaflet 3 paket Rp. 50.000

Bahan demonstrasi gizi


4. 2 pkt x Rp. 75.000 Rp. 150.000
seimbang untuk ibu hamil

5. Stik Hb 1 pkt x Rp. 150.000 Rp. 150.000

6. Anti Sera A,B,AB 1 paket Rp. 200.000

7. Strip urine (Glu/Ph/Pro) 1 paket Rp. 75.000

8. Slide Golongan Darah 100 pcs Rp. 25.000

Total Rp. 1.125.000

Terbilang : satu juta seratus dua puluh lima ribu rupiah

2. Pelaksanaan

a. Tempat dan waktu pelaksanaan :

- Tempat pelaksanaan : Desa Bug Bug Kecamatan

Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

- Waktu Pelaksanaan : Senin, 27 Februari 2017

- Pukul : 08.00 WITA Selesai


b. Susunan Panitia Pelaksana

Penanggung Jawab : Irwanto Muhtar

Ketua Pelaksana : Oktadio Erikardo

Anggota :

1) Triesna Wulandari 11) Rifa Sritika

2) Desti Sabrina 12) Hardianti Septiana

3) Ni Made Karyani 13) Asri Yuni Hidayanti

4) Devi Noviana 14) I Ketut Sueca

5) Nining Faridatul Azmi 15) Neni Hariyanti

6) Suhartati Wulandari 16) Lady Ariani Safitri

7) Rizki Suryadim 17) Pitrianti

8) Nila Sukma Haerani 18) Riza Irmayanti

9) Baiq Nining Rohmayani 19) Ari karisma Pramutiah

10) Happy Eltri Ikalor 20) Ayu Lestari

c. Peserta

Peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di

Desa Bug Bug Kecamatan Lingsar.

d. Kegiatan

Dalam kegiatan ini dilakukan beberapa kegiatan seperti :


- Pengukuran LILA, BB, dan TB.

- Pengukuran tekanan darah pada ibu hamil.

- Pemeriksaan golongan darah, kadar Hb, dan pemeriksaan

proteinurin pada ibu hamil yang memiliki indikasi.

- Pemeriksaan fisik ibu hamil (ANC) dan konseling sesuai

dengan usia kehamilannya.

- Penyuluhan tentang pentingnya ANC

- Penyuluhan tentang gizi seimbang pada ibu hamil

- Demonstrasi dan praktek tentang penerapan Teknologi Tepat

Guna (TTG) pada ibu hamil

- Demonstrasi kepada ibu hamil tentang senam hamil

e. Alur Kegiatan

Dilakukan pemeriksaan
Ibu hamil datang Tempat pendaftaran antropometri (BB, TB
dan LILA), dan TD

Indikasi:

- Pemeriksaan golongan
darah Pemeriksaan fisik ibu
- Pemeriksaan kadar Hb hamil (ANC)
- Pemeriksaan protein urin

-
Demonstrasi dan Penyuluhan ANC
Senam
- hamil dan gizi ibu hamil
praktek TTG

- Ibu hamil datang dan langsung mendaftarkan diri pada tempat

pendaftaran
- Setelah pendaftaran kemudian ibu hamil langsung masuk ke

ruangan untuk diberikan demonstrasi tentang senam hamil

- Setelah diberikan demonstrasi tentang senam hamil dilakukan

beberapa pemeriksaan, seperti pemeriksaan Hematologi yakni

pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) dan pemeriksaan fisik

klinis termasuk di dalamnya yakni pengukuran tekanan darah,

pengukuran LILA, BB, dan TB serta pemeriksaan fisik pada ibu

hamil (ANC) disertai konseling sesuai dengan kebutuhan ibu

hamil

- Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan kemudian dilanjutkan

dengan penyuluhan mengenai gizi seimbang pada ibu hamil

disertai demonstrasi dan praktek tentang penerapan Teknologi

Tepat Guna (TTG) pada ibu hamil

f. Setting Tempat
F. Penutup

Demikian proposal ini kami buat, untuk mendapatkan dukungan dari

berbagai pihak. Atas bantuan dan kerjasamanya dihaturkan

terimakasih.

Mataram, Februari 2017


Mengetahui,

Ketua Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan

Oktadio Erikardo Irwanto Muhtar


NIM. P07134014082 NIM. P07120114023
LAMPIRAN
Lampiran 1

Nama-nama Mahasiswa KKN Kelompok 1 Bersama Politeknik


Kesehatan Kemenkes Mataram di Desa Bug Bug Kecamatan Lingsar
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015

No. Nama Jurusan

1. Irwanto Muhtar Keperawatan Mataram

2. Triesna Wulandari Keperawatan Mataram

3. Desti Sabrina Keperawatan Mataram

4. Ni Made Karyani Keperawatan Mataram

5. Devi Noviana Keperawatan Mataram

6. Nining Faridatul Azmi Keperawatan Mataram

7. Suhartati Wulandari Keperawatan Mataram

8. Rizki Suryadin Keperawatan Bima


9. Nila Sukma Haerani Keperawatan Bima

10. Baiq Nining Rohmayani Kebidanan

11. Happy Eltri Ikalor Kebidanan

12. Rifa Sritika Kebidanan

13. Hardianti Septiana Kebidanan

14. Asri Yuni Hidayanti Analis Kesehatan

15. I Ketut Sueca Analis Kesehatan

16. Neni Hariyanti Analis Kesehatan

17. Lady Ariani Safitri Analis Kesehatan

18. Oktadio Erikardo Analis Kesehatan

19. Pitrianti Analis Kesehatan

20. Riza Irmayanti Gizi

21. Ari Karima Pramutiah Gizi

22. Ayu Lestari Gizi


Lampiran 2

KEGIATAN PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL

Alat dan Bahan yang digunakan selama kegiatan Pengukuran dan

Pemeriksaan Ibu Hamil

1. Pengukuran TB, BB, LILA dan Tekanan Darah

Alat :

a. Timbangan BB

b. Mikrotoa (alat pengukur tinggi badan)

c. Metlin

d. Tensimeter

e. Stetoskop

2. Pemeriksaan Laboratorium

a. Pemeriksaan Hb :

1) Lancet

2) Kapas

3) Stik Hb

Bahan : Alkohol 70 %

b. Pemeriksaan Protein Urine

1) Pot sampel

Bahan : Carik Celup


3. Pemeriksaan Ibu Hamil (ANC)

Alat :

a. Refleks patella

b. Metelin

c. Selimut

d. Matras

e. Bantal

f. Sampiran

g. Bak instrument

h. Leanec
Lampiran 3 : Materi Gizi Seimbang

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)


TENTANG GIZI SEIMBANG IBU HAMIL
DI DESA BUG BUG KECAMATAN LINGSAR

Topik : Gizi Seimbang Ibu Hamil

Sub Topik : Pengertian gizi seimbang ibu hamil, Makanan

bervariasi untuk ibu hamil, Strategi pemberian

Makanan untuk Ibu Hamil berdasarkan usia

kandungan serta dampak kekurangan gizi pada ibu

hamil khususnya anemia.

Sasaran : Ibu Hamil di desa Bug Bug Kecamatan Lingsar

Hari/ tanggal :

Tempat : Di Desa Bug Bug Kecamatan Lingsar

Pelaksana : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram

A. Tujuan umum

Setelah diadakannya penyuluhan tentang Gizi Seimbang Ibu Hamil

di Desa Bug Bug Kecamatan Lingsar, diharapkan bagi ibu hamil

mampu memahami dan mengerti apa yang telah kami sampaikan.

Penyuluhan yang kami berikan sangat penting untuk kebutuhan

kesehatan ibu hamil dan tidak lupa pula apa yang kami sampaikan

mampu di terapkan dalam kehidupan sehari-hari .

B. Tujuan khusus
Dengan diadakannya penyuluhan tentang Gizi Seimbang Ibu

Hamil, maka diharapkan ibu hamil dapat memahami :

1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil

2. Makanan bervariasi untuk ibu hamil

3. Strategi pemberian Makanan untuk Ibu Hamil berdasarkan usia

kandungan

4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil khususnya anemia.

C. Materi

Terlampir

D. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

B. Media

1. Leaflet

C. Evaluasi

Setelah penyampaian materi penyuluhan berlangsung dengan

baik selama 25 menit, Ibu Hamil mampu :

1. Menjelaskan kembali pengertian gizi seimbang ibu hamil

2. Menjelaskan kembali makanan bervariasi untuk ibu hamil


3. Menjelaskan kembali strategi pemberian makanan untuk ibu hamil

berdasarkan usia kandungan

4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil khususnya anemia.

D. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Respon Warga Media Metode


waktu Penyuluhan
1. Pembukaa 1. Memberi salam 1. Sasaran Ceramah
n (3 Menit) 2. Memperkenalk menjawab salam
an diri (2 mSasaran
2.
3. Menyampaikan emengerti akan
tujuan n maksud di
Penyuluhan i adakannya
t penyuluhan
)
2. Pelaksana Menyampaikan 1. Mendengarkan Leaflet 1. Ceramah
(20 menit) materi dan menyimak 2. Diskusi
a. Pengertian gizi materi
seimbang ibu penyuluhan yang
hamil di sampaikan
b. Makanan 2. Sasaran
bervariasi untuk memperhatikan
ibu hamil apa yang
c. Strategi disampaikan
pemberian 3. Sasaran
Makanan untuk bertanya
Ibu Hamil
berdasarkan
usia kandungan
d. Dampak
kekurangan gizi
pada ibu hamil
khususnya
anemia

3. Penutup 1. Memberi 1. Mengerti atas Letflet 1. Ceramah


(2 menit) kesimpulan apa yang
atas apa yang disimpulkan dan 2.Diskusi
disampaikan mengerti
dan menjawab jawaban
pertanyaan dari pertanyaan yang
sasaran dijawab.
2. Melakukan 2. Menjawab salam
evaluasi penutup
subjektif dan
objektif
3. Menutup
dengan salam
MATERI PENYULUHAN

TENTANG GIZI SEIMBANG IBU HAMIL

DI DESA BUG BUG KECAMATAN LINGSAR

A. Gambaran Umum Gizi Seimbang Ibu Hamil

Keseimbangan gizi ditentukan oleh jenis kelamin, usia dan keadaan

individu. Bagi ibu hamil asupan gizi yang seimbang merupakan modal

awal dalam memberikan kehidupan yang terbaik selama janin

berkembang di dalam kandungan.Gizi seimbang pada ibu hamil didapat

dari menu yang seimbang setiap harinya, tidak berlebih ataupun

kurang. Selama kehamilan ibu membutuhkan gizi yang seimbang

melebihi wanita pada umumnya hal ini dikarenakan ibu hamil harus

memenuhi nutrisi janin. Bilakurang memperhatikan asupan nutrisi

selama kehamilan maka akan meningkatkan gangguan kehamilaan

terutama yang berhubungan dengan perkembangan janin. Kecukupan

gizi sangat bermanfaat dalam kesehatan ibu hamil, kesehatan janin di

dalam kandungan dan mempersiapkan persalinan.

B. Makanan bervariasi untuk Ibu Hamil

. Gizi yang dibutuhkan ibu hamil adalah dengan kandungan zat

tenaga yang biasanya dihasilkan dari jenis makanan karbohidrat, nasi

putih, nasi merah, jagung, roti gandum, sereal. Zat pembangun yang

dihasilkan dari beberapa makanan mengandung protein baik hewani

maupun nabati dan zat pengatur yang ditemukan pada jenis buah dan

sayuran.
C. Strategi pemberian Makanan untuk Ibu Hamil berdasarkan usia

kandungan

Makanan bagi ibu hamil yang memasuki kehilangan nafsu makan di

trimester pertama kehamilan maka bisa makan sedikit demi sedikit

dalam jangka waktu yang berdekatan, konsumsi jenis makanan

dengan variasi yang berbeda setiap harinya meskipun sedang

beradaptasi dengan kehamilan akan tetapi penting tetap

memperhatikan asupan gizi. Gizi yang seimbang bisa di hadirkan di

setiap menu anda tanpa harus mahal. Karbohidrat pada ibu hamil

dibutuhkan sebanyak 6 piring setiap hari mengingat kalori yang

dibutuhkan dalam perkembangan janin lebih besar dari pada wanita

umumnya.

Ibu hamil yang telah memasuki usia kandungan trimester akhir

sangat membutuhkan energi untuk mempersiapkan persalinan.

Sediakan selalu sayuran didalam menu, setiap hari membutuhkan 3

mangkok dengan fungsi untuk memperlancar pencernaan anda,

mengingat ibu hamil sangat rentan terhadap sembelit dan wasir. Buah-

buahan bisa menjadi makanan penutup atau cemilan, kandungan

vitamin dapat membantu anda dalam mempercepat penguraian seperti

misalnya zat besi dengan vitamin C. Protein yang berasal dari hewan

dan juga nabati dibutuhkan dalam porsi yang sama yaitu satu kerat

setiap menu makan anda sehingga setiap hari diperlukan tiga kerat.

Sempurnakan menu makan ibu hamil dengan susu khusus kehamilan


sehingga memberikan kelengkapan nutrisi bagi ibu hamil, konsumsi

susu pada siang dan malam hari.

Ibu hamil yang mempunyai masalah dengan kehamilan terutama

dengan asupan gizi sehingga membutuhkan konsultasi lebih lanjut

dengan ahli gizi atau dokter. Kecukupan gizi ibu hamilmemiliki

kesamaan dengan wanita lainya hanya kuantitas dan kualitas yang

lebih tinggi, asam folat, vitamin B, kallsium, Vitamin E dan omega 3

juga sangat berperan dalam kehamilan.

D. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil khususnya anemia

Penyakit anemia sering terjadi pada manusia, anemia tidak

pandang tua muda anak ataupun kelompok umur tertentu gejala

anemia kadang tidak terdeteksi secara dini, bagaimana anemia

tersebut. Seorang wanita lebih beresiko terkena kurang darah

dikarenakan saat haid darah terbuang secara teratur setiap bulannya,

karena itu untuk para wanita disarankan untuk mengkonsumsi

makanan penambah darah atau suplemen yang mengandung zat besi

cukup tinggi, banyak berolahraga dan tidur cukup.

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan

dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein

pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.

Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan

mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke

seluruh bagian tubuh.


Anemia atau yang biasanya dikenal dengan istilah kurang darah

adalah suatu keadaan di mana jumlah sel darah merah dalam tubuh

menurun, sehingga terjadi pula penurunan kadar hemoglobin darah di

bawah normal, di mana batas kadar Hb normal untuk remaja wanita

adalah 12 g/dl sedangkan untuk remaja laki-laki batasnya adalah 13

g/dl. Pada remaja wanita dikatakan anemia apabila kadar Hb nya di

bawah 12 g/dl dan laki-laki bila dibawah 13 g/dl. Cara untuk

mengetahui secara pasti berapa kadar Hb tubuh adalah dengan

melakukan pemerikasaan atau tes kadar hemoglobin.

Tanda atau gejala yang dialami oleh remaja yang menderita

anemia pada umunya hampir sama dengan gejala yang dialami oleh

kebanyakan orang normal. Biasanya remaja dengan anemia

mengeluhkan hal-hal sebagai berikut:

1. Lemah, lelah, letih, lesu, dan lunglai

2. Nafas terengah-engah dan nyeri dada

3. Pusing / sakit kepala disertai mual dan muntah

4. Konsentrasi menurun

5. Pandangan mata berkunang-kunang

6. Pucat pada bibir, konjungtiva mata, lidah, gusi, kuku, dan kulit

7. Mudah mengantuk

8. Nafsu makan menurun


Berikut ini adalah jenis-jenis anemia yang dapat terjadi pada kehamilan

1. Anemia gizi besi / karena kekurangan zat besi

Untuk anemia defisiensi besi dapat terjadi ketika tubuh tidak

memiliki zat besi yang cukup untuk menghasilkan hemoglobin

(protein dalam sel darah merah) dalam jumlah yang secukupnya.

Dalam anemia jenis ini, darah tidak dapat membawa oksigen yang

cukup untuk jaringan seluruh tubuh. Kekurangan zat besi adalah

penyebab paling umum dari anemia.

2. Anemia megaloblastik / karena kekurangan asam folat

Jenis anemia yang kedua adalah anemia megaloblastik.

Anemia megaloblastik disebabkan kerena tubuh kekurangan asam

folat. Asam folat merupakan jenis vitamin B kompleks atau biasa

juga dikena l dengan vitamin B9. Tubuh membutuhkan zat ini untuk

menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel darah merah yang sehat.

Selama kehamilan, wanita membutuhkan folat tambahan. Tapi

kadang-kadang mereka tidak mendapatkan cukup karena diet

mereka. Ketika itu terjadi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah

merah yang cukup dan normal untuk mengangkut oksigen ke

seluruh jaringan tubuh.

3. Anemia defisiensi vitamin B12 / karena kekurangan vitamin B12

Jenis anemia yang ketiga adalah anemia karena kekurangan

vitamin B12. Tubuh membutuhkan vitamin ini untuk membentuk sel

darah merah yang sehat. Ketika seseorang termasuk remaja tidak


mendapatkan cukup vitamin B12 dari makanan, tubuhnya tidak

dapat memproduksi cukup sel darah merah yang sehat.

Selain 3 jenis anemia di atas, ada pula jenis anemia yang lain yang

dapat terjadi pada kehamilan yaitu anemia karena perdarahan,

anemia karena radang/ keganasan, anemia aplastik karena kerusakan

sumsum tulang, anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang

pendek, serta anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel

sabit.

Anemia pada kehamilan apabila tidak ditindak lanjuti secara serius

dan benar, maka dapat mengakibatkan hal-hal buruk kedepannya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang merupakan akibat dari anemia :

1. Menurunnya kesehatan reproduksi

2. Terhambatnya perkembangan motorik, mental dan kecerdasan

3. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.

4. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai

optimal.

5. Menurunkan fisik olahraga serta tingkat kebugaran

6. Mengakibatkan muka pucat

Untuk mencegah atau mengatasi masalah anemia yang berlanjut,

tentu saja remaja harus mengenali gejala anemia, sehingga ketika

menyadarinya remaja dapat mengambil penganganan yang tepat.

Hal yang paling penting dalam penatalaksanaan anemia pada

kehamilan adalah dengan mencukupi kebutuhan zat gizi yang

seimbang. Dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan


zat besi, asam folat dan vitamin B12 secara dapat mengurangi resiko

ibu hamil untuk mengalami anemia. Berikut ini adalah jenis makanan

yang dapat mencegah anemia :

1. Makanan yang mengandung zat besi, dapat berasal dari makanan

hewani maupun nabati. Makanan hewani yang tinggi kandungan zat

besinya adalah daging, ayam, ikan, dan telur. Sedangkan makanan

nabati dapat berupa kacang-kacangan seperti kacang merah dan

kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tempe kedelai yang

sangat tinggi kandungan zat besinya. Selain itu sayuran hijau juga

mengandung zat besi seperti bayam, sawi, daun katuk, kangkung,

daun singkong, buncis, kacang panjang, seledri, dll.

2. Selain mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi,

reaja juga perlu mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan

penyerapan zat besi dalam tubuh yaitu berupa makanan yang

mengandung asam organik / vitamin C, seperti buah jeruk, brokoli,

pepaya, kiwi, dan stroberi.

3. Makanan yang mengandung asam folat seperti hati sapi/ayam,

daging tanpa lemak, ikan kembung, kepiting, ubi jalar, bayam,

kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, asparagus, dll.

4. Makanan yang mengandung vitamin B12 seperti hati, susu, telur,

ikan, dll.

Mengkonsumsi makanan seperti yang telah disebutkan di atas

memang baik dalam hal untuk mencegah anemia, namun perlu

diperhatikan pula jenis makanan lain yang ternyata dapat menghambat


atau mempersulit penyerapan zat besi dalam tubuh. Beberapa jenis

makanan tersebut antara lain teh dan kopi, di mana keduanya

mengandung zat yaitu tanin yang dapat menghambat terserapnya zat

besi oleh tubuh.


RESEP RESOLES KACANG
MERAH
Bahan :

50 gram kacang merah

100 gram wortel

100 gram kentang

2 gram seledri

30 gram tepung terigu

15 gram tepung tapioka

5 gram margarine

Garam secukupnya

Air secukupnya

Bumbu :

3 siung bawang putih

3 siung bawang merah

sdt merica

Garam secukupnya

Bahan pelengkap :

1 butir telur ayam

30 gram tepung roti


Cara membuat :

1. Untuk bagian isi rebus kacang merah hingga cukup empuk

2. Potong wortel dan kentang menjadi bentuk kotak-kotak kecil

3. Haluskan bumbu dan masak bersama dengan wortel, kentang, kacang

merah yang telah direbus, potongan seledri, dan air secukupnya

4. Tambahkan sedikit tepung terigu yang telah dicairkan sebagai

pengental

5. Angkat dan sisihkan bila bagian isi telah matang

6. Untuk bahan kulit campurkan tepung terigu, tepung tapioka, margarine,

garam, dan air hingga membentuk adonan yang kental

7. Masak adoan kulit satu per satu hingga matang kemudian isikan bahan

isi yang telah dimasak lalu gulung (lakukan hingga adonan kulit habis)

8. Siapkan telur yang telah dikocok lepas beserta tepung roti

9. Celupkan resoles ke dalam telur kemudian baluri dengan tepung roti

10. Goreng resoles hingga matang dan berwarna kuning keemasan

11. Sajikan bersama pelengkap seperti cabai hijau atau sambal


TAHU PELANGI

Alat/Bahan
Tahu 5 bh 3 siung bawang merah
Wortel 1bh sdg 3 siung bawang putih
Labu kuning ptg kecil Merica secukupnya
Daun Kelor/bayam 1 ikat Garam secukupnya
Telur 2 btr,dikocok 1 bh plastik

Cara Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan

2. Celupkan labu kuning selama 3 menit

3. Celupkan kelor/bayam selama 1 menit

4. Haluskan bumbu bawang merah, bawang putih, merica dan garam

5. Lumatkan tahu kemudian campurkan dengan bumbu yang telah

dihaluskan dan telur yang telah dikocok

6. Parut kasar wortel dan campurkan dengan telur kemudian pipihkan

diatas plastik sebagai lapisan pertama

7. Pipihkan tahu sebagai lapisan kedua kemudian pipihkan daun

kelor/bayam

8. Pipihkan labu kuning yang telah dicampurkan dengan telur


9. Gulung secara pelan-pelan kemudian ujungnya diikat dengan tali

kemudian dikukus selama 15 menit. Potong sesuai selera.

Anda mungkin juga menyukai