Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN SIMULASI KLINIK IKGM-P

POSYANDU PUSKESMAS SINGOSARI KABUPATEN MALANG

Oleh:
Kelompok 3
Amaliyah Nur Irianti

(0810740007)

Dewi Ayuningtyas

(0810740013)

Charisman Arie Bharougis

(0810740011)

Desy Yundari

(0810740012)

Ditta Ika P

(0810740017)

Litalia Amroh El Ummah

(0810740031)

Nadia A

(0810740019)

Nur Arifiana

(0810740039)

Ria Puspitasari

(0810740046)

Riyan Hadi Kusuma Jaya

(0810740048)

Anasia Christanty Sahertian

(0810743001)

Eko Wicaksono S

(0810743005)

Trisianto Njoto Hardjo

(0810743018)

Fasilitator : Dyah Nawang Palupi, drg, M.Kes


Pelaksanaan: 6, 8, dan 9 Desember 2011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
DESEMBER 2011

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Posyandu

merupakan

salah

satu

bentuk

Upaya

Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan


dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan
pembangunan

kesehatan,

guna

memberdayakan

masyarakat

dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan


kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi
(Depkes RI, 2006).
Pelayanan

kesehatan

terpadu

adalah

suatu

bentuk

keterpaduan

pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dipelayanan program terpadu


dibalai dusun, RW dengan pospelayanan terpadu (posyandu) pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan adalah KIA, KB, P2M (imunisasi dan
penanggulangan

diare)

dan

gizi

(penimbangan

balita),

sasaran

penduduknya adalah ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur (PUS)
dan balita. (Muninjaya,Gde.AA, 2004).
Pos pelayanan terpadu adalah akronim yang sudah sangat familiar
ditelinga masyarakat kita, tapi jujur harus diakui bahwa sampai saat ini
masih banyak desa yang belum memiliki organisasi ini. Kalaupun ada, tidak
berjalan yang berjalan pun hanya terbatas. Pada kegiatan penimbangan
bayi dan pengisian KMS serta pemberian makanan tambahan. Kegiatan
posyandu pada saat ini mengalami kemunduran, yang masih berjalan hanya
imunuisasi dan gizi dalam pertemuan bulanan. Kegiatan lain tidak berjalan
dengan teratur seperti penyuluhan, namun malah kegiatan yang sebenarnya
tidak termasuk dalam program posyandu justru yang dilaksanakan oleh
paramedis dari puskesmas setempat dengan biaya yang sesuai dengan

kemampuan pasien, pada akhirnya posyandu lebih sebagai tempat


masyarakat mencari pengobatan (Indomedia, 2006).
Indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2003 Indonesia menduduki
urutan ke 112 dari 174 negara dan hal ini tentunya erat hubungannya
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, jumlah penduduk menurut
Susensus 2001, adalah : 202.707.418 jiwa, anak usia 0 - 4 tahun 5 8%
jiwa,anak usia sekolah 5 14 tahun 20 76%, usia diatas 64 tahun 4 6%
jiwa. (Indomedia, 2006).
Di Indonesia 153 681 bayi mati setiap tahun itu berarti setiap harinya
ada 421 orang bayi mati sama dengan 2 orang bayi mati setiap menit, 54%
penyebab kematian bayi adalah latar belakang gizi. Kita bisa melihat data
selanjutnya pada kondisi Indonesia saat ini 27,3% balita Indonesia gizi
kurang, 8% dari mereka gizi buruk,50% balita Indonesia kekurangan vitamin
A,48,1%, anemia gizi 36% anak Indonesia tergolong pendek 11,1%, anak
sekolah menderita Gaky 50%, ibu hamil kurang gizi (Indomedia, 2006).
Dengan melihat tingginya angka kematian ibu dan anak,maka diperlukan
Program Posyandu di setiap Puskesmas.

1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya program Posyandu adalah:
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu
Hamil, melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan

peran

serta

dan

kemampuan

masyarakat

untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya


yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera,


Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI POSYANDU


Posyandu

merupakan

salah

satu

bentuk

Upaya

Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,


oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006).
Kegiatan

posyandu

merupakan

kegiatan

nyata

yang

melibatkan

partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh


masyarakat dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader kader
kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas
mengenai pelayanan kesehatan dasar.(Effendi, 2002).

2.2. DASAR PELAKSANAAN


Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23
tahun 1985. 21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang
penyelenggaraan Posyandu yaitu :
1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan
Posyandu dalam lingkup LKMD dan PKK.
2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi
Posyandu serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam
program program pembangunan masyarakat desa
3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan
peranan kader pembangunan.

4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masingmasing dari melaksanakan pelayanan paripurna sesuai petunjuk
Depkes dan BKKBN.
5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai
cara penyelenggaraan dan pengelolaan pemeliharaan kesehatan
secara paripurna. (Sembiring, 2004)

2.3. PRINSIP DASAR POSYANDU


1. Posyandu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara
pelayanan profesional dan non profesional (oleh masyarakat).
2. Adanya kerja sama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, imunisasi,
penanggulangan diare) maupun lintas sektoral (depkes. RI, Depdagri/
Bangdes dan BKKBN).
3. Kelembagaan masyarakat (pos Desa, kelompok timbang / Pos timbang, pos
imunisasi, pos kesehatan dan lain lain).
4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0 1 tahun, anak balita 1
4 tahun, ibu hamil, PUS).
5. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan. (Fauzie, 2011)
2.4. PENGELOLA POSYANDU
Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan
mutu Posyandu ditingkat desa kelurahan sebagai berikut :
1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD (Kades/Lurah).
2. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim
Penggerak PKK).
4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD

5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.


Pokjanal Posyandu
Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri
dari unsur Instansi dan Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan
Posyandu yaitu :
a. Tingkat Propinsi :
- BKKBN
- PMD (Pembinaan Masyar3kat Desa)
- Bappeda
- Tim Penggerak PKK
- d.l.l
b. Tingkat Kab/Kodya :
- Kantor Depkes/Kantor Dinkes
- BKKBN
- PMD
- Bappeda
-d.I.l
c. Tingkat Kecamatan:
o

Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas


Lapangan, KB, Kaur Bang (Kepala Urusan Pembangunan)

KPD (Kader Pembangunan Desa)

Pokjanal Posyandu bertugas :


Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.
Menyiapkan kader.
Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.
Menyusunan rencana.

Melakukan pemantauan dan bimbingan.


Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.
Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.(Fauzie,
2011)

2.5. MACAM-MACAM POSYANDU


1. Posyandu Balita
2. Posyandu Remaja
3. Posyandu Lansia
2.6. SASARAN POSYANDU
1. Keluarga Balita
2. Keluarga Remaja
3. Keluarga Lansia
Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah: (Fauzie,
2011)
a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
b. Anak Balita usia 1 5 tahun
c. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas.
d. Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS)

2.7. PERKEMBANAGAN POSYANDU


Tingkat perkembangan Posyandu menurut Depkes RI (2006), tingkat
perkembanagan Posyandu dibagi atas:
Tabel 1. Tingkat Perkembangan Posyandu.

(Fauzie, 2011)

2.8. PROGRAM KEGIATAN YANG DILAKUKAN DI POSYANDU


Program kegiatan yang dilakukan di posyandu, antara lain mencakup
Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Peningkatan Gizi,
Imunisasi, dan Penanggulangan Diare (Sembiring, 2004).
1. Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga


kehamilanterjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran
diperjarang untuk membinakesehatan bagi keluarga. Keberhasilan KB
harus diikuti dengan penurunan angka kematian bayi dan anak balita atau
ibu,

keluarga

atau

sebaliknya,

untuk

itu

maka

perlu

adanya

upaya peningkatan pelestarian pemakaian alat kontrasepsi yang efektif


serta

pengayoman

medisterhadap

penderita

(Depkes

RI,

2006).

Pelayanan KB di posyandu yang dapatdiselenggarakan oleh kader


adalah pemberian kondom dan pemberian pil. Jika ada tenagakesehatan
Puskesmas dapat dilakukan suntikan KB dan konseling KB serta
pemasangan IUD (Suyono, H., 2006)
2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Bayi yang akan lahir dari seorang ibu, pertumbuhannya dipengaruhi oleh
gizi ketikadi dalam rahim. Bila ibu hamil kurang makan atau kurang gizi,
maka bayi yang akandilahirkan kecil dan lemah. Kesehatan Ibu dan Anak
ini dalam hal pelayanan yang disediakanmencakup kesehatan ibu hamil,
kesehatan ibu nifas dan menyusui dan kesehatan bayi serta anak balita.
a. Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan mencakup:

Penimbangan Berat Badan (BB) dan pemberian tablet besi yang


dilakukan oleh kader kesehatan

Jika ada petugas puskesmas maka pelayanannya


d i t a m b a h d e n g a n p e n g u k u r a n Tekanan Darah (TD) serta
pemberian imunisasi tetanus toksoid.

Jika tersedia ruang pemeriksaan pelayanannya ditambah


dengan pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) yang
hasilnya

terkait

dengan

usia

kehamilan.

Apabila

ternyatadidapatkan adanya kelainan maka segera dirujuk ke


Puskesmas.
b. Ibu Nifas dan Menyusui Pelayanan yang diselenggarakan mencakup:

Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas serta


perawatan kebersihan jalan lahir (vagina)

Pemberian Vitamin A dan tablet besi

Perawatan payudara

Senam ibu nifas


Apabila ada tenaga kesehatan puskesmas serta tersedianya

ruangan maka dilakukan:

Pemeriksaan kesehatan umum

Pemeriksaan payudara

Pemeriksaaan TFU dan pemeriksaan lochia

Apabila terdapat kelainan segerarujuk ke puskesmas

c. Bayi dan Anak balita


Pada pelayanan Posyandu untuk anak balita pelaksanaannya
harus menyenangkan. Hal ini berguna untuk membangkitkan serta
memacu kreativitas balita. Dalam pelaksanaannya juga sebaiknya
balita dibiarkan bermain sendiri dan juga bermain bersama balita lain
tentunya dalam pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader.
Jenis pelayanan di Posyandu untuk balita mencakup:

Penimbangan Berat Badan (BB)

Penentuan status pertumbuhan

Penyuluhan

3. Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah
bayi, balita, ibu hamil dan wanita usia subur. Jenis pelayanan yang

diberikan meliputi pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat


badan balita, deteksi dini ganggguan pertumbuhan, penyuluhan gizi,
pemberian makanan tambahan dan pendistribusian vitamin A. Khusus
untuk ibu hamil dan nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta
kapsul Yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah endemik. Apabila
setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikanBB, segera dirujuk ke
Puskesmas (Depkes RI, 1990).
Keberhasilan Posyandu dapat dilihat melalui cakupan SKDN:
S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang naik berat badannya
Kriteria keberhasilanya:
D/S

: baik/kurangnya peran serta masyarakat

N/S

: berhasil/tidaknya program Posyandu

4. Imunisasi
Untuk

menurunkan

angka

kesakitan

dan

kematian

serta

kecacatan bayi dan balita perlu dilaksanakan program imunisasi. Menurut


Markum,

AH

mendapatkan

(2000),
kekebalan

imunisasi
terhadap

merupakansuatu
suatu

penyakit

upaya
dengan

untuk
cara

memasukkankuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau


dimatikan ke dalam tubuh. Denganmemasukkan kuman atau bibit
penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan zatanti (antibodi)
untuk dapat melawan kuman penyakit yang menyerang tubuh.Sedangkan
menurut Notoatmodjo (2001) imunisasi berasal dari kata imun, kebal
atauresisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap
suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu

penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yanglain. Kekebalan


terhadap suatu penyakti menular dapat digolongkan menjadi 2 (dua)
yaitu:
1. Kekebalan yang tidak spesifik (Non-Specific Resistance)
Yang dimaksud dengan faktor-faktor non khusus adalah pertahanan
tubuh pada manusiayang secara alamiah dapat melindungi badan
dari suatu penyakit, misalnya kulit, air mata,cairan-cairan khusus yang
keluar dari perut (usus), adanya reflek-reflek tertentu misalnya batuk,
bersin dan sebagainya.
2. Kekebalan Spesifik (specific resistance)
Kekebalan specifik dapat diperoleh dari dua sumber yaitu :
a .

G e n et i k

Kekebalan yang berasal dari sumber genetik ini

biasanya berhubungan denganras (warna kulit dan kelompokkelompok etnis, misalnya orang kulit hitam cenderunglebih resisten
terhadap

penyakit

yangmempunyai

malaria
hemoglobin

jenis

Vivax).

lebih

Contoh
resisten

lain

orang

terhadap

penyakit Plasmodium falciparum daripada orang yang mempunyai


hemoglobin AA.
b. Kekebalan yang diperoleh (acquaired immunity)
Acquaried immunity adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh
anak atauorang yang bersangkutan. Kekebalan dapat bersifat aktif
dan dapat bersifat pasif.Kekebalan aktif dapat diperoleh setelah orang
sembuh dari penyakit tertentu. Misalnyaanak yang telah sembuh dari
penyakit campak, ia akan kebal terhadap penyakit campak.Kekebalan
aktif juga dapat diperoleh melalui imunisasi, yang berarti ke dalam
tubuhdimasukkan organisme patogen. Imunisasi yang didapatkan
anak melalui pemberianvaksin, antara lain imunisasi BCG untuk

mencegah penyakit TB (Tuberculosis),imunisasi DPT untuk mencegah


penyakit difteri, pertusis dan tetanus, imunisasi Poliountuk mencegah
penyakit kelumpuhan (penyakit poliomielitis), imunisasi Campak untuk
mencegah penyakit campak dan imunisasi Hepatitis B untuk
mencegah penyakithepatitis B (Direktorat Bina Gizi Masyarakat,
1999).
Kekebalan pasif diperoleh dari ibunya melalui plasenta. Ibu yang
telahmemperoleh kekebalan terhadap penyakit tertentu, misalnya
campak, malaria dantetanus, maka bayi akan memperoleh kekebalan
terhadap

penyakit

tersebut

untuk beberapa

bulan

pertama.

Kekebalan pasif juga dapat diperoleh melalui antibodi serumdan


manusia atau binatang. Kekebalan pasif ini hanya bersifat sementara
(jangka pendek) (Notoatmodjo, 2001).
5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan dengan PHBS (Penyuluhan
Hidup Bersihdan Sehat). Penanggulanagn diare di posyandu dilakukan
antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat dibuat
sendiri atau pemberian oralit, ASI dan makanan pendamping ASI terus
diberikan kepada anak seperti biasa (Suyono, H., 2006)
Pada kasus diare ringan, dianjurkan untuk meningkatkan frekuensi
menyusui. Jika bayi menderita tingkat diare sedang hingga parah, segera
hubungi
dianjurkan

petugas
dalam

kesehatan
pedoman

danteruskanmenyusui,
Penanganan

Terpadu

sebagaimana
Penyakitanak-

Anak/PTPA ( Integrated Management of Childhood Illness/IMCI). Bayi yang


tampaknyamengalami dehidrasi mungkin membutuhkan terapi rehidrasi
oral, yang hanya bolehdiberikan atas saran petugas kesehatan (Almroth
& Bidinger, 1990)

2.9. ALUR KEGIATAN POSYANDU


Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan, serta petugas Puskesmas. Dilakukan dengan
sistem 5 meja, yaitu:
Meja I

: Pendaftaran

Meja II

: Penimbangan

Meja III

: Pengisian KMS

Meja IV

: Penyuluhan perorangan

1. Informasi kesehatan tentang anak balita berdasarkan hasil penimbangan


berat badan.
2. Meberikan informasi kepada ibu hamil yang termasuk resiko tinggi
tentang kesehatannya.
3. Memberikan informasi kepada PUS agar menjadi anggota KB lestari
diikuti dengan pemberian dan pekayanan alat kontrasepsi.
Meja V

: Pelayanan KB dan Kes


-

Imunisasi

Pemberian vitamin A berupa obat tetes ke mulut

Pemberian pil atau kondom

Pengobatan ringan

Konsultasi KB

Pada meja I-IV bisa dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (petugas dari puskesmas, perawat, bidan desa, dll)
(Sudarti, 2011).

2.10. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


-

Timbangan

Alat ukur tinggi badan

2.11.

PETUGAS YANG TERLIBAT DALAM POSYANDU


Posyandu dikelola oleh beberapa pihak di antaranya adalah: (Sudarti,

2011)
1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah
2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat
3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK
4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa
5. Pelaksana: Kader PKK,yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas).
Kriteria kader Posyandu : (Sembiring, 2004)
1. Dapat membaca dan menulis.
2. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4. Mempunyai waktu yang cukup.
5. Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6. Berpenampilan ramah dan simpatik.
7. Diterima masyarak
Peran Kader Posyandu,
Menurut Depkes RI (2000) tugas kader kesehatan meliputi :
a. Tugas kader dalam posyandu
Kegiatan yang dapat dilakukan kader dalam pelayananposyandu meliputi 5 meja
diantaranya.

1. Meja 1 mendaftar bayi atau balita dengan menuliskan nama balita


pada KMS dalam secarik kertas yangdiselipkan pada KMS, mendaftarkan
ibu

hamil

yangmenuliskan

nama

ibu

hamil

pada

formulir

atau

lembar registrasi ibu hamil dan wanita usia subur (WUS)


2. Meja

penimbangan

bayi

atau

balita,

mencatat

hasilpenimbangan pada secarik kertas yang dipindahkanke KMS,


penimbangan ibu hamil
3. Meja

pengisian

KMS

dan

memindahkan

catatan hasil

penimbagan balita dari secarik kertas di dalamKMS anak tersebut


4. Meja 4 terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
a) Menjelaskan data KMS atau keadaan anak yang digambarkan
berdasarkan data kenaikan beratbadan yang digambarkan dalam grafik
KMSkepada ibu dari anak yang bersangkutan.
b) Memberikan penyuluhan kepada ibu dengan mengacu pada data
KMS anaknya atau dari hasilpengamatan yang di alami sasaran
c) Memberikan rujukan kepada balita apabila diperlukan untuk balita,
ibu hamil dan menyusuidengan langkah yaitu dimana balita yang
apabilaberat badan dibawah garis merah (BGM) padaKMS dua kali
berturut-turut berat badannya tidaknaik , kelihatan sakit, lesu dan kurus,
busung lapar ibu hamil dan menyusui apabila keadaannyakurus, pucat
adanya bengkak pada kaki, pusingperdarahan, sesak nafas, gondokan
dan orangsakit.
d) Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader
posyandu misalnya dalam pemberianpil tambahan darah (pil bezi),
vitamin A, dan oralit.
5. Meja

merupakan

pelayanan

sektor

yang

b i a s a n y a dilakukan oleh petugas kesehatan, pusat layanankeluarga

berencana (PLKB), pusat program layanan(PPL) pelayanan yang


diberiakan yaitu pelayanan KBberupa IUD dan suntikan pemerikasaan
kesehatandan pengobatan, pemberian tablet zat besi (fe) sertavitamin A
(Ismail, 2011)

BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1. Posyandu Watu Gede
Posyandu yang berlokasi di desa Watu Gede Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang memiliki 2 Posyandu, yaitu: Posyandu Balita dan Posyandu
Lansia.
3.1.1. Kegiatan dalam Posyandu Balita/Lansia
3.1.1.1. Posyandu Balita Watugede (Posyandu Delima)
1. Meja I (Pendaftaran)
Pada meja pendaftaran ada buku registrasi, tetapi karena salah satu
kader di Posyandu Delima berhalangan hadir, maka pendaftaran dilakukan
dengan kertas kecil yang berisi:
o

Nama anak

Usia

Tanggal lahir

Nama orang tua

Alamat

2. Meja II (Penimbangan dan Pengukuran)


Dari meja registrasi peserta Posyandu ke bagian penimbangan dan
menyerahkan kertas pendaftaran untuk diisi tinggi badan dan berat badan.
Alat-alat yang disediakan di Posyandu Delima untuk penimbangan
adalah:
o

Timbangan bayi

Timbangan gantung

Timbangan berdiri

Alat ukur tinggi badan untuk yang sudah bisa berdiri

Mainan anak-anak

3. Meja III (Pencatatan)


Pada meja pencatatan, hasil penimbangan dan pengukuran diisikan pada
KMS pasien tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan peserta Posyandu
apakah tingkat kesehatannyanaik atau sebaliknya. Selanjutnya KMS tersebut
akan dibawa pulang oleh pasien dan akan dibawa lagi pada saat Posyandu
berikutnya.
4. Meja IV (Penyuluhan)
Pada meja penyuluhan Posyandu Delima dilakukan penyuluhan tentang
gizi. Namun pada pelaksanaan tanggal 6 Desember 2011 ada tambahan materi
penyuluhan yaitu tentang cara merawat dan menggosok gigi balita yang
disampaikan kepada pengantar balita karena tidak semua pasien diantar oleh
orang tuanya.
5. Meja V (Pelayanan)
Pada meja ini melayani pasien yang memerlukan imunisasi, tambahan
zat besi, atau pemberian vitamin dan pemberian makanan tambahan (PMT).
PMT yang diberikan berupa biskuit dan minuman sari buah. Di meja ini ada bidan
dan kader.
3.1.1.2. Posyandu Lansia
Pada simulasi klinik ini hanya berkunjung di Posyandu Lansia Watugede
3.1.2. Petugas yang Terlibat (Posyandu Delima)
Petugas yang terlibat dalam Posyandu Delima terdiri dari: satu petugas
Puskesmas yang bertanggungjawab dan sekaligus ada pada meja penyuluhan,
satu orang perawat yang bertugas di meja pencatatan, satu bidan desa yang
bertugas di pelayanan, dan lima orang kader yang bertugas di meja pendaftaran

dan penimbangan. Namun pada pelaksanaan Posyandu tanggal 6 Desember


2011 ada petugas yang berhalangan hadir dan berikut ini adalah petugas yang
ada pada saat itu:
1. Ibu Sri Ari B. Astuti (Penanggungjawab Posyandu)
2. Ibu Eti Ari W (Perawat)
3. Ibu Indah Maharani (Bidan Desa)
4. Ibu Sulikhah (Kader)
5. Ibu Eka (Kader)
6. Ibu Siti Aminah (Kader)
3.1.3. Pencatatan yang Dilakukan (Posyandu Delima)
Pencatatan yang dilakukan pada kegiatan Posyandu ini meliputi: nama
peserta, umur, tanggal lahir, nama orang tua, alamat, tinggi badan, dan berat
badan. Pencatatan tersebut dimasukan pada buku rekap hasil. Berat badan juga
dimasukkan ke dalam KMS peserta untuk mengetahui pertumbuhannya.
3.1.4. Jumlah Kunjungan (Posyandu Delima)
Jumlah sasaran pada Posyandu ini adalah 77 pasien dan seluruh pasien
mempunyai KMS. Pada kegiatan Posyandu tanggal 6 Desember 2011, pasien
yang berkunjung hanya berjumlah 46 pasien yang terdiri dari: bayi, balita, dan ibu
hamil. Dari 46 pasien diantaranya adalah:
-

Berat badan turun:


Umur 0-12 bulan

: 1 pasien

Umur 13-36 bulan

: 7 pasien

Berat badan tetap:


Umur 13-36 bulan

Naik gizi:

: 1 pasien

Umur 0-12 bulan

: 6 pasien

Umur 13-36 bulan

: 17 pasien

Imunisasi:
Bumil : 3 pasien
Bulin

: 1 pasien

3.1.5. Penyakit/Kasus yang Ditemukan (Posyandu Delima)


Pada pelaksanaan Posyandu Delima tanggal 6 Desember 2011 ini kasus
yang ditemui adalah 8 pasien dengan berat badan di bawah standar.
3.1.6. Materi KIE (Posyandu Delima)
Materi KIE yang diberikan di Posyandu ini adalah tentang gizi balita, gizi
ibu hamil. Namun pada pelaksanaanya penyuluhan hanya diberikan pada pasien
yang membutuhkan, misalnya: pasien dengan berat badan di bawah standar
maka penyuluhan tentang gizi balita dan kesehatan gigi diberikan pada
pengantar balita pada saat itu.
3.2. Posyandu Klampok (Posyandu Nusa Indah 6)
3.2.1. Kegiatan dalam Posyandu Balita/Lansia
Posyandu Nusa Indah 6 yang berlokasi di desa Klampok RW 06
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang merupakan Posyandu untuk balita.
Posyandu ini termasuk jenis posyandu yang masih sangat sederhana. Tempat
kegiatannya masih menempati / meminjam kediaman warga. Dengan peralatan
yang seadanya dan terbatas. Terdiri dari 5 meja:
1. Meja I (Pendaftaran)
Meja ini berada di depan posyandu. Pasien yang datang pertama kali menuju
meja ini untuk mendaftar dan dicatat data-datanya diantaranya; nama, umur,

tanggal lahir, alamat, nama orang tua, dll. Setelah dicatat pasien mendapat
nomer antrian untuk menuju meja selanjutnya.
2. Meja II (Penimbangan dan Pengukuran)
Setelah mendapat nomor antrian di meja satu, pasien yang datang
selanjutnya menuju meja dua untuk penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan jika dimungkinkan. Sesuai dengan namanya, di
meja dua ini disediakan timbangan bayi, timbangan berdiri, dan meteran
untuk mengukur tinggi badan. Hasil pengukuran berat badan dan tinggi
badan tersebut dicatat di kartu antrian pasien tersebut.
3. Meja III (Pencatatan)
Di meja tiga, hasil penimbangan dan pengukuran berat badan pasien dicatat
dalam buku KMS (kartu menuju sehat) yang dibawa oleh pasien. Dalam KMS
tersebut dapat dilihat apakah pasien mengalami peningkatan taraf kesehatan
atau sebaliknya. Buku KMS yang telah berisi data keadaan pasien terbaru
dikembalikan pada pasien untuk dibawa ke meja empat.
4. Meja IV (Penyuluhan)
Di meja penyuluhan ini, pasien yang datang diberi nasihat-nasihat atau
penyuluhan sesuai dengan keadaan pasien tersebut. Karena posyandu Nusa
Indah 6 ini adalah posyandu balita, maka penyuluhan diberikan kepada ibu
dari pasien. Penyuluhan tidak hanya berisi saran dan nasihat, tetapi juga
memberikan pujian atau motivasi kepada ibu balita agar lebih semangat dan
terus berupaya dalam meningkatkan taraf kesehatan anaknya.
Selain itu penyuluhan tentang kesehatan gigi balita juga diberikan.
Diantaranya tentang cara merawat gigi balita, cara membersihkan gigi yang
benar, kebiasaan-kebiasaan yang harus dihindari, makanan-makanan yang
disarankan, dan hal lain yang berhubungan dengan cara merawat kesehatan
gigi anak.
5. Meja V (Pelayanan)
meja pelayanan melayani pasien yang memerlukan imunisasi atau
pemberian makanan tambahan (PMT). Di meja ini dilayani langsung oleh
bidan desa dan perawat desa yang bertugas. PMT yang diberikan berupa

biscuit susu dan susu formula. Selain itu juga terdapat suntik KB untuk PUS
(Pasangan Usia Subur) dan WUS (Wanita Usia Subur) yang memerlukan.
3.2.2. Petugas yang Terlibat
Petugas yang biasanya terlibat dalam pelaksanaan posyandu ini terdiri
dari satu orang bidan, satu orang petugas registrasi / pendaftaran, satu orang
perawat, lima orang kader, dan pemilik rumah yang digunakan sebagai tempat
kegiatan posyandu tersebut. Tetapi dalam prakteknya pada hari kamis, 8
desember 2011 tidak semua petugas yang biasanya terlibat terlihat hadir di
posyandu. Hanya ada pemilik kediaman, satu bidan, satu perawat, satu petugas
dari puskesmas, dan satu kader. Hal ini dianggap wajar bagi petugas lainnya
yang hadir di posyandu karena petugas lain yang

juga masyarakat desa

tersebut pada pagi hari biasanya kerja di kebun/sawah


3.2.3. Pencatatan yang Dilakukan
Pencatatan yang dilakukan pada kegiatan Posyandu ini meliputi: nama
peserta, umur, tanggal lahir, nama orang tua, alamat, tinggi badan, dan berat
badan. Pencatatan tersebut dimasukan pada buku rekap hasil. Berat badan juga
dimasukkan ke dalam KMS peserta untuk mengetahui pertumbuhannya.
3.2.4. Jumlah Kunjungan
Jumlah pasien yang berkunjung hanya 9 pasien. Berikut rekap pasien
yang datang ke posyandu Nusa Indah 6, kamis 8 Desember 2011

no

nama

umur

Tanggal

Nama

Addia

6 bulan

Lahir
17-6-

1 bulan

2011
27-10-

Ade

RT/
RW

TB

BB

Orangtua
Ismawati

62 cm

7,5 kg

Wamiah

03/06

50 cm

3,8 kg

3
4

Oktakianova
Alfi
3 bulan
Ananda
1,5 tahun

2011
10-6-

Juniansa

2010

Rava
Tiara Putri L

Ny. Rita
Asmiati

02/06
03/06

50 cm
83 cm

6,3 kg
20 kg

4,5 bulan

20-7-

Rahayu

67 cm

7 kg

Tami

66 cm

8 kg

Difa ayu

1 tahun

2011
11-12-

Naysa

7 bulan

2010
5-5-

Ria

04/06

65 cm

8,5 kg

Indri Wulan

2011
-

Ny.

94 cm

15 kg

Indita

2 bulan

01-10-

Ngatmini
Sri

03/06

54 cm

5,4 kg

2011

Hartatik

3.2.5. Penyakit/Kasus yang Ditemukan


Dalam simulasi klinik di posyandu Nusa Indah 6 pada hari Kamis, 8
Desember 2011 tidak banyak pasien yang datang seperti yang diperkirakan.
Perkiraan semula sekitar 20-25 pasien akan datang tetapi pada kenyataannya 10
orang yang datang.
Dari semua pasien yang datang tersebut, 9 diantaranya adalah ibu
beserta anak balitanya dan 1 orang warga yang menginginkan diukur tekanan
darahnya. Ibu yang datang bersama balitanya hampir semuanya menunjukkan
peningkatan status kesehatan dengan bertambahnya berat badan anak
balitanya. Pemberian imunisasi dilakukan kepada hampir semua pasien yang
datang dengan melaui injeksi / suntikan.

3.2.6. Materi KIE

Penyuluhan berisi saran dan nasihat sesuai dengan keadaan pasien


tersebut. Selain itu penyuluhan tentang kesehatan gigi balita juga diberikan.
3.3. Posyandu Tunjung Tirto (Posyandu Kemuning)
3.3.1. Kegiatan dalam Posyandu
Pada Posyandu di desa Tunjung Tirto ini terdapat juga posyandu remaja
tapi tidak dilakukan pada similasi klinik PSPDG. Hanya di Posyandu balita yaitu
Posyandu Kemuning. Pada Posyandu ini dilakukan

setiap hari jumat pada

minggu kedua setiap bulannya. Terdiri dari 5 meja:


1. Meja I (Pendaftaran)
Pencatatan yang dilakukan : nama balita, nama orang tua, usia
Balita ditimbang berat badannya
2. Meja II (Penimbangan)
Hal yang dilakukan : penimbangan berat badan
Alat yang disediakan :
- Timbangan kaki
- Timbangan dacin (gantung) rekomendasi
- Timbangan bayi
Terdapat meja tambahan mengenai tumbuh kembang
- Mengukur lingkar kepala
- Mengukur tinggi badan
- KB dan kehamilan (KB apa yang dipakai atau sedang hamil berapa
bulan)
3. Meja III (Pencatatan)
Dicatat di KMS (Kartu Menuju Sehat) dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Pencatatan
1. Berat badan :
- Dilakukan dari bulan ke bulan (setiap bulan) dilihat perkembangan
naik atau turun
- KMS dikumpulkan ke bidan Anak ditimbang
- Mencatat BB di KMS tiap bulan naik dan turunnya dibikin grafik
- KMS dikembalikan ke ibu
2. Imunisasi :
- Anak imunisasi dicatat di buku imunisasi
- Yang dicatat : nama, tanggal imunisasi dan alamat, imunisasi
DPT/polio/campak/HB
3. KB :
- I bu KB
- Yang dicatat : Nama, KB apa (suntik atau pil), kunjungan, alamat
4. Kehamilan
4. Meja IV (Penyuluhan)

Sasaran : ibu-ibu yang datang ke posyandu


Penyuluhan dilakukan langsung di meja. Misalnya ada kasus anak yang
berat badan kurang maka langsung disuluh. Pemberian makan maupun

jadwal imunisasi atau posyandu selanjutnya juga disuluh


Penyakit musiman seperti batuk, pilek, demam, dan yang lain maka juga

disuluh olh bidan


Penyuluhan tentang gigi atau KIE tidak ada, maka mahasiswa melakukan

penyuluhan
5. Meja V (Pelayanan)
Termasuk didalamnya : PMT dan juga imunisasi
PMT
- Menu makanan tambahan disediakan hari ini : Sop (jagung manis,
-

sosis, ayam, daging, telur puyuh) dan nasi


Pemilihan menu tergantung dari RW yang bertugas bergiliran disetiap
bulan. Menu biasanya : soto, bubur ayam, bubur kacang hijau, kue-

kue, dan lain-lain.


- Masing-masing ibu membawa wadah sendiri
Imunisasi
- Dilakukan oleh bidan puskesmas
- Pengecekan imunisasi di KMS, melakukan imunisasi, pemberian obat,
-

pengarahan pada orangtua pasca imunisasi


Pemberitahuan jadwal imunisasi yang harus dilakukan selanjutnya

3.3.2. Petugas yang Terlibat


1. Ibu petugas Puskesmas
2. Ibu bidan desa
3. Ibu-ibu kader kesehatan
3.3.3. Jumlah Kunjungan
Jumlah sasaran ada 143 pasien, tetapi pada pelaksanaan tanggal 9
Desember 2011 pasien yang datang hanya 118 pasien.
3.3.4. Penyakit/Kasus yang Ditemukan
-

Berat badan anak yang dibawah rata-rata. Macam-macam penyebab :


Susah makan
Malas mengunyah dan menelan

Pilih-pilih makanan

BAB IV
ANALISA HASIL PENGAMATAN
4.1. Kegiatan dalam Posyandu Balita/Lansia
Kegiatan yang dilakukan dari tiga Posyandu yang kami kunjungi di Simulasi
Klinik IKGMP kurang lebih sama. Di Posyandu terdapat lima meja, antara
lain:
a. Meja I (Pendaftaran)
-

Dilakukan oleh Kader Posyandu

Meja terletak paling depan

Kegiatan: Mencatat nama, umur, tanggal lahir, nama orang


tua,

dan

alamat

bayi/balita

yang

datang,

kemudian

memberikan nomor antrian untuk dibawa ke meja selanjutnya


b. Meja II (Penimbangan)
-

Dilakukan oleh Kader Posyandu

Terletak setelah Meja I

Kegiatan: Melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi


badan, penimbangan bisa dilakukan pada timbangan bayi,
timbangan gantung, dan timbangan berdiri. Sedangkan, untuk
mengukur tinggi badan bisa dilakukan dengan alat pengukur

tinggi badan untuk anak yang sudah bisa berdiri dan dengan
meteran untuk anak yang belum bisa berdiri. Pemilihan jenis
alat yang digunakan juga disesuaikan dengan kondisi anak
yang akan ditimbang dan diukur tinggi badannya, misal: anak
yang menangis, rewel, atau takut dengan salah satu jenis alat.
c. Meja III (Pencatatan)
-

Dilakukan oleh perawat

Meja ini terletek setelah meja ke II. Pada beberapa Posyandu,


meja ini dapat digabung dengan meja II

Kegiatan: Melakukan Pencatatan Berat Badan Anak di KMS


(Kartu Menuju Sehat) dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Dilakukan setiap bulan, kemudian dilihat perkembangan anak
tersebut (mengalami kenaikan atau penurunan Berat Badan).
Setelah dibuat grafik pada KMS, KMS tersebut dapat
dikembalikan kepada Ibu anak tersebut. Untuk anak yang juga
akan melakukan imunisasi, dilakukan pencatatan tambahan
pada buku imunisasi. Untuk ibu yang akan melakukan KB,
juga dilakukan pencatatan pada buku KB, begitu juga untuk
ibu yang hamil, dilakukan pencatatan bada buku kehamilan

d. Meja IV (Penyuluhan)
-

Dilakukan oleh Petugas Puskesmas

Meja IV terletak setelah Meja III

Kegiatan:

Penyuluhan

dilakukan

kepada

peserta

yang

mengalami masalah (misal: berat badan di bawah rata-rata,


ibu hamil, kesehatan gigi,dll). Penyuluhan yang diberikan
disesuaikan dengan masalah yang ada.
e. Meja V (Pelayanan)
-

Dilakukan oleh Bidan

Terletak setelah Meja IV, pada beberapa Posyandu bisa


digabung dengan Meja IV.

Kegiatan: Memberikan pelayanan pada peserta Posyandu,


seperti

pemberian

imunisasi,

pemeriksaan

ibu

hamil,

pemberian KB, pemberian vitamin A, dll. Di meja ini PMT


(Pemberian Makanan Tambahan) juga dilakukan.
Kegiatan Pokok yang dilakukan juga hampir sama di tiap Posyandu, antara
lain: KB, Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan GIzi, Immunisasi, dan
Pencegahan & Penanggulangan Diare. Umumnya, kegiatan pokok yang
kami amati selama simulasi klinik di tiga posyandu adalah imunisasi karena
kegiatan pokok yang lain saat itu tidak dilakukan. Kegiatan pokok
disesuaikan juga dengan sasaran yang datang.
4.2. Petugas yang Terlibat
Petugas yang terlibat antara lain: petugas puskesmas yang juga
bertanggung jawab terhadap kegiatan Posyandu, Perawat, Bidan, dan
Kader-kader Posyandu
4.3. Pencatatan yang Dilakukan

Pada Meja I (Pendaftaran), hal-hal yang dicatat antara lain: nama, umur,
tanggal lahir, nama orang tua, dan alamat. Pada Meja II (Penimbangan),
dilakukan pencatatan nama, nama orang tua, berat badan, dan tinggi badan
pada secarik kertas untuk diserahkan kepada petugas di meja III. Pada meja
III, dilakukan pencatatan pada KMS, buku kesehatan Ibu dan Anak, dan juga
pada buku imunisasi, KB, atau kehamilan untuk kasus-kasus tertentu.
Setelah Posyandu selesai dilakukan perekapan pada buku rekap, hal-hal
yang direkap antara lain: jumlah sasaran, jumlah kunjungan, jenis peserta
yang datang (bayi, balita, atau ibu hamil), perkembangan peserta (kenaikan
atau penurunan berat badan), masalah yang ditemui, dll
4.4. Jumlah Kunjungan
Nama Posyandu

Jumlah Sasaran

Jumlah Sasaran yang Datang

Posyandu Delima

77

46

Posyandu

143

118

Kemuning
Posyandu

Nusa 20

10

Indah
Dari data di atas dapat dikatakan bahwa, jumlah sasaran yang datang
kurang dari jumlah sasaran yang ada.
4.5. Penyakit/Kasus yang Ditemukan
Kasus yang sering ditemukan di tiga Posyandu tersebut adalah berat badan
di bawah standard, hal ini bisa disebabkan karena susah makan, malas
mengunyah dan menelan, dan pilih-pilih makanan.
4.6. Materi KIE

Materi KIE yang diberikan disesuaikan dengan masalah yang ada, misal
pada anak yang berat badannya dibawah standard dilakukan penyuluhan
tentang makanan bergizi yang seharusnya dikonsumsi. Pada anak yang
mengalami masalah gigi, dilakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi. Dan
juga pada kasus-kasus lainnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Kegiatan pokok Posyandu terdiri dari KB, KIA, Pelayanan Gizi,
Immunisasi, dan Pencegahan & Penanggulangan Diare
2. Terdapat 5 meja pada Posyandu, yang secara berurutan terdiri dari:
Pendaftaran, Penimbanagan, Pencatatan, Penyuluhan, dan Pelayanan

3. Petugas yang terlibat antara lain Petugas Puskesmas, Perawat, Bidan,


dan Kader-kader Posyandu.
4. Secara umum, jumlah kunjugan kunjungan kurang dari jumlahn sasaran
5. Kasus yang sering ditemui adalah berat badan bayi/balita yang di bawah
standard
6. Materi KIE disesuaikan dengan kasus yang ada.
5.2. Saran
1. Meningkatkan Pelayanan di Posyandu, agar jumlah sasaran yang datang
sesuai target
2. Mengadakan suatu kegiatan tambahan yang menarik di Posyandu, untuk
menarik minat sasaran datang ke Posyandu

LAMPIRAN 1
PROFIL PUSKESMAS SINGOSARI
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbedabeda kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh Puskesmas Singosari
adalah terdiri dari :
1.

Pelayanan Kesehatan Dasar yang meliputi :

1. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )


2. Keluarga Berencana ( KB )
3. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )
4. Kesehatan Lingkungan ( Hygine Sanitasi )
5. Promosi Kesehatan ( PROMKES )
6. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular ( P2M )
7. Pengobatan
2.

Pelayanan Kesehatan Pengembangan yang meliputi :


a. Kesehatan Gigi dan Mulut
b. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
c. Usaha Kesehatan Keluarga ( UKK )
d. Pertolongan Persalinan
e. Laboratorium
f.

Kesehatan Olah raga

g. Kesehatan Usia Lanjut


h. Unit Gawat Darurat ( UGD )
i.

Kesehatan Jiwa

Adapun Fungsi dari Puskesmas itu sendiri adalah :


1. Sebagai pusat pengembangan Kesehatan Masyarakat di Wilayah kerja
Puskesmas Singosari
2. Membina peran serta masyarakat di Wilayah kecamatan Singosari dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3. Membina Pelayanan Kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat.
Proses dalam melaksanakan fungsi tersebut dilaksanakan dengan cara :

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan


dalam rangka menolong dirinya sendiri
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaiman mengenali
dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerjasama dengan sector-sektor yang terkait dalam pelaksanaan
Program.
ORGANISASI DAN TENAGA KERJA
Susunan Organisasi Puskesmas Singosari terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan

: Kepala Puskesmas

2. Unsur Pembantu Pimpinan

: Bagian Tata Usaha

3. Unsur Pelaksana Program yang terdiri dari dua pelayanan yaitu :


a.

Pelayanan Kesehatan dasar yang meliputi Program : KIA,


KB, Gizi, KESLING, PKM, P2M, Pengobatan

b.

Pelayanan

Kesehatan

Pengembangan

yang

meliputi

Program : GILUT, UKS, Persalinan, Laborat, Kes. OR,


USILA, UGD, Kes. Jiwa.

KEADAAN PUSKESMAS SINGOSARI


A. UMUM
1.

Demografi
Data Penduduk riil Wilayah Puskesmas Singosari tahun 2009 adalah
88.811 jiwa dengan princian sebagai berikut :
No

Desa
Pagentan

Jumlah Penduduk
19.602

Jumlah Gakin
409

Candirenggo

15.267

505

Watugede

5.929

356

Banjararum

13.575

513

Tunjungtirto

8.402

245

Langlang

5.283

348

Purwoasri

5.199

322

Klampok

10.366

606

8.191
88.811

788
4.092

Gunungrejo
Jumlah
2.

Geografis
a. Puskesmas Singosari terletak di Kelurahan Pagentan dengan
ketinggian + 478 DPL mempunyai Wilayah Kerja yang dibatasi :
Sebelah Utara

: Wilayah Puskesmas Ardimulyo

Sebelah Selatan

: KotaMalang

Sebelah Timur

: Wilayah Puskesmas Pakis

Sebelah barat

: Wilayah Puskesmas Karangploso

b. Wilayah Kerja Puskesmas Singosari terdiri dari :

334 RT

63 RW

2 Kelurahan ( Pagentan dan Candirenggo )

7 Desa ( Watugede, Banjararum, Tunjungtirto, Langlang,


Purwoasri, Klampok dan Gunungrejo )

Jalur perhubungan sertiap desa ke Puskesmas dapat dilalui oleh


kendaraan roda 2 maupun roda 4

3.

4.

Sosio Ekonomi

Pendidikan Rata-rata Penduduk

: SLTA Sederajad

Penghasilan rata-rata Penduduk

: Wiraswasta/Pedagang

Sarana Kesehatan Pemerintah yang bersumber daya Masyarakat

Yankes Swasta

RS Swasta

: 1 buah ( RS Marsudi Waluyo )

RB Swasta

: 1 buah ( RB Muslimat NU )

BP Swasta: 4 buah(Philip Moris, Bentoel,PMI, Prima Husada )

Sarana Penunjang Kesehatan

Laboratorium

Toko Obat

: 1 ( kerjasama dengan laboratorium kawi )

: 7 buah

Sarana Transportasi yang dimiliki Puskesmas


Kendaraan Roda 4 ( Pusling )
Kendaraan Roda 2

5.

No

: 2 buah

: 4 buah

Sarana milik Masyarakat Desa

Desa

Jml.

Jml

Dukun

Sarana

Posy

kader

bayi

Trans

Bidan desa

Pagentan

Chusnul Chotimah

18

102

Roda 2&4

Candirenggo

Sutritiati

15

67

Roda 2&4

Watugede

Indah Maharani

21

Roda 2&4

Banjararum

Indah wahyuningsih

13

48

Roda 2&4

Tunjungtirto

Anis Sulistyorini, SST

10

49

Roda 2&4

Langlang

Titik Ismawanti, Amd.Keb

26

Roda 2&4

Purwoasri

Suhartiningdyah

39

Roda 2&4

Klampok

Khusmidah

31

Roda 2&4

Pustu Klampok

Laily A. Yaumi, Amd. Keb

Roda 2&4

10

Gunungrejo

Nani Yustina

29

Roda 2&4

11

Pustu

Reinis Dwi F., Amd.Kep

Roda 2&4

87

420

23

Gunungrejo
Jumlah

1. Jenis Pelayanan

KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak )

KB ( Keluarga Berencana

Kesehatan Lingkungan

Promkes

Instalasi Gizi

P2M

BP Umum

BP Anak

UGD

UKS

PHN

Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan Jiwa

Kesehatan Lansia

Laboratorium

Dokter Spesialis Kebidanan

Pap Smear

2. Sarana Upaya Keseshatan Rujukan

Rumah sakit Milik Pemda

: 2 buah

Rumah Sakit TNI

: 2 buah

Rumah sakit Jiwa Depkes

: 1 buah

Rumah Sakit swasta

: 2 buah

3. Ratio Penduduk dengan Tenaga Kesehatan

Dengan Dokter Umum

Dengan Dokter Gigi

: 81.494

Dengan Bidan

: 5.433

Dengan Perawat

: 81.494

: 13.562

4. Ratio sarana Kesehatan dengan Penduduk

Dengan Puskesmas Induk

Dengan Puskesmas Keliling

Dengan Polindes

: 10.083

Dengan Desa

: 9.055

: 81.494
: 70.474

5. Data Sarana Pendidikan

Taman kanak-kanak ( TK )

: 33 buah

SD / MI

: 35 buah

SMP / MTs

: 7 Buah

ANALISA DATA DESA

A. DATA DESA
1. Nama Desa / Kelurahan
2. Kecamatan

: Singosari

3. Kabupaten

: Malang

4. Propinsi

: Jawa-Timur

: Watugede

B. DATA UMUM
1. Jumlah Penduduk

: 6263

2. Jumlah KK

: 1458

KK

3. Jumlah RW

: 12

RW

4. Jumlah RT

: 30

RT

5. Luas Wilayah

: 306.084

Ha

6. Jarak ke Puskesmas

: 1.5

Jiwa

Km

C. BATAS DESA
1. Sebelah Utara : Desa Tamanharjo
2. Sebelah Timur

: Desa Baturetno / Dengkol

3. Sebelah Selatan: Desa Banjararum


4. Sebelah Barat

: Kelurahan Pagentan

D. JUMLAH BANGUNAN
1. Tembok Permanen

: 1313

2. Semi Permanen : -

buah

3. Kayu

buah

:-

4. Gedek/Non Permanen

: 70

buah

buah

E. DISTRIBUSI PENDUDUK ( menurut umur dan jenis kelamin )


1. Distribusi Pendududk laki-laki menurut umur

a. 0 11 bulan: 141

jiwa

b. 1 4

tahun

: 274

jiwa

c. 5 6

tahun

: 208

jiwa

d. 7 12 tahun

634

jiwa

e. 13 15 tahun

484

jiwa

f.

16 18 tahun

744

jiwa

g. 19 25 tahun

3375

jiwa

2. Distribusi Pendududk menurut umur


a.

0 11 bulan

: 96

jiwa

b.

14

tahun

: 314

jiwa

c.

56

tahun

: 112

jiwa

d.

7 12 tahun

: 284

jiwa

e.

13 15 tahun

: 218

jiwa

f.

16 18 tahun

: 211

jiwa

g.

19 25 tahun

: 690

jiwa

h.

26 35 tahun

: 895

jiwa

i.

36 45 tahun

: 1168

jiwa

j.

46 50 tahun

: 495

jiwa

k.

> 51 tahun : 941

jiwa

F. DISTRIBUSI PENDUDUK ( Menurut tingkat pendidikan )


a. Tidak pernah sekolah

: 809

b. Tidak tamat SD : 675

jiwa

c. Tamat SD

: 1215

jiwa

d. Tamat SMP

: 1578

jiwa

e. Tamat SMA

: 633

jiwa

f.

:3

D1

jiwa

jiwa

g. D 2

:3

jiwa

h. D 3

:5

jiwa

i.

: 103

S1

jiwa

G. DISTRIBUSI PENDUDUK ( Menurut Mata Pencaharian )


a. Petani

: 459

b. Buruh Tani

:-

c. Buruh/Swasta

: 1427

jiwa

d. PNS / ABRI

: 76

jiwa

e. Pedagang

: 147

jiwa

f.

: 196

jiwa

Pengrajin

jiwa
jiwa

g. Peternak

:6

jiwa

h. Montir

:6

jiwa

H. DISTRIBUSI PENDUDUK SASARAN / TARGET


a. Bumil

: 112

jiwa

b. Buteki

: 204

jiwa

c. Bulin

: 103

jiwa

d. Aks. Aktif

: 631

jiwa

e. Bayi

: 102

jiwa

f.

: 407

jiwa

g. WUS

: 1674

jiwa

h. PUS

: 1137

jiwa

Balita

I. DATA SUMBER DAYA


1. Sarana Pendidikan
1. TK/PAUD

: 2/2

2. SD / Sederajad

buah
:3

buah

3. SMP / Sederajad

:1

Buah

4. SMA / Sederajad

:1

Buah

5. Universitas

Buah

:-

2. Sarana Ibadah

Masjid

:1

Buah

Musholla

: 37

Buah

Gereja

:-

Buah

Pura

:-

Buah

Vihara

:-

Buah

3. Sarana Kesehatan
a.

Posyandu

: 11

Buah

b.

Polindes

:1

Buah

c.

Praktek Bidan Swasta

:1

d.

RS

Buah

e.

POD/Poskesdes

:-

:1

Buah

Buah

4. Tenaga Kesehatan
a.

Dokter

:-

Orang

b.

Bidan

:2

Orang

c.

Perawat

:2

Orang

d.

Kader Kesehatan

: 50

Orang

e.

Dukun Bayi Terlatih

:-

Orang

LAMPIRAN 2

FOTO KEGIATAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.

2010.

Konsep

Dasar

Pasyandu

(Online).

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-publichealth/2058324-konsep-dasar-posyandu diakses tanggal 9 Desember


2011.
Sudarti,

Kresno.

2011.

Pemanfaatan

Posyandu.

(Online).

http://sudartikrisno.blogspot.com/2010/05/definisi-posyandu.html diakses
tanggal 9 Desember 2011
Sembiring, Nasap. 2004. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat
Dalam

Usaha

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat.

http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf
Desember 2011.

(Online).

diakses

Anda mungkin juga menyukai