Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

LATAR BELAKANG

Kolapsnya paru atau alveolus disebut atelektasis, alveolus yang kolaps tidak
mengandung udara sehingga tidak dapat ikut serta di dalam pertukaran gas. Kondisi
ini mengakibatkan penurunan luas permukaan yang tersedia untuk proses difusi dan
kecepatan pernafasan berkurang. ( Elizabeth J.Corwin , 2009). Atelektasis
merupakan pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan
saluran udara ( bronkus maupun bronkiolus ) atau akibat pernafasan yang sangat
dangkal. ( Price A. Sylvia & Lorraine M. Wilson 2006). Atelektasis juga
merupakan suatu keadaan paru atau sebagian paru yang mengalami hambatan
berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru berkembang atau sama sekali
tidak terisi udara.
Beberapa penelitian deskriptif di beberapa Negara melaporkan angka
kejadian aspirasi benda asing di trakeobronkhial lebih banyak terjadi pada banak
laki-laki daripada anak perempuan, yaitu 51%-75% dengan perbandingan 1,5-3:1
dan rata-rata terjadi pada kelompok umur 0-5 tahun yaitu 60%-75%.
Penyebab atelectasis bervariasi, di antaranya adalah sumbatan mucus pada
bronkus, kompresi ekstrinsik dari hemopneumothoraks dan hipoventilasi alveolus.
Keadaan ini timbul karena penurunan volume tidal pernapasan yang sering
dicetuskan oleh nyeri insisi selama beberapa hari pertama setelah operasi. Terdapat
tiga faktor utama yang merupakan faktor pencetus pada perkembangan terjadinya
atelektasispada pasien pasca bedah, yaitu posisi terlentang untuk waktu yang lama,
ventilasi denagn gas tinggi dalam konsentrasi oksigen yang tinggi, dan pengurangan
surfaktan paru setelah operasi.
Pengobatan atelectasis didasarkan pada etiologic penyakit. Namun
demikian pencegahan adalah fakor terpenting. Kerangka kerja terapi yang
mendasar adalah mobilisasi dini dan perubahan posisi sering pada klien tirah baring
atau klien pascaoperasi. Napas dalam dengan teratur penting karena pada klien ini
umumnya terjadi penurunan kesadaran akibat pengaruh anestesi, penurunan
mobilitas, dan nyeri (Hanneman,1995). Broncodilator dan mukolitik, jika di
indikasikan dan fisiotrapi dada akan sangant membantu, ventilasi yang adekuat
dapat ditingkatkan dengan posisi, batuk efektif, nafas dalam, atau sepiromentri
insentif.

Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana klasifikasi atelectasis?
2. Bagaimana etiologi atelektasis?
3. Bagaimana patofisiologi atelektasis?
4. Bagaimana manifestasi klinis atelektasis?
5. Bagaimana penatalaksanaan atelektasis?
6. Bagaimana komplikasi atelektasis?
7. Bagaimana pemeriksaan penunjang atelektasis?

Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui klasifikasi atelectasis
2. Mengetahui etiologi atelektasis
3. Mengetahui patofisiologi atelektasis
4. Mengetahui manifestasi klinis atelektasis
5. Mengetahui penatalaksanaan atelektasis
6. Mengetahui komplikasi atelektasis
7. Mengetahui pemeriksaan penunjang atelektasis

Anda mungkin juga menyukai