PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Fungsi paru seseorang dikatakan normal jika hasil kerja proses ventilasi
dengan perfusi pada orang tersebut dalam keadaan ketika jantung dan paru
tanpa beban kerja yang berat menghasilkan tekanan parsial gas darah arteri
(PaO2 dan PaCO2) yang normal. Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas
antara organisme dengan lingkungan, yaitu pengambilan O2 dan eliminasi
CO2. Respirasi eksternal adalah proses pertukaran O2 dan CO2 antara darah
dan atmosfer, sedangkan respirasi internal adalah proses pertukaran gas antara
darah sirkulasi dan sel jaringan.1
Gangguan pada sistem pernapasan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas.
Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelainan paru bawaan atau congenital, infeksi pada
saluran pernapasan sering terjadi dibandingkan dengan infeksi pada system organ tubuh lain.
Meskipun atelektasis sebenarnya bukan merupakan penyakit, tetapi ada kaitannya dengan
penyakit parenkim paru.2
Istilah atelektasis berasal dari bahasa yunani, ateles dan ektasis, yang berarti
pengembangan tidak sempurna. Atelektasis merupakan suatu keadaan dimana sebagian atau
seluruh paru tidak dapat berkembang secara sempurna, hal ini mengakibatkan udara dalam
alveoli akan berkurang atau menghilang sama sekali pada bagian yang tidak berkembang
tersebut atau sering juga disebut kolaps paru (lung collaps).3
Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru-paru yang tidak sempurna dan
menerangkan arti bahwa alveolus pada bagian paru-paru yang terserang tidak mengandung
udara dan kolaps. Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat
penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus ) atau akibat pernafasan yang
sangat dangkal.3
Atelektasis berkenaan dengan kolaps dari bagian paru. Kolaps ini dapat meliputi subsegmen
paru atau seluruh paru. Atelektasis dapat terjadi pada wanita atau pria dan dapat terjadi pada
semua ras. Atelektasis lebih sering terjadi pada anak yang lebih muda daripada anak yang
lebih tua dan remaja. Stenosis dengan penyumbatan efektif dari suatu bronkus lobar
mengakibatkan atelektasis (kolaps) dari suatu lobus, dan radiograf akan menunjukkan suatu
bayangan yang homogen dengan tanda pengempisan lobus. Secara patologik, hampir
selalu ada pula kelainan-kelainan lain di samping tidak adanya udara dari pada lobus dan
posisi yang disebabkannya dari pada dinding-dinding alveolar dan bronkhiolar. 4
Penyebab atelektasis bervariasi, diantaranya adalah sumbatan mukus pada
bronkus, kompresi ekstrinsik dari hemopneumothoraks dan hipoventilasi
alveolus. Keadaan ini timbul karena penurunan volume tidal pernapasan yang
sering dicetuskan oleh nyeri insisi selama beberapa hari pertama setelah
operasi. Terdapat tiga faktor utama yang merupakan faktor pencetus pada
perkembangan terjadinya atelektasis pada pasien pasca bedah, yaitu posisi
terlentang untuk waktu yang lama, ventilasi dengan gas tinggi dalam
konsentrasi oksigen yang tinggi, dan pengurangan surfaktan paru setelah
operasi.3,4
A. Tujuan
Tujuan dari pembuatan referat ini adalah untuk mengetahu mengenai
atelektasis, baik tentang etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, gambaran
raidologi dan terapi, terutama akan banyak dibahas mengenai modalitas
pemeriksaan pada atelektasis.
BAB II
ISI
A. DEFINISI
Atelektasis adalah keadaan ketika sebagian atau seluruh paru mengempis atau
tidak mengandung udara. Tidak adanya udara didalam paru terjadi karena seluruh
pernafasan tersumbat sehingga udara dari bronkus tidak dapat masuk kedalam alveolus,
sedangkan udara yang sebelumnya berada di alveolus diserap habis oleh dinding alveolus
yang banyak mengandung kapiler darah. 1
(a)
(b)
Gambar 1. (a) Paru-paru normal, perfusi vaskular dan inflasi alveolar yang
tidak mengalami cedera. (b) Epitel yang cedera oleh karena pembuluh darah
yang mengalami kompresi dan rusaknya endotel yang disebabkan oleh
gangguan mikrovaskular. Epitel dan endotel yang mengalami cedera
merupakan keadaan awal yang menginisiasi terjadinya cedera paru. Cedera
awal yang terjadi adalah kolaps alveoli, kemudian akan terjadi reaksi inflamasi
dan hilangnya integritas epitel.5
B. ETIOLOGI
Ateleksasis dapat disebabkan oleh berbagai macam kelainan disekitar paru, yaitu: 3,6,7,8.
1. Penyumbatan/obstruksi pada bronkus
Penyumbatan dapat terjadi secara intrinsik (tumor pada bronkus, benda asing,cairan
sekresi yang massif) ataupun penyumbatan pada bronkus akibat penekanan dari luar
bronkus (tumor di sekitar bronkus, ataupun pembesaran kelenjar limfe).
khususnya respiratory distress syndrome pada bayi baru lahir (HMD), dan emboli
paru, namun dapat pula terjadi akibat pneumoitis akibat radiasi.
6. Sikatriks atelektasis
Merupakan akibat utama dari fibrosis dan pembentukan jaringan parut (infiltrasi)
didalam ruang intraalveolar dan intersisialis (pneumonitis intersisialis), umumnya
berhubungan dengan tuberkulosis paru.
C. PATOFISIOLOGI
1. Atelektasis Resorpsi
Terjadi akibat adanya udara di dalam alveolus. Apabila aliran masuk udara
ke dalam alveolus dihambat, udara yang sedang berada di dalam alveolus
akhirnya berdifusi keluar dan alveolus akan kolaps.1
atelektasis
resorpsi
karena
berbaring
menyebabkan
karena
mukus
dapat
berfungsi
sebagai
media
perkembangbiakan mikroorganisme.1,11
Atelektasis resorpsi juga dapat disebabkan oleh segala sesuatu yang
menurunkan pembentukan atau konsentrasi surfaktan. Tanpa surfaktan
tegangan permukaan alveolus sangat tinggi, meningkatkan kemungkinan
kolapsnya alveolus. Bayi premature dikaitan dengan penurunan produksi
surfaktan dan tingginya insiden atelektasis resorpsi. Kerusakan sel
alveolus tipe II yang menghasilkan surfaktan juga dapat menyebabkan
atelektasis resorpsi. Sel sel ini dihancurkan oleh dinding alveolus yang
rusak, hal ini terjadi selama proses beberapa jenis penyakit pernapasan.
Demikian juga dengan terapi tinggi oksigen dalam periode lebih dari 24
jam. Akibat tidak adanya sel sel ini produksi surfaktan mengalami
penurunan.1
2. Atelektasis Kompresi
Terjadi bila rongga pleura sebagian atau seluruhnya terisi dengan
eksudat,darah,
tumor,atau
udara.
Kondisi
ini
ditemukan
pada
pneumotoraks, efusi pleura, atau tumor dalam toraks. Keadaan ini terjadi
ketika sumber dari luar alveolus menimpakan gaya yang cukup besar pada
alveolus sehingga alveolus menjadi kolaps.9
4. Mikroatelektasis
Mikroatelektasis (atelektasis adhesive) adalah berkurangnya ekspansi
paru-paru yang disebabkan oleh rangkaian peristiwa kompleks yang paling
penting yaitu hilangnya surfaktan. Surfaktan memilki phospholipid
dipalmitoyl phosphatidylcholine yang mencegah kolaps paru dengan
mengurangi tegangan permukaan alveolus. Berkurangnya produksi atau
inaktivasi surfaktan, keadaan ini biasanya ditemukan pada NRDS
(Neonatal Respiratory Distress Syndrome), ARDS (Adult Respiratory
Distress Syndrome), dan proses fibrosis kronik.5,12
yang massif.5,12
Manifestasi Klinis
Gejala yang paling umum didapatkan pada atelektasis adalah sesak napas,
pengembangan dada yang tidak normal selama inspirasi, dan batuk. Gejala
gejala lainnya adalah demam, takikardi, adanya ronki, berkurangnya bunyi
pernapasan, pernapasan bronkial,dan sianosis. Jika kolaps paru terjadi
secara tiba-tiba, maka gejala yang paling penting didapatkan pada
atelektasis adalah sianosis. Jika obstruksi melibatkan bronkus utama,
mengi dapat didengar, dapat terjadi sianosis dan asfiksia, dapat terjadi
penurunan mendadak pada tekanan darah yang mengakibatkan syok. Jika
terdapat sekret yang meningkat pada alveolus dan disertai infeksi, maka
gejala atelektasis yang didapatkan berupa demam dan denyut nadi yang
meningkat (takikardi). Pada pemeriksaan klinis didapatkan tanda
atelektasis pada inspeksi didapatkan berkurangnya gerakan pada sisi yang
sakit, tkabunyi nafas yang berkurang, pada palpasi ditemukan vokal
fremitus berkurang, trakea bergeser ke arah sisi yang sakit, pada perkusi
didapatkan pekak dan uskustasi didapatkan penurunan suara pernapasan
E.
Nyeri dada
Sianosis
Hipotensi
Takikardi
Demam
Syok
8
2.
Pemeriksaan Fisik:1,5
3.
Peningktan dentitas
Gambar 9. Atelektasis pada lobus kiri bawah. Panah biru menunjukkan tepi
daerah segitiga menunjukkan kepadatan yang meningkat pada sulkus
cardiophrenikus kiri. Panah merah pada CT Scan aksial menunjukkan
atelektasis pada lobus kiri bawah dibatasi oleh celah besar pengungsi. 11
11
Gambar 11. Atelektasis pada lobus paru bagian kanan atas. Tampak elevasi
dari fissura horizontal dan deviasi trakea ke arah kanan. 12
Gambar 12. Atelektasis pada lobus paru bagian medial dextra. Pada foto
dada lateral tampak gambaran opak berbentuk segitiga pada bagian hilus.12
Gambar 13. Atelektasis pada lobus paru bagian bawah dextra. Tampak siluet
pada bagian hemidiafragma dextra dengan densitas triangular
posteromedial.12
F. Diagnosis Banding
1. Efusi Pleura
Pada foto thorax yang mengalami efusi pleura dan atelektasis mempunyai
beberapa perbedaan dan persamaan, yaitu pada gambaran radiologis efusi
12
pleura masif dapat terjadi shift kearah yang berlawanan dari yang sakit
sedangkan pada atelektasis tertarik ke bagian yang sakit.9,14,15
jantung
Cor Sulit dinilai
Tulang-tulang intake
Usul : Foto thorax Lateral Sinistra
CT Thorax
13
batas normal
diagfragma baik
Tulang-tulang intak
DD : Pneumonia / Atelektasis
Usul : CT Thorax
Tampak Bercak berawan pada lapangan paru dextra atas yang disertai
cavitas, bintik-bintik kalsifikasi, garis fibrosis yang menyebabkan
14
H.
influenzae,
dan
Branhamella
catarrhalis.
Terapi
antimikroba dengan tetrasiklin, ampisilin, amoksisilin atau trimetoprimsulfametoxazol (Bactrim) mungkin diresepkan.12,14,17
3. Oksigenasi
15
alveolus
dan
mempermudah
menempelnya
kuman
dan
BAB III
16
KESIMPULAN
1.
Atelektasis adalah keadaan ketika sebagian atau seluruh paru mengempis atau
tidak mengandung udara. Tidak adanya udara didalam paru terjadi karena seluruh
pernafasan tersumbat sehingga udara dari bronkus tidak dapat masuk kedalam alveolus,
sedangkan udara yang sebelumnya berada di alveolus diserap habis oleh dinding alveolus
2.
17
18