A. PENDAHULUAN
Keganasan di rongga toraks mencakup kanker paru, tumor mediastinum,
metastasis tumor paru dan keganasan di pleura. Kasus keganasan di rongga
toraks terbanyak adalah kanker paru. Di dunia, kanker paru merupakan
penyebab kematian paling utama diantara kematian akibat penyakit
keganasan lainnya. Laki-laki adalah kelompok kasus terbanyak meskipun
angka kejadian pada perempuan cenderung meningkat, hal ini berkaitan
dengan gaya hidup (merokok).1
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,
mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) maupun
metastasis tumor di paru. Tumor pancoast adalah suatu tumor ganas pada
sulcus superior paru berupa massa yang tumbuh di daerah apeks paru. Tumor
pancoast lebih jarang terjadi daripada tumor ganas paru lainnya. tumor
pancoast berkisar 3-5% dari semua kasus tumor ganas paru. Permasalahan
utama tumor pancoast adalah keterlambatan dalam menegakan diagnosis,
karena dalam stadium awal tidak dapat terlihat kelainan pada foto toraks serta
mempunyai kemiripan gejala dengan penyakit otot dan saraf lainnya. 2,3,4
Tumor pancoast pertama kali dikenal pada tahun 1924 ketika Henry
Pancoast seorang ahli radiologi menyatakan pentingnya pengamatan radiologi
tumor yang berada di apeks rongga dada. Delapan tahun kemudian (1932) ia
melaporkan bahwa tumor tersebut berasal dari bagian apeks dan disebutnya
superior pulmonary sulcus tumor dengan gejala khas berupa nyeri, sindrom
Horner, dekstruksi iga dan atrofi otot-otot tangan. Gejala-gejala tersebut lebih
dikenal sebagai sindrom pancoast atau sindrom sulkus pulmoner superior.5,6
cabang-cabang
truncus
sympathicus
dan
serabut-serabut
Gambar
2.
Organ
visera
dada(4)
Sistem pernafasan dapat dibagi ke dalam sistem pernafasan bagian
dada. Tekanan pada ruangan antara paru-paru dan dinding dada berada
di bawah tekanan atmosfer.
Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah
dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan
oksigen bagi jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernafasan dapat dibagi menjadi
empat mekanisme dasar, yaitu:
1. Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara
alveoli dan atmosfer
2. Difusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah
3. Transport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan
tubuh ke dan dari sel
4. Pengaturan ventilasi.9
Inspirasi merupakan proses aktif kontraksi otot-otot. Inspirasi
menaikkan volume intratoraks. Selama bernafas tenang, tekanan
intrapleura kira-kira 2,5 mmHg relatif lebih tinggi terhadap atmosfer.
Pada permulaan, inspirasi menurun sampai -6mmHg dan paru-paru
ditarik ke posisi yang lebih mengembang dan tertanam dalam jalan
udara sehingga menjadi sedikit negatif dan udara mengalir ke dalam
paru-paru. Pada akhir inspirasi, recoil menarik dada kembali ke posisi
ekspirasi dimana tekanan recoil paru-paru dan dinding dada seimbang.
Tekanan dalam jalan pernafasan seimbang menjadi sedikit positif
sehingga udara mengalir ke luar dari paru-paru.
Selama pernafasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif
akibat elastisitas dinding dada dan paru-paru. Pada waktu otot
interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan lengkung
diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan volume
toraks berkurang. Pengurangan volume toraks ini meningkatkan
tekanan intrapleura maupun tekanan intrapulmonal. Selisih tekanan
antara saluran udara dan atmosfir menjadi terbalik, sehingga udara
mengalir keluar dari paru-paru sampai udara dan tekanan atmosfir
menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi.10
Proses setelah ventilasi adalah difusi yaitu, perpindahan oksigen dari
alveol ke dalam pembuluh darah dan berlaku sebaliknya untuk
karbondioksida. Difusi dapat terjadi dari daerah yang bertekanan tinggi
paru
merupakan
penyebab
kematian
terbanyak pada
laki-laki
perempuan
Amerika Utara. Di
tahun
di
2011,
terdapat
maupun
221,130
kanker
paru
dengan
angka
kematian 156,940.
Kanker
paru
yang
menyebabkan
kematian
disertai
dengan kanker
prostat,
kanker
payudara, kanker colon, dan kanker pancreas. Dari jumlah kasus baru
kanker paru tersebut, 5% adalah tumor pancoast.
inisiator
mengubah
gen
supresor
tumor
dengan
cara
sel paru berubah menjadi sel tumor dengan sifat pertumbuhan yang
otonom.1
Gen supresor tumor
Predisposisi
Inisiator
Delesi/insersi
Promotor
Tumor
Progresor
Ekspansi/metastasis
Gambar 4. Kaskade Onkogenesis
G. DIAGNOSIS
1. Gambaran Klinis
Secara klinis, tumor pancoast ditandai oleh nyeri sekitar bahu yang
menjalar ke lengan, sindrom Horner dan atrofi otot-otot tangan. Gejala
sindrom Horner terdiri dari; ptosis ipsilateral, enoftalmus, miosis, dan
tidak berkeringat pada sisi yang sakit.5
umum yang
nyeri
yang
ditimbulkan oleh
karena
langsung di
sebelah
bawah
trunkus
bawah
pleksus
brachialis,
sehingga
nyeri
berasal
dari
distribusi
C8-T1
(ulnar
lengan
Selain
yang
itu,
di
bahu
timbul
10
Gambar 7.
Perselubungan
padat
terutama
puncak
paru
gambaran
destruksi tulang
iga
korpus
atau
di
dengan
vertebra
sekitarnya
merupakan
tumor
(sulkus
superior).(13)
Gambar
8.
padat
pada
Perselubungan
berukuran 10cm
apeks
paru
kanan,
11
penekanan
terhadap
bronkus,
tumor
intra
bronkial,
atelektasis, efusi pleura yang tidak masif dan telah terjadi invasi ke
mediastinum dan dinding dada meski tanpa gejala. Lebih jauh lagi
dengan CT-scan, keterlibatan KGB yang sangat berperan untuk
menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran KGB (N1 s/d
N3) dapat dideteksi.
Bila dicurigai telah terjadi metastasis jauh, dilakukan pemeriksaan
radiologik lain misalnya Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di
tulang kepala / jaringan otak, bone scan dan/atau bone survey dapat
mendeteksi metastasis diseluruh jaringan tulang tubuh. USG abdomen
12
Gambar
10. Lung
Cancer
Gambar
11.
Lung
Cancer
13
d.
Ultrasonografi(USG)
Beberapa menganjurkan bahwa semua pasien dengan pancoast
14
radionuklir ini
harus
ditunjang dengan
15
16
Staging
Staging yang dibuat oleh The International System for Staging Lung
Cancer, serta diterima oleh The American Joint Committee on Cancer
(AJCC) dan The Union Internationale Contrele Cancer (UICC) adalah
sebagai berikut;
1. TX : Sitologi positif, tumor tak tampak.
Tis : Carcinoma in situ (pre invasive carcinoma).
T1 : tumor, diameter < 3.
T2 : tumor, diameter > 3 cm, pembesaran kelenjar hilus,
penyebaran ke pleura viseralis, atelektasis pada distal hilus.
T3 : tumor ukuran apapun, meluas ke pleura, dinding dada,
diafragma, perikardium, atelektasis total.
17
Stadium
pancoast
tumor
diketahui
dengan
18
penyakit
menular
yang
disebabkan
oleh
basil
19
Gambar 18.
Konsolidasi
bercak pada
lobus atas
paru kanan(3)
2.
Pneumonia
Merupakan
peradangan
parenkim
paru
dimana asinus
terisi
dengan cairan
dan dan sel radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi sel radang
ke dalam dinding alveoli dan rongga interstisium.(12)
Gambar 19.
Perselubungan
I.
PENATALAKSANAAN
Terapi Paliatif
20
dengan
menggunakan
analgesik.
Berdasarkan
WHO
21
J. PROGNOSIS
Studi klinis menunjukkan bahwa bahkan radiasi pra operasi dapat
mengurangi kemungkinan bahwa tumor akan tumbuh kembali, mencegah
sel-sel tumor tumbuh di tempat lain, dan meningkatkan kesempatan hidup
dibandingkan dengan iradiasi atau pembedahan saja. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan prognosis yang buruk termasuk sindrom Horner,
tumor yang menginvasi kelenjar getah bening mediastinum dan kelenjar
getah bening supraklavikula, invasi tumor ke daerah-daerah tulang
belakang dan reseksi tumor yang tidak lengkap. Sampai saat ini, pasien
dengan salah satu faktor dapat bertahan hidup selama 5 tahun.
Prognosis pancoasts tumor dilaporkan tidak terlalu buruk bila tidak
ada metastasis pada kelenjar getah bening. Prognosis penderita N3 secara
statistik lebih buruk daripada penderita N 0-2. Faktor yang berhubungan
dengan prognosis yang buruk diantaranya perluasan tumor ke basal leher,
keterlibatan kelenjar getah bening mediastinum, tulang belakang atau
pembuluh darah besar, sindrom horner dan lamanya gejala nyeri yang
telah dirasakan oleh penderita.5,11
K. Kajian Islam
Agama Islam (syariah) mempunyai tujuan (maqasid asy-syariah)
untuk mewujudkan kemaslahatan hidup manusia. Perwujudan tujuan
22
23
Kesimpulan
Tumor Pancoast atau tumor sulcus superior adalah tumor yang berada di apeks
paru yang dapat menginvasi jaringan dan struktur sekitarnya yatu pleura
parietal, tulang iga satu-tiga, korpus vertebrae, plexus brachial, saraf simpatis
dan ganglion stellate, arteri dan vena subclavia, menghasilkan gambaran klinis
di dalam literatur kedokteran yang disebut sebagai sindrom pancoast.
Secara klinis, tumor pancoast ditandai oleh nyeri sekitar bahu yang menjalar
ke lengan, sindrom Horner dan atrofi otot-otot tangan. Gejala sindrom Horner
24
terdiri dari; ptosis ipsilateral, enoftalmus, miosis, dan tidak berkeringat pada
sisi yang sakit.
Karena lokasi tumor ini di perifer, maka prosedur yang paling sensitif untuk
diagnosis tumor sulkus superior yaitu biopsi jarum transtorakal perkutan, yang
dapat dilakukan dengan menggunakan fluoroskopi, ultrasonografi atau CT
untuk menentukan lokasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo, Aru W.2010.Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam. Jilid III.Edisi V.
Interna Publishing: Jakarta
2. Danusantoso, Dr. Halim, Sp.P, FCCP.2012.Buku Saku Ilmu Penyakit
Paru.Hipokrates: Jakarta
3. Dr Bruno Di Muzio, A. Prof Frank Gaillard. Pancoast Tumor. Updated :
2015. Available from http://radiopaedia.org/articles/pancoast-tumour
4. Anonymous. Pancoast Tumor. Updated: 2014. Available from
http://www.physio-pedia.com/Pancoast_Tumor
25
dan
Academical
Medical
Centre,
Amsterdam.
Available
from
http://www.radiologyassistant.nl/en/p42459cff38f02/lung-cancer-newtnm.html
26
27