Anda di halaman 1dari 103

Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:

1. menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya, serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan beserta
cara mengatasinya;
2. terampil menyajikan hasil diskusi kelompok mengenai pembuatan isomer serta penamaan senyawa hidrokarbon.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mengagumi dan mensyukuri keberadaan senyawa hidrokarbon yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia kemudian
memanfaatkan sebaik-baiknya;
2. mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, bersikap jujur, teliti, serta aktif saat bekerja sama dalam kelompok praktikum.

Materi
Definisi Senyawa Hidrokarbon
Alkana, Alkena, dan Alkuna
Reaksi-Reaksi pada Senyawa Hidrokarbon
Kegunaan Senyawa Hidrokarbon

Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik


Senyawa organik dan anorganik. Melakukan diskusi untuk membuat isomer suatu
Penggolongan senyawa hidrokarbon. senyawa dan memberikan namanya.
Isomer, tata nama, sifat-sifat, dan pembuatan Melakukan praktikum untuk menyelidiki kebe-
alkana, alkena, dan alkuna. radaan unsur C dan H dalam senyawa organik.
Reaksi substitusi, eliminasi, adisi, dan oksidasi
senyawa hidrokarbon.
Kegunaan senyawa hidrokarbon di berbagai bidang.

Pengetahuan yang Dikuasai Keterampilan yang Dikuasai


Membedakan struktur berbagai senyawa hidrokarbon. Menuliskan berbagai isomer senyawa hidro-
Menyebutkan sifat-sifat dan kekhasan senyawa karbon untuk senyawa hidrokarbon.
hidrokarbon berdasarkan penggolongannya. Menyebutkan nama senyawa yang tepat sesuai
Menyebutkan dampak pembakaran senyawa IUPAC.
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon.
serta cara mengatasinya.

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki


Menuliskan berbagai struktur dan menyebutkan sifat senyawa hidrokarbon berdasar-
kan golongannya serta menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon.
Mengagumi dan mensyukuri berbagai kegunaan senyawa hidrokarbon.
Mempunyai rasa ingin tahu serta sikap proaktif yang tinggi.

2 Senyawa Hidrokarbon
A. Pilihan Ganda 8. Jawaban: c
1. Jawaban: d Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa yang
Senyawa organik mengandung unsur karbon (C). rantai karbonnya berikatan tunggal. Bentuk rantai
Sementara itu ,unsur S, N, P, dan K terdapat dalam ikatan untuk senyawa C2H2, C2H4, C3H8, C4H6,
senyawa anorganik. dan C4H8 sebagai berikut.
C2H2 : H C C H (ikatan tidak jenuh)
2. Jawaban: e
Pada senyawa karbon organik reaksinya ber- C2H4 : H H
langsung antarmolekul dan berjalan lambat. GC=CH (ikatan tidak jenuh)
H H
3. Jawaban: b
C3H8 : H H H
Adanya H dalam makanan dapat dilakukan melalui | | |
berbagai uji hidrokarbon. Unsur tersebut dapat HCCCH (ikatan jenuh)
diidentifikasi dengan terjadinya perubahan warna | | |
pada kertas kobalt(II), yaitu dari biru menjadi merah H H H
muda. C4H6 : H H
4. Jawaban: d | |
Unsur karbon dalam senyawa hidrokarbon dapat H C C C C H(ikatan tidak jenuh)
| |
diketahui dengan cara memanaskan senyawa H H
hidrokarbon. Gas yang dihasilkan dari proses ini
dialirkan ke dalam air kapur. Jika air kapur berubah C4H8 : H H H
| | |
menjadi keruh, berarti gas yang dihasilkan dari H C C = C C H(ikatan tidak jenuh)
pemanasan senyawa hidrokarbon mengandung | | |
CO2. Larutan keruh ini merupakan H2CO3 yang H H H
berwujud padat. Namun, jika pemanasan diterus-
Jadi, rumus molekul senyawa yang merupakan
kan, larutan akan kembali bening karena endapan
hidrokarbon jenuh adalah C3H8.
H2CO3 kembali larut.
9. Jawaban: b
5. Jawaban: d
Senyawa hidrokarbon alisiklik adalah senyawa
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi.
yang terdiri atas atom C dan H yang rantai C-nya
Keempat elektron valensi ini digunakan untuk
tertutup dan bersifat alifatik.
membentuk ikatan antaratom karbon atau dengan
atom-atom lain. Ikatan antaratom karbon dapat 10. Jawaban: d
berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap Rantai karbon terpanjang dinyatakan oleh rantai
tiga, serta membentuk rantai lurus atau melingkar. lurusnya. Rantai karbon lurus pada a dan e
Dengan demikian, jumlah senyawa karbon berjumlah 5 atom C, pada b berjumlah 6 atom C,
menjadi sangat banyak. pada c berjumlah 4 atom C, dan pada d berjumlah
7 atom C. Jadi, senyawa hidrokarbon yang mem-
6. Jawaban: e
punyai rantai karbon terpanjang yaitu:
Pada gambar:
|
C
l
C
Atom C Atom C l l l l
C C C C
Atom H l l l l
C
Dua atom C berikatan rangkap merupakan l
senyawa alifatik tidak jenuh. C
|
7. Jawaban: c
Senyawa aromatik adalah senyawa karbosiklik 11. Jawaban: d
yang rantai lingkarnya terdiri atas enam atom Atom karbon memiliki empat elektron valensi yang
karbon yang berikatan dengan ikatan benzena merupakan kekhasan atom karbon. Setiap atom
yaitu mempunyai ikatan rangkap dan ikatan karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
tunggal yang letaknya berselang-seling. melalui penggunaan bersama empat pasang
elektron dengan atom lain. Apabila sepasang

Kimia Kelas XI 3
elektron ikatan digambarkan dengan satu garis, meliputi nomor 3 dan 9. Atom C tersier adalah
berarti atom karbon dapat berikatan dengan atom atom karbon yang terikat pada tiga atom karbon
lain menggunakan empat garis. Apabila kurang yang lain. Atom C tersier meliputi nomor 4 dan 5.
atau lebih dari empat garis, terjadi kesalahan. Atom C nomor 2 adalah atom C kuarterner. Atom
a. H H C nomor 1 dan 10 adalah atom C primer.
| |
15. Jawaban: a
H 1C 2C 3C 4 C H
Atom C tersier dalam strukturnya mengikat tiga
| | |
atom C lain.
H H H
atom C nomor 2 memiliki 5 garis (salah) CH3
l
b. H H CH3 tCH tCH CH3
| | l
1 2 3 CH3
HC CCCH
4

| | |
B. Uraian
H H 5C H H
| 1. Atom karbon berbeda dengan atom-atom dari unsur
H lain karena atom karbon mempunyai kemampuan
atom C nomor 2 memiliki 5 garis (salah) untuk berikatan dengan sesama atom karbon dan
atom unsur lain membentuk suatu rantai karbon
c. H dengan jumlah tidak terbatas.
|
1 2 3
HCCCH 2. Ikatan dalam rantai karbon stabil karena:
| | a. semua elektron terluar atom karbon telah
H H berikatan kovalen dengan atom lain;
atom C nomor 1 memiliki 5 garis (salah) b. hanya mempunyai dua lapis kulit sehingga
elektron terluar cukup dekat dengan inti
d. H H sehingga gaya tarik antara inti dengan
| | elektron cukup kuat sehingga rantai tidak
C C 3C 4C H
1 2
mudah putus.
| | |
H H 5C H H 3. Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam
| senyawa hidrokarbon secara sederhana dapat
H diketahui dengan cara pembakaran senyawa
semua atom C nomor 1 dan 2 memiliki 4 garis hidrokarbon tersebut. Senyawa hidrokarbon
(benar) seperti gula, kertas, kayu, lilin, atau minyak tanah
jika dibakar di atas nyala api akan meninggalkan
e. H H H H substansi yang berwarna hitam yang khas (car-
| | | | bon black). Substansi yang berwarna hitam
H 1C 2 C 3C 4C H tersebut adalah unsur karbon hasil pembakaran.
| | | | Untuk mengetahui adanya hidrogen, misalnya
H H H H pada saat pemanasan gula dalam tabung reaksi,
atom C nomor 2 dan 3 masing-masing memiliki terbentuk titik-titik cair pada dinding tabung. Cairan
6 garis (salah) tersebut dapat dibuktikan berupa air dengan cara
12. Jawaban: b dilakukan uji dengan kertas kobalt(II) klorida yang
Atom C primer adalah atom karbon yang terikat ditandai dengan perubahan warna dari biru
pada satu atom karbon yang lain. Jadi, yang termasuk menjadi merah.
atom C primer adalah atom C bernomor 1, 3, 5, 8, 4. Atom C sekunder merupakan atom C yang
dan 9. Atom C nomor 7 merupakan atom C sekunder. mengikat 2 atom C lain. Ikatan yang terjadi antara
Atom C nomor 2, 4, dan 6 merupakan atom C tersier. atom C tersebut dengan 2 atom lain dapat berupa
13. Jawaban: d ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, ataupun ikatan
Atom C yang bertanda * merupakan atom karbon rangkap tiga. Jadi, pada struktur senyawa tersebut,
kuarterner. Atom karbon kuarterner adalah atom atom C sekunder terdapat pada atom C nomor 3,
karbon yang terikat pada empat atom karbon lain. 5, 6, 7, dan 9.
14. Jawaban: b 5. Ikatan jenuh adalah ikatan tunggal pada rantai
Atom C sekunder adalah atom karbon yang terikat ikatan atom karbon. Ikatan jenuh terjadi pada
pada dua atom karbon yang lain. Atom C sekunder alkana.

4 Senyawa Hidrokarbon
Contoh: Ikatan tidak jenuh adalah ikatan rangkap pada
l l l l l l rantai ikatan atom karbon. Ikatan tidak jenuh terjadi
CCC CCC pada alkena dan alkuna.
l l l l l l Contoh:
C l l l l
l CC=C CCC
l l

A. Pilihan Ganda CH3


1. Jawaban: d l
Semakin banyak atom C (semakin panjang d. CH3 CH2 C CH2 CH2 CH CH3
rantainya), semakin tinggi titik didihnya. Di antara l l
pilihan jawaban tersebut, butana dan 2-metil CH3 CH3
butana sama-sama memiliki rantai induk ter- 2,5,5-trimetil heptana (bukan 3,3,6-trimetil
panjang yaitu sebanyak 4. Akan tetapi, 2-metil heptana)
butana juga memiliki cabang. Dengan demikian, e. CH3 CH2 CH2 CH CH CH2 CH3
2-metil butana mempunyai titik didih paling tinggi. l l
CH3 CH2 CH3
2. Jawaban: c
4-etil-3-metil heptana (bukan 4-etil-5-metil
Alkil mempunyai rumus = CnH2n + 1, untuk C = 5,
heptana)
maka atom H = (2 5) + 1 = 11.
Jadi, rumus molekul radikal alkil = C5H11. 6. Jawaban: d
Atom C tersier adalah atom C yang mengikat
3. Jawaban: a 3 atom C lainnya. Jadi, pada molekul tersebut
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa atom C tersier adalah atom C nomor 5, sedangkan
hidrokarbon yang memiliki rantai karbon berikatan atom C primer adalah atom C nomor 1 dan 8, atom
rangkap. Rantai seperti ini dimiliki oleh alkena C sekunder adalah atom C nomor 2, 4, 6, 7, dan
dengan rumus umum CnH2n dan alkuna dengan atom C kuarterner adalah atom C nomor 3.
rumus umum CnH2n 2. Contoh senyawa hidro-
karbon tidak jenuh yaitu C2H4 dan C5H10 (alkena), 7. Jawaban: e
serta C3H4 (alkuna). Sementara itu, C3H8 dan Sikloalkana = CnH2n
C4H10 merupakan alkana. Alkana merupakan CH2
senyawa hidrokarbon jenuh. H2C CH2 C5H10 (siklopentana)
4. Jawaban: a | |
b = 3-etil-2,2,3-trimetil pentana H2C CH2
c = 3,3,4-trimetil heksana 8. Jawaban: b
d = 3-etil-2,4-dimetil pentana H3C CH CH2 CH2 CH2 CH3 (C7H16)
e = 3-etil-2,3-dimetil pentana |
5. Jawaban: a CH3
a. CH3 CH2 CH CH CH2 CH3 2-metil heksana merupakan isomer dari heptana.
l l n-heksana: C6H14
CH3 CH2 CH2 CH3 2-metil pentana:
3,4-dietil heksana (sesuai aturan) CH3 CH CH2 CH2 CH3 (C6H14)
b. CH2 CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3 |
l l CH3
CH3 CH3 2,2-dimetil butana:
4-metil oktana (bukan 1,4-dimetil heptana) CH3
c. CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3 |
l l CH3 C CH2 CH3 (C6H14)
CH3 CH3 |
4-metil heptana (bukan 1,3-dimetil heksana) CH3
2,3-dimetil butana:

Kimia Kelas XI 5
CH3 Pilihan e
| 4-metil-2-pentuna:
CH3 C C CH CH3

CH3 CH CH CH3 (C6H14) (C6H10)


| |
CH3 CH3
3-metil pentana: 4-metil-2-pentena: beda
CH3 CH2 CH CH2 CH3 (C6H14) CH3 CH = CH CH CH3 (C6H12)
| |
CH3 CH3

9. Jawaban: b 12. Jawaban: a


Alkena termasuk hidrokarbon tidak jenuh dengan Jumlah atom C = 18
rumus umum CnH2n. Rumus struktur C3H6 adalah Jumlah atom H = 36
CH3 CH = CH2. Jadi, C18H36 = CnH2n.
10. Jawaban: c 13. Jawaban: d
3 4 5 6
CH3 C = CH CH2 CH3 Sifat-sifat kimia alkena yaitu pembakaran alkena
| menghasilkan gas CO2 dan H2O, dapat dioksidasi
2 CH oleh KMnO 4 menghasilkan glikol, mampu
2
| membentuk molekul dengan rantai yang sangat
1CH panjang, dan daya reaktivitas alkena lebih besar
3
3-metil-3-heksena daripada alkana. Sementara itu, titik leleh alkena
berbanding lurus dengan massa rumus alkena
11. Jawaban: b merupakan sifat fisika alkena.
n-heksana (C6H14):
14. Jawaban: a
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak
2,2-dimetil butana (C6H14):
CH3 jenuh dengan gugus fungsional GC = CH
|
15. Jawaban: d
CH3 C CH2 CH3
Isomer geometri atau cis-trans hanya dimiliki oleh
|
alkena yang kedua atom C berikatan rangkapnya
CH3
masing-masing mengikat 2 gugus yang berbeda,
Keduanya memiliki rumus kimia yang sama
seperti pada struktur a, b, c, dan e.
(C6H14) tetapi rumus strukturnya berbeda.
Sementara itu, pilihan a, c, d, dan e bukan 16. Jawaban: c
pasangan isomer karena rumus kimia antara Senyawa hidrokarbon yang sedikit larut dalam air
kedua senyawa pada pasangan tersebut berbeda. adalah alkena dan alkuna. Senyawa 3-metil-1-
Pilihan a pentena merupakan alkena. Jadi, senyawa
tersebut sedikit larut dalam air. Sementara itu, n-


n-butana: CH3 CH2 CH2 CH3 (C4H10)


beda
1-butena: CH2 = CH CH2 CH3 (C4H8) oktana, 3-metil-pentana, 2,2-dimetil-pentana, dan
Pilihan c 4-etil-2-metil-oktana merupakan alkana. Alkana
2-metil propana: CH3 CH CH3 (C4H10) tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut


| nonpolar.
CH3 17. Jawaban: a
2-metil propena: H2C = C CH3 (C4H8) beda Alkena dapat dibuat dengan beberapa reaksi
| seperti reaksi dehidrogenasi, dehidrohalogenasi,
CH3 dehidrasi, dan eliminasi alkana. Reaksi dehidro-
Pilihan d genasi ditunjukkan oleh reaksi a, reaksi dehidro-
2,3-dimetil pentana: halogenasi ditunjukkan oleh reaksi b, dan reaksi
CH3 CH CH CH2 CH3 (C7H16) dehidrasi ditunjukkan oleh reaksi c. Sementara itu,


| | reaksi d dan e merupakan reaksi pembuatan alkana.


CH3 CH3 18. Jawaban: c
3-metil pentana: beda Alkuna merupakan golongan alifatik tidak jenuh
CH3 CH2 CH CH2 CH3 (C6H14) yang mempunyai gugus fungsi ikatan rangkap tiga.
| Rumus umumnya CnH2n 2. Jadi, senyawa yang
CH3 merupakan alkuna adalah C4H6.

6 Senyawa Hidrokarbon
19. Jawaban: b B. Uraian


2 3 6 7 1. a. CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3
C CH2 CH2 CH3
|



||| | |


CH CH3



1
CH 4CH 5 CH2


|

| CH3
CH3 4-metil-1-heptuna b. CH3 CH = C = CH CH3
20. Jawaban: d c. CH3 CH C = CH2
Senyawa di atas mempunyai rumus = C6H10. Jadi, | |
merupakan isomer dari heksuna (C6H10). CH3 CH = CH2
Rumus molekul butuna: C4H6, pentuna: C5H8, 2. Rumus empiris (C3H7)n; Mr = 86
heptuna: C7H12, butena: C4H8.
a. Mr (C3H7)n = 3n Ar C + 7n Ar H
21. Jawaban: c 86 = 36n + 7n
Isomer C5H8 86 = 43n
1) CH C CH2 CH2 CH3 (1-pentuna) n=2
2) CH3 C C CH2 CH3 (2-pentuna) Jadi, rumus molekulnya (C3H7)2 = C6H14.
3) CH C CH CH3 (3-metil-1-butuna) b. Rumus strukturnya:
| CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
CH3 (heksana)
c. Isomer dari C6H14 sebagai berikut.
22. Jawaban: a
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2 1) CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
kalsium etuna (n-heksana)
karbida (asetilena)
2) CH3 CH CH2 CH2 CH3
23. Jawaban: d |

1C CH3 (2-metil pentana)


C
CC
6
C 3) CH3 CH2 CH CH2 CH3
H2C 2C
|
| | CH3 (3-metil pentana)
5C C 3CH C3H7
C
C 4) CH3
C
4C (3-propil-1,4-sikloheksadiuna) |

CH3 C CH2 CH3
24. Jawaban: c |
Alkuna dapat dibuat dengan cara memanaskan CH3 (2,2-dimetil butana)
campuran dihaloalkana dengan KOH melalui
5) CH3 CH CH CH3
reaksi berikut.
| |
CH3 CH CH CH3(aq) + 2KOH(aq)
CH3 CH3 (2,3-dimetil butana)
| |
Br Br 3. Senyawa-senyawa alkana dapat diperoleh dengan
2,3-dibromo butana (dihaloalkana) cara-cara berikut.
CH3 C C CH3(g) + 2KBr(aq) + 2H2O(A) a. Mereaksikan aluminium karbida dengan air.
2-butuna Reaksi yang terjadi:
Al4C3(s) + 12H2O(A) 3CH4(g) + 4Al(OH)3(aq)
25. Jawaban: e
b. Mereaksikan senyawa alkena dengan gas
Mr propuna (C3H4) = 40 g/mol
hidrogen.
 
Mol propuna = =  mol Reaksi yang terjadi:
 
CnH2n(g) + H2(g) CnH2n + 2
Jumlah molekul propuna

c. Melalui sintesis Dumas, yaitu memanaskan
= mol NA =  6,02 1023 molekul campuran garam natrium karboksilat dengan
Jadi, jumlah molekul pada 4 gram propuna sebanyak basa kuat. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
O
B
 C3H7 C (aq) + NaOH(aq) C3H8(g) + Na2CO3(aq)

6,02 1023 molekul. V
Na
Alkana yang dihasilkan tergantung garam
natrium karboksilat yang direaksikan.

Kimia Kelas XI 7
d. Melalui sintesis Grignard, yaitu mereaksikan Alkena = CnH2n
suatu alkil magnesium halida dengan air. Mr CnH2n = n Ar C + 2n Ar H
Reaksi yang terjadi 70 = (n 12) + (2n 1)
C2H5MgBr(aq) + H2O(A) C2H6(g) + MgOHBr(aq) 70 = 14n
e. Melalui sintesis Wurtz, yaitu dengan cara n=5
mereaksikan alkil halida (haloalkana) dengan CnH2n = C5H10
logam natrium. Jadi, nama alkena C5H10 adalah pentena.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut. 5. a. Suku alkuna yang paling sederhana adalah
2CH3Cl(aq) + 2Na(s) CH3 CH3(g) + 2NaCl(aq) etuna (C2H2).
4. Massa = 1.400 gram b. Cara pembuatannya:
Volume = 0,448 m3 = 448 L Etuna dibuat dengan mereaksikan kalsium
 karbida dengan air:
Mol alkena (STP) =

 = 20 mol CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2


  
Mol =  Mr =

= 70

A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: a


1. Jawaban: d Reaksi tersebut merupakan reaksi adisi. Pada
Reaksi adisi etena dengan gas klor: reaksi ini terjadi perubahan ikatan rangkap dua
CH2 = CH2 + Cl2 CH2 CH2 menjadi ikatan tunggal. Apabila hasil reaksi berupa
etena | | butana, zat X yang bereaksi merupakan ikatan
Cl Cl rangkap dua (butena). Dengan demikian, reaksi
dikloro etana yang terjadi sebagai berikut.
H /Ni
2. Jawaban: c CH3 CH2 CH = CH2
2
CH3 CH2 CH2 CH3
Metana merupakan senyawa hidrokarbon dengan 1-butena butana

satu atom karbon. Sementara itu, senyawa alkena 7. Jawaban: e


paling sederhana adalah etena, yaitu senyawa Reaksi 1) merupakan reaksi eliminasi karena
hidrokarbon yang terdiri atas dua atom karbon dan terjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggal
berikatan rangkap dua. Adisi alkena menghasilkan menjadi ikatan rangkap.
etana. Dengan demikian, senyawa alkana yang Reaksi 2) merupakan reaksi substitusi karena
tidak dapat dihasilkan dari reaksi adisi alkena terjadi penggantian gugus atom H pada propanol
adalah metana karena metana hanya terdiri dari dengan gugus atom Na disertai pelepasan gas H2.
satu atom karbon. 8. Jawaban: e
3. Jawaban: d Cl
Reaksi eliminasi etil iodida sebagai berikut. |
CH3 CH2I CH2 = CH2 + Hl H2C = C CH2 CH3 + HCl CH3 C CH2 CH3
etil iodida etena asam iodida
| |
C2H5 C2H5
4. Jawaban: b 2-etil-1-butena 3-kloro-3-metil pentana
Reaksi 1) merupakan reaksi substitusi karena 9. Jawaban: c
terjadi penukaran gugus OH dengan atom Cl. Adisi hidrogen pada CH2 = CH CH = CH2
Sementara itu, reaksi 2) merupakan reaksi adisi (1,3-butadiena) menghasilkan:
karena pada reaksi tersebut terjadi perubahan CH2 = CH CH = CH2 + H2 CH2 = CH CH2 CH3
ikatan dari ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal. 1-butena
5. Jawaban: c 10. Jawaban: d
CH3 CH CH3 CH3 CH = CH2 + HBr CH2 = CH CH2 CH3 + HCl
l 1-butena
Br Cl
2-bromo propana propena asam |
bromida
CH3 CH CH2 CH3
2-kloro butana

8 Senyawa Hidrokarbon
B. Uraian b. Proses II terjadi reaksi adisi
1. a. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan CH3 CH = CH CH3 + Br2 CH3 CH CH CH3
2-butena | |
dari ikatan rangkap dua ke tunggal.
Br Br
b. Reaksi substitusi karena terjadi pergantian 2,3-dibromo butana
gugus atom H dengan atom Cl.
c. Reaksi adisi karena terjadi pergantian ikatan Proses III terjadi reaksi substitusi
CH3CH2CH2CH3+Br2 CH3CH2CH2CH2Br+HBr
dari ikatan rangkap tiga menjadi ikatan
rangkap dua. butana 1-bromo butana
d. Reaksi eliminasi karena terjadi penghilangan c. Senyawa R: CH3 CH CH CH3
gugus Br dari senyawa propana dan terjadi | |
perubahan ikatan dari ikatan tunggal menjadi Br Br
ikatan rangkap dua. 2,3-dibromo butana
Senyawa S: CH3 CH2 CH2 CH2 Br
2. Reaksi eliminasi dehidrohalogenasi adalah reaksi
1-bromo butana
eliminasi yang terjadi pada senyawa alkil halida
dengan melepaskan unsur H dan halogen dari alkil 4. a. CH3 CH = CH CH3 + HCl CH3 CH CH2 CH3
|
halidanya membentuk senyawa alkena, air, dan
Cl
garam halogen. 2-butena 2-kloro butana
Contoh:
b. CH3 CH = CH2 + HBr CH3 CH CH3
H H H |
| | |
H C C C Br + KOH Br
| | | 5. Persamaan reaksi:
H H H 2C2H6 + 7O2 4CO2 + 6H2O
H Perbandingan koefisien = perbandingan volume.
|
H C C = C H + KBr + H2O Jumlah gas etana yang dibakar = 5 L
| | | Jumlah volume oksigen yang diperlukan pada
H H H pembakaran
Alkena 
=   volume etana
3. a. Senyawa P: CH3 CH = CH CH3

2-butena =
5 = 17,5 L
Senyawa Q: CH3 CH2 CH2 CH3
butana Jadi, volume oksigen yang diperlukan pada
Persamaan reaksi pada proses I: pembakaran tersebut sebesar 17,5 L.
H2/Ni
CH3 CH = CH CH3 CH3 CH2 CH2 CH3
2-butena butana

A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: b


1. Jawaban: a Fungsi lemak dalam tubuh di antaranya sebagai
Kegunaan butana dan propana adalah sebagai pengangkut vitamin yang larut dalam lemak dan
bahan bakar dan komponen LNG. Komponen utama pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Sementara itu, senyawa yang memberikan rasa
LPG berupa metana dan etana. Minyak pelumas
manis pada makanan adalah fungsi dari karbo-
mengandung hidrokarbon C16H34 hingga C20H42.
hidrat. Pelarut pewarna makanan menggunakan
Bahan dasar plastik PVC berupa vinil klorida.
propilena glikol, sedangkan untuk mempercepat
2. Jawaban: e proses pematangan buah menggunakan gas
Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi asetilena.
bagi tubuh, membantu penghematan protein,
4. Jawaban: d
mengatur metabolisme lemak, dan membantu
Kayu merupakan senyawa karbon karena
mengeluarkan feses. Sementara itu, memelihara
tersusun dari selulosa, lignin, dan hemiselulosa.
sel-sel tubuh dan cadangan energi merupakan
Selulosa, lignin, dan hemiselulosa mengandung
fungsi protein.

Kimia Kelas XI 9
atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Sementara b. Sebagai bahan bakar korek api.
itu, protein dan lemak merupakan senyawa karbon c. Sebagai bahan untuk sumber energi pada
yang terdapat di dalam makanan. Parafin merupa- bengkel-bengkel las.
kan senyawa karbon yang digunakan di bidang d. Sebagai bahan polimer polietilena yang
seni dan estetika. Propilena merupakan senyawa digunakan untuk bahan pelapis karton
karbon yang banyak digunakan di bidang papan. pembungkus minuman, isolator kawat, tas
plastik, dan botol-botol plastik.
5. Jawaban: d
e. Sebagai bahan polimer polistirena yang
Serat alam: wol, kapas, yute, dan kenaf.
banyak digunakan untuk bahan pelapis kabel.
Serat buatan: rayon, poliester, akrilik, dan nilon.
f. Sebagai bahan polimer polipropena (poli-
Sutra merupakan bahan alam bukan termasuk
propilena) yang banyak digunakan untuk
serat alam.
pembuatan kotak keranjang botol minuman.
6. Jawaban: e
2. a. Protein disebut polimer karena terbentuk melalui
Plastik sering digunakan sebagai pengganti kayu
reaksi polimerisasi dari monomer asam amino
karena harga plastik lebih murah daripada kayu.
(R CH(NH2)COOH).
Plastik dapat diproduksi dalam jumlah sangat banyak
melalui reaksi polimerisasi. Sementara itu, kayu b. Kegunaan protein sebagai berikut.
merupakan hasil alam yang memerlukan waktu 1) Membantu pertumbuhan dan pemeli-
lama untuk memperolehnya. Oleh sebab itu, sebagian haraan sel-sel tubuh.
besar penggunaan kayu digantikan oleh plastik. 2) Membantu perubahan proses biokimia
dalam tubuh.
7. Jawaban: d 3) Mengatur keseimbangan air dalam
Getah perca merupakan senyawa trans-2-metil- tubuh.
1,3-butadiena, yang rumus strukturnya dituliskan 4) Membantu keseimbangan tubuh, pem-
pada pilihan d. Pilihan c merupakan struktur karet bentukan antibodi, mengangkut zat-zat
alam. gizi, dan sebagai sumber cadangan
8. Jawaban: c energi.
Protein terdapat pada makanan. Protein sangat 3. Karbohidrat digolongkan sebagai senyawa
diperlukan bagi tubuh untuk pertumbuhan dan hidrokarbon karena diperoleh dari hasil
pemeliharaan sel-sel. fotosintesis tumbuhan hijau. Karbohidrat yang
9. Jawaban: c dihasilkan dari proses ini berupa glukosa dengan
Senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai rumus kimia C6H12O6. Oleh karena karbohidrat
pelarut cat merupakan campuran dari parafin, tersusun dari unsur C, H, dan O maka karbohidrat
sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik. digolongkan sebagai senyawa hidrokarbon.

10. Jawaban: a 4. Gas asetilen di industri makanan dimanfaatkan


Cat interior merupakan bagian dari desain interior untuk membantu mempercepat proses pematang-
(bidang seni). Cat ini mengandung unsur-unsur an buah.
pembentuk senyawa karbon. 5. Kayu mengandung senyawa karbon berupa lignin,
selulosa, dan hemiselulosa. Unsur karbon,
B. Uraian hidrogen, dan oksigen terkandung di dalam
1. a. Sebagai bahan pembuatan gas hidrogen senyawa-senyawa tersebut. Plastik merupakan
yang dapat digunakan sebagai bahan baku polimer dari propilena yang mempunyai atom C3.
pembuatan amonia. Plastik mengandung senyawa hidrokarbon yang
terdiri atas unsur karbon dan hidrogen.

A. Pilihan Ganda H H
1. Jawaban: e C C
HC C CH
Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa
| || |
karbon yang rantai ikatannya melingkar dengan HC C CH
ikatan rangkap dua terkonjugasi/berselang-seling, C C
contoh: H H

10 Senyawa Hidrokarbon
H H H H H nomor 3, satu gugus metil di atom C nomor 4,
| | | | | dan satu gugus metil di atom C nomor 5. Dengan
HCCH dan H C C C H demikian nama IUPAC untuk senyawa tersebut
| | | | | 3-etil-2,2,4,5-tetrametil heksana.
H H HCHHCH 6. Jawaban: c
| | Pada suku-suku homolog tersebut jumlah atom C
H H sebanyak n, sedangkan jumlah atom H sebanyak
merupakan senyawa alifatik jenuh karena berikatan (2 n) + 1. Dengan demikian, rumus umum homolog
H H tersebut CnH2n + 1. CnH2n + 1merupakan alkil.
| | 7. Jawaban: d
tunggal, sedangkan H C C C C H dan Atom C kuarterner artinya atom C yang terikat
| | oleh empat atom C yang lainnya. Atom C kuarterner
H HCH
| ditunjukkan oleh nomor 4.
H 8. Jawaban: c
H Senyawa tidak jenuh mempunyai rumus = CnH2n
H | H (alkena) dan CnH2n 2 (alkuna). C2H4, C3H6, dan
GC = C C = CH merupakan senyawa alifatik C4H8 termasuk alkena. C2H2, C3H4, dan C4H6
H | H
H termasuk alkuna.
tidak jenuh karena mengandung ikatan rangkap 9. Jawaban: a
tiga dan dua. Isomer struktur merupakan senyawa yang
memiliki rumus struktur berbeda, tetapi rumus
2. Jawaban: e molekulnya sama.
Asam klorida tersusun dari unsur hidrogen dan CH3
klor sehingga asam klorida bukan termasuk l
senyawa organik. Senyawa organik mengandung CH3 CH CH2 CH CH3 memiliki rumus
unsur karbon seperti pada senyawa urea l molekul C9H20
(CO(NH 2 ) 2 ), metana (CH 4 ), dan sukrosa CH3 CH CH3
(C12H22O11).
CH3 CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH2 CH3
3. Jawaban: d |
Sikloalkana adalah suatu rantai melingkar yang CH3
ikatan antaratom C-nya tunggal. Senyawa di atas juga memiliki rumus molekul C9H20.
CH2 Jadi, kedua senyawa tersebut berisomer struktur.
C Z Sementara itu,
H2C CH2 CH3 C C CH3 (C4H6) 

| | bukan isomer
CH2 = CH CH2 CH3 (C4H8)
H2C CH2 C6H12


Z C CH3 CH CH3 (C4H10)


HC2 |
CH3 bukan isomer
4. Jawaban: c
CH2 = C CH3 (C4H8)
Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. |
Kondisi ini mengakibatkan atom karbon mampu CH3
membentuk rantai yang sangat panjang. Caranya
CH2 = CH2 (C2H4)


dengan mengikat atom karbon lain atau dengan bukan isomer


atom lain. CH3 CH3 (C2H6)
CH2 = CH CH = CH2 (C4H7)


5. Jawaban: d bukan isomer


CH C CH3 (C3H4)
CH3C2H5 CH3
| | | 10. Jawaban: e
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7
CH3 C CH CH CH CH3 H3C CH2 CH CH2 CH CH2 CH3
| |
| |
CH3 CH3
CH2 CH2
Rantai induk pada struktur di atas terdiri atas enam | |
atom karbon (heksana), mengikat dua gugus metil CH3 CH3
di atom C nomor 2, satu gugus etil di atom C 3,5-dietil heptana

Kimia Kelas XI 11
2-etil-3-etil pentana 14. Jawaban: d
1 2 3 4 Alkena yang tidak mempunyai isomer adalah
CH3 CH2 CH CH CH3
| | etena dan propena karena memiliki rantai paling
5,6
C2H5 C2H5 pendek.
Nama seharusnya 3-etil-4-metil heksana 15. Jawaban: b
2-isopropil-3-metil pentana H
|
CH3 CH CH3 CH3 C CH = CH CH3 + HCl CH3 CH CH2 CH CH3
| | | |
CH3 CH3 Cl
CH3 CH2 CH CH CH3 4-metil-2-pentena 2-kloro-4-metil pentana
|
CH3 Pada reaksi tersebut mengalami perubahan ikatan
Nama seharusnya 2,3,4-trimetil heksana dari ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal.
Dengan demikian reaksi tersebut merupakan
2,4,4-tribromo pentana reaksi adisi.
Br
| 16. Jawaban: c
CH3 C CH2 CH CH3 Reaksi 1) terjadi penggantian gugus atom
substitusi.
| |
Reaksi 2) terjadi penggantian ikatan tunggal
Br Br
menjadi ikatan rangkap eliminasi.
Nama seharusnya 2,2,4-tribromo pentana
Reaksi 3) terjadi penggantian ikatan rangkap
1,3-dimetil butana menjadi ikatan tunggal adisi.
CH3 CH CH2 CH2 17. Jawaban: d
| |
CH3 CH3 CH3 CH2 C = CH CH CH2 CH3
Nama seharusnya 2-metil butana | |
CH3 CH3
11. Jawaban: c 3,5-dimetil-3-heptena
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mem-
punyai rumus molekul sama, tetapi berbeda rumus 18. Jawaban: c
strukturnya. Rumus molekul a, b, d, dan e: C6H14, Rumus struktur:
rumus molekul c: C6H12 merupakan senyawa CH2BrCH2Br:
hidrokarbon alisiklik sehingga bukan merupakan H H
| |
isomer C6H14.
HCCH bukan isomer geometri
Jadi, yang bukan isomer C6H14 adalah: | |
CH3 CH CH CH2 CH3 Br Br
Z C CH3CH2Br:
CH2 H H
12. Jawaban: c | |
Reaksi adisi pada butena oleh asam klorida H C C Br bukan isomer geometri
sebagai berikut. | |
H H
CH2 = CH CH2 CH3 + HCl CH3 CH CH2 CH3
| CHBrCHBr:
Cl
2-kloro butana H H
Gugus Cl memutuskan ikatan rangkap menjadi GC = CH isomer cis
ikatan tunggal dan terikat pada atom C nomor 2. Br Br
Sementara itu, atom H terikat pada atom C nomor 1 BrCHCHBr:
yaitu atom C berikatan rangkap yang mengikat Br H
atom H lebih banyak. GC = CH isomer trans
13. Jawaban: c H Br

3
CH3 C = CH CH2 CH3
4 5 6 C2H5CH2OH:
| H H H

2 | | |
CH2 H C C C OH bukan isomer geometri
| | | |
1
CH3 3-metil-3-heksena H H H

12 Senyawa Hidrokarbon
C2H5CHO: 22. Jawaban: b
H H Fungsi protein dalam tubuh yaitu membantu
O
| | B pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel dalam
HCCC bukan isomer geometri tubuh, pembentukan zat antibodi, mengangkut
| | V zat-zat gizi, dan cadangan energi.
H H H
Mengatur metabolisme lemak merupakan fungsi
CHBrCHBr: karbohidrat. Pelindung tubuh dari perubahan cuaca,
H H membantu pengeluaran sisa pencernaan, dan
GC = CH isomer cis melindungi organ-organ tubuh bagian dalam
Br Br merupakan fungsi lemak.
CH2CHBr: 23. Jawaban: b
H H Propilena glikol digunakan dalam industri
GC = CH bukan isomer geometri makanan sebagai penyedap rasa, pelarut
H Br makanan, dan humektan. Asetilena dan etilena
merupakan gas yang banyak digunakan untuk
C2H5COOCH3: membantu proses pematangan buah. Sukrosa
H H merupakan pemanis alami, digunakan untuk
O menambah rasa manis pada produk makanan.
| | B
HCCC H bukan isomer geometri Sementara itu, etilen glikol digunakan sebagai zat
| | V |
O C H aditif untuk menurunkan titik beku pada radiator
H H | mobil.
CH COOC H : H
3 2 5 24. Jawaban: b
H O CH3 CH CH2 CH3
| B |
HCC H H bukan isomer geometri
| V | | OH
H O C C H Senyawa tersebut bernama 2-butanol karena
| |
H H gugus OH terikat pada atom C nomor 2, sedang-
kan rantai utama terdiri atas empat atom karbon.
Jadi, pasangan senyawa yang merupakan isomer
geometri yaitu CHBrCHBr dan BrCHCHBr. CH2 = CH CH2 CH3
Senyawa tersebut bernama 1-butena karena
19. Jawaban: c
terdapat ikatan rangkap dua di atom C nomor 1
Senyawa di atas mempunyai rumus C5H8, sama
dan rantai utama terdiri atas empat atom karbon.
dengan rumus struktur
CH C CH2 CH2 CH3 25. Jawaban: b
Isomer posisi CH2 = CH CH2 CH3 (1-butena)
20. Jawaban: c yaitu:
Senyawa alkuna = CnH2n 2.
CH3 CH = CH CH3 2-butena
Untuk n ke-2, CH CH tidak memiliki isomer Jadi, 1-butena mempunyai isomer posisi sebanyak 2.
Untuk n ke-3, CH C CH3; CH3 C CH
26. Jawaban: e
tidak memiliki isomer
1) Asetilena dibuat dengan mereaksikan karbit
Untuk n ke-4, CH C CH2 CH3; (kalsium karbida) dengan air.
CH3 C C CH3 (merupakan isomer) CaC2(g) + 2H2O(A) C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
Jadi, isomer posisi alkuna dimulai dari suku n
2) Perbandingan mol air dengan mol gas
ke-4 (butuna).
asetilena adalah 2 : 1.
21. Jawaban: b 3) Kegunaan gas asetilena adalah untuk
Reaksi pada a, c, d, dan e merupakan reaksi mengelas besi.
eliminasi karena pada keempat reaksi tersebut
4) Perbandingan mol CaC2 (karbit) dengan H2O
terjadi perubahan ikatan, dari ikatan tunggal men-
adalah 1 : 2.
jadi ikatan rangkap. Sementara itu, reaksi b
merupakan reaksi substitusi karena pada reaksi 27. Jawaban: b
tersebut terjadi pergantian atom H dengan Pilihan jawaban d dan c merupakan isomer
atom Na. n-heksana. Pilihn jawaban a dan e merupakan
isomer n-heptana.

Kimia Kelas XI 13
28. Jawaban: b b. Titik didih makin tinggi bila jumlah atom C
6 5 4 3 2 1
CH C CH2 CH C CH makin banyak.
| c. Alkena dengan C2C4 terdapat dalam fase
CH3 gas, C5C17 berfase cair, > C18 berfase padat.
3-metil-1,5-heksadiuna d. Dapat mengalami reaksi adisi (pengubahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
29. Jawaban: a dengan menangkap atom lain).
H CH3 CH3 CH3 Contoh:
CH2 = CH2 + Cl2 CH2 CH2
GC = CH GC = CH
| |
CH3 H H H Cl Cl
trans cis e. Suku-suku alkena lebih reaktif dibanding
suku-suku alkana, untuk jumlah atom C yang
30. Jawaban: b sama. Hal ini disebabkan alkena mempunyai
Senyawa aromatik merupakan senyawa hidro- jumlah atom H lebih sedikit dibanding alkana.
karbon yang terdiri atas enam atom C berstruktur f. Alkena dapat berpolimerisasi (penggabungan
cincin yang berikatan jenuh dan tidak jenuh secara molekul-molekul sejenis sehingga menjadi
berselang-seling. Contoh senyawa benzena. molekul raksasa dengan rantai karbon yang
H (aromatik) sangat panjang). Molekul yang bergabung
C disebut monomer, sedangkan gabungan
XX Z monomer disebut polimer.
HC CH
| || 3. Titik-titik air yang menempel pada dinding tabung
HC CH reaksi hasil pembakaran senyawa organik mampu
ZZ X mengubah warna kertas kobalt(II) dari biru menjadi
C
H merah muda. Peristiwa ini menunjukkan bahwa titik-
titik air tersebut adalah air. Air (H2O) mengubah
Asetilena: CH CH (alifatik)
warna kertas kobalt(II) dari biru menjadi merah
Polipropilena: CH2 CH CH2 CH (alifatik) muda. Kesimpulan percobaan ini adalah
| |
CH3 CH3
n
pembakaran senyawa organik menghasilkan air.
4. Isomer butuna ada 2 yaitu:
Polietilena: ( CH2 CH2 CH2 CH2 )n (alifatik)
CH C CH2 CH3 = 1-butuna
Siklopentana: CH2 (alisiklik) CH3 C C CH3 = 2-butuna
X Z
H2C CH2 5. H3C CH3
| | GC = CH cis-2-butena
H2C CH2 H H
H3C H
B. Uraian
GC = CH trans-2-butena
1. (CH2)n = 56 H CH3
(1 Ar C + 2 Ar H)n = 56
6. CH3
(1 12 + 2 1)n = 56
|
14n = 56
3C C CH2 CH2 C CH3
a. 4 5 6 7 8
n=4 | |
a. Rumus molekul: (CH2)4 = C4H8 = butena.
2CH2 CH3
b. Kemungkinan struktur: |
CH2 = CH CH2 CH3: 1-butena
1CH3
CH3 CH = CH CH3: 2-butena Nama IUPAC: 7,7-dimetil-3-oktuna
CH2 = C CH3: 2-metil propena
| CH3
CH3 |
b. CH3 CH CH2 CH2 C C CH
2. a. Merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak | |
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non- CH3 CH3
polar seperti CCl4 atau eter.
Nama IUPAC: 3,3,6-trimetil-1-heptuna

14 Senyawa Hidrokarbon
c. CH3 C = CH CH = CH2 c. Pada reaksi
| CH3 CHBr CH3 + NaOH NaBr + H2O
CH3
+ CH2 CH = CH2
Nama IUPAC: 4-metil-1,3-pentadiena terjadi penghilangan atom H dan Br pada
3 4 5
d. CH2 CH = CH2 senyawa CH3CHBrCH3 dan pembentukan
| ikatan rangkap pada CH2 CH = CH2 sehingga
2 1
CH = CH2 reaksi ini merupakan reaksi eliminasi.
Nama IUPAC: 1,4-pentadiena H3C C = CH CH3 + H2
9. a. 

7. Alkadiena merupakan senyawa hidrokarbon yang |
dalam rantai ikatannya mengandung dua ikatan CH3
rangkap dua, contoh CH2 = CH CH = CH2 (1,3- 2-metil-2-butena
butadiena).
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang H3C CH CH2 CH3
|
dalam rantai ikatannya mengandung ikatan
CH3
rangkap tiga, contoh CH C CH 2 CH 3
2-metil butana
(1-butuna).
b. Jenis reaksi = reaksi adisi.
8. a. Pada reaksi


CH3 CH = CH2 + HBr CH3 CHBr CH3 10. Berat C dalam CO2 =  44 gr = 12 gr.
terjadi perubahan ikatan rangkap menjadi

ikatan tunggal sehingga reaksi tersebut Berat H dalam H2O =  36 gr = 4 gr.


merupakan reaksi adisi. 

b. Pada reaksi Perbandingan mol C : H = 
:  = 1 : 4.
CH3 CH2 CH2Br + C2H5ONa NaBr Jadi, rumus empirisnya (CH4)n.
+ CH3 CH2 CH2 O CH2 CH3 (CH3)n = 15
12n + 3n = 15
terjadi pertukaran gugus Br dengan gugus
15n = 15
OCH 2CH 3. Dengan demikian, reaksi
n=1
tersebut merupakan reaksi substitusi. Rumus alkana = (CH4)n
= CH4
Jadi, alkana tersebut adalah metana.

Kimia Kelas XI 15
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya;
2. mampu menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta
kegunaannya.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batu bara, dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya
sebagai anugerah Tuhan YME dan menggunakannya untuk kemakmuran rakyat Indonesia;
2. memiliki rasa ingin tahu, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan ulet untuk mencari dan menuangkan ide-ide tentang bahan
bakar alternatif pengganti minyak bumi.

Materi
Minyak Bumi dan Gas Alam
Bensin dan Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik


Pembentukan minyak bumi dan gas alam. Mengamati animasi proses pembentukan
Komposisi minyak bumi. minyak bumi dan gas alam.
Pengolahan minyak bumi. Melakukan studi kepustakaan untuk mengetahui
Kualitas bensin. daerah-daerah kilang minyak di Indonesia dan
Dampak pembakaran bahan bakar. bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi.

Pengetahuan yang Dikuasai Keterampilan yang Dikuasai


Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi Menyajikan hasil studi kepustakaan tentang
dan gas alam. daerah kilang minyak di Indonesia dan bahan
Menyebutkan komposisi minyak bumi. bakar alternatif pengganti minyak bumi.
Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
Menjelaskan kualitas bensin.
Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar.

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki


Mampu menjelaskan berbagai fraksi minyak bumi dan kegunaannya serta dampak
negatif pembakaran bahan bakar minyak.
Memiliki rasa ingin tahu tinggi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan ulet untuk
mencari dan menuangkan ide-ide tentang bahan bakar alternatif pengganti minyak
bumi.
Mengagumi dan mensyukuri karunia Tuhan YME dan memanfaatkannya secara
efisien.

16 Minyak Bumi
A. Pilihan Ganda avtur. Fraksi minyak bumi dengan atom C
1. Jawaban: b sebanyak 57 diperoleh pada suhu 70C. Fraksi
minyak bumi dengan atom C sebanyak 1720
Sikloalkana menyusun minyak bumi sebanyak
diperoleh pada suhu 300C. Fraksi minyak bumi
49%. Hidrokarbon aromatik menyusun minyak
dengan atom C sebanyak 2333 diperoleh pada
bumi sebanyak 15%. Alkana menyusun minyak
suhu 450C. Fraksi minyak bumi dengan atom C
bumi 30%. Organologam menyusun minyak bumi
sebanyak > 60 diperoleh pada suhu > 500C.
sebesar 0,1%. Alkanatiol merupakan alkohol.
8. Jawaban: e
2. Jawaban: b
Sisa pengolahan minyak bumi yang terdapat di
Berdasarkan komponen terbanyak dalam minyak kolom fraksinasi berupa residu atau bitumen, yaitu
bumi, minyak bumi dibedakan menjadi tiga aspal. Aspal digunakan sebagai pengeras jalan
golongan yaitu parafin, naftalena, dan campuran dan bahan pelapis antibocor pada lantai.
parafin-naftalena. Minyak bumi golongan naftalena
digunakan untuk pengeras jalan dan pelumas. 9. Jawaban: c
Minyak bumi golongan naftalena berupa senyawa Urutan fraksi minyak bumi dari yang ringan ke berat
hidrokarbon rantai siklis atau rantai tertutup. adalah bensin, nafta, dan solar. Semakin berat
fraksi minyak bumi, titik didihnya semakin tinggi.
3. Jawaban: d
Minyak bumi terbentuk dari fosil hewan dan 10. Jawaban: c
tumbuhan laut yang terpendam jutaan tahun yang Proses desalting dilakukan dengan cara
lalu, tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat- mencampur minyak mentah dengan air. Tujuan
zat lain, serta mendapat tekanan dan panas bumi dilakukan proses desalting yaitu menghilangkan
secara alami. Oleh karena pengaruh suhu dan senyawa-senyawa hidrokarbon, mencegah
tekanan tinggi, materi organik tersebut berubah terjadinya korosi pada pipa minyak, mencegah
menjadi minyak setelah mengalami proses terjadinya penyumbatan pada lubang-lubang di
berjuta-juta tahun. Itulah sebabnya minyak bumi menara, dan melarutkan mineral-mineral dalam
pada umumnya bersumber di wilayah lepas pantai minyak mentah ke dalam air. Sementara itu, meng-
hingga laut dalam. hilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon
dilakukan dengan cara penambahan asam dan
4. Jawaban: c basa ke dalam minyak mentah.
Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon
yang mengandung gugus benzena, seperti etil B. Uraian
benzena. Isooktana dan n-alkana merupakan
senyawa golongan alkana, sedangkan metil siklo 1. Minyak bumi terbentuk dari hasil akhir penguraian
pentana dan sikloheksana merupakan senyawa bahan-bahan organik yang berasal dari sisa-sisa
golongan sikloalkana. tumbuhan dan hewan yang terdapat di darat
maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan
5. Jawaban: a tersebut tertimbun endapan lumpur, pasir, dan zat-
Parafin merupakan jenis minyak bumi yang me- zat lain serta mendapat tekanan dan panas bumi
ngandung senyawa hidrokarbon rantai terbuka secara alami selama berjuta-juta tahun. Suhu dan
digunakan sebagai penghasil gasolin. Naftalena tekanan ini mengubah materi organik dalam fosil
adalah jenis minyak bumi yang digunakan sebagai menjadi minyak bumi. Minyak bumi akan ter-
pengeras jalan. Residu merupakan fraksi atau kumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir.
komponen minyak bumi yang berupa padatan.
2. a. Senyawa golongan alkana paling banyak
6. Jawaban: d
menyusun minyak bumi. Senyawa ini berupa
Secara umum komponen minyak bumi terdiri atas
alkana tidak bercabang seperti n-oktana, dan
lima unsur kimia yaitu 8287% karbon, 1115%
alkana bercabang seperti isooktana.
hidrogen, 0,016% belerang, 02% oksigen,
b. Senyawa sikloalkana, misalnya metil
0,013% nitrogen, dan sedikit organologam.
siklopentana dan etil sikloheksana.
7. Jawaban: b c. Senyawa aromatik, misalnya etil benzena.
Fraksi minyak bumi dengan atom karbon sebanyak d. Senyawa belerang, senyawa nitrogen,
1014 dihasilkan saat suhu di kolom fraksinasi senyawa oksigen, dan senyawa organologam.
mencapai 215C. Fraksi ini berupa kerosin dan

Kimia Kelas XI 17
3. Karena fraksi-fraksi minyak bumi berupa minyak mentah harus diolah terlebih dahulu untuk
campuran hidrokarbon yang mendidih pada memisahkan komponen-komponen penyusun
trayek suhu tertentu. Selain itu, isomer-isomer minyak bumi dari minyak bumi dan pengotor-
hidrokarbon mempunyai titik didih berdekatan pengotornya.
sehingga tidak dapat dipisahkan ke dalam 5. Cracking adalah proses pemecahan hidrokarbon
komponen-komponen murni. suku tinggi menjadi senyawa hidrokarbon suku
4. Minyak mentah (crude oil) dari hasil pengeboran rendah dengan cara pemberian tekanan dan suhu
sumur eksplorasi belum dapat dimanfaatkan tinggi.
karena masih berupa campuran. Oleh karena itu,

A. Pilihan Ganda menjadi senyawa hidrokarbon rantai pendek seperti


1. Jawaban: c heksana dan heksena pada suhu 500C. Senyawa
Bensin dengan hidrokarbon berantai lurus heksena mampu menaikkan bilangan oktan sebesar
mengakibatkan knocking atau penyalakan tak 10 satuan. Sementara itu, distilasi bertingkat adalah
terkendali pada mesin sehingga mesin bergetar proses pemisahan komponen-komponen minyak
sangat hebat dan menimbulkan panas terlalu tinggi. bumi berdasarkan perbedaan titik didih. Desulfuring
Kondisi ini mengakibatkan mesin cepat rusak. Oleh adalah proses penghilangan unsur belerang pada
karena itu, bensin yang tersusun hidrokarbon bahan bakar. Polimerisasi adalah proses peng-
berantai lurus kualitasnya kurang bagus. gabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar. Cracking adalah proses pemecahan
2. Jawaban: b senyawa hidrokarbon berantai panjang menjadi
Campuran alkana bercabang rantai pendek dan senyawa hidrokarbon berantai pendek untuk
alkena akan terbakar paling sempurna karena memperoleh fraksi bensin.
kedua senyawa tersebut terbakar lebih sempurna
daripada alkana rantai panjang dan lurus. 7. Jawaban: c
Viskon merupakan zat aditif yang ditambahkan ke
3. Jawaban: b dalam bensin untuk meningkatkan bilangan oktan
Bilangan oktan premium sekitar 86. Sementara bensin. Viskon digunakan sebagai pengganti TEL
itu, bilangan oktan antara 9092 merupakan karena lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi
bilangan oktan pertamaks, sedangkan bilangan gas CO, CxHy, dan NOx.
oktan 98 merupakan bilangan oktan pertamaks
plus. 8. Jawaban: b
(C2H5)4Pb atau tetraetil timbal merupakan zat
4. Jawaban: c
aditif yang ditambahkan ke dalam bensin untuk
Nilai oktan dari:
menaikkan bilangan oktan. Namun senyawa ini
2-metil heksana = 44
n-pentena = 62 dapat menimbulkan kerugian, yaitu melepaskan
2-metil heptana = 23 partikulat timbal (Pb) ke udara pada proses
sikloheksana = 97 pembakaran bensin. Partikulat Pb merupakan
Jadi, senyawa hidrokarbon yang memiliki nilai polutan yang bersifat racun. Oleh karena itu, saat
oktan tertinggi yaitu sikloheksana. ini (C2H5)4Pb dilarang ditambahkan ke dalam
bensin.
5. Jawaban: b
Isooktan memiliki nilai oktan 100 karena tidak 9. Jawaban: c
mengakibatkan knocking. Sementara normal Senyawa yang berfungsi sebagai bahan
heptana memiliki nilai oktan 0 karena meng- antiketukan pada mesin kendaraan bermotor
akibatkan knocking sangat tinggi. Dengan adalah TEL dengan rumus molekul (CH3CH2)4Pb
demikian, perbandingan isooktan dengan atau MTBE (metil tersier butil eter). C 7 H 16
n-heptana adalah 97 : 3. (heptana) dan C 8 H 18 (oktana) merupakan
6. Jawaban: a senyawa alkana yang menyusun bensin.
Perengkahan termal adalah proses memecah Sedangkan C 5 H 10 dan C 6 H 12 merupakan
senyawa hidrokarbon rantai panjang seperti kerosin senyawa sikloalkana penyusun minyak bumi.

18 Minyak Bumi
10. Jawaban: e d. Metode reforming, yaitu mengubah struktur
Knocking atau ketukan pada mesin disebabkan senyawa hidrokarbon rantai lurus menjadi
oleh rantai karbon lurus atau sedikit bercabang. rantai bercabang pada suhu tinggi dan
Contohnya n-heptana. Adapun senyawa hidro- bantuan katalis.
karbon dengan banyak cabang umumnya tidak e. Polimerisasi, yaitu menggabungkan
atau sedikit menimbulkan knocking. hidrokarbon rantai pendek menjadi rantai
yang lebih panjang. Misal isobutana
B. Uraian direaksikan dengan isobutena menghasilkan
isooktana.
1. Cracking atau kertakan adalah proses pemutusan
CH3 CH CH3 + CH3 C = CH2
hidrokarbon yang mempunyai rantai panjang | |
menjadi hidrokarbon berantai pendek. Fraksi-fraksi CH3 CH3
minyak mentah yang kurang komersial seperti solar
CH3
dan kerosin dikertak menjadi fraksi bensin. Proses |
kertakan dilakukan pada suhu tinggi menggunakan CH3 CH CH2 C CH3
katalis aluminium atau silikon. | |
2. Perengkahan termal adalah proses pemecahan CH3 CH3
hidrokarbon rantai panjang menjadi fraksi dengan 4. Knocking atau ketukan bensin pada mesin terjadi
jumlah atom karbon antara C5 C9. Perengkahan karena bensin mempunyai bilangan oktan rendah.
termal dilakukan pada suhu 500C dan tekanan Ketukan ini dapat dikurangi dengan menaikkan
25 atm. Contoh pemecahan kerosin menjadi bilangan oktan bensin. Caranya dengan
heksana dan heksena. menambahkan senyawa MTBE (metil tersier butil
Contoh: eter), metanol, etanol, viskon, atau tersier butil
 alkohol ke dalam bensin. Senyawa-senyawa
C12H26(A)
 
C H (A) dan C H (A)
6 14 6 12 tersebut merupakan zat aditif yang dapat
(heksana) (heksena) menaikkan bilangan oktan bensin.
3. Bilangan oktan dapat ditingkatkan dengan cara- 5. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan
cara berikut. dan jumlah gas CO yang dihasilkan pada proses
a. Memperbanyak kadar isooktana dalam bensin. pembakaran bensin. Semakin tinggi bilangan
b. Menambahkan zat aditif dalam bensin pada oktan dan semakin sedikit jumlah gas CO yang
proses blending, misal MTBE (metil tersier dihasilkan maka kualitas bensin tersebut semakin
butil eter). baik. Sebaliknya, semakin rendah bilangan oktan
c. Perengkahan termal untuk menghasilkan dan semakin banyak jumlah gas CO yang
heksena. dihasilkan maka kualitas bensin tersebut semakin
rendah.

A. Pilihan Ganda jumlah atom C antara 812. Fraksi minyak bumi


1. Jawaban: d yang memiliki atom C antara 57 adalah
Metana merupakan hidrokarbon terbanyak petroleum eter. Fraksi minyak bumi yang memiliki
penyusun gas alam. Jumlah senyawa ini atom C antara 510 adalah bensin. Fraksi minyak
mencapai 7090%, diikuti etana, propana, bumi yang memiliki atom C antara 1014 adalah
pentana, dan heksana. kerosin dan avtur. Fraksi minyak bumi yang
memiliki atom C antara 1535 adalah solar.
2. Jawaban: e
Minyak bumi tersusun dari senyawa sikloalkana, 4. Jawaban: b
yaitu siklopentana dan sikloheksana, contohnya Solar diperoleh pada suhu antara 250340C. Oli
metil siklopentana dan etil sikloheksana. diperoleh pada suhu antara 350500C. Residu
diperoleh pada suhu 7.500C. Parafin diperoleh
3. Jawaban: c pada suhu 350C. Gasolin diperoleh pada suhu
Nafta merupakan fraksi minyak bumi yang 3575C.
mendidih pada suhu antara 70170C dengan

Kimia Kelas XI 19
5. Jawaban: c bercabang untuk meningkatkan mutu bensin.
Fraksi nomor 5 mempunyai atom C sebanyak Polimerisasi adalah penggabungan molekul-
2628 dan mendidih pada suhu > 350C sehingga molekul kecil menjadi molekul besar bensin yang
fraksi tersebut berupa parafin. Parafin digunakan berkualitas tinggi.
sebagai bahan baku pembuatan lilin. Bahan bakar
10. Jawaban: e
mesin diesel menggunakan solar yaitu fraksi minyak
Bensin digunakan sebagai bahan bakar mesin
bumi yang mempunyai atom C sebanyak 1525
kendaraan. Bahan bakar industri menggunakan
diperoleh pada suhu 250350C. Bahan baku
minyak bakar. Penatu kering menggunakan
pembuatan plastik menggunakan nafta, yaitu fraksi
petroleum eter. Elektrode menggunakan karbon
minyak bumi yang mempunyai atom C sebanyak
padat dari fraksi minyak kokas. Pelumas
812, diperoleh pada suhu 70170C. Pelarut dan
menggunakan oli.
dry cleaning menggunakan petroleum eter, yaitu
fraksi minyak bumi yang mempunyai atom C 11. Jawaban: a
sebanyak 57, diperoleh pada suhu 3090C. Bilangan oktan bensin ditentukan dari komposisi
Bahan bakar kendaraan bermotor menggunakan senyawa penyusunnya yang tidak mengakibatkan
bensin, yaitu fraksi minyak bumi yang mempunyai knocking atau ketukan, yaitu isooktana. Bensin
atom C sebanyak 510, diperoleh pada suhu beroktan 80, berarti mengandung isooktan
3575C. sebanyak 80%. Jadi, perbandingan n-heptana
dan isooktana pada bensin tersebut 20 : 80.
6. Jawaban: b
Titik didih lilin 350C, bensin 3575C, solar 12. Jawaban: a
250340C, oli 350500C, aspal > 500C, Bensin terdiri atas campuran isomer-isomer
kerosin 170250C, dan petroleum eter 3090C. heptana (C 7 H 16 ) dan isomer-isomer oktana
Jadi, kelompok fraksi minyak bumi yang disusun (C8H18). 2,3-dimetil butana terdiri atas 6 atom C
berdasarkan kenaikan titik didih yaitu bensin (2), dan 14 atom H sehingga senyawa tersebut bukan
kerosin (6), dan lilin (1). termasuk komponen bensin. 2,2-dimetil pentana
terdiri atas 7 atom C dan 16 atom H, merupakan
7. Jawaban: c
golongan heptana. 2,3-dimetil heksana,
Sikloalkana merupakan senyawa yang berbentuk
2,2,4-trimetil pentana, dan 2,2,3,3-tetrametil butana
cincin dan bersifat jenuh, misal siklopentana.
terdiri atas 8 atom C dan 18 atom H, merupakan
Senyawa n-alkana tidak bercabang dan bersifat
golongan oktana. Dengan demikian, keempat
jenuh, misal n-oktana. Senyawa isoalkana
senyawa tersebut merupakan komponen bensin.
merupakan senyawa bercabang dan bersifat jenuh,
misal isooktana. Senyawa organologam misalnya 13. Jawaban: c
vanadium dan nikel. Hidrokarbon aromatik adalah Nilai oktan bensin ditentukan oleh perbandingan
senyawa berbentuk cincin berikatan rangkap, misal senyawa isooktana dan n-heptana yang
benzena. ditambahkan. Premium beroktan 88 mempunyai
komposisi 88% isooktana dan 12% n-heptana.
8. Jawaban: c
Minyak gosok dan aspal merupakan fraksi minyak 14. Jawaban: c
mentah hasil pengolah fraksi residu. Minyak gosok Metil tersier butil eter, tersier butil alkohol, metanol,
diperoleh dengan cara mendistilasi residu. Pada dan viskon adalah bahan kimia yang jika
proses distilasi ini dihasilkan uap dan residu. Uap ditambahkan ke dalam bensin dapat menaikkan
yang dihasilkan merupakan campuran lilin dan bilangan oktan. Bahan-bahan tersebut aman
minyak gosok. Minyak gosok dipisahkan dari lilin karena tidak menimbulkan partikulat timbal (Pb).
dengan cara ekstraksi pelarut. Sementara itu, residu Sementara itu, tetra etil timbal dapat menaikkan
yang tertinggal pada proses ini merupakan aspal. bilangan oktan tetapi menimbulkan partikulat (Pb).
9. Jawaban: c 15. Jawaban: d
Proses pemecahan molekul senyawa yang Endapan timbal pada mesin akibat penambahan
panjang menjadi molekul pendek dinamakan zat aditif TEL dalam bensin dapat dihindari
cracking. Blending adalah proses pencampuran dengan menambahkan senyawa 1,2-dibromo
atau penambahan zat aditif pada bensin agar etana (C2H4Br2). Keberadaan senyawa ini dalam
mutu bensin lebih baik. Treating adalah proses bensin mengubah PbO hasil pembakaran menjadi
menghilangkan pengotor pada minyak supaya senyawa PbBr2 yang mudah menguap sehingga
lebih murni. Reforming adalah mengubah bentuk tidak mengendap dalam mesin.
struktur (isomer) dari rantai karbon lurus menjadi

20 Minyak Bumi
16. Jawaban: e 22. Jawaban: b
1-pentena lebih sedikit menimbulkan ketukan Komponen bensin berasal dari isomer-isomer
daripada n-heptana karena angka oktan heptana dan oktana. Isomer-isomer heptana
1-pentena lebih tinggi daripada bilangan oktan mempunyai jumlah atom C = 7 dan atom H = 16.
n-heptana sehingga 1-pentena lebih berkualitas Sementara itu, isomer-isomer oktana mempunyai
daripada n-heptana. jumlah atom C = 8 dan atom H = 18. Jadi, senyawa
hidrokarbon yang terdapat dalam bensin yaitu
17. Jawaban: e
2,3-dimetil pentana (C7H16) dan 2,2,3,3-tetrametil
Gas CO sebagai hasil pembakaran tidak sempurna
butana (C8H18).
bahan bakar bersifat sangat berbahaya karena lebih
mudah berikatan dengan Hb dibanding O 2 . 23. Jawaban: a
Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan oksigen Gas CO merupakan gas beracun sehingga
sehingga metabolisme sel-sel terganggu. keberadaannya di udara harus dibatasi. Gas CO
Akibatnya, timbul rasa pusing, muntah, pingsan, di udara belum menimbulkan dampak negatif bagi
bahkan dapat mengakibatkan kematian. Unsur yang kesehatan jika berkadar < 100 ppm. Apabila kadar
mengendap di mesin sebagai sisa pembakaran CO di udara melebihi 100 ppm akan mengakibat-
berupa timbal. Rusaknya lapisan ozon diakibatkan kan cepat merasa lelah dan sakit kepala.
oleh senyawa klorin dalam CFC yang banyak
24. Jawaban: e
terdapat dalam bahan-bahan spray. Perkaratan
Katalis konverter dipasang di knalpot mobil
logam dipercepat dengan senyawa-senyawa oksida
dengan tujuan untuk mengubah polutan yang
asam yang terdapat dalam hujan asam. Penyakit
beracun seperti sisa bensin, gas CO, dan oksida
paru-paru diakibatkan oleh asap rokok.
nitrogen menjadi produk yang lebih aman seperti
18. Jawaban: c gas N2, CO2, dan H2O.
Ketukan pada mesin kendaraan disebabkan oleh
25. Jawaban: e
pembakaran bensin yang terlalu cepat sehingga
Peningkatan kadar CO2 di udara mengakibatkan
efisiensi energi yang dihasilkan berkurang.
terjadinya global warming atau pemanasan
19. Jawaban: d global. Sementara itu, gangguan pernapasan
Pertamaks plus memiliki nilai oktan > 95. Nilai diakibatkan oleh kabut asap, hujan asam
oktan n-heptana = 0, n-heksana = 25, n-heptena diakibatkan oleh gas SO2 dan oksida nitrogen,
= 60, sikloheksana = 97, dan 2-metil heksana sedangkan gangguan fungsi hemoglobin diakibat-
= 44. Jadi, senyawa yang memiliki nilai oktan kan oleh gas CO.
setara dengan nilai oktan pertamaks plus adalah
26. Jawaban: e
sikloheksana.
Bensin beroktan rendah jika dibakar banyak
20. Jawaban: e menghasilkan jelaga. Sebaliknya, bensin beroktan
Penambahan TEL pada bensin menghasilkan tinggi menghasilkan sedikit gas karbon monoksida
partikulat Pb (timbal) dalam bentuk jelaga atau jelaga, dan gas karbon dioksida serta, menimbul-
asap. Partikulat Pb berupa butiran-butiran halus kan sedikit ketukan pada mesin.
yang jika terisap dapat menembus bagian
27. Jawaban: d
terdalam paru-paru. Menurunkan knocking dan
CO dan partikel timah hitam merupakan bahan
menaikkan bilangan oktan menggunakan
kimia berbahaya yang dihasilkan oleh
senyawa isooktana. Asap hitam timbul akibat
pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin.
pembakaran tidak sempurna.
Bahan-bahan tersebut dikeluarkan dalam asap
21. Jawaban: c kendaraan bermotor.
Gas buang penyebab hujan asam yaitu SO2 dan
28. Jawaban: e
NOx. Kedua gas ini dapat berikatan dengan uap air
Senyawa 1,2dibromo etana ditambahkan ke
di udara membentuk asam dalam awan. Apabila
dalam bensin ber-TEL untuk mengikat timbal sisa
awan yang mengandung asam turun menjadi hujan,
pembakaran bensin yang mengendap di mesin
air hujan tersebut bersifat asam. Sementara itu, gas
menjadi senyawa PbBr2.
CO merupakan gas beracun yang mudah berikatan
dengan hemoglobin. Gas CO2 mengakibatkan 29. Jawaban: e
terjadinya global warming, sedangkan uap air (H2O) Zat antiketukan yang berupa ethyl fluid digunakan
merupakan gas yang tidak beracun, hasil dari untuk meningkatkan bilangan oktan bensin. Ethyl
proses pembakaran senyawa karbon. fluid terdiri atas campuran 65% TEL (tetra ethyl
lead), 25% 1,2-dibromo etana, dan 10% 1,2-dikloro
etana. MTBE, etanol, metanol, dan viskon
merupakan pengganti TEL.
Kimia Kelas XI 21
30. Jawaban: e 5. Viskon baik digunakan sebagai zat aditif bensin
Gas PbBr2 berasal dari pembakaran bensin. Gas karena viskon memiliki banyak keunggulan berikut.
ini mudah menguap dan menimbulkan pen- a. Dapat menaikkan bilangan oktan bensin.
cemaran udara. Jika terhirup partikulat Pb-nya b. Mengurangi konsumsi bensin.
akan mengendap di dalam tubuh sebagai racun. c. Mengurangi emisi gas CxHy, CO, dan NOx.
d. Meningkatkan daya dorong mesin.
B. Uraian e. Menurunkan suhu gas pembakaran.
1. Proses pembentukan gas alam berasal dari sisa- 6. Bensin bertimbal, yaitu bensin yang menggunakan
sisa tumbuhan dan hewan yang tertimbun endapan zat aditif TEL. Pembakaran bensin bertimbal
lumpur, pasir, dan zat-zat lain selama jutaan tahun. menghasilkan endapan hitam PbO dan tertimbun
Timbunan material ini mendapat tekanan dan dalam mesin kendaraan. Hal ini akan menimbulkan
panas bumi secara alami. Bersamaan dengan kerak dan mengakibatkan laju kendaraan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak tersendat-sendat. Penambahan dibromo etana
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa dapat mengubah PbO hasil pembakaran menjadi
hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon tersebut terdiri PbBr2 yang mudah menguap sehingga tidak
atas campuran alkana berwujud gas dengan berat menghasilkan endapan dalam mesin.
molekul sedang, seperti metana, etana, propana, 7. Efisiensi pembakaran bensin dapat ditingkatkan
butana, dan isobutana, serta pentana. Gas-gas ini dengan menambahkan senyawa yang mempunyai
terkumpul dalam pori-pori batu kapur dan batu nilai oktan tinggi, misal senyawa isooktana.
pasir. Dengan adanya gaya kapilaritas, gas alam Isooktana atau 2,24-trimetil pentana merupakan
akan bergerak ke atas. alkana (hidrokarbon) bercabang yang memiliki
2. Macam-macam pengolahan lebih lanjut fraksi bilangan oktan 100 sehingga pembakaran bensin
bensin sebagai berikut. berlangsung sempurna.
a. Reforming, yaitu mengubah bentuk struktur 8. Pada knalpot sering terlihat adanya endapan
(isomer) rantai karbon lurus menjadi berwarna hitam sebab pada mesin terjadi proses
bercabang untuk meningkatkan mutu bensin. pembakaran senyawa karbon yaitu bensin. Pem-
b. Polimerisasi, yaitu penggabungan molekul- bakaran bensin mengakibatkan terbentuknya
molekul kecil menjadi molekul besar. Molekul karbon atau jelaga pada sisa pembakaran.
besar yang dihasilkan dapat menaikkan kualitas Endapan berwarna hitam dalam knalpot merupa-
bensin karena bilangan oktannya tinggi. kan unsur karbon yang terurai dari senyawa karbon
c. Blending, yaitu proses pencampuran atau akibat proses pembakaran tidak sempurna.
penambahan zat aditif pada bensin agar 9. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar dapat
mutu bensin lebih baik. Misal menambahkan menimbulkan dampak negatif karena mengakibat-
TEL (tetra etil lead), MTBE (metil tersier butil kan timbulnya gas CO sebagai akibat pembakaran
eter), AlCl3, H2SO4, dan 1,2-dibromo etana. tidak sempurna pada bensin. Gas CO dapat
3. Fraksi-fraksi minyak bumi diperoleh melalui proses mengakibatkan kematian seseorang karena gas
di dalam menara distilasi. Proses ini dimulai dengan CO lebih reaktif terhadap Hb, dibandingkan dengan
memompakan minyak mentah yang telah O2. Oleh karena itu, jika Hb hanya mengikat CO,
dipanaskan hingga suhu 350C ke dalam menara tubuh akan kekurangan O2. Kurangnya kadar
distilasi. Di dalam menara, sebagian akan oksigen dalam tubuh mengakibatkan terhambat-
menguap setelah mencapai titik didihnya dan nya proses metabolisme dalam tubuh. Akibatnya,
bergerak melalui bubble caps. Sebagian uap akan tubuh akan mudah lelah dan lemas.
mencair dan mengalir melalui pelat sehingga 10. Kita harus berhemat dalam menggunakan bahan
terpisah dari fraksi lain. Uap yang tidak mencair bakar fosil dan mencari bahan bakar alternatif
akan terus naik dan lama kelamaan akan mencair penggantinya karena bahan bakar fosil bersifat
sedikit demi sedikit sesuai dengan titikdidihnya tidak dapat diperbarui (unrenewable). Sementara
pada pelat-pelat di atasnya. Selanjutnya, akan itu, kebutuhan bahan bakar pada industri,
diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi. kendaraan, dan masyarakat semakin meningkat.
4. Bensin dengan nilai oktan 92 dapat dibuat dengan Jika kita tidak berusaha berhemat dalam
cara mencampurkan senyawa isooktan dan menggunakan bahan bakar dapat terjadi
n-heptana dengan kadar 92% isooktan dan 8% kelangkaan bahan bakar. Bahan bakar alternatif
n-heptana. Bilangan oktan dihitung berdasarkan pengganti diperlukan untuk mengantisipasi
jumlah kadar isooktana dalam campuran bensin kelangkaan bahan bakar fosil sehingga aktivitas
tersebut. manusia tetap dapat berlangsung.

22 Minyak Bumi
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi;
2. mampu menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi
ikatan;
3. terampil merancang, menyimpulkan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai siswa:
1. mensyukuri ciptaan Tuhan yang ada di alam berupa energi yang dihasilkan prinsip termokimia;
2. mempunyai rasa ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta berperilaku jujur, disiplin, teliti, dan proaktif saat bekerja sama dalam
kelompok praktikum.

Materi
Reaksi Termokimia dan Perubahan Entalpi
Macam-Macam Perubahan Entalpi
Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi

Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik


Reaksi eksoterm. Melakukan diskusi untuk membedakan reaksi eksoterm
Reaksi endoterm. dan endoterm.
Perubahan entalpi reaksi pembentukan, penguraian, Melakukan praktikum untuk menentukan H reaksi
pembakaran, netralisasi, penguapan, peleburan, menggunakan kalorimeter sederhana.
sublimasi, dan pelarutan standar.
Penentuan H reaksi berdasarkan data entalpi
pembentukan standar, hukum Hess, dan energi ikatan.

Pengetahuan yang Dikuasai Keterampilan yang Dikuasai


Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm. Menyimpulkan jenis reaksi eksoterm dan endoterm serta
Membedakan reaksi pembentukan, penguraian, pem- penerapannya dalam kehidupan.
bakaran, netralisasi, penguapan, peleburan, sublimasi, Menyajikan laporan hasil praktikum.
dan pelarutan.
Menghitung nilai H reaksi berdasarkan data entalpi yang
disajikan.

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki


Menjelaskan reaksi eksoterm, endoterm, jenis-jenis reaksi, dan nilai H reaksi.
Mengagumi dan mensyukuri manfaat energi yang dihasilkan dari suatu reaksi
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Mempunyai jiwa kreatif dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Kimia Kelas XI 23
A. Pilihan Ganda 8. Jawaban: a
Reaksi eksoterm ditandai dengan naiknya suhu
1. Jawaban: b
lingkungan setelah terjadi reaksi. Reaksi ini
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan
ditunjukkan oleh nomor 1) dan 2).
panas, yaitu energi berpindah dari sistem ke
Reaksi eksoterm melepaskan kalor ke lingkungan
lingkungan sehingga lingkungan mengalami
sehingga suhu lingkungan naik. Pada reaksi ini
kenaikan suhu. Kondisi ini ditandai dengan tabung
suhu setelah reaksi lebih besar dari sebelum
reaksi terasa panas.
reaksi. Jadi, peristiwa yang merupakan reaksi
2. Jawaban: b eksoterm terjadi pada nomor 1) dan 2).
Reaksi eksoterm, disertai pelepasan panas dari
9. Jawaban: c
sistem ke lingkungan (H = ), entalpi hasil <
Besarnya perubahan entalpi reaksi sama dengan
entalpi pereaksi, dan suhu lingkungan > suhu
kalor reaksinya dengan tanda yang berlawanan.
sistem.
Jadi, H = x kJ kalor reaksinya sama dengan
3. Jawaban: e + kJ (reaksi eksoterm). H = +x kJ kalor reaksinya
Reaksi kimia yang ditunjukkan oleh diagram reaksi sama dengan x kJ (reaksi endoterm).
tersebut merupakan reaksi endoterm. Entalpi zat
10. Jawaban: d
yang bereaksi lebih kecil daripada entalpi zat hasil
Jika suatu reaksi kimia menghasilkan panas, reaksi
reaksi sehingga H berharga positif. H berharga
tersebut merupakan reaksi eksoterm. Pada reaksi
positif menunjukkan reaksi endoterm.
eksoterm, entalpi reaksi bernilai negatif (entalpi
4. Jawaban: e pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi).
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari
sistem ke lingkungan, perubahan entalpi negatif, B. Uraian
reaksi melepas kalor, berlangsung spontan, dan
terjadi kenaikan suhu. 1. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai
pelepasan panas atau kalor ke lingkungan. Dalam
5. Jawaban: c reaksi eksoterm, entalpi hasil reaksi lebih kecil dari
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepas entalpi reaktan sehingga DH berharga negatif.
panas. Oleh karena pada reaksi antara gas metana Contoh:
dengan oksigen disertai pelepasan panas, reaksi
C(s) + O2(g) CO2(g) H = 393,52 kJ
tersebut termasuk reaksi eksoterm.
C(s) + O2(g) CO2(g) + 393,52 kJ
6. Jawaban: a
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai
Proses endoterm merupakan proses yang
penyerapan panas atau kalor dari lingkungan. Dalam
membutuhkan kalor sehingga terjadi perpindahan
reaksi endoterm, entalpi hasil reaksi lebih besar dari
kalor dari lingkungan ke sistem. Suhu setelah
entalpi reaktan sehingga H berharga positif.
reaksi lebih kecil daripada suhu sebelum reaksi.
Contoh:
Proses endoterm ditunjukkan oleh gambar 1) dan
N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g) H = +66,4 kJ
2). Sebaliknya, gambar 3) dan 4) merupakan
gambar proses eksoterm. Pada reaksi ini sistem N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g) 66,4 kJ
melepaskan kalor ke lingkungan. Suhu setelah 2. a. Reaksi membebaskan kalor, berarti reaksi
reaksi lebih besar daripada suhu sebelum reaksi. eksoterm, maka H bertanda negatif atau kalor
7. Jawaban: b reaksi bertanda positif.
Reaksi tersebut membebaskan atau melepaskan Jadi, penulisan reaksi sebagai berikut.
panas pada saat terbentuk produk. Kalor reaksi C(s) + O2(g) CO2(g) H = 393,5 kJ
+411 kJ berarti H = 411 kJ. Jadi, reaksi tersebut atau
termasuk jenis reaksi eksoterm. C(s) + O2(g) CO2(g) + 393,5 kJ

24 Termokimia
b. Gambar diagram sebagai berikut. 4. Reaksi a dan b merupakan reaksi endoterm karena
memerlukan kalor atau kalor reaksinya bertanda
H
negatif. Sementara itu, reaksi c, d, dan e
C(s) + O2(g)
merupakan reaksi eksoterm karena melepaskan
kalor atau kalor reaksinya bertanda positif.
H = 393,5 kJ
5. a. Pada reaksi tersebut terjadi perpindahan kalor
CO 2(g) dari sistem ke lingkungan sehingga
merupakan reaksi eksoterm.
b. Persamaan termokimia dari reaksi tersebut:
Reaksi eksoterm

3. Pelarutan Na2S2O3 dalam air memerlukan kalor Ag(s) +  Cl2(g) AgCl(s) H = 127 kJ/mol
(reaksi endoterm) sehingga panas berpindah dari
lingkungan ke sistem. Jadi, gelas beker (bertindak
sebagai lingkungan) akan terasa dingin karena
panas dari lingkungan terserap ke dalam sistem.

A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: d


4Li(s) + O2(g) 2Li2O(s) Hf = 598,8 kJ/mol
1. Jawaban: d
2 mol Li2O = 598,8
Perubahan entalpi netralisasi standar (Hc) adalah 
perubahan entalpi yang dihasilkan atau diperlukan Kalor yang dilepas = Hf Li2O

pada penetralan 1 mol zat basa oleh asam atau 1 
mol asam oleh basa pada suhu 25C dan tekanan 150 = 598,8

1 atm seperti pada reaksi d. Sementara itu, reaksi Mol Li2O = 0,5 mol
c merupakan reaksi pembentukan, reaksi b Mol Li = 2 mol Li2O = 2 0,5 = 1 mol
merupakan reaksi fermentasi, reaksi a merupakan
Massa Li = mol Li Ar Li = 1 7 = 7 g
reaksi pembakaran, dan reaksi e merupakan reaksi
hidrolisis. 5. Jawaban: c
2. Jawaban: c Reaksi penguraian NO sebagai berikut.
Hf merupakan perubahan entalpi pembentukan  
Mol NO =   =  +  = 2 mol
standar 1 mol senyawa. Reaksi pembentukan
1 mol senyawa ditunjukkan oleh reaksi 1) dan 2). 
Hf adalah perubahan entalpi penguraian standar Kalor yang dilepas =  43,2 = 43,2 kkal.
1 mol senyawa. Reaksi penguraian ditunjukkan
2NO N2 + O2 H = 43,2 kkal
oleh reaksi 3) dan 4). Hc adalah perubahan
entalpi pembakaran standar 1 mol senyawa, Untuk menguraikan 2 mol gas NO dilepaskan kalor
ditunjukkan oleh reaksi 5). Oleh karena itu, reaksi 43,2 kkal
H f , H d , dan H c secara berturut-turut 6. Jawaban: e
ditunjukkan oleh nomor 1), 3), dan 5). Reaksi penguraian merupakan kebalikan dari
3. Jawaban: d reaksi pembentukan (hukum Laplace).
C6H12(g) C6H6(g) + 3H2(g) H = +208 kJ
  

Mol bahan bakar =
  
 7. Jawaban: e
 
= CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
 
= 0,05 mol H = 802 kJ/mol
Entalpi pembakaran yang dihasilkan  
Mol CH4 =  +   = 0,15 mol



= mol entalpi = 5,460 kJ =  5,460 kJ Kalor yang dikeluarkan = 0,15 802 = 120,3 kJ.


Kimia Kelas XI 25
8. Jawaban: b Persamaan termokimia: H2O(A ) H2O(g) 42 kJ.
Perubahan entalpi pembakaran adalah perubahan Untuk menguapkan 1 mol H2O diperlukan kalor
entalpi yang dihasilkan pada standar pembakaran sebesar 42 kJ. Dengan demikian, untuk
1 mol zat dengan oksigen. menguapkan 3,5 mol H 2 O diperlukan kalor
C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(A) sebanyak 3,5 42 kJ = 147 kJ.
H = 1.420 kJ Jadi, kalor yang diperlukan untuk menguapkan
Reaksi a merupakan perubahan entalpi netralisasi 63 gram air sebanyak 147 kJ.
standar. Reaksi c merupakan pembentukan entalpi 3. Persamaan termokimia pembakaran 2 mol gas
hidrolisis standar. Reaksi d merupakan perubahan etuna sebagai berikut.
entalpi pembakaran bukan pada kondisi standar.
Reaksi e merupakan perubahan entalpi fermentasi. 2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(g)
H = 2.372 kJ
9. Jawaban: d Mol C2H2 pada kondisi standar (STP)
Pada reaksi: S + O2 SO2 H = y kJ dapat
disebut !"# $ %
 
= !"# &'*
1) H pembentukan SO2 = y kJ.
2) H pembakaran S = y kJ.   
3) H penguraian SO2 = +y kJ. =   
4) Pada pembentukan 2 mol SO2 dibebaskan = 0,125 mol
kalor sebesar 2y kJ.
Kalor yang dilepas pada STP
 
5) Pada pembakaran 16 gram S (  mol =  mol) =
 $% &'*
H
 $%

dibebaskan kalor sebesar 
y kJ.
 
= 
(2.372) kJ
10. Jawaban: b
Reaksi peleburan es: 2H2O(s) 2H2O(A) = 148,25 kJ
H3 = H1 + H2 Jadi, kalor yang dilepaskan pada pembakaran
572 = 584 + H2 2,8 L C2H2 sebanyak 148,25 kJ.
H2 = 572 + 584 4. a. Persamaan termokimia pembakaran
= 12 kJ sempurna isooktana sebagai berikut.


Peleburan 1 mol es =  = 6 kJ/mol 
C8H18(A) + 12  O2(g) 8CO2(g) + 9H2O(g)
H = 5.500 kJ
B. Uraian b. Persamaan reaksi:

1. Reaksi: C8H18(A) + 12  O2(g) 8CO2(g) + 9H2O(g) +
 5.500 kJ
H2(g) +  O2(g) H2O(g) Hf = 241,8 kJ/mol
Massa C8H18 = volume massa jenis
  = 1 liter 0,684 kg/L
Mol H2 = = 0,25 mol
   = 684 g
Mol H2 ~ mol H2O ~ 0,25 mol 
Mol C8H18 =
H = mol H2O Hf H2O 

= 0,25 mol (241,8) kJ/mol = 60,45 kJ =   +  
2. Diketahui: Hf H2O(g) = 245 kJ 
=  = 6 mol
Hf H2O(A ) = 287 kJ
 Dari persamaan reaksi terbaca bahwa untuk
Mol H2O =  = 3,5 mol membakar 1 mol C8H18(A) dibebaskan kalor
 sebanyak 5.500 kJ. Jadi, untuk membakar
H2(g) +  O2(g) H2O(g) H = 245 kJ 1 liter bensin (terdapat 6 mol isooktana)
 dibebaskan kalor sebanyak
H2O(A ) H2(g) +  O2(g) H = +287 kJ
+ 
=  5.500 kJ = 33.000 kJ
H2O(A ) H2O(g) H = +42 kJ

26 Termokimia
5. 2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s) H = 1.204 kJ b. Massa Mg = 5,4 gram
a. Diagram reaksi dari reaksi tersebut sebagai  
berikut. Mol Mg = =  = 0,225 mol
I
H
Kalor yang dilepaskan saat 0,225 mol Mg
dibakar
2Mg(s) + O2(g)
 
H = 1.204 kJ = 
(1.204 kJ)
= 135,45 kJ
MgO(s)

A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: b


Massa C6H4O2 = 5,4 gram
1. Jawaban: b
Mr C6H4O2 = 108 gram/mol
Kalor reaksi = m c (t2 t1)
= V c (t2 t1) 
n C6H4O2 =  = 0,05 mol
= 1 g/cm3 (100 + 100) cm3) 4,2 J/g K
(310,5 300) K C = 7,85 kJ/C
= 7.140 J T = (30,5 23,5)C = 7C
Reaksi netralisasi H = C T
NaOH + HCl NaCl + H2O = 7,85 kJ/C 7C
= 54,95 kJ
Karena reaksi menghasilkan panas (terlihat bahwa
Kalor reaksi pembakaran C6H4O2 tiap mol
suhu naik) maka H = negatif
(H) netralisasi 1 mol NaOH atau 1 mol HCl =  F 

=  
= 1.099 kJ/mol
?
= 7.140 J/mol = 7,140 kJ/mol
 4. Jawaban: c
Reaksi pembakaran CH4:
2. Jawaban: a
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) H = 80 kJ/mol
Qlarutan = m c T
= 6.000 4,2 (88,5 24,8)  $%
mol CH4 =  $%
= 1.605.240 J
= 1.605,24 kJ  
Qkalorimeter = C T =  
= 2.740 (88,5 24,8) = 0,5 mol
= 174.538 J Jika kalor pembakaran 1 mol CH4 sebesar 80 kJ/mol
= 174,54 kJ maka perubahan entalpi 0,25 mol CH4:
Qreaksi = (Qlarutan + Qkalorimeter) 
= (1.605,24 + 174,54) kJ 
(80 kJ/mol) = 40 kJ
= 1.779,8 kJ Jadi, perubahan entalpi pembakaran 8 gram CH4
? sebesar 40 kJ.
Mol CH4 = 
5. Jawaban: d
= 2 mol Menurut hukum Hess
@ Hreaksi = H1 + H2
Hc = 
#


H3 = H1 + H2
?F 

= 
= 890 kJ/mol

Kimia Kelas XI 27
6. Jawaban: d Q = m c T
2NO + O2 N2O4 H = a kJ . . . (1) = 2.000 4,2 48
 = 403.200 J
NO +  O2 NO2 H = b kJ . . . (2) = 403,2 kJ
 $%
2NO2 N2O4 H = . . . ? Mol elpiji =  $%
Persamaan (2) dibalik dan dikalikan 2. 
=  = 1 mol
2NO + O2 N2O4 H = a kJ
2NO2 2NO + O2 H = 2b kJ H =
@

+
2NO2 N2O4 H = (a 2b) kJ =
 

7. Jawaban: a = 403,2 kJ/mol
Reaksi pembentukan kloroform dari senyawa
karbon dan kloroform dapat dicari dengan 11. Jawaban: c
persamaan 2), 3), dan 5). Sementara itu, 1) C(s) + O2(g) CO2(g) H1 = x kJ
persamaan 1) dan 4) dibalik, lalu persamaan 1) 
dikali dua. 2) CO(g) C(s) +  O2(g) H2 = y kJ
CS2(aq) + 3O2(g) CO2(g) + 2SO2(g) H = 1.077 kJ/mol
2S(s) + Cl2(g) S2Cl2(aq) H = 60,2 kJ/mol 
CO(g) +  O2(g) CO2(g) H3 = (y x) kJ
C(s) + 2Cl2(g) CCl4(aq) H = 135,4 kJ/mol
2SO2(g) 2S(s) + 2O2(g) H = 539,6 kJ/mol Jadi, z = y x x = y z.
CO2(g) C(s) + O2(g) H = 393,5 kJ/mol

12. Jawaban: d
CS2(aq) + 3Cl2(g) CCl4(aq) + S2Cl2(aq) H = 339,5 kJ/mol Hreaksi = Hhasil Hreaktan
Kalor untuk pembentukan 2 mol kloroform = (3 Hf CO2 + 4 Hf H2O) (Hf
= 2 mol (339,5 kJ/mol) C3H8 + 5 Hf O2)
= 679 kJ = [(3 394) + (4 ( 286))] [(104) + (5 0)]
= (1.182 1.144) (104)
8. Jawaban: c
= 2.326 + 104 = 2.222 kJ
H = m c T
= V c T 13. Jawaban: a
= (50 + 50) ml 1,0 g cm3 4,2 J g1C1 6C H = Epemutusan reaktan Epenggabungan produk
= 25,2 J
H = {DH H + DO = O} {2 DH O + DO O}
9. Jawaban: c = (436 + 499} {2(460) + 142}
Persamaan reaksi: = 935 1.062 = 127 kJ
2Al(s) + Fe2O3(s) 2Fe(s) + AI2O3(s)
14. Jawaban: e
diperoleh dari penggabungan kedua reaksi di atas,
Perubahan entalpi pada pembakaran 1 mol propana
dengan cara membalik persamaan reaksi (1) dan
sebesar 2.220 kJ. Persamaan reaksi:
menjumlahkannya dengan reaksi (2). Persamaan
reaksinya menjadi sebagai berikut. C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2 (g)+ 4H2O(g)
1) Fe2O3(s) 2Fe(s) +


O2(g) H = +840 kJ mol CO2 =
$   
=  =  mol

 $ 
2) 2Al(s) + 
O2(g) Al2O3(s) H = 1.680 kJ 
+ Banyak kalor untuk 3 mol CO2 =  (2.220) kJ
2Al(s) + Fe2O3(s) 2Fe(s) + Al2O3(s) H = 840 kJ

Jadi, harga perubahan entalpi untuk reaksi Banyak kalor untuk  mol CO2:
2Al(s) + Fe2O3(s) 2Fe(s) + Al2O3(s)   
 (2.220) kJ =  (2.220) kJ
sebesar 840 kJ. 

10. Jawaban: a 15. Jawaban: c


Massa larutan = volume massa jenis air Reaksi pembakaran etanol merupakan reaksi
= (2 1.000) ml 1 g/ml eksoterm karena Hreaksi berharga negatif. H
= 2.000 g reaksi diperoleh dari pengurangan Hproduk dengan
T = (75-27)C = 48C
Hreaktan. Oleh karena Hreaksi berharga negatif
c = 4,2 J g1 C1
maka Hproduk < Hreaktan.

28 Termokimia
Jadi, grafik persamaan reaksi pembakaran etanol 3. H2C = CH2 + Cl2 ClH2C CH2Cl
sebagai berikut. Hreaksi = {(DC = C + 4 DC H + DCl Cl) (DC C +
Energi 2 DC Cl + 4 DC H)}
C2H5OH(A ) + 3O2(g) = {(612 + 4(414) + 243) (347 + 2(331) +
2CO2(g) + 3H2O(A )
4(414))}
= 154 kJ/mol
Jadi, H reaksi sebesar 154 kJ/mol.
4. Persamaan termokimia reaksi fotosintesis sebagai
berikut.
B. Uraian
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 H = . . . ?
1. KOH(aq) + HCl(aq) KCl(aq) + H2O(A) Untuk memperoleh persamaan reaksi fotosintesis,
20 ml 0,1 M 20 ml 0,1 M 2 mmol
2 mmol 2 mmol persamaan 1) dibalik, sementara persamaan 2)
dibalik dan dikalikan 2.
Q = m c T
1) 2C2H5OH + 2CO2 C6H12O6 H = +60 kJ
= ( Vlarutan) c T
2) 4CO2 + 6H2O 2C2H5OH + 6O2 H = +2.760 kJ
= (1.000 g/L (0,02 L + 0,02 L)) 1 3,6
= 144 kal 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 H = 2.820 kJ
(untuk 2 mmol/KCl) Jadi, perubahan entalpi untuk reaksi fotosintesis

H 1 mol = 
144 kal = 72 kal 2.820 kJ.
Terjadi kenaikan suhu reaksi eksoterm H = 5. Berdasarkan diagram didapat persamaan:
Sehingga Hreaksi = 72 kal H1 = H2 + H3
2. Hreaksi = Hf hasil Hf pereaksi (790) = (593) + (x)
x = 790 + 593
= (4 HNO + 6 HH O) (4 HNH + 0)
2 2 3 x = 197 kJ
4c = (4 HNO + 6 a) (4 b + 0) Jadi, harga x pada diagram 197 kJ.
2
4c = (4 HNO + (6a)) (4b)
2
4HNO = 6a + 4b 4c
2
HNO = 1,5a + b c
2
Jadi, Hf NO2 (1,5a + b c) kJ.

A. Pilihan Ganda 3. Jawaban: b


Entalpi N2 dan O2 > entalpi NO
1. Jawaban: a
Dalam percobaan tersebut, yang merupakan H = Hproduk Hreaktan
sistem adalah larutan HCl dan KOH. Tabung reaksi  
merupakan lingkungan. H = (  HN +  HO ) HNO = (+)
2 2

2. Jawaban: b Oleh karena H berharga (+) maka termasuk reaksi


Besarnya perubahan entalpi reaksi sama dengan endoterm.
kalor reaksinya dengan tanda berlawanan untuk 4. Jawaban: b
reaksi endoterm. H = + kkal atau kalor reaksinya Reaksi endoterm, disertai penyerapan panas dari
(). Sebaliknya jika reaksi eksoterm, H = kkal lingkungan ke sistem (H = +), entalpi hasil >
atau kalor reaksinya (+). entalpi pereaksi, serta suhu sistem > suhu
lingkungan.

Kimia Kelas XI 29
5. Jawaban: b 10. Jawaban: d
Definisi dari kalor pembakaran standar yaitu kalor Reaksi pembakaran gas etana:
yang dilepaskan atau diserap pada pembakaran 
C2H6(g) +  O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g) H = . . . ?
1 mol senyawa pada kondisi standar atau pada
pada suhu 25C dan tekanan 1 atm. Hr =Hproduk Hreaktan
6. Jawaban: a =(2 Hf CO2 + 3 Hf H2O) (Hf C2H6
Persamaan termokimia pembentukan CO: 

+  Hf O2)
C(s) + O (g) CO(g)
 2
H = x kkal/mol = (2 (393,5) + (3 (285,8)) ((84,7) +0)
Persamaan termokimia pembakaran CO: = (787) + (857,4) + 84,7
 = 1.644,4 + 84,7
CO(g) +  O2(g) CO2(g) H = y kkal/mol
= 1.559,7
Persamaan termokimia pembentukan CO2: Jadi, banyaknya kalor yang dilepas pada pembakar-
C(s) + O2(g) CO2(g) H = . . . kkal/mol an gas etana 1.559,7 kJ/mol.
Reaksi pembentukan CO2 dapat diperoleh dari
11. Jawaban: e
penjumlahan reaksi pembentukan CO dan pem-
bakaran CO dengan persamaan sebagai berikut. Reaksi penguapan air: H2O(AA) H2O(g)
 Dengan demikian reaksi 1) pada soal dibalik.
C(s) +  O2(g) CO(g) H = x kkal/mol

 H2O(A) H2(g) +  O2(g) H = 286 kJ/mol
CO(g) + O (g) CO2(g)
 2
H = y kkal/mol

+ H2(g) +  O2(g) H2O(g) H = 242 kJ/mol
C(s) + O2(g) CO2(g) H = (x + y) kkal/mol +
Jadi, kalor pembentukan CO 2 yang diserap H2O(A) H2O(g) H = 44 kJ/mol
(x + y) kkal/mol.
H > 0 berarti menyerap kalor.
7. Jawaban: b Jika massa air 2,25 gram, besarnya kalor yang
H = Hf produk Hf reaktan
  
= {(4 H CO2 + 2 H H2O) (2 H diserap =

44 kJ/mol = 5,5 kJ
C2H2 + 5 H O2)
Jadi, besarnya kalor yang diserap pada proses peng-
2.600 = {(4(395) + 2(285)) (2(H C2H2) +
uapan 2,25 gram air dari tubuh kita adalah 5,5 kJ.
5(O))}
2.600 = {(2.150) 2(H C2H2)} 12. Jawaban: d
2(H C2H2) = 450 kJ Persamaan termokimia penguraian natrium
 
 bikarbonat sebagai berikut.
Hf C2H2 = = +225 kJ
 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(A) + CO2(g)
Jadi, entalpi pembentukan C2H2 225 kJ. H = . . . ?
8. Jawaban: d Hreaksi = Hproduk Hreaktan
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) = (Hf Na2CO3 + Hf H2O + Hf CO2)
H = 802 kJ/mol (2 Hf NaHCO3)
  = (120 + 80 + 75) (2 95)
Mol CH4 =  = 0,3 mol
= 275 190
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 4,8 g
CH4 = 0,3 mol 802 kJ = 240,6 kJ. = 85
Jadi, perubahan entalpi reaksi penguraian NaHCO3
9. Jawaban: b 85 kJ.
Reaksi pembakaran:
13. Jawaban: b

C2H2 +  O2 2CO2 + H2O H = 1.300 kJ Untuk mendapatkan reaksi:
Cu(s) + Cl2(g) CuCl2(g) maka reaksi 1) dibalik
Hreaksi = Hf hasil Hf pereaksi
dan dibagi 2. Reaksi 2) tetap dan dibagi 2, keduanya
1.300 = (2 HCO + HH O) HC H + 0) menjadi:
2 2 2 2
1.300 = (2(395) + (285)) (HC H + 0)
2 2
HC H = 790 285 + 1.300
2 2
= +225 kJ

30 Termokimia
 17. Jawaban: c
Cu(s) +  Cl2(g) CuCl(s) H = 137,2 kJ Kalor yang dihasilkan:
= m c (T2 T1)
 = (75 + 175) g 1 kal/gC (33 25)C
CuCl(s) +  Cl2(g) CuCl2(s) H = 82,9 kJ
= 2.000 kal
H = 2,0 kkal (tanda () karena reaksi eksoterm)
Cu(s) + Cl2(g) CuCl2(s) H = 220,1 kJ/mol
Jadi, H reaksi Cu(s) + Cl 2 (g) CuCl 2 (s) 18. Jawaban: b
sebesar 220,1 kJ/mol. Hc CH4 merupakan reaksi pembakaran metana
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
14. Jawaban: a
H = 890 kJ/mol

Mg(s) +  O2(g) MgO(s) Hf CO2 merupakan reaksi pembentukan CO2
C(s) + O2(g) CO2(g) H = 393,5 kJ/mol

Mol MgO =  Hf H2O merupakan reaksi pembentukan air

 F H2(g) +  O2(g) H2O(g) H = 285,8 kJ/mol
=  
Reaksi pembentukan gas metana
= 0,3 mol
C(s) + 2H2(g) CH4(g) H = . . . ?
@
Hf MgO =   Perubahan entalpi pembentukan gas metana dapat
diperoleh dari penjumlahan reaksi pembakaran
 
 CH4, pembentukan CO2, dan pembentukan H2O.
=   Pada penggabungan reaksi tersebut, reaksi
= 601,8 kJ/mol pembakaran metana dibalik untuk mendapatkan
Jadi, Hf MgO(s) sebesar 601,8 kJ/mol. gas metana di ruas kanan, sedangkan reaksi
pembentukan air dikalikan dua. Penggabungan
15. Jawaban: b
reaksi-reaksi tersebut sebagai berikut.
Persamaan reaksi fermentasi glukosa sebagai CO2(g) + 2H2O(g) CH4(g) + 2O2(g) H = 890 kJ
berikut. C(s) + O2(g) CO2(g) H = 393,5 kJ
C6H12O6(s) 2C2H5OH(aq) + 2CO2(g) 2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) H = 571,5 kJ

Perubahan entalpi untuk reaksi tersebut diperoleh
C(s) + 2H2(g) CH4(g) H = 75,1 kJ
dari penjumlahan kedua reaksi pembakaran
tersebut. Caranya persamaan reaksi 1) dibalik 19. Jawaban: d
dikalikan dua, sedangkan persamaan reaksi 2) Reaksi pembentukan CO:
tetap. 2C + 2O2 2CO2 H = 790,4 kJ
1) 4CO2(g) + 6H2O(g) 2C2H2OH(aq) + 6O2(g) H = +2.760 2CO2 2CO + O2 H = +568,6 kJ
2) C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(g) H = 2.820 +
+
C6H12O6(s) 2CO2(g) + 2C2H5OH(aq) H = 60
2C + O2 2CO H = 221,8 kJ
 
Jadi, perubahan entalpi pada reaksi fermentasi Untuk 1 mol CO, H = 
= 110,9 kJ
glukosa sebesar 60 kJ.
16. Jawaban: c 20. Jawaban: d
Persamaan reaksi pembentukan Mg3N2: Sesuai dengan hukum Hess:
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s) H = 28 kJ H2 + H3 = H1
   H2 = H1 H3
Mol Mg = I  =  = 0,125 mol

#\#  21. Jawaban: b
Mol Mg3N2 =
#\#  mol Mg CH2=CH2 + HCl CH3CH2Cl
 H = energi ikatan pereaksi energi ikatan
=  0.125 = 0,0417 mol produk
 = {4(C H) + (C = C) + (H Cl)} {5(C H)
Hf Mg3N2 =    Hr
  + (C C) + (C Cl)}
 = {4(412) + (609) + (426)} {5(412) + (345)
=   (28) = 671,5
+ (326)}
Jadi, perubahan entalpi pada pembentukan standar = 2.683 2.731
Mg3N2 sebesar 671,5 kJ/mol. = 48 kJ/mol

Kimia Kelas XI 31
22. Jawaban: a 26. Jawaban: a
  Perubahan panas yang diterima kalorimeter:
N + O NO
 2  2 Q = m c T
= 100 g 4,18 J/gC (23,4 22,6)C
H = Epemutusan reaktan Epenggabungan produk = 334,4 J
Diketahui dari data bahwa suhu akhir lebih besar
 
90 kJ/mol = {(  (DN N) +  (DO = O)) (DN = O)} daripada suhu awal sehingga reaksi tersebut
termasuk reaksi eksoterm. Dengan demikian,
 
90 kJ/mol = {(  (941) +  (499)) (DN = O)} besarnya kalor 334,4 J.
Reaksi yang terjadi:
DN = O = (720 90) kJ/mol AgNO3 + HCl AgCl + HNO3
= 630 kJ/mol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Kalor untuk pembentukan AgCl:
23. Jawaban: c
Qreaksi = Qair + Qkalorimeter  
=
^ 
= (mair cair T) + (Ckalorimeter T) = 66.880 J/mol
31.400 = (1.200 4,2 4,6) + (Ckalorimeter 4,6) = 66,88 kJ/mol 67 kJ/mol

? ?
27. Jawaban: c
Ckalorimeter =   Menurut hukum Hess, kalor reaksi tidak bergantung
pada jalannya reaksi, tetapi ditentukan oleh awal
= 1.786 JC1 = 1,786 kJC1 dan akhir reaksi. Harga x dari diagram pada soal:
24. Jawaban: e H = H1 + H2
792 = 198 + x
mlarutan = kerapatan volume larutan
x = 792 + 198 = 594
= 1 g/ml 100 ml Jadi, harga x adalah 594 kJ.
= 100 g
28. Jawaban: e
Qlarutan = m c T H
= 100 g 4,2 J/gC 5C |
= 2.100 J HCH+2O=OO=C=O+2HOH
= 2,1 kJ |
Mol HCl = 50 ml 0,1 M H
= 5 mmol H = (4 DC H + 2 DO = O) (2 DC = O + 2 2
= 0,005 mol DO H)
@ = (4 413 + 2 489) (2 799 + 4 463)
Hn =  = 820 kJ
 
 29. Jawaban: a
= = 420 kJ/mol
   Gas ELPIJI mengandung 40% etana.
25. Jawaban: b  
@ 200 gram = 80 gram C2H6 =  = 2,67 mol
Hsol KBr = 

Reaksi pembakaran etana:
 
Q = 19,9 kJ/mol F = 1,254 kJ 
C2H6(g) + 3  O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(A)
Q = 1,254 kJ = 1.254 J
Hreaksi = (2 H f CO 2 + 3 H f H 2 O)
Q = m c T

1.254 J = (7,5 + 105)g 4,184 J/gC T (H f C2H6 + 3  Hf O2)
T = 2,66C = 2 (395,2) + 3 (286,9)) (84,8 +
Takhir = T + Tawal 
3  0)
= (2,66 + 23,6)C
= 20,9C = (790,4 860,7) + 84,8
= 1.566,3 kJ
Jadi, 2,67 mol C2H6 dari pembakaran 200 gram
gas elpiji menghasilkan kalor 2,67 1.566,3 =
4.182,02 kJ.

32 Termokimia
30. Jawaban: d Hreaksi = {(12 Hf CO2 + 6 Hf H2O)
Elpiji terdiri atas campuran 40% etana dan 60%
(2 Hf C6H6 + 15 Hf O2)}
butana.
1 kg gas elpiji = 400 gram C2H6 = 13,33 mol 1.584,745 = {(12 (Hf CO2) + 6 (285,84)
1 kg gas elpiji = 600 gram C4H10 = 10,34 mol (2(2.426,14) + 15 (0))}
Hreaksi pembakaran C2H6 = 1.566,3 kJ 12 Hf CO2 = 4.721,985 kJ/mol
13,33 mol C2H6 = 13,33 1.566,3 = 20.878,78 kJ Hf CO2 = 393,49 kJ/mol
Hreaksi pembakaran C4H10 = 2.901 kJ Jadi, perubahan entalpi pembentukan standar CO2
10,34 mol C4H10 = 10,34 2.901 = 29.996,34 kJ = 393,49 kJ/mol.
1 kg gas elpiji menghasilkan kalor sebesar 6. Proses penyubliman pada penurunan suhu
= 20.878,78 + 29.996,34 = 50.875,12 kJ berlangsung jika suatu zat berubah wujud dari gas
Jadi, tiap rupiah menghasilkan kalor ke padat. Perubahan wujud ini terjadi pada
?  persamaan reaksi termokimia 1) dan 3).
= = 8,48 kJ
? Persamaan reaksinya digabungkan, reaksi 1)
dibalik, sedangkan reaksi 3) tetap.
B. Uraian 1) 2AB(g) A2(g) + B2(g) H = x kJ
1. Pelarutan CaO dalam air melepaskan kalor (reaksi 3) A2(g) + B2(g) 2AB(s) H = z kJ
eksoterm) sehingga panas berpindah dari sistem +
2AB(g) 2AB(s) H = x + z kJ
ke lingkungan. Jadi, gelas beker (bertindak sebagai
lingkungan) akan terasa hangat karena panas dari Kalor sublimasi untuk 2 mol AB sebesar z x kJ.
sistem terserap ke dalam lingkungan. Dengan demikian, kalor sublimasi untuk 1 mol

2. Koefisien H 2 O(A) = 1 sehingga 1 mol H 2 O AB sebesar =  H
membutuhkan 44 kJ.

   =  (z x) kJ/mol
Mol H2O =  = 
= 
mol H2O

  =  (z x) kJ/mol
Kalor untuk 
mol air = 
44 kJ = 11 kJ
Jadi, besarnya kalor sublimasi 1 mol senyawa AB
3. H2 = H3 H1 
= 983 (206) adalah  (z x) kJ/mol.
= 777 kJ/mol
Jadi, besarnya perubahan entalpi pada pem- 7. Persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan
bentukan ZnSO4 sebanyak 777 kJ/mol. standar H2O(A):

4. Reaksi 1) dibalik dan dibagi 2. H2(g) +  O2(g) H2O(A) H = 285,85 kj mol1
Reaksi 2) dibagi 2.
  Persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan
BrF(g)  Br2(AA) +  F2(g) H = +94 kJ standar H3PO4(s):
 
Br (g) +  F2(g)
 2
BrF3(g) H = 384 kJ 
H (g) + P(s) + 2O2(g) H3PO4(s)
 2
+
BrF(g) + F2(g) BrF3(g) H = 290 kJ H = 1.281 kJ mol1
Dengan demikian H penguraian dari:
Jadi, H reaksi tersebut sebesar 290 kJ.
a. 2H2O(A):
5. 2C6H6(A ) + 15O2(g) 12CO2(g) + 6H2O(A) 2H2O(A) 2H2(g) + O2(g) H = 571,7 kJ
Mol C6H6 =
$% b. 4H3PO4(s) 6H2(g) + 4P(s) + 8O2(g)
 $%
H = 5.124 kJ
 
= mol
 8. a. Reaksi pembentukan gas NO2:
@ N2(g) + 2O2(g) 2NO2(g) H = 66,4 kJ
H =

 
 F
 H pembentukan NO2 = = 33,2 kJ/mol
Hc C6H6 =  




= 1.584,745 kJ/mol

Kimia Kelas XI 33
b. Reaksi penguraian gas NO2: 1) Kalor reaksi larutan (H1)
2NO2(g) N2(g) + 2O2(g) H = +66,4 kJ H1 = m c T
= v c T
 
H penguraian NO2 = 
= +33,2 kJ/mol = (250 + 250) ml 1 g/ml 1 kal/gC
15C
9. CH3 CH = CH CH3 + Br2 CH3 CH CH CH3 = 7.500 kal
| | 2) Kalor reaksi kalorimeter (H2)
Br Br H2 = C T
H = energi ikatan pereaksi energi ikatan = 120 kal/gC 15C
produk = 1.800 kal
= {8(CH) + 2(CC) + (C=C) + (BrBr)} Kalor reaksi total = H1 + H2
{8(CH) + 3(CC) + 2(CBr)} = (7.500 + 1.800) kal
= {8(415) + 2(345) + (611) + (190)} {8(415) = 9.300 kal
+ 3(345) + 2(275)} = 9,3 kkal
= 801 895 1 kal = 4,2 joule
= 94 kJ/mol Kalor reaksi total = 9,3 kkal 4,2 J
10. T1 = 20C; T2 = 35C; T = (35 20)C = 15C = 39,06 kJ
a. Kalor reaksi total pada reaksi diperoleh dari Jadi, jumlah kalor reaksi total yang diperlukan
penjumlahan kalor reaksi larutan dan kalor pada reaksi tersebut sebesar 39,06 kJ.
reaksi kalorimeter. b. Persamaan termokimia:
HBr(aq) + NaOH(aq) NaBr(aq) + H2O(aq)
H = 39,06 kJ/mol

34 Termokimia
A. Pilihan Ganda 7. Jawaban: c
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang
1. Jawaban: d
tersusun dari unsur karbon dan hidrogen, seperti
Pembakaran sempurna senyawa karbon akan
CH4, C2H2, dan C3H8. Unsur-unsur yang tersusun
menghasilkan gas CO2. Gas oksigen diperlukan
dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
dalam pembakaran. Gas karbon monoksida
merupakan senyawa organik, seperti CO2, H2O,
dihasilkan pada pembakaran tidak sempurna. Air
dan C6H12O6.
kapur digunakan untuk menguji adanya gas CO2
hasil pembakaran hidrokarbon, uji positif jika 8. Jawaban: e
menghasilkan endapan kapur. CH3
|
2. Jawaban: d
CH2 CH C CH3
Pemanasan gula menghasilkan H2O. H2O saat
| | |
diuji dengan kertas kobalt akan mengubah warna
CH3 C2H5 CH3
kertas kobalt dari biru menjadi merah muda.
Senyawa a dan d bernama 3-etil-2,3-dimetil
Terbentuknya air sekaligus membuktikan bahwa
pentana.
gula mengandung unsur H. Unsur H mudah
Senyawa b bernama 2-etil-3,3-dimetil pentana.
teroksidasi oleh oksigen membentuk H2O. Jadi,
Senyawa c bernama 3-etil-2,4-dimetil pentana.
pemanasan gula menghasilkan H2O.
9. Jawaban: a
3. Jawaban: e 5 4 2
3 1
Kekhasan atom karbon adalah mampu berikatan CH3 CH CH2 CH2 CH CH3
dengan empat atom karbon lainnya dan atom | |
6
unsur lain membentuk rantai ikatan yang sangat CH2 CH3
panjang, baik berupa ikatan jenuh maupun tidak |
7
jenuh. CH3
4. Jawaban: d 2,5-dimetil heptana
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah 5-metil-2-etil heksana, 2-etil-5-metil heksana,
senyawa karbon yang mempunyai ikatan rangkap 2-metil-5-metil heksana, dan 5-etil-2-metil
dua dan tiga. C2H2 mempunyai ikatan rangkap heksana
tiga, HC CH. CH3
|
5. Jawaban: c
CH3 CH CH2 CH2 CH CH3, penamaan
Atom C tersier = atom C yang mengikat tiga atom
|
C lain (nomor 3 dan 4).
C2H5
Atom C kuartener = atom C yang mengikat empat
atom C lain (nomor 2). tersebut salah, yang benar 2,5-dimetil heptana.
Atom C nomor 5 dan 6 merupakan atom C primer. 10. Jawaban: a
6. Jawaban: c Titik didih senyawa hidrokarbon berbanding lurus
Hidrokarbon dengan rantai karbon siklis dengan massa molekul relatifnya. Semakin besar
merupakan hidrokarbon dengan struktur rantai Mr senyawa, titik didih semakin tinggi. Pada
melingkar atau tertutup, seperti pada pilihan a, b, jumlah Mr sama, senyawa berantai lurus lebih
d, dan e. Pilihan c merupakan hidrokarbon rantai tinggi titik didihnya dibanding senyawa dengan
lurus. banyak cabang. Rumus struktur senyawa-
senyawa dekana, oktana, 2-metil heptana,

Kimia Kelas XI 35
2,3-dimetil pentana, dan 2, 2, 3, 3-metil butana 13. Jawaban: b
sebagai berikut. Isomer geometri adalah isomer ruang yang dimiliki
Dekana: oleh alkena. Isomer geometri terjadi jika atom C
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus
CH2 CH2 CH3 yang berbeda. Jika gugus yang sama diikat dalam
satu ruang disebut isomer cis. Jika gugus yang
Oktana: sama diikat dalam ruang berseberangan disebut
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 isomer trans.
CH3
14. Jawaban: b
2-metil heptana: 2-butena merupakan hasil reaksi eliminasi dari
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 2-kloro-butana. Reaksi yang terjadi:
| CH ONa
CH3 CH CH2 CH3
3
CH3 CH = CH CH3
CH3 |
2,3-dimetil pentana: Cl + HCl
CH3
15. Jawaban: b
| 6 5 4 3 2 1
CH2 CH CH CH2 CH3 CH C CH2 CH C CH
| |
CH3 CH3
2,2,3,3-trimetil butana: Alkil (metil) terikat pada atom C nomor 3, ikatan
CH3 CH3 rangkap tiga terletak pada ikatan atom C nomor 1
dan 5.
| |
CH3 C C CH3 16. Jawaban: c
| | Gas asetilena = gas etuna = C2H2
CH3 CH3 Jadi, termasuk deret alkuna.
Jadi, senyawa yang titik didihnya paling tinggi 17. Jawaban: c
adalah dekana. Senyawa alkuna = CnH2n 2.
11. Jawaban: b Untuk n ke-2, CH CH bukan isomer.
n-pentana memiliki lima atom C dan 12 atom H. Untuk n ke-3, CH C CH3 CH3 C CH3
Isomer n-pentena juga harus memiliki jumlah atom bukan isomer.
C dan H sama. Senyawa ini terdapat 2-metil Untuk n ke-4, CH C CH2 CH3 CH3 C
butana. C CH3 isomer.
Pilihan jawaban c dan d merupakan isomer Jadi, isomer fungsi alkuna dimulai dari suku n ke-4.
n-heksana. 18. Jawaban: a
Pilihan jawaban a dan e merupakan isomer Gas metana dibuat dengan mereaksikan
n-heptana. aluminium karbida dengan air. Reaksi yang terjadi:
Al4C34 + 12H 3 2O 2 3CH
1 4 + 4Al(OH)3
12. Jawaban: a
CH3 Sintesis Wurts digunakan untuk membuat alkana
| 3 dari5 alkil halida dengan mereaksikan alkil halida
4 2 1
H3C C CH = CH CH3 tersebut dengan logam Na:
| 3CH3Cl + 2Na CH3 CH3 + 2 NaCl
5 6
CH2 CH3 Sintesis Grignard digunakan untuk merupakan
Rantai terpanjang mengandung enam atom C, alkana dan reaksi senyawa Grignard dengan air.
dengan satu ikatan rangkap dua pada atom C CH3MgBr + H2O CH4 + MgOHBr
nomor 2. Dua gugus metil terikat pada atom C Sintesis Dumas digunakan untuk membuat alkana
nomor 4, sehingga nama senyawa tersebut adalah dengan memanaskan campuran garam natrium
4,4-dimetil-2-heksena. karboksilat dengan NaOH.
O
//
CH3 C + NaOH CH4 + Na2CO3
\
O Na

36 Ulangan Tengah Semester


19. Jawaban: b 26. Jawaban: e
Polipropilena merupakan polimer yang berasal Kalor pembentukan adalah kalor yang menyertai
dari propena. pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur
pembentuknya, seperti pada reaksi e. Sementara
CH CH2 CH CH2 itu, reaksi pada a, c, dan d merupakan reaksi
| |
CH CH pembakaran, sedangkan reaksi b merupakan
3 3 reaksi pembentukan tetapi dari ion-ionnya.
Propena Polipropilena atau polipropena
(monomer) (Polimer) 27. Jawaban: b
Reaksi 6CO2(g) + 6H2O() C6H12O6(aq) + 6O2(g)
20. Jawaban: c 2,6 103 kJ merupakan reaksi endoterm. Hal
Alkana merupakan senyawa terbanyak penyusun ini karena reaksi membutuhkan kalor sebesar
minyak bumi, diikuti sikloalkana dan hidrokarbon 2,6 103 kJ. Persamaan reaksi tersebut juga
aromatik. dapat ditulis sebagai berikut.
21. Jawaban: b 6CO2(g) + 6H2O() C6H12O6(aq) + 6O2(g)
Proses pemisahan minyak bumi dilakukan dengan H = +2,6 103 kJ
cara distilasi bertingkat. Proses distilasi meng- 28. Jawaban: b
gunakan prinsip perbedaan titik didih. Massa tembaga = 303 kg = 303.000 g
22. Jawaban: a ctembaga = 0,38 J/g K
Komponen bensin yang paling banyak cabangnya t = 90C 25C = 65C = 65 K
adalah isooktana atau 2,2,4-trimetil pentana, Hc C4H10 = 2.475 kJ/mol
dengan rumus molekul Q = m c T
CH3 = (303.000 g)(0,38 J/g K)(65 K)
| = 7.484,1 kJ
CH3 CH CH2 C CH3 Q
| | Mol butana = H C H
c 4 10

CH3 CH3 7.484,1kJ


= 2.475 kJ/mol
23. Jawaban: a
Persentase isoaktana dalam suatu bensin disebut = 3,02 mol
bilangan oktan. Makin tinggi harga bilangan oktan Massa butana = mol Mr
suatu bensin, makin efisien bensin tersebut = 3,02 mol 58 g/mol
menghasilkan energi. Jenis bensin premium = 175,16 gram
mempunyai bilangan oktan sekitar 82, sedangkan 29. Jawaban: e
bensin super mempunyai bilangan oktan 98. n AgNO3 = 50 ml 0,1 M
24. Jawaban: c = 5 mmol
Fraksi nomor 3 merupakan minyak tanah/kerosin. = 5 103 mol
Kerosin merupakan bahan bakar kompor minyak. n HCl = 50 ml 0,1 M
Fraksi nomor 1 berupa gas, digunakan sebagai = 5 mmol
bahan baku elpiji untuk bahan bakar kompor gas. = 5 103 mol
Fraksi nomor 2 berupa petroleum eter, digunakan massa = 100 gram
sebagai dry cleaning. Fraksi nomor 4 berupa T = 0,8C
solar, digunakan sebagai bahan baku mesin c = 4,2 J/gC
diesel. Fraksi nomor 5 berupa residu, digunakan Q = m c T
sebagai pengeras jalan. = (100 g)(4,2 J/gC)(0,8C)
= 336 J
25. Jawaban: e
Q
Angka oktan adalah angka yang menunjukkan Kalor netralisasi HCl (Hn) = mol
mutu bensin. Makin tinggi angka oktan, makin baik
336 J
mutu bensin yang ditentukan oleh banyaknya = 5 103 mol
ketukan. Untuk menaikkan angka. Oktan bensin
ditambahkan zat anti ketukan seperti TEL = 67.200 J/mol
(tetraethyl lead/tetraetil timbal). = 67,2 kJ/mol

Kimia Kelas XI 37
30. Jawaban: e 35. Jawaban: b
Reaksi CaO(s) + H 2 O() Ca(OH) 2 (s) 2C3H8(g) + 10O2(g) 6CO2(g) + 8H2O(g)
H = 65,5 kJ merupakan reaksi eksoterm karena H = 4.444 kJ
H bernilai negatif. Reaksi melepaskan kalor Reaksi pembakaran 1 mol C3H8
sehingga terjadi perpindahan kalor dari sistem ke Hreaksi 4.444
lingkungan. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi = mol
= 2
= 2.222 kJ/mol
pelarutan CaO dalam air. Pelarutan 1 mol CaO C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)
melepaskan kalor 65,5 kJ sehingga pelarutan
H = 2.222 kJ
2 mol CaO melepaskan kalor 131 kJ.
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)
31. Jawaban: e Hreaksi = (3 Hf CO2 + 4 Hf H2O)
H1 = H2 + H3
44,5 = 287,8 + H3 (Hf C3H8 + 5 Hf O2)
H3 = 243,3 2.222 = (3 Hf CO2 + 4(286)) (104 + 0)
32. Jawaban: c 2.222 = (3 Hf CO2 + (1.144)) (104)
1) Reaksi pembentukan CO2: 2.222 = 3 Hf CO2 104
C(s) + O2(g) CO2(g) H = a kJmol1 3 Hf CO2 = 1.182
2) Reaksi pembentukan H2O: Hf CO2 = 394 kJ/mol
1
H2(g) + 2 O2(g) H2O() H = b kJmol1 36. Jawaban: a
Untuk mendapatkan reaksi tersebut, maka
3) Reaksi pembentukan C2H4:
persamaan reaksi 1) dibalik dan dikalikan 2,
C2H 4(g) + 3O 2(g) 2CO 2(g) + 2H 2O(  ) sedangkan untuk persamaan 2) tetap dan dikali-
H = c kJmol1 kan 3 sehingga menjadi:
Entalpi pembentukan C2H4 dihitung dari pen- 3CO 2 (g) + 4Fe(s) 2Fe2O3(s) + 3C(s)
jumlahan ketiga reaksi di atas. Reaksi (1) dan (2) H = 468,2 kJ
dikalikan dua, sedangkan reaksi (3) dibalik. 3C(s) + 3O2(g) 3CO 2 (g) H = 1.180,5 kJ
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
2C(s) + 2O2(g) 2CO2(g) H = 2a kJmol1 4Fe(s) +3O2(g) 2Fe2O3(s) H = 1.648,7 kJ
2H2(g) + O2(g) 2H2O() H = 2b kJmol1 37. Jawaban: a
2CO2(g) + 2 H2O() C2H4(g) + 3O2(g) Reaksi pembakaran sempurna propana (C3H8):
H = c kJmol1
+
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O() H = . . . .?
2C(s) + 2H2(g) C2H4(g) H =(2a + 2b c) kJmol1 Hreaksi = Hproduk Hreaktan
33. Jawaban: a = (3 Hf CO2 + 4 Hf H2O) ( Hf C3H8
O2(g) + Cl(g) ClO(g) + O(g) H = +120 kJ + 5 Hf O2)
O3(g) + O(g) 2O2(g) + O(g) H = 390 kJ = (3 (393,5) + 4 (242,0)) (103,9 + 0)
= (1.180,5 + (968)) + 103,9
O3(g) + Cl(g) ClO(g) + O2(g) = 2.148,5 + 103,9 = 2.044,6 kJ/mol
Hreaksi = (120 + (390) kJ Massa propana yang dibakar = 22 gram
22 g
= 270 kJ Mol propana = massa = = 0,5 mol
Mr 44 g/mol
34. Jawaban: d H = mol Hreaksi
Sublimasi es terjadi ketika wujud padat es berubah 0,5
menjadi wujud gas (uap). = 1 (2.044,6)kJ
Reaksinya: H2O(s) H2O(g) = 1.022,3 kJ
Dengan demikian, reaksi 1) tetap dan reaksi 3)
38. Jawaban: c
dibalik, sehingga menjadi:
Reaksi adisi etena oleh hidrogen klorida sebagai
1
1) H2(g) + 2 O2(g) H2O(g) H = a kJ berikut.
H H H H
1
3) H2O(s) H2(g) + 2 O2(g) H = c kJ \ / | |
C = C + H Cl H C C Cl

/ \ | |
H2O(s) H2O() Hsub = c a kJ
H H H H

38 Ulangan Tengah Semester


H = ( energi reaktan) ( energi hasil reaksi) c. CH3 CH2 CH CH CH3
= (DC C + 4DC H + DH Cl) (DC C + 5DC H | |
+ DC Cl) CH3 CH3
= (609 + 4(417) + 431) (349,5 + (5(417) |
+ 338) CH3
= 2.708 2.772,5 = 64,5 kJ/mol d. CH3 CH2 CH CH CH2 CH3
Massa C2H4 = 56 gram | |
56 g CH3 CH3
mol C2H4 = = 2 mol
28 g/mol |
Kalor yang dilepaskan untuk reaksi adisi 2 mol CH3
gas etena: 3. Isomer butena ada 3, yaitu:
= 2 (64,5 kJ/mol) = 129 kJ a. CH2 = CH CH2 CH3 = 1-butena
39. Jawaban: a b. CH3 CH = CH CH3 = 2-butena
7 c. CH2 = C CH3 = 2-metil-1-propena
C2H6(g) + 2 O2(g) 2CO2(g) + 3H2O( ) |
Hc = 1.559,877 kJ/mol CH3

Hreaksi = {2 Hf CO2 + 3 Hf H2O} 4. Fraksi bensin selain diperoleh dari distilasi


7
bertingkat minyak mentah, juga dapat diolah
{Hf C2H6 + 2 Hf O2} dengan berbagai cara guna menambah jumlah
bensin agar memenuhi kebutuhan bahan bakar.
1.559,877 kJ = {2(393,512) + 3 Hf H2O)}
Cara yang digunakan adalah cracking atau
7
{(84,667) + 2 (0)} perengkahan dan polimerisasi. Cracking adalah
proses pemutusan hidrokarbon berantai panjang
3 Hf H2O = 857,52 sehingga dihasilkan fraksi bensin berantai
Hf H2O = 285,84 kJ/mol pendek. Sementara itu, polimerisasi adalah
Jadi, Hf untuk H2O sebesar 285,84 kJ/mol. kebalikan dari proses cracking yaitu proses
menggabungkan hidrokarbon berantai pendek
40. Jawaban: b menjadi fraksi bensin berantai lebih panjang.
Reaksi penguraian H2O:
1 5. Persamaan reaksi:
H2O() H2(g) + 2 O2(g) H = 285 kkal/mol C8H18(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
Ikatan dalam H2O: H O H a. 2C8H18(g) + 25O2(g) 16CO2(g) + 18H2O(g)
Terdapat 2 ikatan H O sehingga energi ikatan V
rata-rata H O sebesar= 285 : 2 = 142, 5 kkal/mol. Mol C8H18 = 22,4
0,1
= 22,4
B. Uraian
= 4,46 103 mol
1. Pada pembakaran senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan gas CO2. Hal ini dibuktikan dengan 25
Mol O2 = 4,46 103
mengalirkan gas hasil pembakaran ke air kapur 2

jernih atau telah disaring. Gas CO2 akan mengeruh- = 0,056 mol
kan air karena terjadi reaksi Ca(OH)2 + CO2 Volum O2 = n 22,4
CaCO3 + H2O = 0,056 22,4
= 1,254 L
2. a. CH3 CH2 CH CH3
| b. 2C8H18(g) + 25O2(g) 16CO2(g) + 18H2O(g)
CH3 m 570
570 gram C8H18 = M = = 5 mol
r 114
b. CH3 CH2 CH CH3 18
| Mol H2O = 5
2
CH2 = 45 mol
| Massa H2O = n Mr
CH3 = 45 18
= 810 gram

Kimia Kelas XI 39
16 Jadi, Hf 1 mol gas SO3 = 395 kJ/mol.
Mol CO2 = 5
2
8. Diketahui:
= 40 mol Massa gelas kimia + air = 1.000 g
Massa CO2 = n Mr Massa jenis air = 1 g/cm3
= 40 44 Kalor jenis air + kaca = 4,2 J/gC
= 1.760 gram T = (33 25)C
c. Pada mesin mobil terjadi proses pembakaran = 8C
senyawa karbon yaitu bensin (C8H18) yang Ditanyakan: H pembakaran etanol . . . ?
mengakibatkan terbentuknya arang atau Jawab:
jelaga pada sisa pembakaran. Endapan Kalor yang dilepas etanol = kalor yang diterima
berwarna hitam dalam knalpot mobil adalah air dan kaca
unsur karbon yang terurai dari senyawa Kalor yang diterima air + kaca
karbon akibat proses pembakaran. = m c T = 1.000 g 4,2 J/gC 8C
d. Pada mesin mobil dalam keadaan hidup = 33.600 J = 33.6 kJ/mol
terjadi proses pembakaran senyawa karbon Kalor yang dilepas = 33,6 kJ/mol
yang tidak sempurna menghasilkan gas CO, Jadi, H pembakaran etanol = 33,6 kJ/mol.
seperti pada reaksi:
2C8H18(g) + 17O2(g) 16CO(g) + 18H2O(g) 9. Mencairkan es berarti reaksi peleburan
Ruangan yang luasnya terbatas, misalnya H2O(s) H2O( )
garasi yang tertutup memungkinkan gas CO Hreaksi = Hf H2O( ) Hf H2O(s)
terakumulasi sehingga kadar CO dalam = 287,28 (293,16) kJ/mol
garasi meningkat. Gas CO merupakan racun = 5,88 kJ/mol
bagi hewan atau manusia, karena gas ini 1 mol peleburan es menyerap 5,88 kJ.
membentuk kompleks dengan hemoglobin 1.440 g
dalam darah. Kompleks yang terbentuk Kalor untuk 1.440 gram es = 18 g/mol 5,88 kJ/mol
disebut karboksi hemoglobin. = 470,4 kJ (diserap)
Afinitas Hb terhadap CO lebih besar daripada
Jadi, kalor yang diserap untuk mencairkan es
terhadap oksigen. Hal ini mengakibatkan CO
470,4 kJ.
sukar terlepas dari Hb, akibatnya fungsi Hb
sebagai pembawa oksigen tidak berjalan 10. C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O
lancar dan tubuh kekurangan oksigen dan H H H O H H
dapat menyebabkan kematian. | | | // \ /
6. Massa air = 2 L 1 kg/L H C C OH + O = O H C C + O
= 2 kg | | | \
cair = 1 kkal/kgC H H H OH
Suhu awal = 25C Hreaksi = (energi ikatan pereaksi) (energi
Suhu akhir = 45C ikatan hasil reaksi)
T = 45C 25C = 20C = (5DC H + DC C + DC O + DO H + DO = O)
H C = 80 kkal/mol (3DC H + DC C + DC = O + DC O +
Q = m c T 3DO = H)
= (2 kg)(1 kkal/kgC)(20C) = (5(417) + 357 + 465 + 500,6) (3(417)
= 40 kkal + 726,6 + 357 + 3(465))
Q = n Hf C = (2.085 + 357 + 465 + 500,6) (1.251 +
40 kkal = n 80 kkal/mol 726,6 + 357 + 1.395)
n=
1
mol = 3.407,6 3.729,6
2 = 322 kJ
Massa karbon (x) = n Ar C Reaksi pembentukan 1 mol asam asetat dari
=
1
mol 12 g/mol = 6 gram 1 mol etanol melepaskan 322 kJ.
2 Kalor yang dilepaskan 27,6 gram etanol
Jadi, massa karbon yang dibakar 6 gram. 27,6 g
= 46 gram/mol (322 kJ/mol) = 193,2 kJ
7. H3 = H1 + H2
= 593 kJ + (197 kJ) = 790 kJ Jadi, kalor yang dilepaskan untuk mengubah 27,6
Perubahan entalpi pembentukan 1 mol gas SO3 gram etanol menjadi asam asetat sebesar 193,2 kJ.
790 kJ
= 2 mol = 395 kJ/mol.

40 Ulangan Tengah Semester


Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu menentukan persamaan laju dan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan;
2. mampu memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia;
3. terampil merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menyadari adanya keteraturan dari sifat laju reaksi dan mensyukurinya sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
serta memanfaatkannya dengan penuh tanggung jawab;
2. mempunyai rasa ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta berperilaku jujur, disiplin, teliti, dan proaktif saat bekerja sama dalam
kelompok praktikum.

Materi
Kemolaran dan Pengertian Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Laju Reaksi

Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik


Kemolaran. Melakukan praktikum untuk mengamati pengaruh
Pengertian laju reaksi. faktor-faktor laju reaksi.
Persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
Peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri.
Penafsiran grafik faktor-faktor yang memengaruhi
laju reaksi.

Pengetahuan yang Dikuasai Keterampilan yang Dikuasai


Menjelaskan terjadinya suatu reaksi kimia Menyajikan laporan hasil pengamatan faktor-faktor
berdasarkan teori tumbukan (tabrakan). yang memengaruhi laju reaksi berdasarkan hasil
Menjelaskan cara menentukan persamaan laju dan percobaan.
orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
yang telah diketahui.

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki


Menjelaskan teori tumbukan dan pengaruh faktor-faktor laju reaksi pada suatu
reaksi kimia.
Mempunyai jiwa kreatif dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Menentukan persamaan laju dan orde reaksi suatu reaksi kimia.

Kimia Kelas XI 41
A. Pilihan Ganda Laju penguraian NO2 = laju pembentukan NO
= 1,4 103 M menit1
1. Jawaban: a Jadi, laju pembentukan gas NO adalah
Massa = volume 1,4 103 M menit1.
Misal, volume H2SO4 = x ml.
Volume larutan = 500 ml 6. Jawaban: b
Mr H2SO4 = 98 Reaksi penguraian NH3: 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
volume 1.000
Laju reaksi terbentuknya N2
[H2SO4] = Mr
V d[N2 ] 0,5 mol / 5 liter
= dt
= = 0,02 mol L1 s1
1g/ml volume 1.000 ml 5s
0,1 = 500 ml
98 Jadi, laju reaksi pembentukan N 2 adalah
x 0,02 mol L1 s1.
0,1 = 98
2
7. Jawaban: b
9,8
x= 2
ml = 4,9 ml 5,4
5,4 gram Al = 27 = 0,2 mol
Jadi, H2SO4 yang harus dilarutkan sebanyak
4,9 ml. Volume larutan = 2 liter
2. Jawaban: c 0,2
[Al] = 2 = 0,1 mol L1
V1 M1 = V2 M2
100 ml 0,1 M = V2 0,01 M d[Al] 0,1mol . L1
vAl = dt = 20 s
= 0,005 mol L1 s1
10
V2 = 0,01 vHCl : vAl = 6 : 2
= 1.000 ml vHCl = 3 vAl = 3 0,005 = 0,015 mol L1 s1
Volume pelarut yang ditambahkan: vAlCl : vAl = 2 : 2
3
(1.000 100) ml = 900 ml vAlCl = vAl = 0,005 mol L1 s1
3
Jadi, volume pelarut yang ditambahkan sebanyak 8. Jawaban: e
900 ml. [P] = 2 1,8 = 0,2 M
3. Jawaban: d t = 2 menit
Mr HCl = 1 + 35,5 = 36,5 = 2 60 detik
8 gram = 120 detik
Mol HCl = 36,5 = 0,2 mol
[P] 0,2
0,2 mol
vP = t = 120 = 0,00167 M/detik
Molaritas HCl = = 2 mol/liter
0,1liter Laju pengurangan P sebesar 0,00167 M/detik.
Jadi, konsentrasi larutan HCl yang terjadi 2 mol/L. vS = 2 vP
4. Jawaban: b = 2 0,00167 M/detik
4 = 0,00334 M/detik
Mol NaOH = 40 mol
Jadi, laju bertambahnya S sebesar 0,00334 M/detik.
4 1.000
Molaritas NaOH = 40 400 = 0,25 M 9. Jawaban: b
Jadi, konsentrasi NaOH adalah 0,25 M. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya
konsentrasi pereaksi (A dan B) per satuan waktu
5. Jawaban: a atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi
1
Reaksinya: NO2 NO + 2 O2 (C dan D) per satuan waktu.
Laju berkurangnya (penguraian) NO 2 : laju 10. Jawaban: e
pembentukan NO = 1 : 1 (sesuai dengan Persamaan reaksi 2X + Y X2Y dapat dinyatakan
perbandingan koefisiennya). sebagai bertambahnya konsentrasi X2Y setiap
satuan waktu serta berkurangnya konsentrasi X
dan Y setiap satuan waktu.

42 Laju Reaksi
11. Jawaban: b Orde reaksi Q dihitung dari percobaan 1) dan 3).
m n
Proses pembentukan fosil memerlukan waktu v1 k [P]1 [Q]1
jutaan tahun sehingga reaksi ini berlangsung v3 =
k [P]3 [Q]3
sangat lambat. 1,2 10 2
m
3,2 10 2 n
1,4 101
=
12. Jawaban: d 7,0 102 1,2 10 2 1,6 10 2

1
v = k[A]2 [B] 2 2 = (2)n
1 (2)1 = (2)n
= k(4)2 (4) 2
n=1
= (16)(2)
Orde reaksi total = m + n = 1 + 1 = 2
= 32
Jadi, orde reaksi total reaksi tersebut adalah 2.
Jadi, laju reaksi akan meningkat 32 kali.
17. Jawaban: b
13. Jawaban: c 2A + B C
1 3
Laju reaksi N2 : laju reaksi H2 = 2 : 2 Mula-mula : 10 4
1 Reaksi : 6 3 3
Laju reaksi N2 = 3 laju reaksi H2
Sisa : 4 1 3
1
vN = 3 vH Dalam volume 1 L, [A] = 4 M, [B] = 1 M, dan
[C] = 3 M.
14. Jawaban: b
1
d[N2O4 ] Jika v = k[A][B] maka v = 4 (4)(1) = 1 M/s.
Laju reaksi penguraian N2O4 = dt
(4 2) mol/10 liter Jadi, laju reaksi 2A(g) + B(g) C(g) sebesar 1 M/s.
= 10 s 18. Jawaban: a
= 0,02 M s1 Berdasarkan data, rumus laju reaksi:
Laju reaksi penguraian N 2 O 4 : laju reaksi T

pembentukan NO2 = 1 : 2 (sesuai perbandingan v t = ( v) 15 vo


koefisien). T

Laju reaksi pembentukan NO2 v t = (3) 15 vo


= 2 laju reaksi penguraian N2O4 40 25

= 2 0,02 M s1 X = (3) 15 0,005


= 0,04 M s1 15
X = (3) 15
0,005
Jadi, laju reaksi pembentukan NO 2 adalah
0,04 M s1. X= (3)1 0,005 = 0,015 M/s
Jadi, laju reaksi pada suhu 40C sebesar 0,015 M/s.
15. Jawaban: a
Perbandingan laju reaksi dinyatakan dengan 19. Jawaban: a
perbandingan koefisien zat-zat yang terlibat dalam v = k[P]x[Q]y
raksi. Dengan demikian, vA : vB : vC : vD = 2 : 3 : 2 : 1. Jika konsentrasi awal P diperbesar menjadi dua
kali, pada konsentrasi Q tetap, kecepatan reaksi
16. Jawaban: b menjadi dua kali lebih cepat.
Persamaan laju reaksi: v = k[P]m[Q]n.
v1 = k [2P]x [Q]y = 2k [P]x [Q]y
Orde reaksi total merupakan jumlah orde reaksi P
dan Q. 2x [P]x = 2 [P]x
Orde reaksi P dihitung dari percobaan 2) dan 3). 2x = 2
v2
m
k [P] [Q]
n x=1
v3 = k [P]2 [Q]2 Jika konsentrasi awal P dan Q diperbesar dua kali,
3 3
m n kecepatan reaksi menjadi delapan kali lebih cepat.
3,5 102 6,0 103 1,6 102
= 1,2 102 1,6 102 v2 = k [2P]x [2Q]y = 8k [P]x [Q]y
7,0 102
(2x [P]x) (2y [Q]y) = 8[P]x [Q]y
m
1 1 21 2y = 8
2
=
2 2y = 4
1
1
1
m
2y = 22
2=
2 y=2
m=1 Jadi, orde reaksi total pada reaksi tersebut adalah
1 + 2 = 3.

Kimia Kelas XI 43
20. Jawaban: d c. 2SO2 ~ 1O2
A + 2B C 2 1
Mula-mula : 1 1 0,012 0,006
1 1 1 vO = 0,006 M s1
Reaksi : 4 2 4 2
4. Massa Fe yang bereaksi = (10 4,4) g = 5,6 g
3 1 1
Sisa : 5,6
4 2 4 Mol Fe = 56 = 0,1 mol
3 1 3 1 3
v = k [A] [B]2 = k [ 4 ] [ 2 ]2 = k [ 4 ] [ 4 ] = 16 k 0,1
Molaritas Fe = 0,25 = 0,4 M
3
Jadi, laju reaksi saat A tinggal mol/L sebesar
4 dt = 5 menit = 5 60 = 300 detik
3
k. d[Fe] 0,4
16 vFe = dt = 300 = 0,00133 M/detik
B. Uraian Jadi, laju berkurangnya Fe sebesar 0,0013 M/detik.
1. V1 M1 = V2 M2
5. 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
100 ml 0,05 M = V2 0,01 M
a. Laju reaksi pembentukan gas N2 dan gas H2
5
V2 = 0,01 1) Laju reaksi pembentukan gas N2
Mol N2 = 0,6 mol
= 500 ml
Volume pelarut yang harus ditambahkan 0,6
Molaritas N2 = 5 = 0,012 M
(500 100) ml = 400 ml
Jadi, volume pelarut yang harus ditambahkan d[N2 ] 0,12
sebesar 400 ml. vN = dt
= 20 = 0,006 M s1
2

2. a. 2) Laju reaksi pembentukan gas H2


Perc. [P] M [Q] M v (M/s)
3
1) 1,2 102 3,2 102 1,4 101 Mol H2 = 1 0,6 = 1,8 mol
2) 6,0 103 1,6 102 3,5 102
3) 1,2 102 1,6 102 7,0 102 1,8
Molaritas H2 = 5 = 0,36 M
d[Fe2O3 ] d[CO] d[H2 ] 0,36
b. vFe = dan vCO = dt = 20 = 0,018 M s1
vH =
2O3 dt
2 dt
d[Fe] d[CO2 ] Jadi, laju reaksi pembentukan N2 sebesar
c. vFe = dan vCO =
dt 2 dt 0,006 M s 1 , sedangkan laju reaksi
1 1 1 pembentukan H2 = 0,018 M s1.
d. vFe = 3 vCO = 2 vFe = 3 vCO b. Laju penguraian NH3
2O3 2

3. Persamaan reaksi: 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) 2


Mol NH3 = 1 0,6 = 1,2 mol
0,6
a. Konsentrasi gas SO3 = 4 mol/liter 1,2
Molaritas NH3 = 5 = 0,24 M
= 0,15 mol/liter
d[SO3 ] d[NH3 ]
vSO = vNH = dt
dt 3
3

0,15 0 0,24
= 12,5 0 = 20 = 0,012 M s1

= 0,012 mol L1 s1 Jadi, laju reaksi penguraian NH3 = 0,012 M s1.


7
b. 2SO2 ~ 2SO3 6. C6H6(g) + 2 O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g)
2 2 Mula-mula : 5
0,012 0,012 Reaksi : 2 7 4 6

vSO = 0,012 Sisa : 3 4 6
2

44 Laju Reaksi
(mol/volume) c. Laju reaksi penguraian NH3
Laju C2H6 = 2
(waktu)
Mol NH3 = 1 0,3 = 0,6 mol
2 mol/2 L
= 30 det ik = 0,033 M/detik 0,6
Molaritas NH3 = 5 = 0,12 M
(mol/volume)
Laju O2 = d[NH3 ] 0,12
(waktu) vNH = = 6 = 0,02 M det1
dt
3
7 mol/2 L
= 30 detik = 0,1167 M/detik Jadi, laju reaksi penguraian NH3 = 0,02 M det1.
(mol/volume) 9. Persamaan laju reaksi diperoleh setelah
Laju CO2 = +
(waktu) mengetahui orde reaksi setiap reaktan. Misal,
persamaan laju reaksi: v = k[F2]m [ClO2]n.
= + 4 mol/2 L = +0,067 M/detik
30 det ik a. Orde reaksi F2 dihitung dari percobaan 1)
(mol/volume) dan 2)
Laju H2O = +
(waktu) v1
m
k [F2 ]1 [ClO2 ]1
n

v2 =
= + 6 mol/2 L = +0,1 M/detik k [F2 ]2 [ClO2 ]2
30 det ik m n
1,2 103 0,01 0,1
7. a. Persamaan reaksi: = 0,04 0,1
4,8 103
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) 1 1
m

2 mol H2O ~ 1 mol O2 4


=
4
0,15 mol H2O ~ 0,075 mol 1 m
1 1
0,075 =
4
Jadi, konsentrasi gas O2 = 2,5
mol liter 4

= 0,03 mol/liter. m=1
2 Mol H2O ~ 2 mol H2 b. Orde reaksi ClO2 dihitung dari percobaan 1)
0,15 mol H2O ~ 0,15 mol H2 dan 3)
Jadi, konsentrasi gas H2 m n
v1 k [F ] [ClO ]
0,15
v3 = k [F2]1 [ClO 2]1
= 2,5
= 0,06 mol/liter. 2 3 2 2

b. Laju reaksi pembentukan uap air m


1,2 103 0,01 0,1 n
0,15 mol =
2,4 103 0,01 0,2
= 2,5 L
= 0,0075 M s1
8 det ik
n
1 1
2H2 + O2 2H2O =
2 2
2 1 2
0,0075 0,00375 0,0075 1
1 1
n

2 =
vH = 0,0075 M s1; vO = 0,00375 M s1 2
2 2

c. vH O= 0,0075 M s1 n=1
2
Persamaan laju reaksi: v
8. 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
= k[F2]m[ClO2]n
a. Laju reaksi pembentukan N2
Mol N2 = 0,3 mol = k[F2]1[ClO2]1
0,3 = k[F2][ClO2]
Molaritas N2 = 5 = 0,06 M
10. a = 10C
d[N2 ] 0,06
vN = = = 0,01 M det1 n=2
2 dt 6
T1 = 25C
Jadi, laju reaksi pembentukan N2 = 0,01 M det1. T = (35 25)C = 10C
T2 = 35C
b. Laju reaksi pembentukan H2
v1 = 0,040
3
Mol H2 = 1 0,3 = 0,9 mol T
v2 = n a v1
0,9
Molaritas H2 = 5 = 0,18 M 10
v2 = 2 10 0,040
d[H2 ] 0,18
vH = = = 0,03 M det1 21
v2 = 0,040
2 dt 6
v2 = 0,080 M/det
Jadi, laju reaksi pembentukan H2 = 0,03 M det1.
Jadi, laju reaksi saat suhu 35C adalah 0,080 M/det.

Kimia Kelas XI 45
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
Kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik
1. Jawaban: d
molekul zat yang bereaksi (pereaksi). Energi
Reaksi kimia terjadi apabila reaktannya mengalami
kinetik yang tinggi mengakibatkan gerakan
tumbukan efektif. Tumbukan efektif terjadi apabila
antarmolekul semakin cepat sehingga frekuensi
tumbukan antarpartikel pereaksi berlangsung
tumbukan semakin besar. Adanya tumbukan ini
sempurna dan menghasilkan produk reaksi, serta
memungkinkan terjadinya tumbukan efektif
mempunyai energi minimum di atas energi rata-
semakin banyak sehingga reaksi semakin cepat
rata molekul.
berlangsung.
2. Jawaban: e
6. Jawaban: e
Energi minimal yang harus dimiliki atau diberikan
kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan Perbedaan pada percobaan 1) dan 3) adalah
reaksi dinamakan energi aktivasi. Pada grafik bentuk zat P (konsentrasi dan suhu tetap). Pada
tersebut, energi aktivasi ditunjukkan oleh E3 E2. percobaan 1) zat P berbentuk serbuk, sedangkan
Sementara itu, E1 merupakan energi zat hasil. E2 percobaan 3) berbentuk kepingan. Hal ini berarti
merupakan energi reaktan-reaktan. E 2 E 1 faktor yang memengaruhi laju reaksi adalah luas
merupakan energi yang dibebaskan. permukaan.

3. Jawaban: b 7. Jawaban: a
Kenaikan suhu mengakibatkan energi kinetik
molekul-molekul pereaksi bertambah. Kondisi ini
memungkinkan pereaksi untuk lebih banyak
X = Ea
Energi

bertumbukan sehingga reaksi dapat terjadi lebih


cepat.
Pereaksi
Y = H
8. Jawaban: c
Hasil reaksi
Reaksi antara HCl dengan Na2S2O3 menghasilkan
Koordinat Reaksi endapan belerang dengan reaksi sebagai berikut.
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + S(s) +
Grafik tersebut menjelaskan bahwa reaksi terjadi
dengan melepaskan kalor. Energi hasil reaksi lebih SO2(g) + H2O(A)
kecil daripada energi pereaksi sehingga H Pembentukan belerang semakin cepat jika reaksi
berharga negatif (H = ). Reaksi tersebut berlangsung cepat. Reaksi berlangsung lebih cepat
merupakan reaksi eksoterm. Y merupakan harga jika konsentrasi pereaksi besar (volume larutan
perubahan entalpi (energi yang dibebaskan). kecil) dan reaksi berlangsung pada suhu tinggi.
X merupakan energi aktivasi. Reaksi berlangsung Penambahan air pada reaktan akan memperkecil
jika energi aktivasi dapat terlampaui. Jika energi konsentrasi sehingga kecepatan reaksi berkurang.
aktivasi rendah, pada suhu rendah reaksi sudah Jadi, pada reaksi di atas, endapan belerang
dapat berlangsung. Namun, jika energi aktivasi akan cepat terbentuk pada 10 ml HCl 2 M + 10 ml
tinggi, reaksi hanya dapat berlangsung jika suhu Na2S2O3 1 M pada suhu 45C.
juga tinggi. 9. Jawaban: c
4. Jawaban: a a =2
Perhatikan data! 60C 20C
n = 10C
=4
Percobaan 1): 1 gram serbuk Luas permukaan


Percobaan 4): 1 gram larutan larutan > serbuk v= an v0 v = 24 v0 = 16v0


Percobaan 1): 1 M Konsentrasi larutan > konsentrasi 10. Jawaban: d


Percobaan 4): 2 M serbuk Katalis berfungsi membantu mempercepat


Jadi, laju reaksi pada percobaan dipengaruhi oleh terbentuknya molekul kompleks teraktivasi dengan
luas permukaan dan konsentrasi. cara mengefektifkan tumbukan antarpereaksi.
Akibatnya, tahap-tahap reaksi akan bertambah dan
energi aktivasi turun.

46 Laju Reaksi
11. Jawaban: c 2. Semakin luas permukaan sentuh pereaksi akan
Katalis adalah zat yang berfungsi mempercepat semakin mempercepat laju reaksi. Hal ini karena
laju reaksi tanpa mengalami perubahan tetap semakin halus partikel pereaksi maka frekuensi
dalam reaksi tersebut. Zat yang berfungsi sebagai tumbukan antarpartikel semakin efektif sehingga reaksi
katalis akan terbentuk kembali dengan jumlah berlangsung semakin cepat. Contoh sebagai berikut.
yang sama pada akhir reaksi seperti zat C. a. Pembuatan gas asetilen dari reaksi antara
kalsium karbida dengan air.
12. Jawaban: e
b. Proses vulkanisasi menggunakan serbuk
V2O5 digunakan sebagai katalis pembuatan asam
belerang dan karbon.
sulfat pada proses kontak dari SO2 dan O2. Ni
digunakan sebagai katalis pada industri margarin dari 3. a. Zat-zat dapat bereaksi jika tiap-tiap zat
minyak kelapa. Fe digunakan sebagai katalis pada mempunyai sejumlah kalor yang cukup untuk
sintesis amonia pada proses Haber. MnO2 digunakan mengatasi energi potensial tiap-tiap zat.
sebagai katalis pada penguraian KClO3. CuCl2 Pemberian kalor dengan cara pemanasan
digunakan sebagai katalis pada reaksi oksidasi HCl. atau pembakaran (menaikkan suhu), berarti
13. Jawaban: d memberikan sejumlah kalor untuk mengatasi
Dalam dunia industri, penggunaan katalis untuk energi potensial zat. Dengan demikian, reaksi
mempercepat proses kesetimbangan reaksi. Jika akan berlangsung lebih cepat jika suhu
kesetimbangan cepat tercapai, produk semakin dinaikkan. Hal ini karena semakin tinggi suhu,
Percobaan Ke- v (molL 1s 1)
mudah terbentuk sehingga lebih menguntungkan. kecepatan bertambah sehingga tumbukan
antarpartikel
2) akan semakin
0,32 efektif untuk
14. Jawaban: e 3)
menghasilkan 0,64baru).
reaksi (zat
Pengaruh luas permukaan bidang sentuh untuk b.
4) 1,28
mempercepat laju reaksi hanya berlaku pada zat 5) 5,12
padat. Kalsium karbida adalah zat padat yang jika
direaksikan dengan air akan menghasilkan gas
asetilen. Semakin kecil ukuran kalsium karbida,
semakin cepat terbentuk gas asetilen.
15. Jawaban: e 4. a. Besi oksidasi (FeO) digunakan sebagai katalis
Laju reaksi akan berjalan lambat jika konsentrasi dalam industri pembuatan amonia.
larutan kecil dan logam seng berbentuk lempeng. b. Vanadium pentaoksida (V2O5) digunakan
Bentuk lempeng berarti luas permukaan kecil. sebagai katalis dalam industri pembuatan
Dengan demikian, percobaan yang berlangsung asam sulfat.
paling lambat adalah percobaan 1). Laju reaksi akan c. Gas NO dan NO 2 digunakan untuk
berjalan cepat jika konsentrasi larutan besar dan mempercepat reaksi pada pembuatan asam
logam seng berbentuk serbuk. Bentuk serbuk sulfat dengan cara bilik timbal.
berarti luas permukaan besar. Dengan demikian, d. Larutan kobalt(II) klorida (CoCl2) dan larutan
percobaan yang berlangsung paling cepat adalah besi(III) klorida (FeCl 3) digunakan untuk
percobaan 5). mempercepat reaksi pada penguraian hidrogen
B. Uraian peroksida.
e. Batu kawi (MnO 2 ) digunakan untuk
1. Bentuk padatan reaktan berpengaruh terhadap laju
mempercepat reaksi penguraian kalium klorat.
reaksi karena bentuk padatan reaktan berhubungan
dengan luas permukaan. Padatan berbentuk 5. a. Grafik yang menggunakan katalis adalah
serbuk permukaan bidang sentuhnya lebih luas grafik a karena pada grafik tersebut terbentuk
dibanding dengan padatan berbentuk kepingan/ kompleks teraktivasi. Katalis dapat
bongkahan. Semakin luas permukaan bidang mempercepat laju reaksi dengan membentuk
sentuh reaktan, semakin banyak frekuensi molekul-molekul kompleks teraktivasi
tumbukan sehingga kemungkinan terjadinya sehingga tahap-tahap reaksi bertambah dan
tumbukan efektif juga semakin banyak. Dengan energi aktivasi rendah.
demikian, semakin kecil ukuran partikel reaktan, b. E1 dan E2 adalah energi pengaktifan, yaitu
laju reaksi semakin cepat. energi minimum yang diperlukan untuk ber-
langsungnya suatu reaksi.

Kimia Kelas XI 47
A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: d
Persamaan reaksi:
1. Jawaban: c
1
massa 10 g N2O5(g) R 2NO2(g) + 2 O2(g)
Mol NaOH = Mr
= 40 g/mol
= 0,25 mol
vN O = 2,5 105 mol L1 detik1
Volume akuades = 2 L 2 5
1
mol 0,25 Laju pembentukan gas O2 = 2 vN O
MNaOH = volume
= 2
= 0,125 M 2 5

1
Jadi, molaritas larutan NaOH sebesar 0,125 M. = 2 (2,5 105)
2. Jawaban: c = 1,25 105
madu = 1,4 gram/cm3 Jadi, laju pembentukan gas O 2 sebesar
= 1,4 gram/1 ml 1,25 105 mol L1 detik1.
= 1,4 gram/103 L
6. Jawaban: b
= 1.400 gram/L
v1 = k[A][B]2
Dalam 1 liter larutan madu terdapat 1.400 gram
Konsentrasi B diperbesar 2 kali semula.
madu.
v2 k[A][2B]2 [2B]2
35 v2 = k[A][2B]2 maka = = =4
Massa glukosa = 100 massa madu v1 k[A][B]2 [B]2
v2 = 4v1 = 4 kali
35
= 100 1.400
7. Jawaban: b
= 490 gram 2A + B2 2AB
Misal v = k[A]x[B]y
massa glukosa
Mol glukosa = Orde reaksi terhadap A (data 2) dan 3))
Mr glukosa
2x = 20 x = 0
490 gram Orde reaksi terhadap B (data 1) dan 2))
= 180 gram / mol
2y = 21 y = 1
= 2,72 mol Orde reaksi total = x + y = 0 + 1 = 1
2,7 mol 8. Jawaban: a
mol glukosa v = k[NO]2[O2]
Mglukosa = volume larutan = 125(2 103)2(3 103)
2,7 mol = 15 106 M/detik
= 1L Jadi, laju reaksi 15 106 M/detik.
= 2,7 M 9. Jawaban: c
Jadi, molaritas glukosa dalam madu 2,7 M. Misalkan persamaan laju reaksinya v = k[A]x[B]y.
Menentukan orde reaksi terhadap [A] = x dicari
3. Jawaban: b
saat [B] tetap (nomor 1) dan 2)).
1.000
M = mol V
s (a)x (b)y
4s
=
1.000 (2a)x (b)y
= 0,1 200 x
1
=
1
= 0,5 M 4 2
Jadi, konsentrasi larutan Ca(OH)2 sebesar 0,5 M. 2 x
1
=
1
4. Jawaban: d
2 2
Laju reaksi merupakan pengurangan konsentrasi x=2
pereaksi atau mol pereaksi tiap liter tiap satuan Menentukan orde reaksi terhadap [B] = y dicari
waktu. Dapat juga diartikan sebagai penambahan saat [A] tetap (nomor 2) dan 4)).
konsentrasi produk atau mol produk tiap liter tiap
satuan waktu.

48 Laju Reaksi
4s (2a)x (b)y Orde reaksi P:
12s
= v1 k [P]
m
[Q]
n
(2a)x (3b)y 1 1
v2 = k [P] [Q]
y 3 3
1
=
1 2
m
3 3 c (a) (b)
72 c
= (2 a )
1 y (6 b )
1 1
= m 2
3 3 1 1 1
72
=
y=1 2 6
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah v = k[A]2[B]. 1 1
m
1
72
=
2 36
10. Jawaban: b
m
Misal persamaan laju reaksi v = k[A]m[B]n. 36 1
=
Orde reaksi A, [B] tetap percobaan 1) dan 5). 72 2
m n m
v1 k 0,2 0,2 1
1
1
= = 0,6 =
v5 k 0,2 2 2

6 0,2
m
1 1
m
1
2 m m=1
=
1
= =
54 0,6 3 9 3 3 Orde reaksi P = 1.
m=2
12. Jawaban: b
Orde reaksi B, [A] tetap percobaan 1) dan 2).
m Rumus laju reaksi: v = k [A]2
v1 k 0,2 0,2 n
= = v 5,0 10 7 mol L1 det 1
v2 k 0,4 k= =
0,2 [A ] 2
(0,2 mol L1 )
2
n n 1 n
6 0, 2 1 1 1
=
1
= 0, 4 2 = = 125 107 mol1 L det1
12 2 2 2
n=1 = 1,25 105 mol1 L det1
Persamaan laju reaksi: 13. Jawaban: a
v = k[A]2[B] Misal, persamaan laju reaksi v = k[NO]x[H2]y.
Pecobaan 1) Orde reaksi terhadap NO, perhatikan data
v = k[A]2[B] percobaan 3) dan 4).
x y
6 = k(0,2)2(0,2) v3 k [NO] 3 [H 2 ] 3
6 v4 =
k [NO] 4

[H 2 ] 4
6 = k 0,04 0,2 k = 0,008 = 750 y
x
Pecobaan 4) 128 10 7 k 4 10 3 6 10 3

= 3 6 10 3
v = k[A]2[B] 32 10 7 k 2 10
= 750(0,4)2(0,2) = 750(0,16)(0,2) = 24 M/s 4 = (2)x
Jadi, harga x = 24. (2)2 = (2)x
11. Jawaban: b x =2
Misal persamaan orde reaksi v = k[P]m[Q]n. Orde reaksi terhadap H 2 , perhatikan data
Orde reaksi P dihitung dari percobaan 1) dan 3) percobaan 1) dan 2).
x y
setelah orde reaksi Q diketahui. v1 k [NO]1 [H 2 ]1
Orde reaksi Q dihitung dari percobaan 1) dan 2): v2 =
k [NO] 2

[H 2 ] 2
m n x y
v1 k [P]1 [Q]1 3 1,5 10 3
= 32 10 7 k 4 10
v2 k [P] 2 [Q] 2 = 3
64 10 7 k 4 10 3
3 10
m n
c (a) (b)
16 c
= (a) 1 1
y
(4 b ) =
2 2
n
1 1 1 y
= 1
= 1
16 4
2 2
2 n
1 1 y=1
=
4 4 Jadi, rumus reaksinya adalah v = k[NO]2[H2].
n=2
Orde reaksi Q = 2.

Kimia Kelas XI 49
14. Jawaban: b T

Misal persamaan orde reaksi: v = k[CO]m[O2]n. v2 = n a

10 40
Menentukan rumus laju reaksi: =2 10 x
Orde reaksi [CO], [O2] tetap
m n = 23 x
v1 k [CO]1 [O2 ]1
= [O ]
v3 k [CO]3 2 3 1
= 8 x mol1 L1 det1
m (0,1) n T
x k (0,2)
= v3 = n a
v1
4x k (0,4) (0,1)
80 40

m =2 10 x
x 0,2

4x
=
0,4
= 24x
1
m = 16x mol1 L1 det1
= 1 Jadi, reaksi yang berlangsung pada suhu 10C dan
4 2
m 1
1
2
80C mempunyai laju reaksi 8 x mol1 L1 det1
= 1
2 2
dan 16x mol1 L1 det1.
m=2
Orde reaksi [O2], [CO] tetap 18. Jawaban: d
m n
v = k[H2][I2]
v1 k [CO]1 [O 2 ]1
= [O ] 4,06 104 = k(0,27)(0,35)
v2 k [CO]2 2 2
4,06 10 4
( 0,2 )
m n k= (0,27)(0,35)
= 4,3 103
x k 0,1
= 0,3
3x k ( 0,2 ) Jadi, tetapan laju reaksinya 4,3 103 M/detik.

x 0,1
n 19. Jawaban: c
= Misal persamaan orde reaksi: v = k[NO]x[H2]y.
3x 0,3
Orde reaksi terhadap NO dicari dari percobaan (1)
1 n
1
= 1 dan (2).
x y
3
3 v1 k [NO]1 [H 2 ]1
n=1 v2 =
k [NO] 2

[H 2 ] 2
Jadi, rumus laju reaksi yaitu v = k[CO]2[O2]. Jika x
2 10 3
y
4 10 6 k 2 10 3
[CO] = 0,3 M dan [O2] = 0,2 M, v = k(0,3)2(0,2). = 3
2 10 3
8 10 6 k 4 10
15. Jawaban: a x
Laju reaksi pembakaran logam magnesium di udara 4 2
8
=
4
dipengaruhi oleh suhu udara, bentuk magnesium, x
1
dan konsentrasi oksigen. 1 1
=
2 2
16. Jawaban: e x=1
Laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh Orde reaksi terhadap H2 dicari dari percobaan (4)
konsentrasi terdapat pada gambar nomor 5) dan (5).
terhadap 1). Laju reaksi pada gambar 1) terhadap x y
v4 k [NO] 4 [H 2 ]
2) dipengaruhi oleh luas permukaan. Laju reaksi v5 =
k [NO] 5

[H 2 ]
pada gambar 2) terhadap 3) dipengaruhi oleh x
3 y
konsentrasi, luas permukaan, dan pengadukan. 24 10 6 k 4 10 6 10 3
Laju reaksi pada gambar 3) terhadap 4) dipengaruhi = 3

32 10 6 k 4 10 3 8 10
pengadukan. Laju reaksi pada gambar 3) dan 5)
y
dipengaruhi oleh pengadukan. 24 6
32
=
8
17. Jawaban: b 1 y
3
a = 10C, n = 2 = 3
4 4
T1 = 40C v1 = x mol1 L1 det1
y=1
T2 = 10C v2 = . . .?
Jadi, orde reaksi total = x + y = 1 + 1 = 2.
T3 = 80C v3 = . . .?

50 Laju Reaksi
20. Jawaban: b Mr H2SO4 = 98 g/mol
Laju reaksi dapat ditentukan dengan mudah melalui
g 1.000
pengukuran laju pembentukan CO2. Gas CO2 yang [H2SO4] =
Mr V
terbentuk ditampung pada alat buret yang
mempunyai ukuran volume sehingga volume gas 19,6 1,225 1.000
= 98
200
CO2 dapat ditentukan. Percobaan dapat dilakukan
dengan rangkaian alat seperti gambar berikut. = 0,245 5
= 1,225 M 1,23
Gas CO2
Jadi, konsentrasi larutan H2SO4 sebesar 1,23 M.
Statif
25. Jawaban: a
Buret Laju reaksi akan semakin cepat apabila zat-zat
HCl Gelas beker yang terlibat reaksi (reaktan) mempunyai partikel
berbentuk serbuk dan reaksi berlangsung pada
Air suhu tinggi. Partikel berbentuk serbuk mempunyai
permukaan bidang sentuh lebih luas sehingga
Batu pualam mudah terjadi tumbukan efektif. Kenaikan suhu
mengakibatkan energi molekul-molekul meningkat
Terbentuknya gas CO2 akan menekan air sehingga
sehingga semakin banyak molekul yang mencapai
air turun. Volume gas CO2 dapat teramati melalui
energi pengaktifan. Dengan demikian, reaksi
angka yang tertera pada buret.
berlangsung lebih cepat.
21. Jawaban: e
26. Jawaban: c
Jika pada suatu reaksi kimia suhu dinaikkan maka
Gas H 2 dihasilkan terbanyak jika Zn yang
kenaikan suhu tersebut akan mengakibatkan energi
digunakan berbentuk serbuk dan konsentrasi
kinetik zat-zat pereaksi, frekuensi tumbukan zat-
H2SO4 paling besar. Bentuk serbuk mempunyai
zat pereaksi, dan frekuensi tumbukan efektif
luas permukaan lebih besar daripada bentuk
meningkat. Dengan demikian, produk akan semakin
kepingan. Dengan demikian, kemungkinan
cepat terbentuk. Energi aktivasi akan menurun jika
tumbukan yang dihasilkan berupa tumbukan efektif
ada katalis dalam reaksi. Jadi, pernyataan yang
lebih besar. Konsentrasi H2SO4 yang paling besar
benar adalah pernyataan 2), 3), dan 4).
juga memungkinkan tumbukan yang dihasilkan
22. Jawaban: b berupa tumbukan efektif lebih besar daripada
Proses kontak adalah reaksi antara belerang H2SO4 yang konsentrasinya lebih kecil. Reaksi
dioksida dengan oksigen menggunakan katalis yang akan menghasilkan gas H2 terbanyak pada
platina atau vanadium pentaoksida. Katalis vana- 10 detik pertama adalah 2 g Zn (berbentuk serbuk)
dium pentaoksida lebih umum digunakan karena dengan 30 ml H2SO4 0,5 M.
katalis platina mudah diracuni oleh zat-zat pengotor
dalam belerang dioksida. Ni digunakan untuk 27. Jawaban: e
mengkatalis proses hidrolisis pada lemak dalam Alasan yang benar tentang kenaikan laju reaksi
pembuatan margarin. MnO2 digunakan untuk ketika luas permukaan reaktan dinaikkan adalah
mengkatalis penguraian KClO3 menjadi KCl dan penambahan luas permukaan molekul reaktan akan
O2. CuCl2 digunakan untuk mengkatalis reaksi menaikkan jumlah tumbukan antarpartikel reaktan.
oksidasi HCl oleh O2 dari udara pada proses 28. Jawaban: b
pembuatan gas klor menurut cara Deacon. Fe2O3 Misal persamaan laju reaksi: v = [NO]m[Br2]n.
dan ZnO digunakan untuk mengkatalis reaksi N2 Orde reaksi terhadap [NO], [Br2] tetap.
dan H2 pada pembuatan gas NH3 menurut proses
Haber-Bosch. v2 k [NO]2
m n
[Br2 ]2
v3 = k
23. Jawaban: d [NO]3 [Br2 ]3
Reaksi pada grafik merupakan reaksi eksoterm
karena entalpi produk lebih kecil dari entalpi reaktan 12 k 0,1 m 0,10 n
24 = k 0,2 0,10
dengan perubahan entalpi sebesar 15 kJ. Energi
aktivasi reaksi sebesar 35 kJ. m
1 1
24. Jawaban: e 2 = 2

Volume H2SO4 = 19,6 ml
m
Vlarutan = 200 ml 1
1
1
2 = 2
H SO = 1,225 g/ml
2 4
m =1

Kimia Kelas XI 51
Orde reaksi terhadap [Br2], [NO] tetap. B. Uraian
m n 10 % 1,3 g/ml 10 63
v1 k [NO] [Br ] 1. M = Mr = 63 g/mol
v2 = k 1

2 1

[NO]2 [Br2 ]2
= 13 mol/ml = 13 M
k 0,1 m 0,05 n
Jadi, molaritas asam nitrat pekat sebesar 13 M.
6
12 = k 0,1 0,10
2. NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
1 1
n a. Laju reaksi pembantukan N2
2 = 2 Mol N2 = 0,3 mol

0,3
1
1
n Molaritas N2 = 5 = 0,06 M
1
2 = 2

d[N2 ] 0,06
n =1 vN = dt
= 6
= 0,01 M det1
2
Persamaan laju reaksi: v =k [NO] [Br2] Jadi, laju reaksi pembentukan N2 = 0,01 M det1.
Dari percobaan 1 diperoleh k sebagai berikut.
b. Laju reaksi pembentukan H2
v = k [NO] [Br2]
6 = k (0,1) (0,05) 3
Mol H2 = 1 0,3 = 0,9 mol
k = 1.200
jika konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas 0,9
Br2 = 0,03 M maka: Molaritas H2 = 5 = 0,18 M
v = 1.200 (0,01) (0,03)
d[H2 ] 0,18
= 0,36 M/detik vH = dt
= 6
= 0,03 M det1
2
Jadi, harga laju reaksi 0,36 M/detik.
Jadi, laju reaksi pembentukan H2 = 0,03 M det1.
29. Jawaban: a c. Laju penguraian NH3
Katalis pada suatu reaksi berfungsi untuk
2
mempercepat reaksi. Reaksi berlangsung cepat Mol NH3 = 1 0,3 = 0,6 mol
ditandai dengan banyaknya gelembung gas. Reaksi
ini terjadi pada percobaan (2) dan (4) karena 0,6
Molaritas NH3 = 5 = 0,12 M
penambahan MnO2 dan CoCl2. Dengan demikian,
zat yang berfungsi sebagai katalis adalah ion Mn4+ d[NH3 ] 0,12
dan ion Co2+. vNH = = 6 = 0,02 M det1
dt
3

30. Jawaban: c Jadi, laju reaksi penguraian NH 3 =


Misal persamaan laju reaksi: v = k[H2]m[NO]n. 0,02 M det1.
Orde reaksi terhadap H2 percobaan 3) dan 4). 3. a. Endoterm
m n
v3 k [H2 ]3 [NO]3 E
v4 =
k [H2 ]4

[NO]4

m 0,2 n m
0,1 k 0,15 0,1 1
= k 0,30 = Produk
0,2 0,2 0,2 2 Ea

1 m Reaktan
1 1
= m=1
2 2 Jalannya reaksi
Orde reaksi terhadap NO percobaan 2) dan 3).
m n
v2 k [H2 ]2 [NO]2 b. Eksoterm
=
k [H2 ]3

v3 [NO]3 E

m n
0,025 k 0,15 0,1 0,025 1
n
= k 0,15 0,2 = Ea
0,1 0,1 2
n 2 n Reaktan Produk
1 1 1 1
= = n=2
4 2 2 2
Jadi, rumus laju reaksinya adalah v = k[H2][NO]2. Jalannya reaksi

52 Laju Reaksi
4. Misal: v = k [A]m [B]n d[NO2 ]
Laju pembentukan NO2 = +
1) [A] = tetap, [B] = 2x v = 4x dt
4v = k [A]m [2B]n 0,6 mol
10 L
4(k [A]m [B]n) = k [A]m [2B]n =+
12 det ik
4(k [A]m [B]n) = k [A]m 2n [B]n
4 = 2n = + 12
0,06 M
22 = 2n
n=2 = +0,005 M/detik
Jadi, laju pembentukan gas NO 2 sebesar
2) [A] = 3x, [B] = 3x v = 27x
0,005 M/detik.
27v = k [3A]m [3B]n
27(k [A]m [B]n) = k 3m [A]m 3n [B]n 7. n = 3
27 = 3m 32 T1 = 30C t1 = 9 menit
1
27 = 3m 9 T2 = 90C t2 = 3 menit
3 = 3m T = T2 T1
m=1 = (90 30)C
Jadi, persamaan laju reaksinya v = k [A] [B]2.
= 60C
3) [A] = 0,3 M, [B] = 0,2 M v = 1,2 101 M/det
T
1 1
1,2 101 = k (0,3) (0,2)2 =na
T2 T1
1,2 101 = k (0,3) (0,04)
1 60
k= 10 1 =3 x 1
9
Jadi, harga tetapan laju reaksinya adalah 3
60
10 mol2 L2 det1. 3 =3 x 1
9
5. Faktor yang memengaruhi laju reaksi antara 60

percobaan 1) dan 3) adalah luas permukaan bidang 27 = 3 x

60
sentuh zat pereaksi. Reaksi pada percobaan 1) 33 = 3 x

berlangsung lebih cepat daripada percobaan 3)


60
karena bentuk zat yang berupa serbuk mempunyai =3
x
luas permukaan yang lebih besar daripada bentuk
bongkahan. Faktor yang memengaruhi laju reaksi x = 60 = 20C
3
antara percobaan 2) dan 4) adalah konsentrasi
Jadi, laju reaksi akan menjadi 3 kali lebih cepat
pereaksi (HCl). Semakin besar konsentrasi maka
dari semula untuk setiap kenaikan 20C.
laju reaksi semakin cepat. Faktor yang
memengaruhi laju reaksi antara percobaan 3) 8. Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai
dan 4) adalah luas permukaan bidang sentuh dan fase sama dengan fase pereaksi atau katalis yang
konsentrasi zat peraksi. Bentuk butiran dan dapat bercampur dengan pereaksi secara homogen.
konsentrasi yang lebih besar pada percobaan 4) Contoh:
mengakibatkan laju reaksi yang lebih cepat a. Gas NO dan NO2, berfungsi mempercepat
daripada percobaan 3). Faktor yang memengaruhi reaksi pada pembuatan asam sulfat dengan
laju reaksi antara percobaan 3) dan 5) adalah luas cara bilik timbal.
permukaan bidang sentuh pereaksi dan suhu. b. Larutan kobalt(II) klorida (CoCl2) dan larutan
Percobaan 5) dengan pereaksi berbentuk butiran besi(III) klorida (FeCl 3), berfungsi mem-
dan suhu lebih tinggi mengakibatkan laju reaksi percepat reaksi pada penguraian hidrogen
lebih cepat daripada percobaan 3). peroksida.
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai
6. N2O4(g) R NO2(g)
fase berbeda dengan fase pereaksi.
Mula-mula : 1 Contoh:
Reaksi : 0,3 0,6 a. Besi, berfungsi mempercepat reaksi pem-

Sisa : 0,7 0,6 buatan amonia melalui proses Haber.
b. Batu kawi (MnO2), berfungsi mempercepat
reaksi penguraian kalium klorat.
c. Vanadium pentaoksida (V 2O5), berfungsi
mempercepat reaksi pembuatan asam sulfat
melalui proses kontak.

Kimia Kelas XI 53
9. a. Rumus umum: v = k[NO]x[Br2]y 10. Untuk menentukan orde [Br] dipilih data yang
y ditentukan berdasarkan percobaan (1) [BrO3] dan [H+] tetap, dari data 1) dan 4).
dan (2). a. Orde reaksi tiap-tiap reaktan:
v1 x y 1
= k [NO] [Br2 ] 1) Laju reaksi = waktu .
v2 k [NO] [Br2 ]
x y 1
6 k (0,1) (0,05) [Br]
12
= k (0,1) (0,10) t
2 2
y 1
1 Data 1) 0,001
=
1 20

2 2
1 y 1
1 2) 0,002
=
1 10

2 2
y =1 (2x) = 2x (2x)1 = 2x
[Br]1, orde 1
x ditentukan berdasarkan percobaan 4)
dan 5). 2) Untuk menentukan orde [BrO3] dipilih
v4 x y [Br] dan [H+] tetap, dari data 1) dan 3).
= k [NO] [Br2 ]
v5 k [NO] [Br2 ] 1
[BrO3] t
x y
24 k (0,2) ( 0,5 )
= k (0,3) 1
54 ( 0,5 ) Data 1) 0,005 20
x 2 1
24
=
2 1
54
3 2) 0,010 20

4 x (2x) . . . = 1
=
2
9
3 (2x)0 = 1 [BrO3]0, orde 0
2 x 3) Untuk menentukan orde [H+] dipilih [Br]
2
=
2

3
3 dan [BrO3] tetap, dari data 1) dan 4).
x =2 1
[H+] t
b. Orde reaksi terhadap NO = 2, orde reaksi
pertama terhadap Br2 = 1, dan orde reaksi 1
Data 1) 0,010
total = 2 + 1 = 3. 20
2 4
c. Ambil salah satu data hasil percobaan, 1
2) 0,020
misalnya percobaan 1). 5
v = k[NO]2[Br2] (2x) . . . = 4
6 = k(0,1)2(0,05) (2x)2 = 4 [H+]2, orde 2
6
k = 0,0005 = 12.000 mol1 L s1
b. Rumus laju reaksi v = k[Br][BrO3]0[H+]2
v = k[Br][H+]2
c. Orde reaksi total = 1 + 0 + 2
=3

54 Laju Reaksi
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri;
2. mampu menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan;
3. mampu merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang memengaruhi
pergeseran kesetimbangan;
4. mampu memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan keseimbangan alam di sekitar;
2. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, terampil, dan proaktif saat melakukan dan menyajikan hasil percobaan faktor-
faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan.

Materi
Reaksi Kimia, Kesetimbangan Kimia, dan Tetapan Kesetimbangan
Pergeseran Kesetimbangan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
Hubungan Kuantitatif antara Pereaksi dan Hasil Reaksi

Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik


Reaksi kimia, kesetimbangan kimia, dan tetapan kesetimbangan. Merancang dan melakukan percobaan tentang
Azas Le Chatelier. faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
Reaksi kesetimbangan dalam industri. kesetimbangan.
Reaksi kesetimbangan dalam tubuh manusia. Mendemonstrasikan mengenai reaksi ke-
Reaksi kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari. setimbangan kimia.
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dan tekanan
parsial (Kp).
Keterampilan yang Dikuasai

Pengetahuan yang Dikuasai Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan


berdasarkan hasil percobaan.
Menjelaskan kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen Menyajikan laporan hasil percobaan pengaruh
dan heterogen, serta tetapan kesetimbangan. perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu,
Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran dan katalis terhadap pergeseran kesetimbangan
kesetimbangan kimia. berdasarkan hasil percobaan.
Menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri,
tubuh manusia, dan kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan
kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
Menghitung harga Kc, Kp, dan hubungan antara Kc dan Kp.

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki


Menerapkan konsep kesetimbangan kimia untuk mempelajari berbagai peristiwa di sekitar.
Memiliki rasa ingin tahu tinggi, terampil, jujur, dan proaktif dalam berbagai kegiatan.
Mensyukuri dan mengagumi konsep kesetimbangan untuk menjaga kesetimbangan alam.

Kimia Kelas XI 55
A. Pilihan Ganda Dengan demikian, tetapan kesetimbangannya
ditentukan dari zat yang berwujud larutan.
1. Jawaban: e 

Reaksi kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia Kc =
 

yang berlangsung ke kanan (terbentuknya produk)
dan ke kiri (terbentuknya pereaksi) dengan ke- 9. Jawaban: a
cepatan yang sama. Persamaan reaksi setara dari reaksi kesetimbangan
tersebut:
2. Jawaban: c 2Na2CO3(aq) + 2SO2(g) + O2(g) 2Na2SO4(aq)
Pada kesetimbangan homogen, komponen-
+ 2CO2(g)
komponen di dalamnya mempunyai wujud atau
Spesi kimia yang ada dalam persamaan ke-
fase sama. Pada reaksi Fe3+(aq) + SCN(aq)
setimbangan berasal dari spesi kimia yang ada
FeSCN2+(aq), semua komponennya memiliki fase
dalam fase gas atau dalam fase larutan. Dengan
sama yaitu larutan (aq).
demikian, tetapan kesetimbangan reaksi pada soal
3. Jawaban: e sebagai berikut.
Suatu reaksi dikatakan mencapai kesetimbangan       
jika laju pembentukan reaktan sama dengan laju Kc =
         
pembentukan produk.
10. Jawaban: b
4. Jawaban: b Pada reaksi irreversible (tidak dapat balik), zat-
Persamaan reaksi setelah disetarakan: zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali mem-
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g) bentuk pereaksi.
Tetapan kesetimbangan ditentukan dari zat berfase
  B. Uraian
gas sehingga harga Kc =  
1. Reaksi dapat balik (reversible) adalah reaksi kimia
5. Jawaban: c yang berlangsung dua arah. Pereaksi membentuk
Suatu reaksi dikatakan setimbang jika laju reaksi produk, selanjutnya produk bereaksi kembali
ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri. membentuk pereaksi.
6. Jawaban: a Contoh: H2(g) + I2(g) 2HI(g)
Kesetimbangan heterogen adalah suatu ke- Reaksi tidak dapat balik (irreversible) adalah reaksi
setimbangan kimia dengan zat-zat yang berada yang berlangsung satu arah, produk tidak dapat
dalam keadaan setimbang mempunyai fase atau saling bereaksi kembali membentuk pereaksi.
wujud zat yang berbeda (dua fase atau lebih) Contoh: HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O( )
seperti pada reaksi b, c, d, dan e. Reaksi a   
merupakan reaksi kesetimbangan homogen karena 2. a. Kc =    
zat-zat yang terlibat dalam reaksi mempunyai fase
b. Kc = [H+][OH]
sama yaitu gas (g).
 + 
7. Jawaban: e c. Kc = 
Kesetimbangan 4HCl(g) + O2(g) 2H2O(g) +
d. Kc = [CO2]
2Cl2(g) merupakan kesetimbangan homogen
berwujud gas. Persamaan tetapan kesetimbangan e. Kc = [Ag+][Cl]
reaksi berasal dari semua zat yang terlibat dalam
reaksi. 3. Kesetimbangan homogen karena zat-zat yang

     berada dalam reaksi kesetimbangan mempunyai
Kc = fase atau wujud zat sama.
    

8. Jawaban: b 4. Kesetimbangan dinamis yaitu reaksi setimbang


Kesetimbangan Al3+(aq) + 3H2O( ) Al(OH3)(s) yang secara makroskopis tidak terjadi perubahan,
+ tetapi secara mikroskopis reaksi berlangsung
+ 3H (aq) merupakan kesetimbangan heterogen
terus-menerus secara bolak-balik.
berbagai wujud yaitu padat, cair, dan larutan.

56 Reaksi Kesetimbangan
Contoh kesetimbangan ozon dan oksigen yang 5.
terjadi di lapisan stratosfer menyangkut reaksi
A2 + B2 2AB

Laju Reaksi
pembentukan dan penguraian dengan laju yang
v1 = v2 A2 + B2 2AB
sama.
2O3(g) 3O2(g)
2AB A2 + B2

Waktu

6. Jawaban: e
A. Pilihan Ganda
Suhu diturunkan akan menyebabkan kesetimbang-
1. Jawaban: a an bergeser ke kanan (eksoterm).
Jika volume diperbesar, kesetimbangan bergeser 7. Jawaban: e
ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya lebih Katalis tidak berpengaruh terhadap sistem
besar. Jika koefisien di kedua ruas sama, ke- kesetimbangan kimia. Katalis hanya berfungsi
setimbangan tidak akan bergeser. mempercepat terjadinya keadaan setimbang.
2. Jawaban: d 8. Jawaban: d
Reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm, jika Kesetimbangan 6NO(g) + 4NH3(g) 5N2(g) +
suhu diturunkan maka reaksi bergeser ke kanan
6H2O(g) merupakan kesetimbangan homogen
(ke arah reaksi eksoterm) sehingga spesi yang
berwujud gas. Perubahan tekanan akan
berubah yaitu H2 dan O2 berkurang, sedangkan H2O
memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Jika
bertambah.
tekanan pada sistem tersebut diperbesar,
3. Jawaban: a kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
Reaksi ke kanan endoterm (membutuhkan kalor) memiliki jumlah koefisien lebih kecil. Pada
sedangkan reaksi ke kiri eksoterm (membebaskan kesetimbangan tersebut jumlah koefisien produk
kalor). Agar kesetimbangan bergeser ke kiri, suhu lebih besar dari jumlah koefisien reaktan sehingga
harus diturunkan. kesetimbangan bergeser ke kiri atau ke arah
4. Jawaban: b reaktan (NO dan NH3).
Reaksi kesetimbangan: 9. Jawaban: a
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H < 0 Pada kesetimbangan NH4Cl(g) NH3(g) + HCl(g)
Produk SO3 akan meningkat apabila tekanan jumlah koefisien produk lebih besar dari jumlah
dinaikkan sehingga kesetimbangan bergeser ke koefisien reaktan. Konsentrasi NH3 akan berkurang
jumlah koefisien kecil. Suhu diturunkan agar kese- jika pada kesetimbangan uap NH4Cl dikurangi, gas
timbangan bergeser ke arah eksoterm (ke arah HCl ditambah, volume diperkecil, dan tekanan
produk). Jika pada kesetimbangan volume diper- diperbesar.
besar kesetimbangan justru bergeser ke kiri atau
10. Jawaban: c
produk terurai kembali menjadi SO 2 dan O 2.
Jika konsentrasi CO dikurangi, kesetimbangan
Sementara itu, katalis akan mempercepat laju
akan bergeser ke kiri.
reaksi ke arah produk sehingga produksi belerang
trioksida meningkat. Namun, katalis tidak Fe3O4(s) + 4CO(g) 3Fe(s) + 4CO2(g)
memengaruhi pergeseran kesetimbangan. Katalis Dengan demikian, gambar partikel hasil reaksi
hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan. (CO2) berkurang dan gambar partikel pereaksi (CO)
bertambah. Gambar partikel tidak berubah
5. Jawaban: d
karena Fe berwujud padat. Dengan demikian,
Pada sistem kesetimbangan, apabila suhu dinaik-
kan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi hanya gambar partikel saja yang berkurang.
endoterm (ke kanan). Gambar c merupakan gambar partikel hasil reaksi
yang berkurang. Sementara itu, gambar a

Kimia Kelas XI 57
merupakan gambar partikel pereaksi yang 2. Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g) H = +30 kJ
bertambah (gambar partikel CO bertambah,
Reaksi ke kanan bersifat endoterm, sedangkan
gambar partikel Fe3O4 tetap karena Fe3O4 berwujud
reaksi ke kiri bersifat eksoterm.
padat).
a. Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser
11. Jawaban: d ke kanan (endoterm) sehingga Fe dan CO2
Dari ilustrasi gambar pada soal, setelah diberikan bertambah sedangkan Fe 2O 3 serta CO
perlakuan jumlah CH4 bertambah sedang jumlah berkurang.
C dan H 2 berkurang (reaksi kesetimbangan b. Jika volume diperkecil, kesetimbangan
bergeser ke kanan). Jadi, perlakuan terhadap bergeser ke jumlah koefisien zat gas kecil.
kesetimbangan tersebut adalah suhu diturunkan Contoh:
dan tekanan diperbesar atau volume diperkecil. Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g)
12. Jawaban: e 3 3
Menambah air pada kesetimbangan Fe3+(aq) + Kesetimbangan tidak bergeser (tetap), sebab
SCN(aq) FeSCN2+(aq) berarti menambah jumlah molekul gas pereaksi sama dengan
volume sistem. Jika volume diperbesar, ke- jumlah molekul gas hasil reaksi.
setimbangan akan bergeser ke arah zat yang
3. a. Menyiapkan SO2 dengan membakar belerang
jumlah koefisiennya lebih besar, yaitu ke arah
di udara atau dengan pemanggangan pirit
reaktan atau Fe3+ dan SCN. Dengan demikian,
(FeS), dengan reaksi sebagai berikut.
konsentrasi ion Fe3+ dan ion SCN akan bertambah,
S + O2 SO2 atau 4FeS + 7O2 2FeO3 + 4SO2
sedangkan harga Kc tetap karena pada reaksi
kesetimbangan berlangsung pada suhu tetap. Gas SO2 dialirkan melalui pipa katalis pada
suhu 400C menurut reaksi sebagai berikut.
13. Jawaban: d
2SO3(g) H = 197 kJ

Kesetimbangan sistem akan bergeser ke kiri 2SO2(g) + O2(g)
apabila: H2SO4 + SO3 H2SO7
1) tekanan diperkecil dan volume diperbesar H2S2O7 + H2O 2H2SO4
karena mol zat di sebelah kiri lebih besar; b. Kondisi optimum yang diperlukan adalah suhu
2) suhu diturunkan (H positif berarti reaksi ke rendah, tekanan tinggi, konsentrasi SO2 atau
kanan endoterm dan ke kiri eksoterm); O2 dibuat berlebih, dan digunakan katalis
3) pereaksi dikurangi. V2O5.
14. Jawaban: c 4. a. Jika jumlah gas amonia dikurangi, kesetim-
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pem- bangan akan bergeser ke arah produk sehingga
bentukan O (ke kanan) tekanan diperbesar karena hasil yang diperoleh maksimal.
jika tekanan diperbesar kesetimbangan bergeser b. Jika konsentrasi gas nitrogen dikurangi,
ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya lebih kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan
kecil. sehingga jumlah produk berkurang.
15. Jawaban: d c. Jika pada sistem tekanan diperkecil,
Pada suatu sistem kesetimbangan, jika suhu kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi jumlah koefisiennya lebih banyak, yaitu ke arah
yang melepaskan panas (reaksi eksoterm). Jadi, reaktan. Kondisi ini dapat mengurangi produk.
untuk sistem kesetimbangan 2SO3(g) 2SO2(g) 5. Pada reaksi kesetimbangan:
+ O2(g) H = +380 kJmol1, jika suhu diturunkan 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
kesetimbangan bergeser ke kiri. Kondisi ini
mengakibatkan konsentrasi SO 3 bertambah, a. Jika volume sistem diperkecil, kesetimbangan
sedangkan konsentrasi SO2 dan O2 berkurang. akan bergeser ke arah zat yang jumlah
koefisiennya lebih kecil, yaitu ke arah produk
SO3. Dengan demikian,
B. Uraian
1) jumlah gas SO3 akan bertambah;
1. Pada sistem kesetimbangan homogen, jika 2) jumlah gas SO2 berkurang karena reaksi
tekanan diperbesar (volume diperkecil), kesetim- berjalan ke arah produk.
bangan bergeser ke arah reaksi yang mempunyai
b. Jika konsentrasi gas SO 2 diperbesar,
jumlah koefisien lebih kecil yaitu ke kanan. Hal ini
kesetimbangan akan bergeser ke kanan, ke
berarti NO2 bertambah, sedangkan NO dan O2
arah produk. Dengan demikian, konsentrasi
berkurang.
gas SO3 akan bertambah.

58 Reaksi Kesetimbangan
A. Pilihan Ganda 
x = 
1. Jawaban: a = 1,6 mol
Kesetimbangan BiCl3(aq) + H2O( ) BiOCl(s) + 5. Jawaban: b
2HCl(aq) merupakan kesetimbangan heterogen
Reaksi: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
yang melibatkan berbagai fase, yaitu padat (s),
cair ( ), dan larutan (aq). Dengan demikian, harga Kp = 54
tetapan kesetimbangannya hanya berasal dari zat &  
yang berfase larutan (aq). Oleh karena itu, Kp =
&  & 
persamaan tetapan kesetimbangannya sebagai
'
berikut. 54 =
&  $
 
Kc =   '
 PN2 =
 * $
2. Jawaban: d 6. Jawaban: a
 2Al(s) + 3H2O(g) Al2O3(s) + 3H2(g)
Konsentrasi =  
Mol awal :1 1
 
[SO2] = = 0,4 M Mol bereaksi : 0,4 0,6 0,2 0,6

  Mol setimbang: 0,6 0,4 0,2 0,6
[O2] = = 0,7 M

Harga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut
 
[SO3] = = 0,6 M berasal dari zat-zat berfase gas saja.

  
   Kc =
Kc = = 
       

( )


3. Jawaban: e  
= = = 3,375
( )

CO + H2O CO2 + H2  

Mol mula-mula : a a Jadi, harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi
    tersebut 3,375.
Mol terurai : 
a 
a 
a 
a
7. Jawaban: b
   
Mol setimbang : a a a a A(g) + B(g) C(g) + D(g)
   
Mol mula-mula : 1 2
 
   !

!"!  !  Mol terurai : 0,5 0,5 0,5 0,5
Kc = =   = #
 !"! 
 Mol setimbang : 0,5 1,5 0,5 0,5
4. Jawaban: d > !"!
Reaksi kesetimbangan: Kc = = = 0,33
  !"!
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
8. Jawaban: c
Konsentrasi gas pada saat kesetimbangan
[SO2] = 0,4 mol/5 liter = 0,08 mol/L Reaksi 1): 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) K1 = K
[O2] = x mol/5 liter = x/5 mol/L 
Reaksi 2): SO3(g) SO2(g) +  O2(g) K2 = . . . ?
[SO3] = 0,8 mol/5 liter = 0,16 mol/L
   Reaksi 2) merupakan kebalikan reaksi 1), koefisien
Kc =
      
reaksi 2) adalah  koefisien reaksi 1) sehingga K


12,5 = reaksi 2) adalah kebalikan K reaksi 1) di akar
% $

pangkat 2.

12,5 = $ K2 =

.
@

Kimia Kelas XI 59
9. Jawaban: d 14. Jawaban: b
Reaksi kesetimbangan:    
NH4Cl(s) NH3(g) + HCl(g) Kc = =  
   
Harga Kp diperoleh dari zat berfase gas sehingga 15. Jawaban: c
Kp = (PNH )(PHCl) Misalkan jumlah gas CO yang harus ditambahkan
3

Kp = a = x mol/L.
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2O(g)
PNH = PHCl, karena koefisiennya sama maka: Mol mula-mula : x mol/L 6 mol/L
3
Mol bereaksi : 4 mol/L 4 mol/L 4 mol/L 4 mol/L
a = (PNH )2
3
Mol setimbang : (x 4) mol/L 2 mol/L 4 mol/L 4 mol/L
PNH = PHCl =
3
  
Ptotal = PNH + PHCl Kc =
3 
= + 
0,8 =
$ 
=2

0,8 =
10. Jawaban: c $ 
Reaksi kesetimbangan: 2X(g) 3Y(g) 0,8 =
%
 $
&E 
Kp = %
&Q  x4=
%
 &E 
= x = 10 + 4
% %
 = 14 mol/L
PY3 = 82 %
Jadi, jumlah gas CO yang harus ditambahkan 14 mol/L.
PY3 = 8
PY = 2 atm B. Uraian
11. Jawaban: d
1. Pada saat kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
!
Mol mula-mula : 0,3 mol 0,9 mol [PCl3] = = 0,004 mol/L
Mol bereaksi : 0,2 mol 0,6 mol 0,4 mol !
!
Mol setimbang : 0,1 mol 0,3 mol 0,4 mol [PCl5] = = 0,004 mol/L
!
12. Jawaban: c [Cl2] =
!
= 0,02 mol/L
Volume = 1.000 ml = 1 L !
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) &   
Kc = = = 50
&     
Mol mula-mula : 0,5 mol 0,3 mol
Mol bereaksi : 0,4 mol 0,2 mol 0,4 mol Jadi, harga Kc reaksi PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g)

Mol setimbang : 0,1 mol 0,1 mol 0,4 mol sebesar 50.
!
 2. Reaksi kesetimbangan disosiasi:
  
!

K c= =  = 16 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
      ! !

! !  
a(1 ) 
a 
a
13. Jawaban: e
Volume larutan: 1 L mol NH3 : mol H2 = 4 : 3
P + Q R + S 
Mol mula-mula : 1 mol 1 mol a(1 ) :  a = 4 : 3
Mol bereaksi : 0,8 mol 0,8 mol 0,8 mol 0,8 mol

Mol setimbang : 0,2 mol 0,2 mol 0,8 mol 0,8 mol (1 ) :  = 4 : 3

Pada saat setimbang: 6 = 3 3


[P] = 0,2 mol/1 liter = 0,2 mol/L 9 = 3
[Q] = 0,2 mol/1 liter = 0,2 mol/L 
= 
[R] = 0,8 mol/1 liter = 0,8 mol/L

[S] = 0,8 mol/1 liter = 0,8 mol/L Jadi, derajat disosiasi NH3 adalah  .
 
Z % %
Kc = = = 4 4 = 16
&\  

60 Reaksi Kesetimbangan
3. Reaksi kesetimbangan disosiasi:     %|%|
Kc = 
= || = 16
A2B2(g) 2A(g) + 2B(g)
Mol mula-mula : n Jadi, harga tetapan kesetimbangan reaksi tersebut

Mol terurai :  m m m 16.

&} 
Mol setimbang : n

m m m 5. a. Kp = & &} 


Konsentrasi pada   


^ 

  =
saat setimbang : [A2B2] = 
[A] = 
[B] = 
%  %  


= 4,56 103
 !_``  
=  ! {
= 
b. Kp = Kc(RT)n
^
   n = mol zat produk mol zat reaktan
= 
^ = ^
= 2 (2) = 0

Jadi, derajat disosiasi gas A2B2 adalah ^ . R = 0,082 L atm K1mol1
4. CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g) T = 490 + 273
Mol awal : 1 1 = 763 K
Mol reaksi : 0,8 0,8 0,8 0,8 Kp = Kc(RT)0 (RT)0 = 1

Mol setimbang : 0,2 0,2 0,8 0,8 4,56 103 = Kc
Kesetimbangan tersebut merupakan kese- Jadi, harga Kp = Kc = 4,56 103.
timbangan homogen berwujud gas sehingga Kc
berasal dari semua zat yang terlibat dalam reaksi.

Kimia Kelas XI 61
A. Pilihan Ganda = (0,1 atm)3 (0,1 atm)3
= 1 106 atm6
1. Jawaban: b
Kesetimbangan akan cepat tercapai apabila dalam 6. Jawaban: d
reaksi tersebut digunakan katalis. Katalis memper- Kc = 0,5
cepat terjadinya kesetimbangan tanpa ikut bereaksi. R = 0,082 L atm mol1 K1
2. Jawaban: a T = 27C = 300 K
Kesetimbangan 2BaO(s) + O2(g) 2BaO2(s) CH3OH(g) CO(g) + 2H2(g)
merupakan kesetimbangan heterogen. Tetapan n = 3 1 = 2
kesetimbangan reaksi tersebut berasal dari zat Kp = Kc (RT)n
 = 0,5 (0,082 300)2
yang berfase gas sehingga Kc =    .
7. Jawaban: e
3. Jawaban: d Reaksi kesetimbangan:
@~ @~ @~ 2CO(g) C(s) + CO2(g)
Kc = = = = Kp(RT)2
Z^ Z  +  Z
 
Saat setimbang = a(1 ) a a
= 2,9 103 (0,0821 (178 + 273))2  
Jumlah mol gas CO sisa:
= 3,97 = 4
pV = nRT
4. Jawaban: a 2 atm 5 liter = n 0,0821 L atm mol1K1
Volume = 1 L mol AB pada keadaan mula-mula !"!
adalah 1 mol. Jadi, AB yang bereaksi: n= = 0,27 mol
%!"!

1 mol = 0,4 mol Jumlah mol gas CO sisa = a(1 )

0,27 = 0,4(1 )
AB A + B
0,27 = 0,4 0,4
Mol mula-mula : 1 mol
Mol bereaksi : 0,4 mol 0,4 mol 0,4 mol 0,4 = 0,13

Mol setimbang : 0,6 mol 0,4 mol 0,4 mol = = 0,325

! !
  !
! !
! 8. Jawaban: b
Kc = = ! = 0,27
 
!
Reaksi kesetimbangan: 2AB(g) 2A(s) + B2(g)

5. Jawaban: b Pada saat setimbang: a(1 ) a a

Misalkan La2(C2O4)3 yang bereaksi = x
Jumlah mol B2 yang terjadi:
La2(C2O4)3(s) La2O3(s) + 3CO(g) + 3CO2(g) PV = nRT
Mol mula-mula : 0,1 mol 1 2 = n 0,0821 (120 + 273)
Mol bereaksi : x mol x mol 3x mol 3x mol
!"!
n=
Mol setimbang : (0,1 x) x 3x 3x %!"!#
mol mol mol mol = 0,062 mol
Tekanan parsial pada saat setimbang hanya di- 
tentukan oleh zat berfase gas. Ptotal = 0,2 atm Jumlah mol B2 yang terjadi = a


ntotal pada saat setimbang = nCO + nCO 0,062 = a 0,8
2 
= (3x + 3x) mol 
a=
= 6x mol 

$ = 0,155 mol
pCO = 0,2 atm = 0,1 atm
$ 9. Jawaban: b
pCO =
$
0,2 atm = 0,1 atm Kp = Kc(RT)n
2 $
= Kc(RT)(2 + 1) 2
Kp = (pCO)3 (pCO )3 = Kc(RT)1
2

= Kc(RT)

62 Reaksi Kesetimbangan
10. Jawaban: d   ! 
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan =
  !   ! 
bergeser ke arah zat yang jumlah koefisiennya
V2 = 2V1
kecil. Oleh karena itu jika diinginkan produk 
 ! 
bertambah maka jumlah koefisien produk harus !

!

lebih kecil dari jumlah koefisien reaktan. Reaksi Kc =  !  !
 

ini terdapat pada reaksi nomor (2) dan (4).  

 !  
11. Jawaban: c = =
 !   !  
Reaksi kesetimbangan 2NO(g) + O2(g) N2O4(g)
H = x kkal merupakan reaksi eksoterm. Jika 18. Jawaban: a
pada kesetimbangan suhu dinaikkan, kesetimbang- Persamaan : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
an akan bergeser ke arah endoterm atau ke arah Mol awal : 1 3
reaktan. Kondisi ini mengakibatkan jumlah gas NO Mol reaksi : 0,5 1,5 1

dan gas O2 bertambah, sedangkan jumlah N2O4
Mol setimbang : 0,5 1,5 1
semakin berkurang.
Ptotal = 3 atm
12. Jawaban: b mol total = 3
2HBr(g) H2(g) + Br2(g) H = 72 kJ 
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri jika: PNH =  3 atm = 1 atm
3
1) konsentrasi HBr dikurangi; 
2) suhu diturunkan; PN =  3 atm = 0,5 atm
2

3) konsentrasi H2 atau Br2 ditambah. 


PH =  3 atm = 1,5 atm
2
13. Jawaban: c
&    
Jika ditambahkan 0,5 mol NH 3 (produk), ke- Kp =  = = = 0,59
setimbangan akan bergeser ke kiri (pereaksi). &  &   #

Jadi, harga tetapan kesetimbangan parsial (Kp)


14. Jawaban: d
reaksi tersebut adalah 0,59.
Untuk memperoleh zat hasil (XY2) sebanyak-
banyaknya, reaksi harus bergeser ke kanan. 19. Jawaban: c
  Reaksi A + AC 2 2AC diperoleh dari
Koefisien reaksi di kiri = 1 + = 1
 
Koefisien reaksi di kanan = 2 penggabungan kedua reaksi kesetimbangan.
Agar reaksi bergeser ke kanan tekanan harus Reaksi pertama tetap, reaksi kedua dikali dua.
diperkecil (rendah). Reaksi ke kanan adalah reaksi 1) A + 2BC AC2 + 2B K = 0,5
endoterm. Dengan demikian, agar reaksi kesetim- 2) 2B + 2AC2 2BC + 2AC K = 16
bangan bergeser ke kanan, suhu sistem dinaikkan
(tinggi). A + AC2 2AC K = (0,5 16)
=8
15. Jawaban: a
Pada sistem kesetimbangan heterogen yang 20. Jawaban: d
menyangkut fase gas dan padat, sistem ke- Perubahan tekanan tidak akan memengaruhi perge-
setimbangan hanya dipengaruhi oleh perubahan seran kesetimbangan pada reaksi kesetimbangan
konsentrasi dan tekanan zat yang berwujud gas. yang jumlah koefisien antara produk dan reaktan
sama. Reaksi kesetimbangan tersebut dimiliki oleh
16. Jawaban: a
persamaan reaksi d. Jika tekanan diperbesar,
Kp = Kc(nRT)n kesetimbangan pada reaksi a dan b akan bergeser
= Kc(RT)2 (1 + 1) ke kiri, sedangkan pada reaksi c dan e akan
= Kc(RT)0 bergeser ke kanan.
= 1,8 (0,0821 (212 + 273))0 = 1,8 1 = 1,8 21. Jawaban: a
17. Jawaban: c Persamaan reaksi : 2HBr(g) H2(g) + Br2(g)
Misal volume larutan mula-mula: V1 Mol awal : 0,1
Reaksi: Mol reaksi : 0,05 0,025 0,025

A2(g) + B2(g) 2AB(g) Mol setimbang : 0,05 0,025 0,025

 ! 
!
!

Kc =  !  !
 
 
 

Kimia Kelas XI 63
Harga tetapan kesetimbangan (K c ) untuk 
= 
kesetimbangan tersebut:
= 0,5 atau = 50%
 ` 
Kc = Jadi, banyak mol PCl5 yang terurai 50%.
`
|| 25. Jawaban: c
=
|  _`` 
= 0,5 =
  
=
  0,5 =
 _`` 
 
= 2,5 101
mol terurai = 2 mol
Jadi, harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi
tersebut sebesar 2,5 101. N2O4(g) 2NO2(g)
Mol mula-mula : 4
22. Jawaban: b Mol terurai : 2 4
Volume = 1 L
Mol setimbang : 2 4
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
mol = 2 + 4 = 6 mol
Setimbang: R Q P

  
PNO =  3 atm = 2 atm
2
Kc =
 
PN O =  3 atm = 1 atm
&\ 2 4
1,2 =
Z &   
Kp = = =4
&\ &   
[CO] =
Z 26. Jawaban: b
23. Jawaban: c Untuk kesetimbangan:
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) K1 = 16 N2O4(g) 2NO2(g)

NO2(g) NO(g) + O (g) K2 = ? 
 2 Mol mula-mula : 1  x
Reaksi kedua merupakan kebalikan reaksi ke-1

 Mol terurai : x x
dan juga reaksi ke-1 sehingga besarnya K2 =

 
dengan @ berasal dari kebalikan dan Mol setimbang : x x
@

   !_``  $ 
berasal dari  kali (pangkat  ) =  ! { =  = 
 $
 
K2 = =  = 0,25 27. Jawaban: d

Reaksi 1): 2X + 2Y 4Z K1 = 0,04
24. Jawaban: b
Reaksi : PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g) Reaksi 2): 2Z X+Y K2 = . . . ?
Mol awal : 0,1 Reaksi 2) merupakan kebalikan reaksi 1), koefisien
Mol reaksi : 0,1 0,1 0,1 
+ reaksi 2) adalah  koefisien reaksi 1) sehingga
Mol setimbang : (0,1 0,1) 0,1 0,1 harga K reaksi 2) adalah kebalikan K reaksi 1) di
&     akar pangkat 2.
Kc =
&  

 K2 =
0,05 = @
 
    
= =
   
2 + 0,5 0,5 = 0 =  = 5

( + 1)(  ) = 0 28. Jawaban: e
 Reaksi kesetimbangan: H2(g) + I2(g) 2HI(g)

=0

[H2] = 
mol/liter = 0,04 mol/liter

64 Reaksi Kesetimbangan
 Reaksi:
[I2] =  mol/liter = 0,06 mol/liter
2HI(g) H2(g) + I2(g)
 Mol mula-mula : 0,02
[HI] = 
mol/liter = 0,05 mol/liter Mol terurai : 0,001 0,0005 0,0005


}   Mol setimbang : 0,019 0,0005 0,0005
Kc = = = = 1,042
 }   
Konsentrasi pada
Jadi, harga tetapan kesetimbangan (Kc) adalah saat setimbang:
#  
  
1,042. (mol/L)
0,0095 0,00025 0,00025
29. Jawaban: a
Reaksi kesetimbangan disosiasi  }  
a. Kc = = = 6,9 104
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g) } #

a(1 ) a 
a b. Pada reaksi: 2HI(g) H2(g) + I2(g)
Mol SO3 mula-mula (a) = 0,8 mol n = 2 2 = 0
Jumlah mol O2 yang terjadi: Kp = Kc(RT)0 = Kc = 6,9 104
 

a = 0,3 mol 3. a. [CO2] =  mol/L = 0,02 mol/L


0,8 = 0,3 
[CO] =  mol/L = 0,001 mol/L
0,4 = 0,3
 
 Kc = = = 5 105
= 
  

= 0,75 b. n = 2 1 = 1
Jadi, derajat disosiasi SO3 adalah 0,75 atau 75%. Kp = Kc(RT)n
= 5 105 (0,0821 546)1
30. Jawaban: d
= 2,24 103
@~
Kc =
Z^ 4. 2MgO2(s) 2MgO(s) + O2(g)
@~ 
= a(1 ) a 
a
 !
!
Z
76 cmHg = 1 atm
@~ 2 %
= = Kp(RT) 82 cmHg =  = 1,08 atm
Z
= 2,9 103 (0,0821 (178 + 273))2 Jumlah mol O2 yang terjadi:
= 3,97 4
PV = nRT
1,08 atm 3 L = n 0,0821 L atm mol1 K1 (125 + 273) K
3,24 = n 32,68
B. Uraian

n= = 0,1 mol
 %
& 
1. a. Kp = 
&  &  Jumlah mol O2 yang terjadi =  a = 0,1 mol
&^  
b. Kp = 
0,6 = 0,1
& 
0,3 = 0,1
c. Kp = (PNH )(PHCl)
3 
= = 0,33
&  &  
d. Kp = &  Jadi, derajat disosiasi MgO2 adalah 0,33.
5. Reaksi:
2. Reaksi titrasi:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) H = 22 kkal
I2(g) + 2Na2S2O3(aq) 2NaI(g) + Na2S4O6(aq)
merupakan reaksi eksoterm. Perlakuan yang dapat
1 mol I2 ~ 2 mol Na2S2O3 mengoptimalkan produksi amonia sebagai berikut.
 a. Mengatur suhu agar tidak terlalu tinggi, karena
1 mol =  0,001 = 0,0005
jika suhu tinggi produk akan terurai menjadi
Jadi, dalam kesetimbangan dihasilkan 0,0005 mol I2.
reaktan kembali.

Kimia Kelas XI 65
b. Menaikkan tekanan, karena jumlah koefisien 7. Persamaan reaksi : N2O4(g) 2NO2(g)
produk lebih kecil dari koefisien reaktan Mol awal : 5
sehingga kesetimbangan akan bergeser ke Mol reaksi : y 2y
arah produk.
c. Memisahkan gas amonia yang terbentuk agar Mol setimbang : 5y 2y
reaksi berjalan ke arah produk. Pada kondisi setimbang mol N2O4 = mol NO2, maka:
d. Menambah konsentrasi gas hidrogen dan 5 y = 2y
nitrogen agar kesetimbangan bergeser ke arah 2y y = 5
produk. 3y = 5
e. Menggunakan katalis agar kesetimbangan

cepat tercapai. y = 
 Dengan demikian, persamaan reaksinya menjadi:
6. Mol SO3 = % = 0,2 mol = a
Reaksi : N2O4(g) 2NO2(g)
Volume = 1L Mol awal : 5
T = (277 + 273)K = 550K  
Mol reaksi :  
a. Kesetimbangan disosiasi: +
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)  
Mol setimbang :  

Mol setimbang: a(1 ) a a
  _` 
a. Derajat disosiasi () =
Mol SO3 : O2 = 2 : 3   {
 
(1 ) :  = 2 : 3 = 

=  = 



1:  =2:3 
Jadi, untuk reaksi tersebut sebesar  .
 
=  b. Konsentrasi setiap zat yang terlibat dalam




3 3 = reaksi =  
4 = 3    
 1) [N2O4] =
=      

 

Jadi, derajat disosiasinya  .  
= =  M

 _ _`` 
b. =  _   
2) [NO2] =
  _ _``     

=  

 
= =  M
Mol zat terurai = 0,15 mol 
Kesetimbangan: 

  


2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g) c. Kc =    = 
= 
 
Mol mula-mula : 0,2 
Mol terurai : 0,15 0,15 0,075 d. Kp = Kc(RT)n

Mol setimbang : 0,05 0,15 0,075 R = 0,082 L atm/mol K
 
     
Kc = Kc = 
  
  T = 27C = 300 K
=  n = 2 1 = 1
= 0,675 
Kp =  (0,082 300)1
c. Kp = Kc(RT)n
= 0,675(0,082 550)1 = 82
= 30,4

66 Reaksi Kesetimbangan
8. A + B C Kc = 4 . . . (1) 10. Reaksi kesetimbangan:
2A + D C Kc = 8 . . . (2) CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
Mol mula-mula : 2 2
C+D 2B Kc = ? . . . (3) Mol bereaksi : x x x x
Reaksi (3) dapat diperoleh dari penjumlahan
kebalikan reaksi (1) dikali dua dan reaksi (2) Mol setimbang :2x 2x x x
sebagai berikut. Konsentrasi pada
 $ $ $ $
!   saat setimbang :    
(1)   + 2B Kc =  =

   
(2)  + D  Kc = 8 Kc = 
+ $ $

  4=  
 $  $
(3) C + D 2B Kc = 8 
=   

 $

Jadi, Kc untuk reaksi C + D 2B adalah  . 4=
$
9. Reaksi : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) $

22 =
Mol mula-mula : 4 3 $
Mol reaksi : 0,5 1,5 1 $
2 = $

Mol setimbang : 3,5 1,5 1
4 2x = x

PNH = 3 atm = 0,5 atm 3x = 4
3 !
!!
!

 x =  mol
PN = 3 atm = 1,75 atm
2 !
!!
!
Jadi, jumlah mol uap air dalam kesetimbangan
  
PH = !
!!
! 3 atm = 0,75 atm 2  =  mol.
2

&   
Kp = = = 0,338
&  &  
Jadi, harga tetapan kesetimbangan parsial (Kp)
reaksi tersebut sebesar 0,338.

Kimia Kelas XI 67
A. Pilihan Ganda b, c, d, dan e merupakan isomer heptana karena
1. Jawaban: c memiliki rumus molekul sama yaitu C 7 H 16 ,
sedangkan senyawa a bukan isomer dari
Senyawa tidak jenuh adalah senyawa yang
heptana.
memiliki ikatan rangkap atau ikatan rangkap tiga,
seperti alkana dan alkuna. Senyawa tidak jenuh CH3
|
mempunyai rumus:
H3C C CH2 CH2 CH2 CH3
CnH2n (alkena), contoh C2H4, C3H6, dan C4H8 |
serta CnH2n 2 (alkuna), contoh C2H2, C3H4, dan CH3
C3H6) 2,2-dimetil heksana merupakan isomer dari
oktana.
2. Jawaban: e
Senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh berupa 6. Jawaban: d
rantai karbon terbuka dengan ikatan rangkap Pada keadaan STP, jumlah mol alkena adalah
seperti pilihan jawaban e. Pilihan jawaban b   
merupakan senyawa hidrokarbon alisiklik yaitu 
= 0,1 mol, mol =  0,1 = 
senyawa hidrokarbon yang rantai C-nya tertutup 
Mr = 
= 42
(melingkar) dan bersifat alifatik. Pilihan c dan d
merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Mr CnH2n = 42 (n 12) + (2n 1) = 42
3. Jawaban: c 14n = 42 n = 3
1) Perubahan warna kertas kobalt(II) dari biru Rumus alkena = C3H6
menjadi merah muda menunjukkan adanya Jadi, alkena yang dimaksud adalah propena.
uap air.
2) Gas yang dapat mengeruhkan air kapur 7. Jawaban: a
adalah CO2 (ada unsur C dan O). CaC2(s) + 2H2O(A) Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
3) Terjadi jelaga menunjukkan adanya karbon. Kalsium karbida Etuna (asetilena)

4. Jawaban: b 8. Jawaban: e
-------------------- Komponen bensin adalah isomer-isomer dari
-----------------
-------

CH3 CH2 CH CH2 CH3 heptana dan oktana. Di antara senyawa di atas
5 4 3
----------------- | yang bukan merupakan isomer heptana dan
------------

2
CH3 C CH3 oktana adalah:
| CH3 CH CH CH3
1 | |
CH3 CH3 CH3
------
3-etil-2,2-dimetil pentana 2,3 dimetil butana

Cabang etil pada C nomor 3 dan dua metil pada 2,3-dimetil butana merupakan isomer heksana.
C nomor 2. Secara alfabetis etil ditulis terlebih 9. Jawaban: d
dahulu daripada metil. Apabila terdapat 2 cabang
Bensin yang tersusun oleh hidrokarbon berantai
yang sama diberi awalan di- (dimetil) sehingga
lurus mempunyai kualitas kurang baik karena
namanya 3-etil-2,2-dimetil pentana.
bensin tersebut dapat mengakibatkan penyalakan
5. Jawaban: a tak terkendali (knocking atau ketukan) pada mesin
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki sehingga mesin bergetar dengan hebat dan
rumus molekul sama (jumlah atom C dan H-nya menimbulkan panas yang terlalu tinggi. Akibatnya
sama), tetapi rumus molekul berbeda. Senyawa mesin menjadi cepat rusak.

68 Ulangan Akhir Semester


10. Jawaban: a 

Zat aditif yang ditambahkan dalam bensin sebagai Untuk 1 mol CO H = 
pengganti TEL adalah metil tersier butil eter = 110,9 kJ
(MTBE).
17. Jawaban: a
11. Jawaban: e Reaksi pembakaran metana:
Entalpi N2 dan O2 > entalpi NO CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(A)

H = (  H N2 +  H O2) H NO Hreaksi = Hhasil Hreaktan

= (+) reaksi endoterm


= (HCO
f 2 + 2 Hf H2O)
(Hf CH4 + 2 Hf O2)
12. Jawaban: d
= (94,1 136,6) kkal (17,9 0) kkal
Hreaksi = Hhasil Hreaktan
= 212,8 kkal
= (Hf CO2 + 2 Hf H2O)
18. Jawaban: c
(Hf CH4 + 2 Hf O2) Hreaksi = Epemutusan Epenggabungan
= (c + 2 d) (a + 2 b)

= (EC C + EC = O + 4EC H +  EO = O)
= [(c + 2d) (a + 2b)] kJ
(EC C + EC = O + EC O + 3EC H + EO H)
13. Jawaban: c

Hf AgNO3 = x (H pembentukan standar AgNO3) = (349 + 726,6 + 4 417 +  506)


Reaksi pembentukan standar (H f) adalah (349 + 726,6 + 357 + 3 417 + 465)
reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur- = 2996,6 3.148,6
unsurnya. = 152 kJ
Reaksi pembentukan harus dari unsur-unsurnya. 
22 gram C2H3OH =  = 0,5 mol

Ag(s) +  N2(g) + 1  O2(g) AgNO3(s) H = x kJ Jadi, perubahan entalpi pada oksidasi 22 gram



asetaldehida adalah 0,5 (152) = 76 kJ.


Dari unsur-unsurnya 1 mol

14. Jawaban: b 19. Jawaban: a


Entalpi pembentukan adalah perubahan entalpi Reaksi pembakaran tidak sempurna C3H8.

pembentukan standar pada pembentukan 1 mol C3H8(g) + 3  O2(g) 3CO(g) + 4H2O(A)


senyawa dari unsur-unsurnya.
Hreaksi = (3 Hf CO + 4 Hf H2O) (Hf C3H8
15. Jawaban: d

+ 3  Hf O2)
(1) 2NO(g) + O2(g) N2O4(g) H = a

(2) NO(g) +  O(g) NO2(g) H = b Hreaksi = (3 26,4 + 4 57,8) (24,8 + 3  0)


= (79,2 231,2) + 24,8
2NO2(g) N2O4(g) H = . . . ?
= 285,6 kkal
Persamaan (2) dibalik dan dikalikan 2:

2NO(g) + O2(g) N2O4(g) H = a 50 gram C3H8 =  = 1,14 mol
2NO2(g) 2NO(g) + O2(g) H = 2b Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran
+ tidak sempurna 50 gr propana 1,14 285,6 =
2NO2(g) N2O4(g) H = (a 2b) kJ 325,58 kkal.
16. Jawaban: d 20. Jawaban: d
(1) 2C(s) + 2O2(g) 2CO2(g) H = 790,4 kJ H = m c (T2 T1)
(2) 2CO(g) + O2(g) 2CO2(g) H = 568,6 kJ Dengan demikian, perubahan entalpi yang
Persamaan reaksi (2) dibalik: ditentukan dengan eksperimen dipengaruhi oleh
berat zat, kalor jenis, dan perubahan suhu
2C(s) + 2O2(g) 2CO2(g) H = 790,4 kJ sebelum dan sesudah reaksi. Jadi, perubahan
2CO2(g) 2CO(g) + O2(g) H = +568,6 kJ suhu pada tekanan konstan tidak mempengaruhi
+ penyimpangan H reaksi.
2C(s) + O2(g) 2CO(g) H = 221,8 kJ

Kimia Kelas XI 69
21. Jawaban: c 28. Jawaban: e

 Orde reaksi nol terhadap CO berarti bahwa laju
Laju reaksi N2 : laju reaksi H2 = 
: 

reaksi sebanding dengan besarnya konsentrasi
Laju reaksi N2 = 
laju reaksi H2 CO berpangkat nol sehingga berapa pun

besarnya konsentrasi CO tidak akan berpengaruh
vN = vH
 terhadap laju reaksi.
22. Jawaban: a 29. Jawaban: b

5,4 gram Al =  = 0,2 mol Reaksi penguraian NH3:
Volume larutan = 2 liter 2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
 Laju reaksi terbentuknya N2:
0,2 mol Al =  = 0,1 mol L1
    !"
 
 
= = 0,02 mol L1 s1.
vAl =  =  
= 0,005 mol L1 s1  

vHCl : vAl = 6 : 2 vHCl = 3 vAl 30. Jawaban: c


= 3 0,005 = 0,015 mol L1 s1 Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurang-
nya konsentrasi pereaksi (A dan B) per satuan
vAlCl3 : vAl = 2 : 2
waktu atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi
vAlCl3 = vAl = 0,005 mol L1 s1 (C dan D) per satuan waktu.
23. Jawaban: e 31. Jawaban: c
Dimisalkan laju reaksinya: v = k[A]x[B]y Reaksi ke kanan endoterm (membutuhkan kalor),

 

sedangkan reaksi ke kiri eksoterm (membebas-


I. 
=   (  ) = (  )x x = 1 kan kalor) agar kesetimbangan bergeser ke kiri,

 
suhu ruang harus diturunkan.


II. 
=   ( ) = (  )x(  )y
32. Jawaban: b





N2 diperoleh melalui proses penyulingan bertingkat
( ) = (  )x (  )y () = (  )y
udara cair. Sedangkan H 2 diperoleh dengan


mereaksikan gas metana dengan oksigen.
(  )2 = (  )y y=2
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2(g)
Sehingga persamaan laju reaksinya v = k[A][B]2.
33. Jawaban: d
24. Jawaban: b Reaksi ke kanan merupakan reaksi eksoterm. Jika
Rumus laju reaksi yang sesungguhnya dari suatu suhu diturunkan maka reaksi bergeser ke kanan
reaksi kimia dapat ditentukan melalui percobaan (ke arah reaksi eksoterm) sehingga spesi yang
dan penafsiran data hasil percobaan. berubah H2 dan O2 berkurang dan H2O bertambah.
25. Jawaban: e 34. Jawaban: b
Penerapan prinsip pengaruh luas permukaan
Kesetimbangan sistem akan bergeser ke kiri jika:
bidang sentuh untuk mempercepat laju reaksi
1) tekanan diperkecil karena mol zat di sebelah
hanya berlaku pada zat padat. Kalsium karbida
kiri lebih besar, n = 3;
adalah zat padat yang dapat dihaluskan untuk
2) suhu diturunkan (H positif berarti reaksi ke
mempercepat reaksinya dengan air untuk
kanan endoterm dan ke kiri eksoterm);
membentuk gas asetilen.
3) pereaksi dikurangi.
26. Jawaban: c
35. Jawaban: c
Katalis adalah zat yang berfungsi mempercepat
laju reaksi tanpa mengalami perubahan tetap Agar kesetimbangan bergeser ke arah pem-
dalam reaksi tersebut. Zat yang berfungsi sebagai bentukan O (ke kanan) maka tekanan harus
katalis akan terbentuk kembali dengan jumlah diperbesar karena jika tekanan diperbesar,
yang sama pada akhir reaksi. kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang
jumlah koefisiennya lebih kecil. Jika temperatur
27. Jawaban: a dinaikkan, jumlah O ditambah, volume diperbesar,
v = k[NO]2[O2] dan N dikurangi, maka kesetimbangan akan
= 133 (4 103)2 (1,5 103) bergeser ke kiri.
= 3,192 106 mol L1 s1

70 Ulangan Akhir Semester


36. Jawaban: d 2. CnH2n + 2 + O2 CO2 + H2O
Tetapan kesetimbangan Kc sama dengan Kp jika   
harga n = 0, seperti pada reaksi 3) dan 5). CO2 =  #$ = *
 + 
<@ = 1 mol

37. Jawaban: e <  <


H2O =  %$ = *
+
<@ = 2 mol
CO(g) + H2O(g) R CO2(g) + H2(g)
Mula-mula : a a Perbandingan mol CO2 : mol H2O yang terbentuk




= perbandingan koefisien CO2 : H2O, maka reaksi
Terurai : a a a a
   menjadi CnH2n + 2 + O2 1CO2 + 2H2O. Alkana

 

tersebut adalah CH4 (metana).
Setimbang:  a 
a 
a 
a
3. Minyak mentah dipanaskan sampai suhu 350C


#$ %   

lalu dipompa ke dalam menara distilasi. Sebagian
Kc = #$%$ = 



= & minyak akan menguap dan bergerak melalui
 
bubble caps, sebagian uap akan mencair dan
38. Jawaban: a mengalir melalui pelat sehingga terpisah dari
Pada reaksi kesetimbangan apabila suhu fraksi lain. Uap yang tidak mencair akan terus naik
dinaikkan reaksi bergeser ke arah reaksi endoterm dan akan mencair sebagian (sesuai titik didihnya)
(ke kanan), sedangkan harga Kc tetap. Harga Kc pada pelat-pelat di atasnya.
tidak dipengaruhi oleh pergeseran kesetimbangan, 4. a. Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan
tetapi dipengaruhi oleh konsentrasi dan koefisien atau pembusukan tumbuhan dan hewan
zat-zat yang terlibat dalam reaksi. yang tertimbun atau mengendap selama
39. Jawaban: d berjuta-juta tahun yang lampau. Sisa
Volume = 1.000 mL = 1 L tumbuhan dan hewan yang tertimbun
2SO2(g) + O2(g) R 2SO3(g) endapan lumpur, pasir, dan zat-zat lainnya
selama jutaan tahun mendapat tekanan dan
Mula-mula : 0,5 mol 0,3 mol
panas bumi secara alami. Bersamaan
Bereaksi : 0,4 mol 0,2 mol 0,4 mol
dengan proses tersebut, bakteri pengurai

Setimbang: 0,1 mol 0,1 mol 0,4 mol merombak senyawa-senyawa kompleks
menjadi senyawa hidrokarbon. Karena
( )

 
'$ 
 pengaruh suhu dan tekanan tinggi, materi
Kc = = = 80
( )( ) organik itu berubah menjadi minyak setelah

'$  $  
  



mengalami proses berjuta-juta tahun.
40. Jawaban: d b. Minyak bumi merupakan sumber daya alam
Volume larutan = 1 liter yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu,
2HBr(g) R H2(g) + Br2(g) diperlukan kesadaran dan upaya peng-
Mula-mula : 0,1 mol hematan dalam penggunaan minyak bumi
Terurai : 0,03 mol 0,015 mol 0,015 mol dan gas alam. Selain itu, juga diperlukan
upaya pengadaan sumber energi alternatif
Setimbang: 0,07 mol 0,015 mol 0,015 mol pengganti minyak bumi, misalnya batu bara,
energi surya, energi panas bumi, dan biogas.
Konsentrasi zat-zat yang ada dalam kesetimbang-
an sebagai berikut. 5. a. Pada reaksi 2 mol HCl dengan 1 mol Ba(OH)2
[HBr] = 0,07 mol/1 liter = 0,07 mol/L menghasilkan 1 mol BaCl2 dan 2 mol H2O
[H2] = 0,015 mol/1 liter = 0,015 mol/L melepaskan panas = 208 kJ.
[Br2] = 0,015 mol/1 liter = 0,015 mol/L 
Untuk menghasilkan 1 mol H2O = 
%    
 

Kc = %
=   
= 4,6 102 = 104 kJ
b. Jika Ba(OH)2 yang bereaksi 1 mol meng-
B. Uraian hasilkan panas = 208 kJ, maka untuk meng-
1. a. 1-butuna hasilkan panas sebesar 41,6 kJ diperlukan
b. 1,3-pentadiuna Ba(OH)2 sebanyak
c. 2-heptuna 
<
=  mol Mr Ba(OH)2
d. 3-3-4-trimetil-1-pentuna
e. 4-metil-1-heksuna 
<
=  mol 171 gram/mol = 34,2 gram

Kimia Kelas XI 71
6. a. Massa etana dalam LPG

 
= (  )x (  )2
=

2.000 gram = 800 gram

 = (  )x x = 2
Mol etana (C2H6) =

= 26,67 mol
Orde terhadap Q2
Massa butana dalam LPG 

W
 X 
<  =  W  X 
=

2.000 gram = 1.200 gram

* 
@ *  @

F =
Mol butana (C4H10) = 
= 20,69 mol   * 
@ * @



Pembakaran etana (C2H6)



<
= (  )y (  )2 = (  )y y = 2

C2H6(g) +  O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g) Jadi, rumus laju reaksnya v = k[P2]2[Q2]2.
H = (2 Hf CO2 + 3 Hf H2O) b. Orde reaksi terhadap P2 = 2
 Orde reaksi terhadap Q2 = 2
(Hf C2H6 + Hf O2)
 Orde total = 2 + 2 = 4
= (2 (395,2) + 3 (286)) (84,8 + 0) c. Pilih salah satu data hasil percobaan
= (790,4 860,7) + 84,8 (misalnya Percobaan ke-3):
= 1.566,3 kJ v = k[P2]2[Q2]2
Pembakaran butana (C4H10) 128 = k(0,2)2(0,2)2


C4H10(g) + O (g)
 2
4CO2(g) + 5H2O(g) k=


= 80.000 mol1 L s1

<

H = (4 Hf CO2 + 5 Hf H2O)
8. Ada dua jenis katalis.


(Hf C4H10 +  Hf O2) a. Katalis homogen adalah katalis yang mem-
punyai fase sama dengan fase pereaksi.
= (4 (395,2) + 5 (286)) (144,3 + 0) Contoh: gas NO dan NO2, larutan kobalt(II)
= (1.580,8 1.430) + 144,3 klorida (CoCl2), atau larutan besi(III) klorida
= 2.866,5 kJ (F2Cl3).
H reaksi pembakaran 1 mol C 2 H 6 = b. Katalis heterogen adalah katalis yang mem-
1.566,3 kJ/mol punyai fase berbeda dengan fase pereaksi.
26,67 mol C2H6 menghasilkan kalor Contoh: Fe (besi), batu kawi (MnO2), dan
= 26,67 1.566,3 = 41.773,22 kJ vanadium pentaoksida (V2O5).
H reaksi pembakaran 1 mol C 4 H 10 = 9. a. Menyiapkan gas N2 yang diperoleh melalui
2.866,5 kJ/mol penyulingan bertingkat udara cair. Gas H2
20,69 mol C4H10 menghasilkan kalor diperoleh dengan mengoksidasi gas metana
= 20,69 2.866,5 = 59.307,89 kJ dengan oksigen. Amonia dibuat menurut
Jadi, pada pembakaran 2 kg gas LPG proses Haber-Bosch dengan reaksi:
dihasilkan kalor 41.773,22 + 59.307,89 \" + ^$

N2(g) + 3H2(g) 2NH (g) H = 92 kJ
= 101.081,11 kJ 3
Dalam praktik, pembuatan amonia dilakukan
b. 1 kg gas LPG menghasilkan kalor
dengan tekanan kurang lebih 250 atm dan


F


= 
= 50.540,55 kJ suhu 400500C. Campuran NH3, N2, dan
H2 didinginkan sehingga NH3 terpisah.
Jadi, tiap rupiah menghasilkan kalor
b. Kondisi optimum yang diperlukan adalah
 F 
= F
= 11,23 kJ suhu rendah, tekanan tinggi, konsentrasi N2
atau H 2 dibuat berlebih, dan digunakan
7. a. Rumus umum: v = [P2]x[Q2]y katalis Fe + K2O.
Orde terhadap P2 c. Amonia digunakan sebagai bahan baku pupuk,
  W  X  obat-obatan, bahan peledak, zat warna, garam
 =  W  X  nitrat, senyawa nitrogen, dan pelarut.
  * 
@ * @


=  * @ * @

72 Ulangan Akhir Semester


10. Reaksi kesetimbangan: 
%# < +  < +  +  
\" + ^$ <
2HCl(g)
H2(g) + Cl2(g) KII = % #  =
  
= 
  
< <
Pada kesetimbangan I: Karena suhu tidak berubah, harga K tetap
 
[H2] = = 0,1333 mol/liter & < +  +  
< (KI = KII)
= 
  
 
[Cl2] = <
= 0,0833 mol/liter 3,6 + 24x + 40x2 = 4,5 13,5x + 9x2
<  31x2 + 37,5x 0,9 = 0
[HCl] = <
= 0,1 mol/liter
Nilai x dapat ditentukan dengan rumus abc:

%# * 
@ 
_ _ ` 
 < +

<
KI = % #  = * 
@*  @
= 

= 0,9 x1,2 = =
   <
Ke dalam sistem kesetimbangan I ditambahkan x1 = 0,023
0,2 mol gas hidrogen, kesetimbangan bergeser x2 = 1,23 (Tidak mungkin, karena lebih kecil dari
ke kanan. 1 dan 0,5)
Misalkan: Jadi, susunan kesetimbangan yang baru (III):
H2 yang bereaksi lagi = x mol H2 = 1 x = 1 0,023 = 0,97 mol
Cl2 yang bereaksi lagi = x mol Cl2 = 0,5 x = 0,5 0,023 = 0,47 mol
HCl yang terbentuk = 2x mol HCl = 0,6 + 2x = 0,6 + (2 0,023) = 0,65 mol
Sehingga susunan kesetimbangan yang baru (II):
Keterangan:
H2 yang baru = (0,8 + 0,2) x = 1 x mol Untuk pengaruh volume, tekanan, dan suhu
Cl2 yang baru = 0,5 x mol terhadap sistem kesetimbangan kimia dapat
HCl yang baru = 0,6 + 2x mol dilakukan perhitungan seperti contoh di atas.
Pada kesetimbangan yang baru (II):

 
[H2] = <
mol/liter
  
[Cl2] = <
mol/liter
< +  
[HCl] = <
mol/liter

Kimia Kelas XI 73
akrilik : bahan yang terbuat dari polimer ester poliakrilat
alifatik : senyawa yang mempunyai susunan atom karbon rantai terbuka, bukan lingkar tertutup
alisiklik : senyawa yang mempunyai atom karbon lingkar tertutup namun mempunyai sifat alifatik
anestesis : hilangnya rasa pada tubuh atau mati rasa
antibodi : zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan atau melawan toksin yang dihasilkan
bakteri atau virus
antiklinal : punggung lipatan kulit bumi yang berlapis-lapis
biokimia : senyawa atau proses kimia yang terdapat pada sel makhluk hidup
briket : bata yang terbuat dari arang digunakan untuk pemanggangan
ekstraksi : pemisahan suatu bahan dari campurannya
email : zat yang melapisi dan melindungi bagian dentin mahkota gigi
entalpi : energi kalor yang terkandung dalam suatu zat
fraksi : pecahan atau komponen suatu campuran
haloalkana : suatu senyawa karbon yang mempunyai gugus halogen
humektan : pelembab
jelaga : butiran arang berwarna hitam yang sangat lunak terjadi dari asap kendaraan
kalor : tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh suatu benda ke benda lain
kalorimeter : alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang dibutuhkan atau dikeluarkan
suatu benda dalam proses reaksi
katalis : zat yang dapat mempercepat laju reaksi
korosif : bahan yang menyebabkan pengikisan
lignin : polimer pembentuk kayu
lipid : zat lemak
nomenklatur : tata nama yang digunakan dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu
olefin : nama kelompok hidrokarbon alifatik tak jenuh
orde : bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi reagen dengan laju reaksi
parsial : bagian
partikel : material benda yang sangat kecil
penyulingan : proses mendidihkan zat cair dan mengembunkan uap serta menampung embun di dalam
wadah lain
petroleum : minyak bumi
pirolisis : perubahan secara kimiawi yang terjadi karena panas
polimer : senyawa yang dihasilkan dengan cara polimerisasi suatu molekul yang sangat banyak
dengan satuan struktur berantai panjang
sungkup : barang yang berongga di dalamnya, dipakai untuk menutup dengan jalan ditelungkupkan
surfaktan : zat aktif permukaan yang mempunyai sifat suka air dan suka minyak pada kedua ujungnya,
seperti sabun
ultraviolet : gelombang cahaya yang mempunyai panjang gelombang 10380 nm

74 Ulangan Akhir Semester Kimia Kelas XI 74


Anwar, Budiman. 2005. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Kimia untuk SMA/MA. Bandung: Yrama
Widya.
______. 2008. Panduan Jitu Meraih Juara Olimpiade Kimia untuk tingkat SMA/MA. Bandung: Yrama
Widya.
Anonim. 1988. Chemistry A New Approach. Third Edition. Hong Kong: Macmillan Publishers.
______. 2000. Chemistry In Context. United Kingdom: Graham Hill and John Holman.
Basset, John. 2006. Seri Kegiatan Sains Lingkungan Kita. Bandung: Pakar Raya.
Brown, T.L., H.Eugene Le May, Ir., Bruce E.Bursten. 2000. Chemistry The Central Science. Eighth
Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Chan, Kim Fatt, Eric YK Lam, Lam Peng Kwan, dan Loo Poh Lim. 2003. Federal Science Adventure For
Secondary 1. Singapore: Times Media Private Limited.
Chew, Charles dan Cheng, Leong See. 1994. Comprehensive Physics for O Level. Singapore: Arico
Printers Pte Ltd.
C.P, See. 2004. O-level Classified Science (Chemistry). Singapore. Web Publication Pte Ltd.
Daintith, Colin. 2006. Seri Kegiatan Sains Di Dalam Materi. Bandung: Pakar Raya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Leng, Loh Wai and Tan On Tin. 2006. Exploring Chemistry form ICSS 4. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Leng, Loh Wai and Anne Looi. 2010. Effective Practice ICSS form 4. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Magloff, Lisa. 2006. Seri Kegiatan Sains Kimia Sehari-hari. Bandung: Pakar Raya.
Pudjaatmaka, A. Hadyana, dan Meity Taqdir Qodratillah. 2004. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
S. Alastair, Philip C., dan Corrinne H. 2006. Pustaka Sains Tersambung-Internet Material. Alih bahasa:
Athanasius A.N. Bandung: Pakar Raya.
Setyawati, A.A. 2007. Kimia Mengkaji Fenomena Alam untuk Kelas XI SMA/MA. Klaten: Cempaka Putih.
Sudiono, S, Sri Juari Santosa, dan Deni Pranowo. 2007. Kimia Kelas XI untuk SMA dan MA. Klaten:
Intan Pariwara.
Tin, Tan On. 2010. Achievel! SPM Chemistry Model Test Papers. Selangor: Oxford Fajar. Bhd.
Too, Tan Yin, Loh Wai Leng, and Tan On Tin. 2010. Success Chemistry SPM. Selangor: Oxford Fajar.
Bhd.
Tim Penyusun. 2013. Detik-Detik UN Kimia untuk SMA/MA Program IPA. Klaten: Intan Pariwara.
Too, Tan Yin, Loh Wai Leng, and Kathirasan Muniandy. 2010. Ace Ahead STPM Text Chemistry
Volume1 second edition. Kuala Lumpur: Oxford Fajar Sdn. Bhd.
Tim Penyusun. 2004. Buku Pegangan Guru Kimia Kelas 2 SMA Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.
Yunita. 2007. Panduan Demonstrasi dan Percobaan Permainan Kimia Jilid 2 untuk SD, SMP, SMA, dan
yang Sederajad. Bandung: Pudak Scientific.

75 Daftar Pustaka Kimia Kelas XI 75


SILABUS
Senyawa Hidrokarbon

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/1
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu

1.1 Menyadari adanya keteratur- Mensyukuri dan me- Senyawa Hidrokarbon Menjelaskan sejarah per- Pengamatan Sikap 8 jp 45 Buku PR Kimia
an dari sifat hidrokarbon, ngagumi keteraturan Definisi senyawa kembangan senyawa orga- Saat pembelajaran menit SMA/MA Kelas XI
termokimia, laju reaksi, sifat hidrokarbon di hidrokarbon nik. berlangsung Semester 1, PT
kesetimbangan kimia, larut- alam sehingga dapat Alkana, alkena, dan Mengidentifikasi adanya Saat melakukan Intan Pariwara
an dan koloid sebagai wujud digunakan untuk ber- alkuna unsur karbon dan hidrogen pengamatan Buku PG Kimia
kebesaran Tuhan YME dan bagai keperluan. Reaksi-reaksi pada dalam senyawa organik. Saat mengerjakan SMA/MA Kelas XI
pengetahuan tentang ada- senyawa hidrokarbon Menyebutkan sumber tugas Semester 1, PT
nya keteraturan tersebut Kegunaan Senyawa senyawa karbon. Intan Pariwara
sebagai hasil pemikiran Hidrokarbon Menjelaskan kekhasan Internet
kreatif manusia yang ke- atom karbon dalam mem- 1. http://goo.gl/
benarannya bersifat tentatif. bentuk senyawa hidro- QTsiyM
karbon. 2. http://goo.gl/
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah Mempunyai rasa ingin Menentukan posisi atom Pengamatan Sikap RhBUav
(memiliki rasa ingin tahu, tahu dan berjiwa karbon. Saat pembelajaran Alat dan Bahan
disiplin, jujur, objektif, ter- kreatif tinggi terhadap Menjelaskan penggolong- berlangsung untuk Praktikum
buka, mampu membedakan setiap keberadaan an senyawa hidrokarbon. Saat melakukan Identifikasi
fakta dan opini, ulet, teliti, Menentukan isomer, pengamatan Senyawa Hidro-

Kimia Kelas XI
atau fenomena me-
bertanggung jawab, kritis, ngenai senyawa hidro- gugus alkil, nama, sifat- Saat mengerjakan karbon
kreatif, inovatif, demokratis, karbon di lingkungan sifat, pembuatan, dan tugas 1. Nasi
komunikatif) dalam merancang sekitar. kegunaan alkana. 2. Gula pasir
dan melakukan percobaan 3. Serbuk CuO

245
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

246
Waktu

serta berdiskusi yang di- Bersikap jujur, disiplin, Menentukan nama, isomer, 4. Air kapur
wujudkan dalam sikap teliti, proaktif, dan sifat, dan pembuatan 5. Statif
sehari-hari. pantang menyerah alkena. 6. Tabung

Silabus
dalam kegiatan pe- Menentukan nama, sifat, reaksi +
ngerjaan soal dan dan pembuatan alkuna. sumbat
praktikum. Menjelaskan reaksi sub- berlubang
stitusi, adisi, eliminasi, dan 7. Erlenmeyer
oksidasi senyawa hidro- 8. Pembakar
2.2 Menunjukkan perilaku kerja- Bersikap santun saat karbon. Pengamatan Sikap spiritus
sama, santun, toleran, cinta melakukan presentasi. Menjelaskan kegunaan Saat pembelajaran 9. Slang kecil
damai dan peduli lingkungan Bersikap toleran ter- senyawa hidrokarbon berlangsung 10. Sendok
serta hemat dalam me- hadap pendapat orang dalam bidang pangan, Saat melakukan makan
manfaatkan sumber daya lain saat melakukan sandang, papan, serta seni pengamatan 11. Spatula
alam. diskusi. dan estetika. Saat mengerjakan 12. Kertas
tugas kobalt(II)

2.3 Menunjukkan perilaku res- Menggunakan se- Pengamatan Sikap


ponsif, dan proaktif serta nyawa kimia dan alat- Saat pembelajaran
bijaksana sebagai wujud ke- alat laboratorium se- berlangsung
mampuan memecahkan cara bijaksana sesuai Saat melakukan
masalah dan membuat ke- fungsi dan kebutuhan. pengamatan
putusan. Saat mengerjakan
tugas

3.1 Menganalisis struktur dan Menjelaskan definisi Tes Tertulis


sifat senyawa hidrokarbon senyawa hidrokarbon. Pilihan Ganda
berdasarkan pemahaman Mengidentifikasi ke- Uraian
kekhasan atom karbon dan beradaan unsur karbon Tes Unjuk Kerja
penggolongan senyawanya. dan hidrogen dalam Uji Petik Kerja
senyawa organik. Prosedur
Menjelaskan sumber, Rubrik
kekhasan, posisi,
serta penggolongan
senyawa hidrokarbon.
Menjelaskan isomer,
gugus alkil, tata nama,
sifat-sifat, pembuatan,
dan kegunaan alkana,
alkena, dan alkuna.
Menyebutkan reaksi-
reaksi yang terjadi
pada senyawa hidro-
karbon.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

Menyebutkan keguna-
an senyawa hidro-
karbon dalan bidang
pangan, sandang,
papan, seni, dan este-
tika.

3.3 Mengevaluasi dampak pem- Menjelaskan dampak Tes Tertulis


bakaran senyawa hidro- pembakaran senyawa Pilihan Ganda
karbon terhadap lingkungan hidrokarbon terhadap Uraian
dan kesehatan serta cara lingkungan dan ke-
mengatasinya. sehatan serta cara
mengatasinya.

4.1 Mengolah dan menganalisis Menyajikan data hasil Portofolio


struktur dan sifat senyawa percobaan identifikasi Kumpulan laporan
hidrokarbon berdasarkan senyawa hidrokarbon.
pemahaman kekhasan atom Menyajikan laporan
karbon dan penggolongan hasil percobaan identi-
senyawanya. fikasi senyawa hidro-
karbon.

4.3 Menyajikan hasil evaluasi Menyajikan hasil eva- Portofolio


dampak pembakaran hidro- luasi dampak pem- Kumpulan laporan
karbon terhadap lingkungan bakaran hidrokarbon
dan kesehatan serta upaya terhadap lingkungan
untuk mengatasinya. dan kesehatan serta
upaya untuk meng-
atasinya.

Kimia Kelas XI
247
SILABUS

248
Minyak Bumi

Mata Pelajaran : Kimia

Silabus
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/1
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
2. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

1.2 Mensyukuri kekayaan alam Bersyukur kepada Tuhan Minyak Bumi Mengamati animasi di Pengamatan Sikap 4 jp 45 Buku PG Peminat-
Indonesia berupa minyak YME yang menganugerah- Minyak Bumi dan alamat web http://goo.gl/ Saat pembelajaran menit an IPA Kimia SMA/
bumi, batu bara dan gas alam kan kekayaan alam be- Gas Alam l3W5h mengenai pem- berlangsung MA kelas XI, PT
serta berbagai bahan tambang rupa minyak bumi dan gas Bensin dan Dampak bentukan minyak bumi dan Saat melakukan Intan Pariwara
lainnya sebagai anugerah alam dengan meman- Pembakaran Bahan gas alam dengan sak- pengamatan Buku PR Peminat-
Tuhan YME dan dapat di- faatkan secara bijak dan Bakar sama. Saat mengerjakan an IPA Kimia SMA/
pergunakan untuk kemakmur- hemat. Mencari informasi tentang tugas MA kelas XI, PT
an rakyat Indonesia. proses pembentukan Intan Pariwara
minyak bumi melalui Internet
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah Berperilaku teliti, objek- internet. Pengamatan Sikap 1. http://goo.gl/
(memiliki rasa ingin tahu, tif, dan kritis dalam Mencari informasi me- Saat pembelajaran l3W5h
disiplin, jujur, objektif, ter- mengamati pembentuk- ngenai daerah-daerah berlangsung 2. http://goo.gl/3.
buka, mampu membedakan an minyak bumi. kilang minyak di Indonesia. Saat melakukan hrB7f http://
fakta dan opini, ulet, teliti, Mampu membedakan Mencermati artikel untuk pengamatan goo.gl/NGa7Al
bertanggung jawab, kritis, fakta dan opini saat mengetahui dampak pem- Saat mengerjakan
kreatif, inovatif, demokratis, menanggapi masalah. bakaran minyak bumi dan tugas
komunikatif) dalam me- Bersikap disiplin dan gas alam serta upaya
rancang dan melakukan bertanggung jawab untuk mengatasinya.
percobaan serta berdiskusi dalam mengerjakan Membuat bahan presen-
yang diwujudkan dalam sikap tugas. tasi tentang minyak bumi
sehari-hari. dan bahan bakar alternatif.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

2.2 Menunjukkan perilaku kerja- Mampu bekerja sama Pengamatan Sikap


sama, santun, toleran, cinta dalam kelompok. Saat pembelajaran ber-
damai dan peduli lingkungan Menunjukkan sikap cinta langsung
serta hemat dalam me- damai dan peduli lingkung- Saat melakukan peng-
manfaatkan sumber daya an saat mendiskusikan amatan
alam. dampak bahan bakar. Saat mengerjakan tugas

2.3 Menunjukkan perilaku res- Bersikap responsif dan proaktif Pengamatan Sikap
ponsif, dan proaktif serta saat berdiskusi. Saat pembelajaran ber-
bijaksana sebagai wujud langsung
kemampuan memecahkan Saat melakukan peng-
masalah dan membuat amatan
keputusan. Saat mengerjakan tugas

3.2 Memahami proses pem- Menjelaskan proses pem- Tes Tertulis


bentukan dan teknik pe- bentukan minyak bumi dan Pilihan Ganda
misahan fraksi-fraksi minyak gas alam. Uraian
bumi serta kegunaannya. Menyebutkan komposisi
minyak bumi.
Menjelaskan pengolahan
minyak bumi
Menyebutkan fraksi-fraksi
hasil pengolahan minyak
bumi serta kegunaannya.

3.3 Mengevaluasi dampak pem- Menjelaskan pengertian Tes Tertulis


bakaran senyawa hidro- bilangan oktan sebagai Pilihan Ganda
karbon terhadap lingkungan ukuran kualitas bensin. Uraian
dan kesehatan serta cara Menjelaskan dampak
mengatasinya. pembakaran bahan bakar
minyak.
Menyebutkan jenis bahan
bakar alternatif sebagai
pengganti minyak bumi
dan gas alam.

4.2 Menyajikan hasil pemaham- Menyajikan laporan tertulis Portofolio


an tentang proses pem- mengenai daerah kilang Tugas mandiri dan kelompok
bentukan dan teknik pe- minyak di Indonesia beserta
misahan fraksi-fraksi minyak hasilnya.
bumi beserta kegunaannya.

Kimia Kelas XI
4.3 Menyajikan hasil evaluasi Menyajikan bahan presentasi Portofolio
dampak pembakaran hidro- tentang minyak bumi, gas alam, Tugas mandiri dan kelompok
karbon terhadap lingkungan dan bahan bakar alternatif.

249
dan kesehatan serta upaya
untuk mengatasinya.
SILABUS

250
Termokimia

Mata Pelajaran : Kimia

Silabus
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/1
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

1.1 Menyadari adanya keteratur- Mensyukuri adanya cipta- Termokimia Mengamati peristiwa per- Pengamatan Sikap 12 jp 45 Buku PG Peminat-
an dari sifat hidrokarbon, an Tuhan YME di alam Reaksi termokimia ubahan es menjadi air Saat pembelajaran menit an IPA Kimia SMA/
termokimia, laju reaksi, berupa energi yang di- dan perubahan untuk mengidentifikasi berlangsung MA kelas XI, PT
kesetimbangan kimia, larut- hasilkan prinsip termo- entalpi sistem dan lingkungan. Saat melakukan Intan Pariwara
an dan koloid, sebagai wujud kimia. Macam-macam per- Mencari informasi me- pengamatan Buku PR Peminat-
kebesaran Tuhan YME dan ubahan entalpi ngenai sistem dan ling- Saat mengerjakan an IPA Kimia SMA/
pengetahuan tentang ada- Penentuan perubah- kungan melalui internet tugas MA kelas XI, PT
nya keteraturan tersebut an entalpi reaksi maupun buku. Intan Pariwara
sebagai hasil pemikiran Merancang percobaan Buku referensi
kreatif manusia yang ke- untuk mengetahui per- 99 Percobaan
benarannya bersifat tentatif. bedaan reaksi eksoterm Sehari-hari Seri 4
dan endoterm. terbitan Intan Pari-
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah Memiliki rasa ingin Melakukan percobaan wara
(memiliki rasa ingin tahu, tahu dan jiwa kreatif untuk menentukan reaksi Pengamatan Sikap Internet
disiplin, jujur, objektif, ter- Berperilaku jujur, di- eksoterm dan reaksi endo- Saat pembelajaran 1. http://goo.gl/
buka, mampu membedakan siplin, teliti dalam prak- term. berlangsung uty49B
fakta dan opini, ulet, teliti, tikum. Melakukan diskusi untuk Saat melakukan 2. http://goo.gl/
bertanggung jawab, kritis, membedakan reaksi ekso- pengamatan eXslF
kreatif, inovatif, demokratis, term dan endoterm. Saat mengerjakan 3. http://goo.gl/
komunikatif) dalam me- tugas D0BJF
rancang dan melakukan
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

percobaan serta berdiskusi Melakukan percobaan


yang diwujudkan dalam sederhana menggunakan
sikap sehari-hari. kayu, korek, dan es untuk
mengetahui adanya kalor
2.2 Menunjukkan perilaku kerja- Mampu bekerja sama reaksi dan perubahan Pengamatan Sikap
sama, santun, toleran, cinta dalam kelompok saat entalpi. Saat pembelajaran
damai dan peduli lingkungan melaksanakan prak- Menghitung nilai perubah- berlangsung
serta hemat dalam me- tikum. an entalpi reaksi es Saat melakukan
manfaatkan sumber daya mencair hingga mendidih. pengamatan
alam. Melakukan percobaan Saat mengerjakan
untuk menentukan perubah- tugas
2.3 Menunjukkan perilaku res- Bersikap proaktif dalam
ponsif, dan proaktif serta kegiatan praktikum secara an entalpi reaksi dengan Pengamatan Sikap
bijaksana sebagai wujud ke- berkelompok. kalorimeter sederhana. Saat pembelajaran
mampuan memecahkan Membuat laporan tertulis berlangsung
masalah dan membuat mengenai perbandingan Saat melakukan
keputusan. kalor antara minyak tanah pengamatan
dan elpiji dalam program Saat mengerjakan
3.4 Membedakan reaksi ekso- Menjelaskan penger- konversi energi. tugas
term dan reaksi endoterm tian sistem dan ling-
berdasarkan hasil percoba- kungan.
an dan diagram tingkat Menjelaskan perbeda-
energi. an reaksi eksoterm
dengan reaksi endo-
term.
Membuat atau men-
jelaskan diagram reaksi
eksoterm maupun
reaksi endoterm.
Menuliskan persama-
an termokimia suatu
reaksi.
Menjelaskan macam-
macam nilai perubah-
an entalpi.
Menjelaskan perbeda-
an reaksi pembentuk-
an, penguraian, pem-
bakaran, netralisasi,
penguapan, pelebur-
an, sublimasi, dan
pelarutan.

Kimia Kelas XI
3.5 Menentukan H reaksi ber- Menjelaskan cara untuk Tes Tertulis
dasarkan hukum Hess, data menentukan perubahan Pilihan Ganda
perubahan entalpi pembentuk- entalpi reaksi. Uraian
an standar, dan data energi Tes Unjuk Kerja

251
ikatan.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

252
Waktu

Menentukan H reaksi Uji Petik Kerja


menggunakan kalori- Prosedur
meter. Rubrik

Silabus
Menghitung nilai H
reaksi berdasarkan
data entalpi standar.
Menghitung H reaksi
berdasarkan hukum
Hess dan energi
ikatan.
Membandingkan per-
ubahan entalpi pem-
bakaran bahan bakar
secara sempurna dan
tidak sempurna.
4.4 Merancang, melakukan, Menyajikan rancang-
menyimpulkan serta me- an percobaan untuk Portofolio
nyajikan hasil percobaan menentukan perbeda- Tugas mandiri dan
reaksi eksoterm dan reaksi an reaksi eksoterm kelompok
endoterm. dan endoterm. Laporan praktikum
Menyajikan laporan
hasil percobaan reaksi
eksoterm dan endo-
term.
4.5 Merancang, melakukan, dan Menyajikan rancang- Portofolio
menyimpulkan serta me- an percobaan untuk Tugas mandiri dan
nyajikan hasil percobaan menentukan per- kelompok
penentuan H suatu reaksi. ubahan entalpi reaksi Laporan prakti-
dengan kalorimeter kum
sederhana.
Menyajikan laporan
hasil percobaan pe-
nentuan entalpi reaksi
dengan kalorimeter.
SILABUS
Laju Reaksi

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/1
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

1.1 Menyadari adanya kete- Mensyukuri anugerah Laju Reaksi Mengelompokkan peris- Pengamatan Sikap 12 jp 45 Buku PG Peminat-
raturan dari sifat hidro- Tuhan Yang Mahakuasa Kemolaran dan Pe- tiwa perubahan kimia Saat pembelajaran menit an IPA Kimia SMA/
karbon, termokimia, laju berupa pengetahuan me- ngertian Laju Reaksi dalam kehidupan sehari- berlangsung MA kelas XI, PT
reaksi, kesetimbangan kimia, ngenai laju reaksi dan Teori Tumbukan dan hari berdasarkan cepat Saat melakukan Intan Pariwara
larutan dan koloid, sebagai memanfaatkannya untuk Faktor-Faktor yang lambatnya proses reaksi. pengamatan Buku PR Peminat-
wujud kebesaran Tuhan kesejahteraan manusia. Memengaruhi Laju Membuat larutan dalam Saat mengerjakan an IPA Kimia SMA/
YME dan pengetahuan Reaksi konsentrasi molar ber- tugas MA kelas XI, PT
tentang adanya keteraturan dasarkan rumus perhitung- Intan Pariwara
tersebut sebagai hasil an molaritas. Internet
pemikiran kreatif manusia Menentukan laju reaksi 1. http://goo.gl/
yang kebenarannya bersifat beberapa reaksi kimia bLAyZ
tentatif. berdasarkan data. 2. http://goo.gl/
Mendiskusikan faktor- V9pW0
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah Berperilaku teliti, objek- faktor yang memengaruhi Pengamatan Sikap 3. http://goo.gl/
(memiliki rasa ingin tahu, tif, dan kritis dalam laju reaksi. Saat pembelajaran K9JRv
disiplin, jujur, objektif, terbuka, melakukan pengamat- Mendiskusikan hubungan berlangsung
mampu membedakan fakta an peristiwa kimia. teori tumbukan dengan laju Saat melakukan

Kimia Kelas XI
dan opini, ulet, teliti, ber- reaksi. pengamatan
tanggung jawab, kritis, Saat mengerjakan
kreatif, inovatif, demokratis, tugas
komunikatif) dalam me-

253
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

254
Waktu

rancang dan melakukan Memiliki rasa ingin Melakukan percobaan


percobaan serta berdiskusi tahu, menerapkan untuk mengamati pengaruh
yang diwujudkan dalam sikap sikap terbuka serta konsentrasi terhadap laju

Silabus
sehari-hari. mampu membedakan reaksi.
fakta dengan opini. Melakukan percobaan
Bersikap terbuka, untuk mengamati pengaruh
demokratis, dan ko- luas permukaan terhadap
munikatif dalam ber- laju reaksi.
diskusi. Melakukan percobaan
untuk mengamati pengaruh
2.2 Menunjukkan perilaku kerja Menerapkan sikap peduli suhu terhadap laju reaksi. Pengamatan Sikap
sama, santun, toleran, cinta lingkungan dan hemat Melakukan percobaan Saat pembelajaran
damai dan peduli lingkungan dalam menggunakan bahan untuk mengamati pengaruh berlangsung
serta hemat dalam me- kimia. katalis terhadap laju reaksi. Saat melakukan
manfaatkan sumber daya pengamatan
alam. Saat mengerjakan
tugas
2.3 Menunjukkan perilaku res- Berperilaku proaktif dalam Pengamatan Sikap
ponsif, dan proaktif serta melaksanakan praktikum. Saat pembelajaran
bijaksana sebagai wujud berlangsung
kemampuan memecahkan Saat melakukan
masalah dan membuat ke- pengamatan
putusan. Saat mengerjakan
tugas
3.6 Memahami teori tumbukan Menghitung konsen- Tes Tertulis
(tabrakan) untuk menjelas- trasi molar larutan. Pilihan Ganda
kan reaksi kimia. Menjelaskan penger- Uraian
tian laju reaksi.
Menjelaskan terjadi-
nya reaksi kimia me-
nurut teori tumbukan.
3.7 Menganalisis faktor-faktor Menentukan laju reaksi Tes Tertulis
yang memengaruhi laju kimia. Pilihan Ganda
reaksi dan menentukan orde Menuliskan persama- Uraian
reaksi berdasarkan data an laju reaksi dan me- Tes Unjuk Kerja
hasil percobaan. nentukan orde reaksi. Uji Petik Kerja
Menyebutkan faktor- Prosedur
faktor yang meme- Rubrik
ngaruhi laju reaksi.
Menjelaskan penga-
ruh konsentrasi, luas
permukaan, suhu,
dan katalis terhadap
laju reaksi.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

Menjelaskan peranan
katalis dalam industri
kimia.
Menafsirkan dan mem-
buat grafik pengaruh
faktor terhadap laju
reaksi.
4.6 Menyajikan hasil pemaham- Menyajikan laporan ter- Portofolio
an terhadap teori tumbukan tulis hasil diskusi me- Tugas mandiri dan
(tabrakan) untuk menjelas- ngenai hubungan tumbuk- kelompok
kan reaksi kimia. an dengan laju reaksi.
4.7 Merancang, melakukan, dan Menyajikan laporan per- Portofolio
menyimpulkan serta menyaji- cobaan pengaruh konsen- Tugas mandiri dan
kan hasil percobaan faktor- trasi, luas permukaan, kelompok
faktor yang memengaruhi suhu, dan katalis terhadap Laporan praktikum
laju reaksi dan orde reaksi. laju reaksi.

Kimia Kelas XI
255
SILABUS

256
Reaksi Kesetimbangan

Mata Pelajaran : Kimia

Silabus
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/1
Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

1.1 Menyadari adanya keter- Mensyukuri dan menga- Kesetimbangan Kimia Melakukan dan meng- Pengamatan Sikap 16 jp Buku PG Peminat-
aturan sifat hidrokarbon, gumi keteraturan dan Kesetimbangan di- amati demonstrasi tentang Saat pembelajaran an IPA Kimia SMA/
termokimia, laju reaksi, dari keseimbangan alam. namis kesetimbangan kimia misal- berlangsung MA Kelas XI, PT
kesetimbangan larutan dan Pergeseran arah nya reaksi timbal(II) sulfat Saat melakukan Intan Pariwara
koloid kimia sebagai wujud kesetimbangan dengan kalium iodida. pengamatan Buku PR Peminat-
kebesaran Tuhan YME dan Tetapan kesetimbang- Mendiskusikan reaksi ke- Saat mengerjakan an IPA Kimia SMA/
pengetahuan tentang ada- an (Kc dan Kp) setimbangan yang terjadi tugas MA Kelas XI, PT
nya keteraturan tersebut dalam demonstrasi. Intan Pariwara
sebagai hasil pemikiran Melakukan simulasi per- Internet
kreatif manusia yang ke- geseran kesetimbangan 1. http://goo.gl/
benarannya bersifat tentatif. dengan timbangan pegas 8ZCbw
dan tanah. 2. http://goo.gl/
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah Mempunyai motivasi Merancang suatu per- Pengamatan Sikap dFykZ
(memiliki rasa ingin tahu, internal dan rasa ingin cobaan untuk mengetahui Saat pembelajaran
disiplin, jujur, objektif, terbuka, tahu yang tinggi dalam pengaruh konsentrasi, berlangsung
mampu membedakan fakta mengkaji reaksi kese- suhu, dan katalis terhadap Saat melakukan
dan opini, ulet, teliti, bertanggung timbangan. pergeseran arah kese- pengamatan
jawab, kritis, kreatif, inovatif, Bersikap jujur, disiplin, timbangan. Saat mengerjakan
demokratis, komunikatif) dalam teliti, dan proaktif tugas
merancang dan melakukan dalam merancang dan
percobaan serta berdiskusi melakukan praktikum.
yang diwujudkan dalam sikap
sehari-hari.
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Sumber Belajar

2.2 Menunjukkan perilaku kerja Bersikap santun dan meng- Mempresentasikan hasil Pengamatan Sikap
sama, santun, toleran, cinta hargai perbedaan pendapat rancangan percobaan Saat pembelajaran
damai dan peduli lingkungan antarteman. pergeseran arah kese- berlangsung
serta hemat dalam me- Menunjukkan perilaku kerja timbangan. Saat melakukan
manfaatkan sumber daya sama, santun, toleran, cinta Melakukan eksperimen pengamatan
alam. damai, dan peduli sesama untuk mengetahui pengaruh Saat mengerjakan
dalam melaksanakan prak- konsentrasi, suhu, dan tugas
tikum di laboratorium. katalis terhadap per-
geseran arah kese-
2.3 Menunjukkan perilaku res- Bersikap responsif dan timbangan. Pengamatan Sikap
ponsif, dan proaktif serta proaktif dalam mengerjakan Mengamati video me- Saat pembelajaran
bijaksana sebagai wujud tugas dan diskusi. ngenai pergeseran kese- berlangsung
kemampuan memecahkan Menggunakan senyawa timbangan di alamat web Saat melakukan
masalah dan membuat ke- kimia dan alat-alat labora- http://goo.gl/8ZCbw dan pengamatan
putusan. torium secara bijaksana http://goo.gl/dFykZ dan Saat mengerjakan
sesuai fungsi dan kebutuhan. membandingkannya tugas
3.8 Menganalisis faktor-faktor Menjelaskan ciri-ciri reaksi dengan hasil praktikum- Tes Tertulis
yang memengaruhi per- kesetimbangan. nya. Pilihan Ganda
geseran arah kesetimbang- Menjelaskan kesetimbangan Mengumpulkan informasi Uraian
an yang diterapkan dalam dinamis, kesetimbangan mengenai pabrik pupuk di Tes Unjuk Kerja
industri. homogen dan heterogen. Indonesia dari internet, Uji Petik Kerja
Menjelaskan faktor-faktor majalah, atau koran dan Prosedur
yang memengaruhi per- mempresentasikan. Rubrik
geseran kesetimbangan Mengaplikasikan faktor-
kimia. faktor yang mempe-
Menyebutkan berbagai reaksi ngaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dalam in- kesetimbangan untuk
dustri, tubuh manusia, dan mendapatkan hasil yang
kehidupan sehari-hari. optimal.
Menjelaskan kondisi opti- Menentukan komposisi
mum untuk memproduksi zat dalam keadaan se-
bahan-bahan kimia di industri timbang, derajat disosiasi
yang didasarkan pada reaksi (), tetapan kesetimbang-
kesetimbangan. an (Kc dan Kp) dan hubung-
an Kc dan Kp.
3.9 Menentukan hubungan Menjelaskan tetapan ke- Tes Tertulis
kuantitatif antara pereaksi setimbangan. Pilihan Ganda
dengan hasil reaksi dari Uraian
suatu reaksi kesetimbang- Tes Unjuk Kerja
an. Uji Petik Kerja
Prosedur
Rubrik

Kimia Kelas XI
257
Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar

258
Waktu

4.8 Merancang, melakukan, dan Meramalkan arah per- Portofolio


menyimpulkan serta me- geseran kesetimbang- Laporan pengamat-
nyajikan hasil percobaan an berdasarkan hasil an

Silabus
faktor-faktor yang meme- percobaan. Laporan praktikum
ngaruhi pergeseran arah Menganalisis pengaruh Tugas Mandiri dan
kesetimbangan. perubahan konsen- kelompok
trasi, tekanan, volu-
me, suhu, dan katalis
terhadap pergeseran
kesetimbangan ber-
dasarkan hasil per-
cobaan.
Menyajikan laporan
hasil percobaan peng-
amatan faktor-faktor
yang memengaruhi
arah kesetimbangan
pergeseran.

4.9 Memecahkan masalah ter- Menentukan kompo- Tes Tertulis


kait hubungan kuantitatif sisi zat dalam ke- Pilihan Ganda
antara pereaksi dengan hasil adaan setimbang dan Uraian
reaksi dari suatu reaksi derajat disosiasi. Tes Unjuk Kerja
kesetimbangan. Menghitung harga Kc, Uji Petik Kerja
Kp, hubungan Kc dan Prosedur
dengan Kp. Rubrik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 4 45 menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batu bara dan gas alam serta berbagai
bahan tambang lainnya sebagai anugerah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran
rakyat Indonesia.
Indikator:
Bersyukur kepada Tuhan YME yang menganugerahkan kekayaan alam berupa minyak bumi dan gas
alam dengan memanfaatkan secara bijak dan hemat.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-
kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalam mengamati proses pembentukan minyak bumi.
Mampu membedakan fakta dan opini saat menanggapi masalah.
Bersikap disiplin dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:
Mampu bekerja sama dalam kelompok.
Menunjukkan sikap cinta damai dan peduli lingkungan saat mendiskusikan dampak bahan bakar.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Bersikap responsif dan proaktif saat berdiskusi.
3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
Indikator:
Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
Menyebutkan komposisi minyak bumi.
Menjelaskan pengolahan minyak bumi.
Menyebutkan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi serta kegunaannya.
3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta
cara mengatasinya.
Indikator:
Menjelaskan pengertian bilangan oktan sebagai ukuran kualitas bensin.
Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar minyak.
Menyebutkan jenis bahan bakar alternatif sebagai pengganti minyak bumi dan gas alam.
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya.
Indikator:
Menyajikan bahan presentasi tentang pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
4.3 Menyajikan laporan tertulis mengenai daerah kilang minyak di Indonesia beserta hasilnya.
Indikator:
Menyajikan bahan presentasi tentang minyak bumi, gas alam, dan bahan bakar alternatif.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
2. Siswa mampu menyebutkan komposisi minyak bumi.
3. Siswa mampu menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
4. Siswa mampu menyebutkan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi serta kegunaannya.

Kimia Kelas XI 259


5. Siswa mampu menjelaskan pengertian bilangan oktan sebagai ukuran kualitas bensin.
6. Siswa mampu menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar minyak.
7. Siswa mampu menyebutkan jenis bahan bakar alternatif sebagai pengganti minyak bumi dan gas alam.

C. Materi Pembelajaran
Minyak bumi dan gas alam
Bensin dan dampak pembakaran bahan bakar

D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (Scientific Approach)
Mode : Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode : Discovery dan Diskusi

E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Power point
2. Alat dan Bahan
a. Komputer atau Laptop
b. LCD
3. Sumber Belajar
a. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
b. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
c. Internet: http://goo.gl/l3W5h, http://goo.gl/hrB7f dan http://goo.gl/NGa7Al.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: diskusi mengenai elpiji yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Apersepsi:
1) Bagaimana cara memperoleh elpiji?
2) Senyawa-senyawa apa saja yang terdapat dalam elpiji?
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memberikan pemahaman kepada siswa mengenai
proses pembentukan, komposisi, pengolahan, dan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam merupakan kekayaan alam di Indonesia yang
tidak dapat diperbarui.
b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.
c. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir. mengenai proses pembentukan minyak bumi
dan gas alam dengan mengamati video proses pembentukan minyak dan gas alam di alamat http:/
/goo.gl/l3W5h.
d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir. secara berkelompok.
e. Guru menanyakan hasil diskusi siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil
pengamatan siswa. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan tentang proses
pembentukan minyak bumi dan dampak eksploitasi bagi bahan bakar tersebut pada masa yang
akan datang.
f. Guru menjelaskan komposisi minyak bumi dan proses penggolahan minyak bumi.
g. Guru menganjurkan siswa untuk mengunjungi alamat web http://goo.gl/hrB7f, dan http://goo.gl/
NGa7Al, kemudian membuat rangkuman isi web tersebut.
h. Guru menugasi siswa untuk mendiskusikan tentang fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi,
kemudian menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikannya. Selanjutnya guru menjelaskan
fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi.
i. Guru mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan pembiasaan
pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
3. Kegiatan penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Tugas dengan teman sebangkunya. Guru memberikan
waktu dua minggu untuk mengerjakan tugas tersebut.

260 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


c. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan II (2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi.
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak bumi
berdasarkan kenaikan titik didihnya.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menjelaskan salah satu contoh bahan bakar yang digunakan di dalam kehidupan sehari-hari
yaitu bensin.
b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.
c. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir untuk mencermati artikel yang terdapat pada
buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir secara berkelompok. Guru
menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
e. Guru menjelaskan tentang bensin dan dampak pembakaran bahan bakar.
f. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 46 siswa, kemudian menugasi
setiap kelompok untuk mengerjakan Tugas Kelompok. Siswa diberi waktu selama dua minggu
untuk mengerjakan tugas dan diminta mempresentasikan dan mengumpulkannya.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru meminta siswa mengerjakan Latihan 2 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia
Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.

G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Uji Petik Kerja Prosedur
Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Kumpulan Laporan dan Tugas Kelompok

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

1. Bersyukur kepada Tuhan YME yang


menganugerahkan kekayaan alam berupa
minyak bumi dan gas alam dengan me-
manfaatkan secara bijak dan hemat.
2. Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalam meng-
amati proses pembentukan minyak bumi.
3. Mampu membedakan fakta dan opini saat
menanggapi masalah.
4. Bersikap disiplin dan bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas.
5. Mampu bekerja sama dalam kelompok.
6. Menunjukkan sikap cinta damai dan peduli
lingkungan saat mendiskusikan dampak
bahan bakar.
7. Bersikap responsif dan proaktif saat ber-
diskusi.

Kimia Kelas XI 261


b. Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

1. Bersyukur kepada Tuhan YME yang 3 : Menunjukkan sikap bersyukur


menganugerahkan kekayaan alam berupa kepada Tuhan YME yang
minyak bumi dan gas alam dengan me- menganugerahkan kekayaan alam
manfaatkan secara bijak dan hemat. berupa minyak bumi dan gas alam
dengan memanfaatkan secara
bijak dan hemat.
2 : Menunjukkan sikap bersyukur
kepada Tuhan YME yang meng-
anugerahkan kekayaan alam
berupa minyak bumi dan gas alam
namun bersikap boros dalam
pemanfaatannya.
1 : Belum menunjukkan sikap ber-
syukur kepada Tuhan YME yang
menganugerahkan kekayaan alam
berupa minyak bumi dan gas alam
serta dalam pemanfaatannya
bersikap boros.
3: Menunjukkan perilaku teliti, objektif,
2. Berperilaku teliti, objektif, dan kritis dalam dan kritis dalam mengamati pem-
mengamati pembentukan minyak bumi. bentukan minyak bumi, misal sering
bertanya mengenai pembentukan
minyak bumi.
2: Menunjukkan perilaku teliti, subjektif,
dan kurang kritis dalam mengamati
pembentukan minyak bumi, misal
jarang bertanya mengenai pem-
bentukan minyak bumi.
1 : Menunjukkan perilaku tidak teliti,
subjektif, dan kurang kritis dalam
mengamati pembentukan minyak
bumi, misal tidak pernah bertanya
mengenai pembentukan minyak bumi.
3 : Menunjukkan sikap mampu mem-
bedakan fakta dan opini saat
menanggapi masalah, misal mampu
menjawab pertanyaan berdasarkan
3. Mampu membedakan fakta dan opini saat fakta yang ada dengan jelas.
menanggapi masalah. 2 : Menunjukkan sikap mampu
membedakan fakta dan opini namun
tidak mampu menanggapi masalah,
misal mampu menjawab pertanyaan
namun tidak dapat menjelaskan
fakta-fakta yang mendukung.
1 : Menunjukkan sikap kurang mampu
membedakan fakta dan opini saat
menanggapi masalah, misal tidak
mampu menjawab pertanyaan dan
menjelaskan fakta-fakta yang
mendukung.
4. Bersikap disiplin dan bertanggung jawab 3 : Menunjukkan sikap disiplin dan
dalam mengerjakan tugas. bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas, misalnya
mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh dan tepat waktu.
2 : Menunjukkan sikap kurang sikap
disiplin namun bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas, misalnya
mengerjakan tugas namun
selesainya tidak tepat waktu.
1 : Menunjukkan kurang sikap disiplin
dan kurang bertanggung jawab
dalam mengerjakan tugas, misalnya
mengerjakan tugas seenaknya
sendiri dan tidak tepat waktu.

262 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

5. Mampu bekerja sama dalam kelompok. 3 : Mampu berkerja sama dalam


kelompok dengan cara me-
ngerjakan bagian tugasnya
dengan sungguh-sungguh.
2 : Kurang mampu bekerja sama
dalam kelompok, misalnya
mengerjakan tugasnya dalam
kelompok dengan seenaknya
sendiri.
1 : Tidak mampu berkerja sama
dalam kelompok, misalnya tidak
mau mengerjakan tugasnya
dalam kelompok.
6. Menunjukkan sikap cinta damai dan peduli 3 : Menunjukkan sikap cinta damai
lingkungan saat mendiskusikan dampak dan peduli lingkungan saat
bahan bakar. mendiskusikan dampak bahan
bakar, misalnya menghargai
perbedaan pendapat pada saat
diskusi.
2 : Menunjukkan sikap yang
kurang cinta damai dan peduli
lingkungan saat mendiskusikan
dampak bahan bakar, misalnya
bersikap acuh tak acuh ter-
hadap perbedaan pendapat
pada saat diskusi.
1 : Menunjukkan sikap yang tidak
cinta damai dan peduli lingkung-
an saat mendiskusikan dampak
bahan bakar, misalnya ber-
sikap tertutup dan mudah ter-
singgung jika terjadi perbedaan
pendapat pada saat diskusi.
7. Bersikap responsif dan proaktif saat 3 : Menunjukkan sikap responsif
berdiskusi. dan proaktif dalam diskusi,
misal sering bertanya maupun
menjawab, serta memberikan
penjelasan yang mudah di-
mengerti.
2 : Menunjukkan sikap responsif
dan proaktif dalam diskusi
tetapi belum maksimal, misal
memberikan penjelasan yang
sulit dimengerti.
1 : Tidak bersungguh-sungguh
dalam berdiskusi, misal ber-
sikap pasif dan tidak berusaha
mencari jawaban dari per-
tanyaan.

Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . Guru Mata Pelajaran

......................... .........................
NIP_________________________ NIP_________________________

Kimia Kelas XI 263


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Reaksi Kesetimbangan
Alokasi Waktu : 16 45 menit (8 kali pertemuan)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia,
larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator:
Mensyukuri dengan mengagumi keteraturan dan keseimbangan.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-
kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator:
Mempunyai motivasi internal dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam mengkaji reaksi kesetimbangan.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif dalam merancang dan melakukan praktikum.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:
Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.
Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalam
melaksanakan praktikum di laboratorium.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Bersikap responsif dan proaktif dalam mengerjakan tugas dan berdiskusi.
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan
kebutuhan.
3.8 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam
industri.
Indikator:
Menjelaskan ciri-ciri reaksi kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen, dan heterogen.
Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.
Menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri, tubuh manusia, dan kehidupan sehari-
hari.
Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan
pada reaksi kesetimbangan.
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Indikator:
Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
Indikator:
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis terhadap per-
geseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
Menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi arah pergeseran
kesetimbangan.

264 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
Indikator:
Menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang dan derajat ionisasi.
Menghitung harga Kc, Kp, dan hubungan antara Kc dan Kp.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri reaksi kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen, dan
heterogen.
2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia.
3. Siswa mampu menyebutkan berbagai reaksi kesetimbangan dalam industri tubuh manusia dan kehidupan
sehari-hari.
4. Siswa mampu menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
5. Siswa mampu menjelaskan tetapan kesetimbangan.
6. Siswa mampu meramalkan arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
7. Siswa mampu menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, suhu, dan katalis
terhadap pergeseran kesetimbangan berdasarkan hasil percobaan.
8. Siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi arah
pergeseran kesetimbangan.
9. Siswa mampu menentukan komposisi zat dalam keadaan setimbang dan derajat ionisasi.
10. Siswa mampu menghitung harga Kc, Kp, dan hubungan antara Kc dan Kp.

C. Materi Pembelajaran
Kesetimbangan dinamis
Pergeseran arah kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp)

D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (Scientific Approach)
Model : Discovery dan Diskusi

E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Power point
2. Alat dan Bahan
a. Komputer atau laptop
b. LCD
c. Tabung reaksi
d. Pipet tetes
e. Kristal PbSO4
f. Larutan KI 1M
g. Larutan K2SO4 1M
h. Timbangan pegas
i. Tanah
j. Alat tulis
3. Sumber Belajar
a. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara
b. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara
c. Internet: http://goo.gl/8ZCbw dan http://goo.gl/dFykZ

Kimia Kelas XI 265


F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: diskusi kelas mengenai papan jungkat-jungkit yang berada di taman
dihubungkan dengan reaksi kesetimbangan.
b. Apersepsi:
1) Apa yang dimaksud dengan reaksi kesetimbangan?
2) Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kesetimbangan?
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memberikan pemahaman kepada siswa mengenai
reaksi kimia, reaksi kesetimbangan, dan tetapan kesetimbangan.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menjelaskan bahwa reaksi yang terjadi pada pembakaran kayu adalah reaksi searah.
b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.
c. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir mengenai demontrasi suatu reaksi
kesetimbangan.
d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir secara berkelompok.
e. Guru menanyakan hasil diskusi siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil
pengamatan siswa. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan tentang reaksi
kimia.
f. Guru menjelaskan kesetimbangan kimia dan tetapan kesetimbangan.
3. Kegiatan penutup (10 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.

Pertemuan II (2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas.
b. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai kesetimbangan kimia.
c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan ciri-ciri kesetimbangan kimia.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menjelaskan kesetimbangan kimia dapat mengalami pergeseran kesetimbangan.
b. Guru kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tantangan berpikir.
c. Siswa melaksanakan kegiatan tantangan berpikir yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam Tantangan Berpikir secara berkelompok.
e. Guru menjelaskan azas Le Chatelier secara singkat.
f. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 45 siswa, kemudian menugasi kelompok
I dan II untuk mengerjakan Tugas Kelompok mengenai faktor konsentrasi, kelompok III dan IV
mengerjakan Tugas Kelompok mengenai faktor suhu, dan kelompok kelompok V dan VI mengerja-
kan Tugas Kelompok mengenai faktor katalis.
g. Beberapa kelompok (kelompok konsentrasi, suhu, dan katalis) mempresentasikan tugas
kelompoknya dan mengumpulkannya kepada guru.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru meminta siswa untuk membawa jas praktikum pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan III (2 45 menit)


1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai azas Le Chatelier.
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran
kesetimbangan.

266 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru kemudian menjelaskan secara garis besar langkah kerja praktikum yang terdapat pada buku
PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
c. Siswa melaksanakan kegiatan praktikum sesuai buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semes-
ter I, PT Intan Pariwara.
d. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam kegiatan praktikum dan membuat laporan praktikum.
e. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil praktikumnya.
f. Guru menganjurkan siswa untuk mengunjungi alamat web http://goo.gl/8ZCbw dan http://goo.gl/
dFykZ, kemudian membandingkan hasil praktikumnya dengan hasil praktikum di website tersebut.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi hasil praktikum pada pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mencari informasi mengenai pabrik pupuk di Indonesia.
Pertemuan IV (2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menjelaskan bahwa di dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat reaksi kesetimbangan,
misalnya pada industri kimia.
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan contoh peristiwa di dalam kehidupan sehari-
hari yang menggunakan prinsip kesetimbangan kimia.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan dan mengumpulkan tugas mengenai pabrik pupuk di
Indonesia.
b. Guru menjelaskan reaksi kesetimbangan dalam industri, dalam tubuh manusia, dan kehidupan
sehari-hari, kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan
pada reaksi kesetimbangan.
c. Guru mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan pembiasaan
pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 2 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan V (2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas.
b. Guru menjelaskan bahwa pada saat setimbang konsentrasi zat-zat relatif tetap dan memiliki tetapan
kesetimbangan.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan Tantangan Berpikir.
b. Siswa melaksanakan kegiatan Tantangan Berpikir mengenai tetapan kesetimbangan.
c. Guru menjelaskan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) pada kesetimbangan
homogen dan heterogen serta hubungan Kc pada beberapa reaksi.
d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 3 yang berhubungan dengan Kc yang terdapat
pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan VI (2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa mengenai Kc
b. Guru menjelaskan bahwa tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dengan Kp.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menjelaskan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan (Kp) pada kesetimbangan homogen
dan heterogen serta hubungan Kc dan Kp.
b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.

Kimia Kelas XI 267


3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 3 yang berhubungan dengan Kp serta hubungan
Kc dengan Kp yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan
Pariwara.
Pertemuan VII (2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa mengenai Kc dan Kp.
b. Guru menjelaskan bahwa kesetimbangan kimia dapat terjadi pada reaksi penguraian.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru menjelaskan tetapan kesetimbangan pada reaksi penguraian dan derajat disosiasi.
b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 3 yang berhubungan dengan kesetimbangan
disosiasi dan derajat disosiasi yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia Kelas XI Semes-
ter I, PT Intan Pariwara.
Pertemuan VIII (2 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa materi kesetimbangan kimia.
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan ciri-ciri reaksi kesetimbangan, tetapan
kesetimbangan, Kc, Kp, dan kesetimbangan disosiasi.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengerjakan Ulangan Harian yang terdapat pada buku PR Peminatan
IPA Kimia Kelas XI Semester I, PT Intan Pariwara.
b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakannya di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.

G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Kumpulan Laporan dan Tugas Kelompok

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

1. Mensyukuri dengan mengagumi keteraturan


dan keseimbangan.
2. Mempunyai motivasi internal dan rasa ingin
tahu yang tinggi dalam mengkaji reaksi
kesetimbangan.
3. Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif
dalam merancang dan melakukan praktikum.
4. Bersikap santun dan menghargai perbedaan
pendapat antarteman.

268 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

5. Menunjukkan perilaku kerja sama, santun,


toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalam
melaksanakan praktikum di laboratorium.
6. Bersikap responsif dan proaktif dalam
mengerjakan tugas dan berdiskusi.
7. Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi
dan kebutuhan.

b. Rubrik Penilaian Sikap

No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

1. Mensyukuri dengan mengagumi keteraturan 3 : Menunjukkan sikap bersyukur


dan keseimbangan. dan mengagumi keteraturan
dan keseimbangan dengan
cara berperan aktif dalam men-
jaga keasrian lingkungan
sekitar, misalnya ikut me-
laksanakan kegiatan bersih-
bersih.
2 : Kurang menunjukkan sikap
bersyukur dan mengagumi ke-
teraturan dan keseimbangan.
1 : Tidak menunjukkan sikap ber-
syukur dan mengagumi ke-
teraturan dan keseimbangan.
2. Mempunyai motivasi internal dan rasa ingin 3 : Menunjukkan sikap mempunyai
tahu yang tinggi dalam mengkaji reaksi motivasi internal dan rasa ingin
kesetimbangan. tahu yang tinggi dalam mengkaji
reaksi kesetimbangan misal-
nya memperhatikan dan sering
bertanya kepada guru di saat
pelajaran.
2 : Kurang menunjukkan sikap
mempunyai motivasi internal
dan rasa ingin tahu dalam
mengkaji reaksi kesetimbang-
an misalnya memperhatikan
tetapi jarang bertanya kepada
guru di saat pelajaran.
1 : Tidak menunjukkan sikap
mempunyai motivasi internal
dan rasa ingin tahu dalam
mengkaji reaksi kesetimbang-
an misalnya tidak mem-
perhatikan dan tidak pernah
bertanya kepada guru di saat
pelajaran.
3. Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif 3 : Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan
dalam merancang dan melakukan praktikum. proaktif dalam merancang dan
melakukan praktikum, misal-
nya melakukan praktikum
sesuai dengan langkah kerja-
nya dan memakai jas saat
praktikum.
2 : Bersikap jujur, namun kurang
disiplin, teliti, dan proaktif dalam
merancang dan melakukan
praktikum, misalnya melakukan
praktikum sesuai dengan
langkah kerjanya namun tidak
memakai jas praktikum.

Kimia Kelas XI 269


No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

1 : Bersikap jujur, namun tidak


disiplin, teliti, dan proaktif dalam
merancang dan melakukan
praktikum, misalnya tidak ikut
melakukan praktikum sesuai
dengan langkah kerjanya dan
tidak memakai jas praktikum.
4. Bersikap santun dan menghargai perbedaan 3 : Menggunakan bahasa yang
pendapat antarteman. baik saat bertanya maupun
menjawab pertanyaan, serta
memberikan kesempatan
kepada teman untuk me-
ngeluarkan pendapatnya.
2 : Menggunakan bahasa yang
baik, tetapi bersikap biasa saja
terhadap pendapat teman.
1 : Selalu menyanggah pendapat
teman yang tidak sesuai
dengan pendapatnya.
5. Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, 3 : Mampu bekerja sama dengan
toleran, cinta damai, dan peduli sesama kelompok dalam praktikum
dalam melaksanakan praktikum di dengan cara mengerjakan
laboratorium. bagian tugasnya saat prak-
tikum dengan sungguh-
sungguh.
2 : Kurang mampu bekerja sama
dengan kelompok dalam
praktikum, misalnya mengerja-
kan tugasnya saat praktikum
dengan seenaknya sendiri.
1 : Tidak mampu bekerja sama
dengan kelompok dalam
praktikum, misalnya bersikap
pasif saat praktikum.
6. Bersikap responsif dan proaktif dalam 3 : Menunjukkan sikap responsif
mengerjakan tugas dan berdiskusi. dan proaktif dalam diskusi,
misal sering bertanya maupun
menjawab, serta memberikan
penjelasan yang mudah di-
mengerti.
2 : Menunjukkan sikap responsif
dan proaktif dalam diskusi
tetapi belum maksimal, misal
memberikan penjelasan yang
sulit dimengerti.
1 : Tidak bersungguh-sungguh
dalam berdiskusi, misal ber-
sikap pasif dan tidak berusaha
mencari jawaban dari per-
tanyaan.
7. Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat 3 : Menggunakan senyawa kimia
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan alat-alat laboratorium
dan kebutuhan. secara bijaksana sesuai fungsi
dan kebutuhan, misalnya
mengambil bahan kimia yang
dibutuhkan secukupnya.
2 : Kurang menggunakan senyawa
kimia dan alat-alat laboratorium
secara bijaksana sesuai fungsi
dan kebutuhan, misalnya
mengambil bahan kimia yang
dibutuhkan secara berlebihan.

270 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan

1 : Menggunakan senyawa kimia


dan alat-alat laboratorium
secara tidak bijaksana sesuai
fungsi dan kebutuhan, misalnya
mengambil bahan kimia yang
tidak dibutuhkan secara ber-
lebihan.

c. Lembar Penilaian Psikomotorik


Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1

Pengaruh Konsentrasi

1. Cara mengukur volume larutan.


2. Cara memasukkan larutan ke dalam tabung
reaksi.
3. Cara mengamati perubahan warna larutan.
Pengaruh Suhu
1. Cara mengukur volume larutan.
2. Cara memasukkan larutan ke dalam tabung
reaksi.
3. Cara mengamati perubahan warna larutan.
Pengaruh Katalis
1. Cara mengukur volume larutan.
2. Cara memasukkan larutan ke dalam tabung
reaksi.
3. Cara memasukkan lidi ke dalam tabung
reaksi.

d. Rubrik Penilaian Psikomotorik


Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1

1. Cara mengukur volume larutan. 3 : Jika cara mengukur larutan


sangat tepat yaitu tepat pada
skala yang diinginkan dengan
posisi mata tegak lurus pada
saat melihat skala, jika ke-
kurangan atau kelebihan maka
ditambah/dikurangi dengan
pipet tetes.
2 : Jika cara mengukur larutan
tepat, yaitu tepat pada skala
yang diinginkan.
1 : Jika cara mengukur larutan tidak
tepat yaitu kurang dari skala
yang diinginkan atau kelebihan.
2. Cara memasukkan larutan ke dalam tabung 3 : Jika cara memasukkan zat/
reaksi. larutan tepat, tangan kiri
memegang tabung reaksi
sementara tangan kanan
memasukkan zat/larutan ke
dalamnya sehingga tidak ada
yang tumpah (masuk semua ke
dalamnya).

Kimia Kelas XI 271


Skor
No. Aspek yang Dinilai Keterangan
3 2 1

2 : Jika cara memasukkan zat/


larutan tidak tepat dan ada
sebagian yang tertinggal di
dinding tabung reaksi atau ada
sebagian zat/larutan yang
tumpah.
1 : Jika cara memasukkan zat/
larutan sangat tidak tepat dan
ada sebagian zat yang tumpah.
3. Cara mengamati perubahan warna larutan. 3 : Jika cara mengamati per-
ubahan warna larutan setelah
larutan dimasukkan ke dalam
tabung dengan mengocok
tabung reaksi dan meletakkan
tabung di atas kertas putih.
2 : Jika cara mengamati per-
ubahan warna larutan setelah
larutan dimasukkan ke dalam
tabung dengan mengocok
tabung reaksi tanpa meletak-
kan tabung di atas kertas putih.
1 : Jika cara mengamati per-
ubahan warna larutan setelah
larutan dimasukkan ke dalam
tabung reaki tanpa mengocok
tanung reaksi dan tabung
reaksi diletakkan di atas kertas
putih.
4. Cara memasukkan lidi ke dalam tabung 3 : Jika cara memasukkan lidi
reaksi. sangat tepat yaitu lidi dimasuk-
kan ke dalam tabung tanpa
menyentuh dinding tabung dan
tidak menyentuh larutan di
dalam tabung.
2 : Jika cara memasukkan lidi
tepat yaitu lidi dimasukkan ke
dalam tabung agak menyentuh
dinding tabung dan tidak
menyentuh larutan di dalam
tabung.
1 : Jika cara memasukkan lidi
tidak tepat yaitu lidi dimasukkan
ke dalam tabung dengan me-
nyentuh dinding tabung dan
menyentuh larutan di dalam
tabung.

Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . Guru Mata Pelajaran

......................... .........................
NIP_________________________ NIP_________________________

272 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai