Anda di halaman 1dari 3

TYPHOID

(Definisi: suatu penyakit sistemik yang memiliki karakteristik sistemik berupa demam dan gg. pencernaan yang
disebabkan oleh diseminasi S.thyphy atau S.Parathyphy)

IDENTITAS:
Umur: predileksi anak-anak dan remaja
Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan sama
Tempat Tinggal: tempat dengan sanitasi buruk, kurang akses air bersih. Lebih sering di daerah
pedesaan daripada perkotaan.
Pekerjaan: pelajar, mahasiswa (makan-makanan sembarangan), petugas kesehatan (kontaminasi)
ANAMNESIS:
Keluhan Utama:
o Panas badan lebih dari 7 hari, hilang timbul (remitent)
o Lemas badan
Anamnesis Khusus:
o Panas badan sudah berapa lama?
DD demam:
Demam < 7 hari Demam > 7 hari
- Dengue - Typhoid
- ISK - TBC
- ISPA - Keganasan
- Cikungunya
- Faringitis

o
Bagaimana panas badannya (pola panas)?
Minggu1: demam remitent (suhu badan terutama meninggi pada sore hingga malam
hari) (panas menurun tapi tidak mencapi suju N) , meningkat bertahap (stepladder)
Minggu 2: demam continous
o Keluhan yang menyertai?
Nyeri kepala
chills (3545%): DD malaria (tanyakan riwayat bepergian ke daerah endemis)
cough (30%) : pneumotyphoid, DD TBC (tanyakan riwayat kontak, berat badan
turun (DD keganasan)
berkeringat (2025%) : DD TBC
myalgias (20%), malaise (10%)
arthralgia (24%)
Gejala gastrointestinal : anorexia (55%), abdominal pain (3040%), nausea (18
24%), vomiting (18%), diare (2228%) atau konstipasi (1316%).
Keluhan batuk lama, berdarah, kontak demngan penderita TBC : DD TBC
Nyeri perut akut: komplikasi peritonitis
Mata, kulit kuning: DD hepatitis, komplikasi hepatitis
Keluhan kejang dan penurunan kesadaran: komplikasi typhoid toksik
BAB berdarah : komplikasi perdarahan GI
Riwayat jajan sembarangan : typhoid menyebar melalui makanan.
Riwayat yang sma pada keluarga, tetangga
Riwayat pengobatan? (sudah berobat kemana? sudah minum obat
apa saja?, bagaimana pengaruhnya)
Riwayat penyakit terdahulu
PEMERIKSAAN FISIK:
Keadaan Umum: kesan sakit: ringan, sedang, berat . kesadaran : kompos mentis, penurunan kesadaran
(komplikasi neuropsychiatric (typhoid toxic))
Vital Sign :
o T : (bila syok)
o N : Relatif bradicardia ( kenaikan suhu 1 tidak diikuti dengan peningkatan nadi 10x), regular,
isi cukup.
o S : fever
Status Generalis:
o Kepala
Mata: Sklera ikterik (komplikasi hepatitis), Konjungtiva anemis(minggu 2,3 atau
terjadi perforasi)
Hidung: Epistaksis (-), pernafasan cuping hidung (-),
Mulut : Peradarahan gusi (-), typhoid tongue (+) (tepi hiperemis, plak putih, lidah
kotor, tremor), faring tenang, tonsil T1-T1 tenang,
o Leher
KGB tak tampak dan tak teraba (DDTB)
Trakea tidak deviasi, tiroid tidak membesar
JVP 5 + 3 cm, HJR (-)
o Thorax
bentuk dan gerak simetris, Rose spot (ruam makulopapular pada kulit dada bag
bawah, hilang bila ditekan)
Batas paru hati ICS IV, peranjakan 2 cm,
Cor
Batas kanan linea parasternalis kanan, Batas kiri linea mid clavikula sinistra,
Batas atas ICS III parasternal sinistra
Bunyi jantung S1,S2 (+) normal reguler, murmur (-)
Paru
Tactile Fremitus : normal ki = ka
Perkusi Perbandingan : sonor ki = ka
VBS, VR Normal ki = ka
Ronkhi (-/-)(bisa positif bila ada pneumotyphoid) wheezing (-/-
)
o Abdomen
Datar lembut ( perut papan peritonitis)
Nyeri tekan (+) di daerah ileocecal dan epigastrium, Hepar dan lien (bisa teraba
membesar)
Defense musculaire (+ bila peritonitis)
PS/PP (-/-), ruang traube tidak terisi
Bising usus (+) normal, - bila peritonitis
o Ekstremitas
Akral hangat/dingin, capilari refil < 2, ptechia (-), edema (-), sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Laboratorium:
o Darah :
Darah rutin : Anemia (akibat perdarahan, supresi sumsum tulang), leukopenia,
trombositopenia (supresi BM, destruksi trombosit di RES)
Diff count : neutropenia (neutrofil melekat di endol), limfositosis relatif
(perbandingan limfosit : neutrofil meningkat), aneusinofilia
Serologi :
Widal Tubex Typhoidot dipstick
Agglutinasi Mendeteksi IgMOg Mengukur IgM Mengukur Igm
antigen O dan H antibody terhadap LPS
dengan antibody (lipopolisakarida)
Muncul setelah
hari k 3 demam
Hasil : titer
antigen O >1/160
atau peningkatan
4x kadar titer

o kultur:
darah : minggu 1
urine : minggu 2-3
feses : minggu 2-3
sumsum tulang : minggu 1, 2, 3
o Radiologi : foto thorax : pneumoperitonium (dilakukan bila ada batuk, dan pemeriksaan
thoraks ditemukan ronkhi). BNO: bila dicurigai telah terjadi perforasi (hemoperitonium)
o EKG : miocarditis, sinus tachicardia, aritmia supraventicular tachicardia, depresi ST segmen,
AV blok)
PENATALAKSANAAN:
Umum :
o Tirah baring : min sampai 7 hari bebas deman kemudian dilakukan mobilisasi bertahap.
o Diet lunak, rendah serat, tinggi kalori dan protein.
Khusus :
o Antibiotik :
Chloramphenicole 4x 500 mg selama 14 hari (dewasa), 100 mg/kgBB/hari (anak), 25
mg/kgBB/hari (bayi < 2 minggu) kontraindiksa : leukosit < 2000/mm3 . hamil
trimester 3, reaksi hipersensitivitas. atau
Ciprofloksasin 2x 500 mg p.o atau 2 x 400 mg i.v selama 5-7 hari, atau
Amoxicillin (second line) 3 x 1 gr p.o atau 4 x 2 gr iv selama 14 hari, atau
Multidrug resistant : ciprofloxacin, atau azitromicin 1g / hari p.o selama 5 hari
o Simptomatik :
Antipiretik bila ada demam > 38.5C atau kejang demam : paracetamole 3 x 500 mg
p.o
Kortikosteroid pada typhoid oksik, perforasi. 3 mg/kgBB (initial dose) diikuti 1
mg/kgBB setiap 6 jam selama 48 jam. Tappering off
Transfusi darah dan pembedahan

KONSELING:
Vaksin :
o Vaksin oral
S. thyphy yang dilemahkan
Cara pemberian: hari 1, 3, dan 5 telan I kapsul 1 jam sebelum makan minuman idak
lebih dari 37C, kapsul 4 pada hari ke 7 terutama untuk turis.
Ulang setiap 5 tahun
o Vaksin parenteral
i.m atau s.c di deltoid atau paha
ulangan setiap 3 tahun
kontraindikasi: alergi, demam, penyakit akut atau kronis

Anda mungkin juga menyukai