IDENTITAS PASIEN
Nama : An. L
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kel. Pesuber RT03/RW07 Kec.Lebaksiu, Kabupaten Tegal
Bangsal : Melati
Masuk RS : 29 Juli 2013
Pendidikan SD SD
1
DATA DASAR
1. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan ibu pasien di Bangsal
Melati dan didukung catatan medis pada tanggal 29 Juli 2013 pukul 16.00 WIB.
OS datang melalui poliklinik anak RSUD Kardinah tegal dengan keluhan kuning 2
hari SMRS disertai mengalami demam tinggi 5 hari SMRS. Demam muncul terutama di
malam hari dan hilang pada pagi hari dan disertai mual, nafsu makan turun, lemas dan
pusing. 2 hari SMRS demam dan mual berkurang disertai mata yang mulai kuning. BAK
berwarna seperti teh. BAK tidak keruh, tidak nyeri saat BAK, tidak terasa panas, tidak
kemerahan, dan tidak ada darah. BAB setiap hari berwarna kuning terang, tidak cair, tidak
berlendir, tidak berdarah. Demam tidak disertai batuk pileg, sesak, BAB cair, nyeri otot atau
sendi, kejang, kesadaran menurun. Tidak ada muntah, nafsu makan menurun karena mual.
Makan sehari hanya bubur 2-3 sendok makan. Minum masih seperti biasa. Mual tidak disertai
nyeri perut. Mata kuning muncul secara tiba-tiba dan benar-benar terlihat jelas 1 hari SMRS.
Tidak ada nyeri perut seperti diremas-remas, lemah, letih lesu, atau pucat. Tidak ada riwayat
pergi-pergi ke luar kota. Tidak ada nyeri perut kanan atas. Os tidak pernah berobat
sebelumnya. Os sering membeli makanan kecil yang di jual di jalanan. Os kadang makan
dengan menggunakan tangan. Sebelum makan tidak berkebiasaan cuci tangan dengan sabun.
Tidak ada riwayat imunisasi hepatitis A. Riwayat batuk lama atau pengobatan paru (-)
2
Kakak pasien mengalami penyakit yang sama 1 minggu sebelumnya dan baru pulang
setelah dirawat selama 1 minggu di bangsal Melati.
Ayah pasien sudah meninggal 1 tahun yang lalu karena suatu penyakit yang tidak
diketahui.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kelainan ginjal, darah tinggi,
kencing manis dan asma.
Riwayat Persalinan
Bayi laki-laki lahir dari dengan kehamilan ibu 38 minggu, secara spontan, ditolong
oleh bidan. Bayi lahir langsung menangis keras dengan berat badan lahir 3200 gram, panjang
badan lahir 48 cm, lingkar kepala dan lingkar dada lahir ibu lupa. Ibu dan bayi dirawat
selama 1 hari setelah tidak ditemukan kelainan dipulangkan.
Ibu memeriksakan kehamilan di Bidan Puskesmas secara teratur 1x tiap bulan selama
kehamilan. Saat usia 8 bulan, ibu memeriksakan kehamilan setiap 2 minggu. Mendapatkan
suntikan TT 2x Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan
selama kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat minum
obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal. Ibu mengkonsumsi vitamin penambah darah dari
Puskesmas.
Pemeliharaan postnatal dilakukan di Posyandu dan anak dalam keadaan sehat sampai
sekarang.
Pertumbuhan:
Perkembangan:
3
senyum : 1 bulan
tengkurap : 4 bulan
duduk : 8 bulan
merangkak : 9 bulan
berdiri : 11 bulan
berjalan : 13 bulan
berlari : 2 tahun
Saat ini anak berusia 7 tahun. Sekolah di kelas 2 SD. Tidak ada gangguan
perkembangan dalam mental dan emosi. Interaksi dengan orang sekitar baik.
4
Kesan : Kualitas makanan cukup baik dan kuantitas makanan cukup baik
Riwayat Imunisasi
BCG 1 bulan - - -
DPT/DT 2 bulan - - -
Campak - - - -
Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap dan tidak mengikuti jadwal imunisasi yang tertera pada KMS
Riwayat Keluarga
Corak Reproduksi
Silsilah Keluarga
5
Pasien
Ibu adalah pedagang pinggir jalan dengan penghasilan untung sekitar Rp 1.500.000,- per
bulan. Ibu pasien dibantu anak keduanya menanggung 3 orang anak. Biaya pengobatan
ditanggung Jamkesmas.
Keadaan Rumah : Dinding rumah tembok, kamar berjumlah 4, 1 kamar mandi di dalam
rumah. Jarak septic tank kurang dari 10 meter dari rumah, limbah buangan ke selokan.
Sumber air minum dari air PAM yang direbus. Pencahayaan dan ventilasi cukup dan sering di
buka, jarak anatara rumah saling berdekatan kurang dari 1 meter.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 29 Juni 2013 pukul 17.00 WIB di bangsal Melati
Anak laki-laki usia 7 tahun. Berat badan sekarang : 19 kg.Tinggi badan : 113
cm.
6
Kesan Umum : Compos mentis, tampak sakit sedang, tenang, tidak pucat (-),
sesak nafas (-), sianosis (-), ikterik (+) asites (-)
Tanda Vital
Pulmo:
7
o Palpasi : Vocal fremitus sama kuat pada seluruh lapang
dada, payudara tidak di periksa.
Cor :
o Palpasi: ictus cordis teraba di sela iga ke-5 lateral garis mid-clav kiri
Abdomen :
8
Kulit : Sianotik (-), ikterik (+), anemis (-), turgor kulit
abdomen kembali < 2 detik
Ekstremitas :
Superior Inferior
Deformitas - /- - /-
3. PEMERIKSAAN KHUSUS
Data Antopometri
1. Anak perempuan usia : 7 tahun
2. Berat badan : 19 kg
3. Panjang badan : 113 cm
Pemeriksaan Status Gizi (NCHS)
1. BB/U : 19/23 x 100% = 82.6% (berat badan normal)
2. TB/U : 113/122 x 100% = 92.6% (tinggi normal)
3. BB/TB : 19/19 x 100% = 100% (gizi baik)
Kesan : Berat badan normal dan tinggi badan normal, gizi baik
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium perawatan hari 1
Kimia Klinik
9
Bilirubin Direk 4.31(H) mg/dL 0-0.25
Urinalisa
pH 8.0(H) 4.8-7.8
10
Leukosit negatif Negatif
Sero immunologi
5. DIAGNOSA BANDING
1. Observasi ikterus
a. Hepatik :
2. Gizi baik
6. DIAGNOSIS KERJA
1. Hepatitis A akut
2. Gizi baik
7. PENATALAKSANAAN
Terapi
o Non-Medikamentosa
o Diet lunak hati 3x
Medikamentosa
o D5 IVFD 5 tpm makro
o Amoxicilin 500mg IV 3x1
o Eztazor 3x1 tab
11
o Curnicum plus 3x1 cth
8. PROGRAM
Evaluasi ikterus
9. PROGNOSIS
3. SARAN
a. Pemeriksaan :
viii. SADT
12
ANALISA KASUS
Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama
kuning selama 2 hari SMRS. Ikterus disertai Demam tinggi muncul tiba-tiba, hilang timbul, 5
hari SMRS yang turun 2 hari smrs. BAK berwarna seperti teh. Disertai mual muncul pada
waktu yang sama dengan demam. Makan menjadi terganggu karena mual sehingga makan
yang bisa masuk hanya 2-3 sendok nasi sering kali tanpa lauk setiap hari. 1 minggu SMRS
kakak pasien baru pulang rawat dari infeksi hepatitis A. Pasien juka memiliki kebiasan
makan dengan tangan. Tidak memiliki kebiasan mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ikterus, sklera ikterik, dan hepatomegali 1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+)
2x/menit, turgor kulit baik. Dari pemeriksaan hepar ditemukan SGOT dan SGPT meningkat
serta anti HAV >400. Dari data yang terkumpul dapat ditegakkan diagnosis hepatitis A akut
fase clinical ikterus.
PERJALANAN PENYAKIT
Hari 1
S: mual, demam (-), BAB berwarna kuning, BAK seperti teh, BAK kuning, makan
minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (+), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,0 C
RR :24 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
13
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat -/-, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat -/-, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Eztazor 3x1 tab, Curnicum plus
3x1 cth, diet hati 3x
Hari 2
S: mual, demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, BAK kuning, makan minum
habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (+), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 84 x/mnt
S : 36,3 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
14
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Eztazor 3x1 tab, Curnicum plus
3x1 cth, diet hati 3x
Hari 3
S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, BAK kuning, makan
minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor
3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth, diet hati 3x
Hari 4
15
S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, , makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor
3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth, diet hati 3x, ulang lab kimia klinik.
Hari 5
S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
16
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai rujukan
Kimia Klinik
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor
3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth. Dibolehkan pulang.
17
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hepatitis adalah suatu keradangan hati atau kerusakan dan nekrosis hepatosit. Secara klinis ini
ditandai dengan peningkatan kadar transaminase. Menurut lamanya waktu terinfeksi hepatitis
dibagi menjadi hepatitis akut dan kronis. Dikatakan hepatitis kronis apabia berlangsung lebih dari 6
bulan.
ETIOLOGI
Penyebab dari hepatitis yaitu virus hepatotropik, virus non hepatotropik, bakteri atau jamur,
autoimun, toksin obat, herbal, gangguan perfusi, dll.
Infeksi virus hepatitis A banyk ditemukan di seluruh dunia terutama di negara berkembang,
Indonesia termasuk daerah endemis tinggi.
EPIDEMIOLOGI
Infeksi HAV muncul di seluruh dunia namun paling sering di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Di negara-negara tersebut insidensi mendekati 100% pada anak di
bawah 5 tahun. Jalur infeksi adalah melalui fecal-oral antar manusia tanpa vector, infeksi
saat kehamian tidak meningkatkan resiko kelainan pada fetus dan neonatus maupun pada
kehailan dan transmisi maternal-neonatal tidak pernah ditemukan. Secara umum individu
yang memiliki sanitas makanan dan minuman yang buruk serta kontak dengan lingkungan
atau individu yang terinfeksi memiliki resiko lebih tinggi terinfeksi. Faktor resiko lain
termasuk tinggal di daerah perkotaan, lingkungan padat, sanitasi yang buruk, kebudayaan
(makan dengan tangan), sumber air bersih yang terbatas dan kontak dengan individu
populasi resiko tinggi (pembersih limbah, childcare worker, aid worker). Umur penderita
simptomatik tersering adalah antara 20-40 tahun dengan mortalitas dan morbiditas
berbanding lurus dengan usia. Sedangkan insidensi berkurang berbanding terbalik dengan
umur. Tidak ada predileksi gender. Sebanyak 0.1% menjadi hepatitis fulminan. Hampir tidak
ada mortalitas.
PATHOFISIOLOGI
Respons akut dari infeksi HAV tidak jauh berbeda dengan infeksi virus hepatotropik lain
(HBV-HEV). Seluruh hepar mengalami suatu tingkat nekrosis, terjelas di daerah central
18
lobus, dan daerah ynag padat sel seperti daerah portal. Struktur lobus tetap intak, meskipun
degenerasi dan nekrosis dari individual atau sekelompok sel parenkim terjadi. Fatty change
jarang terjadi. Reaksi inflamasi difus mononuklear menyebabkan ekspansi pada jalur-jalur
portal, proliferasi duktus hepatikus sering terjadi namun jarang menyebabkan kerusakan.
Hiperplasia sel-sel Kupffer dengan infiltrasi lukosit polimorfonuklear dan eosinofil. Nonatus
berespon dengan membentuk sel-sel raksasa. Pada hepatitis fulminan, terjadi kerusakan
parenkim secara keseluruhan, meninggalkan hanya sisa-sisa jaringan ikat. Setelah 3 bulan
setelah onset hepatits A akut, hepar secara morfologis akan tampak normal.
Sistem lain dapat terpengaruhi saat infeksi HAV. Pembesaran KGB dan lien dapat terjadi.
Sumsum tulang dapat menjadi hipoplastik, dan menyebabkan anemia aplastik pada
beberapa kasus yang jarang. Struktur villi dapat berubah dan ulserasi mukosa
gastrointestinal dapat terjadi terutama pada kasus fatal. Dan pada beberapa kasus yang
jarang, terjadi nephritis, arthritis, vasculitis, and cryoglobulinemia mungkin terjadi karena
imun complex.
19
MANIFESTASI KLINIK
Pada anak di bawah 5 tahun hampir semuanya asymptomatik. Semakin berumur penderita
yang terinfeksi maka gejala menjadi semakin jelas.
Perjalanan penyakit hepatitis virus akut meliputi periode inkubasi selama sekitar 15-50 hari.
Stadium prodromal berupa flu like syndrome diikuti stadium ikterus. Pada stadium ikterus,
gejala prodromal berkurang disertai munculnya ikterus, dan urin kuning tua. Diikuti stadium
remisi atau covalescense dimana terjadi penyebuhan. Pada stadium ikterus, infektifitas
indifidu tersebut mulai berkurang.
Onset gejala infeksi HAV biasanya secara tiba-tiba dan disertai keluhan prodromal berupa
demam, malaise, nausea, emesis, anorexia, dan abdominal discomfort serta terkadang diare
atau konstipasi. Ikterus pada fase ikterus tidak selalu jelas pada anak-anak dan terkadang
hany dikonfirmasi dengan penunjang. Durasi gejala biasanya hilang dalam 1 bulan.
20
Pada anamnesis ditujukan terhadap adanya gejala klasik hepatitis akut, untuk membedakan
virus etiologi hanya dengan pemeriksaan serologi ataupun PRC. Manifestasi hepatitis A akut
bervariasi dari asimptomatik, manifestasi ringan tidak khas, gejala khas yang klasik sampai
hepatitis fulminan. Anak dapat dicurigai menderita hepatitis A apabila ada gejala sistemik
yang berhubungan dengan saluran cerna dan ditemukan faktor resiko misalnya pada
keadaan adanya outbreak atau diketahui adanya sumber penularan. Onset hepatitis A
biasanya terjadi secara tiba-tiba, dimulai dengan keluhan sistemik yang tidak khas seperti
demam, malaise, nausea, emesis, anorexia, dan rasa tidak nyaman pada perut. Gejala
prodromal ini seringkali ringan dan tidak diketahui pada bayi dan anak. Ikterus pada anak-
seringkali tidak begitu tampak dan sering hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan serologi.
Hepatitis B akut pada beberapa dapat didahului dengan gejala prodromal mirip serum
sickness yang ditandai dengan arthralgia, arthritis. Faktor resiko penularan perlu ditanyakan
meski kadang sulit ditemkan.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ikterus, hepatomegali, nyeri tekan kuadran kanan
atas, dan kadang disertai demam.
Infeksi HAV tidak berhubungan dengan penyakit hati kronis, viremia persisten, atau carier
intestinal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Adanya hepatitis akut ditujunjukkan dengan adanya transaminase yang meningkat terutama
ALT dan mungkin disertai adanga kadar bilirubin yang meningkat terutama pada adanya
kolestasis. Untuk membedakan virus yang mana yang bertanggung jawab terhadap hepatitis
akut adalah dengan melakukan pemeriksaan serologi yang dapat menunjukkan akut dan
khas untuk masing-masing virus. Hepatitis A akut : IgM anti-HAV positif, hepatitis akut B :
IgM anti HBc positif, Anti HVC dan RNA hepatits C.
21
DIAGNOSIS BANDING
Secara klinis hepatitis virus akut A-E tidak dapat dibedakan, begitu pula dengan infeksi
mononukleosis, cytomegalovirus, herpes simplex, coxsacievirus dan toxoplasmosis memiliki
fitur klinis yang ada kemiripannya dengan hepatitis. Bagitu pula dengan etiologi hepatitis
non infeksi dan infeksi non viral. Pembeda antara virus hepatotropik adalah dengan
memeriksakan tes serologi HbsAg, anti-HBc, IgM dan IgG anti-HAV, dan anti HCV. Bila hasil
serologi negatif,maka perlu dipikirkan etiologi lain.
22
PENATALAKSANAAN
Tidak ada terapi spesifik untuk hepatitis akut, tata laksana suportif dengan asupan kalori
cukup. Pemantauan ditujukan pada hepatitis yang dapat melanjut menjadi kronis yaitu
hepatitis B dan C untuk memastikan tidak terjadi kronisitas.
KOMPLIKASI
Komplikasi jarang terjadi pada hepatitis A terutama anak. Komplikasi yang terjadi pada
hepatitis A adalah cholestatik hepatitis, relaps, dan hepatitis fulminan.
PENCEGAHAN
Penderita HAV infeksius selama 7 hari setelah onset dari ikterus dan seharusnya diijinkan
untuk tidak mengikuti sekolah, bergaul dengan anak lain, atau beraktifitas. Cuci tangan perlu
dipraktekkan secara hat-hati terutama saat mengganti popok dan menyiapkan makanan.
Immunisasi pasif dengan IgG dan immunisasi aktif dengan virus Hepatitis A yang dimatikan
tersedia. Immunisasi pasif dilakukan pada usia di atas 1 tahun dan mulai efektif setelah 4
minggu dengan dosis 0.02 ml/KG secara IM. Rekomendasi lain :
AgeExposureDose
Pre-Exposure Prophylaxis (Travelers to Endemic Regions)
<2 yrExpected <3 moIG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moIG 0.06 mL/kg
Expected long termIG 0.06 mL/kg at departure and every 5 mo thereafter
2 yrExpected <3 moHAV vaccine* or IG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moHAV vaccine or IG 0.06 mL/kg
Expected long termHAV vaccine
Postexposure Prophylaxis
Future exposure likely
2 yr2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine
>2 wk since exposureHAV vaccine
Future exposure unlikely
All ages2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine should be considered (if 2
years)
>2 wk since exposureNo prophylaxis
23
PROGNOSIS
Prognosis Infeksi HAV secara unversal baik dengan mortalitas yang hampir tidak pernah
terjadi. Ada kemungkinan relaps dalam beberapa bulan namun akhirnya akan sembuh
sempurna. Tidak meninggalkan sequele atau karier.
DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman RE., et.al. Nelson Textbook of Pediatrics. 17th edition.Saunders,
Philadelphia.2004
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
2009.
3. Stephen J, Papadakis M, Tierney L. Current Medical Diagnosis and Treatment 2009.
San Fransisco : Mc Graw-Hill; 2009
4. Fauci, Longo. Harrison's. PRINCIPLES OF INTERNAL MEDICINE. 18th Edition. San
Fransisco: McGraw-Hill; 2013
24