Anda di halaman 1dari 24

STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL
Nama Mahasiswa : Andreas Kurniawan Dokter Pembimbing : dr.Hery Susanto, Sp.A

NIM : 030.08.026 Tanda tangan :

IDENTITAS PASIEN
Nama : An. L
Umur : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kel. Pesuber RT03/RW07 Kec.Lebaksiu, Kabupaten Tegal
Bangsal : Melati
Masuk RS : 29 Juli 2013

IDENTITAS ORANG TUA

Identitas Ayah Ibu

Nama Tn. T (Alm.) Ny.S

Umur 50 tahun 45 tahun

Pekerjan Supir Pedagang

Pendidikan SD SD

1
DATA DASAR

1. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan ibu pasien di Bangsal
Melati dan didukung catatan medis pada tanggal 29 Juli 2013 pukul 16.00 WIB.

Keluhan Utama : kuning 2 hari SMRS

Keluhan Tambahan : Mual, mata kuning, pusing, BAK seperti teh

Riwayat Penyakit Sekarang

OS datang melalui poliklinik anak RSUD Kardinah tegal dengan keluhan kuning 2
hari SMRS disertai mengalami demam tinggi 5 hari SMRS. Demam muncul terutama di
malam hari dan hilang pada pagi hari dan disertai mual, nafsu makan turun, lemas dan
pusing. 2 hari SMRS demam dan mual berkurang disertai mata yang mulai kuning. BAK
berwarna seperti teh. BAK tidak keruh, tidak nyeri saat BAK, tidak terasa panas, tidak
kemerahan, dan tidak ada darah. BAB setiap hari berwarna kuning terang, tidak cair, tidak
berlendir, tidak berdarah. Demam tidak disertai batuk pileg, sesak, BAB cair, nyeri otot atau
sendi, kejang, kesadaran menurun. Tidak ada muntah, nafsu makan menurun karena mual.
Makan sehari hanya bubur 2-3 sendok makan. Minum masih seperti biasa. Mual tidak disertai
nyeri perut. Mata kuning muncul secara tiba-tiba dan benar-benar terlihat jelas 1 hari SMRS.
Tidak ada nyeri perut seperti diremas-remas, lemah, letih lesu, atau pucat. Tidak ada riwayat
pergi-pergi ke luar kota. Tidak ada nyeri perut kanan atas. Os tidak pernah berobat
sebelumnya. Os sering membeli makanan kecil yang di jual di jalanan. Os kadang makan
dengan menggunakan tangan. Sebelum makan tidak berkebiasaan cuci tangan dengan sabun.
Tidak ada riwayat imunisasi hepatitis A. Riwayat batuk lama atau pengobatan paru (-)

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.


Pasien tidak pernah dirawat sebelumnya
Tidak ada riwayat operasi, trauma dan alergi obat maupun makanan

Riwayat Penyakit Keluarga

2
Kakak pasien mengalami penyakit yang sama 1 minggu sebelumnya dan baru pulang
setelah dirawat selama 1 minggu di bangsal Melati.
Ayah pasien sudah meninggal 1 tahun yang lalu karena suatu penyakit yang tidak
diketahui.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kelainan ginjal, darah tinggi,
kencing manis dan asma.
Riwayat Persalinan

Bayi laki-laki lahir dari dengan kehamilan ibu 38 minggu, secara spontan, ditolong
oleh bidan. Bayi lahir langsung menangis keras dengan berat badan lahir 3200 gram, panjang
badan lahir 48 cm, lingkar kepala dan lingkar dada lahir ibu lupa. Ibu dan bayi dirawat
selama 1 hari setelah tidak ditemukan kelainan dipulangkan.

Kesan : Neonatus aterm, lahir spontan, bayi dalam keadaan sehat.

Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan Prenatal

Ibu memeriksakan kehamilan di Bidan Puskesmas secara teratur 1x tiap bulan selama
kehamilan. Saat usia 8 bulan, ibu memeriksakan kehamilan setiap 2 minggu. Mendapatkan
suntikan TT 2x Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan
selama kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat minum
obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal. Ibu mengkonsumsi vitamin penambah darah dari
Puskesmas.

Kesan: riwayat pemeliharaan prenatal baik.

Riwayat Pemeliharaan Postnatal

Pemeliharaan postnatal dilakukan di Posyandu dan anak dalam keadaan sehat sampai
sekarang.

Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak

Pertumbuhan:

Berat badan lahir 3200 gram. Panjang badan lahir 48 cm.

Berat badan sekarang 19 kg. Tinggi badan 113 cm.

Perkembangan:

3
senyum : 1 bulan

tengkurap : 4 bulan

duduk : 8 bulan

gigi keluar : ibu lupa

merangkak : 9 bulan

berdiri : 11 bulan

berjalan : 13 bulan

berlari : 2 tahun

Saat ini anak berusia 7 tahun. Sekolah di kelas 2 SD. Tidak ada gangguan
perkembangan dalam mental dan emosi. Interaksi dengan orang sekitar baik.

Kesan: pertumbuhan anak sesuai umur dan perkembangan sesuai umur

Riwayat Makan dan Minum Anak

Ibu mengaku memberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6


bulan
Usia 6 bulan diberikan ASI dan bubur susu 3 x sehari.
Usia 8 bulan diberikan ASI dan bubur tim 3 x sehari.
Usia 1 tahun diberikan makanan lunak
Usia 2 tahun anak telah makan nasi, lauk pauk, dan sayur

Jenis Makanan Frekuensi

Nasi 3x 4-6 sendok makan

Tahu / tempe 5-6x seminggu

Ikan 4-5x seminggu

Sayur 5-6x seminggu

Telur 3-4x seminggu

4
Kesan : Kualitas makanan cukup baik dan kuantitas makanan cukup baik

Riwayat Imunisasi

Vaksin Dasar Ulangan

BCG 1 bulan - - -

DPT/DT 2 bulan - - -

Polio 0 bulan 2 bulan - -

Campak - - - -

Hepatitis B 0 bulan 2 bulan - -

Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap dan tidak mengikuti jadwal imunisasi yang tertera pada KMS

Riwayat Keluarga Berencana

Ibu pasien tidak menggunakan program KB

Riwayat Keluarga

Corak Reproduksi

No Usia Jenis Kelamin Hidup Lahir Mati Abortus Mati Keterangan

1 30 tahun Laki-laki Hidup - - - Sehat

2 29 tahun perempuan Hidup - - - Sehat

3 18 tahun Perempuan Hidup Sehat

4 14 tahun Laki-laki Hidup Sehat

5 12 tahun Laki-laki Hidup Sehat

6 8 tahun Laki-laki Hidup - - - Sehat

7 7 tahun Laki-laki Hidup - - - Sakit

Silsilah Keluarga

5
Pasien

Riwayat Sosial Ekonomi

Ibu adalah pedagang pinggir jalan dengan penghasilan untung sekitar Rp 1.500.000,- per
bulan. Ibu pasien dibantu anak keduanya menanggung 3 orang anak. Biaya pengobatan
ditanggung Jamkesmas.

Kesan: riwayat sosial ekonomi kurang.

Riwayat Lingkungan Perumahan

Kepemilikan : Rumah sendiri

Keadaan Rumah : Dinding rumah tembok, kamar berjumlah 4, 1 kamar mandi di dalam
rumah. Jarak septic tank kurang dari 10 meter dari rumah, limbah buangan ke selokan.
Sumber air minum dari air PAM yang direbus. Pencahayaan dan ventilasi cukup dan sering di
buka, jarak anatara rumah saling berdekatan kurang dari 1 meter.

Kesan : kebersihan lingkungan rumah kurang.

2. PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 29 Juni 2013 pukul 17.00 WIB di bangsal Melati

Anak laki-laki usia 7 tahun. Berat badan sekarang : 19 kg.Tinggi badan : 113
cm.

6
Kesan Umum : Compos mentis, tampak sakit sedang, tenang, tidak pucat (-),
sesak nafas (-), sianosis (-), ikterik (+) asites (-)

Tanda Vital

Nadi : 88 x/menit, reguler, isi cukup


Laju Nafas : 16 x/menit, reguler
Tekanan darah : tidak ada data
Suhu : 36,0 C (aksila)
Status Generalis

Kepala : mesochepali, ukuran lingkar kepala 51 cm,

Rambut : rambut kecoklatan, lebat, terdistribusi merata, tidak


mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan.

Mata : Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), odem

palpebra (-/-), mata cowong (-/-).

Hidung :Bentuk normal, deviasi septum(-/-), Nafas cuping


hidung (-/-), sekret (-/-), bekuan darah(-/-)

Telinga :Bentuk dan ukuran normal, discharge (-/-)

Mulut : Sianosis (-), trismus (-), stomatitis (-), bercak-bercak putih


pada lidah dan mukosa (-), gusi berdarah (-/-), bibir kering (-), labioschizis (-
), palatoschizis (-)

Tenggorok :Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 hiperemis (-),


detritus (-), granulasi (-)

Leher :Simetris, pergerakan baik, tumor(-), tanda trauma (-),


pembesaran KGB (-)

Thorax :Dinding thorax normothorax dan simetris

Pulmo:

o Inspeksi :simetris dalam keadaan statis maupun dinamis,


retraksi suprasternal (-), subcostal (-), intercostalis (-)

7
o Palpasi : Vocal fremitus sama kuat pada seluruh lapang
dada, payudara tidak di periksa.

o Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan

o Auskultasi : suara nafas dasar vesikuler, suara nafas


tambahan (-/-), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), hantaran (-/-)

Cor :

o Inspeksi: pulsasi ictus cordis tidak tampak

o Palpasi: ictus cordis teraba di sela iga ke-5 lateral garis mid-clav kiri

o Perkusi : batas jantung sulit dinilai

o Auskultasi: bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :

Inspeksi : distensi (-), venektasi (-), darm contour (-),


darm stifung (-), massa (-)

Auskultasi :bising usus (+) 2x/menit

Palpasi :Turgor kulit baik, datar, supel, nyeri tekan (+)


kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3 blankheart permukaan
licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising
usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik, Splenomegali (-), undulasi
(-), lingkar perut tidak diukur.

Perkusi :Thympani pada ke 4 kuadran abdomen, shifting


dullnes (-)

Punggung : Vertebra letak di tengah, tidak skoliosis, tidak kifosis,


tidak lordosis

Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan

Anorektal : tidak dilakukan pemeriksaan.

8
Kulit : Sianotik (-), ikterik (+), anemis (-), turgor kulit
abdomen kembali < 2 detik

Ekstremitas :

Superior Inferior

Deformitas - /- - /-

Akral dingin - /- -/-

Akral pucat -/- -/-

CRT < 2 detik < 2 detik

oedem -/- -/-

Clubbing Fingger -/- -/-

3. PEMERIKSAAN KHUSUS
Data Antopometri
1. Anak perempuan usia : 7 tahun
2. Berat badan : 19 kg
3. Panjang badan : 113 cm
Pemeriksaan Status Gizi (NCHS)
1. BB/U : 19/23 x 100% = 82.6% (berat badan normal)
2. TB/U : 113/122 x 100% = 92.6% (tinggi normal)
3. BB/TB : 19/19 x 100% = 100% (gizi baik)
Kesan : Berat badan normal dan tinggi badan normal, gizi baik
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium perawatan hari 1

Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai rujukan

Kimia Klinik

Bilirubin total 7.76(H) mg/dL 0-1.1

9
Bilirubin Direk 4.31(H) mg/dL 0-0.25

SGOT 53.9(H) U/L <31

SGPT 74.8(H) U/L <42

Gama GT 26,4 (N) U/L 7,0-30,0

Total protein 6.43(N) g/dL 6.3-8.6

Albumin 4.47(N) g/dL 3.7-5.6

Globulin 1.96(L) g/dL 2.3-3.5

Urinalisa

Warna Kuning Kuning

Kekeruhan Jernih jernih

pH 8.0(H) 4.8-7.8

Protein Negatif Negatif

Reduksi Negatif Negatif

Eritrosit 0-1 /lpb 0-2

Leuikosit Negatif 0-5

Epitel Positif positif

Silinder negatif negatif

Bakteri negatif negatif

Kristal Amorf negatif

Jamur negatif negatif

Berat jenis 1.005 1.003-1.030

Bilirubin negatif Negatif

urobilinogen negatif Negatif

Keton negatif Negatif

Nitrit negatif Negatif

Eritrosit negatif Negatif

10
Leukosit negatif Negatif

Sero immunologi

Anti HAV >400(H) U/mL <15

5. DIAGNOSA BANDING

1. Observasi ikterus

a. Hepatik :

i. hepatitis viral : HAV, HBV, HBC, HBD, HBE

ii. hepatitis non viral : tiphosa, fungi

b. Posthepatik : obstruktif : cholesistitis

c. Prehepatik: hemolitik :malaria

2. Gizi baik

6. DIAGNOSIS KERJA

1. Hepatitis A akut

2. Gizi baik

7. PENATALAKSANAAN

Terapi
o Non-Medikamentosa
o Diet lunak hati 3x
Medikamentosa
o D5 IVFD 5 tpm makro
o Amoxicilin 500mg IV 3x1
o Eztazor 3x1 tab

11
o Curnicum plus 3x1 cth

8. PROGRAM

Evaluasi keadaan umum dan tanda vital

Evaluasi ikterus

9. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam

3. SARAN

a. Pemeriksaan :

i. Redukasi Hygene dan sanitasi

ii. USG abdomen

iii. Screeing test keluarga

iv. Darah, urin, dan feces rutin

v. IgG dan IgM Anti HAV

vi. HbsAg, IgG dan IgM anti HBV

vii. Anti HVC

viii. SADT

12
ANALISA KASUS

Seorang anak laki-laki berumur 7 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama
kuning selama 2 hari SMRS. Ikterus disertai Demam tinggi muncul tiba-tiba, hilang timbul, 5
hari SMRS yang turun 2 hari smrs. BAK berwarna seperti teh. Disertai mual muncul pada
waktu yang sama dengan demam. Makan menjadi terganggu karena mual sehingga makan
yang bisa masuk hanya 2-3 sendok nasi sering kali tanpa lauk setiap hari. 1 minggu SMRS
kakak pasien baru pulang rawat dari infeksi hepatitis A. Pasien juka memiliki kebiasan
makan dengan tangan. Tidak memiliki kebiasan mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ikterus, sklera ikterik, dan hepatomegali 1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), Bising usus (+)
2x/menit, turgor kulit baik. Dari pemeriksaan hepar ditemukan SGOT dan SGPT meningkat
serta anti HAV >400. Dari data yang terkumpul dapat ditegakkan diagnosis hepatitis A akut
fase clinical ikterus.

PERJALANAN PENYAKIT

Hari 1

S: mual, demam (-), BAB berwarna kuning, BAK seperti teh, BAK kuning, makan
minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (+), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,0 C
RR :24 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

13
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat -/-, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat -/-, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Eztazor 3x1 tab, Curnicum plus
3x1 cth, diet hati 3x

Hari 2

S: mual, demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, BAK kuning, makan minum
habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (+), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 84 x/mnt
S : 36,3 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali 1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa

14
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Eztazor 3x1 tab, Curnicum plus
3x1 cth, diet hati 3x

Hari 3

S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, BAK kuning, makan
minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor
3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth, diet hati 3x
Hari 4

15
S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, , makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor
3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth, diet hati 3x, ulang lab kimia klinik.

Hari 5

S: mual (-), demam (-), BAB berwarna kuning, BAK kuning, makan minum habis
O: KU: compos mentis, sesak nafas (-), lemas (-), kulit lembab dingin (-), Ikterus (+),
anemis (-).
HR: 80 x/mnt
S : 36,2 C
RR :20 x/ menit
Kepala: mesocephaly, rambut distribusi merata, kecoklatan, tidak mudah tercabut

16
Mata : Konjungtiva anemis -/-, SI+/+ Cekung -/-
Hidung : sekret (-/-), bekuan darah (-/-)
Tenggorokan: faring hiperemis, Tonsil T1-T1, tidak hiperemis, tidak ada detritus dan
granulasi
Thoraks :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : gerak nafas simetris kanan dan kiri, SN vesikuler +/+, Ronkhi -/- ,
Wh -/-, hantaran -/-, Retraksi subcostal (-) dan intercostal (-)
Abdomen : datar, supel, Nyeri tekan (+) kuadran kanan atas, hepatomegali <1/3
blankheart permukaan licin, tepi tajam, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+),
Bising usus (+) 2x/menit, turgor kulit baik.
Genitalia: tidak di periksa
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, oedem -/-, pucat -/-
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, oedem -/-,pucat -/-
Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai rujukan

Kimia Klinik

Bilirubin total 4.73.76(H) mg/dL 0-1.1

Bilirubin Direk 2.87(H) mg/dL 0-0.25

SGOT 63.3(H) U/L <31

SGPT 53.2(H) U/L <42

Gama GT 24,4 (N) U/L 7,0-30,0

Total protein 6.17(N) g/dL 6.3-8.6

Albumin 4.22(N) g/dL 3.7-5.6

Globulin 1.95(L) g/dL 2.3-3.5

A: Hepatitis A akut
P: D5 IVFD 5 tpm makro, Amoxicilin 500mg IV 3x1, Ranitidin amp 2x1/2 IV, Eztazor
3x1 tab, Curnicum plus 3x1 cth. Dibolehkan pulang.

17
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Hepatitis adalah suatu keradangan hati atau kerusakan dan nekrosis hepatosit. Secara klinis ini
ditandai dengan peningkatan kadar transaminase. Menurut lamanya waktu terinfeksi hepatitis
dibagi menjadi hepatitis akut dan kronis. Dikatakan hepatitis kronis apabia berlangsung lebih dari 6
bulan.

ETIOLOGI
Penyebab dari hepatitis yaitu virus hepatotropik, virus non hepatotropik, bakteri atau jamur,
autoimun, toksin obat, herbal, gangguan perfusi, dll.
Infeksi virus hepatitis A banyk ditemukan di seluruh dunia terutama di negara berkembang,
Indonesia termasuk daerah endemis tinggi.

EPIDEMIOLOGI
Infeksi HAV muncul di seluruh dunia namun paling sering di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Di negara-negara tersebut insidensi mendekati 100% pada anak di
bawah 5 tahun. Jalur infeksi adalah melalui fecal-oral antar manusia tanpa vector, infeksi
saat kehamian tidak meningkatkan resiko kelainan pada fetus dan neonatus maupun pada
kehailan dan transmisi maternal-neonatal tidak pernah ditemukan. Secara umum individu
yang memiliki sanitas makanan dan minuman yang buruk serta kontak dengan lingkungan
atau individu yang terinfeksi memiliki resiko lebih tinggi terinfeksi. Faktor resiko lain
termasuk tinggal di daerah perkotaan, lingkungan padat, sanitasi yang buruk, kebudayaan
(makan dengan tangan), sumber air bersih yang terbatas dan kontak dengan individu
populasi resiko tinggi (pembersih limbah, childcare worker, aid worker). Umur penderita
simptomatik tersering adalah antara 20-40 tahun dengan mortalitas dan morbiditas
berbanding lurus dengan usia. Sedangkan insidensi berkurang berbanding terbalik dengan
umur. Tidak ada predileksi gender. Sebanyak 0.1% menjadi hepatitis fulminan. Hampir tidak
ada mortalitas.

PATHOFISIOLOGI
Respons akut dari infeksi HAV tidak jauh berbeda dengan infeksi virus hepatotropik lain
(HBV-HEV). Seluruh hepar mengalami suatu tingkat nekrosis, terjelas di daerah central

18
lobus, dan daerah ynag padat sel seperti daerah portal. Struktur lobus tetap intak, meskipun
degenerasi dan nekrosis dari individual atau sekelompok sel parenkim terjadi. Fatty change
jarang terjadi. Reaksi inflamasi difus mononuklear menyebabkan ekspansi pada jalur-jalur
portal, proliferasi duktus hepatikus sering terjadi namun jarang menyebabkan kerusakan.
Hiperplasia sel-sel Kupffer dengan infiltrasi lukosit polimorfonuklear dan eosinofil. Nonatus
berespon dengan membentuk sel-sel raksasa. Pada hepatitis fulminan, terjadi kerusakan
parenkim secara keseluruhan, meninggalkan hanya sisa-sisa jaringan ikat. Setelah 3 bulan
setelah onset hepatits A akut, hepar secara morfologis akan tampak normal.

Sistem lain dapat terpengaruhi saat infeksi HAV. Pembesaran KGB dan lien dapat terjadi.
Sumsum tulang dapat menjadi hipoplastik, dan menyebabkan anemia aplastik pada
beberapa kasus yang jarang. Struktur villi dapat berubah dan ulserasi mukosa
gastrointestinal dapat terjadi terutama pada kasus fatal. Dan pada beberapa kasus yang
jarang, terjadi nephritis, arthritis, vasculitis, and cryoglobulinemia mungkin terjadi karena
imun complex.

19
MANIFESTASI KLINIK
Pada anak di bawah 5 tahun hampir semuanya asymptomatik. Semakin berumur penderita
yang terinfeksi maka gejala menjadi semakin jelas.

Perjalanan penyakit hepatitis virus akut meliputi periode inkubasi selama sekitar 15-50 hari.
Stadium prodromal berupa flu like syndrome diikuti stadium ikterus. Pada stadium ikterus,
gejala prodromal berkurang disertai munculnya ikterus, dan urin kuning tua. Diikuti stadium
remisi atau covalescense dimana terjadi penyebuhan. Pada stadium ikterus, infektifitas
indifidu tersebut mulai berkurang.

Onset gejala infeksi HAV biasanya secara tiba-tiba dan disertai keluhan prodromal berupa
demam, malaise, nausea, emesis, anorexia, dan abdominal discomfort serta terkadang diare
atau konstipasi. Ikterus pada fase ikterus tidak selalu jelas pada anak-anak dan terkadang
hany dikonfirmasi dengan penunjang. Durasi gejala biasanya hilang dalam 1 bulan.

20
Pada anamnesis ditujukan terhadap adanya gejala klasik hepatitis akut, untuk membedakan
virus etiologi hanya dengan pemeriksaan serologi ataupun PRC. Manifestasi hepatitis A akut
bervariasi dari asimptomatik, manifestasi ringan tidak khas, gejala khas yang klasik sampai
hepatitis fulminan. Anak dapat dicurigai menderita hepatitis A apabila ada gejala sistemik
yang berhubungan dengan saluran cerna dan ditemukan faktor resiko misalnya pada
keadaan adanya outbreak atau diketahui adanya sumber penularan. Onset hepatitis A
biasanya terjadi secara tiba-tiba, dimulai dengan keluhan sistemik yang tidak khas seperti
demam, malaise, nausea, emesis, anorexia, dan rasa tidak nyaman pada perut. Gejala
prodromal ini seringkali ringan dan tidak diketahui pada bayi dan anak. Ikterus pada anak-
seringkali tidak begitu tampak dan sering hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan serologi.
Hepatitis B akut pada beberapa dapat didahului dengan gejala prodromal mirip serum
sickness yang ditandai dengan arthralgia, arthritis. Faktor resiko penularan perlu ditanyakan
meski kadang sulit ditemkan.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan ikterus, hepatomegali, nyeri tekan kuadran kanan
atas, dan kadang disertai demam.

Infeksi HAV tidak berhubungan dengan penyakit hati kronis, viremia persisten, atau carier
intestinal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Adanya hepatitis akut ditujunjukkan dengan adanya transaminase yang meningkat terutama
ALT dan mungkin disertai adanga kadar bilirubin yang meningkat terutama pada adanya
kolestasis. Untuk membedakan virus yang mana yang bertanggung jawab terhadap hepatitis
akut adalah dengan melakukan pemeriksaan serologi yang dapat menunjukkan akut dan
khas untuk masing-masing virus. Hepatitis A akut : IgM anti-HAV positif, hepatitis akut B :
IgM anti HBc positif, Anti HVC dan RNA hepatits C.

21
DIAGNOSIS BANDING
Secara klinis hepatitis virus akut A-E tidak dapat dibedakan, begitu pula dengan infeksi
mononukleosis, cytomegalovirus, herpes simplex, coxsacievirus dan toxoplasmosis memiliki
fitur klinis yang ada kemiripannya dengan hepatitis. Bagitu pula dengan etiologi hepatitis
non infeksi dan infeksi non viral. Pembeda antara virus hepatotropik adalah dengan
memeriksakan tes serologi HbsAg, anti-HBc, IgM dan IgG anti-HAV, dan anti HCV. Bila hasil
serologi negatif,maka perlu dipikirkan etiologi lain.

22
PENATALAKSANAAN
Tidak ada terapi spesifik untuk hepatitis akut, tata laksana suportif dengan asupan kalori
cukup. Pemantauan ditujukan pada hepatitis yang dapat melanjut menjadi kronis yaitu
hepatitis B dan C untuk memastikan tidak terjadi kronisitas.

Pada hepatitis fulminan, tujuan terapi adalah mengsuport penderita dengan


mempertahankan balans cairan, suport pernafasan dan sirkulasi, mengkontrol perdarahan,
mengkoreksi hipoglikemia, dan penatalaksanaan komplikasi lain sampai terjadi regenerasi
dan penyembuhan hepar. Intake protein perlu dikurangi dan diberi neomycin atau oral
lactulose.

KOMPLIKASI
Komplikasi jarang terjadi pada hepatitis A terutama anak. Komplikasi yang terjadi pada
hepatitis A adalah cholestatik hepatitis, relaps, dan hepatitis fulminan.

PENCEGAHAN
Penderita HAV infeksius selama 7 hari setelah onset dari ikterus dan seharusnya diijinkan
untuk tidak mengikuti sekolah, bergaul dengan anak lain, atau beraktifitas. Cuci tangan perlu
dipraktekkan secara hat-hati terutama saat mengganti popok dan menyiapkan makanan.
Immunisasi pasif dengan IgG dan immunisasi aktif dengan virus Hepatitis A yang dimatikan
tersedia. Immunisasi pasif dilakukan pada usia di atas 1 tahun dan mulai efektif setelah 4
minggu dengan dosis 0.02 ml/KG secara IM. Rekomendasi lain :

AgeExposureDose
Pre-Exposure Prophylaxis (Travelers to Endemic Regions)
<2 yrExpected <3 moIG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moIG 0.06 mL/kg
Expected long termIG 0.06 mL/kg at departure and every 5 mo thereafter
2 yrExpected <3 moHAV vaccine* or IG 0.02 mL/kg
Expected 3-5 moHAV vaccine or IG 0.06 mL/kg
Expected long termHAV vaccine
Postexposure Prophylaxis
Future exposure likely
2 yr2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine
>2 wk since exposureHAV vaccine
Future exposure unlikely
All ages2 wk since exposureIG 0.02 mL/kg and HAV vaccine should be considered (if 2
years)
>2 wk since exposureNo prophylaxis

23
PROGNOSIS
Prognosis Infeksi HAV secara unversal baik dengan mortalitas yang hampir tidak pernah
terjadi. Ada kemungkinan relaps dalam beberapa bulan namun akhirnya akan sembuh
sempurna. Tidak meninggalkan sequele atau karier.

DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman RE., et.al. Nelson Textbook of Pediatrics. 17th edition.Saunders,
Philadelphia.2004
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
2009.
3. Stephen J, Papadakis M, Tierney L. Current Medical Diagnosis and Treatment 2009.
San Fransisco : Mc Graw-Hill; 2009
4. Fauci, Longo. Harrison's. PRINCIPLES OF INTERNAL MEDICINE. 18th Edition. San
Fransisco: McGraw-Hill; 2013

24

Anda mungkin juga menyukai