Pemeliharaan postnatal
Riwayat dilakukan rutin di Posyandu
Pemeliharaan
Postnatal
dan anak dalam keadaan sehat
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak
Pertumbuhan:
Berat badan lahir 2900 gram. Panjang badan lahir 47 cm.
Berat badan sekarang 8,9 kg. Tinggi badan 72 cm. Lingkar kepala 45 cm
Perkembangan:
senyum : ibu lupa
miring : ibu lupa
tengkurap : 4 bulan
duduk : 6 bulan
gigi keluar : ibu lupa
merangkak : 9 bulan
berdiri : 10 bulan
berjalan :-
berbicara :-
Gangguan perkembangan :-
Saat ini anak berusia 10 bulan. Tidak ada gangguan perkembangan
dalam mental dan emosi. Interaksi dengan orang sekitar baik.
Kesan: tidak terdapat gangguan pertumbuhan pada anak dan
perkembangan anak masih sesuai umur
Riwayat Riwayat Sosial
Makanan Ekonomi
Ayah pasien menanggung 1
Usia 0-6 bulan : diberikan orang istri dan 1 orang anak
ASI eksklusif yaitu pasien. Ayahnya bekerja
Usia 6 bulan 1 tahun: sebagai Pedagang dan ibu
ASI+Susu Formula+bubur sebagai Ibu rumah tangga,
tim 3 x sehari, kadang nasi dengan penghasilan sekitar
Rp. 1.500.000 sebulan dan
tim dan lauk pauk
merasa cukup untuk memenuhi
Usia 1 tahun 2 tahun: susu kebutuhan sehari hari.
formula + biskuit + nasi Kesan: riwayat sosial
putih lauk sayur, ayam, ekonomi cukup.
daging, telur 3 x sehari
Kesan: Riwayat
makanan baik.
Data Perumahan
www.themegallery.com
Silsilah Keturunan
Pemeriksaan fisik
Tanda Vital
Tekanan darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : 124 x/menit, reguler, isi
cukup
Laju Nafas : 32x/menit
Suhu : 38,3 C (aksila)
Data Antropometri
BB sekarang : 8,9 kg
TB: 72cm
Status Internus
Kepala & Lingkar kepala 45 cm, (mesocephal), ubun-
ubun cekung (-)
Rambut Hitam, lebat, tampak terdistribusi merata,
tidak mudah dicabut
Telinga
Bibir kering (-), bibir sianosis (-),
Mulut stomatitis(-)
Tenggorok Faring hiperemis (+)
Tonsil T1-T1 hiperemis (-), detritus (-), granulasi
(-)
Thorax
gallop (-)
Pulmo:
Inspeksi : Pergerakan dinding thorax kiri-kanan
simetris, retraksi (-)
Palpasi : Stem fremitus tidak dilakukan
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-
kanan
Auskultasi : Suara nafas vesikuler diseluruh lapang
paru kiri-kanan. Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen Inspeksi : datar dan simetris.
Auskultasi: Bising usus (+)
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba
membesar, turgor kembali < 2.
Perkusi : timpani di ke 4 kuadran abdomen.
Superior Inferior
Data BB : 8,9 kg
antropometri: PB : 72 cm
Faringitis
NASEHAT USULAN
Selalu sedia obat penurun panas di
rumah dan obat anti kejang EEG
Rontgen thoraks
Selalu menjaga kebersihan
Quo ad vitam
Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam
Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam
dubia ad bonam
PERJALANAN PENYAKIT
5 September 2013
S: Kejang (-), Panas (+), batuk (+) kering, pilek (+), BAB cair (-), muntah (-), nafsu
makan menurun
O: KU: compos mentis, tampak lemas (+), kejang(-)
S : 37,70C
HR: 134 x/menit reguler
RR : 32 x/ menit
Mata : cekung -/-, CA -/-, SI -/-
Hidung : nafas cuping hidung (-/-)
Thoraks : Cor/ S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo/ SN vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wh -/-, retraksi dinding dada (-)
Abdomen :datar, BU (+), supel, timpani, turgor kulit baik
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, eodem -/-, CRT <2detik
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, eodem -/-, CRT <2detik
A: Kejang Demam Kompleks, ISPA.
P: Terapi lanjut
6 September 2013
S: Kejang (-), Panas (-), batuk (-) kering, pilek (+), BAB cair (-), muntah (-), nafsu
makan menurun
O: KU: compos mentis, tampak lemas (-), kejang(-)
S : 37,20C
HR: 124 x/menit
RR : 32 x/ menit
Mata : cekung -/-, CA -/-, SI -/-
Hidung : nafas cuping hidung (-/-)
Thoraks : Cor/ S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo/ SN vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wh -/-, retraksi dinding dada (-)
Abdomen :datar, BU (+), supel, timpani, turgor kulit baik
Ekstremitas superior : akral hangat +/+, eodem -/-, CRT <2detik
Ekstremitas inferior : akral hangat +/+, eodem -/-, CRT <2detik
A: Kejang Demam Kompleks, ISPA.
P: Terapi lanjut
ANALISA KASUS
Pemeriksaan
Anamnesis PF
Penunjang
Kejang ke 2 kali, durasi Pada pemeriksaan fisik, Leukositosis, dengan
10 menit, kelojotan KU compos mentis, hasil 22.3x103/ul. Yang
seluruh tubuh, kedua tampak sakit sedang. menunjukan
mata mendelik ke atas. Nadi: 124 x/menit, Laju kemungkinan pasien
Kejang pertama Nafas: 32 x/menit, suhu mengalami infeksi
dirasakan 5 jam : 38,3 C (aksila). bakteri.
sebelum kejang kedua, Faring hiperemis (+),
durasi 20 menit, kejang tanda rangsang
awalnya hanya pada meningeal (-).
kedua kaki kemudian
kelojotan seluruh tubuh,
mata mendelik ke atas,
sebelum dan sesudah
kejang pasien sadar
kemudian tertidur.
Sebelumnya pasien
demam tinggi sejak
lebih kurang 9 jam
sebelum kejang.
Demam dirasakan tinggi
dan terus-menerus.
Keluhan disertai batuk
kering, pilek dan tidak
nafsu makan sejak 2
minggu.
DEFINISI
Etiologi
Demam
Usia
Genetik Riwayat kejang demam pada
orang tua atau saudara sekandung
Perkembangan terlambat (Malnutrisi)
PATOFISIOLOGI
KEJANG DEMAM Peningkatan
Suhu Tubuh
Resiko Tinggi
Metabolisme Basal
Gangguan Kebutuhan
Meningkat
Nutrisi
O ke Otak
Menurun
Kejang TIK
Demam Meningkat
Resiko Tinggi
Resiko Injuri Resiko Tinggi
Berulang
Gangguan Tumbuh
Kembang
PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
ANAMNESIS:
Kejang:
* Frekuensi dan lama kejang
* Kapan terjadinya
* Pertama kali atau sudah pernah
* Bila sudah pernah, saat umur berapa?
* Sifat kejang
* Gejala penyerta (muntah, lumpuh,
kemunduran fungsi kognitif)
* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang
DIAGNOSIS
Demam:
timbul mendadak dan lamanya, menggigil,
mengigau,
Gejala penyakit penyerta:
Mencret, muntah, sesak nafas, dll
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kuduk
Tanda brudzinki I dan II
Tanda kernig
Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara
dan dosis yang sama dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih
tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan
diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20
mg/kgbb/kali dengan kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau
kurang dari 50 mg/menit.
Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8
mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal
Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.
BAGAN PENATALAKSANAAN KEJANG
RUMATAN
RAWAT ICU Fenobarbital 3 4 mg/kgBB/hari
Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr
RUMATAN