Anda di halaman 1dari 1

3.

3 Difusi Terfasilitasi

Sherwood (1996) menyatakan bahwa transportasi dengan perantara pembawa ada dua macam,
bergantung pada apakah diperlukan energi untuk menyelesaikan proses tersebut atau tidak; difusi
terfasilitasi (tidak memerlukan energi) dan transportasi aktif (memerlukan energi). Difusi
terfasilitasi menggunakan pembawa (carrier) untuk mempermudah / membantu pemindahan
suatu zat tertentu melintasi membran dari konsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah.
Proses ini bersifat pasif dan tidak memerlukan energi karena pergerakan terjadi secara alamiah
menuruni gradien konsentrasi.

Contoh paling jelas untuk difusi terfasilitasi (facilitated diffusion) adalah transportasi glukosa ke
dalam sel. Konsentrasi glukosa di dalam darah lebih tinggi daripada konsentrasinya di dalam
jaringan. Pasokan gula segar secara terus menerus masuk ke dalam darah dari makanan dan
simpanan energi cadangan. Secara bersamaan, sel-sel me-metabolis glukosa hampir secepat
pemasukannya ke dalam sel dari darah. Akibatnya, terus terdapat gradien konsentrasi yang
menyebabkan difusi netto glukosa ke dalam sel. Walaupun demikian, karena glukosa adalah
molekul polar, ia tidak dapat menembus membran sel dengan kemampuan sendiri. Tanpa
molekul pembawa glukosa yang memudahkan transportasi glukosa menembus membran, sel
akan kekurangan sumber bahan bakar yang berharga tersebut. (Sherwood, 1996)

Tempat pengikatan pembawa yang terlibat dalam difusi terfasilitasi dapat mengikat molekul
penumpangnya apabila terpajan ke kedua sisi membran. Ibaratnya, karena lebih banyak
penumpang yang menunggu untuk naik di sisi dengan konsentrasi tinggi dibandingkan di sisi
dengan konsentrasi rendah, perpindahan netto selalu berlangsung menurun searah dengan
penurunan gradien konsentrasi dari konsentrasi tinggi ke rendah. Sesuai ciri transportasi dengan
perantara, kecepatan difusi terfasilitasi dibatasi oleh saturasi tempat pengikatan dan mendekati
maksimum, disebut Vmax, tidak seperti kecepatan difusi sederhana, yang selalu berbanding lurus
dengan gradien konsentrasi. (Sherwood, 1996)

Zat-zat paling penting yang melintasi membran sel melalui proses difusi terfasilitasi ialah
glukosa dan sebagian besar asam amino. Dalam hal glukosa, molekul pembawa diketahui
mempunyai berat molekul sebesar 45000; molekul ini juga dapat mentranspor beberapa
monosakarida lain yang mempunyai struktur mirip dengan glukosa, termasuk khususnya
galaktosa. Insulin juga dapat meningkatkan kecepatan proses difusi terfasilitasi untuk glukosa
sebesar 10 sampai 20 kali lipat. Ini adalah mekanisme dasar yang digunakan insulin untuk
mengatur pemakaian glukosa dalam tubuh. (Guyton & Hall, 1996)

Lestari (2009) dalam bukunya menyebutkan bahwa difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan
sehari-hari, misalnya pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa.
Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa.
Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut
permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan
jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.

Anda mungkin juga menyukai