Anda di halaman 1dari 3

Difusi Terfasilitasi

Pada membrane sel lapisan ganda lipid menghalangi banyak molekul polar dan ion, dapat
berdufusi secara pasif brkat bantuan protein transport yang membentang kedua sisi
membrane. Fenomena ini dikelnal sebagai difusi terfasilitasi (facillated diffusion). Sebagian
besar protein transport amat sangat spesifik, protein tersebut mentransport beberapa zat
namun tidka meloloskan zat-zat lain.
Protein transport memiliki dua tipe yaitu
protein saluran dan protein pembawa. Protein
saaluran hanya mediakan koridor yangd apat
dilalui oleh molekul atau ion spesifik untuk
menyeberangi membaran. Saluran hidrofilik
yangd isediakan protein ini dapat membantu

Figure 1 Protein saluran (ungu) memiliki saluran yangd apatd molekul air atau ion kecil untuk mengalir
ilalui oleh molekul air atau zat terlarut spesifik dengan amat cepat dari satu sisi membrane
ke sisi lain. Walaupun molekul air cukup kecil untuk menembus lapisan ganda fosfolipid, laju
pergerakan air melalui cara ini relative lambatakibat polaritas molekul air. Akuaporin,protein
saluran air memfasilitasi difusi dalam jumlah yang sangat banyak dna terjadi pada sel
tumbuhan serta sel hewan. Sel ginjal memiliki banyak akuaporin, sehingga dapak mengambil
kembali air dari urin sebelum diekskresikan.
Kelompok protein lain adalah saaluran ion
(ion channel), banyak diantaranya berfungsi
sebagai saluran bergebang (gated channel)
yang membuka atau menutup sebagai
respons terhadap rangsangan. Rangsangan
tersebut dapat berupa listrik atau kimiawi. Jika Figure 2 Protein pembawa berubah-ubah bentuk, sehingga
kimiawi, rangsangan tersebut merupakan zat menggerakkan zat terlarut menyeberangi membran saat
perubahan bentuk
selain zat ditranspor oleh saaluran tersebut.
Misalnya rangsangan sel saraf oleh molekul neurotransmitter tertentu membuka saaluran
bergerbang yang melewatkan ion nantrium ke dalam sel. Rangsangan listrik mengativasi
protein saluran ion dan ion kalium mengalir deras keluar sel [ CITATION Cam08 \l 1033 ].
Difusi terfasilitasi disebut juga difusi yang diperantarai pembawa (carrier-mediated
diffusion) karena zat yang ditranspor dengan cara ini berdifusi melalui membran dengan
bantuan protein pembawa yang spesifik. Artinya, pembawa akan memfasilitasi difusi zat ke sisi
lain. Difusi terfasilitasi berbeda dengan
difusi sederhana dalam halhal penting
berikut. Walaupun kecepatan difusi
melalui kanal yang terbuka meningkat
secara proporsional dengan konsentrasi
zat yang berdifusi, pada difusi
terfasilitasi, kecepatan difusi mendekati
nilai maksimum, yang disebut Vmaks
Selama ada peningkatan konsentrasi
zat yang berdifusi. Perbedaan antara
difusi sederhana dan difusi terfasilitasi
ini diperlihatkan pada Gambar 4-7. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ketika konsentrasi zat
meningkat, kecepatan difusi sederhana terus meningkat secara proporsional, namun pada
difusi terfasilitasi, kecepatan difusi tak dapat melebihi nilai Vmaks. Apakah yang membatasi
kecepatan difusi terfasilitasi? Jawaban yang mungkin adalah mekanisme yang diilustrasikan
pada Gambar 4-8. Gambar ini memperlihatkan protein pembawa dengan pori-pori yang cukup
besar untuk mentranspor molekul tertentu melalui sebagian jalur. Gambar ini juga
memperlihatkan "reseptor" pengikat di bagian dalam protein pembawa. Molekul yang akan
ditranspor memasuki pori-pori dan menjadi terikat. Kemudian, dalam waktu sepersekian
detik,terjadi perubahan bentuk atau perubahan kimiawi pada protein pembawa, sehingga pori-
pori sekarang terbuka ke sisi membrane yang berlawanan. Oleh karena daya ikat reseptor
lemah, pergerakan termal molekul yang terikat akan menyebabkan molekul tersebut
memisahkan diri dan dilepas pada sisi membrane yang berlawanan. Kecepatan transpor
molekul melalui mekanisme ini tidak pernah dapat melebihi kecepatan perubahan molekul
protein pembawa yang bolak-balik antara kedua keadaan tersebut. Meskipun demikian,
perhatikan secara seksama bahwa mekanisme ini memungkinkan molekul yang ditrenaspor
dapat bergerak yaitu “berdifusi” bolak balik melalui membran.
Zat-zat terpenting yang melintasi membran sel melalui proses difusi terfasilitasi di
antaranya adalah glukosa dan
sebagian besar asam amino. Dalam
hal glukosa, setidaknya lima molekul
pentranspor glukosa telah ditemukan
di berbagai jaringan. Sebagian dari
padanya juga dapat mentranspor
beberapa monosakarida lain yang
mempunyai struktur mirip dengan
glukosa, termasuk galaktosa dan
fruktosa. Salah satu dari padanya,
pentranspor glukosa 4 (GLUT4),
digiatkan oleh insulin yang juga dapat
meningkatkan kecepatan difusi
terfasilitasi untuk glukosa sebesar 10
sampai 20 kali lipat di jaringan peka-insulin. Inilah mekanisme dasar insulin dalam mengatur
pemakaian glukosa dalam tubuh [ CITATION Hal16 \l 1033 ].

Anda mungkin juga menyukai