Anda di halaman 1dari 2

Negeri Jahanam

Kotor, bau, kusam dan mungkin tergenang

Hewan tak lagi harus terus menarik nafasnya atau tetap melindungi anak-anaknya

Hanya tikus mulia yang terus duduk santai dilindungi Negara

Kita dan engkau cuma meratapi air kusam yang penuh sampah,

Yang akan masuk ke dalam rumah-rumah orang berpendidikan minim

Harta benda basah lumpur tanah

Mungkin memang sulit menerima dengan ikhlas peristiwa alam ini

Tuhan....

Bantu kami menerjang air jahanam ini

Bantu kami para pemerintah

Negeri ini semakin mendekati dalamnya bumi

Mendekati ajalnya

Tuhan.

Masih adakah orang yang menyalahkan dirinya sendiri

Akibat membuang kotoran semena-mena

Singkirkan manusia jalang ini

Anjing-anjing jalanan kota ini

Jangan lagi terjadi seperti ini ya Tuhan

Kami hanya menunggu di dalam rumah berhari-hari berharap air mengalir jauh

Air bersih selalu di nanti, nasi bungkus lebih berarti

Jadikanlah Tuhan berarti dalam hati

Kalau bukan-Nya, maka mati telah menanti


Penantian Alam

Lintang sudah merasakan untuk berpisah

Jangan ada lagi yang berpisah, hutan hampir setengahnya botak

Udara bias bisa membunuh

Kita butuh alat untuk menutupi hidung kita, menjaga dari polusi berbahaya

Karena manusia tamak lah yang menyebabkan alam tidak berguna dengan sempurna

Kini harus berbuat seperti apa

Kuasa dunia, hanya terdiam meminum anggur

Terasa hatinya telah ditikam oleh uang

Tak peduli kepada sesamanya yang mereka budaki

Tak peduli dengan ibu pertiwi ini

Sudah waktunya kita perbaiki kesalahan ini

Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengejutkan kita

Yang kemudian tidak ada lagi keturunan primata

Tidak ada lagi manusia yang haus hina

Lihat lah di sana es sudah mencair menambah jumlah air laut

Sudah banyak asap hitam di langit-langit

Panas yang mencekam

Musim yang tidak beraturan datangnya, kadang beberapa musim datang bersamaan

Yang tidak manusia mengerti tanda ini

Anda mungkin juga menyukai