Anda di halaman 1dari 7

KEJAKSAAN NEGERI DENPASAR

UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perk : PDM-111/DENPA/11/2009

A. IDENTITAS TERDAKWA
Nama Lengkap : PAUL YEN
Tempat Lahir : Sidney
Umur/tanggal lahir : 31 Tahun / 25 Maret 1979
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Australia
Tempat Tinggal : Crowne Towers Melbourne 8 whiteman street, south
bank, VIC 3006, Australia.
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : S1

B. PENAHANAN
- Ditahan oleh penyidik sejak tanggal 14 Oktober 2009 sampai dengan 02 November
2009
- Di perpanjang oleh Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 1 November 2009 sampai
tanggal 20 November 2009

C. DAKWAAN

PRIMAIR

Bahwa TERDAKWA PAUL YEN secara bersama-sama atau masing-masing sendiri dengan
ARMAN alias KECENG (dalam pencarian) dan NYOMAN RUKEG (dalam perkara terpisah),
pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2009 sekira pukul 08.00 WITA, atau setidak-tidaknya
dalam bulan Oktober 2009, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2009, bertempat
Di Jalan Ahmad Yani Denpasar Bali atau setidaknya dalam perjalanan dari Terminal Bus Ubung
Denpasar menuju Galeri Raka & Rai di Banjar Silakarang Desa Singapadu Kaler, Kecamatan
Sukowati Kabupaten Gianyar Bali, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Denpasar Bali atau berdasarkan Pasal 84 ayat
(2) KUHAP Pengadilan Negeri Denpasar Bali berwenang memeriksa dan mengadili, yang tanpa
hak dan melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I bukan tanaman
jenis Heroin seberat 450 gram, yang dimasukkan ke dalam sebuah Patung Ganesha. Perbuatan
TERDAKWA dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Pada tanggal 14 September 2009 terdakwa PAUL YEN bersama istrinya MICHELLE
XIONG LIN datang ke Pulau Dewata Bali dalam rangka berlibur. Selama di Bali terdakwa
PAUL YEN dan istrinya MICHELLE XIONG LIN menginap di villa Lalu Lalang yang
berada di jalan Batu Bolong Kawasan Canggu Kabupaten Badung, Bali, dan sehari-harinya
mereka bermain surfing di pantai Batu Bolong Desa Canggu, Kecamatan Kuta utara
Kabupaten Badung.
- Setelah beberapa hari di Bali dan saat melakukan surfing, terdakwa PAUL YEN bersama
sang istri MICHELLE XIONG LIN bertemu dengan saksi IDA BAGUS WIRA ADNYANA
alias WIRA salah satu mahasiswa Monash University Melbourne Australia yang berasal dari
Bali.
- Karena sering bermain surfing bersama dan merasa sudah cukup mengenal serta semakin
akrab, sehingga timbulah kesepakatan antara terdakwa PAUL YEN, MICHELLE XIONG
LIN istrinya dengan saksi WIRA untuk mengantarkan terdakwa PAUL YEN beserta sang
istri ke beberapa tempat pembuatan kerajinan tangan dan melakukan bisnis Handy craft
yang nantinya akan dijual di Melbourne.
- Kemudian pada tanggal 30 September istri terdakwa PAUL YEN yaitu MICHELLE XIONG
LIN memutuskan untuk kembali ke Australia dengan alasan bisnisnya yang ada di Australia,
3 hari setelah kepulangan istrinya terdakwa PAUL YEN mendapat email dari istrinya yang
berisi bahwa istrinya MICHELLE XIONG LIN meminta dibelikan sebuah Patung Ganesha
yang terbuat dari Batu Palimanan dan selanjutnya hal tersebut diceritakan kepada saksi
WIRA. Setelah mendengar cerita terdakwa PAUL YEN, saksi WIRA mengajak terdakwa
PAUL YEN pergi menuju ke Raka & Rai gallery milik saksi NYOMAN RUKEG yang
beralamat di Banjar Silakarang Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukowati Kabupaten
Gianyar Bali untuk memesan patung ganesha yang dipesan oleh sang istri.
- Setelah sampai di Raka & Rai Gallery dan bernegosiasi kemudian disepakati patung
Ganesha ukuran Panjang :1m x 1m x 1,2m dengan harga Rp. 7.500.000 ( tujuh juta lima
ratus ribu rupiah ).
- Dan terdakwa PAUL YEN membuat kesepakatan dengan saksi NYOMAN RUKEG bahwa
akan datang kembali pada siang hari disaat proses packing patung ganesha tanggal 12
Oktober 2009 untuk memastikan Patung Ganesha tersebut dalam keadaan baik dan siap
untuk dikirim.
- Sepulang terdakwa PAUL YEN bersama saksi WIRA dari Gallery menuju villa Lalu Lalang,
atas permintaan terdakwa PAUL YEN telah terjadi kesepakatan antara terdakwa PAUL YEN
dengan saksi WIRA bahwa saksi WIRA menyanggupi akan membawa titipan patung
Ganesha tersebut yang selanjutnya diserahkan kepada istri terdakwa PAUL YEN di
Melbourne Australia, kerena saksi WIRA juga akan kembali ke Melbourne berhubung masa
liburannya akan segera berakhir.
- Kemudian pada tanggal 12 Oktober 2009 pagi hari sekira jam 09.00 WITA, terdakwa PAUL
YEN dengan tanpa ditemani dengan saksi WIRA tetapi ditemani oleh saksi DEDI
TRIANTO pergi ke Terminal Bus Ubung Denpasar untuk bertemu dan menjemput saudara
ARMAN alias KECENG (DPO) kerabatnya yang datang dari surabaya dengan
menggunakan Bus Wisata Komodo jurusan Surabaya-Denpasar, selanjutnya saudara
ARMAN diajak oleh terdakwa PAUL YEN ke Galleri Raka & Rai.
- Di tengah perjalanan, saksi DEDI TRIANTO sempat mendengarkan pembicaraan terdakwa
PAUL YEN dengan saudara ARMAN alias KECENG (DPO) membahas tentang Patung
Ganesha yang akan dibeli terdakwa PAUL YEN di Galleri Raka & Rai dan melihat dari
kaca spion saudara ARMAN alias KECENG (DPO) memberikan bungkusan berwarna
merah muda kepada terdakwa PAUL YEN.
- Kemudian sekira jam 12.00 wita, sesuai kesepakatan, terdakwa PAUL YEN datang bersama
saudara ARMAN alias KECENG (DPO) dengan diantar oleh saksi DEDI TRIANTO selaku
supir yang disewa oleh terdakwa PAUL YEN ke gallery untuk melihat proses packing.
- Pada saat inilah terdakwa PAUL YEN memberikan bungkusan berwarna merah muda
tersebut dan menyuruh saksi NYOMAN RUKEG untuk memasukkannya yang isinya tidak
lain adalah narkotika jenis heroin ke dalam Patung Ganesha.
- Karena saksi NYOMAN RUKEG menolak perintah terdakwa PAUL YEN yang kemudian
terdakwa PAUL YEN mengeluarkan HP merk Blackberry type Bold 9000 warna hitam yang
berisi rekaman video mesum antara saksi NYOMAN RUKEG dengan seorang wanita
bernama Chaca yang dikenalnya dari terdakwa PAUL YEN pada saat pertemuan kedua
antara saksi NYOMAN RUKEG dengan terdakwa PAUL YEN di Pub Blue-Eyes, Denpasar
yang berujung di sebuah Hotel Nirmala Denpasar.
- Terdakwa PAUL YEN menggunakan video mesum tersebut untuk mengancam saksi
NYOMAN RUKEG agar mau memasukkan heroin yang dibawa oleh terdakwa PAUL YEN
dengan di bungkus kado berwarna merah muda ke dalam patung ganesha tersebut dengan
ancaman akan menyebarluaskan video mesum tersebut ke khalayak umum, karena takut
namanya akan tercemar maka saksi NYOMAN RUKEG menyanggupi permintaan terdakwa
paul yen dan memasukkan heroine tersebut ke dalam patung.
- Kemudian pada malam harinya tanggal 12 oktober 2009, karena kecintaan saksi NYOMAN
RUKEG pada Pulau Bali dan Negara Republik Indonesia, saksi NYOMAN RUKEG
akhirnya melaporkan perbuatan terdakwa PAUL YEN kepada Petugas Kepolisian Resor
Badung, Denpasar, Bali.
- Pada tanggal 13 oktober 2009 pukul 08.00 WITA esok harinya, sesuai kesepakatan antara
terdakwa PAUL YEN dengan saksi WIRA, Patung Ganesha yang telah di packing tersebut
kemudian di angkut langsung oleh supir yang telah disewa terdakwa PAUL YEN yaitu saksi
DEDI TRIANTO dengan menggunakan mobil box menuju Bandara Ngurah Rai, Nusa Dua,
Denpasar, untuk diterima langsung oleh saksi WIRA yang akan kembali ke Australia sekira
pukul 10.00 WITA.
- Setibanya di depan terminal keberangkatan internasional Bandara Ngurah Rai, saksi DEDI
TRIANTO langsung menyerahkan patung ganesha tersebut kepada saksi WIRA yang akan
membawanya kedalam terminal keberangkatan internasional. Kemudian pada proses
pemeriksaan barang dengan menggunakan sinar x-ray, salah satu petugas bandara yang
sedang bertugas menemukan barang yang tidak sewajarnya berada di dalam patung ganesha,
dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap patung ganesha oleh petugas bea cukai
yang bernama saksi AA.ANDHIKA UDHAYANA, kemudian menemukan Narkotika
Golongan I bukan tanaman jenis heroina seberat 450 gram di dalam patung ganesha, lalu
selanjutnya dilakukan penggeledahan di Villa Lalu Lalang dan dilakukan penangkapan
terhadap terdakwa PAUL YEN dan kemudian diserahkan kepada Petugas Kepolisian Resor
Badung beserta barang bukti guna untuk di proses lebih lanjut.
- Sebagaimana setelah dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Forensik Cabang Depansar
Bali diperoleh hasil dengan kesimpulan :
Barang bukti nomor : 2940/2009/KNF : berupa serbuk putih seberat 450 gram tersebut di
atas adalah benar Heroina ( Diacetilmofina ) yang terdaftar dalam Narkotika Golongan I
(satu) nomor urut 19 dalam Lampiran Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika, dengan catatan bahwa sisa barang bukti tersebut setelah di ambil untuk
pemeriksaan di Laboratorium Forensik, sesuai dengan berita acara pemeriksaan nomor : Lab
234/Forensik/Dps yang di buat dan ditanda tangani pada tanggal 18 Oktober 2009 Oleh : Ir.
Fadjar Septi, Dra. Rita Nurcahya dan Imam Mukti, S.Si.Apt.

Perbuatan terdakwa PAUL YEN sebagaimana di atur dan diancam pidana dengan Pasal 114 Ayat
(2) Undang-Undang Ri Nomor 35 Tahun 2009 Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke 1 KUHP.

SUBSIDAIR

Bahwa TERDAKWA PAUL YEN secara bersama-sama atau masing-masing sendiri dengan
Arman alias Keceng (dalam pencarian) dan NYOMAN RUKEG (dalam perkara terpisah), pada
pada hari Selasa tanggal 12 Oktober 2009 sekira pukul 08.00 WITA, atau setidak-tidaknya
dalam bulan Oktober 2009, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2009, tepatnya
di Galeri Raka & Rai di Banjar Silakarang Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukowati
Kabupaten Gianyar Bali, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Denpasar Bali atau berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP
Pengadilan Negeri Denpasar Bali berwenang memeriksa dan mengadili, yang tanpa hak dan
melawan hukum perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman Jenis Heroin seberat 450 gram, yang dilakukan oleh TERDAKWA
PAUL YEN dalam keadaan dan cara sebagai berikut :

- Pada tanggal 14 September 2009 Terdakwa PAUL YEN bersama istrinya MICHELLE
XIONG LIN datang ke Pulau Dewata Bali dalam rangka berlibur. Selama di Bali Terdakwa
PAUL YEN dan istrinya MICHELLE XIONG LIN menginap di villa Lalu Lalang yang
berada di jalan Batu Bolong Kawasan Canggu Kabupaten Badung, Bali, dan sehari-harinya
mereka bermain surfing di pantai Batu Bolong Desa Canggu, Kecamatan Kuta utara
Kabupaten Badung.
- Setelah beberapa hari di Bali dan saat melakukan surfing, Terdakwa PAUL YEN bersama
sang istri MICHELLE XIONG LIN bertemu dengan saksi IDA BAGUS WIRA ADNYANA
alias WIRA salah satu mahasiswa Monash University Melbourne Australia yang berasal dari
Bali.
- Karena sering bermain surfing bersama dan merasa sudah cukup mengenal serta semakin
akrab, sehingga timbulah kesepakatan antara Terdakwa PAUL YEN, MICHELLE XIONG
LIN istrinya dengan saksi WIRA untuk mengantarkan Terdakwa PAUL YEN beserta sang
istri ke beberapa tempat pembuatan kerajianan tangan dan melakukan bisnis Handy craft yang
nantinya akan dijual di Melbourne.
- Pada tanggal 30 September istri Terdakwa PAUL YEN yaitu MICHELLE XIONG LIN
memutuskan untuk kembali ke Australia dengan alasan bisnisnya yang ada di Australia,
kemudian 3 hari setelah kepulangan istrinya Terdakwa PAUL YEN mendapat email dari
istrinya yang berisi bahwa istrinya MICHELLE XIONG LIN meminta dibelikan sebuah
Patung Ganesha yang terbuat dari Batu Palimanan dan selanjutnya hal tersebut diceritakan
kepada saksi WIRA. Yang kemudian saksi WIRA mengajak Terdakwa PAUL YEN pergi
menuju ke Raka & Rai gallery milik SAKSI NYOMAN RUKEG yang beralamat di Banjar
Silakarang Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukowati Kabupaten Gianyar Bali untuk
memesan patung ganesha yang dipesan oleh sang istri. Lalu disepakati patung Ganesha
ukuran Panjang :1m x 1m x 1,2m dengan harga Rp. 7.500.000 ( tujuh juta lima ratus ribu
rupiah ) dan Terdakwa PAUL YEN akan datang kembali pada siang hari disaat proses
packing patung ganesha tanggal 12 Oktober 2009 untuk memastikan Patung Ganesha tersebut
dalam keadaan baik.
- Sepulang Terdakwa PAUL YEN bersama saksi WIRA dari Gallery menuju villa Lalu Lalang,
atas permintaan Terdakwa PAUL YEN telah terjadi kesepakatan antara Terdakwa PAUL YEN
dengan saksi WIRA bahwa saksi WIRA menyanggupi akan membawa titipan patung
Ganesha tersebut yang selanjutnya diserahkan kepada istri Terdakwa PAUL YEN di
Melbourne Australia, kerena saksi WIRA juga akan kembali ke Melbourne berhubung masa
liburannya akan segera berakhir.
- Pada tanggal 12 Oktober 2009 sekira jam 12.00 WITA, sesuai kesepakatan, Terdakwa PAUL
YEN datang bersama saudara ARMAN alias KECENG (DPO) dengan diantar oleh saksi
DEDI TRIANTO selaku supir yang disewa oleh Terdakwa PAUL YEN ke Gallery untuk
melihat proses packing. Dan pada saat inilah Terdakwa PAUL YEN mengeluarkan HP merk
Blackberry type Bold 9000 warna hitam yang berisi rekaman video mesum antara SAKSI
NYOMAN RUKEG dengan seorang wanita bernama Chaca yang dikenalnya dari Terdakwa
PAUL YEN pada saat pertemuan kedua antara saksi NYOMAN RUKEG dengan Terdakwa
PAUL YEN di pub Blue-Eyes, Denpasar yang berujung di sebuah hotel Nirmala Denpasar.
- Terdakwa PAUL YEN menggunakan video mesum tersebut untuk mengacam SAKSI
NYOMAN RUKEG agar mau memasukkan heroin yang dibawa oleh Terdakwa PAUL YEN
dengan di bungkus kertas kado berwarna pink ke dalam Patung Ganesha tersebut dengan
ancaman akan menyebarluaskan video mesum tersebut ke khalayak umum, karena takut
namanya akan tercemar maka SAKSI NYOMAN RUKEG menyanggupi permintaan
Terdakwa PAUL YEN.
- Kemudian pada malam harinya tanggal 12 Oktober 2009, SAKSI NYOMAN RUKEG yang
merasa curiga terhadap bungkusan tersebut dan karena kecintaannya pada Pulau Bali dan
Negara Republik Indonesia membuka bungkusan tersebut yang tak lain berisi Narkotika
Golongan I bukan tanaman jenis Heroin seberat 450 gram dan pada saat itu juga SAKSI
NYOMAN RUKEG melaporkan perbuatan Terdakwa PAUL YEN kepada petugas Kepolisian
Resor Badung, Denpasar, Bali.
- Sesuai kesepakatan antara Terdakwa PAUL YEN dengan saksi WIRA, esok harinya pada
tanggal 13 Oktober 2009 pukul 08.00 WITA Patung Ganesha yang telah di packing tersebut
kemudian di angkut langsung oleh supir yang telah disewa Terdakwa PAUL YEN yaitu saksi
DEDI TRIANTO dengan menggunakan mobil box menuju Bandara Ngurah Rai, Nusa Dua,
Denpasar, untuk diterima langsung oleh saksi WIRA yang akan kembali ke Australia sekira
pukul 10.00 WITA.
- Setibanya di depan Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai, saksi DEDI
TRIANTO langsung menyerahkan Patung Ganesha tersebut kepada saksi WIRA yang akan
membawanya kedalam Terminal Keberangkatan Internasional. Kemudian pada proses
pemeriksaan barang dengan menggunakan sinar X-Ray, salah satu petugas Bandara yang
sedang bertugas menemukan barang yang tidak sewajarnya berada di dalam patung Ganesha,
dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap patung Ganesha oleh petugas Bea Cukai
yang bernama saksi AA.ANDHIKA UDHAYANA, kemudian menemukan Narkotika
Golongan I bukan tanaman jenis Heroina seberat 450 gram di dalam Patung Ganesha, lalu
selanjutnya dilakukan penggeledahan di villa Lalu Lalang dan dilakukan penangkapan
terhadap Terdakwa PAUL YEN dan kemudian diserahkan kepada petugas Kepolisian resor
Badung beserta barang bukti guna untuk di proses lebih lanjut.
- Sebagaimana setelah dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Forensik Cabang Depansar Bali
diperoleh hasil dengan kesimpulan : Barang bukti nomor : 2940/2009/KNF : berupa serbuk
putih seberat 450 gram tersebut di atas adalah benar Heroina ( Diacetilmofina ) yang terdaftar
dalam Narkotika Golongan I (satu) nomor urut 19 dalam Lampiran Undang-Undang RI
nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan catatan bahwa sisa barang bukti tersebut
setelah di ambil untuk pemeriksaan di Laboraturium Forensik, sesuai dengan Berita Acara
Pemeriksaan nomor : Lab 234/Forensik/DPS yang di buat dan ditanda tangani pada tanggal
18 Oktober 2009 oleh : Ir. Fadjar Septi, Dra. Rita Nurcahya dan Imam Mukti, S.Si.Apt.

Perbuatan Terdakwa PAUL YEN sebagaimana di atur dan diancam pidana dengan Pasal 112 ayat
(2) Undang-Undang RI nomor 35 Tahun 2009 jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Denpasar, 19 November 2009


Jaksa Penuntut Umum
SELVY AYU RIANDINI, S.H.
JAKSA MUDA NIP.230024653

Anda mungkin juga menyukai