Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Mekanika Teknik

Resultan Gaya II

Dosen Pembimbing : Muhammad Khotibul Umam, Ir. M.T.

Disusun Oleh : Hari Rahman (15503241040)

Adi Rohmad I. (15503241047)

Miftahudin (15503241053)

Gede Paris Pratama (15503244003)

Universitas Negeri Yogyakarta

Fakultas Pendidikan Teknik Mesin


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanpa kita sadari, kehidupan kita sehari-hari banyak yang berkaitan dengan
penerapan ilmu Mekanika, seperti permainan jungkat-jungkit, peralatan pengangkut
didermaga, dan lainnya Mekanika itu sendiri ialah suatu cabang ilmu yang mempelajari kerja
gaya terhadap suatu benda seperti kesetimbangan dan gesekan yang ada pada suatu benda.

Kesetimbangan ialah kondisi dimana resultan gaya dan torsi yang bekerja pada suatu
benda bernilai nol (0) sehingga apabila benda itu diam akan tetap diam dan apabila benda itu
berferak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Selain itu resultan gaya yang bekerja
pada benda tidak hanya dipengaruhi besar dari gaya tersebut, melainkan juga dipengaruhi
arahnya.

Pada pembahasan kali ini penulis akan memaparkan hasil percobaan mekanika
mengenai resltan gaya yang bekerja dalam suatu bidang.

1.2 Kompetensi
Praktikan dapat membuktikan rumus-rumus resultan gaya pada ruang.

1.3 Sub Kompetensi


analisis gaya pada sistem dalam ruang.
Analisis gaya-gaya sejajar.

1.4 Dasar Teori


Empat buah gaya yang bekerja pada suatu benda dalam tiga dimensi bisa digantikan
oleh sebuah gaya resultannya yang memberikan efek gerakan yang sama pada sebuan benda
tersebut. Misalnya terdapat sebuah batang dengan bentuk bujur sangkar yang mana disetiap
sudutnya diberi gaya vertical terhadap bidang bujursangkar tersebut, gaya-gaya tersebut ialah
F1, F2, F3, dan F4.. Gaya-gaya tersebut dapat digantikan oleh sebuah gaya resultannya.

Letak gaya resultannya berjarak x dari garis AC dan y dari garis AB. Untuk mencari
resultan gaya tersebut dangan memberikan gaya P yang arahnya berlawanan dengan arah
gaya F1, F2, F3, dan F4. Bila benda dalam keadaan setimbang maka resultan gaya R yang
besarnya sama dengan gaya P dan arahnya berlawanan dengan gaya P. Berikut ilustrasi
mengenai penerapan gaya-gaya tersebut.

(gambar)

Besarnya gaya P dapat dihitung melalui

= 0

1 + 2 + 3 + 4 = 0

1 + 2 + 3 + 4 =

Dan koordinat (x,y)/letak gaya P dapat diketahui melalui

Terhadap sumbu x

() = 0

. = 2 . 2 + 4 . 2

Terhadap sumbu y

() = 0

. = 3 . 1 + 4 . 1

Sehingga dapat ditentukan bahwa besar gaya resultan sama dengan gaya P sedangkan
arahnya berlawanan dengan gaya P tersebut serta posisi gaya R sama dengan posisi gaya P
(x,y)
BAB II

PERCOBAAN

2.1 Alat percobaan


a. Satu set peralatan resultan percobaan
b. Spring balance, beban dan mistar.
c. Timbangan

2.2 Keselamatan Kerja


a. Bekerjalah dengan hati-hati.
b. Hindari jatuhnya peralatan.
c. Letakkan peralatan di meja dengan
baik.

2.3 Tata laksana percobaan (langkah Kerja)

a. Setel peralatan resultan gaya seperti pada gambar diatas. Batang PQ dan RS dapat
digerakkan.
b. Berikan beban P1, P2, P3, dan P4 yang letaknya masing-masing berada pada titik A,
B, C, dan D.
c. Amati gaya yang ditunjukkan oleh Spring Balance pada SB1, Sb2, Sb3, dan SB4 yang
masing-masing dapat diartikan sebagai F1, F2, F3, dan F4.
d. Berikan beban P menggunakan pemberat.
e. Cari posisi x dan y sampai system dalam keadaan setimbang.
f. Ukur panjang x, y, l1, dan l2.
g. Timbang berat P dan catat beratnya beban P.
h. Besarnya gaya resultan sama dengan P tetapi arahnya berlawanan.

2.4 Bahan Diskusi


a. Hitunglah harga x dan y secara Teori.
b. Bandingkan antar harga x dan y secara teori dan serta harga x dan y secara praktikum,
tentukan penyimpangannya.
c. Berikan simpulan praktik.
BAB III

HASIL PERCOBAAN

3.1 Tabel Observasi.


No. Massa P yang
F1 F2 F3 F4 P x y L1 L2
Percobaan digunakan (gr)
1 1.5 1.1 1 1.4 5 500 11.5 13.25 51 41
2 2 1.5 2.5 3 9 900 20.5 27.5 51 41
3 2 2.5 3 3.5 11 1100 28.5 33 51 41
4 2.1 2.6 3.1 1.5 9.3 930 17.5 24 51 41
Keterangan :

F1, F2, F3 dan F4 : gaya pada titik sudut rangka Percobaan (N)

P : Gaya pemberat (N)

x : Jarak batang RS dari titik A (cm)

y : Jarak batang PQ dari titik A(cm)

L1 : Jarak AC dan BD (cm)

L2 : Jarak AB dan CD (cm)

3.2 Harga x dan y secara Teori


a. Percobaan 1 (x1,y1) b. Percobaan 2 (x2,y2)
()1 = 0 ()2 = 0
. = 2 . 2 + 4 . 2 . = 2 . 2 + 4 . 2
= (2 . 2 + 4 . 2)/ = (2 . 2 + 4 . 2)/
1,1 .41 + 1,4 .41 1,5 .41+3 . 41
= =
5 9
= 10,25 = 18,45

()1 = 0 ()2 = 0
. = 3 . 1 + 4 . 1 . = 3 . 1 + 4 . 1
= (3 . 1 + 4 . 1)/ = (3 . 1 + 4 . 1) /
1 . 51 + 1,4 . 51 2,5 .51 + 3 .51
= =
5 9
= 12,24 = 28,05
c. Percobaan 3 (x3,y3) d. Percobaan 4 (x4,y4)
()3 = 0 ()4 = 0
. = 2 . 2 + 4 . 2 . = 2 . 2 + 4 . 2
= (2 . 2 + 4 . 2)/ = (2 . 2 + 4 . 2)/
2,5 .41 + 3,5 .41 2,6 .41 + 1,5 . 41
= =
11 9.3
= 24.6 = 16,81

()3 = 0 ()4 = 0
. = 3 . 1 + 4 . 1 . = 3 . 1 + 4 . 1
= (3 . 1 + 4 . 1)/ = (3 . 1 + 4 . 1)/
3 . 51+3,5 .51 3,1 . 51+ 1,5 . 51
= =
11 9.3
= 29,65 = 23,46

3.3 Perbandingan (x,y) secara Praktikum dan Teori


Perbandingan harga x dan y secara praktikum dan teori disajikan dalam table berikut ini.

Harga (x,y)
No. Harga (x,y) Teori Tingkat kesalahan
Praktikum
Percobaan
x y x y x y
1 11.5 13.25 10.25 12.24 0.12 0.08
2 20.5 27.5 18.45 28.05 0.11 0.02
3 28.5 33 24.6 29.65 0.16 0.11
4 17.5 24 16.81 23.46 0.04 0.02

Berdasarkan tabel diatas, terdapat perbedaan antar harga (x,y) secara praktikum dan
secara teori yang tingkat perbedaan (dalam hal ini dapat dianggap sebagai kesalahan
praktikum terhadap teoritis) ditunjujkkan oleh tabel tingkat kesalahan.

Perbedaan hasil harga x dan y secara praktikum dan teori mungkin disebabkkan karena hal-
hal sebagai berikut. Pengukuran yang dilakukan praktikan masih kurang teliti terkendala alat
ukur berupa mistar yang masih kurang teliti dan batang pembentuk persegi berukuran terlalu
besar sehingga sulit menetukan titik sudut A, B, C, dan D secara tepat. Selain itu terdapat
kendala pada pegas yang mulai kehilangan daya elastisitasnya.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut

a. Gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda dapat digantikan oleh satu gaya yang
mewakili gaya-gaya tersebut, disebut gaya Resultan. Dalam menentukan besar
gaya resultan dapat digunakan suatu gaya yang arahnya berlawanan dengan gaya
resultan tersebut.
b. Resultan gaya suatu benda tidak hanya dipengaruhi oleh nilai/besarnya gaya-gaya
yang bekerja pada suatu benda tersebut melainkan juga dipengaruhi oleh arah
gaya tersebut.
c. Dalam percobaan tersebut, digantungkan spring balance di empat titik, lalu
dikaitkan batang sehingga membentuk persegi dengan pegas di titik sudut persegi
tersebut. Angka yang ditunjukkan spring balance dalam kondisi ini dinilai sebagai
titik nol (0) atau awal. Ketika sistem diberi beban yang berbeda di setiap sudutnya
maka akan terjadi ketidak setimbangan sehingga digunakan beban P dengan massa
yang mendekati nilai resultan gaya-gaya yang bekerja dalam sistem, namun harus
menemukan posisi yang tepat agar dicapai kesetimbangan.

4.2 Saran.
1. Ukurlah panjang tiap lengan seakurat mungkin.
2. Timbang massa beban dengan teliti sehingga diperoleh data yang akurat.
3. Lakukan perhitungan dengan seteliti mungkin untuk mendapatkan hasil yang benar.

Anda mungkin juga menyukai