Anda di halaman 1dari 5

Pengertian syncope / pingsan

Syncope merupakan suatu mekanisme tubuh dalam mengantisipasi perubahan


suplai darah ke otak dan biasanya terjadi secara mendadak dan sebentar atau kehilangan
kesadaran dan kekuatan postural tubuh serta kemampuan untuk berdiri karena
pengurangan aliran darah ke otak. Pingsan, "blacking out", atau syncope juga bisa
diartikan sebagai kehilangan kesadaran sementara yang diikuti oleh kembalinya
kesiagaan penuh.
Pingsan merupakan suatu bentuk usaha terakhir tubuh dalam mempertahankan
kekurangan zat-zat penting untuk di suplai ke otak seperti oksigen dan substansi-
substansi lain (glukosa) dari kerusakan yang bisa permanen.

Penyebab

Faktor yang dapat memicu terjadinya syncope dibagi menjadi 2 yaitu: faktor
psikogenik (rasa takut, tegang, stres emosional, rasa nyeri hebat yang terjadi secara
tiba2 dan tidak terduga dan rasa ngeri melihat darah atau peralatan kedokteran seperti
jarum suntik) dan Faktor non psikogenik (posisi duduk tegak, rasa lapar, kondisi fisik
yang jelek, dan lingkungan yang panas, lembab dan padat).
Adapun penyebab syncope paling sering dibedakan menjadi beberapa bagian
diantaranya yaitu:

1) Kardiak (Jantung) dan pembuluh darah


- Sumbatan Jantung
Gangguan pada jantung bisa disebabkan adanya sumbatan (obstruksi) pada jantung
sumbatan ini bisa disebabkan gangguan katup jantung, adanya tumor dan pembesaran
otot-otot jantung serta penyakit-penyakit jantung.
- Listrik Jantung
Gangguan listrik jantung menyebabkan gangguan irama dan frekuensi denyutan jantung
sehingga volume darah yang dipompa ke tubuh dan yang sampai ke otak juga akan
berkurang.
- Vertebrobasilar system
Penyempitan pada pembuluh darah yang dikarenakan faktor umur, merokok, tekanan
darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Sistim vertebrobasilar ini berisiko untuk
terjadi penyempitan, dan jika ada gangguan sementara pada aliran darah ke otak tengah
(midbrain) dan reticular activating system, pingsan atau syncope mungkin terjadi.

2) Persyarafan
- Vasovagal syncope
Di dalam tubuh manusia terdapat system reflek pada saraf yang secara tidak sadar reflek
saraf ini bisa menyebabkan penurunan tekanan darah mendadak. Vasovagal syncope
akibat dari tindakan saraf vagus yang kemudian akan mengirim sinyal ke jantung
kemudian memperlambat denyut jantung sehingga seseorang pingsan. Vasovagal
syncope ini biasanya dipicu oleh rasa takut, nyeri, cedera, kelelahan dan berdiri terlalu
lama. Situasi-situasi lain umumnya menyebabkan denyut jantung untuk sementara
melambat dan menyebabkan pingsan seperti mengejan, batuk, bersin (Ocupational
syncope) yang dapat menyebabkan vagal response.
- Sinus Karotis
Sinus Karotis merupakan bagian dari pembuluh darah leher yang sangat sensitif
terhadap perubahan fisik dan regangan pembuluh darah pada daerah tersebut. Karena
terlalu sensitif, maka hal ini akan mengakibatkan pengiriman impuls pada saraf pusat
sehingga menstimulasi system saraf yang membuat kehilangan kesadaran.

3) Pengaruh posisi tubuh


- Ortostatik Hypotensi
- Postural HypotensionPembuluh-pembuluh darah perlu untuk mempertahankan
kekuatan mereka sehingga tubuh dapat menahan efek-efek dari gravitas (gaya berat)
dengan perubahan-perubahan dalam posisi. Ketika posisi tubuh berubah dari berbaring
ke berdiri, sistim syaraf autonomik meningkatkan kekuatan pada dinding-dinding
pembuluh darah, membuat mereka mengerut, dan pada saat yang sama meningkatkan
denyut jantung supaya darah dapat dipompa naik keatas ke otak yang menyebabkan
tekanan darah yang relatif rendah pada saat berdiri. Hal ini biasa terjadi pada lansia dan
ibu hamil.
Biasanya, pingsan akan terjadi ketika seseorang berdiri dengan cepat dan tidak ada
cukup waktu untuk tubuh untuk mengkompensasi. Hal ini membuat jantung berdenyut
lebih cepat, serta terjadi vasokontriksi pembuluh-pembuluh darah untuk
mempertahankan tekanan darah tubuh dan aliran darah ke otak.

4) Kekurangan komponen-komponen tubuh


- Hipoglikemi
Penurunan gula darah tiba-tiba menyebabkan penurunan glukosa yang tersedia untuk
fungsi otak. Hal ini dapat dilihat pada penderita diabetes yang cenderung overdosis
insulin. Jika orang kehilangan dosis, mungkin tergoda mengambil dosis insulin
tambahan untuk menebus dosis yang terabaikan. Dalam kasus tersebut, gula darah
cenderung tiba-tiba jatuh, dan membuat orang menjadi shock insulin.
- Ketidakseimbangan elektrolit
Hal ini dikarenakan perubahan konsentrasi cairan dalam tubuh dan juga secara langsung
mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh.
- Anemia
Anemia adalah suatu kondisi kurangnya sel darah merah (eritrosit) lebih spesifiknya
adalah hemoglobin (Hb). Hal ini menyebabkan kurangnya jumlah oksigen mencapai
otak yang menyebabkan pingsan, dikarenakan Hb tersebut adalah alat transportasi
oksigen untuk sampai di sel dalam hal ini sel-sel yang ada di otak.
5) Penyebab lain
- Kehamilan
Hal ini disebabkan oleh tekanan dari inferior vena cava (vena besar yang
mengembalikan darah ke jantung) oleh kandungan yang membesar dan oleh orthostatic
hypotension.
- Obat-obatan
Obat-obat lain mungkin juga penyebab yang berpotensi dari pingsan atau syncope
termasuk yang untuk tekanan darah tinggi yang dapat melebarkan pembuluh-pembuluh
darah, antidepressants yang dapat mempengaruhi aktivitas elektrik jantung, dan yang
mempengaruhi keadaan mental seperti obat-obat nyeri, alkohol, dan kokain.

1.3 Patofisiologi syncope


Hilangnya pada setiap jenis sinkop disebabkan oleh penurunan oksigenasi pada
bagian-bagian otak yang merupakan bagian kesadaran. Terdapat penurunan aliran darah,
penggunaan oksigen dan serebral. Jika iskemia hanya berakhir beberapa menit, tidak
terdapat efek otak. Iskemia yang lama mengakibatkan nekrosis jaringan otak pada
daerah perbatasan dari perfusi antara daerah vaskuler dari arteri serebralis mayor.
Masalah pada jantung mungkin menyebabkan jantung untuk berdenyut terlalu cepat
atau terlalu perlahan.
Selain itu masalah pada klep jantung juga berpengaruh terhadap kekuatan aliran darah
yang dipompa menuju otak. Denyut jantung yang cepat atau tachycardia adalah irama
abnormal yang dihasilkan ruang jantung bagian atas atau bagian bawah dan mungkin
mengancam nyawa. Jika jantung berdenyut terlalu cepat, mungkin tidak ada cukup
waktu untuknya untuk mengisi dengan darah diantara setiap denyut jantung, yang
mengurangi jumlah darah yang dapat diantar jantung keseluruh tubuh. Tachycardia bisa
terjadi pada segala umur dan mungkin tidak berhubungan pada penyakit jantung
atherosclerotic. Dengan bradycardia, atau denyut jantung yang lamban, kemampuan
jantung untuk memompa darah mungkin dikompromikan. Ketika jantung menua, sistik
elektrik dapat menjadi rapuh dan jantung terhalang, atau gangguan-gangguan dari sistim
elektrik dapat terjadi, menyebabkan denyut jantung untuk melambat.
Selain itu vasovagal syncope adalah penyebab yang paling umum dari pingsan.
Pada situasi ini, keseimbangan antara kimia-kimia adrenaline dan acetylcholine
terganggu. Adrenaline menstimulasi tubuh, termasuk membuat jantung berdenyut lebih
cepat dan pembuluh-pembuluh darah menyempit. Acetylcholine melakukan sebaliknya.
Ketika syaraf vagus distimulasi, acetylcholine yang berlebihan dilepas, denyut jantung
melambat dan pembuluh-pembuluh darah melebar, membuat darah lebih sulit untuk
mengalahkan gaya berat (gravitasi) dan dipompa ke otak. Pengurangan sementara ini
pada aliran darah ke otak menyebabkan episode pingsan (syncope). Nyeri dapat
menstimulasi syaraf vagus dan adalah penyebab yang umum dari vasovagal syncope.

Anda mungkin juga menyukai