keahlian teknik komputer jaringan. Modul ini berkaitan dengan teori jaringan nirkabel,
persiapan instalasi, pelaksanaan instalasi dan pengoperasian (termasuk troubleshooting)
jaringan nirkabel sesuai dengan kurikulum 2013.
Secara khusus, modul ini akan membahas sembilan materi pokok, yaitu : (1) Dasar jaringan
nirkabel dan gelombang radio, (2) Jenis-jenis teknologi jaringan nirkabel, (3) Karakteristik
perangkat nirkabel, (4) Perancangan jaringan nirkabel, (5) Pemasangan perangakat jaringan
nirkabel, (6) Konfigurasi perangkat jaringan nirkabel, (7) Keamanan jaringan nirkabel, (8)
Distribusi jaringan nirkabel, (9) Perawatan dan perbaikan nirkabel.
Dengan adanya modul jaringan nirkabel ini, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan
prinsip/konsep dasar jaringan nirkabel dengan benar sesuai dengan prosedur yang dijelaskan
secara mandiri maupun dengan bimbingan guru. Pada akhirnya, peserta didik dapat menjadi
seorang teknisi yang profesional, berkarakter dan unggul.
Karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran ini antara lain: (1) Jujur, seorang teknisi
harus menjalankan tugasnya dengan penuh kejujuran, sehingga dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan dan pekerjaan. (2) Disiplin, seorang teknisi harus berperilaku tertib,
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan, bebas pengaruh, serta tidak dapat
dikendalikan oleh pihak lain. (3) Kreatif, seorang teknisi harus berpikir dan melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara baru dalam pemberian jasa dan produk yang baik kepada publik. (4)
Tanggung jawab, seorang teknisi harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa. (5) Rasa ingin tahu, seorang teknisi harus selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, disengarkan, dan dikerjakan.
Peserta didik diharapkan dapat berperan aktif dan berinteraksi dengan sumber belajar yang
mendukungnya, karena itu harus memperhatikan langkah-langkah belajar yang harus
ditempuh sebagai berikut:
1. Bacalah dengan baik dan pahamilah dengan benar tujuan yang akan dicapai setelah
mempelajari modul ini.
2. Bacalah dengan cermat dan pahamilah dengan baik daftar pertanyaan pada cek
kemampuan sebagai tolak ukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini.
3. Baca dan pahamilah dengan baik materi dan contoh-contoh yang diberikan dalam modul
ini.
4. Baca dan pahamilah konsep dasar jaringan nirkabel dan gelombang radio.
5. Baca dan pahamilah modulasi analog dan digital.
6. Baca dan pahamilah jenis jaringan nirkabel.
7. Pelajari dan sajikanlah rancangan Hotspot.
8. Baca dan pahamilah karakteristik jaringan nirkabel.
9. Pelajari dan sajikanlah langkah dalam site survey.
10. Baca dan pahamilah topologi jaringan nirkabel.
11. Baca dan pahamilah pemasangan jaringan nirkabel.
12. Pelajari dan sajikanlah macam-macam konektor.
13. Pelajari dan sajikanlah langkah dalam pointing antenna.
14. Pelajari dan sajikanlah konfigurasi pada klien.
15. Pelajari dan sajikanlah konfigurasi pada access point.
16. Baca dan pahamilah serangan pada jaringan nirkabel.
17. Pelajari dan sajikanlah pengaturan WEP dan WPA.
18. Baca dan pahamilah distribusi jaringan nirkabel.
19. Pelajari dan sajikanlah pengaturan repeater dan bridge.
20. Baca dan pahamilah perawatan dan perbaikan jaringan nirkabel.
MODUL 2
JENIS TEKNOLOGI Materi Pokok
JARINGAN NIRKABEL - WPAN
- WLAN
- WWAN
MODUL 3
KARAKTERISTIK Materi Pokok
PERANGKAT NIRKABEL - Perangkat Jaringan Nirkabel
- 802.11
- Bentuk Jaringan Nirkabel
- Channel
MODUL 4
PERANCANGAN Materi Pokok
JARINGAN NIRKABEL - Site Survey
- Topologi Jaringan Nirkabel
- Kondisi Channel
- Interferensi
MODUL 5
C3. 7
PEMASANGAN JARINGAN
JARINGAN NIRKABEL Materi Pokok
NIRKABEL - Jenis-jenis antenna
- Konektor dan Pengkabelan
- Pointing Antenna
MODUL 6
KONFIGURASI JARINGAN
NIRKABEL Materi Pokok
- Konfigurasi Klien
- Konfigurasi Access Point
TKJ C3.7 -
MODUL 9
Keterangan
1. Jaringan Nirkabel
Jaringan nirkabel adalah teknologi yang menggunakan dua piranti untuk bertukar data
tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu
(seperti teknologi infrared pada remote tv) atau gelombang radio (seperti bluetooth
pada ponsel dan komputer) dengan frekuensi tertentu. Jaringan nirkabel biasanya
menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan
beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang
mikro, maupun cahaya infrared.
Sumber: http://kb.netgear.com
Gambar 1.1 Jaringan Nirkabel
Prinsip dasar sebuah jaringan nirkabel sebenarnya sama dengan jaringan berkartu
jaringan (Ethernet card). Fungsi access point, sering disingkat AP, pada sebuah jaringan
Lebih fleksibel
Penggunaan jaringan nirkabel memungkinan kita membangun sebuah jaringan
komputer pada tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh
kabel. Seperti di kota-kota besar, infrastruktur untuk tempat kabel sudah sangat
sulit dan tidak mempunyai tempat yang cukup memadai sehingga penggunaan
jaringan nirkabel menjadi salah satu alternatif solusi yang tepat.
Meningkatkan produktivitas
Karena dapat selalu tersambung ke jaringan intranet atau internet, dimana
pun pengguna berada selama dalam jangkauan jaringan, respon pengguna akan
lebih cepat. Seperti dalam sebuah perusahaan, ketika karyawan dapat mengakses
informasi di lokasi mana pun, mereka dapat dengan cepat merespons
kebutuhan atau keluhan dari pelanggan sehingga proses pengambilan keputusan
dapat segera dilakukan.
Faktor kecepatan
Jaringan nirkabel dapat menyediakan transmisi data 11 Mbps hingga 54
Mbps. Kecepatan data dipengaruhi oleh lingkungan sehingga laju data yang
didapat menjadi 11 Mbps hingga 24 Mbps. Faktor cuaca sangat berpengaruh
terhadap kualitas sinyal, mengingat bahwa sistem transmisi yang digunakan
adalah medium gelombang radio di udara, sehingga bisa memberikan penundaan
kepada pengguna.
Terlepas dari keuntungan dan kerugian jaringan nirkabel, saat ini pemanfaatan
teknologi nirkabel telah banyak digunakan baik di dalam perusahaan (private)
maupun di lokasi publik (hotspot). Semakin maraknya penggunaan jaringan
nirkabel menunjukkan bahwa keuntungan nirkabel lebih besar dibandingkan
dengan kerugiannya.
Low (LF) 30 kHz Long wave, 1500 meter Radio gelombang panjang dan
300 kHz komunikasi melalui jarak jauh
Medium (MF) 300 Medium wave, 300 meter Gelombang medium lokal dan
kHz 3 MHz radio jarak jauh
High (HF) 3 MHz Short wave, 30 meter Radio gelombang pendek dan
30 MHz komunikasi, radio amatir, dan CB
Very High (VHF) 30 Very short wave, 3 meter Radio FM, polisi, dan pelayanan
MHz 300 MHz darurat
Ultrahigh (UHF) Ultra short wave 30 cm TV
300 MHz 3 GHz
Super High (SHF) Di Microwaves, 3 cm Radar, komunikasi satelit,
atas 3 GHz telepon, dan saluran TV
Sumber: Wikipedia
Gambar 1.2 Gelombang sinusoida dengan beberapa macam frekuensi
dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik). Selain itu frekuensi
juga berhubungan dengan jumlah getaran dengan rumusan:
Diketahui bahwa,
f = frekuensi (Hz)
c = cepat rambat cahaya yaitu 3.000.000.000 m/detik
= panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu kali
getar
Contoh Soal:
Diketahui sebuah panjang gelombang sebesar 10.000 meter, berapakah alokasi
frekuensi sebuah radio amatir jika diketahui kecepatan cahaya 300.000.000
meter/detik?
Jawaban
f= c/
= 300.000.000/10.000
= 3000 meter
Sumber: Wikipedia
Gambar 1.3 Panjang Gelombang
Ketika berhadapan dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatan ini
adalah kecepatan cahaya c, untuk sinyal (gelombang) di udara, ini merupakan
kecepatan suara di udara. Hubungannya adalah:
Contoh Soal:
Carilah panjang gelombang dari gelombang yang bergerak dengan
kecepatan 20 m/s pada frekuensi 5 Hz?
Jawaban
= c/f
= (20 m/s)/5 Hz
= 4m
b. Cara Kerja
Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah
amplitudo sinyal pembawa. Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh lebih tinggi
daripada frekuensi sinyal pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya
merupakan sinyal pada rentang antara 20 Hz sampai denan 20 kHz. Sedangkan
frekuensi sinyal pembawa biasanya berupa sinyal radio pada rentang frekuensi tengah
yaitu antara 300 kHz sampai dengan 3 Mhz. Gambar 1.4 memperlihatkan sinyal
informasi (pemodulasi), sinyal pembawa, dan sinyal termodulasi AM.
Sumber: Wikipedia
Gambar 1.4 Sinyal pemodulasi, Sinyal pembawa, Sinyal termodulasi AM
Sumber: Wikipedia
Gambar 1.5 Sinyal pembawa, sinyal pemodulasi, sinyal termodulasi FM
3. Modulasi PM
a. Pengertian PM
Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah fasa sinyal pembawa
sesuai dengan sinyal pemodulasi atau sinyal pemodulasinya. Sehingga dalam modulasi
PM amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal pembawa tetap, tetapi fasa sinyal
pembawa berubah sesuai dengan informasi.
b. Cara Kerja PM
PM menggunakan perbedaan sudut fasa dari sinyal analog untuk membedakan kedua
keadaan sinyal digital. Pada cara modulasi ini amplitudo dan frekuensinya tetap,
sedang fasanya yang berubah-ubah. Cara modulasi ini yang paling baik tetapi juga
paling sukar. Biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah yang
banyak dan dalam kecepatan yang tinggi.
Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke
penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam
atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio).
Sumber: http://elib.unikom.ac.id
Gambar 1.7 Sinyal termodulasi ASK
Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital)
lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang
dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh
selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu metode ASK
hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini
faktor noise atau gangguan juga harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada
sistem modulasi AM.
Dalam modulasi FM, frekuensi carrier diubah-ubah harganya mengikuti harga sinyal
pemodulasinya (analog) dengan amplitudo pembawa yang tetap. Jika sinyal yang
memodulasi tersebut hanya mempunyai dua harga tegangan 0 dan 1 (biner/digital),
maka proses modulasi tersebut dapat diartikan sebagai proses penguncian frekuensi
sinyal. Hasil gelombang FM yang dimodulasi oleh data biner ini kita sebut dengan
Frekuensi Shift Keying (FSK). Adapun bentuk dari sinyal modulasi digital Frequency
Shift Keying (FSK) adalah sebagai berikut:
Sumber: http://elib.unikom.ac.id
Gambar 1.9 Sinyal termodulasi FSK
Sumber: http://elib.unikom.ac.id
Gambar 1.10 Sinyal termodulasi PSK
Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal digital melalui pergeseran fasa.
Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fasa yang memungkinkan fungsi
pemodulasi fasa gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fasa dari frekuensi gelombang
pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital.
Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima guna
memudahkan untuk memperoleh stabilitas. Dalam keadaan seperti ini, fasa yang ada
dapat dideteksi bila fasa sebelumnya telah diketahui. PSK memungkinkan fungsi
pemodulasi fasa gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Gelombang radio di hasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-
kawat penghantar. Muatan-muatan ini di bangkitkan oleh rangkaian elektronika yang
di sebut osilator.
2. Panjang gelombang
Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang,
yang diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di unit
berikutnya. Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi
gelombang. Dengan kata lain, semakin pendek panjang gelombang, akan
memiliki frekuensi yang besar.
B. Modulasi analog
1. AM
AM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa
(carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa
berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal informasi
2. FM
Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal
pembawa (dari frekuensi tak termodulasinya) sesuai dengan amplitudo
sesaat sinyal pemodulasi.
C. Modulasi digital
1. ASK
(ASK) adalah pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran amplitudo.
Sistem modulasi ini merupakan sistem modulasi yang menyatakan sinyal
digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai
tegangan yang bernilai 0 volt.
2. FSK
FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Modulasi digital
Frequency Shift Keying (FSK) merupakan sejenis Frequency Modulation
(FM), dimana sinyal pemodulasinya (sinyal digital) menggeser outputnya
antara dua frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya, yang biasa
diistilahkan frekuensi mark dan space.
3. PSK
(PSK) merupakan modulasi yang menyatakan pengiriman sinyal digital
berdasarkan pergeseran fasa. Biner 0 diwakilkan dengan mengirim suatu
sinyal dengan fasa yang sama terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya dan
biner 1 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa berlawanan
dengan sinyal dengan sinyal yang dikirim sebelumnya.
3. Sebuah benda dapat bergetar sebanyak 3.250 kali dalam waktu 25 sekon. Frekuensi
getaran benda tersebut sebesar
a. 130 Hz
b. 115 Hz
c. 0,25 Hz
d. 0,007 Hz
e. 0,03 Hz
4. Getaran suatu benda berpindah dengan kecepatan 20 m/s. Apabila benda tersebut
bergetar 240 kali tiap menit, panjang gelombang benda tersebut adalah .
a. 10 m d. 1,5 m
b. 5 m e. 3 m
c. 3,5 m
7. Modulasi yang menggunakan sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal
digital, dimana amplitudo dan fasenya tetap disebut modulasi
a. Amplitude Modulation (AM)
b. Phase Modulation (PM)
c. Statistical Time Division Multiplexing
d. Frequency Modulation (FM)
e. Frequency Division Multiplexing (FDM)
8. Sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula,
dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa yang
berbeda, ini merupakan penjelasan dari.
a. Amplitude-shift keying (ASK)
b. Frequency-shift keying (FSK)
c. Phase-shift keying (PSK)
d. Frequency Modulasi (FM)
e. Amplitude Modulation (AM)
10. Modulasi yang menggunakan sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal
digital dimana amplitude dan phasenya tetap disebut modulasi
a. Amplitude Modulation (AM)
b. Phase Modulation (PM)
c. Statistical Time Division Multiplexing
d. Frequency Modulation (FM)
e. Frequency Division Multiplexing (FDM)
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
1. Dalam memahami modul ini, pahami konsep jenis-jenis teknologi jaringan nirkabel.
2. Setelah itu, pahamilah karakteristik teknologi jaringan nirkabel dan pahamilah
kelebihan dan kekurangan tiap-tiap macam teknologi jaringan nirkabel.
3. Kemudian, pahamilah arsitektur dari jenis-jenis teknologi jaringan nirkabel.
4. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur,
untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-
latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat
hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan
mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.
5. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan perintah
yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami konsep, karakteristik dan ragam
jenis-jenis teknologi jaringan nirkabel.
Berdasarkan ukuran fisik area yang dapat dicakup, jaringan nirkabel terbagi menjadi beberapa
kategori. Beberapa jenis jaringan nirkabel secara umum mempunyai karakteristik yang
hampir sama dengan jaringan kabel tradisional. Beberapa di antaranya akan dibahas pada bab
ini adalah:
Secara logika, jaringan ini sama dengan jaringan kabel tradisional, yang membedakan adalah
media yang digunakan. Secara konsep dasar, layering nirkabel sama dengan wired
networking, hanya cara komunikasi serta mediasinya yang berlainan.
1. Pengertian WPAN
Jaringan personal adalah jaringan nirkabel yang mempunyai cakupan area yang sangat
sempit, yaitu sekitar 20 m. Jaringan ini hanya dapat digunakan sebagai jaringan personal
dalam ruangan kecil karena jaraknya yang sedemikian kecil. Performa jaringan wireless
PAN termasuk dalam kategori sedang, dimana data rate-nya mencapai 2 Mbps.
Pemanfaatan jaringan personal wireless telah cukup luas, terutama pada peralatan-
peralatan mobile seperti PDA, laptop, dan telepon selular. Beberapa bentuk pemanfaatan
jaringan area kecil yang paling umum adalah aktivitas sinkronisasi antar peralatan gadget
dengan PC atau laptop. Bahkan beberapa perangkat mobile tersebut dapat melakukan
Beberapa peralatan mobile yang dapat memanfaatkan komunikasi area kecil hanya
mengkonsumsi daya cukup rendah. Konsumsi daya yang rendah mengakibatkan peralatan
tersebut dapat mempunyai kemampuan operasional yang relatif panjang tanpa harus
kehilangan daya baterai.
Implementasi wireless PAN banyak diterapkan pada peralatan gadget, seperti telepon
selular, PDA, atau PDA Phone, audio headset, dan masih banyak lagi. Dengan audio headset
contohnya, pengguna gadget akan dengan mudah melakukan pembicaraan dan
mendengatkan musik tanpa terbebani kabel yang membelit peralatannya.
802.15.1, Task grup 1 telah mengeluarkan standar wireless PAN pada spesifikasi
bluetooth versi 1.1 dengan menggunakan frekuensi hopping spread spectrum (FHSS)
dan beroperasi hingga 1 Mbps. Standar ini dikeluarkan bulan Juni 2002 untuk
memfasilitasi para pengembang yang mendukung bluetooth.
802.15.3, Task grup 3 ini telah mengeluarkan draft standar untuk meningkatkan rate
pada wireless PAN mejadi lebih tinggi. Data rate yang ditingkatkan adalah 11, 22, 33,
44, dan 55 Mbps. Kombinasi dan data rate ini sangat dibutuhkan untuk aplikasi
multimedia, yaitu untuk meningkatkan Quality of Service (QoS).
802.15.4, Task grup 4 ini telah mendefinisikan standar low data rate yang sangat
ekstrim, sehingga menghasilkan peralatan yang mempunyai konsumsi daya sangat
rendah. Peralatan yang menerapkan standar ini berupa peralatan dengan bentuk yang
kecil dan mempunyai daya tahan baterai yang sangat panjang dari range bulanan
hingga tahunan. Contoh penerapannya adalah sistem peralatan otomatisasi rumah,
dan lain-lain.
b. Bluetooth
Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel
(wpan). Bluetooth menfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi diantara alat-alat
seperti PDA, ponsel, computer laptop, printer, dan kamera digital melalui frekuensi
radio jarak dekat.
Sumber: Wikipedia
Gambar 2.2 Logo Bluetooth
Nama bluetooth sendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang bertakhta ada
abad ke 10, yakni Raja Harald Bluetooth. Pada masa hidupnya, raja tersebut aktif
berdiplomasi memfasilitasi perundingan-perundingan untuk mendamaikan pihak-
pihak yang bersengketa. Para penemu teknologi bluetooth menganggap nama
belakang raja tersebut sesuai dengan sifat teknologi nirkabel itu.
Sumber: http://www.cse.wustl.edu
Gambar 2.3 Arsitektur WPAN
Jaringan wireless LAN sangat efektif digunakan dalam sebuah kawasan atau gedung. Dengan
performa dan keamanan yang dapat dihandalkan, pengembangan jaringan wireless LAN
menjadi trend baru pengembangan jaringan menggantikan jaringan wired atau jaringan
penuh kabel.
Karena wireless LAN mengirim menggunakan frekuensi radio, wireless LAN diatur oleh jenis
hukum yang sama dan digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio. Federal
Communications Commission (FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN. Dalam
pemasaran wireless LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional dan syarat
dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical Electronic
Engineers (IEEE).
IEEE 802.11 Standar asli wireless LAN menetapkan tingkat perpindahan data yang
paling lambat dalam teknologi transmisi light-based dan RF.
IEEE 802.11b Menggambarkan tentang beberapa transfer data yang lebih cepat dan
lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi. IEEE 802.11a gambaran
tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi kurang sesuai dengan) IEEE
802.11b, dan menggunakan 5 GHZ frekuensi band UNII.
Mobile Desktop/PC
Merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah
terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter
melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial
Bus).
Dalam jaringan Wi-Fi, komputer dengan kartu jaringan wifi terhubung tanpa kabel
ke router nirkabel. Router tersambung ke Internet melalui modem, biasanya kabel
atau modem DSL. Setiap pengguna dalam jarak 200 kaki atau lebih (sekitar 61
meter) dari titik akses kemudian dapat terhubung ke Internet, meskipun untuk
kecepatan transfer yang baik, jarak 100 kaki (30,5 meter) atau kurang lebih baik.
Pengecer juga menjual penguat sinyal wireless yang memperpanjang jangkauan
jaringan nirkabel.
Sumber: Wikipedia
Gambar 2.8 Ilustrasi Wifi
Ukuran lokasi cakupan: Ukuran ini menjadi pertimbangan awal yang sangat
menentukan dalam membangun area wireless hotspot. Dengan menentukan
area cakupan, akan dapat dipilih peralatan access point (AP) mana yang dapat
melayani. Beberapa AP diperlukan untuk menyediakan area cakupan yang
lebih luas.
Model Penggunaan: Faktor ketiga adalah tipe aplikasi apa yang digunakan oleh
user yang akan tersambung di hotspot tersebut. Model pada aplikasi kampus
akan berbeda aplikasinya dibanding dengan di hotel, atau di kafe-kafe yang
menyediakan hotspot. Kebutuhan apa yang dapat digunakan sebagai standar
minimal bandwith yang dibutuhkan untuk menyediakan ketersediaan resource
bandwith, adalah faktor utama dalam menentukan kapasitas minimal
bandwith Internet yang akan digunakan.
Wireless WAN memungkinkan user untuk mengakses internet, e-mail, serta aplikasi
serta informasi perusahaan meskipun mereka jauh dari kantor. Wireless WAN
menggunakan jaringan selular untuk transmisi data. Contoh sistem selular yang
digunakan adalah CDMA, GSM, GPRS, EDGE, 3G, dan HSDPA. Komputer portabel
dengan modem wireless WAN terhubung ke base station pada jaringan wireless ke
gelombang radio. Tower radio kemudian membawa sinyal ke Mobile Switching Center,
dimana data dilewatkan ke jaringan yang sesuai. Koneksi ke internet dilakukan dengan
menggunakan koneksi service provider.
Setiap cell site sebuah base station mempunyai daya pancar 800-1900 MHz dengan
dilengkapi antena untuk mengatur cakupan wilayahnya. Frekuensi untuk setiap base
station harus dipilih dengan hati-hati untuk mengurangi interferensi dengan sel
tetangga. Layanan pancaran akan sangat tergantung dari keadaan topografi,
kepadatan populasi dan kepadatan lalu lintas data. Berikut adalah perkembangan
generasi layanan selular.
Sistem selular digital mengandalkan Frecuency Shift Keying (FSK) untuk mengirim
data keluar masuk melalui AMPS. FSK menggunakan dua buah frekuensi, satu untuk
digit 1 dan yang lain untuk 0. Tukar menukar terjadi secara cepat antara pengiriman
informasi digital pada tower selular dengan telepon. Modulasi dengan skema
enkode yang baik sangat dibutuhkan untuk mengkonversi dari informasi analog ke
digital, kemudian melakukan kompresi serta menerjemahkan kembali data
tersebut.
Sumber: Nokia
Gambar 2.10 Ponsel generasi kedua
GSM pada awalnya adalah singkatan dari Grupe Speciale Mobile, setelah menjadi
standar internasional akhirnya disebut Global System for Mobile Communications.
Pengembangan GSM dimulai pada tahun 1982 dengan 26 perusahaan nasional
telepon Eropa. Pada tahun tersebut, Conference of European Postal and
Telecommunications Administrations (CEPT) mencoba menyeragamkan sistem
selular Eropa ke dalam frekuensi 900 MHz.
Sumber: Wikipedia
Voice, adalah layanan standar dengan kualitas yang lebih baik dari jaringan
telepon biasa.
Messaging, tidak seperti pada sistem 2G, di mana layanan pesan hanya
berupa teks, akan tetapi pada sistem 3G telah menyertakan attachment e-
mail.
Swithced Data, layanan ini meliputi fax dan akses dial-up ke jaringan
intranet maupun internet.
d. HSDPA
Merupakan teknologi yang disempurnakan dari teknologi sebelumnya yang juga
dapat disebut 3.5G, 3G+ atau Turbo 3G yang memungkinkan jaringan berbasis
Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) memiliki kecepatan dan
kapasitas transfer data yang lebih tinggi. Penggunaan HSDPA saat ini menyokong
kecepatan penelusuran dari 1.8, 3.6, 7.2 hingga 14 Mpbs.
Oleh karena itulah jaringan HSDPA ini sangat memungkinkan untuk digunakan
sebagai modem internet pada computer ataupun notebook. Pemasaran HSDPA
dalam bentuk modem yang digunakan sebagai koneksi mobile broadband baru
diperkenalkan pada tahun 2007. Pada Agustus tahun 2009, 250 jaringan HSDPA
secara komersial telah meluncurkan layanan mobile broadband di 109 negara.
Pada dasarnya layanan HSDPA tidak beda jauh dengan layanan yang diberikan oleh
generasi sebleumnya yaitu: GPRS, CDMA, EDGE dan 3G. Teknologi tersebut
memiliki kesamaan bahwa sama-sama menggunakan layanan lewat jalur IP
(internet protokol). HSDPA diperkenalkan oleh Third Generation Partnership Project
(3GPP) release standar. Tujuan utamanya adalah meningkatkan standar througput
melalui konsep multiple input multple output (MIMO) atau dengan teknik antena
array. Proses kerja cell menggunakan alokasi asymetrics spectrum frekuensi dalam
multi carries cell. Efisiensi dari sistem menjadi dua kali lipat, yang artinya juga
meningkatkan persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan.
Jaringan HSDPA secara fisik memiliki 3 kanal, yakni High Speed Data Physich
Downlink Shared Channel (HS-PDSC), High Speed Shared Control Channel (HS-SCCH)
dan High Speed Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH). HS-PDSCH
mengadopsi adaptive modulation QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) atau
algoritma fase modulasi yang sudah ada, dan 16 QAM (Quadrative Amplitude
Modulation) yakni empat aplitude dan empat fase yang memungkinkan pengunaan
data rate tinggi dobawah kondisi jaringan radio yang bermacam-macam.
4. Teknologi WWAN
Teknologi wireless LAN mempunyai fokus pada modulasi suara dan data. Modulasi
akan mengkonversi sinyal digital, sehingga dapat merepresentasikan informasi di
komputer melalui sinyal digital melalui radio frequency (RF) atau sinyal cahaya.
Wireless WAN secara ekslusif menggunakan sinyal RF yang didesain untuk
mengakomodasi beberapa pengguna sekaligus. Setiap user akan mempunyai channel
terdedikasi. Hal inilah yang membedakan dengan wireless LAN, di mana setiap user
akan melakukan share pada satu channel. Interferensi antara pengguna wireless WAN
dengan base station dapat dikurangi. Beberapa teknik modulasi pada teknologi
wireless WAN adalah:
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada
sebuah kanal berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita
frekuensi dianggap sebagai satu jalan, maka FDMA merupakan teknik "satu
pelanggan, satu jalan". Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka
pelanggan lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau
dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan
rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi. Kalau setiap pita
memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz) dan frekuensi yang digunakan berawal dari
890 Mega Hertz (MHz), maka:
Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz.
Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz.
Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz dan
seterusnya.
Pada TDMA, setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang sama, tetapi
domain waktu dibagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna. Pengguna 1
dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna 2 dapat
mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya.
Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua
pemancar dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama.
Sumber: elektro.undip.ac.id
Dalam CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu
bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini
membedakan antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah
pengguna yang besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak
sinyal dari pengguna sehingga interferensi akan meningkat. Kondisi ini akan
menurunkan unjuk-kerja sistem. Ini berarti, kapasitas dan kualitas sistem dibatasi
oleh daya interferensi yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan.
Sumber: elektro.undip.ac.id
Gambar 2.15 Sistem kerja CDMA
WLAN, Wireless Local Area Network (Wireless LAN) adalah jaringan kompter yang
memungkinkan user untuk terkoneksi tanpa menggunakan kabel jaringan. Laptop atau
gadget yang dilengkapi dengan kartu wireless LAN bisa bergerak di sekitar gedung
sambil membawa komputer dan tetap terhubung ke jaringan mereka tanpa perlu
mencolok kabel.
Ada 4 komponen utama dalam Wireless LAN: Access Point, Wireless LAN Interface,
Mobile Desktop/PC, Antena external.
WWAN, Wireless WAN memungkinkan user untuk mengakses internet, e-mail, serta
aplikasi serta informasi perusahaan meskipun mereka jauh dari kantor. Wireless WAN
menggunakan jaringan selular untuk transmisi data.
Bentuk komunikasi teknologi WAN mempunyai kesamaan dengan teknologi PAN dan
LAN, akan tetapi WAN mempunyai cakupan skala jaringan yang berbeda. Bentuk
komunikasi jaringan WAN antara lain point to point, sirkuit switching, dan paket
switching.
Pilihan Ganda
1. Rata-rata data rate dari performa jaringan nirkabel PAN yaitu sekitar ...
a. 2 Mbps d. 5 Mbps
b. 3 Mbps e. 6 Mbps
c. 4 Mbps
2. Salah satu bentuk pemanfaatan jaringan area kecil yang paling umum adalah ...
a. Otomatisasi rumah
b. Menghubungkan jaringan komputer antar kantor
c. Proses telepon
d. Mengirim fax
e. Sinkronisasi antar peralatan gadget dengan PC atau laptop.
3. Standar versi berapakah tipe IEEE 802.15 untuk mendukung alat yang menggunakan
konsumsi daya yang sangat rendah?
a. IEEE 802.15.1
b. IEEE 802.15.2
c. IEEE 802.15.3
d. IEEE 802.15.4
e. IEEE 802.15.5
4. Mengkonversikan sinyal RF menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel
dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio adalah fungsi dari ....
a. LAN Card
b. Access Point
c. Antenna
d. Hot Spot
e. WLAN
6. Salah satu metode dalam metode paket switching adalah, kecuali ...
a. Asycnchronous Transfer Mode d. Switched Multimegabit Data Service
b. Frame Relay e. X.25
c. CDMA
Soal Uraian
1. Jelaskan perbedaan antara jaringan nirkabel yang identik dengan jaringan kabel.
Berikan penjelasan singkat mengenai perbedaannya!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Apakah yang anda ketahui tentang metode point to point dan metode point to
multipoint?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
3. Apakah yang anda ketahui tentang istilah sel pada metode wireless WAN?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
5. Sebut dan jelaskan beberapa teknik modulasi pada teknologi wireless WAN, dan
sebutkan fitur-fiturnya!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
1. Dalam memahami modul ini, pahami konsep karakteristik perangkat jaringan nirkabel.
2. Setelah itu, pahamilah karakteristik teknologi jaringan nirkabel dan pahamilah kelebihan
dan kekurangan tiap-tiap karakteristik jaringan nirkabel.
3. Kemudian, pahamilah arsitektur dari jenis-jenis jaringan nirkabel.
4. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur, untuk
itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-latihan
dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat hasilnya,
silahkan meminta kunci jawaban tes formatif daru guru. Kalian akan mengetahui sendiri
tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.
5. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan perintah
yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami konsep, karakteristik dan ragam jenis-
jenis teknologi jaringan nirkabel.
Sumber: platinum-computer.com
Pada gambar 3.1 terdapat alur kerja dari perangkat-perangkat yang berperan dalam operasi
sebuah jaringan nirkabel, bisakah kalian menjelaskan ilustrasi gambar diatas? Jika belum, mari
kita bahas perangkat-perangkat tersebut.
2. Nirkabel Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh lapis OSI.
Router memiliki fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan men-
setting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah
adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address
atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
Router juga berfungsi untuk menstran misikan informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang sistem kerjanya seperti bridge.
Router juga berfungsi untuk menhubungkan jaringan lokal kesebuah koneksi DSL
biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket
tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk
host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
3. Antenna Pengarah
Antena ini termasuk jenis antena directional. Antena pengarah bekerja dengan
menambah gain pada arah tertentu, sehingga kekuatan radiasinya hanya kuat pada
arah tertentu saja. Antena pengarah ini cocok untuk memancarkan radiasi televisi dan
radio. Antena dengan bentuk seperti ini memang mengandung resiko yaitu pancaran ke
arah lain diluar dari arah yang dituju menjadi kecil. Namun antena pengarah akan sangat
membantu ketika melakukan komunikasi jarak jauh, sehingga tidak diperlukan stasiun
relay di berbagai arah.
a. Antena Yagi
Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena
Yagi atau antena Yagi-Uda RF digunakan secara luas dan merupakan salah satu antena
desain paling sukses atau banyak digunakan untuk aplikasi RF (Radio Frekuensi)
direktif. Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena
ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia ke 2 karena antena ini amat mudah
dibuat dan tidak terlalu rumit.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.3 Antenna Yagi
b. Antena Grid
Antena Grid adalah alat yang dipakai untuk mengirim, menerima, memperkuat signal
wireless untuk melakukan koneksi point to point, atau point to multipoint dalam
bentuk antena. Antenna Grid ditujukan untuk hostspot diluar ruangan (outdoor).
Antenna Grid terbagi menjadi 2 macam dengan frekuensi yang berbeda yaitu:
Antenna Grid memiliki jarak tembak sinyal yang cukup jauh, yakni sekitar 15 KM.
Jangkauan sinyalnya sekitar 15-25 KM jika tidak ada hambatan. Antena Grid
merupakan salah satu antena wifi yg paling populer. Sudut pola pancaran antena ini
lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. Fungsinya adalah dimana
antena ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sistem gelombang radio
2,4 Mhz. Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
c. Antena Parabolic
Antena parabolic adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan
untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR),
pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang
gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-
frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih
dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja response yang
diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.5 Antenna Parabolic
Biasanya antena jenis ini digunakan pada access point (AP). Antena jenis ini mempunyai
pola radiasi 360 derajat. Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide
beamwidth) yaitu 3600. Dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat
melayani area yang luas. Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya
yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan
menyebabkan interferensi. Antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal
radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point
atau hotspot. Sering digunakan untuk sambungan point to multi point dan mempunyai
penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi.
Sumber: Wikipedia
1. IEEE 802.11a
Standar 802.11a dipublikasikan pada tahun 1999 yang digunakan untuk mendefiniskan
jaringan Wireless dengan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information
Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar
802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi
jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a,
perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan
komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps.
Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz
sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless)
lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan
frekuensi 2,4 GHz. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di
implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak
2. IEEE 802.11b
Bersama dengan 802.11a, IEEE mengesahkan 802.11b, yang merupakan ekstensi
kecepatan tinggi, ke standar direct sequence awal pada pita 2.4 GHz dengan kecepatan
data sampai dengan 11 Mbps. Access point 802.11b dan radio NIC telah tersedia sejak
tahun 1999, sehingga sebagian LAN nirkabel yang dipasang saat ini adalah 802.11b yang
selalu mengalah.
Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long range-nya.
802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300 kaki pada sebagian besar
fasilitas indoor. Kelemahan dari 802.11b adalah anda dibatasi sampai tiga Channel non-
overlapping pada pita 2.4 GHz. Standar 802.11 menetapkan 14 Channel (hanya Channel
1 sampai 11 yang tersedia di Amerika Serikat) untuk mengonfigurasi access point.
3. IEEE 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur
komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada
standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi
gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak
dimiliki oleh standar 802.11a.
Hal tersebut menyediakan jalur perpindahan yang efektif untuk LAN nirkabel.
Kelemahan 802.11g, seperti kemungkinan interferensi RF dan keterbatasan tiga
Channel non-overlapping, masih berlaku pada 802.11g dikarenakan pengerjaan di pita
2.4 GHz. Sebagai hasilnya, jaringan 802.11g memiliki pembatas kapasitas sebanding
dengan 802.11a.
4. IEEE 801.11n
IEEE 802.11n merupakan salah satu keluarga besar standart dari IEEE 802.11.
Sebelumnya ada 802.11a, 802.11b dan 802.11g. Masing-masing standart mempunyai
teknik modulasi, kecepatan serta sistem keamanan yang berbeda-beda. 802.11n adalah
amandemen baru yang meningkatkan atas standar 802,11 sebelumnya dengan
menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan banyak fitur-fitur baru
lainnya.
Dalam jaringan ad hoc, tidak ada base station, dan tidak ada pengawas yang
memantau kinerja jaringan secara keseluruhan. Sensor yang digunakan di jaringan ad
hoc akan aktif dan mencoba untuk menentukan berapa banyak sensor aktif lainnya
yang berada dalam jangkauan komunikasi. Bersama-sama, sensor kemudian
mengumpulkan informasi apapun yang mereka butuhkan untuk melakukan tugas
kolektif mereka.
Jaringan ad hoc dilihat dari sisi topologi jaringan merupakan kumpulan dari beberapa
node jaringan wireless multihop yang dinamis. Setiap node-nya mempunyai interface
wireless untuk berkomunikasi dengan node lainnya. Jaringan ad hoc mempunyai
infrastruktur node jaringan yang tidak permanen. Jaringan ini terdiri atas beberapa
node yang bersifat mobile dengan satu atau lebih interface pada setiap node-nya.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.9 Topologi Jaringan Ad-Hoc
Note:
Laptop yang telah diatur menjadi ad-hoc mode akan mem-broadcast jaringan
ad-hoc yang sudah dibuat dan akan menunggu laptop lain untuk koneksi ke ad-
hocter sebut, seperti pada tampilan di bawah ini.
Pada laptop user yang ingin koneksi ke jaringan ad-hoc, user memilih
SSID adhoc_me dan memilih connect. User diminta untuk memasukkan
security key yang telah diatur pada saat konfigurasi adhoc_me.
Mobile node yang selalu bergerak (mobility) dapat mengakses informasi secara
real time ketika berhubungan dengan mobile node lain, sehingga pertukaran
data dan pengambilan keputusan dapat segera dilaksanakan.
Fleksibel terhadap suatu keperluan tertentu karena jaringan ini memang bersifat
sementara.
Dapat direkonfigurasi dalam beragam topologi baik untuk jumlah user kecil
hingga banyak sesuai dengan aplikasi dan instalasi (scalability).
c. Kerugian (Permasalahan) :
Packet loss (kehilangan paket) akan terjadi bila transmisi mengalami kesalahan
(error).
Lifetime baterai yang singkat. Karena area ad-hoc yang digunakan tidak selalu
berada dalam jangkauan terminal listrik sehingga perangkat yang terhubung
hanya menggunakan daya baterai pada saat beroperasi.
Sumber: Wikipedia
Gambar 3.10 Mode infrastruktur
Jika komputer pada jaringan nirkabel ingin mengakses jaringan nirkabel atau
berbagi printer misalnya, maka jaringan tersebut harus menggunakan mode
infrastruktur gambar 3.11. Pada gambar tersebut access point berfungsi untuk
melayani komunikasi utama pada jaringan nirkabel. Access point mentransmisikan
data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan
pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
Komputer pada jaringan LAN dan nirkabel dapat terhubung satu sama lain,
sehingga dapat digunakan untuk memperluas jaringan LAN, khususnya untuk
client yang nomaden atau berpindah-pindah.
Jika jangkauan sinyal nirkabel tidak cukup untuk menjangkau seluruh area
kantor misalnya, maka bisa diperluas menggunakan access point untuk
memperluas coverage area jaringan nirkabel sehingga tidak perlu membuat
jaringan baru.
Pada infrastrutktur jaringan dapat di set up seperti pada jaringan LAN, siapa
saja user yang dapat mengakses dan bagaimana autentifikasi keamanan yang
diberikan.
Pemahaman tentang channel sangat penting sebab hal ini berkaitan dengan kapasitas
secara keseluruhan dari WLAN. Channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band
frekuensi radio. Ada sejumlah kecil bandwidth yang membawa data saat modulasi
frekuensi radio berada di band sebuah frekuensi. Bagian ini sangat penting agar setiap
frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap), sehingga jaringan akan tersusun dalam
urutan data paket tertentu saat dikirimkan. Infrastruktur Wi-Fi IEEE 802.11b pada
dasarnya mempunyai jumlah channel yang sangat terbatas sekali. Pada jaringan yang
sangat padat, tidak semua channel dapat digunakan sekaligus untuk mengurangi
interferensi di infrastruktur. Berikut adalah channel pada frekuensi 2,4 MHz.
Tidak semua channel dapat digunakan di semua Negara. Di Amerika Utara Amerika Serikat
dan Kanada hanya dapat menggunakan channel 1-11 saja. Di Eropa dapat menggunakan
channel 1-13. Jepang hanya menggunakan channel 14. Oleh karenanya sangat tergantung
pada peraturan masing-masing negara. Untuk Wi-Fi yang berbasis IEEE 802.11b yang
menggunakan modulasi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), kita akan melihat lebar
spektrum yang digunakan 22 MHz untuk setiap stasiun yang memancar.
3. Antena Pengarah
Antena ini termasuk jenis antena directional. Antena pengarah bekerja
dengan menambah gain pada arah tertentu, sehingga kekuatan radiasinya
hanya kuat pada arah tertentu saja. Antena pengarah ini cocok untuk
memancarkan radiasi televisi dan radio.
B. Standarisasi IEEE
1. 802.11a
Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b
pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat
lagi jika menggunakan teknologi yang tepat.
2. 802.11b
Keuntungan yang biasa didapat dari 802.11b adalah kelengkapan long
rangenya. 802.11b memungkinkan anda mampu mencapai jarak 300 kaki
pada sebagian besar fasilitas indoor.
3. 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu
menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun,
frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang
digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga
dapat kompatibel dengan standar 802.11b.
4. 802.11n
Standart ini secara teori mampu mentrasferkan kecepatan data hingga 600
Mbps tetapi ketika di uji coba oleh WiFi Alliance yaitu badan yang menguji
standart ini kecepatannya hanya 450Mbps.
2. Infrastruktur
Pada topologi ini semua komputer yang saling terhubung akan
dikontrol ke dalam Access Point.
D. Nirkabel Channel
Channel merupakan sebuah bagian pada pita frekuensi radio. Ada
sejumlah kecil bandwidth yang membawa data saat modulasi frekuensi
radio berada di band sebuah frekuensi. Bagian ini sangat penting agar
setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap), sehingga jaringan akan
tersusun dalam urutan data paket tertentu saat dikirimkan.
1. Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data/internet melalui ...
a. Ethernet d. Bluetooth
b. LAN card e. Infrared
c. Gelombang radio
3. Berikut ini yang bukan termasuk dari antena pengarah yaitu ...
a. Antenna yagi d. Antenna omnidirectional
b. Antenna parabolic e. Antenna directional
c. Antenna grid
5. Manakah dibawah ini yang memiliki kemampuan data rate paling cepat?
a. 802.11a d. 802.11g
b. 802.11b e. 802.11n
c. 802.11c
a. Infrastruktur
b. WPAN
c. Ad Hoc
d. WLAN
e. Nirkabel
10. Mengapa pada jaringan yang sangat padat penggunaan channel tidak bisa digunakan
secara sekaligus?
a. Menghindari interferensi jaringan
b. Menghindari lambatnya transfer data
c. Menghindari penyadapan
d. Menghindari tabrakan antar data
e. Perangkat yang digunakan bisa rusak
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Sebut dan jelaskan cara kerja dari salah satu jenis antenna pengarah !
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
4. Jelaskan alur proses kerja dari bentuk jaringan Ad-Hoc dan Infrastruktur !
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
1. Dalam memahami modul ini, pahami urutan langkah dalam melakukan site survey.
2. Setelah itu, pahamilah macam-macam topologi jaringan nirkabel dan kondisi channel
dan pahamilah cara-cara dalam mengatasi interferensi.
3. Kemudian, pahamilah kondisi channel dalam frekuensi gelombang radio.
4. Terakhir, pahamilah cara dalam mengatasi interferensi.
5. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur,
untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-
latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat
hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan mengetahui
sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.
6. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan perintah
yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami konsep, urutan langkah dalam
melakukan perancangan jaringan nirkabel secara terstruktur.
Sumber: www.connectworld.net
Tujuan dari survey lapangan adalah memetakan lokasi tertentu dengan menentukan
penempatan peralatan nirkabel yang disesuaikan dengan sifat, interferensi, serta jangkauan
frekuensi radio agar dapat mengimplementasikan jaringan nirkabel dengan baik. Site survey
merupakan langkah yang sangat penting dalam mengimplementasikan jaringan nirkabel.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan kegiatan site survey antara lain:
4. Memperkirakan Noise
Telepon, pemancar video, bluetooth, alat monitor bayi, dan bahkan microwave ovens
bersaing dengan jaringan data nirkabel untuk penggunaan sangat terbatas 2,4 GHz
band. Sinyal tersebut, serta jaringan nirkabel lokal lainnya, dapat menimbulkan
masalah besar terutama untuk sambungan nirkabel link jarak jauh. Berikut ini adalah
beberapa langkah yang dapat anda gunakan untuk mengurangi penerimaan sinyal
yang tidak diinginkan.
c. Gunakan channel terbaik yang ada. Ingat bahwa kanal 802.11b/g lebarnya 22
MHz, tetapi hanya dipisahkan oleh 5MHz. Lakukan site survey, dan pilih saluran
yang sedikit sekali gangguannya. Ingat bahwa penggunaan frekuensi nirkabel
dapat berubah sewaktu-waktu karena orang menambahkan perangkat baru
(cordless telepon, jaringan lain, dll). Jika sambungan anda tiba-tiba kesulitan
mengirimkan paket, anda mungkin perlu melakukan sebuah site survey lagi dan
memilih kanal yang lain.
Sumber: www.pintarkomputer.com
Gambar 4.4 topologi IBSS
Topologi IBSS mirip dengan model point to point dan juga point to multipoint pada
jaringan kabel LAN namun bedanya tidak adanya sebuah terminal (access point)
seperti halnya switch pada LAN yang berfungsi untuk membuat perangkat-perangkat
nirkabel klien saling terhubung. Kelemahan lain adalah karena tidak adanya access
point maka nirkabel client tidak bisa mengatur prioritas dari perangkat mana yang
harus didahulukan. Hal ini menyebabkan tabrakan atau collusion yang tentu dapat
membuat komunikasi jadi lambat.
Sumber: www.pintarkomputer.com
Gambar 4.5 topologi BSS
Sumber: www.pintarkomputer.com
Gambar 4.6 topologi ESS
Pada sub bab ini akan dibahas frekuensi 2,4 GHz yang merupakan frekuensi yang paling
banyak digunakan oleh perangkat-perangat nirkabel saat ini. Sebenarnya frekuensi 2,4 GHz
masih dibagi lagi menjadi beberapa frekuensi yang lebih spesifik. Frekuensi 2,4 GHz dibagi
lagi menjadi beberapa channel, yang menentukan satuan terkecil dari frekuensi 2,4 GHz tadi.
Jika diperhatikan, antara satu channel dengan channel lainnya terpisah 0,005 GHz, kecuali
antara channel 13 dan channel 14 yang terpisah 0,014 GHz. Setiap channel memiliki
rentang channel sebesar 22 MHz atau 0,022 GHz. Ini mengakibatkan sinyal dari sebuah
channel masih akan dirasakan oleh channel lain yang bertetangga. Misalnya sinyal pada
channel 1 masih akan terasa di channel 2, 3, 4 dan 5. Karena rentang frekuensi yang saling
overlapping (menutupi) maka penggunaan channel yang berdekatan akan mengakibatkan
gangguan interferensi. Hal ini mirip yang terjadi pada pemancar Radio FM, suatu frekuensi
station radio tidak boleh berdekatan dengan frekuensi station radio lain, karena siaran radio
mereka akan saling mengganggu jika frekuensi yang mereka gunakan berdekatan. Secara
lengkap gambaran interferensi yang akan terjadi antar channel dapat dilihat pada gambar
berikut:
Berdasarkan gambar di atas, kita bisa melihat bahwa interferensi channel akan terhindar jika
kita menggunakan aturan +5 atau -5 dengan frekuensi yang sudah digunakan. Sebagai
contoh, channel 6 tidak akan overlapping dengan channel 1 atau channel 11.
Contoh penerapan aturan +5 atau -5 ini misalnya pada saat kita akan mengkonfigurasikan
sebuah access point, ternyata disekitar kita sudah ada access point milik orang lain. Sebelum
menentukan channel yang akan kita gunakan di access point kita, cari tahu terlebih dahulu
channel yang digunakan oleh access point tetangga kita. Pengguna bisa menggunakan
aplikasi netstumbler untuk mesin Windows ataupun Airodumping untuk mesin Linux. Jika
ternyata tetangga kita menggunakan channel 8 pada access point-nya, maka channel yang
dapat digunakan pada access point adalah channel 3 atau channel 13.
Media yang digunakan dalam pertukaran data pada jaringan nirkabel berbeda dengan yang
ada pada jaringan kabel. Pada jaringan nirkabel media yang digunakan adalah gelombang
radio dengan menggunakan frekuensi radio tertentu, dengan media pertukaran data yang
berupa gelombang radio ini tentu kita tidak dapat sepenuhnya mengontrol sebagaimana
pada kabel. Interferensi atau gangguan yang ada pada nirkabel lebih banyak karena
menggunakan media publik yang dapat digunakan oleh siapa saja.
a. Sinyal yang diterima oleh pesawat penerima harus lebih tinggi dari sensifitas
penerima.
b. Level noise di input penerima harus lebih rendah dari sinyal yang masuk. Noise
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bukan sinyal yang kita inginkan.
a. Link Budget - daya pancar yang cukup, sensifitas penerima, dan penguatan antena yang
cukup untuk mengatasi loss di kabel coax dan free space.
b. Line Of Sight - jalur LOS harus tanpa hambatan/penghalang dari ujung ke ujung.
c. Fresnel Zone - harus cukup daerah yang bebas tidak ada halangan.
d. Installation - pastikan antena dipasang dengan aman dan benar, arah yang benar,
konektor yang diisolasi tahan air, menggunakan konektor dan coax yang baik.
b. Manmade noise sinyal RF yang diambil dari antena. Termasuk oven microwave,
telepon cordless dan indoor WI-FI serta beberapa peralatan medical/kedokteran.
d. Interferensi jaringan lain interferensi yang disebabkan oleh jaringan nirkabel lain
yang bekerja pada band yang sama.
e. Interferensi jaringan kita sendiri terjadi jika kita menggunakan frekuensi yang sama
lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup
jarak/spasi antar channel atau menggunakan urusan frekuensi hopping yang tidak
benar.
f. Interferensi dari sinyal out of band disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar
frekuensi band yang kita gunakan, misalnya, pemancar AM, FM atau TV, pager.
Kondisi Channel
Perangkat WLAN bekerja dengan gelombang elektromagnetik, sehingga
perangkat ini akan beroperasi pada frekuensi tertentu. Karena akan digunakan
oleh pengguna secara luas, maka frekuensi yang dipilih adalah frekuensi yang
sudah digratiskan yaitu frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz.
Interferensi
Untuk mengatasi interferensi pada frekuensi ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu:
1. Memaksimalkan Level Sinyal yang Diterima
2. Meminimalisasi Interferensi Dan Noise
3. Strategi Mengalahkan Interferensi
1. Dalam kegiatan penentuan lokasi-lokasi AP, jika pengguna tidak ingin kehilangan
sinyal ketika berpindah dari satu cell ke cell lain, maka
a. Menggunakan topologi IBSS
b. Perlu menyediakan antena tambahan
c. Perlu merancang agar antar cell dapat saling membentuk irisan (overlap)
d. Menggunakan teknologi bridge pada metode jaringan kabel
e. Perlu menambahkan repeater
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan site survey, kecuali
a. Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan sebuah proyek
b. Proses dilakukan dengan metode trial dan error
c. Pengalaman yang sangat berperan
d. Koordinasi sesama engineer
e. Solusi survey site lebih dari satu
3. Topologi yang mengharuskan untuk memiliki 1 AP yang bertindak sebagai base station
adalah
a. BSS d. Star
b. IBSS e. Mesh
c. ESS
6. Dalam menentukan channel pada access point, kita harus mengetahui lebih dulu
channel yang telah digunakan oleh access point tetangga kita dengan menggunakan
...
a. Netstumbler d. Pointing antenna
b. Router e. Site survey
c. Attenuator
7. Channel yang dipasang tidak akan mengalami overlapping jika menggunakan aturan
...
a. Site survey d. Manual book AP
b. Pointing antenna e. BSS
c. Aturan +5
8. Dari pembagian channel frekuensi 2,4 GHz, Berapakah frekuensi pada channel 10 ?
a. 2,457 GHz d. 2,442 GHz
b. 2,452 GHz e. 2,437 GHz
c. 2,447 GHz
9. Untuk memperoleh SNR yang tinggi kondisi yang harus dipenuhi yaitu ...
a. Level noise di input penerima harus lebih rendah dari sinyal yang masuk
b. Penguatan antena yang cukup untuk mengatasi loss di kabel coax dan free space
c. Jalur LOS harus tanpa hambatan/penghalang dari ujung ke ujung.
d. Pastikan antena dipasang dengan aman dan benar
e. Harus cukup daerah yang bebas tidak ada halangan
Dikehidupan sehari-hari kita tentunya sering melihat antena yang terpasang di atap rumah
dan kabel yang menghubungkan perangkat elektronik kita. Pernahkah kita mencari tahu
sistem kerja bagaimana antena bisa menangkap sinyal? Apa saja yang mencakup pemasangan
antenna? Bagaimana cara pemasangan atau fungsi kabel yang menghubungkan agar suatu
informasi dapat tersampaikan? Pada bab ini kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan
diatas tentang pemasangan perangkat jaringan nirkabel.
Sumber: www.elutions.net
Omni-directional
Semi-directional
Highly-directional
Radiasi dari antena dipole sama-sama dalam semua arah di setiap sumbu axis-nya,
tetapi radiasinya tidak terlalu panjang dari kawatnya sendiri. Gambar bagian samping
dari radiator antena dipole seperti gelombang radiasi pada gambar 5.2. Gambar ini
Antena Semi Directional terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenis. Beberapa
tipe antena Semi Directional yang sering digunakan bersama wireless LAN adalah
antena Patch, Panel dan Yagi. Pada Gambar 2.6 menunjukkan contoh antena Semi
Directional.
Antena Semi directional sering memancarkan dalam bentuk hemispherical atau pola
lingkup silinder seperti yang diperlihatkan pada Gambar 5.7.
Selanjutnya pada Gambar 5.8 menggambarkan hubungan antara dua bangunan yang
menggunakan antena semi directional.
3. Antena Highly-directional
Antena highly directional memiliki daerah pancaran sinyal yang terbatas dari tipe
antena apapun dan mempunyai gain yang besar dari ketiga group antena tetapi
antena jenis ini mempunyai beamwidth yang sangat terbatas dan harus ditujukan
secara akurat satu sama lain. Pada Gambar 5.8 menunjukkan bentuk pola radiasi
antena highly directional.
Antena highly directional secara khusus berbentuk cekung atau berbentuk piringan
satelit. Contoh dari antena highly directional, yakni antena parabolic dan antena grid,
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.9. Antena jenis ini cocok untuk jarak jauh
dan untuk hubungan wireless point-to-point dan memancarkan pada jarak hingga 25
mil (42km)
b. Gain
Antena merupakan sebuah perangkat pasif. Dengan bentuk fisik yang sesuai,
antena dapat mempengaruhi faktor penguatan. Penguatan antena dihasilkan
dari pemusatan pancaran sinyal radio frekuensi. Antena gain ditetapkan dalam
satuan dBi, yang berarti decibel direferensi ke sebuah radiator isotropic. Radiator
isotropic merupakan sebuah lingkaran yang memancarkan kekuatan yang sama ke
semua arah secara simultan. Antena tidak bersifat menguatkan, tetapi bertugas
membentuk daerah radiasi untuk memperpanjang atau memperpendek jarak
penyebaran gelombang yang berjalan. Penguatan antena yang lebih tinggi akan
menyebabkan gelombang dapat disebarkan lebih jauh.
c. Beamwidth
Beamwidth antena biasanya dipahami sebagai lebar beam saat daya setengah.
Puncak intensitas radiasi ditemukan dan lalu ujung kedua puncak yang
melambangkan setengah daya intensitas puncak ditemukan. Jarak bersiku di
antara ke dua ujung daya setengah di definisikan sebagai beamwidth. Setengah
daya yang diekspresikan dalam decible adalah -3dB, sehingga beamwidth
setengah daya kadang-kadang dirujuk sebagai beamwidth 3dB. Beamwidth
horisontal maupun vertikal biasanya dipertimbangkan. Dengan asumsi bahwa
sebagian besar daya yang dipancarkan tidak dibagi-bagi ke dalam sidelobe, gain
kedepan akan berbanding terbalik dengan beamwidth. Pada saat beamwidth
berkurang, gain ke depan bertambah.
d. Propagasi
Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan
gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-
kawat memerlukan antena untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam
bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui
udara bebas menuju antena penerima dengan mengalami peredaman sepanjang
lintasannya, sehingga ketika sampai di antena penerima, energi sinyal sudah
sangat lemah.
Line of Sight
Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio di atas
30 MHz yakni pada daerah VHF, UHF, dan microwave. Pemancar FM dan
TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi jarak jangkau yang
pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari receiver dengan sensitivitas
tinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan antena yang diletakkan di lokasi
yang tinggi.
2. Aksesori Antena
a. RF Connector
RF konektor adalah spesifikasi tipe dari device koneksi yang digunakan untuk
mengkoneksikan kabel ke evice atau device ke device. Secara umum konektor N,
F, SMA, BNC, & TNC (atau derivatives) digunakan untuk RF konektor dalam
wireless LAN. Ada beberapa tipe konektor yang digunakan untuk instalasi WLAN,
yaitu:
Sumber: amazon.com
Gambar 5.18 Konektor N-Female
Sumber: amazon.com
Gambar 5.20 Konektor SMA-Male
Sumber: amazon.com
Untuk menyambungkan card WLAN yang terpasang konektor SMA untuk coax
kecil, ke kabel coax LMR atau Heliax yang diameter-nya lebih besar. Biasanya
dibuatkan kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel
ini di kenal sebagai pig tail.
b. RF Cable
Dibawah ini ada beberapa kriteria yang harus di pertimbangkan dalam memilih
kabel yang cocok untuk jaringan wireless anda.
Panjang pendek kabel yang dibutuhkan.
Rencanakan untuk membeli kabel yang pre-cut length dengan konektor pre-
installed. Meminimalkan kemungkinan terburuk antara konektor dan kabel.
Carilah kabel lowest loss yang tersedia pada keterangan range harga. Tabel 5.2
mengilustrasikan loss yang dikenali dengan menambahkan kabel pada
wireless LAN.
Belilah kabel yang mempunyai impedansi yang sama dengan semua
komponen wireless LAN anda.
Respon frekuensi dari kabel, seharusnya di pertimbangkan sebagai factor
pengambilan keputusan yang sangat utama dalam pembelian. Dengan 2.4
GHz wireless LAN, kabel yang dihitung setidaknya 2.5 GHz. Dengan 5 GHz
wireless LAN, kabel yang dihitung setidaknya 6 GHz.
Sumber: wireless.udata.com
Gambar 5.23 RF Amplifier
Sumber: wireless.udata.com
Gambar 5.24 fixed-loss RF attenuator Gambar 5.25 RF Step Attenuator
Gambar 5.26 menunjukkan beberapa tipe dari lighting arrestor. Pertama pada
sebelah kanan, melangsir arus transient ke tanah dengan karakteristik fisik dari
lighting arrestor itu sendiri selama mengijinkan sinyal RF yang cocok untuk
melewatkannya.
f. RF Splitter
RF Splitter adalah peralatan yang mempunyai konektor single input dan konektor
multiple output. RF splitter digunakan untuk tujuan membagi sinyal single menjadi
sinyal RF multiple independen. Splitter dapat digunakan untuk menyimpan track
dari power output dalam link wireless-LAN. Dengan menyertakan power meter ke
salah satu output dari splitter dan RF antena pada salah satu sisinya, maka seorang
administrator dapat memonitor secara aktif output setiap saat.
Sumber: wireless.udata.com
Gambar 5.27 Splitter
Sumber: Wikipedia
Sumber: Wikipedia
Diperlukan kecermatan pada saat melakukan pengarahan antena (pointing). Para teknisi
pointing pada umumnya memiliki bakat berupa insting yang tajam untuk menentukan arah
antena. Alat bantu seperti kompas dan GPS atau software RMW, hanya berfungsi sebagai
petunjuk awal. Berikut adalah urutan langkah dalam proses pointing antena.
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS (kompas secara
umum lebih akurat GPS lebih banyak digunakan untuk menentukan koordinat
lokasi untuk dipetakan di dalam perhitungan link budget di software RMW), arah
ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless AP/CPE tidak memiliki utility grafis
untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb. (kecuali statistik dan PER)
melalui console maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio
standar 802.11b/g yang memiliki utility grafis (saat ini sudah jarang karena pada
umumnya interface yang tersedia berbasis web, kecuali Mikrotik)
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila
diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke
vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi,
syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di
kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena
juga harus dibalik menjadi vertical)
2. Semi-directional
Antena semi directional terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenis.
Beberapa tipe antena semi directional yang sering digunakan bersama wireless
LAN adalah antena patch, panel. Antena semi directional sering memancarkan
dalam bentuk hemispherical atau pola lingkup silinder.
3. Highly-directional
Antena highly directional memiliki daerah pancaran sinyal yang terbatas dari
tipe antena apapun dan mempunyai gain yang besar dari ketiga group antena
tetapi antena jenis ini mempunyai beamwidth yang sangat terbatas dan harus
ditujukan secara akurat satu sama lain.
2. Aksesori antena
Pada antena terdapat aksesori yang merupakan komponen yang menyusunnya.
Aksesori tersebut antara lain: RF Connector, RF Cable, RF Attenuator, RF
Amplifier, Lighting Protector, RF Splitter.
C. Pointing Antena
Pointing adalah proses pengarahan antena stasiun bumi menuju posisi satelit
sehingga didapat sinyal yang maksimum. Untuk dapat melakukan pointing maka
perlu adanya pengaturan sudut azimuth dan elevasi.
EVALUASI
1. Gambar dibawah ini merupakan bentuk radiasi dari antena ...
a. Antena Omni-Directional
b. Antena Semi-Directional
c. Antena Highly Directional
d. Antena Yagi
e. Antena Grid
2. Yang termasuk salah satu contoh dari antena Semi-Directional adalah ...
a. Antena Parabolic d. Antena Isotropic
b. Antena Grid e. Satelit
c. Antena Yagi
3. Antena Highly-Directional cocok untuk koneksi dengan jarak pancaran sinyal ...
a. 80 km d. 50 km
b. 75 km e. 45 km
c. 60 km
6.
8. Konektor N Male pada gambar dibawah ini yang benar adalah ...
a. d.
b.
e.
c.
Soal Essay
Buatlah sebuah rangkaian urutan dalam pemasangan jaringan nirkabel secara runtut!
1. Dalam memahami modul ini, pahami urutan langkah dalam mengkonfigurasi klien
pada jaringan nirkabel.
2. Setelah itu, pahamilah urutan langkah dalam konfigurasi access point.
3. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur,
untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-
latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat
hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan
mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.
4. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat memahami konsep, urutan langkah
dalam melakukan perancangan jaringan nirkabel secara terstruktur.
2. Klik pada ikon Network Wireless Connection pada taskbar, akan ditampilkan nama
jaringan yang tersedia. Pilih WIFI klik tombol connect.
4. Apabila proses telah selesai akan ditampilkan PC klien telah terhubung dengan
jaringan Wifi.
8. Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka pilih obtain an IP address
automatically. Pilihan ini akan menggunakan alamat IP yang disediakan dari DHCP
server dari access point. Klik OK untuk menyetujui pengaturan alamat IP.
9. Sedangkan apabila pada access point tidak mengaktifkan DHCP server, maka harus
memberikan alamat IP statik dengan memilih use the following IP address. Masukkan
alamat IP yang satu kelas dengan alamat IP AP. Klik Ok untuk menyetujui
pengalamatan IP.
10. Apabila pada access point mengaktifkan DHCP server maka akan dapat melihat IP yang
diberikan oleh access point pada klien dengan cara klik kanan pada jaringan coba pilih
status, pada kotak dialog Wireless Network Connection Status, klik tombol details.
11. Pada kotak dialog Network Connection Details akan ditampilakan alamat IP yang
diberikan oleh DHCP server dari access point.
13. Apabila antara access point dengan PC klien belum terhubung, maka harus
mengaktifkan terlebih dahulu Network Discovery dan File Sharing yang ada pada PC
klien. Untuk mengaktifkan Network Discovery dan File Sharing adalah klik kanan pada
ikon jaringan dan pilih Open Network and Sharing Center.
15. Pada bagian Network discovery, pilih Turn on network discovery dan pada bagian File
Sharing, pilih Turn on File and printer sharing dan kemudian klik Save Changes untuk
menyimpan perubahan yang sudah dilakukan.
16. Apabila PC klien telah terhubung dengan jaringan Wifi, maka PC dapat berkomunikasi
dan bertukar data dengan semua PC yang juga terhubung dengan jaringan Wifi.
Untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut secara
sistematis:
1. Pasang antena pada access point, pastikan pemasangan benar dan terpasang dengan
sempurna.
2. Hubungkan perangkat access point dengan LAN card yang terpasang pada PC dengan
menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ45.
5. Tombol power.
6. Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop
sehingga alamatnya berada pada satu network. Pada access point yang digunakan
tertera IP 192.168.0.254 dan netmask 255.255.255.0.
Setelah itu nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah
voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau
tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan
adaptor yang tidak sesuai. Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan
menggunakan kabel straight. Buka sebuah web browser pada laptop, kemudian
ketikkan alamat IP default dari access point tersebut yaitu 192.1680.254 lalu tekan
enter pada keyboard. Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication
Required. Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin.
Kemudian Klik OK.
9. Setelah itu menuju ke tab wireless setting, dimana nama dari jaringan menggunakan
nama default dari access point yaitu TP-LINK_57335F. Klik Next.
11. Konfigurasi diatas merupakan pengaturan cepat pada access point. Untuk
menentukan IP yang bisa digunakan pada jaringan adalah caranya sebagai berikut.
Dengan memilih setting DHCP.
Start IP Address: Merupakan alamat IP awal DHCP server.
End IP Address: Merupakan alamat IP akhir DHCP server.
Address Lease Time: Merupakan jumlah waktu perangkat terhubung dengan
jaringan menggunakan IP DHCP server. Jumlah waktu dalam hitungan menit.
Default Gateway: Merupakan alamat IP gateway.
Default Domain: Merupakan nama domain dalam jaringan.
Primary DNS: Merupakan alamat IP DNS primer, alamat IP DNS disediakan
oleh ISP.
Secondary DNS: merupakan alamat IP dari server DNS lain apabila ISP
menyediakan dua server DNS.
DHCP Server: Apabila di pilih Disable maka DHCP server akan dinonaktifkan. Semua
PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui access point harus menggunakan
alamat IP Static. Sedangkan apabila di pilih Enable maka DHCP server akan diaktifkan.
Semua PC klien yang terhubung dengan jaringan melalui access point dapat
menggunakan alamat IP otomatis yang telah disediakan oleh DHCP server.
Untuk login tidak perlu diubah.
12. Setelah selesai akan muncul halaman dari pengaturan yang sudah dilakukan. Apabila
tidak ada perubahan lagi pada pengaturan, klik System Tools > Reboot.
13. Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh
persentasi seperti gambar berikut.
IP yang bisa digunakan adalah mulai dari 192.168.0.100 hingga 192.168.0.199 lalu klik
save. Untuk menguji apakah jaringan nirkabel bisa digunakan, maka perlu laptop lain
untuk terhubung dengan jaringan tersebut. Pilih jaringan TP-LINK_3F56B7. Setelah itu
tunggu hingga tersambung.
Untuk melihat apakah tersambung dengan jaringan maka lihat properties pada
jaringan tersebut.
Pilihan Ganda
1.
3. Yang bukan merupakan jenis mode keamanan jaringan pada access point adalah ...
a. WEP
b. WPA/WPA2
c. WPA-PSK/WPA2-PSK
d. MAC Filtering
e. Firewall
4. Mode keamanan yang digunakan dengan cara memilih panjang kunci untuk
dienkripsi adalah
a. MAC Filtering
b. WPA/WPA2
c. WPA-PSK/WPA2-PSK
d. WEP
e. Firewall
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
1. Dalam memahami modul ini, pahami urutan langkah dalam serangan apa saja yang
dapat menyerang jaringan nirkabel.
2. Setelah itu, pahamilah jenis-jenis metode pengamanan jaringan nirkabel.
3. Dan terakhir, pahamilah cara-cara untuk meningkatkan keamanan jaringan
nirkabel.
4. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan
jujur, untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan
latihan-latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk
melihat hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian
akan mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah
dipelajari.
5. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat menganalisis dalam
mengamankan jaringan nirkabel menggunakan metode apakah yang paling efektif
dan efisien.
Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang jenis
serangan, metode keamanan, dan meningkatkan keamanan jaringan nirkabel dengan
mudah dan cepat, sehingga penguasaan terhadap modul ini akan tercapai.
Pada bab ini kita akan membahas keamanan pada jaringan nirkabel. Mengapa suatu jaringan
perlu kita amankan? Seberapa pentingkah keamanan pada jaringan nirkabel? Bisa dibilang
keamanan adalah sesuatu yang sangat penting, karena sinyal komunikasi pada jaringan
nirkabel secara langsung merambat lewat udara dan sangat memungkinkan bagi pihak-
pihak lain untuk menyadap atau membobol paket informasi yang sedang kita kirim. Jaringan
nirkabel/wireless menjadi target paling menarik bagi hacker. Untuk itulah kita sangat
memerlukan keamanan pada komunikasi nirkabel.
Keindahan internet tidak seindah namanya yang dijanjikan yang dapat memberikan berbagai
informasi yang ada di belahan dunia manapun. Karena berbagai kejahatan yang ada di
kehidupan nyata ternyata lebih banyak ditemukan di dunia internet. Kejahatan di internet
ini populer dengan nama cyber crime. Adanya cyber crime akan menjadi dampak buruk bagi
kemajuan dan perkembangan negara kita serta di dunia pada umumnya. Saat ini, internet
telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari sebagai salah satu media komunikasi
dalam bisnis maupun untuk privat. Tetapi di balik itu masih banyak lubang kelemahan sistem
Sumber: www.acsata.com
Seorang hacker dapat melakukan beberapa tindakan yang tujuannya adalah untuk
memperoleh hak akses secara paksa dari suatu WLAN. Beberapa metode yang digunakan
hacker antara lain:
1. Serangan Pasif
Serangan pasif menggunakan akses yang bukan haknya dan tidak melakukan
perubahan content atau isi paket data. Serangan pasif berupa penyadapan atau
penganalisaan lalu lintas jaringan (traffic) yang sering disebut traffic low analysis.
Terdapat dua jenis serangan pasif, yaitu:
Sumber: teknologi.news.viva.co.id
Gambar 7.1 Ilustrasi penyadapan
2. Serangan Aktif
Penyerang yang sebenarnya tidak berhak atas akses jaringan akan melakukan
modifikasi data, aliran data, atau file. Serangan ini mudah sekali dideteksi, akan tetapi
tipe ini sangat sulit untuk dihindari. Serangan aktif dapat berupa kombinasi dari
keempat serangan aktif, yaitu masquerading, replay, modifikasi pesan, dan DoS.
3. Jamming Attack
Merupakan metode yang dapat mematikan supply tegangan pada suatu jaringan.
Contohnya:
Sumber: wnss.sv.cmu.edu
Gambar 7.4 Ilustrasi Jamming Attack
Teknik ini digunakan untuk menyeleksi semua user yang akan melakukan koneksi ke access
point sehingga user yang tidak memenuhi syarat yang ada dalampengaturan access point
tersebut tidak dapat melakukan koneksi. Teknik ini juga membantu menyaring client mana
saja yang bisa masuk ke jaringan setelah proses Open System Authentication dan Shared Key
Authentication.
Dibawah ini merupakan urutan pengamanan menggunakan MAC pada konfigurasi access
point TP-LINK TL-WA701ND.
Allow: Mengijinkan perangkat yang tidak ada dalam daftar untuk mengakses access
point.
Deny: Menolak perangkat yang tidak ada dalam daftar untuk mengakses access point.
Klik add new untuk memasukkan daftar perangkat yang diijinkan/ditolak mengakses
access point.
4. Setelah itu ganti status menjadi enable pada MAC filtering, lalu add new. Berikut
merupakan tampilan pengisian/format add new Mac Filtering.
Pada prinsipnya terdapat dua level enkripsi WEP, 64 bit dan 128 bit. Semakin tinggi bit
enkripsi, semakin aman jaringannya, namun kecepatan menjadi menurun. Untuk
menggunakan WEP, kita harus memilih bit enkripsi yang diinginkan, dan masukkan
passphrase atau key WEP dalam bentuk heksadesimal. WEP menggunakan urutan nilai
heksadesimal yang berasal dari enkripsi sebuah passphrase.
Ketika fasilitas WEP diaktifkan, maka semua perangkat wireless yang ada di jaringan
harus dikonfigurasi dengan menggunakan key yang sama. Hak akses dari seseorang
atau sebuah perangkat akan ditolak jika key yang dimasukkan tidak sama.
Berikut adalah penggunaan mode keamanan WPA pada access point TPLINKWA701ND
a. WPA/WPA2 Personal
WPA2 personal menggunakan Pre-Shared Key sebagai password-nya, namun bisa di
sadap dengan metode dictionary attack/brute force attack. Karena itu WPA2
personal ini tidak cocok digunakan untuk sistem pengamanan perusahaan besar.
Group Key Update Period: Menentukan group key update. Nilai dapat berupa 0
atau sekurang-kurangnya 30. Masukkan 0 untuk menonaktifkan update. Nilai yang
digunakan menggunakan satuan detik.
b. WPA/WPA2 Enterprise
Sebelum masuk ke WPA2 enterprise, berikut ini sedikit penjelasan mengenai WPA2.
WPA2 merupakan sertifikasi produk yang tersedia melalui wi-fi alliance. Update dari
WPA2 ini diantaranya adalah WPA2 Enterprise dan WPA2 Personal. Untuk WPA2
enterprise ini memiliki 3 bagian utama yang terlibat, diantaranya adalah suppicant
(client), authenticator dan authentication server. WPA2 enterprise menggunakan
802.1 x sebagai passwordnya dengan protocol EAP (contohnya EAP-TLS dan EAP-TTLS).
Version: Pada pilihan version, tentukan pilihan jenis WPA/WPA2. Terdiri dari tiga
pilihan, yaitu : Automatic, WPA, dan WPA2.
802.1x adalah standar yang terkait dengan port level security yang diratifikasi IEEE.
Ratifikasi ini pada awalnya dimaksudkan untuk menstandarisasi keamanan pada port
jaringan kabel, tetapi juga dapat diaplikasikan pada jaringan nirkabel. Extensible
Authentication Protocol (EAP) adalah protokol keamanan (MAC address layer). Layer kedua
yang berada di tahap otentikasi pada proses keamanan menyediakan layer ketiga dan
terakhir dari keamanan untuk jaringan nirkabel. Dengan menggunakan 802.1x saat piranti
membutuhkan akses ke access point, maka langkah-langkah berikut tampak pada EAP:
Pada otorisasi dari RADIUS server, klien diizinkan untuk mengoneksikan dan
mentransmit data.
a. EAP-MD5
EAP-MD5 menitikberatkan pada MD5 hash dengan username dan kata kunci untuk
melewatkan informasi autentikasi pada RADIUS server. EAP-MD5 tidak menawarkan
pembangkitan key management atau dynamic WEP key, dengan demikian static WEP
key perlu digunakan.
c. EAP-TLS
Microsoft mengembangkan EAP-TLS yang diuraikan dalam RFC 2716. Sebagai ganti
kombinasi username/password. EAP-TLS menggunakan sertifikat X.509 untuk
menangani autentikasi. EAP-TLS mengandalkan transport layer security untuk
melewatkan informasi PKI ke EAP. Seperti LEAP, EAP-TLS menawarkan hal sebagai
berikut:
Pembangkitan dynamic one-time WEP key
Autentikasi mutual
d. EAP-TTLS
Wireless access point mengidentifikasi dirinya pada klien dengan serifikat klien, tetapi
kini pengguna mengirim kredensial mereka dengan username/password. EAP-TTLS
selanjutnya melewatkan sejumlah kredensial dengan mekanisme challenge-response
yang ditetapkan oleh administrator (PAP, CHAP, MS-CHAPv1. MSCHAPv2, PAP/Token
card, atau EAP).
A. MAC Filtering
Teknik ini digunakan untuk menyaring semua station yang akan melakukan
koneksi ke access point sehingga station yang MAC address tidak terdapat
dalam pengaturan access point tersebut tidak dapat melakukan koneksi.
1. Dibawah ini yang merupakan ciri ciri dari serangan aktif adalah
a. Menggunakan metode pemonitoran yang lebih canggih untuk membuat pola
komunikasi pihak yang diserang
b. Menggunakan akses yang bukan haknya
c. Tidak melakukan perubahan content atau isi data
d. Penyerang melakukan pemonitoran transmisi serta isi dari pesan
e. Penyerang yang tidak berhak atas akses jaringan akan melakukan modifikasi
data
2. Jelaskan mengenai konsep MAC Filtering pada sistem keamanan jaringan wireless
yang mendukung WEP ?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
1. Dalam memahami modul ini, pahami lagi betuk jaringan nirkabel yang telah di pelajari
pada bab 3.
2. Setelah itu, pahamilah konsep wireless distribution system
3. Dan terakhir, pahamilah mode bridge dan repeater
4. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur,
untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-
latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat
hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan mengetahui
sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah dipelajari.
5. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan perintah
yang ada disitu diharapkan kelian dapat menganalisis dalam implementasi wireless
distribution system dan menggunakan metode apakah yang paling efektif dan efisien.
Wireless Distribution System, atau WDS, adalah sebuah sistem murah dan mudah untuk
memperluas jangkauan jaringan wireless anda. Disebut murah, karena anda tidak perlu
menggunakan kabel untuk menghubungkan setiap access point. Anda hanya perlu
menggunakan WDS, dan setiap AP akan berkomunikasi melewati jalur wireless.
Intinya adalah, radio wireless bisa kita jadikan sebagai station (menerima) dan sekaligus bisa
kita jadikan sebagai acess point (mengirim). Memang dalam teori seperti ini, kita anggap
sepele, namun pada prakteknya dilapangan, hal ini sangatlah bermanfaat besar.
Sumber: www.sylbek.eu
Kelemahan WDS
b. Kinerja. Seperti aliran lalu lintas menunjukkan frame mengalami pergi terus
menerus ke udara tiga kali, karena menggunakan teknologi CSMA/CA dan
4. Konfigurasi WDS
a. Masuk ke halaman manajemen TP-LINK wireless router. Jika anda tidak yakin
tentang bagaimana melakukan ini, silakan klik di sini.
b. Masuk ke Wireless -> Wireless Setting. Periksa Aktifkan WDS (Aktifkan WDS
bridging). Maka halaman akan menampilkan seperti dibawah ini.
c. SSID di atas halaman adalah nama jaringan nirkabel lokal router ini. Anda dapat
nama apapun yang anda suka.
e. SSID akar AP dan BSSID (MAC Address) akan diisi secara otomatis. Kemudian
silahkan masukan pengaturan keamanan nirkabel dan saluran nirkabel untuk
mencocokkan orang-orang di AP root. Klik Save.
g. Klik DHCP-> Halaman DHCP Settings. Pilih Nonaktifkan DHCP Server, dan klik
tombol Save.
i. Silakan pergi ke Sistem Tools -> Halaman Reboot untuk reboot unit.
j. Periksa apakah anda bisa mendapatkan internet ketika terhubung ke router kita
jaringan. Jika tidak, disarankan untuk daya siklus AP akar utama dan router kami
dan mencoba internet. Dua perangkat bisa kompatibel dalam mode bridge WDS
jika internet masih tidak bekerja setelah power bersepeda mereka.
Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk memperbarui
sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang
semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal
mengalami pelemahan dan perubahan bentuk selama transmisi.
Repeater merupakan alat yang dapat menerima sinyal digital dan memperkuatnya untuk
diteruskan kembali. Repeater juga dapat memperjauh jarak transmisi data. disamping itu,
repeater dapat memperkecil noise pada sinyal transmisi yang datang.
Repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless clients
atau Station (STA). Wireless repeater, sebuah device yang mengirim dan menerima sinyal
Sumber: www.pintarkomputer.com
Bridge, komunikasi dua arah antara access point Wireless Distribution System satu dengan
access point lainnya (antar access point) akan tetapi tidak membolehkan wireless clients atau
Station (STA) untuk mengaksesnya. Pada bridge terdapat 2 mode yaitu:
Sumber: kb.netgear.com
Gambar 8.12 Bridge Point to Multipoint
1. Repeater
Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk
memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan
bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh.
2. Bridge
Bridge, komunikasi dua arah antara access point Wireless Distribution System satu
dengan access point lainnya (antar access point) akan tetapi tidak membolehkan
wireless clients atau Station (STA) untuk mengaksesnya. Pada bridge terdapat 2 mode
yaitu:
a. Bridge Point to Point
Dalam mode ini, anda dapat menggunakan router broadband ini sebagai bridge
jaringan nirkabel dan mengijinkan semua komputer yang terhubung ke port LAN
kedua Access Point router nirkabel tersebut untuk berkomunikasi dengan satu
sama lain.
b. Bridge Point to Multipoint
Pada wireless mode Bridge Point to Multi Point Access Point 1, Access Point
2, dan Access Point 3 dapat terhubung satu sama lain. Pada mode Bridge
Point to Multi Point yang kita lakukan ini Access Point 1 akan bertindak
sebagai setral dari ketiga Access Point.
1. Dalam memahami modul ini, pahami jenis-jenis kesalahan yang sering terjadi pada
jaringan nirkabel.
2. Setelah itu, pahamilah tentang Backup dan Restore.
3. Dan terakhir, pahamilah Update Firmware.
4. Sebagai siswa, kalian dituntut untuk dapat menilai kemampuan sendiri dengan jujur,
untuk itu setelah memahami tema demi tema secara keseluruhan, kerjakan latihan-
latihan dengan tes formatif yang terdapat disetiap kegiatan belajar. Untuk melihat
hasilnya, silahkan meminta kunci jawaban tes formatif dari guru. Kalian akan
mengetahui sendiri tingkat penguasaan terhadap materi modul yang telah
dipelajari.
5. Lebih lanjut dari itu, kerjakanlah ayo pecahkan masalah. Dengan mengerjakan
perintah yang ada disitu diharapkan kelian dapat menganalisis dalam mengamankan
jaringan nirkabel menggunakan metode apakah yang paling efektif dan efisien.
Dengan petunjuk diatas, kalian diharapkan mampu memperoleh pemahaman tentang jenis
serangan, metode keamanan, dan meningkatkan keamanan jaringan nirkabel dengan
mudah dan cepat, sehingga penguasaan terhadap modul ini akan tercapai.
1. Multipath
Diartikan sebagai karangan dari sinyal utama yang ditambahkan dengan duplikat atau
echo gelombang bidang yang disebabkan pantulan dari gelombang jauh objek antara
pemancar dan penerima. Delay antara sinyal utama sesaat datang dan sinyal direfleksi
terakhir datang disebut sebagai delay spread.
a. Downfade
Pada saat gelombang RF tiba di penerima, banyak gelombang pantul yang tiba
dalam waktu yang sama dari arah yang berbeda. Kombinasi dari amplitudo
gelombang ini adalah aditif RF terhadap gelombang yang utama. Gelombang yang
dicerminkan jika tidak pada satu fase dengan gelombang utama, dapat
menyebabkan amplitudo sinyal akan berkurang saat diterima, seperti
digambarkan di Gambar 9.2. Kejadian ini biasanya dikenal sebagai downfade dan
harus dipertimbangkan dengan seksama ketika pelaksanaan suatu survei
penglihatan dan antena pemilihan yang sesuai.
c. Nulling Sinyal
Kondisi yang dikenal sebagai kondisi nulling batal terjadi ketika satu atau lebih
gelombang pantul tiba di penerima out-of-phase dengan gelombang yang utama
dengan amplitudonya. Seperti digambarkan di Gambar 9.4, kapan gelombang
pantul menuju out of-phase dengan gelombang yang utama di penerima, kondisi
dapat dibatalkan atau "null" keseluruhan dalam sinyal RF, mencakup gelombang
yang utama.
d. Upfade
Upfade adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan ketika multipath
menyebabkan sinyal RF menjadi semakin kuat. Upfade, seperti digambarkan di
Gambar 9.5 terjadi pada sinyal yang dipantulkan yang datang di penerima dengan
sinyal utama. Sama halnya dengan sinyal yang berkurang/turun, semua
gelombang ini aditif pada sinyal utama. Selain itu multipath tidak menyebabkan
sinyal yang menjangkau penerima lebih kuat daripada yang dipancarkan sinyal
ketika sinyal meninggalkan alat pemancar. Jika multipath terjadi demikian maka
dapat membuat aditif pada sinyal utama, total sinyal yang menjangkau penerima
akan menjadi lebih kuat dari sinyal yang terjadi tanpa adanya multipath.
Penting dipahami bahwa sinyal RF yang diterima tidak lebih besar daripada sinyal
yang ditransmisikan pada free space (istilah ini sering disebut sebagai path loss).
Path loss merupakan akibat dari hilangnya amplitudo pada sinyal pada saat
ditransmisikan pada ruang terbuka.
a. Access point nirkabel bekerja dengan lambat dan tidak seperti biasanya.
Kebanyakan access point nirkabel bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan beberapa
peralatan rumah tangga seperti oven mikrowave, telepon nirkabel dan monitor
mengeluarkan sinyal dengan frekuensi yang sama sehingga dapat mengganggu
jaringan. Solusinya adalah perlu mematikan atau menjauhkan peralatan-peralatan
elektronik tersebut.
b. Tidak Dapat Mengakses Menu/Fitur yang Ada pada Access Point Nirkabel.
Solusinya adalah dapat mengatur kembali peralatan access point sehingga kembali
ke default awal dan dapat mengakses segala fitur yang ada pada access point.
Pada berbagai peralatan access point biasanya terdapat tombol reset di bagian
belakang, di dekat port LAN dan colokan daya, yang bisa digunakan untuk
mengatur kembali peralatan.
Salah satu faktor yang menyebabkan sinyal access point nirkabel kurang bagus
adalah jangkauan antena yang tidak maksimal. Solusinya adalah bisa mengganti
antena pada access point nirkabel dengan jenis antena yang memberikan
jangkauan sinyal lebih jauh, atau menggunakan repeater yang berfungsi sebagai
perelai dan penyebar sinyal dari AP nirkabel ke komputer klien.
b. Manusia
Tubuh manusia sebagian besar terbuat dari air dengan persentase 45-75%,
tergantung usia dan tingkat kebugaran. Air bisa menghambat kecepatan Wi-Fi.
Selain itu, kelembaban bisa mempengaruhi kecepatan Wi-Fi juga.
c. Pengaturan Keamanan
Pada beberapa router low-end, pengaturan keamanan bisa mempengaruhi
kinerja. Beberapa tahun terakhir, WPA (Wireless Protected Access) dan protokol
WPA2 menggantikan WEP (Wireless Encryption Protocol) tua dan kurang aman.
Namun, pada perangkat yang lebih kuat umumnya memiliki hardware yang
dirancang khusus untuk WPA dan enkripsi WPA2. Alhasil, protokol keamanan kuat
tak memperlambat kecepatan Wi-Fi router high-end.
d. Firmware Lama
Memperbarui firmware router bisa meningkatkan kinerja dan memberi satu atau
dua fitur baru. Kapanpun ketika router bermasalah, periksa apakah firmware tak
bermasalah. Terkadang, ada sedikit bug dan produsen router telah telah memiliki
perbaikannya.
e. Noise/Sinyal Pengganggu
Noise yang merupakan pengganggu yang terberat dalam dunia Wi-Fi. Noise atau
interferensi adalah sesama sinyal gelombang radio juga yang beroperasi pada
frekuensi, interval dan area yang sama, akibatnya device client akan mengalami
error saat menerjemahkan kode informasi yang sama. Ibaratnya saat kita
berbicara dengan teman kita di tempat sepi dibandingkan berbicara di tempat
yang ramai.
1. Gambar dibawah ini adalah contoh dari setting backup dan restore pada access point
TP LINK TL-W701ND.
2. Setelah klik backup, lalu akan muncul kotak dialog untuk menyimpan hasil konfigurasi
access point dalam bentuk file. Format dari file backup berekstensi (.bin).
3. Untuk melakukan restore, klik tombol pilih file. Lalu pilih file backup setelah itu klik
restore.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat
berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless
sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
Pada Gambar 9.17 merupakan update firmware access point TPLINK TL-W701ND, caranya
adalah dengan klik menu tab system tools lalu pilih firmware upgrade, setelah berhasil
masuk pada halaman tersebut lalu klik tombol Choose File dan pilih file update yang
sebelumnya sudah diunduh melalui web TPLINK. Setelah selesai klik Upgrade, lalu tunggu
proses update hingga selesai.
C. Update Firmware
Access point merupakan perangkat lunak yang biasanya menyertai perangkat
nirkabel dan akan selalu diperbarui secara reguler oleh vendor peralatan tersebut.
Beberapa vendor telah menyediakan pembaruan firmware terbaru pada situs web
resmi sehingga dapat mengunduh dan melakukan pembaruan dengan lebih
mudah.
2. Secara umum, channel pada frekuensi 2,4 GHz yang dapat digunakan adalah ...
a. 1, 5, 11 d. 1, 6, 11
b. 2, 6, 10 e. 1, 6, 10
c. 3, 6, 10
4. Ketika suatu gelombang RF tiba di penerima, banyak gelombang pantul yang tiba dalam waktu
yang sama dari arah yang berbeda. Pernyataan diatas merupakan pengertian dari
a. Downfade d. Corrupt
b. Upfade e. Hidden Node
c. Nulling
5. Apa yang harus dilakukan pengguna ketika berada pada deadspot tidak dapat melakukan
koneksi ?
a. Update firmware access point
b. Melakukan pembaharuan ke 802.11 n
c. Mengatur access point ke default atau pengaturan awal
d. Menjauhkan peralatan yang mengeluarkan sinyal dengan frekuensi yang sama seperti
oven microwave
e. Mengatur topologi jaringan yang digunakan
2. Bagaimana solusi dari sinyal access point nirkabel yang kurang bagus ?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
5. Sebutkan manfaat yang di dapat oleh pengguna jika sudah melakukan update firmware!
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Masalah yang paling banyak pada jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan
koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address.
Carilah penyebabnya dan beri solusi untuk masalah tersebut!