Makalah Perawatan Mesin Diesel
Makalah Perawatan Mesin Diesel
S
U
S
U
N
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kami sanjungkan kepada allah swt dan shalawat beserta salam kepada
rasullulah saw berkat limpahan rahmatnya saya dapat menyelsaikan tugas makalah ini yang
berjudul : PERAWATAN MESIN DIESEL yang dikerjaan di fakultas teknik Universitas
Teuku Umar
Dalam tugas makalah ini saya sebagai penulis masih banyak kekurangannya. Untuk itu
saya mengharapkan kepada semua pihak agar memberikan masukan demi perbaikan dan
kesempurnaaan makalah ini. Tak lupa pula mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Pembimbing yang ikut serta dalam membimbing dalam menyelsaikan tugas makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan dan kami sangat berharap semoga tugas ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar belakang.....................................................................
1.2Rumusan masalah ...............................................................
1.3Metode penelitian ...............................................................
1.4Tinjauan pustaka .................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
Perawatan mesin diesel...........................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1Kesimpulan ............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Motor Diesel adalah motor pembakaran dalam yang beroperasi dengan menggunakan
minyak gas atau minyak berat, sebagai bahan bakar, dengan suatu prinsip bahan bakar tersebut
(diinjeksi) kedalam silinder yang didalamnya terdapat udara dengan tekanan dan suhu yang
cukup tinggi sehingga bahan bakar tersebutsecara spontan terbakar Motor diesel adalah suatu
motor bakar yang pada langkah pertama menghisap udara murni dari saringan udara,
sedangkan pemasukan bahan bakar dilakukan pada akhir langkah kompresi yang mempunyai
tekanan tinggi dan menghasilkan suhu yang mampu menyalakan bahan bakar. Salah satu jenis
penggerak yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi
termal untuk melakukan kerja mekanik, atau yang mengubah energi termal menjadi energi
mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses Pembakaran. Menurut
pembakarannya motor bakar dibedakan atas dua macam yaitu motor pembakarandalam
(internal combustion engines) dan motor pembakaran luar (externalcombustion engines).
Motor pembakaran luar adalah suatu pesawat yang energinyauntuk kerja mekanik yang
diperoleh dengan pembakaran bahan bakar dilakukan diluar motor tersebut, seperti mesin uap
dan turbin uap. Sedangkan motorpembakaran dalam ialah suatu pesawat yang energinya untuk
kerja mekanik yangdiperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder
motor itusendiri, seperti motor diesel dan motor bensin.
Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga
suatu peralatan agar dapat digunakan setiap saat dalam keadaan baik tanpa gangguan
Perawatan merupakan elemen untuk menjaga agar peralatan dapat bekerja dengan efektif dan
mengurangi kemacetan hingga biaya operasional bisa ditekan serendah mungkin.
Pada umumnya sistem perawatan mempunyai sifat untuk meningkatkan efektifitas, serta porsi
keuntungan bagi pemilik perusahaan, hal ini dimungkinkan karena dengan perawatan sistim
bahan bakar maka dapat ditekan ongkos produksi, disamping itu dapat pula ditingkatkan
kapasitas produksi suatu mesin hingga batas umur ekonomisnya.
Setelah kita membahas dan mengerti dari proses perawatan maka timbul pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana tahap-tahap suatu perawatan mesin diesel?
2. Jelaskan cara-cara perawatan pada mesin diesel?
3. Komponen apa saja pada mesin diesel yang harus rutin mendapatkan perawatan?
DLL....
Operasi yang berhasil dari suatu instalasi hanya dimungkinkan pemeliharaan yang
cukup dari motor dan peralatan yang lain. Ketetapan dan ketaatan terhadap jadwal perawatan
akan dapat mempertahankan kemampuan dan tenaga yang di hasilkan oleh motor tersebut.
Dengan demikian efisiensi panas yang tinggi dari motor diesel tersebut dapat berdaya guna
secara maksimal dan life time serta kesiapan motor untuk beroperasi dapat dicapai secara
maksimal. Selama beroperasinya mesin dalam kegiatan penangkapan, belum tentu kondisi
mesin akan terus stabil dan terkendali, tetapi kondisi mesin akan cenderung menurun bahkan
terjadi kerusakan yang parah. Untuk mempertahankan kondisi kapal agar tetap stabil perlu
dilakukan tindakan perawatan yang terjadwal dan berkala bahkan bila mesin mengalami
kerusakan perlu dilakukan tindakan perbaikan (repairing).
Dengan pemeliharaan dan perawatan ini diharapkan kegiatan produksi dapat berjalan dengan
lancar. Karena mesin dan perawatannya mencapai umur ekonomis untuk menghindari
kesalahan atau kemacetan sekecil mungkin sehingga tidak perlu berhenti beroperasi.
Kegiatan perawatan ini terdiri atas kegiatan : pembersihan (cleaning), pemeriksaan (checking),
pelumasan dan pendinginan (lubricating and cooling), penyetelan (adjusting), perbaikan
(repairing) dan turun mesin (over haule). Adapun tujuan dari perawatan mesin ini adalah :
1. Memperpanjang masa pakai mesin
2. Menjamin kesiapan peralatan kerja
3. Menjamin keselamatan kerja
4. Menjamin kesiapan alat bila sewaktu-waktu diperlukan
5. Kemampuan produksi tercapai sesuai dengan yang direncanakan
a. Perawatan Harian
Perawatan harian pada saat operasional seperti :
1. Periksa minyak pelumas dalam karter dan gear box setiap saat pada waktu mesin
berjalan
2. Periksa sistim pendingin dan salurannya
3. Periksa endapan dan kotoran pada tangki bahan bakar
b. Perawatan Mingguan
1. Periksa bahan bakar pada tangki harian mesin pada saat akan distart dan buang
kotoran yang mengedap pada filter dan tangki
2. Bersihkan filter bahan bakar minyak
3. Bersihkan filter minyak pelumas
4. Periksa air aki, voltage dan tangki bahan bakar minyak
5. Periksa dan beri pelumas pada pompa-pompa
6. Pelumasan dan dan pompa injeksi
b.Perawatan Bulanan
1. Buka dan bersihkan tangki bahan bakar
2. Buka dan bersihkan filter oli
3. Ganti minyak pelumas mesin sesuai petunjuk
4. Bersikan tangki bahan bakar minyak
5. Buka nozzel dan bersihkan, kemudian tes nozzel
6. Cek injection timing
7. Ruang air pendingin di bersihkan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem Start
Pada umumnya motor diesel distart dengan menggunakan tangan, motor listrik, udara
tekan. Kalau motor diesel distart, maka poros engkolnya harus diputar oleh alat dari luar
sedemikian rupa sehingga udara dalam silinder ditekan pada titik mati atas sampai suatu
tekanan tertentu, yang apabila bahan bakar diinjeksikan, maka akan menyala dan akan
menghasilkan daya. Terdapat dua persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk start yang
pasti dan cepat yaitu :
a. Kecepatan Cukup
Kalau motor diputar sangat lambat, kebocoran kecil yang tidak dapat dihindarkan akan
melintasi cincin torak dan mungkin melalui katup masuk dan katup buang yang akan
memungkinkan sebagian dari udara lari dari silinder selama langkah kompresi. Ini dapat
menurunkan tekanan kompresi dan suhu pada akhir langkah dibawah yang diperlukan untuk
penyalakan bahan bakar yang diinjeksikan.
b. Kompresi Tepat
Apabila perbandingan kompresi tidak cukup tinggi, maka suhu akhir dari pengisian
udara tekan juga akan terlalu rendah untuk penyalaan. Sebenarnya, sebuah motor baru
mempunyai perbandingan kompresi yang tepat. Tetapi, kausan bantalan dapat sedikit
menurunkan kedudukan torak, sehingga perbandingan kompresi juga menurun. Keterlambatan
penutupan katup masuk, yang disebabkan oleh kesalahan memperbaiki keausan dalam
mekanisme katup atau suatu kesalahan lain dalam pengaturan waktu katup, juga dapat
menurunkan perbandingan kompresi efektif.
4. Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan ini sangat penting, tidak peduli bagaimanapun baiknya sebuah motor
dirancang dari segi efisiensi panas adan kekuataannya, dan bagaimanapun baiknya
pembuatannya dari segi bahan dan pengerjaannya. Kalau pelumasan dari semua bagian yang
bergerak tidak diperhatikan dengan baik, maka motor tidak akan berjalan sama sekali atau akan
menunjukkan keausan berat dan memiliki umur yang pendek.
Minyak pelumas yang dipergunakan apabila buruk atau jelek maka akan dapat menyebabkan
banyak gangguan yang dialami dalam operasi motor tersebut. Maka dalam penggunaan minyak
pelumas harus yang memiliki mutu yang bagus, agar dapat melumasi bagian yang bergerak
dengan baik dan komponen motor tidak cepat mengalami kerusakan.
5. Saringan Udara
Bagian yang berfungsi untuk membersihkan udara dari debu, motor diesel yang tidak
menggunakan saringan udara akan cepat aus bagian-bagian mesinnya. Saringan udara yang
berfungsi baik akan tetapi saringan ini akan cepat kotor dan segera dibersihkan. Apabila
saringan ini sudah lama digunakan maka harus diganti dengan yang baru. Juga hendaknya
saringan ini dipastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa saluran udara, khususnya pada bagian
setelah saringan udara, hal ini akan mengakibatkan debu atau air terhisap masuk ke dalam
ruang bakar.
6. Komponen Mesin
Perawatan yang sangat penting dalam komponen utama mesin kapal adalah :
a. Kepala Silinder
Sebagai pedoman untuk mesin kapal, pembongkaran / pemeriksaan pada torak harus
dilakukan setiap tahun atau 2000 sampai 3000 jam kerja, meskipun pembongkaran pada torak
dilakukan setiap satu tahun, untuk pemeriksaan katupkatup harus sering dilakukan pengecekan
dan pengasahan terhadap dudukannya. Kepala silinder memiliki batas pemakaian, yaitu apabila
kepala silinder mengalami keretakan atau kerusakan dan apabila tidak dapat diperbaiki maka
diganti dengan yang baru. Dalam pemasangan kepala silinder
harus memperhatikan ketebalan pakingnya.
Katup isap dan katup buang ini harus juga diperhatian dalam perawatannya,
adapun perawatan yang dilakukan pada katup antara lain :
1. Periksa kerak karbon yang terdapat pada muka katup dan juga perubahan warna pada katup.
2. Periksa perubahan bentuk batang katup, keausan dan kondisi pelumasan.
3. Periksa pegas katup terhadap kemungkinan patah, aus dan korosi.
4. Lakukan pengasahan terhadap dudukan katup setiap setengah tahun atau 1000 sampai 1500
jam kerja.
5. Lakukan penggantian terhadap katup apabila permukaan katup mengalami kerusakan.
6. Katup harus diganti apabila pegas katup patah, berkarat atau retak.
7. Apabila katup harus diganti sebaiknya baji pemegang katup dan pemegang pegas katup
diganti juga.
8. Dalam pemasangan katup isap dan katup buang jangan sampai tertukar.
c. Silinder
Silinder ini termasuk komponen penting dalam motor diesel, maka dalam perawatannya
harus sangat diperhatikan. Adapun perawatan yang dilakukan terhadap silinder adalah :
1. Keluarkan piston dari dalam silinder kemudian periksa keadaan dinding terhadap
kemungkinan adanya goresan atau keausan yang terjadi didalam silinder.
2. Periksa apakah didalam silinder terdapat kerusakan atau retak.
3. Dalam pemeriksaan dinding silinder, tariklah tabung silinder dari blok mesin, kemudian
periksa dinding luar terhadap kemungkinan terjadinya karat.
4. Periksa paking terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pada saat proses pembakaran
bahan bakar.
5. Ukur diameter didalam dinding silinder yang sejajar dengan pena torak dan dalam arah yang
tegak lurus.
6. Pada umumnya tabung silinder harus dikelurkan untuk dilakukan pemeriksaan, pemeriksaan
ini dilakukan setiap dua tahun atau 4000 sampai 6000 jam kerja. Namun sebaiknya setelah satu
tahun yang pertama, maka tahun yang ke dua tabung silinder harus dikeluarkan dari blok mesin
untuk dilakukan pemeriksaan.
d. Torak/Piston
1. Periksa kerak-kerak karbon yang terdapat pada sisi minyak dan lubang minyak pelumas
sepanjang alur cincin minyak.
2. Periksa apakah kepala torak mengalami retak atau terkena korosi.
3. Periksa keadaan kontak antara pena torak dan bantalannya.
4. Lakukan pengukuran pada semua alur cincin torak dan diameter dalam bantalan pena torak.
5. Periksa kerak-kerak karbon yang terjadi pada permukaan atas dan bawah dari
kepala torak.
6. Lakukan pengukuran pada diameter luar torak dalam arah sejajar pena torak dan dalam arah
tegak lurus.
7. Pembongkaran dan pemeriksaan torak sebaiknya dilakukan setahun sekali
atau 2000 sampai 3000 jam kerja.
8. Batas pemakaian apabila permukaan sisi torak yang muncul pada dinding silinder
menunjukkan kontaknya yang kurang sempurna, terbakar atau ada yang retak-retak, maka
lakukan perbaikkan atau mengganti dengan yang baru.
e. Cincin Torak
Periksa keadaan cincin torak, apakah rusak, macet dalam alurnya atau menunjukkan
tanda kerusakan yang tidak normal. Apabila cincin torak mengalami kerusakan dalam
pemakaiannya maka harus dilakukan perbaikan atau diganti.
1. Lakukan pengukuran lebar dari pada cincin torak, apabila tebalnya sukar diukur maka
masukkan cincin torak tersebut kedalam silinder dan ukurlah antara kedua ujungnya.
2. Batas keausan cincin torak adalah sekitar 10 % dari tebalnya.
3. Pada waktu mengganti cincin torak perlu memperhatikan bahwa cincin torak harus
ditempatnya masing-masing.
f. Poros Engkol
1. Periksa poros engkol terhadap kemungkinan terjadinya kotoran yang melekat, garam serta
keausan.
2. Periksa keadaan permukaan kontak dengan bantalan, kondisi pelumasan juga terhadap
perubahan warna dan korosi.
3. Periksa keadaan pada lengan engkol, apakah terjadi keretakan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar W dan Koichi Tsuda, 2007. Motor Diesel Putaran Tinggi. Pradnya
Paramita. Jakarta.