Anda di halaman 1dari 15

AKUN KAS UMUM AKUN IMPREST

Akun utama pada semua organisasi, Akun khusus untuk membayar penggajian
karena semua penerimaan dan guna meningkatkan pengendalian atas
PETA KONSEP pengeluaran mengalir pada akun ini. pengeluaran kas pada penggajian.

AKUN BANK CABANG DANA KAS KECILIMPREST


AKUN KAS DAN Akun yang berguna untuk Digunkan untuk pengeluaran yang
INSTRUMEN membangun relasi pada komunitas berjumlah kecil yang bisa dibayar dengan
KEUANGAN lokal dan memungkinkan dilakukan lebih mudah jika memakai kas
sentralisasi pasda level cabang. dibandingkan dengan menggunakan chek.

SETARA KAS INSTRUMEN KEUANGAN


Mempunyai tingkat likuiditas Meliputi investasi dalam surat berharga.
sangat tinggi sehingga dapat Investasi dalam instrumen keuangan
dijadikan kas kembali dengan cepat. dapat dikelompokan sebagai sekuritas
PENGAUDITAN KAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN

untuk diperdagangkan, tersedia untuk


dijual, dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Terdapat dua fungsi dalam hubungan antara kas di bank dan siklus-siklus
KAS DI BANK DAN transaksi:
SIKLUS-SIKLUS 1. Menunjukan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus transaksi
terhadap pengauditan kas
TRANSAKSI
2. Membantu dalam pemahaman lebih lanjut pengintegrasian berbagai suklus
tarnsaksi

TAHAP I

MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG MEMPENGARUHI KAS

MENETAPKAN MATERIALITAS PELAKSANAAN DAN MENILAI RISIKO INHEREN


PENGAUDITAN
AKUN KAS UMUM MENILAI RISIKO UTAMA

TAHAP II

PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI

TAHAP III

PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROSEDUR ANALITIS

PERANCANGAN PENGUJIAN RINCI SALDO KAS

Penerimaan Konfirmasi Bank Pengujian Rekonsiliasi Bank

Memeriksa Aktivitas Bank Setelah Akhir Tahun Buku

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|1


MEMPERLUAS PENGUJIAN REKONSILIASI BANK

PROSEDUR-PROSEDUR
BERORIENTASI Auditor biasanya memperluas pengujian atas rekonsiliasi bank akhir tahun
bila auditor berkeyakinan bahwa terdapat kesalahan penyajian yang
KECURANGAN
disengaja pada rekonsiliasi bank akhir tahun.

Auditor harus PENGUJIAN KAS (PROOF OF CASH)


mempertimbangkan
dengan cermat sifat
kelemahan Auditor melakukan pengujian kas apabila klien memiliki kelemahan
pengendalian internal, signifikan dalam pengendalian internal untuk kas, dengan menggabungkan
jenis kecurangan, pengujian subtantif transaksi dengan pengujian rinci saldo.
materialitas potensial,
dan prosedur audit PENGUJIAN TRANSFER ANTAR BANK
dalam merancang
prosedur-prosedur
untuk menemukan Auditor dapat membuat daftar semua transfer atara bank yang yang terjadi
kecurangan. beberapa hari sebelum dan sesudah akhir tahun buku dan menelusurnya
pada catatan akuntansi untuk memeriksa apakah hal itu telah dicatat
dengan benar.

TAHAP I

MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN TERHADAP INSTRUMEN KEUANGAN

MENETAPKAN MATERIALITAS KINERJA DAN MENILAI RISIKO INHEREN

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN


PENGAUDITAN
AKUN-AKUN
TAHAP II
INSTRUMEN
KEUANGAN
MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBTANTIF TRANSAKSI

MERANCANG DAN MELAKSASNAKAN PROSEDUR ANALITIS

TAHAP II

MERANCANG PENGUJIAN RINCI SALDO INSTRUMEN KEUANGAN

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|2


PEMBAHASAN

1.1 AKUN KAS DAN INSTRUMEN KEUNGAN

Terdapat beberapa jenis akun kas yang umumnya digunakan oleh sebagian perusahaan besar.
Auditor akan mengetahui lebih banyak jenis saldo kass setelah memahami bisnis klien.
Berikut jenis akun kas yang utama:

AKUN KAS UMUM

Akun kas umum merupakan kas yang penting bagi sebagian organisasi karena hamper
semua penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini. Contohnya: pengeluaran
untuk siklus akuisisi dan pembayaran biasanya dibayar dari akun ini, sementara penerimaan
kas dalam siklus penjualan dan penaagihan disetorkan dalam akun ini.

AKUN IMPRES

Pada umumnya banyak perusahaan yang mengunakan akun impres. Misalnya,


membuat akun penggajian impres terpisah untuk meningkatkan pengendalian internal
pembayaran gaji. Saldo tetap, misalkan Rp. 10.000.000,- dibuat dalam akun bank penggajian.
Segera sebelum setiap periode pembayaran, suatu cek atas transfer elektronik ditarik pada
akun kas umum untuk menyetorkan total jumlah penggajian bersih ke akun penggajian.
Setelah cek untuk gaji dilakukan pada akun penggajian impres, akun bank seharusnya
memiliki saldo Rp. 10.000.000,-. Satu-satunya setoran ke dalam akun adalah untuk
penggajian mingguan dan semi bulanan dan satu-satunya pengeluaran adalah pembayaran cek
kepada karyawan.

AKUN BANK CABANG

Akun bank cabang berguna untuk membangun relasi dengan bank dalam komunitas
lokal dan memungkinkan sentralisasi operasional pada tingkat cabang. Dalam beberapa
perusahaan, penyetoran dan pengeluaran untuk setiap cabang dibuat dalam akun yang
berbeda, dan kelebihan kas secara periodik dikirimkan ke akun bank umum pada kantor
pusat. Akun cabang dalam ini seperti akun umum, tetapi pada tingkat cabang.

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|3


DANA KAS KECIL IMPRES

Bukan merupakan rekening bank tetapi hampir serupa dengan kas di bank
pencantumannya. Dana tersebut digunakan untuk akuisisi kas bernilai kecil yang dapat
dibayar secara lebih mudah dan lebih cepat dengan kas ketmbang dengan cek atau untuk
memudahkan karyawan dalam mencairkan cek pribadi atau cek penggajian. Akun kas imprest
dibentuk atas dasar yang sama seperti akun bank cabang imprest, tetapi biasanya digunakan
untuk pengeluaran dalam jumlah yang lebih kecil. Beban yang umum meliputi perlengkapan
minor kantor, perangko, sumbangan amal. Akun kas kecil biasanya tidak melampaui
beberapa ratus dollar dan sering kali diisi kembali satu cara dua kali setiap bulan.

SETARA KAS

Perusahaan seringkali menginvestasikan kelebihan kas yang diakumulasikan selama


bagian tertentu dari siklus operasi, yang akan diperlukan dalam waktu dekat dan bisa disebut
Setara kas yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid. Setara kas bisa sangat material,
dicantumkan dalam laporan keuangan sebagai bagian dari akun kas jika merupakan investasi
jangka pendek yang siap dikonversikan menjadi sejumlah kas tertentu, dan tidak terdapat
dirisiko signifikan atas perubahan nilai dari perubahan tingkat bunga. Sekuritas yang dapat
diperdagangkan dan investasi berbunga dengan jangka waktu yang lebih panjang bukan
merupakan setara kas.

INSTRUMEN KEUANGAN

Akun instrumen keuanngan meliputi investasi dalam surat berharga seperti misalnya
sekritas utang dan sekuritas saham, instrumen derivatif, dan aktifitas hedging. Investasi dalam
instrumen keuangan dapat dikelompokan sebagai sekuritas untuk diperdagangkan, tersedia
untuk dijual, dan dimiliki sampai jatuh tempo, sedangkan deviratif dapat dikelompokkan
sebagai aset atau kewajiban, sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

1.2 KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI

Pembahasan singkat mengenai hubungan antara kas di bank dan siklus transaksi
lainnya memiliki peran ganda:

1) Hal tersebut menunjukan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus transaksi
dalam audit kas

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|4


2) Hal tersebut membantu kita mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang
memadukan berbagai siklus transaksi

Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi saldo
pada laporan bank klien dan saldo di buku besar umum, serta memverifikasi apakah kas yang
tercatat di buku besar umum merefleksikan dengan benar semua transaksi kas yang terjadi
selama tahun tersebut. Jadi, jauh lebih mudah memverifikasi rekonsiliasi saldo direkening
bank klien dengan buku besar umum, tetapi bagian yang signifikan dari total audit
perusahaan melibatkan verifikasi apakah transaksi kas dicatat dengan benar. Sebagai contoh,
masing-masing dari salah saji berikut akhirnya menghasilkan pembayaran yang tidak tepat
atau kegagalan untuk menerima kas, tetapi biasanya tidak ada yang akan ditemukan sebagai
bagian dari audit rekonsiliasi bank:
Tidak menagih/tidak mengirim faktur kepada pembeli
Penggelapan kas, dengan cara mencegat kas sebelum penerimaan kas dicatat, dan
mendebet akun kerugian piutang
Pembayaran ganda atas suatu faktur dari penjual
Pembayaran tidak semestinya atas pengeluaran untuk keperluan pribadi direksi
Pembayaran untukpembelian bahan baku fiktif
Pembayaran kepada pegawai melebihi jam kerja sesungguhnya
Pembayaran bunga kepada pihak berelasi melebihitarif bunga normal
Pengujian atas rekonsiliasi bank akan dapat mengungkapkan kesalahan penyajian
yang sama sekali berbeda dengan kesalahan penyajian di atas, seperti misalnya
Check yang belum diuangkan ke bank tidak dimasukkan ke dalam daftar check masih
beredar, walaupun check tersebut telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
Penerimaan kas oleh klien yang terjadi sesudah tanggal neraca telah dicatat klien
sebagai penerimaan kas tahun yang diperiksa.
Penerimaan kas beberapa waktu sebelum akhir tahun buku dan telah disetorkan ke
bank pada bulan yang sama, tetapi dicantumkan dalam rekonsiliasi bank sebagai
setoran dalam perjalanan.
Pembayaran sebuah utang wesel dan telah didebetkan langsung ke saldo bank oleh
bank, tetapi tidak tercantum dalam catatan klien.

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|5


1.3 PENGAUDITAN AKUN KAS UMUM

Pada pengujian saldo akhir tahun dalam akun kas umum, auditor harus
mengakumulasikan bukti yang cukup memadai untuk mengevaluasi apakah kas, sebagaimana
dinyatakan dalam neraca, dinyatakan dan diungkapkan dengan wajar sesuai lima dari keenam
tujuan audit-terkait saldo untuk seluruh pengujian perincian saldo (keberadaan, kelengkapan,
akurasi , pisah batas, dan kecocokan perincian). Hak atas kas umum, klasifikasinya dalam
neraca, dan nilai realisasi kas tidak dapat diaplikasikan. Metodologi untuk kas pada akhir
tahun sama dengan saldo akun neraca lainya.

MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN YANG MEMPENGARUHI KAS


(Tahap I)

Risiko bisnis klien dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang tidak memadai
atau penanganan dana yang dilakukan pihak luar.Risiko bisnis klien lebih banyak muncul
dari setara kas dan jenis investasi lainya. Beberapa perusahaan yang menyediakan jasa
keuangan mengalami kerugian besar akibat aktivitas perdagangan oleh perorangan yang
disembunyikan dengan salah menyajikan saldo investasi dan kas. Auditor harus memahami
risiko dari kebijakan dan strategi investasi klien, sama halnya dengan pengendalian
manajemen yang dapat memperburuk risiko tersebut.

MENETAPKAN MATERIALITAS PELAKSANAAN DAN MENILAI RISIKO


INHEREN (Tahap I)

Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang
memengaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul
potensi salah saji material dalam kas.Oleh karena kas lebih mudah dicuri dibandingkan aset
lainya, terdapat risiko bawaan cukup tinggi untuk tujuan keberadaan, kelengkapan dan
akurasi. Tujuan ini biasanya akan berfokus pada audit saldo kas. Risiko bawaan relatif kecil
untuk tujuan lainya.

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN (Tahap I)

Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi
menjadi dua kategori, yaitu:

1) Pengendalian atau siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan kas.


2) Rekonsiliasi bank independen

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|6


Pengendalian yang mempengaruhi pencatatan transaksi kas, penting dalam penelitian
dan pengendalian untuk kas. Dalam siklus akuisisi dan pembayaran, pengendalian utama
meliputi pengendalian pemisahan tugas yang memadai antar fungsi hingga pasa verifikasi
internal yang memadai. Jika pengendalian yang mempengaruhi transaksi yang berhubungan
kas beroperasi efektif, risiko pengendalian akan menurun sebagaimana pengujian audit untuk
rekonsiliasi bank akhir tahun.

Rekonsiliasi bank merupakan pengendalian yang penting atas saldo akhir kas.
Rekonsiliasi itu akan memastikan bahwa catatan akuntansi mereflesikan saldo kas yang sama
seperti jumlah aktual kas di bank setelah mempertimbangkan item rekosiliasi. Rekonsiliasi
bank yang cermat oleh personil klien yang kompeten meliputi tindakan-tindakan berikut:

Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas atas tanggal,
dibayarkan kepada siapa, dan berapa jumlahnya.
Memeriksa tanda tangan, personel otorisasi, dan pembatalan atas cek dibatalkan.
Membandingkan setoran ke bank dengan tanggal, pembeli, dan jumlah pada
Pencatatan setoran kas.
Memeriksa urutan nomer pada cek dan memeriksa jika ada yang hilang.
Merekonsiliasi seluruh bagian yang menyebabkan perbedaan antara saldo buku
dengan saldo bank dan memeriksa kewajaranya dalam bisnis klien.
Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan pengeluaran kas.
Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan penerimaan kas.
Menindaklanjuti cek beredar dan peringatan penghentian pembayaran.

Pengendalian rekonsiliasi bank dapat ditingkatkan dengan cara review rekonsiliasi


bank bulanan oleh karyawan yang kompeten segera setelah rekonsiliasi selesai.

PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBTANTIF GOLONGAN TRANSAKSI (Tahap II)

Oleh karena saldo kas dipengaruhi oleh seluruh siklus, kecuali persediaan dan
pergudangan, maka sejumlah besar transaksi akun memengaruhi kas, dan transaksi kas
akandiaudit melalui pengujian siklus transaksi tersebut.

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|7


PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROSEDUR ANALITIS (Tahap III)

Dalam audit, rekonsiliasi bank pada akhir tahun di audit secara luas. Dengan
menggunakan prosedur analitis, pengujian atas kewajaran saldo kas tidak terlalu penting
dibandingkan area audit lainya.Auditor biasanya membandingkan saldo akhir pada
rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek beredar, dan jenis rekonsiliasi lainya dengan
rekonsiliasi yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Auditor juga membandingkan
saldo akhir kas dengan saldo bulan-bulan sebelumnya. Prosedur analtis ini dapat ditemukan
salah saji pada kas.

PERANCANGAN PENGUJIAN PERINCIAN SALDO KAS (Tahap III)

Langkah awal dari verifikasi saldo dalam akun bank umum adalah mendapatkan
rekonsiliasi bank dari klien untuk dicantumkan dalam dokumentasi auditor. Tujuan yang
paling penting dalam audit kas pada pengujian atas rincian saldo adalah eksistensi,
kelengkapan, dan keakuratan, sehingga tujuan tersebut mendapat perhatian paling besar.
Auditor juga melakukan pengujian yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan. Prosedur audit aktual bergantung pada materialitas dan risiko dalam kas yang
sudah diidentifikasi auditor pada audit di bagian lainya. Berikut tiga prosedur yang layak
dibahas lebih lanjut karena arti penting dan kompleksitasnya: penerimaan konfirmasi bank,
penerimaan laporan pisah batas bank dan pengujian rekonsiliasi bank.

1.1 Permintaan Konfirmasi Bank


Meskipun tidak disyaratkan oleh standar audit, auditor biasanya meminta
konfirmasi dari setiap bank atau institusi keuangan lainnya yang berbisnis dengan
klien, kecuali jika terdapat sejumlah besar akun yang tidak aktif. Pentingnya
konfirmasi bank dalam audit lebih dari sekedar verifikasi saldo kas aktual. Bank tidak
bertanggung jawab untuk mencari pencatatan atas saldo bank atau pinjaman selain
yang dimasukkan dalam formulir dari klien kantor akuntan publik. Dampak dari
tanggung jawab yang terbatas ini mensyaratkan auditor agar memenuhi tujuan
kelengkapan atas saldo dan utang bank yang tidak tercatat dengan cara lain. Jika
auditor menginginkan konfirmasi atas jenis informasi ini, maka mereka harus
mendapatkan konfirmasi yang terpisah dari institusi keuangan yang dapat menjawab
pertanyaan tersebut. Setelah auditor menerima konfirmasi bank secara lengkap, saldo
dalam akun bank yang dikonfirmasi oleh bank harus ditelusuri ke saldo yang

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|8


disebutkan dalam konfirmasi bank. Jika konfirmasi bank tidak sesuai dengan skedul
audit, maka auditor harus memeriksa selisihnya.

1.2 Permintaan atas Laporan Bank Pisah Batas


Tujuan dari laporan bank atas pisah batas adalah untuk memberikan verifikasi
bagian yang direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank klien di akhir tahun dengan bukti
yang tidak dapat diakses ke klien. Untuk memenuhi tujuan ini, auditor meminta klien
agar bank mengirimkan laporan langsung kepada auditor dalam waktu 7 samoai 10
hari setelah tanggal neraca. Banyak auditor melakukan verifikasi periode laporan
bank jika laporan pisah batas tidak diterima langsung dari pihak bank. Tujuannya
adalah untuk menguji apakah karyawan klien tidak memasukkan, menambahkan, atau
menggantikan dokumen sesuai dengan laporan. Pengujian ini jelas dilakukan untuk
salah saji yang disengaja. Auditor melakukan verifikasi berikut ini dalam bulan
setelah tanggal neraca:

Memeriksa saldo seluruh cek yang dibatalkan, memo debet, setoran, dan
memo kredit.
Melakukan verifikasi saldo laporan bank saat penjumlahan dilakukan.
Menelaah bagian dari penjumlahan untuk memastikan sudah dibatalkan oleh
bank pada periode yang tepat dan tidak ada penghapusan atau penggantian.
1.3 Pengujian Rekonsiliasi Bank
Auditor menguji rekonsiliasi bank untuk menentukan apakah pihak klien
sudah menyiapkan rekonsiliasi dengan cermat dan melakukan verifikasi apakah saldo
bank yang dicatat klien sama jumlahnya dengan kas di bank, kecuali bila ada setoran
dalam perjalanan, cek beredar, dan jenis rekonsiliasi lainnya. Dalam verifikasi
rekonsiliasi, auditor menggunakan informasi dalam laporan bank atas pisah batas
untuk melakukan verifikasi kewajaran rekonsiliasi. Verifikasi auditor dalam
rekonsiliasi meliputi beberapa prosedur:
Melakukan verifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien akurat secara matematis.
Menelusuri saldo konfirmasi bank dan atau saldo awal pada laporan pisah
batas ke saldo per bank pada rekonsiliasi bank utnuk memastikan jumlahnya
sama.
Menelusuri cek yang ditulis dan dicatat sebelum akhir tahun dan dimasukkan
ke laporan bank atas pisah batas ke daftar cek beredar pada rekonsiliasi bank

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|9


dan juga jurnal pengeluaran kas dalam periode neraca atau periode
sebelumnya.
Menyelidiki seluruh cek yang jumlahnya signifikan termasuk dalam daftar cek
beredar yang belum dikliring oleh bank pada laporan pisah batas.
Menelusuri setoran dalam perjalanan ke laporan pisah batas bank.
Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya pada laporan bank dan
rekonsiliasi bank.

1.4 PROSEDUR-PROSEDUR BERORIENTASI KECURANGAN

Pertimbangan penting dalam pengauditan atas kas umum adalah kemungkinan


terjadinya kecurangan. Auditor harus memperluas prosedur-prosedur dalam pengauditan kas
akhir tahun untuk menentukan kemungkinan adanya kecuranga material apabila pengendalian
internal klien lemah.

Apabila auditor secara khusus melakukan pengujian untuk kecurangan, mereka harus
juga memahami bahwa prsedur-prosedur audit selain pengujian rinci saldo atas kas juga bisa
bermanfaat. Prosedur-prosedur yang bisa menemukan kecurangan dalam penermaan kas
antara lain:

Konfirmasi priutang usaha


Pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi lapping
Mereview ayat-ayat jurnal ke akun kas untuk melihat kemungkinan adanya hal yang
tidak biasa
Membandingkan order dari pembeli dengan penjual dan menerima kasnya
Memeriksa perserujuan dan dokumen pendukung untuk penghapusan piutang dan
retur penjualan

Pengujian yang sama dapat digunakan untuk memeriksa kemungkinan kecurangan


dalam pengeluaran kas.

MEMPERLUAS PENGUJIAN REKONSILIASI BANK

Apabila auditor berkeyakinan bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun mengandung


kesalahan penyajian yang disengaja, maka auditor biasanya memperluas pengujian atas
rekonsiliasi bank akhir tahun. Prosedur tambahan dilakukan untuk memeriksa apakah semua

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|10


transaksi yang dimasukkan ke dalam dan di keluarkan dari rekonsiliasi dengan benar, dan
memeriksa apakah semua unsur yang ada dalam rekonsiliasi bank telah dicantumkan dengan
benar.

PENGUJIAN KAS (PROOF OF CASH)

Auditor kadang-kadang melakukan pengujian kas apabila klien memiliki kelemahan


signifkan dalam pengendalian internal untuk kas. Auditor menggunakan pengujian kas untuk
menentukan apakah hal-hal dibawah ini telah dilaksanakan.

Semua penerimaan kas disetorkan ke bank


Semua setoran ke bank telah dicatat dalam catatan akuntansi
Semua pengeluaran kas terbukukan dibayar oleh bank
Semua yang dibayar oleh bank telah diacatat

Dengan menggunakan pengujian kas, auditor menggabungkan penujian substantif


transaksi dengan pengujian rinci saldo. Pengujian kas adalah pengujian atas transaksi
terbukukan, sedngkan rekonsiliasi bank adalah pengujian atas saldo kas pada suatu
saat/tanggal tertentu.

PENGUJIAN TRANSFER ANTAR BANK

Pelaku penggelapan biasanya menutupi pencurian kas dengan melakukan apa yang
disebut kiting, yaitu mentransfer uang dari bank yang satu ke bank yang lain dan mencatat
transaksi tersebut dengan cara yang salah. Untuk mengujia ada tidaknya kiting, termasuk
menguji kesalahan tidak disengaja dalam pencatatan transfer antar bank, auditor dapat
membuat daftar semua transfer antar bank yang terjadi beberapa hari sebelum dn beberapa
hari sesudah akhir tahun buku dan menelusurinya ke catatan akuntansi untuk memeriksa
apakah hal itu telah dicatat dengan benar.Ada beberpa hal yang harus diaudit pada data
transfer antar bank.

Ketepatan informasi pada daftar transfer antar bank harus diperiksa


Transfer antar bank harus dicatat baik pada bank penerima maupun penyetor
Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus
menunjukkan tanggal pada tahun buku yang sama
Pengeluaran dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar dimasukkan ke atau
dikeluarkan check dalam perjalanan dalam rekonsiliasi bank akhir tahun

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|11


Penerimaan dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar dimasukkan ke atau
dikeluarkan dari setoran dalam dalam perjalanan dalam rekonsiliasi bank akhir tahun

1.5 PENGAUDITAN AKUN-AKUN INSTRUMEN KEUANGAN

Dalam pengujian saldo-saldo instrumen keuangan akhir tahun, auditor harus


mengumpulkan bukti yang cukup dan akurat untuk mengevaluasi apakah akun-akun
instrumen keuangan sebagaimana nampak dalam neraca, telah disajikan secara wajar dan
diungkapkan dengan tepat.

MENGIDENTIFIKASI RISIKO BISNIS KLIEN TERHADAP INSTRUMEN


KEUANGAN (Tahap I)

Risiko akan tinggi untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi dalam


sekuritas atau instrumen keuangan derivatif yang kurang likuid, dan apabila investasi
mencerminkan porsiyang besar terhadap total aset.

MENETAPKAN MATERILAITAS KINERJA DAN MENILAI RISIKO INHEREN


(Tahap II)

Saldo akun-akun instrumen keuangan bisa material tergantung kepada tipe dan
fekuensi aktivitas investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko inheren instrumen
keuangan meliputi: tujuan manajemen berkaitan dengan aktivitas investasi, kompleksitas
sekuritas atau derivatif, pengalaman perusahaan di masa lalu dengan investas tertentu, dan
apakah faktor eksternal seperti misalnya risiko kredit atau risiko tingkat bunga berdampak
terhadap asersi-arsesi yang relevan.

MENILAI RISIKO PENGENDALIAN (tahap I)

Auditor harus mendapat pemahaman mengenai perancangan dan efektivitas


pengoprasian pengendalian internal yang berkaitan dengan inisiasi, otorisasi, pengolahan,
pengukuran nilai wajar, dan pengungkapan aktivitas investasi.

MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI (Tahap II)

Berbeda dengan akun-akun yang lain dimana auditor dapat memilih untuk melakukan
pengujian substantif yang lebih luas dan mengurangi pengandalan atas pengendalian,

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|12


penilaian pengendalian internal atas instrumen keuangan diperlukan untuk mengurangi risiko
audit ke tingkat yang dapat diterima, terutama untuk tujuan audit transaksi.

MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS (Tahap II)

Prosedur analitis bisa digunakan untuk menguji kewajaran pendapatan bunga dan
dividen. Auditor juga bisa membandingkan persentase relefatif investasi pada ketiga kategori
nilai wajar.

MERANCANG PENGUJIAN RINCI SALDO INSTRUMEN KEUANGAN (Tahap II)

Titik tolak pengujian saldo akun-akun instrumen keuangan adalah mendapatkan suatu
daftar aktvitas investasi selama tahun yang diperiksa. Daftar aktivitas investasi meliputi saldo
awal, pembelian dan penjualan instrumen keuangan termasuk laba atau rugi, dan saldo akhir
yang dicatat pada nilai wajar pasar atau nilai lain yang sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku.

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|13


PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

Pada bab ini kita telah melihat bahwa transaksi-transaksi pada kebanyakan siklus
berpengaruh terhadap akun kas. Karena adanya hubungan antara transaksi-transaksi pada
sejumlah siklus dan saldo akhir akun kas, auditor biasanya menunda untuk mengaudit saldo
kas, sampai hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi pada semua
siklus selesai dikerjakan dan dianalisis. Pengujian saldo kas biasanya mencakup pengujian
atas rekonsiliasi bank untuk akun-akun kas kunci, seperti misalnya akun kas umum, akun
imprest penggajian, dan dana kas kecil imprest. Apabila auditor menilai adanya kemungkinan
kecurangan dalam kas yang tinggi, auditor bisa bisa menambahpengujian, misalnya dengan
memperluas prosedur rekonsiliasi bank, pengujian kas (prof of cash), atau melakukan
pengujian transfer antar bank.

Upaya dan banyaknya pertimbangan yang terkait dengan pengauditan instrumen


keuangan bisa berbeda-beda tergantung pada strategi investasi dan insentif manajemen klien.
Pengujian yang utama meliputi pengiriman konfirmasi kepada pialang dan pengujian estimasi
nilai wajar.

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|14


DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Al. Haryono. 2014. AUDITING Edisi II. Yogyakarta: Bagian Penertbit Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN

Pengauditan Kas dan Instrumen Keuangan|15

Anda mungkin juga menyukai