Anda di halaman 1dari 4

DONGENG FABEL JERAPAH DAN KELINCI

Di sebuah hutan yang dipenuhi pohon besar nan subur menghijau, tinggallah para hewan dengan
berbagai jenis. Suatu hari, Singa sedang sakit tetapi tak satu pun binatang yang bisa
memberikannya obat. Karena hanya buah apel pelangi yang bisa menyembuhkannya. Tetapi
dengan ketinggian bukit yang sangat curam, tidak ada hewan yang berani mengambil. Akhirnya
Sang Singa itu mengadakan sayembara. Sayembaranya adalah Bagi hewan yang dapat
mengambil buah apel pelangi di atas bukit di hutan tersebut, Singa akan memberikan mahkota
pangeran sebagai pendamping Raja Hutan dan dua peti emas.

Mendengar sayembara dengan hadiah yang cukup besar itu, para penghuni hutan yang tadinya
takut dan tidak berani mengambil buah di lereng curam itu akhirnya menjadi sangat tertarik dan
ingin mengikuti sayembara yang diberikan Singa. Tetapi dengan ketinggian bukit itu yang sangat
curam, jarang ada hewan yang bisa melewatinya. Hai teman-teman, Apakah kalian juga akan
mengikuti sayembara dari raja hutan baginda Singa itu?, tanya seekor Jerapah. Iya, aku pasti
akan mengikuti sayembara itu, karena aku ingin menjadi pangeran hutan dan kaya raya., jawab
seekor Gajah Kalau hadiahnya sebesar itu, aku juga akan mengikuti sayembara itu, kamu
sendiri bagaimana Jerapah? tanya Kelinci pada Jerapah. Itu sudah pasti, aku kan hewan yang
paling kuat dan punya jangkauan paling tinggi di hutan ini, pasti dengan mudah buah itu akan
saya dapatkan dan aku sudah pasti yang akan menjadi pangeran hutan ini. Jerapah menjawab
dengan sombongnya. Hei, kamu jangan merasa paling bisa dulu Jerapah, kita kan belum
bertanding. Kata Gajah. Belum bertanding saja aku sudah tau pasti kalian tidak akan kuat
mendaki bukit itu. Ketus Jerapah sambil mengibaskan kepalanya. Jerapah, kamu tidak boleh
sombong dengan kekuatanmu. Dan untuk teman-teman yang lain, bertandinglah untuk
menyelamatkan sang raja, bukan hanya untuk mendapatkan hadiah. jelas kelinci dengan sopan.
Iya kelinci, pada dasarnya aku ingin menyelamatkan raja. Kata kura-kura. Ah Sudahlah! Aku
malas berbicara dengan kalian. Aku ingin pulang saja, dan aku ingin beristirahat supaya besok
aku akan memenangkan sayembara itu. kata Jerapah kesal. Mendengarkan pernyataan ketus
Jerapah, hewan-hewan lainnya pun menjadi kesal akan sikap Jerapah yang sangat angkuh dan
sombong itu. Dan mereka pun beranjak pulang untuk menyiapkan diri mengikuti sayembara
besok.

Keesokkan harinya, Raja Hutan Baginda Singa menyatakan untuk memulai sayembara bagi
warga hutan. Bagi para penduduk hutan yang ingin mengikuti sayembara, segera maju ke
depan. Karena sayembara akan segera dimulai. Mendengar pernyataan itu, para hewan yang
akan mengikuti sayembara segera berlari mendekati Singa yang tampak lemah karena sakitnya.
Setelah para binatang berkumpul, raja Singa pun memberikan pengarahan kepada para binatang.
Peraturannya adalah bahwa para binatang harus memetik apel pelangi yang berada di atas bukit
dan segera membawanya untukku. Jelas raja Singa. Pasti aku yang akan memenangkan
sayembara ini, aku lebih kuat dan tangguh daripada kalian semua. Hai, kura-kura! Sebaiknya
kamu tidak usah mengikuti sayembara ini, kamu terlalu lemah sudah pasti kamu kalah. Kata
Jerapah mengejek kura-kura yang berada di sampingnya saat itu. Kamu sombong sekali
Jerapah, semua hewan berhak mengikuti sayembara ini. kata kura-kura. Iya itu benar, semua
hewan berhak mengikuti ini, dan yang terpenting kami sudah melakukan pemanasan. Kata
Kelinci. Terserah kalian sajalah! Kamu juga kelinci, kamu pasti akan aku kalahkan, meski aku
tidak melakukan pemanasan seperti kalian, tapi aku sudah pasti menang. Kata Jerapah dengan
sombongnya. Mereka saling bicara hingga membuat gaduh. Tiba-tiba terdengar pukulan gong.
Guungggggggg!!!!" Raja baginda Singa memukul bende/gong sebagai tanda sayembara telah
dimulai.

Semua hewan yang mengikuti sayembara pun berlarian menurut rutenya masing-masing, Mereka
berlari sekencang mungkin saling berlomba untuk lebih dahulu mencapai puncak bukit. Dan
ketika setengah perjalanan menuju atas bukit banyak hewan yang kelelahan dan akhirnya
menyerah. Kini peserta yang masih bertahan yaitu, Jerapah dan Kelinci. Awalnya Jerapah
memimpin di depan, tetapi ketika hampir sampai di atas bukit, tiba-tiba saja kaki Jerapah
mengalami kejang dan keram, ia pun tidak bisa melanjutkan perjalanannya mengambil buah apel
pelangi. Akhirnya ia berhenti di bawah pohon yang teduh sambil meringis kesakitan memegangi
kakinya. Kelinci yang awalnya berada di belakang Jerapah, sekarang ia sudah sampai di atas
bukit dan segera memetik beberapa buah apel tersebut untuk diberikan pada raja hutan Baginda
Singa.

Ketika ia hendak turun untuk kembali, ia melihat Jerapah yang sedang merintih kesakitan sambil
berguling-guling seperti anak kecil yang minta mainan. Jerapah, kakimu kenapa, mengapa
kamu terlentang begitu? Tanya kelinci sambil melihat kaki jerapah yang kaku mengacung ke
atas. Kakiku sakit sekali...!!! kakiku kejang, mungkin karena aku belum melakukan pemanasan
seperti kamu sebelum bertanding tadi, aku sangat sulit untuk berjalan sendiri, tolong aku
kelinci!!!. Pinta Jerapah. Baiklah Jerapah, aku akan membantumu menuruni bukit ini, dan kita
harus segera memberikan buah apel ini kepada paduka raja Singa. Kata Kelinci sambil
membantu jerapah untuk berdiri. Maafkan aku ya kelinci, selama ini aku sudah bersikap buruk
kepada kamu dan teman-teman yang lain. Kata Jerapah sambil menampakkan raut menyesali
perbuatannya yang lalu. Kita harus selalu bersikap baik dengan semua orang sekalipun ia sudah
berbuat jahat kepada kita. Mari... kita harus segera turun ke istana. Ucap kelinci. Kamu bergitu
mulia hatinya. saya sangat menyesal dengan telah berbuat yang tidak baik padamu. Kata
Jerapah sambil beranjak menuruni bukit.
Tidak beberapa lama kemudian Jerapah dan kelinci sampai di kediaman Raja Singa. Kelinci
yang membawa buah apel pelangi langsung memberikannya kepada Singa. Dengan disaksikan
oleh banyak binatang lain, baginda Singa pun segera memakan buah itu dan seketika ia pun
sembuh dari sakitnya. Para hewan pun bersorak gembira dan mengucapkan selamat untuk
Kelinci karena ia sudah berhasil menyembuhkan sang Raja. Raja Singa memenuhi janjinya, ia
memberikan mahkota pangeran dan dua peti emas kepada Kelinci.

Setelah kejadian yang menimpa Jerapah, kini jerapah menjadi hewan yang baik hati, suka
membantu hewan lain yang kesusahan dan tidak sombong lagi. Sementara Kelinci menjadi
pangeran hutan yang selalu baik dan membantu warga hutan dan teman-temannya. Mereka pun
hidup rukun damai sentosa dalam kebersamaan di Hutan itu.

Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Jerapah dan Kelinci :


Janganlah kita merasa paling pandai dan sombong kepada orang lain. Orang yang sombong dan
merasa paling pintar dan serba bisa suatu saat pasti membutuhkan bantuan orang lain, bahkan
bukan tidak mungkin bantuan itu datang dari orang yang kita musuhi dan dianggap bodoh dan
lemah.

Anda mungkin juga menyukai