Anda di halaman 1dari 6

BALAI TAMAN HUTAN RAYA NURAKSA

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


TAHUN 2019
Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa secara geografis terletak di Provinsi 8°
28ˊ- 8° Lintang selatan dan antara 116° 16ˊ- 116° 20ˊ bujur timur. Secara administrasi, kawasan
tahura nuraksa melintasi dua wilayah kabupaten yaitu ; Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten
Lombok Tengah seluas ± 3155 Ha berdasarkan SK Mentri Kehutanan dan Perkebunan nomor
SK. 244/kpts-II/1999 tanggal 27 april 1999 dan keputusan Menteri Kehutanan RI nomer :
SK.3065/menhut-VII/KUH/2014 tentang penetapan kawasan taura nuraksa seluas 3155 HA pada
Kelompok Hutan Gunung Renjani (RTK1) di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok
Tengah Provinsi NTB. Dan keputusan direkur jendral koservasi sumber daya alam dan ekosistem
nomor : SK. 73/KSADAE/SET/KSA:0/3/2019 Tentang : Blok pengelolaan taman hutan raya
Nuraksa, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah provinsi Nusa Tenggara
Barat.

Penataan Kawasan tahura nuraksa dilakukan dengan perencanan, yaitu : membagi


kawasan kedalam blok pengelolaan sesuai dengan hasil inventarisasi sesuai ptensi kawasan serta
pada setiap blok pengelolaan tersebut mempertimbangkan prioritas kawsan untuk memberikan
gambaran arah pengelolaan yang akan dicapai dalam rentang waktu 10 tahun kedepan. Metode
penentuan blok dilakukan dengan menggunakan pendekan analisis spasial baik data sekunder
maupun data hasil pengambilan di lapangan di awali dengan melakukan identifikasi dan
iventarisasi provensi, analisis spasial, FGD (Fokus Grup Discusstion) dan finalisasi blok.
Tahapan dalam melakukan penyususan dokumen penataan blok secara umum, terdiri dari:
pemetaan, kepekaan ekologi, kawasan, analisis kesenjangan ruang dan FGD.

Dari bebrapa rangkaian kegitan yan g telah dilakukan, diperoleh hasil penataan blok
tahura nuraksa dengan menggunakan pendekatan analisis GIS dengan memadukan isu-isu yang
ada serta kondisi dilapangna saat ini, pada tahura nuraksa terdapat 6 blok pengelolaan, yaitu :
blok perlindungan dengan luas 1150,42 HA atau sekitar 36,46 % dari luas kawsan nuraksa, blok
pemanfaatan dengan lusan 593,76 HA atau 18,82% dari luas tahura nuraksa, Blok, Budaya dan
Sejarah 50 HA atau 1,58 % dari luas kawsan tahura nuraksa, Blok Tradisional dengan luas
788,04 HA atau 24,98 % dari luas kawsan nuraksa, Blok Khusus dengan luas 25 HA atau 0,79
% dai luas kawsan tahura nuraksa dan blok koleksi dengan luasan 547,78 HA atau 17,36 % dari
kawsan tahura nuraksa.
DATA POTENSI
A.

Peluang
No
ODTW Kordinat Lokasi Pengembangan Keterangan
.
Pariwisata Alam
1 2 3 4 5
1. Air terjun segenter 116,2935 BT 8,4990 Wisata Tirta dan Ramai pengunjung
LS selfi point
2. Pelawangan batu 116,2938 BT 8,4831 View point
kembar LS
3. Air terjun 116,3276 BT 8,5030 Wisata Tirta dan Perahu bamboo
selendang rinjani LS selfi point (prahu
2 bambu)

4. Pendakian 116,3307 BT 8,4831 Jungle tracking dan


alternative LS wisata minat khusus
Rinjani dan mountraining,
Camping Graoun downhill and
Karang Sidemen endurance bike
activity
5. Mata Air Monte 116,3350 BT 8,4776 View point, wisata
LS minat khusus
6. Air Terjun Batu 116,3400 BT 8,4715 Wisata Tirta dan
Hati LS selfi point
7. Outbon Rumah 116,2841 BT 8,5198 Outbont
Pohon LS
8. Penangkapan 116,2831 BT 8,5202 Satwa edukasi
burung LS
9. Penangkapan rusa 116,2840 BT 8,5198 Satwa edukasi
LS
10. Camping Graoun 116,2836 BT 8,5198 Edukasi dan bina
Kumbi LS cinta alam
11. Goa Pengkoak 116,2940 BT 8,4893 Wisata budaya dan Ramai di bulan tertentu
LS view point
12. Blok khusus 116,18’30” BT - Latihan: TNI dan
116°18’50” BT dan Polri
8° 29’40” - 8°
31’00” LS
13. 6 blok Pendidikan
penelitian, simpanan
karbon
14. Blok tradisional, 116°17’30” BT - Kegiatan wanatani Tanaman keras :
116°19’30” BT dan oleh KTH, mahoni, sengon
8° 29’30” - 8° ekowisata, kolam kolokos, bajur, duren
32’00” LS ikan, budidaya lebah alpokat kemiri,
kapuk,bambu, dadak,
nangka, kluih, pinang,
aren, tanaman perdu :
pisang, coklat, kopi,
sirih, empon-empon
HMT : rumput gajah,
gamal.
15. Blok pemanfaatan 116°19’00” BT - Kegiatan wanatani
116°20’30” BT dan terbatas, ekowisata,
8° 27’45” - 8° budidaya lebah,
30’45” LS kolam ikan, rumah
walet
B

No Nama Mata Air Kordinat Lokasi Peluang Keterangan


. Pemanfaatan

1 2 3 4 5
1. Pesuren 116,2820 BT 8,5113
LS
2. Tibu Melo 116,2942 BT 8,4975
LS
3. Setipak 116,2995 BT 8,4984
LS
4. Mata air monte 116,3350 BT 8,4776
LS
5. Anjane 1 116,2993 BT 8,4999
LS
6. Anjane 2 116,3111 BT 8,5001
LS
7. Besedut 8,511343 LS
8. Rejeng 116,3110 BT 8,5015
LS
9. Pengkoak lauq 116,2949 BT 8,4948
LS
10. 116,2836 BT 8,5198
LS
11. 116,2940 BT 8,4893
LS
KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) PADA BALAI TAHURA NURAKSA
Jumlah
No Nama kelompok Luas garapan
Nama ketua anggota Keterangan
. tani (Ha)
(orang)
1 2 3 4 5 6
1. Anjani Amak sumadi 19
2. Rapil Herman 29
3. Wana abadi Supardi 176
4. Kali palam Amak marjoan 98
5. Eyat pakem Jupri 99
6. Sawaan Sarlinggih 47
7. Segenter H tandi 51
8. Setipak Junaidi 54
9. Sinar rinjani Mariadi 45
10. Selandang rinjani zakaria 33 20,8
Jumlah 671

NAMA PENYULUH KEHUTANAN SUWADAYA MASYARAKAT PADA


BALAI TAHURA NURAKSA
No Kelompok
Nama Alamat Keterangan
. binaan
1 2 3 4 6
1. Sahroni prayadi Persil karang sidemen, Selendang
BKO rinjani
2.
3.
4.
5.

INDENTIFIKASI MASALAH UMUM DAN KHUSUS


No
Masalah Umum Penyebab
.
1 2 3
1. Perambahan hutan - Kurang mengetahui manfaat dan fungsi
hutan
- Kurangnya sosisalisi undang-undang dan
aturan kehutanan dan lingkungan
- Himpitan ekonomi
- Penyuluhan belum bisa maksimal
- Patroli keamanan belum maksimal
- kurangnya lapangan kerja
2. Ilegal loging - Kurang mengetahui manfaat dan fungsi
hutan
- Kurangnya sosisalisi undang-undang dan
aturan kehutanan dan lingkungan
- Himpitan ekonomi
- Penyuluhan belum bisa maksimal
- Patroli keamanan belum maksimal
- kurangnya lapangan kerja
3. Perburuan binatang dilindungi - Kurang mengetahui manfaat dan fungsi
hutan
- Kurangnya sosisalisi undang-undang dan
aturan kehutanan dan lingkungan
- Himpitan ekonomi
- Hobi
- Penyuluhan belum bisa maksimal
- Patroli keamanan belum maksimal
4. Pemantapan palbatas Dana terbatas
5. ODTW belum maksimal dipromosikan - Dana terbatas
- Sarana tranfortasi belum lancar
6. Pemanfaatan lahan garapan di blok - Tingkat PKS masih relatif rendah
tradisional belum optimal - Modal kurang
- Penyuluhan belum bisa maksimal
7. Tanaman MPTS kurang subur dan - Tingkat PKS masih relative rendah
sebagian tidak berbuah - penanaman dan pemeliharaan tanaman
belum sesuai kaidah budi daya
- Penyuluhan belum bisa maksimal
8. Pengembangan budidaya lebah trigona - Kurang mengetahui tehnik budidaya
masih kurang - Tingkar PKS masih relative rendah
- Modal kurang
- Penyuluhan belum bisa maksimal
9. Pembuatan bibit MPTS unggulan - Kurang mengetahui tehnik pembuatan
bibit
- Tingkar PKS masih relative rendah
- Modal kurang
- Penyuluhan belum bisa maksimal
10. Rencana kerja kelompok tidak dibuat - Belum terjadi kesepakatan antara
secara tertulis pengurus dan anggota kelompok
- AD/ART, RDK,RDKK belum dibuat
- Penyuluhan belum bisa maksimal
11. Usaha bersama dalam kelompok belum - Kurangnya modal
bisa berjalan - Antara anggota belum saling percaya
- Pks masih relative rendah
- Penyuluhan belum bisa maksimal
No
Masalah khusus Penyebab
.
1 2 3
1. Perambahan hutan - Kurang mengetahui manfaat dan fungsi
hutan
- Kurangnya sosisalisi undang-undang dan
aturan kehutanan dan lingkungan
- Himpitan ekonomi
- Penyuluhan belum bisa maksimal
- Patroli keamanan belum maksimal
- kurangnya lapangan kerja
2. Perburuan binatang dilindungi - Kurang mengetahui manfaat dan fungsi
hutan
- Kurangnya sosisalisi undang-undang dan
aturan kehutanan dan lingkungan
- Himpitan ekonomi
- Hobi
- Penyuluhan belum bisa maksimal
- Patroli keamanan belum maksimal
3. ODTW belum maksimal dipromosikan - Dana terbatas
- Sarana tranfortasi belum lancar
4. Pemanfaatan lahan garapan di blok - Tingkat PKS masih relatif rendah
tradisional belum optimal - Modal kurang
- Penyuluhan belum bisa maksimal
5. Pengembangan budidaya lebah trigona - Kurang mengetahui tehnik budidaya
masih kurang - Tingkar PKS masih relative rendah
- Modal kurang
- Penyuluhan belum bisa maksimal
6. Rencana kerja kelompok tidak dibuat - Belum terjadi kesepakatan antara
secara tertulis, buku administrasi pengurus dan anggota kelompok
- AD/ART, RDK,RDKK belum dibuat
- Penyuluhan belum bisa maksimal
7. Usaha bersama dalam kelompok belum - Kurangnya modal
bisa berjalan - Antara anggota belum saling percaya
- Pks masih relative rendah
- Penyuluhan belum bisa maksimal

Anda mungkin juga menyukai