Anda di halaman 1dari 29

Sistem Dispersi Berdasarkan Ukurannya

Disperi kasar Dispersi halus Dipersi Molekuler


(suspensi) (koloid) (larutan)
Perbedaan Suspensi Koloid Larutan
Kestabilan (jika Mudah terpisah Sukar terpisah Tidak terpisah
didiamkan) (mengendap) (relatif stabil) (sangat stabil)

Cara pemisahan Filtrasi Tidak dapat Tidak dapat


(penyaringan) disaring disaring
optik
• efek Tyndal
• gerak Brown.

kelistrikan
• Koagulasi

Sifat-Sifat • Elektroforesis
• dialisis

Koloid
gejala permukaan
• Adsorbsi

Sifat yang lain


• Opalesensi
• Koligatif yang
tidak jelas
Efek Tyndall
Peristiwa partikel koloid dapat
menghamburkan cahaya.
Penyebab : ukuran partikel koloid agak besar
(dibanding larutan)

Koloid Larutan Suspensi


1. sorot lampu pada
efek tyndall malam yang
berkabut
dalam 2. sorot lampu
kehidupan proyektor dalam
gedung bioskop
sehari-hari yang
berasap/berdebu
3. dan berkas sinar
matagari melalui
celah daun pohon-
pohon pada pagi
hari yang berkabut.
Gerak Brown
Partikel koloid
senantiasa bergerak
secara acak dan patah
patah di bawah
mikroskop ultra
Penyebab : adanya
tolak menolak
muatan dan
benturan-benturan
antar partikel
Gerak Brown
Partikel koloid
senantiasa bergerak
secara acak dan patah
patah di bawah
mikroskop ultra
Penyebab : adanya
tolak menolak
muatan dan
benturan-benturan
antar partikel
Elektro
foresis
Ion negatif
Ion positif

air

gerakan partikel
koloid di bawah
pengaruh medan
listrik. Sumber listrik

+
Adsorpsi
penyerapan terhadap partikel atau ion
atau senyawa yang lain sehingga partikel
koloid bermuatan.
• Contoh :
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena
permukaannya menyerap ion H+.
Fe3 H Cl
+
+ - H
+
H
+
Fe(OH)3 Cl
Cl H -
- +

Cl H Cl Cl H
- +
- - +
Koagulasi
penggumpalan partikel
koloid sehingga
membentuk endapan
karena kerusakan
stabilitas sistem koloid
Beberapa contoh koagulasi dalam
kehidupan sehari-hari dan industri :
1. Pembentukan delta di muara sungai
2. Karet dalam lateks dengan
menambahkan asam format Gas-gas
bebas asap

3. Lumpur koloidal dalam air sungai dapat


digumpalkan dengan menambahkan
tawas
4. Asap dan debu dari pabrik dapat
digumpalkan dengan alat koagulasi
-

+
listrik dari Cottrel Cottrel
Gas-gas
buangan
yang +
berasap

Zat padat yang diendapkan


Koloid liofil & koloid liofob

Koloid yang memiliki medium Jika


dispersi cair dibedakan atas mediumdispersi
koloid liofil dan koloid liofob. yang dipakai
adalah air
koloid liofil : koloid yang gaya koloid hdrofil
tarik menariknya cukup besar
antara zat terdispersi dengan
mediumnya.

Koloid liofob : koloid yang gaya koloid hidrofob.


tarik menariknya tersebut tidak
ada atau sangat lemah.
Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob
Sol Hidrofil Sol Hidrofob
Mengadsorbsi Tidak mengadsorbsi
mediumnya mediumnya
Dapat dibuat dengan Hanya stabil pada
konsentrasi yang konsentrasi kecil
relatif besar
Tidak mudah Mudah menggumpal
digumpalkan dengan pada penambahan
penambahan elektrolit elktrolit
Viskositas lebih besar Viskositas hampir sama
daripada mediumnya dengan mediumnya
Bersifat reversible Tidak reversible

Efek tyndall lemah Efek tyndalll lebih jelas


kondensasi
PEMBU
ATAN
KOLOID
DISPERSI
Cara Dispersi
Memperkecil partikel -> partikel kasar dipecah
menjadi partikel koloid.

a. Cara Mekanik
Penghalusan dengan menggunakan gilingan koloid
Contoh : campuran semen dengan air dan
pembuatan bahan cat
b. Cara Peptisasi
Penambahan zat ketiga dalam suatu
presipitat/endapan
contoh : Endapan AgCl + larutan NH3 akan menjadi
koloid, Agar-agar dipeptisasi dg air
c. Cara Busur Bredig (Membuat sol logam)
Penghalusan dengan cara pemberian listrik tegangan
tinggi pada kawat halus(elektrode) yang dicelupkan
ke dalam mediumnya.
Cara Dispersi
Memperkecil partikel -> partikel kasar
dipecah menjadi partikel koloid.

Homogenisasi
• Pembuatan susu kental manis bebas
kasein
• Emulsi obat pada pabrik obat
Cara Kondensasi
Pembentukan partikel-partikel koloid dari larutan

a. Reaksi Redoks
reaksi yang disertai perubahan bilangan
oksidasi
Contoh : Pembuatan sol belerang yaitu
dengan mengalirkan gas H2S ke dalam
larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S
(koloid)
Cara Kondensasi
Pembentukan partikel-partikel koloid dari larutan

b. Hidrolisis
reaksi suatu zat dengan air.
Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis
FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih
ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol
Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) +
3HCl(aq)
Cara Kondensasi
Pembentukan partikel-partikel koloid dari larutan

c. Dekomposisi Rangkap
Contoh : Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara
larutan H3AsO3 dengan larutan H2S.
2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq) As2S3(koloid) + 6H2O(l)

d. Pergantian Pelarut
Contoh : Apabila larutan jenuh kalsium asetat
dicampur dengan alkohol akan terbentuk suatu
koloid berupa gel.
Pemisahan dan Pemurnian
Koloid
1. Dialisis Pemurnian koloid dari bahan pengotornya
(ion-ion dengan menggunakan selaput
semipermiabel)
2. elektrodialisis Proses dialisis yang dipercepat dengan
menggunakan arus listrik searah
3. ultrafiltrasi Pemurnian koloid dengan menggunakan
tekanan udara agar medium melewati
selaput berpori
4. . Pemisahan campuran koloid dengan
elektroforesis menggunakan arus listrik searah, bertujuan
untuk menentukan jenis muatan dan
penentuan besarnya Mr
Beberapa Koloid yang penting
AEROSOL
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang
terdispersi dalam gas.
Contoh : Hair-spray, cat pylox, dan deodorant
Beberapa Koloid yang penting
EMULSI
Syarat kedua jenis zat cair itu tidak saling
melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam
2 bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A)
atau emulsi air dalam minyak (A/M).
CONTOH M/A : santan, susu, lateks, minyak ikan
CONTOH A/M : mayonaise, mentega, minyak
rambut, minyak bumi
Beberapa Koloid yang penting
SOL GEL
Sistem koloid dari partikel Koloid yang setengah
padat yang terdipersi kaku (antara padat
dalam zat cair dan cair) disebut gel.
CONTOH SOL : air sungai Contoh : agar-agar,
(sungai dari lempung lem kanji, selai,
dalam air), sol sabun, sol gelatin, gel sabun,
detergen, sol kanji, tinta dan gel silika.
tulis, dan cat.
Beberapa Koloid yang penting
Koloid Asosiasi
Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar
(kepala) dan bagian yang nonpolar (ekor).
Daya pengemulsi dari sabun dan detergen disebabkan
gugus nonpolar
dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan
cucian kemudian
kain mendispersikannya
kotoran ke dalam air.

(a) Kotoran atau bercak lemak pada


bahan cucian
(c) Kotoran mulai terangkat

(b) Molekul sabun menarik kotoran


dengan gugus nonpolarnya (d) Kotoran didispersikan dalam air

Anda mungkin juga menyukai