Berita tentang anak jalanan seolah-olah tidak ada henti-hentinya. Derita dan
penyiksaan yang mereka alami terkadang membuat kita sedih. Mereka harus
berjuang di tengah-tengah kota yang kejam untuk mendapatkan sejumlah uang
agar mereka bisa bertahan hidup dan tidak kelaparan. Mereka menjual rokok,
membersihkan bus umum, atau juga menjual surat kabar. Barangkali pekerjaan-
pekerjaan itu yang mereka dapat lakukan. Keuntungan yang mereka terima
tidak seberapa, tetapi mereka harus melakukan pekerjaan itu agar tetap hidup.
Anak jalanan ini bisanya mangkal di terminal atau di persimpangan-
persimpangan jalan.
Belum lama ini puluhan anak jalanan berdelegasi ke DPRD Provinsi Sumatra
Utara karena mereka digusur dari terminal Amplas. Peristiwa tersebut sungguh
mengenaskan. Kegiatan yang mereka lakukan didorong faktor ekonomi.
Keadaan ekonomilah yang memaksa mereka harus bekerja. Pekerjaan yang bisa
mereka lakukan untuk seusia mereka adalah pekerjaan di sektor informal.
Hasil Simpulan:
Berita tentang anak jalanan seolah-olah tidak ada henti-hentinya. Derita dan
penyiksaan yang mereka alami terkadang membuat kita sedih. Belum lama ini
puluhan anak jalanan berdelegasi ke DPRD Provinsi Sumatra Utara karena
mereka digusur dari terminal Amplas. Penggusuran terhadap anak jalanan akan
memperparah keadaan. Penggusuran tersebut akan menimbulkan masalah
sosial yang akan lebih besar. Masalah kemiskinan dianggap sebagai penyebab
utama timbulnya anak jalanan.