Anda di halaman 1dari 30

TUGAS AKHIR

KONVERSI ENERGI

PERANCANGAN TURBIN FRANCIS


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
Studi Kasus Di Desa Manggisan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember
Oleh :
Ade Wira Kusuma
2108100623

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT
Latar Belakang

Energi listrik
Menipisnya sumber energi tersebut

Mahal

Bahan bakar fosil Polusi

Sumber tenaga terbarukan Belum terlaksananya Kebijakan Pemerintah secara maksimal

Proporsi penggunaan sumber energi

Peningkatan kebutuhan
energi listrik

Banyaknya sumber energi


terbarukan

Potensi Sungai Antrokan

PLTMH
Perumusan Masalah

Telah dioperasikannya beberapa PLTMH dengan instalasi dan desain sangat


sederhana, berdaya kecil dan effisiensi rendah.

1. Bagaimana merancang turbin air berdaya sedang, handal, efisiensi tinggi,mudah


pengoperasian dan perawatannya
2. Bagaimana mendesain/merancang turbin air tipe francis yang sesuai kondisi lokasi
dengan Z =25m dan Q = 0.5 m3/s
Batasan Masalah
Data dengan tinggi jatuh air = 25 meter dan debit air = 0,5 m3/detik.
Agar memudahkan sistem transmisi dibutuhkan putaran turbin sebesar 375 rpm.
Turbin air yang direncanakan adalah turbin francis.
Efisiensi dari turbin sebesar 0,85 berdasarkan grafik effisiensi sebagai fungsi
beban.

Letak power house kurang lebih 41 meter.


Tujuan
Merancang komponen utama turbin francis yang dapat dioperasikan sesuai
kondisi lapangan Sungai Antrokan, komponen-komponen utama yang dirancang
meliputi :

1. Runner (roda turbin)

2. Spiral Casing (rumah turbin)

3. Guide Vane (sudu diam)

4. Draft Tube

Merancang penstock.

Merancang poros, pasak dan melakukan pemilihan bearing.

Membuat gambar susunan turbin hasil rancangan


Manfaat

Dihasilkan suatu desain turbin francis yang memiliki daya sedang, handal, efisiensi
tinggi, mudah pengoperasian dan perawatannya serta sesuai kondisi lokasi.

Bermanfaat bagi masyarakat sekitar lokasi di sungai antrokan untuk memberi


pengetahuan tentang turbin yang digunakan untuk menggerakkan generator guna
membangkitkan listrik.
Tahapan Perancangan

Studi literatur

Studi lapangan

Perancangan pipa pesat Jenis dan dimensi pipa

Perancangan turbin
- Pemilihan jenis turbin menurut putaran spesifik
- Perancangan komponen utama turbin
- Runner
- Spiral casing
- Guide vane
- Draft tube

Perancangan poros Bahan poros dan ukuran poros

Perancangan pasak Bahan dan dimensi pasak

Pemilihan bearing Tipe, dimensi dan umur bearing


Tahapan Perancangan Turbin Francis Debit (Q)
Perbedaan ketinggian (Z)
Parameter perancangan Panjang penstock (l)
Diameter internal penstock (D)
Metode Perancangan
Losses coefficent fitting perpipaaan (K)
Pemilihan Jenis Turbin menurut Ns Le/D fitting perpipaan
Massa jenis air tawar ()
A Efisiensi turbin (t)
Mulai
Viskositas kinematik air tawar ()

Daya Turbin
Data N = Q H g t
Perencanaan

Perencanaan Putaran
Turbin
Kecepatan Aliran dalam
Penstock

Putaran Spesifik
nturbin N
Head Turbin Ns =
H 5/ 4

A
Menentukan Pilihan
Turbin

Selesai
Perancangan runner
Mulai A

N (daya turbin), Ns (putaran spesifik), Q Dengan mengasumsikan 2=25 dan


(debit), H (head turbin), n (putaran turbin)
menggunakan metode tabel didapatkan (r, Cm,
, Mst, ) untuk setiap streamline.

Diameter poros
1/ 3
5,1
Dsh = K t Cb T Jumlah sudu roda turbin

a r + 2
Z = 13 m sin( 1 )
e 2
Dimensi runner
Dimensi Runner
Dh(hub),Ds(outlet),D1A(inlet streamline),B(lebar
runner),D2A(outlet streamline) Menggambar Runner Diameter hub
Dh = (1,3 1,4) Dsh
(Roda Turbin)

Kecepatan Meredional Q1 dari gambar 2.15


C m1 / 2 = Kc m1 / 2 2 g H Selesai
Diameter outlet
Q
A Ds =
Q1 ' H

Diameter inlet streamline sentral


D1A, 1, dari gambar 2.14 untuk Ns tertentu

B/D dari gambar 2.17

Lebar Roda Turbin


B
B= D1
D

Menentukan D2A dengan menggunakan


metode grafis pada software autocad
Perancangan spiral casing

Mulai

Putaran spesifik (Ns),


Diameter Keluaran (Ds)

A 19,5
= 1,2
Dimensi Spiral Casing Ds Ns
(Rumah Turbin)
B 54,8
= 1,1 +
Ds Ns
Menggambar Spiral A
Casing (Rumah Turbin) C 49,25
= 1,32 +
Ds Ns
G 96,5
= 0,89 +
Ds Ns
Selesai D 48,8
= 1,5 +
Ds Ns
I
= 0,1 + 0,00065N s
Ds
E 63.6
= 0,98 +
Ds Ns
L
= 0,88 + 0,00049N s
Ds
F 131,4
= 1+
Ds Ns
M
= 0,6 + 0,000015 N s
A Ds
Perancangan guide vane

Mulai A

Gambar 2.21. Grafik The Guide


D=Dimensi Rumah Vane Maximum Angle a0 at Full
Turbin (G) Load Fungsi Putaran Spesifik (Ns)

Diameter peletakkan Guide


Diameter inlet ring guide vane (G) Vane Shaft
Diameter outlet ring guide vane (D) D0 = D1 (0,29 + 1,07)
pada gambar 2.25

Menentukan penampang dari


guide blade berdasarkan
Jumlah Guide Blades gambar 2.23
1
Z = D' + (4 6)
4
Menggambar
Guide Vane

A
Selesai
Perancangan draft tube A
N 203 .3
= 1,54 +
Ds Ns
Mulai
R 0,0013
= 1,6
Ds Ns

Putaran spesifik (Ns) O 140 ,7


= 0,83 +
Diameter keluaran (Ds) Ds Ns S Ns
=
D3 9.28 + 0,25 N s

P
= 1,37 0,00056 N s
Dimensi Draft Tube Ds T
= 1,5 + 0,00019 N s
Ds

Q 22,6
Menggambar Draft Tube = 0,58 + U
= 0,51 0,0007 N s
Ds Ns Ds

Selesai A V 53 ,7
= 1,10 +
Ds Ns

Z 33 .8
= 2,63 +
Ds Ns
Perancangan Turbin

Data Input Perancangan


1. Lokasi : Sungai Antrokan
2. Spesifikasi pipa pesat :
Material : Thermoplastic PVC (Polyvinyl Chloride) pipes Schedule 80
Panjang : 50 m
External diameter : 24 inch
Internal diameter : 21,418 inch (0,544 m)
3. Q = 0,5 m3/s
4. Z = 25 m
5. Efisiensi turbin 0,85
6. Putaran turbin n = 375 rpm
7. Fluida kerja air tawar, dengan properties : T = 25 C , = 997,1 kg/ m
Perhitungan netto Head Turbin (H)
Head loss mayor pada pipa pesat (hl)
Dari tabel friction loss and flow velocity in PVC and CPVC pipes Schedule 80
didapatkan :
1. Kecepatan aliran (V) = 2,1235 m/s
2. Friction Head = 0,5356

Panjang pipa = 164,04 ft

0,3048m
Head loss mayor = hl = 164,04 ft 0,5495
ft
hl = 0,27476m

Head loss minor pada pipa pesat (hlm)

hlm = hlme + hlmPb + hlmg + hlmel

Dimana : hlme : hlm pada entrance, dengan K1 =0,5


Le
hlmPb : hlm pada pipe bends, dengan D = 15

hlmg : hlm pada gate valve, dengan K2 = 0,15

hlmel : hlm pada enlargement, dengan K3 = 0,15


2
l V
friction factor (f) hl = f
D 2g
f = 0,0127

Head loss minor = K1 + V


2
Le
f + K 2 + 2K 3
D 2g

hlm = 0,2782 m

P1 P2 V V2
2 2 P1 = P2 = Patm
Netto Head Turbin (H) : H = + 1 + Z 1 Z 2 hl V1 = V2 0 m/s2
2g
H = Z (hl + hlm )
H = 24,447 m

Daya Turbin

N = Q H g t
= 101,6303kW = 136,2863Hp
Putaran Spesifik Dari Turbin

n N 375rpm 101,63
Ns = 5 Ns = 5
N s = 70
4
(H ) (24,447 m) 4

Perancangan runner
1. Diameter Poros (Dsh)
5,1
1/ 3
B
Dsh = K t Cb T a = Kt = faktor koreksi ; 1,5-3
a Sf1 Sf 2
58 Cb = 1,2-2,3
Dsh = 77,75 80 mm a =
6 1,5
a = 6,44kg / mm 2

2. Diameter hub (Dh)


Dh = (1,3 1,4) Dsh
= 108 mm
Dimensi runner
3. Diameter keluaran roda turbin (Ds=D3)

Ds =
Q
Q1 ' = 0,165
Q1 ' H

Ds = 0,783m = 783mm

4. Diameter masukan central streamline (D1A=D1)


1 = 90
D1
>1 D1 = D1 A > Ds
Ds
D1 = 790 mm

5. Lebar roda turbin (B)


B = B / D1 D1
B = 0,095 790mm
= 75,05 mm
6. Diameter keluaran central streamline (D2A)
D2A = 445,866 mm

7. Meredional Velocity (Cm)

Kcm1 = 0,135 Kcm2 = 0,1


C m1 = K Cm1 2 gH Cm1 = 2,9566 m/s (inlet)

C m 2 = K Cm 2 2 gH Cm2 = 2,19 m/s (outlet)


Pengecekan Dimensi Poros Turbin

1. Perhitungan Volume dan Berat Roda Turbin (Runner)


Perhitungan volume sudu roda turbin
volume sudu = sudu segmen luassegmen ketebalansudu
sudu = 8 buah
segmen = 10.000 buah
ketebalansudu = 5 mm
luassegmen = 7,3269 mm2

volume sudu = 2,9308 x 10-3 m3

Perhitungan volume bagian roda turbin yang lain (tanpa sudu)


Volume tanpa sudu = Vol.bagianhijau + Vol.bagianbiru

= (2.282.669,7916 + 2.129.864,9425) 10 9 m 3
= 4.412.534,734 10 9 m 3
Volume total roda turbin = Volume sudu + Volume tanpa sudu
= 7,3433 10 3 m 3

Berat runner (wr) :


wr = Volumetotal roda turbin r g High Chromium Iron
= 7,5 gram/cc
wr = 540,2829 N
2. Perhitungan Volume dan Berat Poros
Berat poros (wsh)
:
Material S35C-D, densitas () sebesar 7,85 gram/cc
wsh = Volumesh sh g

wsh = 232,134 N
3. Torsi yang Diakibatkan oleh Daya yang Dihasilkan Turbin (Torque)
N 60
Torque =
2 n
= 2589,307 Nm

4. Hydraulic Thrust (T)


K Ds H
2

T= K = 0,26
2,94
= 29981,79 N
5. Perhitungan Gaya Radial (Fr)
Fr = K r p D1 B
n gpm
ns = 3
4
(H )

Q = 7826,1gpm

H = 80,2067 ft
ns = 1245,6

K r= 0,19

Fr = K r ( H H 2O g ) D1 B

Fr = 2693,7959 N
Tegangan geser maximum

asumsi :
x y
2
berat pully (W b) = 75 N
maks = + s 2 x = 0
2 berat flywheel (W f) = 150 N

( y )
2

maks = + s 2
2
4.Fa 4.( wr + wsh + T + Wb + W f )
y = = = 6,1662 MPa
.Dsh 2 .Dsh 2
16Torque
s = = 26,1356 MPa
.Dsh 3

maks = 26,1356MPa

Pengecekan keamanan poros


Ssyp
maks
N
58Mpa Aman
26,1356 Mpa
2
Material poros : S35C-D
Perancangan
Spiral Casing

N s = 70
Ds = 783 mm
19,5
A = 1,2 Ds = 722mm
N s

54,8
B = 1,1 + Ds = 1474mm
N s

49,25
C = 1,32 + Ds = 1585mm
N s

48,8
D = 1,5 + Ds = 1721
N s

63,6
E = 0,98 + Ds = 1479mm
N s

131,4
F = 1 + Ds = 2253mm
N s

96,5 L = (0,88 + 0,00049.N s )Ds = 716mm


G = 0,98 + Ds = 1847 mm
N s

I = (0,1 + 0,00065.N s )Ds = 114mm M = (0,6 + 0,000015.N s )Ds = 471mm

Material Spiral casing : Cast Iron ASTM A356


Perancangan Guide Vane
G = 1847 mm

Jumlah Guide Blade


1
Zl = D' + (4 6) D' = D1 + (40 100)mm
4
1 D' = 790mm + 50mm
Zl = 830mm + 5
4 D' = 830mm
= 12 buah

Outlet Blade Angle

Ns = 70 Outlet Blade Angle =14,5


Diameter range peletakkan guide vane (Do)

D0 = D1 (0,29 + 1,07) = Q

Q=

Q
2.g.H

Didapatkan : 2. .n
= =
= 1,8 2.g.H 60

= 39,25rad / s
Q = 0,02283

= 0,2708
Maka :
D0 = 790mm (0,29 (0,2708) + 1,07)
D0 = 907,338mm

Material Guide vane : High Chromium Iron


Perancangan Draft Tube
N s = 70 Ds = 783 mm

203,3 53,7
N = 1,54 + Ds = 3480mm V = 1,1 + Ds = 1462mm
N s
N s

140,7 33,8
O = 0,83 + Ds = 2223mm Z = 2,63 + Ds = 2438mm
N s
N s

P = (1,37 0,00056.N s )Ds = 1042mm

22,6
Q = 0,58 + Ds = 707 mm
N s

0,0013
R = 1,6 Ds = 1253mm
N s

Ns
S = Ds = 6668mm
9, 28 + 0, 25 . N s

T = (1,5 + 0,00019.N s )Ds = 1185mm

U = (0,51 0,0007.N s )Ds = 361mm

Material Draft tube : Cast Iron ASTM A356


Perencanaan Pasak

Gaya yang Bekerja pada Pasak dan Dimensi pasak


Torque
F =
Dsh
2
F = 64732,675 N

F F
1. Tegangan geser pada pasak S s = =
A W L

Dari buku Deutschman, Aaron D., Michels, Walter J., and Wilson, Charles E. Machine Design
theory and practice, poros 80 mm (2 7/8 inch) : W = H = 3/4 inch = 1,905 cm.
Ssyp
Syarat aman pasak : Ss Ssyp = 0,58Syp
sf
Syp = 60,2 ksi = 415 Mpa
Panjang pasak minimal :
F sf
L
0,58Syp W
L 0,028m
F F
2. Tegangan kompresi pada pasak Sc = =
A H L
2

Syarat aman pasak : S c


Scyp Scyp Syp
=
sf sf sf

2 F sf
Panjang pasak minimal : L
H Syp
2 58221,54 N 2,5
L
0,01905m (415 10 6 ) Pa

L 0,0333m

Ditinjau dari tegangan geser dan tegangan kompresi Jadi panjang pasak minimum : 3,33 cm

Maka panjang pasak yang digunakan : 4 cm

Material pasak : AISI 1018


Pemilihan Bantalan p
10 6 C
Umur bantalan : Lnm = a1 .a skf
standard ISO untuk bearing 60n P

a1 = 1
askf = 0,35
C = 670 kN
P = equivalent dynamic bearing
Spherical Roller Thrust Bearing
P = Fa + 1,2 Fr
d (diameter dalam) = 80 mm
D (diameter luar) = 170 mm = 34,062 kN
H (tebal) = 54 mm 10 / 3
106 670kN
C (konstanta dynamic load) = 670 kN Lnm = 1 0,35
Co (konstanta static load) = 1630 kN 60 375rpm 34,062kN
A (minimum load factor) = 0,25
Lnm = 3,2 105 jam
minimum load bearing :
2
n
Fam = 1,8 Fr + A.
1000
Fam = 4,88kN

Syarat bearing beroperasi baik : Fam T + wr + wsh + Wb


Material bearing : 52100 High C-Cr
Spiral casing : Guide vane :

A = 722 mm F = 2253 mm Jumlah Guide Blades (Zl) = 12 buah


B = 1474 mm G = 1847 mm Outlet Blade Angle (0) = 14.5
C = 1585 mm I = 114 mm Diameter range peletakkan guide vane (D0) = 907,3 mm
D = 1721 mm L = 716 mm
E = 1479 mm M = 471 mm

Draft tube : Poros:


N = 3480 mm S = 6668 mm Panjang = 60 cm
O = 2223 mm T = 1185 mm Diameter (Dsh) = 8 cm
P = 1042 mm U = 361 mm
Q = 707 mm V = 1462 mm
R = 1253 mm Z = 2438 mm
Pasak :

Panjang (L) = 4 cm
Lebar (W) = 3/4 inch = 1,905 cm (berdasarkan tabel)
Tinggi (H) = 3/4 inch = 1,905 cm (berdasarkan tabel)
Tipe = Square Key

Anda mungkin juga menyukai