Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG


Jl. Raya Babat Jombang No. 227 Sendangrejo, Kec. Ngimbang Lamongan
Telp. (0322) 7797611 7772343 e-mail. ngimbangrsud@yahoo.com
Website : www.lamongankab.go.id Kode Pos 62273

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NGIMBANG


NOMOR : 188/ /413.216/2016

TENTANG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ( SPO )
TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM MEWUJUDKAN MARTABAT MANUSIA

Menimbang : a. Bahwa untuk menjaga kesesuaian visi dan misi Rumah


Sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan
dengan setiap kegiatan dan pedoman kerja diperlukan
kebijakan khususnya dalam Standar Prosedur
Opertasional .
b. Bahwa kebijakan yang dimaksud dalam huruf a. Menjadi
pedoman setiap unit kerja dan setiap karyawan Rumah
Sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten Lamongan
dalam melaksanakan kegiatan sehari- hari ,
c. Bahwa kebijaksanaan Standar Prosedur Opertasional
penanganan pasien perlu ditetapkan dengan keputusan
direktur.
Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 Fakir miskin
dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangung Jawab
Keuangan Negara;
7. Undang undang nomen 25 tahun 2009 tentang
pelayanan Publik
8. Sutar Keputusan Kemenkes Nomer 856 tahun 2009
Standar Instalasi gawat Darurat
9. Permen PAN no. 21 tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintah.
10. Permenkes nomen 903/menkes/PER/V/2011, tentang
manlak Program Jamkesmas
11. Permen nomer 31 tahun 1980 tentang pasien
gelandangan
12. Peraturan Daerah Nomor : 02 Tahun 2011, tanggal 21
Maret 2011, tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Perangkat Daerah Kabupaten
Lamongan

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Standar Prosedur Operasional (SPO) Tindakan


Keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.
KEDUA : Standar Prosedur Operasional Tindakan Keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia menjadi pedoman
dan acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam
pemberian pelayanan kesehatan pasien gelandangan dan
orang terlantar di RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan.
KETIGA : Standar Prosedur Operasional ( SPO ) Tindakan
Keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusanini.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terjadi kekeliruan akan dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Lamongan
Pada tanggal: 20 Oktober 2016

DIREKTUR RSUD NGIMBANG


KABUPATEN LAMONGAN

TAUFIK HIDAYAT
Pembina Tingkat I
NIP. 19630702 198903 1 012
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH NGIMBANG KABUPATEN
LAMONGAN
NOMOR : 188/ /413.216/2016
TANGGAL DESEMBER 2016
======================================

belum
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGIMBANG
KABUPATEN LAMONGAN
NO DOKUMEN : 000
TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM
MEWUJUDKAN MARTABAT MANUSIA
Halaman Tanggal Terbit No. Revisi
01/01 16 Nopember 2016 001
Ditetapkan,16Nopember 2016
Direktur RSUD Ngimbang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. TAUFIK HIDAYAT
Pembina TK.I
NIP. 19630702 198903 1 012
Pengertian Pasien yang memerlukan perawatan dan pengobatan di Rumah
Sakit Umum Daerah Ngimbang , namun selama 2x24 jam :
1. Tidak ada keluarga/penanggung jawab
2. Tidak ada tempat tinggal dan pekerjaan tetap
3. Tidak mampu dari segi keuangan dalam biaya Rumah Sakit
4. Bukan pemegang Kartu Jaminan Kesehatan Nasional

Tujuan Sebagai acuan untuk memberikan pelayanan kepada pasien


terlantar/gelandangan/Mr. X sesuai prosedur dalam mewujudkan
martabat manusia.
Kebijakan SK Direktur Nomor: 188/121/413.216/2015 tentang pelayanan
instalasi gawat darurat di RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan
Prosedur 1. Setiap pasien yang terlantar / gelandangan datang ke IGD
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan dalam kondisi apapun
harus diterima dan dilakukan penanganan sesuai prosedur yang
berlaku.
2. Pasien diterima di Ruang Triase sesuai dengan prosedur triase
3. Lakukan analisa terhadap kelangsungan hidup,seperti
pernafasan, cardiofaskuler dan GCS.
4. Lakukan tindakan BHD dan dilanjutkan sesuai prosedur.
5. Petugas mencatat Identitas pasien ( jenis
kelamin,umur,rambut,kulit, pakaian saat ditemukan )
6. Perawat mencatat temuan temuan lainnya, bila ada luka, jenis
luka, ukuran luka, keadaan cacat tubuh mulai dari rambut
sampai ujung kaki pada status pasien.
7. Barang yang dipakai diamankan oleh petugas dan ditulis jenis
barangnya pada form Identifikasi barang pasien( Khusus
Mayat/Tidak sadar ).
8. Petugas TPPRI/administrasi mencatat identitas Pengirim atau
Perujuk.
9. Pengirim/Pengantar mengisi Formulir pernyataan serah terima
pasien terlantar.( formulir terlampir)
10. Pasien gelandangan atau terlantar yang diduga mengalami
kecelakaan atau tindakan kekerasan dalam keadaan hidup atau
meninggal, petugas berkoordinasi dengan Forpimka( Forum
Pimpinan Kecamatan ) atau perangkat desa melaporkan ke
Polsek terdekat lokasi ditemukan untuk dilakukan visum .
11. Bila menerima pasien terlantar / gelandangan (bukan pemegang
kartu sehat) yang perlu perawatan dan pengobatan maka
sesegera mungkin melaporkan ke bidang pelayanan dan untuk
diteruskan laporan ke dinas Sosial Kabupaten Lamongan guna
mendapatkan surat rekomendasi jaminan pelayanan di RSUD
Ngimbang.
12. Pasien gelandangan atau terlantar dirawat dengan fasilitas
perawatan kelas III dan untuk rawat jalan sama dengan pasien
Bpjs kelas III.
13. Pasien gelandangan atau terlantar setelah mendapatkan
penanganan dan dinyatakan sembuh akan di kembalikan ke
dinas sosial setempat.
14. Pasien gelandangan atau terlantar yang meninggal akan
dipublikasikan lewat media dan disimpan di kamar mayat RSUD
Ngimbang maksimal 15 hari, selanjutnya dikembalikan ke
wilayah tempat ditemukan untuk dimakamkan.
Unit terkait 1. Ka. Instalasi Rawat Inap
2. Ka. Instalasi Gawat darurat
3. Ka. Instalasi Rawat Jalan
4. Ka. Instalasi Bedah Sentral
5. Ka. Ruang Bersalin ( Verlos Khamber),
6. Ka. Ruang Neonatus
7. Petugas Kamar Mayat
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN
NOMOR : 188/ /413.216/2016
TANGGAL DESEMBER 2016
======================================

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAAN


LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-UndangNomor 18 Tahun 2009
tentangPeternakandanKesehatanHewanpasal 43 maka Pemerintah
Daerah berwenang melakukan pengamanan terhadap penyakit
hewan. Salah satu upaya pengamanan terhadap penyakit hewan
adalah melalui pengawasan lalu lintas hewan. Setiap hewan yang
akan dikeluar masukkan ke suatu wilayah wajib dilakukan
pemeriksaan, pengujian dan penyidikan penyakit hewan di
Laboratorium Kesehatan Hewan.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan hewan dan
memperoleh hasil pemeriksaan, penyidikan dan pengujian terhadap
agen penyakit yang tepat, cepat dan akurat perlu penetapan Standar
Operasional Prosedur Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan.
Dengan adanya Standar Operasional Prosedur ini diharapkan
pelayanan kesehatan hewan di Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto dapat berjalan
efektif dan dapat meningkatkan pelayanan publik.

B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur
juncto Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II
Surabaya;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tangung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan,
Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan
Menular;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan
Masyarakat Veteriner;
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44 Tahun 2007 tentang
Pedoman berlaboratorium Veteriner yang Baik;
9. Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 15 Tahun 2015
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2016;
12. Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah;
13. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Mojokerto Tahun Anggaran 2016;

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
SOP ini sebagai acuan tentang ruang lingkup, tanggung jawab dan
wewenang Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Mojokerto dalam memberikan pelayanan
kesehatan hewan melalui mekanisme pemeriksaan laboratorium.
2. Tujuan
- Mendorong terwujudnya pelayanan kesehatan hewan di
Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Mojokerto secara efektif
- Memberikan pedoman bagi SDM Laboratorium Kesehatan
Hewan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
- Meningkatkan pelayanan publik dalam hal pelayanan kesehatan
hewan di Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Mojokerto menjadi lebih cepat, mudah
dan tepat.

D. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN


LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN

Setiap prosedur pemeriksaan laboratorium Kesehatan Hewan


dalam melakanakan fungsi dan tugasnya harus memiliki standar
operasional prosedur yang berkaitan dengan prosedur dan waktu
sebagai ukuran baku pemeriksaan laboratorium dan wajib ditaati
customer dan Sumber Daya Manusia (SDM) laboratorium.
Adapun Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan
Laboratorium Kesehatan Hewansebagai berikut :
1. Operasional Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan
Dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium perlu didukung
oleh seluruh bagian meliputi :
a. Front Office
- Bagian pelayanan merangkap administrasi laboratorium
- Bagian pembayaran dan pengambilan hasil uji
b. Back Office
- Bagian penerimaan speseimen
- Bagian pemeriksaan spesimen
- Bagian penyelia/ pengkaji ulang
2. Desk Informasi Publik
Untuk melayani permintaan dan kebutuhan pemohon
pemeriksaan laboratorium kesehatan hewan melalui layanan
langsung dan melalui telepon.
3. Tempat dan waktu
a. Tempat :
Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Mojokerto Jalan R.A. Basuni Nomor 156
Sooko Mojokerto
b. Waktu :
Pelayanan kesehatan hewan di Laboratorium Kesehatan
Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto
dilaksanakan pada hari kerja yaitu :
Senin Kamis : Pukul 07.00 WIB s/d 15.00 WIB
Jumat : Pukul 07.00 WIB s/d 14.00 WIB
4. Mekanisme Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan :
a. Pemohon/ customer dengan membawa spesimen datang ke
petugas administrasi laboratorium untuk mengisi formulir
permohonan pemeriksaan laboratorium;
b. Petugas adminitrasi laboratorium mencatat permohonan
pemeriksaan kedalam buku register dan menyerahkan formulir
permohonan pemeriksaan laboratorium kepada Kepala Seksi
Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan (P2H);
c. Kepala seksi P2H melakukan kaji ulang terhadap permohonan
pemeriksaan sesuai dengan keinginan customer. Apabila
pemeriksaan dapat dilakukan maka formulir permohonan di
paraf dan selanjutnya diserahkan kembalikan ke petugas
administrasi;
d. Petugas administrasi meneruskan informasi kepada customer.
Apabila permohonan ditolak maka dikembalikan ke customer
dan apabila permohonan dapat dilaksanakan maka customer
dapat menyerahkan spesimen ke petugas penerima spesimen;
e. Petugas penerima spesimen menerima spesimen dari
customer;
f. Petugas penerima spesimen melakukan penelitian terhadap
spesimen yang diterima meliputi kondisi spesimen, kesesuain
jenis spesimen dengan pemeriksaan yang diminta. Apabila
spesimen telah sesuai maka petugas memberikan keterangan
meliputi :
- Nama pemilik
- Alamat
- Asal spesimen
- Jenis spesimen
- Jumlah spesimen
- Kemasan spesimen
- Tanggal penerimaan
- Jenis uji yang diminta
Selanjutnya spesimen diserahkan petugas pemeriksa.
Namun jika spesimen tidak sesuai dengan uji yang diminta
atau kondisinya rusak maka petugas mengembalikan spesimen
kepada petugas administrasi selanjutnya spesimen dan surat
permohonan dikembalikan ke pemohon/customer;
g. Petugas pemeriksa melakukan pengujian/ pemeriksaan
terhadap spesimen sesuai dengan permintaan customer. Hasil
pengujian dicatat sebagai hasil uji primer dan selanjutnya
diserahkan kepada petugas adminitrasi;
h. Petugas administrasi menerima hasil uji primer selanjutnya
dibuatkan surat keterangan hasil uji laboratorium. Surat
keterangan hasil uji laboratorium diserahkan kepada petugas
pemeriksa;
i. Petugas pemeriksa menerima surat keterangan hasil uji
laboratorium dan menandatangani hasil tersebut. Selanjutnya
surat keterangan hasil uji laboratorium disahkan oleh Kepala
Bidang Kesehatan Hewan;
j. Petugas administrasi melakukan penomoran surat keterangan
hasil uji laboratorium yang telah ditanda tangani oleh petugas
pemeriksa dan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan
melakukan pencatatan ke dalam buku register laboratorium;
k. penerima spesimen melakukan penelitian terhadap spesimen
yang diterima meliputi kondisi spesimen, kesesuain jenis
spesimen dengan pemeriksaan yang diminta. Apabila
5. Jangka Waktu Penyelesaian
a. Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium untuk memenuhi
permintaan setelah customer memenuhi persyaratan;
b. Waktu penyelesaian terhitung dari permohonan diterima
sampai dengan penerbitan surat keterangan hasil uji
laboratorium.
c. Waktu penyelesaian tiap pelayanan sebagai berikut :
- Pemeriksaan parasit darah : 1-2 hari
- Identifikasi cacing dan ektoparasit : 1-2 hari
- Kultur dan isolasi bakteri : 3-4 hari
- Uji serologis RBPT : 1 hari
- Uji serologis HI : 2-3 hari
- Uji serologis AGPT : 2-3 hari
- Bedah bangkai patologi : 1 hari
6. Biaya Tarif
Tarif pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto untuk pelayanan
kesehatan hewan sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 16 Tahun 2013 tentang
Retribusi Jasa Usaha.
- Pemeriksaan parasit darah : Rp. 1.000,- / sampel
- Identifikasi cacing unggas : Rp. 1.000,-/ sampel
- Identifikasi cacing non unggas : Rp. 3.000,-/ sampel
- Identifikasi ektoparasit : Rp. 3.000,-/ sampel
Kultur jaringan : Rp. 15.000,-/ sampel
- Isolasi bakteri : Rp. 30.000,-/ sampel
- Uji serologis RBPT : Rp. 2.000,-/ sampel
- Uji serologis HI : Rp. 1.000,-/ sampel
- Uji serologis AGPT : Rp. 5.000,-/ sampel
- Bedah bangkai unggas : Rp. 10.000,-/ sampel
- Bedah bangkai hewan kecil : Rp. 20.000,-/ sampel
- Bedah bangkai hewan besar : Rp. 50.000,-/ sampel
7. Kompetensi Pelaksana
Petugas administrasi laboratorium diutamakan yang memiliki
kemampuan mengoperasikan komputer, memahami tata cara
surat menyurat dan pembuatan laporan.
Petugas penerima sampel diutamakan yang memiliki latar
belakang pendidikan S1 kedokteran hewan maupun S1
peternakan dan pernah mengikuti pelatihan di bidang pengujian
laboratorium
Petugas pemeriksa diutamakan memiliki latar belakang
pendidikan kedokteran hewan, telah dilatih berkaitan dengan
pengujian di Laboratorium Kesehatan Hewan.
8. Laporan Operasional
a. Petugas administrasi mencatat semua kegiatan pemeriksaan
laboratorium ke dalam buku register/ catatan laboratorium
kesehatan hewan;
b. Selanjutnya petugas administrasi laboratorium setiap bulan
melaporkan kepada Kepala Seksi Pengamatan

Ditetapkan di Mojokerto
padatanggal: 13 Mei 2016
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN MOJOKERTO

SUNOTO, SH. MM
Pembina Tingkat I
NIP. 19650819 198712 1 001
LAMPIRAN 13.PENDUKUNG PELAKSANAAN
PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN HEWAN MELALUI PENYUSUNAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM

TAHAPAN PENYUSUNAN SURAT KEPUTUSAN ( SK )


KEPALA DINAS TENTANG PENETAPAN SOP
Tanggal 11-13 Mei 2016

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PROVINSI JAWA TIMUR
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XCI
TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Jl. R. A. BasuniNomor 156 Telp. (0321) 321194
MOJOKERTO, 61361

NOTA DINAS

Dari : Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto


Kepada : Tim kerja penyusunan SOP
Tanggal : 11 Mei 2016
Nomor : 524/ / 416-116/ 2016
Sifat : Penting
Perihal : Penyusunan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang Standar Operasional
Prosedur

Dalam rangka pelaksanaan proyek perubahan terkait dengan peningkatan


pelayanan kesehatan hewan melalui penyusunan standar operasional prosedur (SOP)
pemeriksaan laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Mojokerto maka dilaksanakan penyusunan Surat Kepala Dinas tentang Standar Operasional
Prosedur Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan oleh tim kerja penyusunan SOP
pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 11 - 13 Mei 2016
Tempat : Ruang Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Mojokerto Jalan R.A Basuni Nomor 156 Sooko Mojokerto
Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN MOJOKERTO

SUNOTO, SH. MM
Pembina Tingkat I
NIP. 19650819 198712 1 001
CATATAN HASIL KEGIATAN

1. Hari : Rabu s/d Jumat


2. Tanggal : 11 s/d 13 Mei 2016
3. Tempat : Ruang Kerja Bidang Kesehatan Hewan
4. Acara : Penyusunan dan penetapan Surat Keputusan tentang
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeriksaan
Laboratorium Kesehatan Hewan
5. Personil : Drh. Agoes Hardjito
Drh. Nurul Hidayah
Drh. Tutik Surjaningdyah
Drh. Heru Tristiono
Drh. Nursela Alfiyanti
Rr. Sutarti Wahyutami, S.Pt
Miftahul Jannah, S.Pi
6. Hasil :
a. Hari 1 ( 11 Mei 2016 )
- Acara dimulai pukul 08.00 WIB s/d 10.00 WIB
- Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun Surat Keputusan Kepala
Dinas tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan
Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Mojokerto
b. Hari ke-2 ( 12 Mei 2016 )
- Acara dimulai pukul 08.00 WIB s/d 09.00 WIB
- Kegiatan yang dilakukan yaitu mengetik draft Standar Operasional
Prosedur Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Mojokerto.
c. Hari ke-3 ( 13 Mei 2016 )
- Mengajukan Surat Keputusan Kepala Dinas tersebut untuk disahkan dan
di tetapkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Mojokerto.

Mojokerto, 13 Mei 2016


Mengetahui
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Project Leader
Selaku Mentor

Drh. Agoes Hardjito Drh. Nurul Hidayah


NIP. 19640801 199202 1 004 NIP. 19830502 200901 2 006
DOKUMENTASI PENDUKUNG
TAHAPAN PENYUSUNAN SK. KEPALA DINAS TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KERJA

Anda mungkin juga menyukai